Anda di halaman 1dari 138

© Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Diterbitkan oleh Unit Penerbitan PKN STAN, Tangerang Selatan 2020

Dilarang memperbanyak isi buku ini dalam bentuk dan dengan cara apa pun, termasuk fotokopi, tanpa
izin tertulis dari penerbit (Sesuai Pasal 2 ayat 1 UU No. 19 Tahun 2002)

Sanksi Pelanggaran
Pasal 72 UU No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
(1) Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 (satu) bulan
dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun
dan/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah).
(2) Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan
atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipidana dengan
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta
rupiah).
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

IIN INDRAWATI
DOSEN PADA PRODI DIPLOMA III AKUNTANSI

Politeknik Keuangan Negara STAN

i
AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN

Hak Cipta © Penulis

Editor
Agung Dinarjito

Penulis
Iin Indrawati

Penata Letak
Rohmat Solihin

Desain Sampul
Irawan

Diterbitkan oleh
Politeknik Keuangan Negara STAN Jl.
Bintaro Utama Sektor V, Bintaro Jaya
Tangerang Selatan, Banten, Indonesia 15222 Telp.
021 7361654-58 Ext.113 Fax. 021 7361653

Cetakan Perdana: Juli 2020

Perpustakaan Nasional: Katalog dalam Terbitan (KDT)


AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN
Tangerang Selatan: Politeknik Keuangan Negara STAN, 2020
ISBN: 978-623-93618-6-0

Isi di luar tanggung jawab percetakan

i
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya untuk Allah Yang Maha Esa yang telah memberikan banyak
kenikmatan kepada kita sehingga bahan ajar pendidikan dapat diselesaikan oleh Tim
Penyusun di lingkungan Politeknik Keuangan Negara STAN.

Bahan ajar pendidikan ini merupakan salah satu media yang dapat digunakan oleh
mahasiswa dan dosen dalam kegiatan perkuliahan. Selain itu, bahan ajar ini merupakan hasil
kerja keras dari Tim Penyusun yang terdiri atas dosen, praktisi, dan pegawai PKN STAN
yang telah memberikan ilmu dan waktunya sehingga tersusunlah sumber belajar yang sangat
kaya.

Dengan demikian, saya mengimbau kepada seluruh sivitas akademika Politeknik


Keuangan Negara STAN, khususnya mahasiswa, untuk memanfaatkan bahan ajar
pendidikan ini sebaik mungkin. Selain sebagai sumber belajar yang dapat meningkatkan
pengetahuan, inovasi, dan keterampilan yang diperlukan untuk menyelesaikan studi di PKN
STAN, bahan ajar ini juga menjadi bekal untuk mendukung kinerja pada saat Kalian
memasuki lingkungan kerja.

Ucapan terima kasih sekali lagi saya sampaikan kepada seluruh Tim Penyusun dan
semua pihak yang membantu sehingga bahan ajar pendidikan ini dapat terealisasi
penerbitannya. Semoga Allah selalu memberikan nikmat dan karunia-Nya kepada kita agar
kita dapat memberikan hal-hal yang positif dalam meningkatkan pengetahuan terkait
pengelolaan keuangan negara.

Tangerang Selatan, Mei 2020


Direktur,

Rahmadi Murwanto

i
SEKAPUR SIRIH

Alhamdulillah, dengan mengucap syukur kepada Allah SWT, akhirnya kami


berhasil menyelesaikan bahan ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I untuk kelas regular dan
Akuntansi Keuangan Lanjutan untuk kelas alih program.
Bahan ajar ini ditulis untuk memudahkan mahasiswa mempelajari mata kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan I dan Akuntansi Keuangan Lanjutan yang sesuai dengan
standar akuntansi yang mengikuti IFRS dan Standar Akuntansi Keuangan. Penulis juga
berharap bahan ajar ini akan membantu para pengajar untuk memberikan materi yang sama
terhadap mahasiswa.
Akhir kata, karena materi ini jauh dari sempurna dan karena waktu penyusunan
bahan ajar yang terbatas, sehingga masih banyak materi yang sebenarnya masih harus
dituangkan, kami sangat berharap adanya masukan dari para pembaca.

Tangerang Selatan, April 2020

iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
SEKAPUR SIRIH 3
DAFTAR ISI 4

BAB 1 KOMBINASI BISNIS 7


A. Pengertian, Tujuan dan Motivasi Kombinasi Bisnis 8
1. Pengertian Kombinasi Bisnis 8
2. Idenfikasi Kombinasi Bisnis 8
3. Tujuan dan Motivasi Kombinasi Bisnis 9
B. Strategi dan Bentuk Kombinasi Bisnis 10
1. Strategi Kombinasi Bisnis 10
2. Bentuk Kombinasi Bisnis 11
C. Metode Pencatatan 11
1. Metode pooling of interest (penyatuan kepentingan) 11
2. Metode purchase (pembelian/akuisisi) 12
D. Ilustrasi Kombinasi Bisnis dengan pembelian aset neto perusahaan 14
1. Pembelian aset neto perusahaan dengan goodwill 15
2. Pembelian asset neto dengan diskon atau goodwill negatif 16
3. Merger imbalan berupa kas 17
E. Penyajian dan Pengungkapan 18
1. Penyajian 18
2. Pengungkapan 18

BAB 2 INVESTASI SAHAM PADA ENTITAS ASOSIASI 22


A. Investasi pada Instrumen Ekuitas 22
1. Instrumen Ekuitas 22
2. Investasi Saham 22
3. Entitas asosiasi (Associated Company) 24
B. Metode Pencatatan Atas Investasi Saham 24
1. Metode Biaya Dan Nilai Wajar (Cost dan Fair Value Method) 24
2. Metode Ekuitas (Equity Method) 24
C. Alokasi dan Amortisasi Selisih Biaya Perolehan Investasi 25
D. Ilustrasi Transaksi Investasi Dengan Metode Ekuitas 26
1. Akuntansi untuk Investasi ekuitas dengan melibatkan goodwill 26
2. Akuntansi untuk Investasi ekuitas dengan melibatkan negatif goodwill (gain
on bargain purchase) 28
3. Akuntansi untuk Investasi ekuitas yang investeenya mempunyai investasi
dalam bentuk saham dan dinilai berdasarkan FVOCI (available for sale
securities) 29
E. Transfer Aset Antara Investor dan Investee 30
F. Interim Acquisition 32
G. Investasi Melalui Kepemilikan Bertahap 32
H. Penjualan Kepemilikan Saham pada Entitas Asosiasi (Sale of an equity
interest 33
I. Pembelian Saham Langsung dari Perusahaan, Bukan dari Pemegang Saham
(Stock purchases directly from the investee) 34
J. Perusahaan Asosiasi dengan Saham Preferen (Investee corporation with

iv
preferred stock) 34
K. Nilai Tercatat Investasi Negatif Pada Metode Ekuitas 35

BAB 3 LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 40


A. Kombinasi Bisnis Melalui Perolehan Saham 40
1. Entitas pelaporan 41
2. Prosedur konsolidasi 41
3. Jurnal Eliminasi dan Penyesuaian (Elimination and Adjustmet) 42
4. Contoh penyusunan laporan konsolidasian 43
5. Kepentingan pihak non-pengendali 45
6. Goodwill 45
7. Cara menentukan goodwill 45
8. Penyusunan laporan konsolidasi setelah tahun kombinasi bisnis 46
B. Urutan Pembuatan Jurnal Eliminasi 53

BAB 4 TRANSAKSI INTER PERUSAHAAN-PERSEDIAAN 64


A. Transaksi Inter Perusahaan – Inventory 64
1. Eliminasi atas profit yang belum direalisir dalam ending inventory 65
2. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan
realisasi profit yang ditangguhkan dari inventory sebelumnya. 66
B. Downstream dan Upstream Sales (Penjualan Hulu dan Hilir) 68
1. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory–
upstream 69
2. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan
realisasi profit yang ditangguhkan sebelumnya–upstream 69
3. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan
realisasi profit yang ditangguhkan sebelumnya–upstream untuk
kepemilikan kurang dari 100% 70
4. Contoh konsolidasi–intercompany profits dari penjualan hulu (downstream) 71
5. Contoh konsolidasi-Intercompany profits dari penjualan hilir 73

BAB 5 TRANSAKSI INTER PERUSAHAAN-ASET TETAP 79


A. Intercompany Profits atas Nondepreciable Plant Assets (Land) 79
1. Penjualan hulu – tanah (Downstream sale of land) 79
2. Penjualan land kepada pihak ketiga di tahun setelah tahun penjualan inter
perusahaan - downstream 82
3. Penjualan hilir – tanah (Upstream sale of land) 83
4. Penjualan land kepada pihak ketiga di tahun setelah tahun penjualan antar
perusahaan – upstream 86
B. Intercompany Profits atas Depreciable Plant Assets 86
1. Penjualan aset tetap di akhir tahun - downstream 86
2. Penjualan aset tetap di awal tahun - downstream 87
3. Penjualan aset tetap di awal tahun - upstream 91
C. Contoh Penyusunan Laporan Konsolidasian–Upstream dan Downstream
Penjualan Aset Tetap 95

BAB 6 TRANSAKSI INTER PERUSAHAAN-OBLIGASI 100


A. Constructive Gains and Losses on Intercompany Bond 100
B. Obligasi Induk Dibeli oleh Anak Perusahaan 100

v
C. Obligasi Induk Dibeli oleh Anak Perusahaan 109

BAB 7 PERUBAHAN KEPEMILIKAN 111


A. Akuisisi Pada Tahun Berjalan 111
1. Laba sebelum akuisisi (Preacquisition earnings) 111
2. Dividend sebelum akuisisi (Preacquisition Dividends) 112
B. Kepemilikan Saham Bertahap (piecemeal/step by step acquisition) 115
C. Perubahan Kepemilikan Saham 118
1. Penjualan kepemilikan saham 119
2. Pembelian yang tidak mempengaruhi kendali (hanya mempengaruhi %
kepemilikan saja) 121
3. Deemed disposals 122
4. Perubahan kepemilikan P karena S menerbitkan tambahan saham yang
tidak mengakibatkan hilangnya kendali 122
5. Transaksi saham treasury oleh anak perusahaan 124

DAFTAR PUSTAKA 127


LAMPIRAN 128
BIODATA PENULIS 133

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Bentuk Kombinasi Bisnis Merger dan Konslidasi 10


Gambar 2.1 Tingkat Pengaruh Atas Kepemilikan Saham 22
Gambar 3.1 Ilustrasi Diferensial Pada Akuisisi Sebuah Entitas 53

vi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Rencana Pembelajaran Semester 127


Lampiran II Biodata Penulis 132

vi
KOMBINASI BISNIS

Tujuan Pembelajaran:
Pada bab ini mahasiswa mampu:
Menjelaskan pengertian, tujuan, dan motivasi kombinasi bisnis
Menjelaskan strategi dan bentuk kombinasi bisnis
Mengaplikasikan pencatatan dengan metode akuisisi untuk kombinasi bisnis melalui perolehan aset neto sua

4. Mengaplikasikan penyajian dan pengungkapan kombinasi bisnis BAB

A. Pengertian, Tujuan dan Motivasi Kombinasi Bisnis


1. Pengertian Kombinasi Bisnis
Lampiran A PSAK 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau
peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu
bisnis. Transaksi ini kadangkala disebut sebagai “penggabungan sesungguhnya (true
merger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)”.
Lampiran B PP05 menyebutkan, pengendalian dapat diperoleh melalui beberapa cara,
yaitu:
a. dengan mengalihkan kas, setara kas, atau aset lain (termasuk aset neto yang
merupakan suatu bisnis;
b. dengan menimbulkan suatu liabilitas;
c. dengan menerbitkan kepentingan ekuitas;
d. dengan memberikan lebih dari satu jenis imbalan;
e. tanpa mengalihkan imbalan, termasuk yang hanya berdasarkan kontrak;
Lampiran B PP05 menyatakan, suatu kombinasi bisnis mungkin dirancang dengan
berbagai cara untuk alasan hukum, perpajakan, atau alasan lain, yang termasuk tetapi tidak
terbatas pada:
a. satu atau lebih bisnis menjadi entitas anak dari pihak pengakuisisi atau aset neto dari satu
atau lebih bisnis secara hukum digabungkan ke pihak pengakuisisi;
b. satu entitas yang bergabung mengalihkan aset netonya atau pemiliknya mengalihkan
kepentingan ekuitasnya kepada entitas lain yang bergabung atau pemiliknya
c. seluruh entitas yang bergabung mengalihkan aset netonya, atau pemiliknya mengalihkan
kepentingan ekuitasnya kepada suatu entitas yang baru dibentuk (kadang disebut sebagai
roll-up atau put-together); atau
d. sekelompok pemilik sebelumnya dari salah satu entitas kombinasi memperoleh
pengendalian atas entitas kombinasi tersebut.
Dalam Bab 1 ini, pembahasan akan ditekankan kepada kombinasi bisnis melalui
pengalihan aset neto sebuah entitas bisnis (merger).

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 1


2. Idenfikasi Kombinasi Bisnis
Sebelum melakukan kombinasi bisnis, perusahaan harus memastikan bahwa yang
dilakukan merupakan transaksi kombinasi bisnis. PSAK 22 (Penyesuaian 2014) menyatakan
bahwa bisnis adalah suatu rangkaian terpadu dari kegiatan (input-proses- output) dan aset
yang mampu dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk dividen, efisiensi biaya
atau manfaat ekonomi lainnya secara langsung kepada pemilik entitas. Misal dalam transaksi
pembelian kapal, jika transaksi dimaksudkan sebagai kombinasi bisnis maka perusahaan
harus memastikan bahwa akuisisi kapal beserta izin dan infrastruktur lainnya (as a
business) bukan pembelian kapal sebagai aset tetap.

3. Tujuan dan Motivasi Kombinasi Bisnis


Tujuan utama operasi perusahaan adalah menghasilkan laba. Dalam upaya untuk
menghasilkan laba dan kekayaan perusahaan yang lebih besar, perusahaan berupaya untuk
terus berkembang dan tumbuh besar. Martani (2017) mengungkapkan bahwa perkembangan
dan pertumbuhan perusahaan dapat terjadi melalui pertumbuhan organik dan unorganik.
Lebih lanjut Martani (2017) mengungkapkan pertumbuhan organik adalah pertumbuhan
perusahaan secara natural akibat peningkatan skala usaha dan pendirian usaha baru.
Sedangkan pertumbuhan unorganik adalah pertumbuhan perusahaan akibat akuisisi dan
pembelian perusahaan yang sudah berjalan.
Dalam operasi normal perusahaan, pertumbuhan organik akan membutuhkan waktu
yang lebih panjang dibanding pertumbuhan unorganik. Namun demikian, pertumbuhan
organik mempunyai kelebihan karena tidak membutuhkan modal yang besar dalam waktu
singkat. Sebaliknya, pertumbuhan unorganik untuk mengakuisisi dan/atau membeli
perusahaan yang telah berjalan, sebuah perusahaan membutuhkan modal yang besar dalam
waktu singkat. Pembelian perusahaan yang telah berjalan akan menambah ukuran perusahaan
dengan signifikan. Pertambahan ukuran perusahaan diharapkan mampu meningkatkan
pendapatan perusahaan yang dapat berdampak pada return para investor.
Secara umum sebuah perusahaan mengakuisisi dan/atau membeli perusahaan yang
telah berjalan dengan tujuan agar perusahaan tersebut tumbuh dan berkembang dalam waktu
singkat. Selain tujuan tersebut, perusahaan dapat melakukan penggabungan usaha dengan
motivasi yang lebih spesifik, yaitu:
a. Menghemat biaya
Dengan kombinasi bisnis, berbagai biaya bisa dihemat. Di antaranya biaya gaji berbagai
manajer, biaya penelitian produk baru (produk tersebut sudah ada di perusahaan yang
diakuisisi), dan biaya penelitian dan pengembangan.
b. Mengurangi risiko
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam produk, dan juga
pasarnya, akan lebih kecil resikonya dibandingkan dengan mengembangkan dan
memasarkan produk baru.
c. Mengurangi penundaan beroperasinya perusahaan
Membeli perusahaan yang sudah mempunyai berbagai macam fasilitas dan sudah
memenuhi berbagai macam aturan pemerintah, akan lebih cepat dibandingkan dengan
mengembangkan sendiri atau mendirikan perusahaan baru.
d. Menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lainnya
Salah satu cara untuk menghindari pengambilalihan oleh perusahaan lain adalah dengan
melakukan kombinasi bisnis.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 2


e. Memperoleh aset tidak berwujud
Salah satu alasan untuk melakukan kombinasi bisnis adalah untuk memperoleh aset tidak
berwujud yang dimiliki oleh perusahaan yang diakuisisi seperti hak paten, hak
penambangan, database pelanggan dan lain-lain.
f. Alasan-alasan lain
Ada perusahaan yang punya kebanggaan tersendiri ketika berhasil mengakuisisi
perusahaan-perusahaan lain.
Akuisisi dan/atau pembelian perusahaan yang telah berjalan bukanlah persoalan yang
mudah. Akuisisi perusahaan membutuhkan proses lebih lanjut berupa peng-sinergi-an
perusahaan agar kombinasi antara perusahaan yang baru bergabung dapat memberikan hasil
seperti yang diharapkan. Dalam kombinasi bisnis, seringkali para investor mengharapkan
hasil yang lebih besar. Sebagai contoh jika sebelum bergabung perusahaan A menghasilkan 6
dan perusahaan B menghasilkan 5 maka setelah dilakukan penggabungan, investor berharap
perusahaan akan menghasilkan tidak hanya 11 namun lebih dari itu.
Dalam proses kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi akan mengakui perusahaan yang
diakuisisinya sebesar biaya perolehannya. Biaya perolehan didapatkan atas dasar hasil
kesepakatan antara pihak pengakuisisi dan pihak yang diakuisisi. Pihak yang mengakuisisi
akan mencatat aset dan liabilitas kombinasi bisnis berdasarkan nilai wajarnya. Proses
kombinasi bisnis seringkali menghasilkan pengakuan nilai wajar aset bersih yang lebih besar
sehingga nilai perusahaan akan meningkat. Peningkatan nilai perusahaan dapat meningkatkan
harga saham perusahaan di pasar modal.

B. Strategi dan Bentuk Kombinasi Bisnis


1. Strategi Kombinasi Bisnis
Kombinasi Bisnis dilakukan untuk memperoleh efisiensi operasi melalui integrasi secara
horizontal atau vertikal atau mendiversifikasikan risiko usaha melalui konglomerasi.
a. Integrasi horizontal
Integrasi horizontal merupakan kombinasi bisnis yang dilakukan dengan mengakuisisi
atau menggabungkan perusahaan dalam line-business atau pasar yang sama. Sebagai
contoh perusahaan mie instan yang mengakuisisi perusahaan produsen kecap, saus, atau
makanan kecil yang bahan bakunya menggunakan bahan baku yang sejenis.
b. Integrasi vertikal
Integrasi vertika; adalah kombinasi bisnis yang dilakukan dengan menggabungkan dua
atau lebih perusahaan dengan operasi yang berbeda secara berturut-turut, tahapan produksi
dan/atau distribusi. Dengan kata lain penggabungan usaha dilakukan antara perusahaan
yang memiliki hubungan antara pemasok, pengolah dan distributor. Sebagai contoh
perusahaan kain mengakuisisi perusahaan benang sehingga terjadi integrasi hulu. Contoh
lain jika perusahaan kain mengakuisisi perusahaan pakaian jadi maka akan terjadi integrasi
hilir.
c. Konglomerasi
Konglomerasi merupakan kombinasi bisnis yang dilakukan dengan menggabungkan
perusahaan-perusahaan yang produk dan/atau jasa yang dihasilkanya, tidak saling
berhubungan. Penggabungan perusahaan-perusahaan tersebut akan menghasilkan
perusahaan konglomerasi, yaitu grup usaha dengan berbagai produk dan/atau jasa yang
dihasilkan dan bergerak dalam industri yang

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 3


berbeda. Sebagai contoh perusahaan minyak mengakuisisi perusahaan asuransi,
perusahaan otomotif dan bank.

2. Bentuk Kombinasi Bisnis


Bentuk kombinasi bisnis dapat dilihat dari bagaimana bentuk perusahaan sebelum
dan sesudah melakukan penggabungan usaha. Berdasarkan bentuknya, kombinasi bisnis dapat
dibedakan menjadi:
a. Akuisisi (Stock Acquisition)
Akuisis merupakan kombinasi bisnis yang terjadi ketika perusahaan mengakuisisi
perusahaan lain, namun perusahaan yang diakuisisi tetap berdiri hanya dikendalikan oleh
perusahaan pengakuisisi. Pihak pengakuisisi akan bertindak sebagai entitas holding dan
akan menyusun laporan keuangan konsolidasian dengan menggabungkan seluruh aset dan
kewajiban dari semua perusahaan yang berada di bawah kendalinya.
b. Merger (Statutory Merger)
Merupakan kombinasi bisnis yang terjadi ketika dua perusahaan atau lebih bergabung,
dimana perusahaan yang diakuisisi dibubarkan serta semua aset dan liabilitasnya diambil
alih oleh pihak yang mengakuisisi. Dalam proses merger, terdapat perusahaan yang
dibubarkan dan perusahaan yang lain tetap berdiri. Perusahaan yang masih berdiri akan
menggabungkan aset dan libilitasnya dengan aset dan liabilitas perusahaan terakuisisi yang
dibubarkan.
c. Konsolidasi (Statutory Consolidation)
Merupakan kombinasi bisnis yang terjadi dari dua atau lebih perusahaan bergabung dan
masing-masing melebur membentuk satu perusahaan baru. Perusahaan baru tersebut akan
mengambil alih semua aset dan liabilitas dari seluruh perusahaan bergabung yang telah
dibubarkan.
Untuk selanjutnya, perbedaan bentuk kombinasi bisnis merger dan konsolidasi, dapat dilihat
pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Bentuk Kombinasi Bisnis Merger dan Konslidasi

A B A A B C
+ +. +

Merger Konsolidasi

C. Metode Pencatatan
Dalam proses kombinasi bisnis, terdapat dua metode pencatatan yang digunakan, yaitu:
1. Metode pooling of interest (penyatuan kepentingan)
Dalam metode ini, masing-masing pihak akan menyatukan kepentingan bisnisnya
sehingga tidak diperlukan penilaian ulang atas aset dan liabilitas perusahaan yang bergabung.
Metode ini menggunakan nilai buku aset dan liabilitas perusahaan yang bergabung sebagai
dasar pencatatannya. Dalam kombinasi bisnis secara umum, aset

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 4


dan liabilitasnya dinilai pada nilai wajar sehingga metode pooling of interest tidak
diperkenankan untuk digunakan. Metode ini dapat digunakan untuk kombinasi bisnis entitas
sepengendali sebagaimana diatur dalam PSAK 38. Dalam kombinasi bisnis entitas
sepengendali, tidak terjadi perubahan kepemilikan dari pihak pengendali sehingga dasar nilai
buku menjadi lebih tepat.

2. Metode purchase (pembelian/akuisisi)


Metode purchase menggunakan nilai wajar sebagai dasar pencatatannya. Nilai wajar
yang digunakan adalah nilai wajar pada tanggal akuisisi. Hal ini dilakukan karena kombinasi
bisnis merupakan pembentukan entitas baru sehingga perlu dilakukan penilaian atas aset dan
liabilitas perusahaan yang bergabung. Pencatatan aset dan liabilitas dalam nilai wajar dapat
menimbulkan goodwill bagi perusahaan setelah dilakukan kombinasi bisnis. Metode
purchase merupakan metode yang saat ini berlaku untuk kombinasi bisnis sebagaimana
diatur dalam PSAK 22.
Dalam kombinasi bisnis, PSAK 22 (Penyesuaian 2014) mempersyaratkan pencatatan
transaksi dengan menggunakan metode pembelian atau metode akuisisi. Penerapan metode
akuisisi ini mensyaratkan:
a. Pengidentifikasian pihak pengakuisisi (entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak
yang diakuisisi)
Dalam transaksi kombinasi bisnis harus diidentifkasi pihak yang melakukan akuisisi.
Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan dengan cara membeli aset neto (total aset dikurangi
dengan total hutang) perusahaan, pihak pengakuisisi adalah pihak yang memberikan imbalan
berupa kas atau aset lain, atau memberikan imbalan dalam bentuk efek hutang atau efek
ekuitas.
Secara umum pihak pengakuisisi adalah pihak yang membeli atau mengakuisisi
entitas lain. Namun jika pihak pengakuisisi sulit untuk diidentifikasikan, terdapat beberapa
kriteria yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk menentukan pihak pengakuisisi, di
antaranya:
1) Pihak pengakuisisi biasanya dari sisi ukuran lebih besar
2) Pihak pengakuisisi yang mengalihkan asset, saham, atau sumber daya untuk memperoleh
kepemilikan bisnis tersebut.

b. Penentuan tanggal akuisisi


Tanggal akuisisi merupakan tanggal pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas
pihak yang diakuisisi. Tanggal akuisisi yang digunakan adalah tanggal penutupan
kontrak, yaitu tanggal penandatanganan kontrak di notaris.

c. Pengakuan dan Pengukuran Aset dan Liabilitas


Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih diukur dengan
menggunakan nilai wajar. Jika akuisisi tidak dilakukan sepenuhnya (kurang dari 100%),
maka bagian yang tidak diakuisisi disebut kepentingan non-pengendali (non-controlling
interest). Pihak pengakuisisi akan mengakui secara terpisah asset teridentifikasi yang
diperoleh, liabilitas yang diambil alih, goodwill (dalam hal akuisisi menimbulkan
goodwill) dan kepentingan non-pengendali dari pihak yang diakuisisi.
Penerapan prinsip dan ketentuan pengakuan oleh pihak pengakuisisi, dapat
menyebabkan pengakuan atas suatu aset dan liabilitas yang sebelumnya tidak diakui oleh
pihak yang diakuisisi dalam laporan keuangannya. Contohnya: merk, paten, hubungan
pelanggan mungkin tidak tercatat dalam laporan keuangan suatu

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 5


perusahaan. Akan tetapi ketika perusahaan tersebut diakuisisi, maka aset tersebut akan
dilaporkan dalam laporan keuangan.
Pengukuran aset teridentifikasi dan liabilitas yang diambilalih menggunakan nilai
wajar yang mengacu pada SAK yang mengatur masing-masing aset dan liabilitas tersebut.
Sedangkan pengukuran kepentingan nonpengendali didasarkan pada nilai wajar atau
berdasarkan proporsi aset neto teridentifikasi.

d. Biaya Transaksi
Dalam proses kombinasi bisnis, akan timbul biaya-biaya yang tidak sedikit. Biaya-
biaya yang umum terjadi dalam proses kombinasi bisnis antara lain: biaya makelar (finder’s
fee), advis, hukum, akuntansi, penilaian, dan biaya professional atau konsultasi lainnya, biaya
administrasi umum dan biaya pendaftaran serta penerbitan efek utang dan efek ekuitas. Biaya-
biaya yang terjadi saat akuisisi tersebut diakui sebagai beban pada periode saat biaya tersebut
terjadi atau jasa diterima, kecuali biaya untuk menerbitkan efek utang dan ekuitas. Jika pihak
pengakuisisi menerbitkan efek sebagai imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis,
sesuai dengan PSAK 55, biaya pendaftaran serta penerbitan efek hutang akan menambah
diskon atas utang atau mengurangi premium (didebetkan ke discount atau premium efek
hutang), sedangkan biaya pendaftaran serta penerbitan efek ekuitas akan mengurangi
(didebetkan) ke agio saham (Share premium).
Jadi dapat disimpulkan, biaya-biaya yang terkait dengan investasi digolongkan
menjadi tiga:
1) Biaya-biaya langsung berupa harga yang dibayarkan kepada pihak yang dibeli
(diakuisisi), diakui sebagai harga perolehan investasi.
2) Biaya langsung lainnya seperti biaya akuntansi, hukum, konsultan, dan biaya- biaya
penemuan.
Perlakuan akuntansinya  dimasukkan dalam beban berjalan pada saat terjadinya
3) Biaya-biaya langsung seperti biaya pendaftaran dan penerbitan surat-surat berharga
ekuitas dan surat berharga hutang
Perlakuan akuntansinya  mengurangi tambahan modal disetor (additional paid in
capital) dan menambah diskon atau mengurangi premium surat berharga hutang.

e. Penentuan imbalan yang diberikan


Imbalan dalam kombinasi bisnis dapat berupa kas, asset non kas lainnya, efek utang
dan efek ekuitas yang diterbitkan oleh pihak pengakuisisi. Imbalan yang diberikan kepada
perusahaan yang diakuisisi dihitung sebagai penjumlahan dari nilai wajar aset yang ditransfer,
hutang yang timbul dan efek ekuitas yang diterbitkan oleh pengakusisi. Imbalan juga
termasuk “contingent consideration” sepanjang imbalan tersebut besar kemungkinan akan
terjadi dan jumlahnya dapat diukur.
f. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon
Dalam suatu kombinasi bisnis, ada kalanya imbalan yang diberikan lebih besar
daripada nilai wajar aset neto (aset dikurangi liabilitas) yang diperoleh. Selisih tersebut
diberikan karena pengakuisisi menilai bahwa perusahaan yang diakuisisi mempunyai berbagai
kelebihan (aset) yang tidak bisa diidentifikasi. Aset demikian disebut goodwill.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 6


Goodwill merupakan asset tak berwujud yang dapat muncul pada saat akuisisi.
Goodwill mencerminkan manfaat ekonomi yang timbul dari asset yang diperoleh dalam
kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifikasikan secara individu sehingga harus diakui
secara terpisah. Goodwill muncul ketika pada saat transaksi, nilai asset pihak yang diakuisisi
telah menunjukkan nilai wajar pada tanggal akuisisi, namun demikian masih terdapat
kelebihan harga beli/nilai wajar imbalan) atas aset bersih yang dibeli yang tidak dapat
diidentifikasikan ke asset yang ada sehingga harus diidentifikasi ke asset yang baru yaitu
goodwill.
Dalam hal imbalan yang diberikan lebih kecil daripada nilai wajar aset neto (aset
dikurangi liabilitas) yang diperoleh, maka akan terdapat goodwill negatif. Goodwill negatif
akan dicatat oleh pengakuisisi sebagai keuntungan pada tahun berjalan.
Perhitungan goodwill didapatkan dari:
Goodwill = Biaya akuisisi (nilai wajar imbalan) – jumlah aset neto
teridentifikasi yang diambil alih

Dalam hal terdapat investasi sebelumnya dan akuisisi kurang dari 100%, maka
goodwill pihak pengakuisisi dapat dihitung sebagai berikut:

Goodwill = (imbalan yang dialihkan +kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki


oleh pihak pengakuisisi + kepentingan non pengendali pada pihak yang diakuisisi) –
asset teridentifikasi yang diperoleh dan liablitas yang diambil alih

Goodwill diakui dalam laporan posisi keuangan pihak pengakuisisi. Goodwill diuji atas
penurunan nilai setiap akhir periode pelaporan, terlepas ada atau tidaknya indikasi penurunan
nilai. Dalam hal terjadi penurunan nilai, maka nilai goodwill harus disesuaikan.

D. Ilustrasi Kombinasi Bisnis dengan pembelian aset neto perusahaan


PT Panorama membeli aset neto dari PT Senja pada tanggal 27 Desember 2016. Dalam
kombinasi bisnis tersebut, PT Senja kemudian dibubarkan. Aset teridentifikasi dan liabilitas
PT Senja yang diambil alih pada tanggal tersebut menunjukkan data sebagai berikut (dalam
ribuan):

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 7


Nilai Tercatat Nilai wajar
Assets :
Cash Rp 50.000 Rp 50.000
Net Receivables Rp 150.000 Rp 140.000
Inventory Rp 200.000 Rp 250.000
Land Rp 50.000 Rp 100.000
Building-net Rp 300.000 Rp 500.000
Equipment-net Rp 250.000 Rp 350.000
Patent - Rp 50.000
Total assets Rp 1.000.000 Rp 1.440.000
Liabilities :
Account Payable Rp 60.000 Rp 60.000
Notes Payable Rp 150.000 Rp 135.000
Other liabilities Rp 40.000 Rp 45.000
Total liabilities Rp 250.000 Rp 240.000
Net assets Rp 750.000 Rp 1.200.000

1. Pembelian aset neto perusahaan dengan goodwill


PT Panorama memperoleh 100% kepemilikan PT Senja dengan membayar tunai uang
sebesar Rp400.000.000,- dan menerbitkan saham sebanyak 50.000 lembar dengan nilai par
Rp10.000,- dengan nilai pasar saham adalah sebesar Rp20.000,-. Dalam transaksi kombinasi
bisnis tersebut, PT Panorama membayar berbagai biaya untuk akuisisi sebesar Rp9.000.000
dan biaya penerbitan saham sebesar Rp5.000.000.
Atas akuisisi tersebut, nilai goodwill yang timbul dapat dihitung sebagai berikut:
a. Nilai investasi yang dikeluarkan oleh PT Panorama adalah:
 Pembayaran tunai = Rp 400.000.000,-
 Penerbitan saham = 50.000 x Rp20.000,- Rp1,000.000,000,- Jumlah
imbalan yang diberikan Rp1,400,000.000,-
b. Asset neto teridentifikasi yang diperoleh Rp1.200.000.000,-
c. Goodwill Rp 200.000.000,-

Asset neto yang teridentifikasi diperoleh dari nilai wajar asset yang diperoleh
dikurangi dengan liabilitas. Atas transaksi akuisisi tersebut PT Panorama mengakui adanya
goodwill sebesar Rp200.000.000,-. Biaya-biaya lain yang dikeluarkan PT Panorama, tidak
dimasukkan ke dalam nilai investasi, tetapi:
a. biaya akuisisi diakui sebagai beban pada periode berjalan
b. biaya penerbitan saham dalam rangka akusisi didebit ke Agio Saham
Jurnal yang dibuat PT Panorama atas transaksi akuisisi pada PT Senja tersebut adalah:
Investment in Senja Rp1.400.000.000
Cash Rp400.000.000
Capital Stock Rp500.000.000
Additional Paid-In Capital Rp500.000.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 8


(Untuk mencatat penerbitan 50.000 lembar saham dan pembayaran Rp400.000.000 tunai untuk
kombinasi bisnis dengan PT Senja)

Investment Expense Rp9.000.000


Additional Paid Capital 5.000.000
Cash Rp 14.000.000
(Untuk mencatat biaya penerbitan 50.000 lembar saham dan biaya-biaya lainnya dalam
rangka kombinasi bisnis dengan PT Senja)

Cash Rp 50.000.000
Net Receivables 140.000.000
Inventories 250.000.000
Land 100.000.000
Buildings 500.000.000
Equipment 350.000.000
Patents 50.000.000
Goodwill 200.000.000
Accounts payable Rp 60.000.000
Notes payable 135.000.000
Other liabilities 45.000.000
Investment in S 1.400.000.000
(Untuk mengalokasikan nilai investasi terhadap aset teridentifikasi dan utang yang diambil
alih dengan menggunakan nilai wajar)

2. Pembelian asset neto dengan diskon atau goodwill negatif


Berdasarkan contoh pada 1.1. di atas, PT Panorama menerbitkan 40.000 lembar saham
dengan nilai par Rp10.000,- dan nilai pasar saham adalah Rp20.000,- dan menyerahkan 10%
notes payable senilai Rp200.000.000 untuk memperoleh aset neto PT Senja. Dalam
transaksi tersebut PT Panorama mengeluarkan biaya akuisisi sebesar Rp9.000.000,- dan biaya
penerbitan saham Rp5.000.000,-
Atas akuisisi tersebut, nilai goodwill yang timbul dapat dihitung sebagai berikut:
a. Nilai investasi yang dikeluarkan oleh PT Panorama adalah:
 Penyerahan efek hutang = Rp 200.000.000
 Penerbitan saham = 40.000 x
Rp20.000 Rp 800.000,000 Jumlah imbalan yang diberikan
Rp1.000.000.000
b. Asset neto teridentifikasi yang diperoleh (Rp1.200.000.000)
c. Bargain purchase (Rp 200.000.000)

Dalam transaksi ini, nilai aset neto teridentifikasi PT Senja yang diperoleh PT
Panorama lebih besar apabila dibandingkan dengan nilai investasi yang dikeluarkan oleh PT
Panorama. Atas transaksi akuisisi tersebut PT Panorama mengakui adanya goodwill negative
sebesar Rp200.000.000 yang akan dicatat sebagai pendapatan (gain on bargain purchase).
Jurnal yang dibuat PT Panorama atas akuisisi PT Senja tersebut dicatat sebagai berikut:
Investment in PT Senja Rp1.000.000.000
Notes Payable Rp200.000.000
Share capital-ordinary 400.000.000
Share premium 400.000.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 9


(Untuk mencatat penerbitan 40.000 lembar saham dan penyerahan notes payable
$200,000 untuk kombinasi bisnis dengan PT Senja)

Investment Expense Rp9.000.000


Share premium 5.000.000
Cash Rp14.000.000
(Untuk mencatat biaya penerbitan 50.000 lembar saham dan biaya-biaya lainnya dalam
rangka kombinasi bisnis dengan PT Senja)

Cash Rp 50.000.000
Net Receivables 140.000.000
Inventories 250.000.000
Land 100.000.000
Buildings 500.000.000
Equipment 350.000.000
Patents 50.000.000
Accounts payable Rp 60.000.000
Notes payable 135.000.000
Other liabilities 45.000.000
Investment in PT Senja 1.000.000.000
Gain on Bargain Purchase 200.000.000
(Untuk mengalokasikan nilai investasi terhadap aset teridentifikasi dan utang yang diambil
alih dengan menggunakan nilai wajar).

3. Merger imbalan berupa kas


PT Pandawa mengakuisisi seluruh aset neto dari PT Sanjaya melalui sebuah merger
pada tanggal 29 Desember 2016. Aset teridentifikasi dan liabilitas PT Sanjaya yang diambil
alih pada tanggal tersebut menunjukkan data sebagai berikut (dalam ribuan):
Nilai Tercatat Nilai wajar
Assets :
Cash Rp 48.000 Rp 48.000
Net Receivables Rp 84.000 Rp 84.000
Inventory Rp 72.000 Rp 120.000
Land Rp 96.000 Rp 144.000
Building and Equipment Rp 744.000 Rp 360.000
Accumulated Depreciation Rp (480.000)
Total assets Rp 564.000 Rp 756.000
Liabilities :
Account Payable Rp 132.000 Rp 132.000
Notes Payable Rp 288.000 Rp 288.000
Common Stock Rp 43.200
Additional Paid In Capital Rp 24.000
Retained Earnings Rp 76.800
Total Liabilities and Equities Rp 564.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 10


PT Pandawa memperoleh 100% kepemilikan PT Sanjaya dengan membayar tunai
uang sebesar Rp422.400.000. Dalam transaksi kombinasi bisnis tersebut, PT Pandawa
membayar biaya legal untuk akuisisi sebesar Rp20.000.000.
Atas akuisisi tersebut, nilai goodwill yang timbul dapat dihitung sebagai berikut: Nilai
investasi yang dikeluarkan oleh PT Panorama adalah:
Pembayaran tunai Rp422.400.000
Asset neto teridentifikasi yang diperoleh Rp336.000.000
Goodwill Rp 86.400.000

Asset neto yang teridentifikasi diperoleh dari nilai wajar asset dikurangi liabilitas. Atas
transaksi akuisisi tersebut PT Pandawa mengakui adanya goodwill sebesar Rp86.400.000,-.
Biaya-biaya lain yang dikeluarkan PT Pandawa, tidak dimasukkan ke dalam nilai investasi,
tetapi diakui sebagai beban pada periode berjalan.
Jurnal yang dibuat PT Pandawa atas transaksi akuisisi pada PT Sanjaya tersebut adalah:
Investment in Pt Sanjaya Rp.422.400.000
Cash Rp.422.400.000

Investment Expense Rp20.000.000


Cash Rp20.000.000
(Untuk mencatat biaya legal dalam rangka kombinasi bisnis dengan PT Sanjaya)

Cash Rp 48.000.000
Net Receivables 84.000.000
Inventories 120.000.000
Land 144.000.000
Buildings and Equipment 360.000.000
Goodwill 84.400.000
Accounts payable Rp132.000.000
Notes payable 288.000.000
Cash 422.400.000
(Untuk mencatat akuisisi asset bersih dengan menggunakan nilai wajar)
Atas akuisisi ini, PT Sanjaya sebagai entitas yang dibubarkan akan menghapusbukukan
seluruh asset dan liabilitas yang dimiliki dan menghentikan operasinya.

E. Penyajian dan Pengungkapan


1. Penyajian
Dalam transaksi kombinasi bisnis, seluruh aset teridentifikasi yang diperoleh dan
liabilitas yang diambil alih dari pihak yang diakuisisi langsung diakui secara individual oleh
pihak pengakuisisi pada tanggal akuisisi. Pengakuan aset neto tersebut dilakukan pada nilai
wajarnya. Dengan demikian aset dan liabilitas pihak yang diakuisisi termasuk goodwill yang
timbul akan digabungkan dengan aset dan liabilitas pihak pengakuisisi dan disajikan dalam
laporan keuangan pihak pengakuisisi.

2. Pengungkapan
PSAK 22 (Penyesuaian 2014) mengatur bahwa pihak pengakuisisi mengungkapkan
informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan agar dapat mengevaluasi sifat
dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang terjadi,

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 11


baik selama periode pelaporan berjalan ataupun setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum
tanggal penyelesaian pelaporan.

RINGKASAN

1) Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas satu atau lebih suatu bisnis. Kombinasi bisnis bisa
dilakukan dengan membeli aset neto suatu perusahaan, mengambil alih hutang,
membeli sebagian aset neto perusahaan lain dan bersama-sama membentuk satu atau
lebih bisnis lainnya, atau membeli saham perusahaan di atas 50%.
2) Kombinasi bisnis dilakukan untuk memperoleh efisiensi operasi melalui integrasi
secara horizontal atau vertikal atau mendiversifikasikan risiko usaha melalui
konglomerasi. Bentuknya dapat berupa akuisisi, merger, dan konsolidasi.
3) Metode pencatatan untuk kombinasi bisnis adalah metode pembelian atau metode
akuisisi. Metode ini mensyaratkan pengidentifikasian pihak pengakuisisi, penentuan
tanggal akuisisi, pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh,
liabilitas yang diambil alih, kepentingan nonpengendali pihak yang diakuisisi, serta
pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.
4) Perhitungan goodwill didapatkan dari biaya akuisisi–jumlah aset neto teridentifikasi
yang diambil alih. Bila hasil pengurangan tersebut negatif, berarti terdapat Goodwill
negatif dan akan dicatat oleh pengakuisisi sebagai keuntungan pada tahun berjalan.
5) Semua biaya yang terkait dengan akuisisi, kecuali biaya pendaftaran dan penerbitan
efek hutang dan efek ekuitas, dibebankan pada periode berjalan. Biaya pendaftaran
serta penerbitan efek hutang akan menambah diskon atas utang atau mengurangi
premium (didebetkan ke discount atau premium efek hutang), sedangkan biaya
pendaftaran serta penerbitan efek ekuitas akan mengurangi (didebetkan) ke agio saham
(Share premium).

LATIHAN/PENUGASAN

SOAL 1
Neraca P dan S pada tanggal 31 Dese mber 2015 tampak seb agai berikut:
P S
Current Asset 130,000 60,000
Land 50,000 100,000
Buildings-net 300,000 100,000
Equipment-net 220,000 240,000
Total assets $700,000 $500,000
Current liabilities 50,000 60,000
Share capital, $10 500,000 200,000
Share premium 50,000 140,000
Retained Earnings 100,000 100,000
Total liabilities + equities $700,000 $500,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 12


Pada tanggal 2 Januari 2016, P menerbitkan 30,000 lembar sahamnya dengan nilai
wajar $20/lembar untuk membeli asset neto S. S kemudian dibubarkan. Nilai tercatat
aset neto S sama dengan nilai wajarnya kecuali current asset yang memiliki
nilai wajar $100,000. P membayar biaya pendaftaran dan penerbitan saham $15,000
serta biaya kombinasi bisnis lainnya $25,000.
Diminta:
1. Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi kombinasi bisnisnya
2. Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis dengan S!

SOAL 2
Pada tanggal 2 Januari 2016, P membeli aset neto S dengan menerbitkan 100,000 lembar
sahamnya dengan nilai wajar $20/lembar dan menyerahkan $500,000 tunai. P membayar
biaya pendaftaran dan penerbitan saham $50,000 serta biaya kombinasi bisnis lainnya
$100,000.
Sesaat sebelum kombinasi bisnis dilakukan, neraca kedua perusahaan tampak sebagai
berikut (dalam ribuan):
P at BV S at BV S at FV
Cash 3,000 240 240
Accounts Receivable-net 1,300 360 360
Notes Receivable-net 1,500 300 300
Inventory 2,500 420 500
Other current assets 700 180 200
Land 2,000 100 200
Building-net 9,000 600 1,200
Equipment-net 10,000 800 600
Total Assets $30,000 $3,000 $3,600
Accounts Payable 1,000 300 300
Mortgage payable, 10% 5,000 700 700
Share capital, $10 par 10,000 1,000
Share premium 8,000 600
Retained Earnings 6,000 400
Total liabilities + equities $30,000 $3,000
Diminta:
1. Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat transaksi kombinasi bisnisnya
2. Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis dengan S!

SOAL 3
Pada tanggal 2 Januari 2016, P membeli aset neto S dengan menerbitkan 50,000 lembar
sahamnya dengan nilai wajar $20/lembar, menerbitkan obligasi 8% dengan nilai nominal
$1,000,000, dan menyerahkan $500,000 tunai. Pada saat itu tingkat bunga yang berlaku di
pasar 10%, obligasi Jatuh tempo dalam 10 tahun. P membayar biaya pendaftaran dan
penerbitan saham dan penerbitan obligasi masing-masing $25,000 serta biaya kombinasi
bisnis lainnya $100,000.
Sesaat sebelum kombinasi bisnis dilakukan, neraca kedua perusahaan tampak sebagai
berikut (dalam ribuan):
P at BV S at BV S at FV
Cash 3,000 240 240
Accounts Receivable-net 1,300 360 360
Notes Receivable-net 1,500 300 300

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 13


Inventory 2,500 420 500
Other current assets 700 180 200
Land 2,000 100 200
Building-net 9,000 600 1,200
Equipment-net 10,000 800 600
Total Assets $30,000 $3,000 $3,600
Accounts Payable 1,000 300 300
Mortgage payable, 10% 5,000 700 700
Share capital, $10 par 10,000 1,000
Share premium 8,000 600
Retained Earnings 6,000 400
Total liabilities + equities $30,000 $3,000

Diminta:
1. Buatlah jurnal yang diperlukan P untuk mencatat tran saksi kombina si bisnisnya
2. Buatlah neraca P sesaat setelah kombinasi bisnis de ngan S!

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 14


INVESTASI SAHAM PADA ENTITAS
ASOSIASI

Tujuan Pembelajaran:
Pada bab ini mahasiswa mampu:
Menguasai konsep, karakteristik, dan metode pencatatan investasi pada instrument ekuitas
Mampu membedakan perlakuan akuntansi antara metode ekuitas dan metode biaya/nilai wajar

BAB
Mampu menghitung dan mengalokasikan selisih antara biaya perolehan investasi dengan bagian investor a
Mampu membuat penyajian dan pengungkapan atas investasi pada instrument ekuitas

A. Investasi pada Instrumen Ekuitas


1. Instrumen Ekuitas
PSAK 50 (Revisi 2014) mendefinisikan instrument ekuitas sebagai setiap kontrak yang
memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya.
Investasi pada instrument ekuitas mencerminkan kepemilikan atas saham yang diterbitkan
oleh entitas lain. Pihak yang menerbitkan saham disebut investee sedang pihak yang
memperoleh kepemilikan saham disebut investor.
Sebagai salah satu bentuk instrument ekuitas, saham memberikan imbal balik yang
merupakan hak investor berupa dividen. Selain itu, investor juga memiliki hak suara yang
memungkinkan investor untuk mempengaruhi kebijakan perusahaan. Besarnya pengaruh
investor atas kebijakan perusahaan berbanding lurus dengan jumlah kepemilikan saham. Pada
umumnya kepemilikan saham di atas 50% memberikan pengaruh dominan atau pengendalian
signifikan investor atas kebijakan yang diambil investee.

2. Investasi Saham
Terdapat berbagai kemungkinan dalam transaksi kepemilikan saham investee oleh
investor. Sebagai contoh bila perusahaan A membeli saham perusahaan B, maka terdapat 3
kemungkinan perlakuan akuntansi untuk 3 situasi:
a. Bila pembelian saham oleh A tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
perusahaan B, maka A akan mengelompokkannya sebagai trading atau available for
sale securities dan perlakuan akuntansinya tunduk kepada SAK 50 dan 55 (dicatat
dengan nilai wajar/fair value-nya). Secara umum pembelian saham di

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 15


bawah 20% dianggap tidak mempunyai pengaruh yang signifikan. (Yang terbaru tentang
pengelompokan investasi bisa dilihat di PSAK 71).
b. Bila pembelian saham oleh A mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap perusahaan
B, maka A akan menggunakan metode equity/ekuitas untuk mencatat investasi saham
tersebut. Secara umum pembelian saham antara 20% - 50% dianggap mempunyai
pengaruh yang signifikan.
c. Bila pembelian saham oleh A dimaksudkan untuk mengendalikan atau menguasai
perusahaan B, maka A harus menyusun laporan konsolidasi. Dalam laporan keuangannya
tersendiri yang disajikan sebagai tambahan atas laporan konsolidasian, A harus mencatat
investasi saham tersebut dengan metode cost atau mengikuti PSAK 55 (sbg sebagai
available for sale securities). Pembelian saham di atas 50% dianggap dapat
mengontrol/menguasai perusahaan melalui voting. Dalam situasi seperti ini terjadi
hubungan induk – anak perusahaan.

Bila A dan B (investor) bersama-sama mengendalikan C (investee), disebut sebagai


joint venture/ventura bersama, maka baik A maupun B menggunakan metode ekuitas.
Kepemilikan saham dan tingkat pengaruh investor atas kebijakan investee sebagaimana
dijelaskan pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1.
Tingkat Pengaruh Atas Kepemilikan Saham

0-20% 20-50% 0-50% 50-100%

Merupakan investasi pasif Merupkan investasi Aktif


Dapatberupa marketable securities ataumemiliki
AFS Merupakan Merupakan investasi aktif
Investor pengaruh
investasi aktif
Investor secara bersama-sama
Investormengendalikan
memilikiinvestee (pengen
signifikan investee
atas Merupakan joint ventura pengendalianatas investee
Investor
tidak memiliki pengaruh atas investee Metode akuntansi:
Biasanya mengharapkan adanya dividen atau capital gain Dapat berupa fully- ownedsubsidiary
merupakan entitas asosiasi
Ekuitas
Metode akuntansi: Ekuitas Mengacu pada PSAK 66 maupunpartially ubsid
owned siary
Dilakukanuntuk memasukipangsa

Mengacu PSAKpada
15 pasarbaruatau bergi
Metode akuntansi: untuk rsine atau untuk mendominasi pasar
Biaya/Nilai Wajar
Mengacu PSAK 55pada
Metode akuntansi: metode biaya/nilai wajar
Mengacu pada PSAK 22 dan PSAK 65

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 16


3. Entitas asosiasi (Associated Company)
Paragraf 3 PSAK 15 mendefiniskan entitas asosiasi sebagai suatu entitas, termasuk
entitas nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai pengaruh yang
signifkan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi dalam ventura
bersama. Yang dimaksud dengan pengaruh yang signifikan adalah kemampuan atau
kekuasaan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan keuangan dan
operasional investee.
Keberadaan pengaruh yang signifikan oleh investor umumnya dibuktikan dengan satu
atau lebih cara berikut ini:
a. Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara di
investee;
b. Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi dalam pengambilan
keputusan tentang dividen atau distribusi lainnya;
c. Adanya transaksi yang material antara investor dengan investee;
d. Pertukaran personel manajerial; atau
e. Penyediaan informasi teknis pokok
Untuk menentukan adanya pengaruh yang signifikan, keberadaan hak suara potensial
(waran, opsi, convertible securities) yang dapat dieksekusi pada saat pembelian saham, harus
diperhitungkan.

B. Metode Pencatatan Atas Investasi Saham


1. Metode Biaya Dan Nilai Wajar (Cost dan Fair Value Method)
Perolehan saham yang tidak menimbulkan adanya pengaruh yang signifikan dicatat
dengan menggunakan metode cost atau metode fair value. Ketika tidak terdapat harga
kuotasioan di pasar, saham akan dicatat menggunakan metode cost. Sedangkan kalau terdapat
harga kuotasioan, saham dicatat menggunakan nilai wajar. Saham akan dikelompokkan ke
dalam fair value through profit or loss (Trading securities) atau fair value through other
comprehensive income (Available for sale). Perbedaan di antara keduanya terletak pada
perlakuan akuntansi untuk kenaikan atau penurunan nilai wajar di akhir periode pelaporan.
Kenaikan/penurunan nilai wajar trading securities disajikan sebagai laba/rugi dalam Laporan
Laba Rugi; sedangkan kenaikan/penurunan nilai wajar available for sale securities
disajikan sebagai other comprehensive income.
Metode biaya mengakui investasi sebesar biaya berolehannya. Pada periode selanjutnya,
investasi juga tetap diakui sebesar biaya perolehannya. Investasi akan berubah jika terdapat
penjualan, pembelian ataupun penurunan nilai. Pembagian dividen oleh investee tidak
menambah besaran investasi. Dividen yang diterima akan dibukukan sebagai pendapatan
dividen.
Pada metode nilai wajar, investor juga akan mengakui investasi sebesar biaya
perolehannya. Secara umum perlakuan akuntansi pada metode nilai wajar sama dengan
perlakuan akuntansi pada metode biaya. Perbedaan antara metode biaya dan nilai wajar
adalah pada pengakuan nilai investasi setelah pengakuan awal. Nilai investasi pada periode
selanjutnya (setelah pengakuan awal), akan diakui sebesar nilai wajarnya.

2. Metode Ekuitas (Equity Method)


Menurut PSAK 15 par 16, investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan menggunakan
metode ekuitas, kecuali ketika investasi tersebut diklasifikasikan

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 17


sebagai dimiliki untuk dijual sesuai dengan PSAK 58. Yang dimaksud dengan metode ekuitas
menurut PSAK 15 par 3 adalah metode akuntansi dimana investasi pada awalnya diakui
sebesar biaya perolehannya dan selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset investee
setelah pembelian saham.
Pada saat nilai ekuitas entitas asosiasi meningkat maka nilai investasi juga akan
meningkat secara proporsional sesuai besaran kepemilikan. Nilai investasi juga akan menurun
jika terdapat penurunan nilai ekuitas entitas asosiasi. Bagian investor atas laba atau rugi
investee diakui dalam laporan laba atau rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee
(dividen) mengurangi nilai tercatat investasi.
Penyesuaian terhadap nilai tercatat investasi juga dilakukan jika terdapat perubahan
dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul dari pendapatan komprehensif lain
(other comprehensive income) investee. Perubahan tersebut termasuk perubahan yang
timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran mata uang asing. Bagian investor atas
perubahan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain (other comprehensive
income) investor.
Metode ekuitas sering disebut sebagai konsolidasi satu baris karena konsolidasi akun-
akun neraca diwakili dalam satu akun “Investment in S”, sedangkan konsolidasi akun-akun
laporan laba rugi diwakili oleh akun “Income from S”.

1. Ilustrasi prosedur akuntansi menurut Fair value /cost method dan equity method
3 Januari 2016, P membeli 2.000 (20%) dari 10.000 lembar saham S senilai
$50/lembar. Nilai par dan nilai wajar saham diasumsikan sama. S memperoleh net income
2016 $50,000 dan membagikan cash dividend pada 1 Nopember 2016
$20,000. Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal:

Cost method/fair value method Equity method


1 Jan Investment in S 100,000 Investment in S 100,000
Cash Cash 100,000
100,000
1 Nov Cash 4,000 Cash 4,000
Dividend Income 4,000 Investment in S 4,000
31Des No entry (asumsi Investment in S 10,000
harga pasar = cost) Income from S 10,000

C. Alokasi dan Amortisasi Selisih Biaya Perolehan Investasi


Dalam transaksi perolehan investasi dapat terjadi imbalan yang diberikan (biaya
perolehan) investasi berbeda dengan proporsi nilai wajar net aset yang diperoleh atau nilai
tercatat ekuitas. Bila tedapat selisih antara imbalan yang diberikan (harga perolehan) dengan
nilai aset neto teridentifikasi yang diperoleh, maka selisih tersebut dialokasikan dengan cara
sebagai berikut:
a. dialokasikan ke berbagai akun yang nilai tercatat dan nilai wajarnya berbeda
b. bila masih terdapat selisih, dialokasikan ke goodwill
Alokasi aset teridentifikasi maupun liablitas yang diambil alih harus dilakukan secara
proporsional terhadap persentase kepemilikan. Dalam hal terdapat nilai aset neto yang
diperoleh lebih besar daripada imbalan, maka timbul goodwill negatif dan akan diakui
sebagai keuntungan pada tahun berjalan oleh investor. Goodwill dalam

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 18


metode ekuitas tidak tampak dalam akun tersendiri, melainkan ada di dalam akun
Investment in S.
Alokasi terhadap aset teridentifikasi akan bernilai positif jika nilai wajarnya lebih tinggi
dibandingkan dengan nilai tercatatnya dan sebaliknya. Alokasi terhadap liabilitas yang
diambil alih akan bernilai negatif jika nilai wajarnya lebih tinggi apabila dibandingkan
dengan nilai tercatatnya.
Setelah selisih harga perolehan dan aset neto yang diperoleh dialokasikan, maka
berikutnya hasil alokasi tersebut kemudian diamortisasi terhadap aset dan/atau liabilitas
dengan umur manfaat yang dapat diidentifikasi (depreciable). Amortisasi dilakukan agar
nilai investasi investor pada akhirnya akan sama dengan % kepemilikan dikalikan dengan
nilai buku ekuitas investee.
Amortisasi diakui oleh investor dan berpengaruh terhadap nilai dan pendapatan
investasi. Amortisasi dilakukan dengan cara mendebet atau mengkredit Pendapatan dari
Investee (Income from S) dan mengkredit atau mendebet Investasi pada Investee
(Investment in S) dengan jumlah yang sama. Dengan eliminasi ini, selisih harga perolehan
dengan aset neto yang diperoleh suatu saat akan habis, sehingga Saldo akun Investment in S
di dalam bukunya P akan sama dengan % kepemilikan P dikalikan dengan stockholders’
equity S.
Goodwill tidak diamortisasikan, tetapi tiap akhir periode dinilai kembali. Karena
goodwill yang membentuk nilai tercatat investasi dalam entitas asosiasi tidak diakui secara
terpisah, maka tidak dilakukan pengujian secara terpisah dengan menerapkan persyaratan
pengujian penurunan nilai goodwill sesuai PSAK 48. Sebagai gantinya seluruh nilai tercatat
investasi diuji penurunan nilai berdasarkan PSAK 48 sebagai suatu aset tunggal dengan
membandingkan recoverable amount dengan nilai tercatatnya.

D. Ilustrasi Transaksi Investasi Dengan Metode Ekuitas


1. Akuntansi untuk Investasi ekuitas dengan melibatkan goodwill
Pada tanggal 2 Januari 2015, PT Pakuan membeli 30% kepemilikan saham PT
Sawojajar (diasumsikan mempunyai pengaruh yang signifikan) dengan menyerahkan uang
kas Rp2.000.000.000 dan saham sebanyak 200.000 lembar dengan nilai par Rp10.000/lembar
dan nilai pasar Rp15.000/lembar. PT Pakuan mengeluarkan biaya untuk pendaftaran saham
Rp50.000.000 dan biaya konsultasi Rp100.000.000. Sebagai tambahan informasi, pada Tahun
2015 PT Sawojajar memperoleh net income sebesar Rp3.000.000.000,- dan membayar
dividen pada tanggal 1 Juli 2015 sebesar Rp1.000.000.000. Pada saat pembelian saham
tersebut neraca PT Sawojajar menunjukkan data sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.
Berdasarkan informasi tersebut dapat diketahui bahwa terdapat kelebihan imbalan
(harga perolehan) yang diberikan atas nilai tercatat dan nilai wajar net aset teridentifikasi
yang diperoleh.
Imbalan yang diberikan (Harga perolehan/cost) Rp5.000.000.000,-
Nilai tercatat net aset yang diperoleh (30% x 12.000.000.000) Rp3.600.000.000
Kelebihan cost atas nilai tercatat aset neto Rp1.400.000.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 19


Tabel 2.1. Neraca PT Sawojajar per 2 Januari 2015 (dalam ribuan)
Book value Fair value (nilai
(nilai tercatat) wajar)
Cash 1.500.000 1.500.000
Receivables – net 2.200.000 2.200.000
Inventories 3.000.000 4.000.000
Other current assets 3.300.000 3.100.000
Equipment – net 5.000.000 8.000.000
Total assets 15.000.000 18.800.000
Accounts Payable 1.000.000 1.000.000
Note payable, due in five years 2.000.000 1.800.000
Common stock 10.000.000
Retained earnings 2.000.000
Total liabilities and sockholders’ equity 15.000.000

Kelebihan imbalan yang diberikan (cost) atas nilai tercatat aset neto tersebut, dialokasikan
kepada:
 undervalued Inventories (diasumsikan terjual di tahun 2015)
30% x (4.000.000.000 – 3.000.000.000) 300.000.000
 overvalued Other Current Assets (diasumsikan habis terpakai di tahun 2015) 30% x
(3.100.000.000 – 3.300.000.000) (60.000.000)
 undervalued Equipment (masa manfaat 20 th)
30% x (8.000.000.000–5.000.000.000) 900.000.000
 overvalued Note payable (jatuh tempo 5 tahun)
30% x (1.800.000.000 – 2.000.000.000) 60.000.000
 Goodwill 200.000.000
Total excess 1.400.000.000

Untuk transaksi tersebut PT Pakuan akan membuat jurnal sebagai berikut: 1 Jan
2015 Investment in Sawojajar Rp 5.000.000.000
Cash Rp 2.000.000.000
Capital Stock Rp 2.000.000.000
Additional paid-in capital Rp 1.000.000.000
(Untuk mencatat pembelian 30% saham PT Sawojajar)

1 Jan 2015 Expenses Rp100.000.000


Share premium-ordinary 50.000.000
Cash Rp150.000.000
(pembayaran biaya konsultasi dan biaya pendaftaran saham)

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 20


1 Juli 2015 Cash Rp 300.000.000
Investment in Sawojajar Rp300.000.000
(Untuk mencatat penerimaan dividend 30% x 1,000,000)

31 Des 2015 Investment in Sawojajar Rp900.000.000


Income from Sawojajar Rp900.000.000
(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 30% x 3,000,000)

Income from Sawojajar Rp 300.000.000


Investment in Sawojajar Rp300.000.000
(Untuk amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat - inventory)

Investment in Sawojajar Rp 60.000.000


Income from Sawojajar Rp60.000.000
(amortisasi kelebihan nilai tercatat atas cost – other current aset)

Income from Sawojajar Rp 45.000.000


Investment in Sawojajar Rp45.000.000
(amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat-Equipment
Rp900.000.000:20 th)

Income from Sawojajar Rp 12.000.000


Investment in Sawojajar Rp12.000.000
(amortisasi kelebihan nilai tercatat atas cost-notes payable
Rp60.000.000 5)

Kelima jurnal di atas, bisa digabungkan menjadi


Investment in Sawojajar Rp603.000.000
Income from Sawojajar Rp603.000.000

Dalam contoh di atas, bagian investor atas laba atau rugi investee diakui dalam laporan
laba atau rugi investor dengan menggunakan akun “Income from Sawojajar”. Dengan
jurnal-jurnal tersebut di atas, saldo akun Investment in Sawojajar akan menunjukkan
saldo Rp5.303.000.000 dan akun Income from Sawojajar Rp603.000.000.

2. Akuntansi untuk Investasi ekuitas dengan melibatkan negatif goodwill (gain on


bargain purchase)
Bila untuk transaksi pada contoh No. 1 di atas, uang yang diserahkan PT Pakuan hanya
Rp. 1.500.000.000 ditambah saham sebanyak 200,000 lembar dengan nilai par
Rp10.000/lembar dan nilai pasar Rp15.000/lembar, maka perhitungan dan alokasi selisihnya
akan tampak sebagai berikut:
Imbalan yang diberikan (Harga perolehan/cost) Rp4.500.000.000,-
Nilai tercatat net aset yang diperoleh (30% x 12.000.000.000) Rp3.600.000.000
Kelebihan cost atas nilai tercatat aset neto Rp 900.000.000

Kelebihan imbalan yang diberikan (cost) atas nilai tercatat aset neto tersebut,
dialokasikan kepada:
 undervalued Inventories (diasumsikan terjual di tahun 2015)

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 21


30% x (4.000.000.000 – 3.000.000.000) 300.000.000
 overvalued OCA (diasumsikan terpakai di tahun 2015)
30% x (3.100.000.000 – 3.300.000.000) (60.000.000)
 undervalued Equipment (masa manfaat 20 th)
30% x (8.000.000.000 – 5.000.000.000) 900.000.000
 overvalued Note payable (jatuh tempo 5 tahun)
30% x (1.800.000.000 – 2.000.000.000) 60.000.000
 Gain on bargain purchase (300.000.000)
Total excess 900.000.000
Jurnal yang dibuat akhir tahun 2015 akan bertambah dengan jurnal untuk
pengakuan gain yaitu:

Investment in Sawojajar Rp 300.000.000


Income from S (utk Gain on bargain purchase) Rp300.000.000

Dengan jurnal-jurnal tersebut di atas, saldo akun Investment in Sawojajar akan


menunjukkan saldo Rp5.103.000.000; akun Income from Sawojajar Rp603.000.000; dan
gain on bargain purchase Rp.300.000.000.

3. Akuntansi untuk Investasi ekuitas yang investeenya mempunyai investasi dalam bentuk
saham dan dinilai berdasarkan FVOCI (available for sale securities)
Awal Januari 2015 PT Ananda membeli 35% saham PT Belinda dan diasumsikan
mempunyai pengaruh yang signifikan dengan membayar kas sejumlah Rp475.000.000. Pada
saat itu book value dan fair value net aset PT Belinda masing- masing Rp900.000.000 dan
Rp1.100.000.000. Selisih sebesar Rp200.000.000 terjadi karena Aset Tetap tercatat terlalu
rendah; masa manfaat Aset Tetap 10 tahun. Selama tahun 2015 PT Belinda memperoleh
keuntungan Rp80.000.000 dan membayar dividen pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar
Rp120.000.000. Sebagai informasi tambahan, PT Belinda juga mempunyai investasi saham
yang diklasifikasikan sebagai available for sale securities yang nilainya mengalami
kenaikan sebesar Rp20.000.000 Berdasarkan informasi di atas, dalam transaksi akuisisi saham
PT Belinda, PT Ananda membayar lebih tinggi untuk net aset teridentifikasi yang diperoleh.
Kelebihan
harga perolehan (cost) atas nilai tercatat net aset adalah sebagai berikut:

Harga perolehan (Cost of investment) Rp475.000.000


Nilai tercatat investasi 35 % x Rp900.000.000 Rp315.000.000
Selisih cost atas nilai tercatat Rp160.000.000
Selisih tersebut kemudian dialokasikan ke:
undervalued Aset Tetap 35% x Rp200.000.000 Rp 70.000.000
Goodwil 90.000.000
Jumlah Rp160.000.000
Terkait transaksi tersebut PT Ananda akan membuat jurnal sebagai berikut: 1 Jan
2015
Investment in Belinda
Rp475.000.00
0
Cash Rp475.000.000

(Untuk mencatat pembelian 35% saham PT Belinda)

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 22


31 Des 2015
Cash Rp 42.000.000
Investment in Belinda Rp42.000.000
(Untuk mencatat penerimaan dividen dari PT Belinda 35% x Rp120.000.000)
Investment in Belinda Rp28.000.000
Income from Belinda Rp28.000.000
(Untuk mencatat bagian investor (PT Ananda) atas profit investee (PT Belinda) 35% x
Rp80.000.000)
Income from Belinda Rp7.000.000
Investment in Belinda Rp7.000.000
(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat – Aset Tetap Rp70.000.000:10
th)
Investment in Belinda Rp7.000.000
Income from Belinda (sbg OCI) Rp7.000.000
(Untuk mencatat kenaikan nilai available for sale securities di PT Belinda 35% x
Rp20.000.000)
Ketiga jurnal di atas, bisa digabungkan menjadi:
Investment in Belinda Rp28.000.000
Income from Belinda Rp21.000.000
Income from Belinda (sbg OCI) Rp 7.000.000

Dengan jurnal-jurnal tersebut di atas, saldo akun Investment in B akan menunjukkan saldo
Rp461.000.000 dan akun Income from B sebesar Rp28.000.000.

E. Transfer Aset Antara Investor dan Investee


Dalam hubungan bisnis antara investor dan investee seringkali terjadi transaksi di
antara investor dan investee. Transaksi tersebut dapat berupa jual beli aset ataupun jasa yang
menghasilkan keuntungan atau kerugian. Transaksi yang terjadi dengan investor sebagai
penjual dan investee sebagai pembeli disebut sebagai transaksi hulu (downstream).
Sebaliknya, jika dalam transaksi investee yang bertindak sebagai penjual dan investor yang
menjadi pembeli, maka disebut transaksi hilir (upstream). PSAK 15 par 19 menyatakan
bahwa laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi antara investor dan investee
(upstream/downstream atau dari hilir/hulu) diakui dalam laporan keuangan investor hanya
sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi. Bagian investor atas laba atau rugi entitas
asosiasi yang dihasilkan dari transaksi – transaksi ini dieliminasi.
Contoh:
1. Downstream
PT Alamanda merupakan investor yang memiliki 20% saham PT Burberry. Sepanjang
2015 PT Alamanda menjual inventory senilai Rp200.000.000 kepada PT Burberry. Harga
perolehan barang dagangan (inventory) tersebut adalah Rp140.000.000. Sampai dengan
tanggal 31 Desember 2015, sepertiga dari barang dagangan tersebut belum terjual dan masih
ada di gudang PT Burberry. Pada tahun 2015, PT Burberry mengumumkan net income
sebesar Rp1.000.000.000.
Berdasarkan data tersebut, pada tanggal 31 Desember 2015 PT Alamanda akan mencatat ayat
jurnal sebagai berikut:
Investment in Burberry Rp200.000.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 23


Income from Burberry Rp200.000.000
(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 20% x Rp1.000.000.000)

Income from Burberry Rp20.000.000


Investment in Burberry Rp20.000.000
(Untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory PT Burberry 1/3 x
Rp60.000.000)

Dalam transaksi hulu (downstream) antara PT Alamanda dan PT Burberry, terdapat laba
antar perusahaan sebesar Rp60.000.000 (Rp200.000.000– Rp.140.000.000). Dari sejumlah
laba tersebut, sebesar Rp40.000.000 telah terealisir dengan terjualnya inventory PT Burberry
kepada pihak ketiga, sementara sebesar Rp20.000.000 belum terealisir karena inventory
masih ada di Gudang PT Burberry. Dengan demikian, pendapatan investasi saham PT
Alamanda adalah Rp.180.000.000,-
Jika pada tahun berikutnya, inventory tersebut terjual kepada pihak luar, maka PT
Alamanda akan mencatat ayat jurnal sebagai berikut:
Investment in Burberyy R20.000.000
Income from Burberry Rp20.000.000

2. Upstream
PT Alamanda merupakan investor yang memiliki 20% saham PT Burberry. Sepanjang
2015 PT Burberry menjual inventory senilai Rp200.000.000 kepada PT Alamanda. Harga
perolehan barang dagangan (inventory) tersebut adalah Rp140.000.000. Sampai dengan
tanggal 31 Desember 2015, sepertiga dari barang dagangan tersebut belum terjual dan masih
ada di gudang PT Alamanda. Pada tahun 2015, PT Burberry mengumumkan net income
sebesar Rp1.000.000.000.
Berdasarkan data tersebut, pada tanggal 31 Desember 2015 PT Alamanda akan mencatat ayat
jurnal sebagai berikut:
Investment in Burberry Rp200.000.000
Income from Burberry Rp200.000.000
(Untuk mencatat bagian investor atas profit investee 20% x Rp1.000.000.000)

Income from Burberry Rp 4.000.000


Investment in Burberry Rp4.000.000
(Untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory PT Burberry 1/3 x
Rp60.000.000 x 20%)

Dengan kepemilikan sebesar 20%, PT Alamanda harus menangguhkan keuntungan yang


belum terealisir sebesar Rp4.000.000 (20% x Rp20.000.000). Dengan demikian laba PT
Burberry yang menjadi bagian PT Alamanda adalah sebesar Rp196.000.000 (Rp200.000.000
– Rp4.000.000).
Jika pada tahun berikutnya, inventory tersebut terjual kepada pihak luar, maka PT
Alamanda akan mencatat ayat jurnal sebagai berikut:
Investment in Burberyy Rp4.000.000
Income from Burberry Rp4.000.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 24


F. Interim Acquisition
Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan profit dari
investee dan amortisasi selisih harga perolehan atas nilai tercatat/nilai wajar dimulai dari
tanggal pembelian.
Contoh:
Pada tanggal 1 Oktober 2016, PT Pelangi membeli 40% saham PT Sinar sebesar
Rp800.000.000 dan diasumsikan mempunyai pengaruh yang signifikan. Net aset PT Sinar
pada 1 Januari 2016 adalah Rp1.500.000.000. Untuk tahun 2016, PT Sinar melaporkan net
income Rp250.000.000 dan mengumumkan dividen 1 September 2016 Rp150.000.000. Nilai
buku aset dan liabilitas PT Sinar pada 1 Oktober 2016 sama dengan nilai wajarnya kecuali
Bangunan yang nilai bukunya Rp400.000.000 mempunyai nilai wajar Rp600.000.000. Masa
manfaat bangunan sejak 1 Oktober 2016 20 tahun.
Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai tercatat
net aset sebagai berikut:
Harga perolehan (Cost of investment) Rp 800.000.000
Dikurangi:
Ekuitas awal 1 Januari 2016 1.500.000.000
Income 1 Jan s/d 30 Sept (9/12 x 250.000.000) 187.500.000
Less dividend 1 Sept (150.000.000)
Net asset S per 1 Oktober 2016 1.537.500.000
Kepemilikan 40 % x 1.537.500.000 615.000.000
Selisih lebih cost investasi atas net aset S 185.000.000
Selisih lebih cost investasi atas net aset S dialokasikan ke:
undervalued Bangunan (600.000.000 – 400.000.000) x 40% 80.000.000
Goodwill 105.000.000
185.000.000
Untuk transaksi ini PT Pelangi akan membuat jurnal sebagai berikut: 1 0kt
2016
Investment in PT Sinar Rp800.000.000
Cash Rp800.000.000

31 Des 2016
Investment in PT Sinar Rp25.000.000
Income from PT Sinar Rp25.000.000
(Untuk mencatat bagian profit Investor 40% x 250.000.000 x 3/12) Income
from PT Sinar Rp1.000.000
Investment in PT Sinar Rp1.000.000
(Untuk mencatat amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat – Bangunan 80.000.000:20 th
x 3/12)

G. Investasi Melalui Kepemilikan Bertahap


Seorang investor mungkin memiliki pengaruh yang signifikan melalui beberapa tahap
investasi. Misalnya per 1 Januari 2016 A memiliki saham di B sebanyak 10% dan
menggunakan metode cost untuk investasi tersebut. Setahun kemudian A membeli lagi 15%
saham B, sehingga total kepemilikannya menjadi 25% dan diasumsikan A mempunyai
pengaruh yang signifikan. Pada saat A sudah mempunyai 25% kepemilikan saham, A harus
menggunakan metode ekuitas sehingga akun

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 25


investasi dan retained earning yang sebelumnya menggunakan metode cost harus
disesuaikan.
Contoh:
PT Pandu membeli 10% saham PT Siwi pada awal 2016 senilai Rp70.000.000 dan
mengelompokkannya sebagai fair value through profit or loss (trading securities).
Stockholder’s equity (net asets) PT Siwi saat itu Rp600.000.000. Selisih sebesar
Rp10.000.000 dialokasikan ke Bangunan yang masa manfaatnya 20 tahun lagi. Untuk tahun
2016 PT Siwi melaporkan Net Income Rp100.000.000 dan membayar dividen
Rp50.000.000. Nilai wajar saham pada akhir tahun sama dengan nilai tercatatnya.
Untuk transaksi selama 2016, PT Pandu akan membuat jurnal sebagai berikut:
Investment in Trading Securities Rp70.000.000
Cash Rp70.000.000
(Untuk mencatat pembelian 10% saham PT Siwi)

Cash Rp5.000.000
Dividend Income Rp5.000.000
(Untuk mencatat penerimaan dividend dari PT Siwi 10% x $50,000)

Pada awal 2017, PT Pandu membeli lagi 15% saham PT Siwi senilai Rp100.000.000,
sehingga total kepemilikan sahamnya menjadi 25% dan diasumsikan PT Pandu mempunyai
pengaruh yang signifikan. Untuk transaksi ini, PT Pandu akan membuat jurnal sebagai
berikut:
Investment in S Rp170.000.000
Investment in Trading Securities Rp 70.000.000
Cash Rp100.000.000
(Untuk mencatat pembelian 15% saham S dan reklasifikasi 10% saham S dari Trading
securities menjadi Investment in S)

Investment in PT Siwi Rp9.500.000


Retained Earnings Rp9.500.000
(Untuk mencatat bagian keuntungan PT Pandu dari net income PT Siwi 2016 10% x
Rp100.000.000 dikurangi amortisasi selisih cost atas net aset yang diperoleh Rp10.000.000 :
20 th)

Retained Earnings Rp5.000.000


Investment in PT Siwi Rp5.000.000
(Untuk mencatat bagian dividen PT Pandu dari dividen PT Siwi 2016 10% x Rp50.000.000
yang sudah dicatat oleh PT Pandu sebagai dividen income)

H. Penjualan Kepemilikan Saham pada Entitas Asosiasi (Sale of an


equity interest)
Investor menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal investor tidak lagi
memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan kemudian mencatat sisa investasinya
berdasarkan PSAK 55. Investor mengukur investasi yang tersisa pada entitas pada nilai
wajarnya. Investor mengakui dalam laporan laba rugi setiap selisih antara nilai wajar yang
tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi dengan jumlah tercatat
invetasi pada tanggal hilangnya pengaruh sigifikan. Contoh:

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 26


1 January 2013 PT Pandhawa membeli 320,000 lembar saham PT Sakti (40%
kepemilikan) senilai Rp580.000.000. Ekuitas PT Sakti saat itu Rp1.200.000.000. Dari
transaksi ini, terdapat goodwill Rp. 100.000.000. Nilai tercatat aset dan liabilitas sama dengan
nilai wajarnya. PT Pandhawa menggunakan metode ekuitas dari 1 Januari 2013 sampai
dengan 31 Desember 2015. Per 31 Desember 2015, akun investasi tersebut menunjukkan
saldo Rp700.000.000 yaitu sama dengan 40% x Rp1.500.000.000 (ekuitas PT Sakti per 31
Des 2015 + Rp100.000.000 goodwill). Tanggal 1 Januari 2016, PT Pandhawa menjual
200.000 lembar saham tersebut senilai Rp460.000.000. Sisa 120,000 lembar saham, nilai
wajarnya Rp270.000.000 dan PT Pandhawa akan mengelompokkannya sebagai Trading
securities.
Untuk transaksi ini, PT Pandhawa akan membuat jurnal sebagai berikut:
Cash Rp460.000.000
Investment in PT Sakti Rp437.500.000
Gain on sale of securities Rp 22.500.000

Investment in trading securities Rp270.000.000


Investment in PT Sakti Rp262.500.000
Gain on transfer of categories Rp 7.500.000

Kedua jurnal di atas dapat digabungkan menjadi:


Cash Rp.460.000.000
Investment in trading securities 270.000.000
Investment in S Rp700.000.000
Gain on sale of securities 22.500.000
Gain on transfer of categories 7.500.000

I. Pembelian Saham Langsung dari Perusahaan, Bukan dari Pemegang


Saham (Stock purchases directly from the investee)
Bila investor membeli saham langsung dari perusahaan, bukan dari bursa atau
pemegang saham, maka hal itu akan menambah jumlah saham yang beredar dan
mempengaruhi % perolehan saham
Contoh:
Awal Januari 2013, PT Prima membeli 20,000 saham yang belum diterbitkan
sebelumnya langsung dari PT Sanjaya senilai Rp450.000.000. Pada saat itu stockholders’
equity PT Sanjaya terdiri dari Rp200.000.000 Capital stock-ordinary par Rp10.000 dan
Rp150.000.000 Retained Earnings. Setelah pembelian saham oleh PT Prima, jumlah saham
PT Sanjaya yang beredar menjadi 20,000 + (Rp200.000.000:20.000) = 40,000. Dengan
demikian kepemilikan saham P atas S adalah 50% (20,000:40,000)

J. Perusahaan Asosiasi dengan Saham Preferen (Investee corporation


with preferred stock)
Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen kumulatif yang dimiliki oleh pihak
lain selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor menghitung
bagiannya atas laba atau rugi investee setelah penyesuaian atas dividen atas saham tersebut,
terlepas apakah dividen tersebut telah diumumkan atau belum. Contoh:

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 27


PT Premium membeli 40% saham PT Quality pada awal 2016 senilai
Rp2.500.000.000. Pada saat itu stockholders’ equity PT Quality terdiri dari 10%
cumulative preferred stock, par Rp100, Rp1.000.000.000; Capital stock-ordinary
Rp3.000.000.000; Other paid-in capital Rp500.000.000; dan Retained Earnings
Rp1.500.000.000. Net income yang diperoleh dan dividen yang dibayarkan oleh PT Quality
pada tahun 2016 masing-masing Rp700.000.000 dan Rp200.000.000
Dari informasi di atas, terdapat kelebihan harga perolehan (cost) atas nilai tercatat net
aset sebagai berikut:
Harga perolehan (Cost of investment) 2.500.000.000
Nilai tercatat investasi (net asets PT Quality) yang diperoleh:
Ekuitas PT Quality 6.000.000.000
Dikurangi saham preferen 1.000.000.000
5.000.000.000
% kepemilikan 40%
2.000.000.000
Selisih cost atas nilai tercatat (goodwill) 500.000.000

Income from PT Quality akan dihitung sebagai berikut:


Net Income PT Quality Rp700.000.000
Dividen saham preferen 10% x 1.000.000.000 Rp100.000.000
Income untuk Capital stock-ordinary Rp600.000.000
Bagian PT Premium (Income from PT Quality) 40% x 600.000.000 =
Rp240.000.000
Jurnal untuk net income dan dividen:

Investment Rp240.000.000
Income from investment Rp240.000.000
Cash Rp40.000.000
Investment Rp 40.000.000

K. Nilai Tercatat Investasi Negatif Pada Metode Ekuitas


Nilai tercatat investasi pada entitas asosiasi tidak boleh negatif akibat pengakuan
bagian rugi entitas asosiasi. Jika nilai tercatat investasi menjadi nol atau negatif akibat bagian
terhadap rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepentingannya pada entitas
asosiasi, maka investor menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi lebih lanjut. Setelah
kepentingan entitas dikurangkan menjadi nol, tambahan kerugian dicadangkan.
Jika entitas asosiasi kemudian hari mencatatkan laba, maka investor mulai mengakui
bagiannya atas laba tersebut setelah bagiannya atas laba tersebut melebihi bagian atas rugi
yang belum diakui (dicadangkan).

Contoh:
Awal tahun 2018, P memiliki investasi sebesar 40% atas saham beredar S dengan nilai
tercatat Rp200.000.000. Selama tahun 2018, investee membagikan dividen pada tanggal 1
April Rp100.000.000 dan melaporkan rugi bersih sebesar Rp450.000.000.
Pada saat S membagikan dividen, investasi P akan berkurang dengan P akan
menjurnal:
Cash Rp40.000.000
Investment in S Rp40.000.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 28


(mencatat penerimaan dividen 40% x Rp100.000.000)

Setelah pembagian dividen tersebut, saldo investasi P di S adalah Rp200.000.000-


Rp40.000.000 = Rp160.000.000
Kemudian, pada akhir tahun S melaporkan rugi sebesar Rp450.000.000. Atas rugi
tersebut, P akan mengakui bagian rugi sebesar Rp450.000.000 x 40% = Rp180.000.000. Dari
saldo sebelumnya (Rp160.00.000), kerugian S akan menjadikan nilai investasi P menjadi
negative. Namun, karena tidak boleh negative, maka P akan mencatat bagian ruginya sebagai
berikut:
Income from S Rp160.000.000
Investment in S Rp160.000.000
Dari jurnal di atas, maka nilai investment in S menjadi nol. Selain itu, selisih
Rp180.000.000-Rp160.000.000= Rp20.000.000 yang merupakan rugi selanjutnya akan
dicadangkan.
Apabila di tahun selanjutnya, S masih melaporkan kerugian, P akan terus
mencadangkan bagian rugi tersebut. Sebaliknya jika pada tahun 2019, S melaporkan
keuntungan sebesar Rp80.000.000, maka P akan mencatat sebesar Rp12.000.000 yang berasal
dari:
Net Income S Rp80.000.000
Income from S (40% x Rp80.000.000) Rp32.000.000
Cadangan kerugian 2018 (Rp20.000.000)
Kenaikan investasi yang diakui 2019 Rp12.000.000

Sehingga P akan menjurnal:


Investment in S Rp12.000.000
Income from S Rp12.000.000

RINGKASAN
1) Pembelian saham suatu entitas yang tidak menimbulkan pengaruh yang signifikan akan
dicatat sebagai trading atau available for sale securities; yang mempunyai pengaruh
yang signifikan akan dicatat dengan metode ekuitas; yang menimbulkan hubungan
induk-anak, akan dicatat menggunakan metode cost, diperlakukan sebagai trading atau
available for sale securities dan induk perusahaannya harus menyusun laporan
keuangan konsolidasi.
2) Yang dimaksud dengan pengaruh yang signifikan adalah kemampuan atau kekuasaan
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan kebijakan keuangan dan operasional
investee.
3) Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya dicatat berdasarkan harga
perolehannya, kemudian selanjutnya disesuaikan dengan perubahan net aset investee
setelah pembelian saham. Bagian investor atas laba atau rugi investee diakui dalam
laporan laba atau rugi investor. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai
tercatat investasi.
4) PSAK 15 par 19 menyatakan bahwa laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi antara
investor dan investee (upstream/downstream atau hilir/hulu) diakui dalam laporan
keuangan investor hanya sebesar bagian investor lain dalam entitas asosiasi. Bagian
investor atas laba atau rugi entitas asosiasi yang dihasilkan dari
transaksi – transaksi ini dieliminasi.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 29


5) Bila pembelian saham dilakukan tidak di awal tahun, maka penghitungan profit dari
investee dan amortisasi selisih harga perolehan dengan nilai tercatat dimulai dari
tanggal pembelian.
6) Bila investor memiliki saham secara bertahap, yaitu dari tidak mempunyai pengaruh ke
mempunyai pengaruh, maka ia harus membuat jurnal penyesuaian atas investasinya
seolah-olah metode ekuitas sudah dipergunakan sebelumnya.
7) Investor yang menjual kepemilikan sahamnya pada entitas asosiasi, sehingga ia tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan lagi, maka ia harus menghentikan penggunaan
metode ekuitasnya. Investasi yang tersisa akan dinilai berdasarkan fair value dan
dikelompokkan sebagai Trading atau Available for sale securities
8) Jika entitas asosiasi menerbitkan saham preferen kumulatif yang dimiliki oleh pihak lain
selain investor dan diklasifikasikan sebagai ekuitas, maka investor menghitung
bagiannya atas laba atau rugi investee setelah penyesuaian atas dividen atas saham
tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah diumumkan atau belum.

LATIHAN/PENUGSAN

SOAL 1
PT Purnama menerbitkan 40,000 lembar sahamnya (tanpa nilai par) untuk memperoleh
40% saham PT Sejahtera pada 1 Jan 2016. PT Purnama juga membayar biaya lain yang
berkaitan dengan perolehan saham sebesar Rp40.000.000 dan biaya penerbitan dan
registrasi saham Rp10.000.000. Aset dan liabilitas PT Sejahtera pada saat itu tampak
sebagai berikut:

Book Value Fair Value


(Rp) (Rp)
Cash 100.000.000 100.000.000
Accounts receivable – net 200.000.000 200.000.000
Inventory (terjual di tahun 2016) 500.000.000 600.000.000
Land 100.000.000 300.000.000
Buildings – net (masa manfaat 10 tahun) 600.000.000 400.000.000

Equipment – net (masa manfaat 7 tahun) 400.000.000 500.000.000

Total Asets 1.900.000.000 2.100.000.000


Liabilities 900.000.000 900.000.000
Capital stock-ordinary 700.000.000
Retained Earnings 300.000.000
Total Liabilities & Equities 1.900.000.000
Saudara diminta untuk:
1. Membuat jurnal untuk mencatat perolehan saham dan membuat skedul alokasi
kelebihan cost atas nilai buku/nilai tercatat net aset yang diperoleh bila harga wajar
saham PT Purnama Rp11.000/share
2. Membuat jurnal untuk mencatat perolehan saham dan membuat skedul alokasi
kelebihan cost atas nilai buku/nilai tercatat net aset yang diperoleh bila harga wajar
saham PT Purnama Rp13.000/share.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 30


SOAL 2
Pada tanggal 1 April 2016, PT Panama membeli 30% saham PT Segara senilai
Rp383.000.000. Ekuitas PT Segara awal tahun 2016 Rp1.000.000.000. Selama 2016, PT
Segara mengumumkan dan membayar dividen sebanyak 4 kali, yaitu tanggal 15 Maret,
15 Juni, 15 September, dan 15 Desember masing-masing sebesar Rp20.000.000. Net income
yang diperoleh tahun 2016, Rp160.000.000 Saudara diminta untuk menentukan:
1. Goodwill dari transaksi di atas
2. Income from PT Segara untuk tahun 2016
3. Investment in PT Segara per 31 Desember 2016

SOAL 3
PT Panorama membeli 40% saham PT Senja pada 1 Januari 2016 senilai Rp2.240.000.000.
Pada saat itu nilai tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas PT Senja tampak sebagai
berikut:
Book Value (Rp) Fair Value (Rp)
Cash 400.000.000 400.000.000
Accounts receivable – net 700.000.000 700.000.000
Inventory (terjual di tahun 2010 1.000.000.000 1.200.000.000
Other current asets 200.000.000 200.000.000
Land 900.000.000 1.700.000.000
Buildings – net (masa manfaat 10 1.500.000.000 2.000.000.000
tahun)
Equipment – net (masa manfaat 7 1.200.000.000 500.000.000
tahun)
Total Asets 5.900.000.000 6.700.000.000
Account Payable 800.000.000 800.000.000
Other current liabilities 200.000.000 200.000.000
Bonds Payable (jatuh tempo 1 1.000.000.000 1.100.000.000
Januari 2021)
Capital stock-ordinary, Rp10.000 par 3.000.000.000
Retained Earnings 900.000.000
Total liabilities & Equities 5.900.000.000

Untuk tahun 2016, PT Senja melaporkan net income Rp1.200.000.000 dan membayarkan
dividen Rp.600.000.000. Goodwill tidak mengalami penurunan nilai (impairment).
Saudara diminta untuk:
1. Membuat skedul alokasi kelebihan cost atas net aset yang diperoleh
2. Membuat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan
investasi di PT Senja
3. Menghitung besarnya Income from PT Senja 2016
4. Menentukan saldo Investment in PT Senja 31 Desember 2016
5. 1 Januari 2017 PT Panorama menjual ¾ kepemilikan sahamnya di PT Senja dengan
harga Rp1.900.000.000 sisa saham dicatat sebagai trading securities dengan nilai
wajar Rp.660.000.000. Buat jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi tersebut!

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 31


SOAL 4
P melakukan investasi saham di PT Sampurna selama 2015 dan 2016 sebagai berikut:

Tanggal perolehan Jumlah lembar saham Cost (Rp)


1 Juli 2015 3,000 48.750.000
1 januari 2016 6,000 99.000.000

Ekuitas PT Sampurna 1 Januari 2015 terdiri dari 20,000 lembar saham nilai par Rp10.000 dan retained earnin
Saudara diminta untuk:
Membuat jurnal untuk mencatat transaksi yang berkaitan dengan investasi P di PT Sampurna
Menghitung besarnya Income from PT Sampurna 2015 dan 2016
Menentukan saldo Investment in PT Sampurna 31 Desember 2015 dan 2016

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 32


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tujuan Pembelajaran:
Pada bab ini mahasiswa mampu:
Memiliki pemahaman tentang konsolidasi pada proses akuisisi
Memiliki kemampuan untuk membuat kertas kerja konsolidasian
Memiliki pemahaman terkait penyajian dan pengungkapan atas transaksi
BAB

A. Kombinasi Bisnis Melalui Perolehan Saham


PSAK No. 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa
lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis.
Sedangkan IFRS 3 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai bergabungnya dua atau lebih
entitas/perusahaan menjadi satu entitas pelaporan. Menurut Lampiran B PP05 PSAK 22,
suatu kombinasi bisnis dirancang salah satunya dengan cara satu atau lebih bisnis menjadi
entitas anak dari pihak pengakuisisi.
Dalam aktivitas investasi, suatu perusahaan dapat melakukan pembelian saham yang
dimaksudkan untuk mengendalikan atau menguasai perusahaan lain. Aktivitas investasi
tersebut menyebabkan adanya pengendalian investor terhadap investee dan memunculkan
istilah entitas induk (parent) dan entitas anak (subsidiary). Hubungan antara investor dan
investee tersebut sering diistilahkan hubungan induk–anak perusahaan (parent–subsidiary).
Pembelian saham berhak suara di atas 50% dianggap dapat mengontrol, menguasai
perusahaan melalui voting. PSAK 65 mensyaratakan entitas induk yang mengendalikan satu
atau lebih entitas untuk menyajikan laporan keuangan konsolidasian.
PSAK 65 tentang Laporan Keuangan Konsolidasian, menyatakan bahwa investor
mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil variabel
dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal
hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Lebih lanjut dinyatakan bahwa investor
mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut ini:
a. kekuasaan atas investee (par 10-14)
b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee
(par 15-16); dan
c. kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi
jumlah imbal hasil investor (par 17 dan 18).
Sebagai contoh, investor A mempunyai kepemilikan 80% saham PT XYZ dan B
merupakan pemegang obligasi yang diterbitkan oleh PT XYZ. Sebagai pemegang saham, A
akan mendapatkan dividen dan sebagai pemegang saham mayoritas, A dapat menentukan
berapa besaran dividen yang akan dibagikan PT XYZ kepada

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 33


shareholdersnya. Hal ini tidak berlaku untuk B yang merupakan bondholders PT XYZ.
Sebagai pemegang obligasi, B diberikan imbal hasil berupa bunga obligasi (bersifat tetap)
namun B tidak memiliki hak suara atas kebijakan PT XYZ. Dengan demikian B tidak
memiliki kendali atas PT XYZ. Sementara itu, meskipun A tidak mendapatkan penghasilan
tetap (besaran dividen tidak pasti tergantung keputusan RUPS), namun A dapat
mempengaruhi besaran dividen yang akan dibagikan kepada shareholders.
1. Entitas pelaporan
Bila investasi saham menimbulkan hubungan induk - anak, maka masing-masing
perusahaan berlangsung sebagai perusahaan yang terpisah dan menyusun laporan keuangan
masing-masing. Sedangkan entitas yang mengendalikan/menguasai entitas-entitas yang
lainnya (induk) diharuskan untuk menyusun laporan konsolidasian.
Laporan keuangan konsolidasian adalah laporan keuangan suatu kelompok usaha yang di
dalamnya aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas entitas induk dan entitas
anak disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.
Tujuan dari penyusunan laporan konsolidasian adalah untuk menyediakan laporan
keuangan yang bermanfaat dan relevan bagi para pengguna. Meskipun secara hukum entitas-
entitas tersebut berdiri sendiri, tetapi secara substansi mereka adalah entitas ekonomi tunggal,
satu kesatuan usaha. Oleh karena itu, laporan keuangannya harus dikonsolidasikan.
Dengan demikian dapat dikatakan konsolidasi adalah proses mempersiapkan dan
menyajikan laporan keuangan dari induk dan anak perusahaan dimana kedua perusahaan
tersebut seolah-olah adalah satu entitas usaha.
PSAK No. 4 (2017) Laporan Keuangan Tersendiri par 10 menyatakan, bahwa jika entitas
induk menyusun laporan keuangan sendiri sebagai informasi tambahan, maka entitas induk
tersebut mencatat investasi pada anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi
pada:
a. Biaya perolehan (cost)
b. Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, yaitu sebagai
sebagai Fair Value through Profit or Loss (trading) atau Fair Value through Other
Comprehensive Income (available for sale securities)
c. Metode ekuitas (equity method)
Dalam pembahasan penyusunan laporan konsolidasi digunakan asumsi induk
perusahaan menyajikan laporan keuangan sendiri sebagai informasi tambahan. Oleh karena
itu dalam mencatat investasinya pada anak perusahaan, induk perusahaan dianggap
menggunakan metode biaya, metode ekuitas, atau metode nilai wajar sesuai PSAK 55 dengan
tekanan lebih kepada metode biaya dan metode ekuitas.
Dalam laporan keuangan (neraca) induk perusahaan akan menggunakan akun
“Investment in Subsidiary”, dan masuk ke dalam kelompok No- current asset

2. Prosedur konsolidasi
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, entitas menggabungan laporan
keuangan entitas induk dan entitas anak satu persatu dengan menjumlahkan pos-pos sejenis
dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan dan beban.
Laporan keuangan konsolidasian bertujuan untuk dapat menyajikan informasi keuangan
dari kelompok usaha tersebut sebagai entitas ekonomi tunggal. Agar tujuan tersebut dapat
dicapai, PSAK 65 memberikan prosedur dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian,
sebagai berikut:

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 34


a. Menggabungkan item sejenis seperti aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus
kas dari entitas induk dengan entitas anaknya;
b. Menghapus (mengeliminasi) jumlah tercatat dari investasi entitas induk di setiap entitas
anak dan bagian entitas induk pada ekuitas setiap entitas anak (PSAK 22: Kombinasi
Bisnis menjelaskan bagaimana menghitung setiap goodwill terkait);
c. Mengeliminasi secara penuh aset dan liabilitas, ekuitas, penghasilan, beban, dan arus kas
dalam intra kelompok usaha terkait dengan transaksi antar entitas dalam kelompok usaha
(laba atau rugi yang timbul dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui dalam aset,
seperti persediaan dan aset tetap, dieliminasi seluruhnya). Kerugian intra kelompok
usaha mengindikasikan adanya penurunan nilai yang mensyaratkan pengakuan dalam
laporan keuangan konsolidasian.
d. Mengidentifikasi kepentingan non pengendali dan bagian kepemilikan entitas induk atas
asset neto entitas anak yang dikonsolidasikan.
Kepentingan non pengendali atas aset neto terdiri dari:
1) Jumlah kepentingan nonpengendali pada tanggal kombinasi awal yang dihitung
sesuai PSAK 22
2) Bagian kepentingan nonpengendali atas perubahan ekuitas sejak tanggal kombinasi
bisnis tersebut

3. Jurnal Eliminasi dan Penyesuaian (Elimination and Adjustmet)


Untuk memudahkan proses penyusunan laporan keuangan konsolidasi, digunakan jurnal
eliminasi untuk menyesuaikan saldo pada setiap akun yang terdapat pada setiap entitas yang
akan dikonsolidasikan sehingga mencerminkan saldo yang seharusnya ketika seluruh entitas
yang dikonsolidasikan dianggap sebagai entitas tunggal. Jurnal eliminasi hanya dilakukan
pada saat proses penyiapan laporan konsolidasi sehingga tidak mempengaruhi pencatatan
yang dilakukan pada masing- masing entitas secara terpisah serta tidak dibawa ke periode-
periode berikutnya.
Secara ringkas prosedur eliminasi dan penyesuaian dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasi adalah sebagai berikut:
a. Investasi
1) Akun investasi dieliminasi dengan ekuitas entitas anak
2) Akun kepentingan non pengendali akan muncul jika kepemilikan pada entitas anak
tidak 100%
3) Perhitungan perbedaan nilai wajar dan nilai buku dalam konsolidasi (nilai wajar
yang dikonsolidasi)
4) Goodwiil muncul jika nilai perolehan tidak sama dengan nilai wajar
b. Akun
Akun resiprokal (transaksi yang timbul antara anak dan induk) harus dieliminasi, contoh:
utang – piutang
c. Transaksi
1) Transaksi yang boleh diakui adalah transaksi kepada pihak ketiga, transaksi anak
dan induk harus dieliminasi (jual beli persediaan, aset tetap, obligasi)
2) Keuntungan dan kerugian hasil dari transaksi intra kelompok usaha yang diakui
dalam aset: persediaan, aset tetap, dan obligasi harus dieliminasi.
3) Penjualan hulu dari entitas induk, semua laba disesuaikan mempengaruhi bagian
laba induk.
4) Penjualan hilir dari entitas anak, semua laba disesuaikan mempengaruhi bagian laba
/kepentingan non pengendali, karena laba ada di anak perusahaan.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 35


4. Contoh penyusunan laporan konsolidasian
a. PT Palapa membeli 100% saham PT Samudera, perusahaan yang baru berdiri. Aset neto
PT Samudera adalah sebesar Rp120.000.000 dan PT Palapa membayar Rp120.000.000
untuk memperoleh aset neto tersebut.
Neraca PT Palapa dan PT Samudera sesaat setelah pembelian saham tersebut tampak
sebagai berikut:

PT Palapa PT Samudera
Assets:
Current Assets Rp140.000.000 Rp20.000.000
Non current assets:
Plant, property and Equipment 640.000.000 125.000.000
Investment in S 120.000.000 -
Total Assets Rp900.000.000 Rp145.000.000
Liablities & Shareholders’equity:
Current Liabilities Rp100.000.000 Rp25.000.000
Equity:
Capital Stock par $1 200.000.000 80.000.000
Additional paid-in capital 250.000.000 40.000.000
Retained Earnings 350.000.000 -
Total Liablities & Stockholders’equity Rp900.000.00 Rp145.000.000
Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan konsolidasian, dibuat suatu kertas
kerja. Di dalam kertas kerja tersebut kita membuat jurnal eliminasi untuk menghilangkan
akun-akun yang resiprokal. Jurnal ini tidak dibukukan ke dalam pembukuan PT Palapa dan
PT Samudera, dan hanya ada di dalam kertas kerja (worksheet)
Jurnal eliminasi, laporan keuangan PT Palapa dan PT Samudera, serta kertas kerja untuk
penyusunanan laporan keuangan konsolidasian sesaat setelah akuisisi tampak sebagai berikut
(dalam jutaan Rp):

PT PT Adjustment & Consolidated


Palapa Samudera Eliminations Balance
Sheet
Debit Credit
Assets:
Current Assets 140 20 160
Non current assets:
Plant, property and 640 125 765
Equipment
Investment in S 120 - 120
Total Assets 900 145 925
Liablities &
Shareholders’equity:
Current Liabilities 100 25 125
Equity:
Capital Stock par $1 200 80 80 200
Additional PIC 250 40 40 250
Retained Earnings 350 - 350
Tota Liablities & 900 145 925
Shareholders’equity

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 36


Capital Stock – S Rp80.000.000
Additional PIC – S Rp40.000.000
Investment in S Rp120.000.000
(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan Shareholders’ equity S)

b. Pada tanggal 1 Januari 2016 PT Papandayan membeli 100% saham PT Semeru senilai
Rp200.000.000. Pada saat itu Shareholders’ equity PT Semeru terdiri dari Share
Capital Rp30.000.000; Share premium Rp90.000.000; dan Retained Earnings
Rp80.000.000. Untuk tahun 2016 PT Semeru melaporkan net income Rp60.000.000
dan tidak membayar dividen.
Atas transaksi tersebut, kertas kerja untuk penyusunan laporan konsolidasian tahun 2016,
tampak sebagai berikut (dalam jutaan rupiah):

PT PT Semeru Adjustment & Consolidat


Papandayan Eliminations ($) ed Balance
Debit Credit Sheet
Assets:
Current Assets 175 90 265
Non current assets:
Plant, property and 680 245 925
Equipment
Investment in S 200 - 200
Total Assets 1,055 335 1,190
Liablities &
Stockholders’equity:
Current Liabilities 155 75 230
Equity:
Capital Stock par $1 150 30 30 150
Add PIC 280 90 90 280
Retained Earnings 470 140 80 530
Tota Liablities & 1,055 335 1,190
Stockholders’equity
Atas transaksi tersebut, jurnal eliminasi yang dibuat adalah:

Share Capital – PT Semeru Rp30.000.000


Share premium – PT Semeru 90.000.000
Retained Earnings –beginning – PT Semeru 80.000.000
Investment in PT Semeru Rp200.000.000
(untuk mengeliminasi akun Investment in PT Semeru dan shareholders’ equity PT
Semeru)
Apabila P menggunakan equity method untuk investasi sahamnya, kertas kerja
tampak sebagai berikut:

PT PT Adjustment & Consolidated


Papandayan Semeru Eliminations ($) Balance Sheet
Debit Credit
Assets:
Current Assets 175 90 265
Non current assets:

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 37


Plant, property and 680 245 925
Equipment
Investment in S 260 - 260
Total Assets 1,115 335 1,190
Liablities &
Shareholders’equity:
Current Liabilities 155 75 230
Equity:
Share Capital par $1 150 30 30 150
Share premium 280 90 90 280
Retained Earnings 530 140 140 530
Tota Liablities & 1,115 335 1,190
Shareholders’equity

5. Kepentingan pihak non-pengendali


Bila suatu induk perusahaan membeli anak perusahaan tidak 100%, misalnya 90%, maka
yang 10% nya disebut/dinamakan noncontrolling interest (kepentingan non pengendali),
sedangkan induknya disebut kepentingan pengendali (controlling interest).

6. Goodwill
Bila suatu induk perusahaan membeli saham anak perusahaan dengan harga di atas fair
value net asset teridentifikasi yang diperolehnya, maka akan terdapat goodwill. Mengapa
induk perusahaan mau membeli saham anak perusahaan dengan harga yang lebih tinggi
daripada fair value saham yang diperolehnya? Karena investor melihat berbagai kelebihan
dari sinerginya dengan anak perusahaan dan kelebihan- kelebihan tersebut tidak bisa
diidentifikasikan, sehingga dikelompokkan dalam satu akun bernama goodwill. Investor akan
mencatat goodwill sebagai aset di dalam neracanya.

7. Cara menentukan goodwill


Terdapat dua cara yang diperkenankan untuk menentukan goodwill. Cara yang pertama
adalah dengan mengurangkan cost/harga perolehan dari % kepemilikan atas nilai wajar anak
perusahaan. Dengan cara seperti ini, maka goodwill yang diperoleh adalah goodwill induk
perusahaan saja. Sedangkan cara kedua adalah mengurangkan cost/harga perolehan dari (nilai
wajar aset neto-nilai wajar saham yang dimiliki kepentingan non pengendali). Dengan cara
yang kedua akan diperoleh goodwill untuk perusahaan sebagai satu kesatuan, yaitu goodwill
induk dan anak. Dalam keseluruhan pembahasan berikutnya, akan digunakan penentuan
goodwill dengan cara ke-2 Contoh:
Awal Januari 2016, PT Pandu membayar Rp87.000.000 untuk membeli 80% saham PT
Siwi. Pada saat itu Shareholders’ equity PT Siwi terdiri dari Share Capital Rp60.000.000
(6,000 lembar saham) dan Retained Earnings Rp30.000.000; nilai tercatat net asset sama
dengan nilai wajarnya.
Dari transaksi ini jika digunakan penghitungan goodwill dengan cara pertama
akan didapat goodwill sebagai berikut:
Cost/harga perolehan Rp87.000.000
% kepemilikan 80% x (Rp60.000.000 + Rp30.000.000) Rp72.000.000
Goodwill Rp15.000.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 38


Apabila dengan cara yang kedua, akan diperoleh goodwill sebesar: Cost/harga
perolehan Rp87.000.000
BV=FV Rp90.000.000
Total nilai perusahaan = 100/80 x 87.000.000 = 108.750.000
Bagian kepentingan non pengendali 20% x 108.750.000 = Rp21.750.000 Bagian
kepentingan pengendali Rp68.250.000
Goodwill Rp18.750.000
Atau:
Total nilai perusahaan = 100/80 x 87.000.000 = Rp108.750.000
Share Capital Rp60.000.000 dan
Retained Earnings Rp30.000.000 = Rp90.000.000
Goodwill Rp18.750.000

Dari total goodwill Rp18.750.000 tersebut 80%nya yaitu Rp15.000.000 adalah


goodwill untuk induk perusahaan, sama dengan perhitungan goodwill cara yang pertama,
sisanya Rp3.750.000 adalah goodwill untuk kepentingan non pengendali. Goodwill
sebesar Rp18.750.000 bisa juga dicari dengan mengurangkan total nilai wajar
perusahaan dari nilai wajar asset neto (Rp108.750.000 – Rp90.000.000) = Rp18.750.000.
Bila dalam soal di atas diketahui nilai pasar saham kepentingan non
pengendali Rp20.000/lembar, maka goodwill dihitung sebagai berikut: Cost/harga
perolehan Rp87.000.000
Bagian kepentingan non pengendali Rp20.000 x 1,200 lembar Rp24.000.000 Total
nilai perusahaan Rp111.000.000
Nilai buku = nilai wajar aset neto Rp90.000.000
Goodwill Rp21.000.000

8. Penyusunan laporan konsolidasi setelah tahun kombinasi bisnis


Pada awal Januari 2016, PT Pandu membayar Rp87.000.000 untuk membeli 80% saham
PT Siwi. Pada saat itu Shareholders’ equity PT Siwi terdiri dari Share Capital Rp60.000.000
dan Retained Earnings Rp30.000.000; nilai tercatat net asset sama dengan nilai wajarnya.
Nilai pasar kepentingan non pengendali tidak diketahui. Dari transaksi ini terdapat goodwill
sebesar (100/80 x 87.000.000)–90.000.000 = Rp18.750.000)}. Tahun 2016, PT Siwi
melaporkan net income Rp25.000.000 dan membayar dividen Rp15.000.000.
Kertas kerja konsolidasi dan jurnal eliminasi yang dibuat pada 31 Desember 2016 bila P
menggunakan metode cost untuk mencatat investasi sahamnya adalah sebagai berikut
(dalam ribuan rupiah):

PT PT Siwi Adjustment & Consoldt


Pandu Eliminations Statmnts
Dr Cr
Income Statement:
Sales 250,000 65,000 315,000
Dividend Income 12,000 a 12,000
Expenses 200,000 40,000 (240,000)
Net Income 62,000 25,000
Non controlling interest c 5,000 (5,000)
exp
Consolidated Net 70,000
Income

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 39


Retained Earnings 5,000 30,000 b 30,000 5,000
Beginning
Add: net income 62,000 25,000 70,000
Deduct: dividend 30,000 15,000 a 12,000 30,000
c 3,000
Retained Earnings Dec 31 37,000 40,000 45,000

Balance Sheet:
Cash 40,000 10,000 50,000
Other Current Assets 90,000 50,000 140,000
Investment in S 87,000 b 87,000
Plant, property and 300,000 100,000 400,000
Equipment
Accumulated 50,000 30,000 80,000
Depreciation
Goodwill b 18,750 18,750
Total Assets 467,000 528,750
Liabilities 80,000 30,000 110,000
Share Capital 350,000 60,000 b 60,000 350,000
Retained Earnings Dec 31 37,000 40,000 45,000

467,000 130,000
NCI 1 Jan b 21,750
NCI 31 Dec c 2,000 23,750
Total Liabilities & 528,750
Equity

Atas transaksi tersebut, jurnal eliminasi yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a. Dividend Income Rp12.000.00
Dividend-S Rp12.000.000
(untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S)

Dari sudut pandang konsolidasi, tidak ada pendapatan yang berasal dari anak perusahaan
dan tidak ada pembagian dividend kepada induk, sehingga akun-akun tersebut harus
dieliminasi

b. Share Capital – S Rp60.000.000


Retained Earnings S – beginning Rp30.000.000
Goodwill Rp18.750.000
Investment in S Rp87.000.000
Non-controlling interest beginning Rp21.750.000
(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan Shareholders’ equity S dan memunculkan
goodwill serta NCI)

c. Non-controlling interest expense Rp5.000.000


Dividend-S Rp3.000.000
Non-controlling interest ending Rp2.000.000
(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeliminasi dividend S dan
menambahkan bagian laba tersebut ke ekuitas kepentingan non pengendali)

Bila perusahaan mencatat investasinya menggunakan metode ekuitas, maka kertas kerja
konsolidasi akan tampak sebagai berikut (dalam ribuan rupiah):

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 40


PT PT Siwi Adjustment & Consoldt
Pandu Eliminations Statmnts
Dr Cr
Income Statement:
Sales 250,000 65,000 315,000
Income from 20,000 a 20,000
Investment
Expenses 200,000 40,000 (240,000)
Net Income 70,000 25,000
Non controlling interest c 5,000 (5,000)
exp
Consolidated Net 70,000
Income
Retained Earnings 5,000 30,000 b 30,000 5,000
Beginning
Add: net income 70,000 25,000 70,000
Deduct: dividend 30,000 15,000 a 12,000 30,000
c 3,000
Retained Earnings Dec 45,000 40,000 45,000
31
Balance Sheet:
Cash 40,000 10,000 50,000
Other Current Assets 90,000 50,000 140,000
Investment in S 95,000 a 8,000
b 87,000
Plant, property and 300,000 100,000 400,000
Equipment
Accumulated 50,000 30,000 80,000
Depreciation
Goodwill b 18,750 18,750
Total Assets 475,000 130,000 528,750
Liabilities 80,000 30,000 110,000
Share Capital 350,000 60,000 b 60,000 350,000
Retained Earnings Dec 45,000 40,000 45,000
31
NCI 1 Jan b 21,750
NCI 31 Dec c 2,000 23,750
Total Liabilities & 475,000 130,000 528,750
Equities

Jurnal eliminasi yang berbeda dengan kalau P menggunakan metode cost/fair value
adalah:
Income from S Rp20.000.000
Dividend Rp12.000.000
Investment in S Rp8.000.000

Bila PT Pandu mencatat investasi sahamnya di PT Siwi sebagai FVTPL (trading


securities) dan pada akhir tahun fair valuenya menjadi Rp.88.000.000, maka kertas kerja
konsolidasi dan jurnal eliminasi yang dibuat pada 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut
(dalam ribuan rupiah):

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 41


PT Pandu PT Siwi Adjustment & Consoldt
Eliminations Statements
Dr Cr
Income Statement:
Sales 250,000 65,000 315,000
Dividend Income 12,000 a 12,000
Unrealized gain 1,000 d 1,000
Expenses 200,000 40,000 (240,000)
Net Income 63,000 25,000
Non controlling interest c 5,000 (5,000)
exp
Consolidated Net 70,000
Income
Retained Earnings 5,000 30,000 b 30,000 5,000
Beginning
Add: net income 63,000 25,000 70,000
Deduct: dividend 30,000 15,000 a 12,000 30,000
c 3,000
Retained Earnings Dec 38,000 40,000 45,000
31
Balance Sheet:
Cash 40,000 10,000 50,000
Other Current Assets 90,000 50,000 140,000
Investment in S 88,000 b 87,000
87,000 d 1,000
Fair value
adjustment
1,000
Plant, property and 300,000 100,000 400,000
Equipment
Accumulated 50,000 30,000 80,000
Depreciation
Goodwill b 18,750 18,750
Total Assets 468,000 528,750
Liabilities 80,000 30,000 110,000
Share Capital 350,000 60,000 b 60,000 350,000
Retained Earnings Dec 38,000 40,000 45,000
31
468,000 130,000
NCI 1 Jan b 21,750
NCI 31 Dec c 2,000 23,750
Total Liabilities & 528,750
Equity

Jurnal eliminasi tambahan yang dibuat adalah:


Unrealized gain Rp.1.000.000
Market adjustment Rp.1.000.000

Bila PT Pandu mencatat investasi sahamnya di PT Siwi sebagai FVTOCI (available for
sale securities) dan pada akhir tahun nilainya menjadi Rp.88.000.000, maka kertas kerja
konsolidasi dan jurnal eliminasi yang dibuat pada 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut
(dalam ribuan rupiah):

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 42


PT Pandu PT Siwi Adjustment & Consoldt
Eliminations Statements
Dr Cr
Income Statement:
Sales 250,000 65,000 315,000
Dividend Income 12,000 a 12,000
Expenses 200,000 40,000 (240,000)
Net Income 62,000 25,000
Non-controlling interest c 5,000 (5,000)
exp
Consolidated Net Income 70,000
Retained Earnings 5,000 30,000 b 30,000 5,000
Beginning
Add: net income 62,000 25,000 70,000
Deduct: dividend 30,000 15,000 a 12,000 30,000
c 3,000
Retained Earnings Dec 31 37,000 40,000 45,000
Balance Sheet:
Cash 40,000 10,000 50,000
Other Current Assets 90,000 50,000 140,000
Investment in S 88,000 b 87,000
87,000 d 1,000
Fair value
adjustment
1,000
Plant, property and 300,000 100,000 400,000
Equipment
Accumulated Depreciation 50,000 30,000 80,000
Goodwill b 18,750 18,750
Total Assets 468,000 528,750
Liabilities 80,000 30,000 110,000
Share Capital 350,000 60,000 b 60,000 350,000
Retained Earnings Dec 31 37,000 40,000 45,000
OCI (unrealized increase in 1,000 d 1,000
value of Investment)
468,000 130,000
NCI 1 Jan b 21,750
NCI 31 Dec c 2,000 23,750
Total Liabilities & Equity 528,750

Tahun 2017, PT Siwi melaporkan net income Rp30.000.000 dan membayar dividen
Rp15.000.000. PT Siwi meminjam uang kepada PT Pandu sebesar Rp10.000.000 dan
menyerahkan wesel bayar. Kertas kerja konsolidasi yang dibuat PT Pandu adalah sebagai
berikut (dalam ribuan rupiah):

PT Pandu PT Siwi Adjustment & Consolidated


Eliminations Statement
Dr Cr
Income Statement:
Sales 300,000 75,000 375,000
Dividend Income 12,000 b 12,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 43


Expenses 244,000 45,000 (289,000)
Net Income 68,000 30,000
Non-controlling
interest expense d 6,000 (6,000)
Consolidated Net 80,000
Income
Retained Earnings 37,000 40,000 c 40,000 a 8,000 45,000
Beginning
Add: net income 68,000 30,000 80,000
Deduct: dividend 45,000 15,000 b 12,000 45,000
d 3,000
Retained Earnings 60,000 55,000 80,000
Dec 31
Balance Sheet
Cash 46,000 20,000 66,000
Note Receivable – S 10,000 e 10,000
Other Current Assets 97,000 70,000 167,000
Investment in S 87,000 a 8,000 c 95,000
Plant, property and 300,000 100,000 400,000
Equipment
Accumulated 60,000 40,000 100,000
Depreciation
Goodwill c 18,750 18,750
Total Assets 480,000 551,750
Note Payable – P 10,000 e 10,000
Liabilities 70,000 25,000 95,000
Share Capital 350,000 60,000 c 60,000 350,000
Retained Earnings 60,000 55,000 80,000
Dec 31
NCI 1 Jan c 23,750
NCI 31 Dec d 3,000 26,750
Liab & Stockh’equity 467,000 150,000 551,750

Jurnal eliminasi yang diperlukan atas transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Investment in S Rp8.000.000
Retained Earning P beginning Rp8.000.000
[(Untuk mencatat kenaikan investment in PT Siwi dan Retained Earning yang
tahun sebelumnya kurang dibukukan (25.000.000 – 15.000.000) x 80%]

Untuk tahun 2016, Ekuitas PT Siwi sudah naik Rp10.000.000; asalnya Rp90.000.000 menjadi
Rp100.000.000 karena adanya net income dan pembayaran dividend. PT Pandu tidak
mencatat apapun untuk pelaporan net income PT Siwi karena PT Pandu menggunakan metode
cost. Oleh karena itu, untuk kepentingan penyusunan laporan konsolidasi, agar akun
Investment in PT Siwi mengikuti kenaikan ekuitas PT Siwi, maka Investment in PT Siwi
harus disesuaikan dengan cara mendebetnya sebesar 80% X Rp10.000.000 (kenaikan ekuitas
PT Siwi)
b. Dividend Income Rp12.000.000
Dividend-S Rp12.000.000
(untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S)

c. Share Capital – S Rp60.000.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 44


Retained Earnings S - beginning Rp40.000.000
Goodwill Rp18.750.000
Investment in S Rp95.000.000
Non-controlling interest beginning Rp23.750.000
(untuk mengeliminasi akun Investment in S dan Shareholders’ equity S dan
memunculkan goodwill)

d. Non-controlling interest expense Rp6.000.000


Dividend-S Rp3.000.000
Non-controlling interest ending Rp3.000.000
(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeliminasi dividend S
dan menambahkan bagian laba tersebut ke ekuitas kepentingan non pengendali)

e. Notes Payable – P Rp10.000.000


Notes Receivable – S Rp10.000.000
(untuk mengeliminasi hutang-piutang antar perusahaan)

Bila perusahaan menggunakan metode ekuitas, kertas kerja laporan konsolidasi akan tampak
sebagai berikut (dalam ribuan rupiah):

PT PT Siwi Adjustment & Consolidated


Pandu Eliminations Statement
Dr Cr
Income Statement:
Sales 300,000 75,000 375,000
Income from S 24,000 a 24,000
Expenses 244,000 45,000 (289,000)
Net Income 80,000 30,000
Non controlling interest
expense c 6,000 (6,000)
Consolidated Net Income 80,000

Retained Earnings 45,000 40,000 b 40,000 45,000


Beginning
Add: net income 80,000 30,000 80,000
Deduct: dividend 45,000 15,000 a12,000 c 45,000
3,000
Retained Earnings Dec 31 80,000 55,000 80,000
Balance Sheet
Cash 46,000 20,000 66,000
Note Receivable – S 10,000 d 10,000
Other Current Assets 97,000 70,000 167,000
Investment in S 107,000 a 12,000
b 95,000
Plant, property and 300,000 100,000 400,000
Equipment
Accumulated Depreciation 60,000 40,000 100,000
Goodwill b 18,750 18,750
Total Assets 500,000 551,750
Note Payable – P 10,000 d 10,000
Liabilities 70,000 25,000 95,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 45


Share Capital 350,000 60,000 b 60,000 350,000
Retained Earnings Dec 31 80,000 55,000 80,000
NCI 1 Jan b 23,750
NCI 31 Dec c 3,000 26,750
Liab & Stockh’equity 500,000 150,000 551,750

Jurnal eliminasi yang dibuat adalah:


a. Income from S Rp24.000.000
Dividend Rp12.000.000
Investment in S Rp12.000.000

b. Share Capital – S Rp60.000.000


Retained Earnings S - beginning Rp40.000.000
Goodwill Rp18.750.000
Investment in S Rp95.000.000
Non-controlling interest beginning Rp23.750.000

c. Non-controlling interest expense Rp6.000.000


Dividend-S Rp3.000.000
Non-controlling interest ending Rp3.000.000

d. Notes Payable – P Rp10.000.000


Notes Receivable – S Rp10.000.000
Tidak ada jurnal untuk menyesuaikan nilai investasi dan Retained Earnings PT Pandu.

B. Urutan Pembuatan Jurnal Eliminasi


Seiring dengan bertambahnya kompleksitas penyusunan laporan keuangan konsolidasian,
ada baiknya pembuatan jurnal eliminasi diurutkan sebagai berikut:
a. Jurnal penyesuaian untuk kesalahan atau pos-pos yang belum dibukukan oleh masing-
masing perusahaan
b. Jurnal untuk mengeliminasi transaksi antar perusahaan yang melibatkan profit
c. Jurnal untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S
d. Jurnal untuk memunculkan NCI expense
e. Jurnal untuk mengeliminasi akun resiprokal “Investment in S” dengan akun ekuitas S
f. Jurnal untuk alokasi dan amortisasi kelebihan cost atas nilai tercatat asset neto yang
diperoleh
g. Jurnal untuk mengeliminasi akun resiprokal lainnya (hutang-piutang, interest expense
dan interest income)

Dalam transaksi akuisisi suatu perusahaan, perusahaan pengakuisisi akan melakukan uji
kelayakan atas bisnis yang diakuisisi. Uji kelayakan tersebut digunakan untuk mengetahui
faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses penilaian kelayakan bisnis. Faktor-faktor
tersebut di antaranya: prospek bisnis perusahaan yang diakuisisi dalam menciptakan
tambahan penghasilan bagi perusahaan pengakuisisi, kondisi industri secara umum, nilai
strategis bisnis, kualitas manajemen, dan nilai wajar dari asset dan liabilitas yang dilaporkan
oleh perusahaan akuisisi. Hasil uji kelayakan

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 46


tersebut yang akan menentukan nilai perusahaan yang diakuisisi, apakah memiliki nilai yang
lebih tinggi atau lebih rendah dari nilai bukunya.
Dalam hal perusahaan pengakuisisi membayar harga perolehan lebih dari nilai tercatat
value asset neto, atas selisih tersebut selanjutnya akan dieliminasi terhadap akun perantara
yang disebut differensial. Berdasarkan PSAK 22 (2010), diferensial harus dialokasikan pada
asset teridentifikasi yang diperoleh dan/atau liabilitas yang diambil alih yang dianggap
menyebabkan nilai wajar dari entitas anak yang dikonsolidasikan melebihi nilai bukunya atau
dialokasikan sebagai goodwill. Ilustrasi penentuan diferensial dalam aktivitas akuisisi sebuah
entitas usaha dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Ilustrasi Diferensial Pada Akuisisi Sebuah Entitas


Nilai Investasi
Goodwill

Differential Nilai Wajar Aset Bersih

Selisih nilai wajar dan nilai buku asset teridentifikasi da

Nilai Buku Aset Bersih

Contoh:
PT Permata membeli 90% saham PT Saphire pada akhir Desember 2016 senilai
Rp360.000.000 secara tunai. Shareholders’ equity PT Saphire pada saat itu terdiri dari
Share Capital Rp200.000.000 dan Retained Earnings Rp50.000.000. Beberapa akun aset
PT Saphire pada saat itu menunjukkan angka sebagai berikut:
Fair Value Book Value Undervaluation
(overvaluation)
Inventories (terjual di 60.000.000 50.000.000 10.000.000
tahun 2017)
Land 60.000.000 30.000.000 30.000.000
Buildings (masa 180.000.000 100.000.000 80.000.000
manfaat 25 tahun)
Equipment (masa 70.000.000 90.000.000 (20.000.000)
manfaat 5 tahun)
100.000.000
Fair value perusahaan 100/90 x 360.000.000 = Rp400.000.000
Fair value net asset yang tercatat/teridentifikasi
200.000.000+ 50.000.000 + 100.000.000 = Rp350.000.000
Goodwill keseluruhan Rp50.000.000

Fair value perusahaan 100/90 x 360.000.000 = Rp400.000.000


Nilai tercatat aset neto 250.000.000
Selisih nilai wajar perusahaan atas nilai tercatat asset neto Rp150.000.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 47


Selisih dialokasikan ke berbagai akun seperti terlihat di atas 100.000.000
Goodwill 50.000.000
150.000.000

Alokasi selisih cost atas nilai tercatat yang akan dibukukan PT Permata dapat dihitung sebagai
berikut:
Cost/harga perolehan P 360.000.000
Nilai tercatat net asset yang diperoleh P90% x 250.000.000 225.000.000
Selisih cost atas nilai tercatat net asset 135.000.000
Selisih dialokasikan ke berbagai akun
90% x 100.000.000 = 90.000.000
Goodwill P 90% x 50.000.000 = 45.000.000 135.000.000
0
Bila segera setelah penggabungan usaha, PT Permata menyusun laporan
konsolidasian, maka kertas kerja akan tampak seperti berikut (dalam jutaan rupiah):

PT 90% PT Adjustment & Conslidt


Permata Saphire Eliminations Statements
Dr Cr
Cash 25 5 30
Receivables - net 90 25 115
Inventories 80 50 b 10 140
Land 60 30 b 30 120
Buildings – net 200 100 b 80 380
Equipment – net 135 90 b 20 205
Investment in S 360 a 360
Goodwill b 50 50
Unamortized excess a150 b 150
950 300 1,040
Accounts Payable 130 50 180
Share Capital 700 200 a 200 700
Ret. Earnings Dec 31 120 50 a 50 120
950 300
NCI 31 Dec a 40 40
1,040

Sedangkan jurnal eliminasi yang dibuat untuk menyusun laporan konsolidasian adalah:
a. Share Capital Rp200.000.000
Retained Earnings Dec 31 Rp50.000.000
Unamortized excess Rp150.000.000
Investment in S Rp360.000.000
Non-Controlling Interest Rp40.000.000
(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investment in S dan Shareholders’ equity S dan
memunculkan unamortized excess serta Non-Controlling interest awal tahun)

b. Inventories Rp10.000.000
Land Rp30.000.000
Buildings – net Rp80.000.000
Goodwill Rp50.000.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 48


Equipment – net Rp20.000.000
Unamortized excess Rp150.000.000
(untuk mengalokasikan unamortized excess ke berbagai akun dan ke goodwill)

Pada tahun 2017, PT Saphire memperoleh net income Rp60.000.000 dan membayar
dividend Rp20.000.000; PT Sapphire juga meminjam uang kepada PT Permata sebesar
Rp20.000.000 dan akhir Desember PT Saphire sudah mengirimkan cek untuk membayarnya,
tetapi PT Permata belum menerima cek tersebut.
Jurnal eliminasi yang dibuat untuk menyusun laporan konsolidasi 2017 adalah:
a. Cash Rp20.000.000
Notes Receivable Rp20.000.000
(Untuk mencatat pembayaran utang dari S melalui cek yang belum diuangkan oleh P
karena ceknya belum diterima)
b. Dividend income Rp18.000.000
Dividend S Rp18.000.000
(untuk mengeliminasi dividend income dan dividend S)

c. Non-controlling interest expense Rp5.080.000


Dividend Rp2.000.000
Non-controlling interest Rp3.080.000
(untuk mencatat bagian laba kepentingan non pengendali, mengeliminasi dividend S dan
menambahkan selisihnya ke ekuitas kepentingan non pengendali)

Bagian laba kepentingan non pengendali diperoleh dari perhitungan sebagai berikut:
Bagian laba 10% x 60.000.000 =Rp6.000.000
Dikurangi
amortisasi excess-inventory 10% x 10.000.000 =Rp1.000.000
amortisasi excess-buildings 10% x 80.000.000: 25=Rp320.000
ditambah
amortisasi excess-equipment 10% x 20.000.000: 5=Rp400.000 Rp920.000
Rp5.080.000

d. Share Capital Rp200.000.000


Retained Earnings Dec 31 Rp50.000.000
Unamortized excess Rp150.000.000
Investment in S Rp360.000.000
Non-Controlling Interest Rp40.000.000
(untuk mengeliminasi akun resiprokal Investment in S dan Shareholders’ equity S dan
memunculkan unamortized excess)
e. Inventory Rp10.000.000
Land Rp30.000.000
Buildings – net Rp80.000.000
Goodwill Rp50.000.000
Equipment – net Rp20.000.000
Unamortized excess Rp150.000.000
(untuk mengalokasikan unamortized excess ke berbagai akun dan ke goodwill)

f. Cogs Rp10.000.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 49


Inventory Rp10.000.000

g. Operating expenses Rp3.200.000


Buildings – net Rp3.200.000

h. Equipment Rp4.000.000
Operating expenses Rp4.000.000

Sedangkan kertas kerjanya tampak sebagai berikut (dalam ribuan rupiah):

PT PT Adjustment & Consolidt


Permata Saphire Eliminations Statements
Dr Cr
Income Statement:
Sales 900.000 300.000 1.200.000
Dividend Income 18.000 b 18.000
Cost of goods sold 600.000 150.000 f 10.000 760.000
Operating Expenses 190.000 90.000 g 3.200 h 4.000 279.200
Net Income 128.000 60.000
Non controlling interest
expense c 5.080 5.080
Consolidated Net Income 155.720
Retained Earnings 120.000 50.000 d 50.000 120.000
Beginning
Add: net income 128.000 60.000 155.720
Deduct: dividend 100.000 20.000 b 18.000 100.000
c 2.000
Ret. Earnings Dec 31 148.000 90.000 175.720
Balance Sheet
Cash 22.000 5.000 a 20.000 47.000
Accounts Receivable - net 76.000 25.000 101.000
Note Receivable – S 20.000 a 20.000
Inventories 90.000 60.000 e 10.000 f 10.000 150.000
Land 60.000 30.000 e 30.000 120.000
Buildings – net 190.000 110.000 e 80.000 g 3.200 376.800
Equipment – net 150.000 120.000 h 4.000 e 20.000 254.000
Investment in S 360.000 d360.000
Goodwill e 50.000 50.000
Unamortized excess d150.000 e150.000
968.000 350.000 1.098.800
Accounts Payable 120.000 60.000 190.000
Share Capital 700.000 200.000 d 200.000 700.000
Ret. Earnings Dec 31 148.000 90.000 175.720
968.000 350.000
NCI 1 Jan d 40.000
NCI 31 Dec c 3.080 43.080
1.098.800
Bila perusahaan mencatat investasinya menggunakan metode ekuitas, maka kertas
kerja akan tampak sebagai berikut (dalam ribuan rupiah):

PT PT Adjustment & Consolidt


Permata Saphire Eliminations Statements
Dr Cr
Income Statement:
Sales 900.000 300.000 1.200.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 50


Income from S 45.720 b 45.720
Cost of goods sold 600.000 150.000 f 10.000 760.000
Operating Expenses 190.000 90.000 g 3.200 h 4.000 279.200
Net Income 155.720 60.000
Non-controlling interest
expense c 5.080 5.080
Consolidated Net Income 155.720
Retained Earnings 120.000 50.000 d 50.000 120.000
Beginning
Add: net income 155.720 60.000 155.720
Deduct: dividend 100.000 20.000 b 18.000 100.000
c 2.000
Ret. Earnings Dec 31 175.720 90.000 175.720
Balance Sheet
Cash 22.000 5.000 a 20.000 47.000
Accounts Receivable - net 76.000 25.000 101.000
Note Receivable – S 20.000 a 20.000
Inventories 90.000 60.000 e 10.000 f 10.000 150.000
Land 60.000 30.000 e 30.000 120.000
Buildings – net 190.000 110.000 e 80.000 g 3.200 376.800
Equipment – net 150.000 120.000 h 4.000 e 20.000 254.000
Investment in S 387.720 b 27.720
d360.000
Goodwill e 50.000 50.000
Unamortized excess d150.000 e150.000
995.720 350.000 1.098.800
Accounts Payable 120.000 60.000 180.000
Share Capital 700.000 200.000 d200.000 700.000
Ret. Earnings Dec 31 175.720 90.000 175.720
995.720 350.000
NCI 1 Jan d 40.000
NCI 31 Dec c 3.080 43.080
1.098.800

RINGKASAN

1) PSAK No. 22 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu transaksi atau peristiwa
lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis.
Sedangkan IFRS 3 mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai bergabungnya dua atau
lebih entitas/perusahaan menjadi satu entitas pelaporan. Menurut IFRS kombinasi
bisnis bisa terjadi dari pembelian ekuitas perusahaan/entitas lain.
2) Bila terjadi pembelian saham yang dimaksudkan untuk mengendalikan atau menguasai
perusahaan lain, maka dalam situasi seperti ini terjadi hubungan induk – anak
perusahaan (parent – subsidiary). Pembelian saham berhak suara di atas 50%
dianggap dapat mengontrol, menguasai perusahaan melalui voting.
3) Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional
suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari aktivitas entitas tersebut. Kendali juga
dianggap ada, bila induk perusahaan memiliki kurang dari atau 50% saham anak
perusahaan tetapi memenuhi beberapa kondisi tertentu.
4) Bila investasi saham menimbulkan hubungan induk- anak, maka masing-masing
perusahaan berlangsung sebagai perusahaan yang terpisah dan menyusun
laporan keuangan masing-masing. Sedangkan entitas yang mengendalikan

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 51


entitas-entitas yang lainnya harus menyusun laporan konsolidasian. Meskipun secara
hukum entitas-entitas tersebut berdiri sendiri, tetapi secara substansi mereka adalah
entitas ekonomi tunggal, satu kesatuan usaha. Oleh karena itu, laporan keuangannya
harus dikonsolidasikan.
5) Jika entitas induk menyusun laporan keuangan sendiri sebagai informasi tambahan,
maka entitas induk tersebut mencatat investasi pada anak, pengendalian bersama
entitas, dan entitas asosiasi pada:
a) Biaya perolehan (cost)
b) Sesuai PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (sebagai
trading atau available for sale securities)
c) Metode Ekuitas (PSAK 55)
6) Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian, entitas menggabungkan laporan
keuangan entitas induk dan entitas anak satu persatu dengan menjumlahkan pos-pos
sejenis dari aset, liabilitas, ekuitas, penghasilan dan beban.

LATIHAN/PENUGASAN

SOAL 1
P Co. membeli 80% saham berhak suara S Inc. senilai Rp2.500.000.000 pada 1 Januari
2016. Ekuitas S pada saat itu terdiri dari:
Share Capital, par Rp10.000 Rp1.000.000.000
Share premium 600.000.000
Retained Earnings 800.000.000
Total Shareholders’equity Rp2.400.000.000
Kelebihan cost atas nilai tercatat asset neto dialokasikan 10% ke inventory yang
undervalue dan terjual di tahun 2016, 40% ke aset tetap yang juga undervalue
dengan masa manfaat 8 tahun, dan sisanya ke goodwill.
Neraca saldo komparatif untuk kedua perusahaan pada 31 Desember 2016 tampak
sebagai berikut (dalam ribuan rupiah):

P S
Other assets-net 3.850.000 2.600.000
Investment in S 2.500.000
Expenses (including cost of goods 3.180.000 600.000
sold)
Dividends 500.000 200.000
Total debits 10.030.000 3.400.000
Share Capital $10 par 3.000.000 1.000.000
Share premium 850.000 600.000
Retained Earnings 2.020.000 800.000
Sales 4.000.000 1.000.000
Dividend income 160.000
Total credits 10.030.000 3.400.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 52


Berdasarkan informasi di atas, Saudara diminta untuk menentukan angka yang akan
muncul di dalam laporan keuangan konsolidasian per 31 Desember 2016 untuk
akun-akun:
1. Goodwill (asumsi tidak ada penurunan nilai)
2. Bagian keuntungan kepentingan non pengendali
3. Consolidated net income
4. Consolidated retained earnings
5. NCI equity

SOAL 2
P Inc. membeli 75% saham berhak suara S Co. tanggal 1 Januari 2016 senilai
Rp600.000.000 kas. Ekuitas S Co. saat itu terdiri dari Share Capital Rp500.000.000 dan
Retained earnings Rp100.000.000. Selisih antara cost dan nilai tercatat asset neto
dialokasikan 10% ke undervalued Inventory, 20% ke undervalued Buildings, 30%
undervalued Equipment, dan sisanya ke patent yang tidak dicatat oleh S. Inventory
terjual di tahun 2016; masa manfaat equipment 5 tahun, sedangkan building dan
patent masing-masing 10 tahun.
Account Payable S per 31 Desember 2016 termasuk utang ke P sebesar Rp10.000.000
yang jatuh tempo tanggal 15 Januari 2017.
Berdasarkan informasi tersebut, selesaikanlah kertas kerja konsolidasi P dan S per 31
Desember 2016 (cost dan equity method).
P S Adjustment & Consolidated
Elimination Statements
Combined Income and Retained Debit Credit
Earnings Statements for the year
ended Dec 31, 2017
Sales 800.000 700.000
Dividend income 37.500
Gain on sale of equipment 10.000
Cost of goods sold 300.000 400.000
Depreciation expense 155.000 60.000
Other expenses 160.000 140.000

Net income 100.000


Add: Retained earnings Jan 1,2010 397.500 100.000

Deduct: Dividend 200.000 50.000

Retained earnings Dec 31,2010 150.000


Balance Sheet at Dec 31, 2010
Cash 85.000 60.000
Accounts Receivable – net 100.000 70.000
Inventories 150.000 100.000
Other current asset 70.000 30.000
Land 50.000 100.000
Buildings – net 140.000 160.000
Equipment – net 570.000 330.000
Investment in S 600.000
Unamortized Excess
Patent
Total assets 850.000
Accounts Payable 200.000 85.000
Other liabilities 135.000 115.000
Share Capital 1.000.000 500.000
Retained Earnings Dec 31 150.000
NCI beginning

Total liabilities & Equities 850.000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 53


P S Adjustment &
Elimination Consolidated
Combined Income and Statements
Retained Earnings Debit Credit
Statements for the year ended
Dec 31, 2017
Sales 800.000 700.000
Income from S
Gain on sale of equipment 10.000
Cost of goods sold 300.000 400.000
Depreciation expense 155.000 60.000
Other expenses 160.000 140.000
Net income 100.000
Add: Retained earnings Jan 397.500 100.000
1,2010
Deduct: Dividend 200.000 50.000
Retained earnings Dec 150.000
31,2010
Balance Sheet at Dec 31,
2010
Cash 85.000 60.000
Accounts Receivable – net 100.000 70.000
Inventories 150.000 100.000
Other current asset 70.000 30.000
Land 50.000 100.000
Buildings – net 140.000 160.000
Equipment – net 570.000 330.000
Investment in S

Total assets 850.000


Accounts Payable 200.000 85.000
Other liabilities 135.000 115.000
Share Capital 1.000.000 500.000
Retained Earnings Dec 31 150.000

SOAL
Total3liabilities & Equities 850.000
1 Januari 2015 P membeli 80% saham S senilai $850,000 tunai. Ekuitas S saat itu terdiri dari Share Capital $5
Untuk tahun 2015 dan 2016, S memperoleh net income masing-masing $100,000 dan $110,000 dan membaya
Diminta:
Buatlah skedul alokasi selisih nilai perolehan investasi dengan nilai bukunya.
Buatlah jurnal eliminasi yang diperlukan untuk menyusun laporan konsolidasi 2015 dan 2016 dengan asumsi P

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 54


3. Buatlah kertas kerja konsolidasi untuk tahun 2017 dengan data laporan keuangan di
bawah ini:

P S Adjustments Consolidated
&elimination statement
Debits Credits
Income statement
Sales 1,100,000 450,000
Dividend Income 48,000
Cost of sales 900,000 200,000
Depreciation expense 40,000 30,000
Operating expenses 60,000 50,000
Total Expenses 1,000,000 280,000
Net income 148,000 170,000
NCI Expense
Consolidated Income
Retained earnings
Retained earnings beg. 500,000 230,000
Net income 170,000
Dividend 90,000 60,000

Retained earnings end 558,000 340,000


Balance sheet
Cash 70,000 65,000
Accounts receivable 260,000 190,000
Inventories 240,000 175,000
Investment in S 850,000
Land 320,000
Plant & Equipment-net 360,000 280,000
Unamortized Excess
Goodwill
Total Assets 1,780,000 1,030,000

Accounts Payable 132,000 110,000


Notes Payable 90,000 30,000
Share capital-ordinary 1,000,000 550,000
Retained earnings 558,000 340,000
NCI

Total Liab & Equity 1,780,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 55


P S Adjustments Consolidated
&elimination statement
Debits Credits
Income statement
Sales 1,100,000 450,000
Income from S .............
Cost of sales 900,000 200,000
Depreciation expense 40,000 30,000
Operating expenses 60,000 50,000
Total Expenses 1,000,000 280,000
Net income 170,000
Retained earnings
Retained earnings ............ 230,000
beg.
Net income 170,000
Dividend 90,000 60,000
Retained earnings end 340,000
Balance sheet
Cash 70,000 65,000
Accounts receivable 260,000 190,000
Inventories 240,000 175,000
Investment in S ...............
Land 320,000
Plant & Equipment- 360,000 280,000
net
..............................
Total Assets 1,030,000

Accounts Payable 132,000 110,000


Notes Payable 90,000 30,000
Share capital-ordinary 1,000,000 550,000
Retained earnings 340,000
..............................

Total Liab & Equity

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 56


TRANSAKSI INTER PERUSAHAAN
PERSEDIAAN

Tujuan Pembelajaran:
Mahasiswa mampu menyusun laporan keuangan konsolidasi yang di dalamnya terdapat transaksi antara

Bila terjadi transaksi antara induk dan anak perusahaan, maka dari sudut pandang
konsolidasi, transaksi tersebut dianggap tidak ada dan harus dieliminasi. Transaksi antara
induk dan anak perusahaan dapat mengakibatkan timbulnya akun yang resiprokal, contohnya
transaksi penjualan inventory akan menimbulkan akun penjualan dan pembelian/cost of
goods sold, juga Account Receivable dan Account Payable. Transaksi pinjaman uang
antar perusahaan akan menimbulkan Notes Receivable dan Notes Payable beserta
Interest Income dan Interest Expense.
Di samping pengeliminasian akun-akun resiprokal, laba atau rugi dari transaksi antara
induk dan anak perusahaan yang belum direalisir juga harus dieliminasi dan baru diakui
setelah barang dijual kepada pihak luar.
A. Transaksi Inter Perusahaan – Inventory
P memiliki 100% saham S. Semua pembelian barang dagangan S dilakukan dari
P. Selama 2008, P menjual inventory ke S dengan margin 20% dari cost. Cost barang yang
dijual $20,000. S kemudian menjual lagi barang ini ke perusahaan lain seharga
$30,000
Dalam bukunya P akan menjurnal:
Inventory $20,000
Account Payable $20,000
(Untuk mencatat pembelian inventory dari pihak lain)

Accounts Receivable – S (120% x 20,000) $24,000


Sales $24,000
(Untuk mencatat penjualan inventory ke S)

Cost of goods sold $20,000


Inventory $20,000
(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory ke S)

Sedangkan S akan menjurnal:


Inventory $24,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 57


Account Payable - P $24,000
(Untuk mencatat pembelian inventory dari P)

Accounts Receivable $30,000


Sales $30,000
(Untuk mencatat penjualan inventory ke pihak ke-3)

Cost of goods sold $24,000


Inventory $24,000
(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory ke perusahaan lain)

Sedangkan jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah:
Sales $24,000
Cost of goods sold $24,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

Sales dan Cost of goods sold harus dieliminasi karena secara konsolidasi tidak ada jual
beli antara induk dan anak perusahaan.

Sebagian kertas kerja konsolidasi di akhir 2010, tampak sebagai berikut:

P S Adjustments & Consolidated


Eliminations
Dr Cr
Sales 24,000 30,000 24,000 30,000
Cost of goods sold 20,000 24,000 24,000 20,000
Gross profit 4,000 6,000 10,000

1. Eliminasi atas profit yang belum direalisir dalam ending inventory


Selama 2009, P menjual lagi barang ke S dengan cost 30,000, dengan margin tetap 20%
atas cost. S kemudian menjual lagi ¾ dari barang ini ke perusahaan lain seharga $35,000
Dalam bukunya P akan menjurnal:
Inventory $30,000
Account Payable $30,000
(Untuk mencatat pembelian inventory dari pihak lain)

Accounts Receivable – S (120% x 30,000) $36,000


Sales $36,000
(Untuk mencatat penjualan i inventory ke S)

Cost of goods sold $30,000


Inventory $30,000
(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory ke S)

Sedangkan S akan menjurnal:


Inventory $36,000
Account Payable - P $36,000
(Untuk mencatat pembelian inventory dari P)

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 58


Accounts Receivable $35,000
Sales $35,000
(Untuk mencatat penjualan inventory ke pihak ke-3)

Cost of goods sold $27,000


Inventory $27,000
(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory pihak ke-3; ¾ x 36,000)

Sedangkan jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah:
a. Sales $36,000
Cost of goods sold $36,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

b. Cost of goods sold $1,500


Inventory $1,500
(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)

Dari sudut pandang konsolidasi, di dalam ending inventory S termasuk margin 20%
yang mengakibatkan inventory disajikan terlalu tinggi, yang juga mengakibatkan cost of
goods sold disajikan terlalu rendah. Oleh karena itu dibuat jurnal eliminasi cost of goods
sold didebit dan Inventory dikredit.
Dari data tersebut, di akhir 2009, ketika P menyusun laporan konsolidasian, sebagian
kertas kerja tampak sebagai berikut:

P S Adjustments & Consolidated


Eliminations
Dr Cr
Income Statement:
Sales 36,000 35,000 a 36,000 35,000
Cost of goods sold 30,000 27,000 b 1,500 a 36,000 22,500
Gross profit 6,000 8,000 12,500
income from s
Balance Sheet:
Ending inventory 9,000 b 1,500 7,500
Kalau P menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya di S, jurnal
eliminasi yang dibuat sama dengan metode cost. Selain itu, per 31 Desember 2009 di dalam
bukunya sendiri, P akan mendebet akun Income from S dan mengkedit Investment in S
sebesar $1,500 untuk menangguhkan keuntungan atas penjualan inventory yang belum dijual
lagi oleh S.

2. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan realisasi
profit yang ditangguhkan dari inventory sebelumnya.
Selama 2010, P menjual lagi barang ke S, cost 40,000, dengan margin tetap 20% atas
cost. S kemudian menjual lagi ¾ dari barang ini ke perusahaan lain seharga
$45,000. Sisa barang tahun 2009 terjual di tahun 2010 seharga 12,000.

Metode Cost
Dalam bukunya P akan menjurnal

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 59


Inventory $40,000
Account Payable $40,000
(Untuk mencatat pembelian inventory dari pihak lain)

Accounts Receivable – S (120% x 40,000) $48,000


Sales $48,000
(Untuk mencatat penjualan inventory ke S)

Cost of goods sold $40,000


Inventory $40,000
(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory ke S)

Sedangkan S akan menjurnal:


Inventory $48,000
Account Payable - P $48,000
(Untuk mencatat pembelian inventory dari P)

Accounts Receivable (45,000 + 12,000) $57,000


Sales $57,000
(Untuk mencatat penjualan inventory ke pihak ke-3)

Cost of goods sold (36,000 + 9,000) $45,000


Inventory $45,000
(Untuk mencatat harga pokok penjualan inventory pihak ke-3)

Dari data tersebut, di akhir 2010, ketika P menyusun laporan konsolidasian, sebagian
kertas kerja tampak sebagai berikut:

P S Adjustments & Consolidated


Eliminations
Dr Cr
Income Statement:
Sales 48,000 57,000 a 48,000 57,000
Cost of goods sold 40,000 45,000 b 2,000 a 48,000 37,500
c 1,500
Gross profit 8,000 12,000 19,500

Balance Sheet:
Ending inventory 12,000 b 2,000 10,000
Beginning Ret Earnings c 1,500

Jurnal eliminasi yang akan dibuat P di dalam kertas kerjanya adalah:


a. Sales $48,000
Cost of goods sold $48,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

b. Cost of goods sold $2,000


Inventory $2,000
(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 60


c. Retained Earning $1,500
Cost of goods sold $1,500
(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)

Metode Equity
Bila P menggunakan metode equity, maka jurnal eliminasi untuk merealisir profit
adalah sebagai berikut:
c. Investment in S $1,500
Cost of goods sold $1,500
(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)
P S Adjustments & Consolidated
Eliminations
Dr Cr
Income Statement:
Sales 48,000 57,000 a 48,000 57,000
Cost of goods sold 40,000 45,000 b 2,000 a 48,000 37,500
c 1,500
Gross profit 8,000 12,000 19,500

Balance Sheet:
Ending inventory 12,000 b 2,000 10,000
Investment in S c 1,500

Dari sudut pandang konsolidasi, Investment in S harus ditambah $1,500 karena tahun
sebelumnya P menangguhkan pengakuan keuntungan atas inventory yang belum terjual. Cost
of goods sold juga harus dikurangi karena ending inventory yang tahun sebelumnya terlalu
tinggi menjadi beginning inventory tahun berjalan yang terlalu tinggi yang mengakibatkan
perhitungan cost of goods sold terlalu tinggi.
Selain itu, karena P menggunakan metode ekuitas, maka per 31 Desember 2010 di
dalam pembukuannya, P akan membuat 2 buah jurnal yaitu:
1) Income from S didebet dan Investment in S di kredit masing-masing $2,000 untuk
mencatat penangguhan laba atas inventory yang terjual oleh S, dan
2) Investment in S didebet dan Income from S di kredit masing-masing $1,500 untuk
mencatat realisasi laba dari penjualan ending inventory yang tahun sebelumnya
ditangguhkan.

B. Downstream dan Upstream Sales (Penjualan Hulu dan Hilir)


Penjualan dari induk perusahaan ke anak perusahaan disebut downstream (hulu),
sedangkan penjualan dari anak perusahaan ke induknya disebut upstream (hilir). Dalam
kasus penjualan hulu/downstream, di dalam income P, termasuk profit yang belum terealisir
yang ada di dalam ending inventory S. Income-nya S tidak terpengaruh sehingga bagian laba
kepentingan non pengendali juga tidak terpengaruh. Dalam kasus penjualan hilir/upstream,
di dalam income S, termasuk profit yang belum terealisir yang ada di dalam ending inventory
P. Unrealized profit ini akan dibagi secara proporsional antara kepentingan pengendali
dengan kepentingan non pengendali.
Contoh, diketahui Income P dan S untuk tahun 2009 adalah sebagai beriku:
P S 80%
Sales 600,000 300,000
Cost of goods sold 300,000 180,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 61


Gross profit 300,000 120,000
Expenses 100,000 70,000
P’s separate income 200,000
S’s separate income 50,000
Penjualan antar perusahaan untuk tahun 2009 adalah $100,000; unrealized profit dalam
ending inventory $20,000. Apabila yang menjual barang adalah P (downstream), maka bagian
keuntungan kepentingan non pengendali adalah 20% x 50,000 = 10,000.
Apabila yang menjual barang adalah S (upstream), maka bagian keuntungan kepentingan
non pengendali adalah 20% x (50,000 – 20,000) = 6,000. Kalau P menggunakan metode
ekuitas untuk mencatat investasi sahamnya di S, maka besarnya Income from S kalau
downstream adalah (80% x $50,000) – 20,000; sedangkan kalau upstream 80% x (50,000 –
20,000)

1. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory – upstream
P memiliki 100% saham S. Semua pembelian P dilakukan dari S. Selama 2009, S
menjual barang ke P dengan harga $36,000; cost 30,000. P kemudian menjual lagi
¾ dari barang ini ke perusahaan lain seharga $35,000.
Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal eliminasi di dalam kertas kerjanya sebagai berikut:
a. Sales $36,000
Cost of goods sold $36,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

b. Cost of goods sold $1,500


Inventory $1,500
(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory ¼ x 6,000)

Dari jurnal yang dibuat, tidak ada perbedaan jurnal eliminasi antara downstream dan
upstream untuk mengeliminasi jual beli antar perusahaan dan unrealized profit yang ada di
dalam ending inventory.
Bila P menggunakan metode ekuitas, pada akhir 2009 di dalam bukunya, P akan
mendebit Income from S dan mengkredit Investment in S sebesar $ $1,500 untuk
unrealized profit atas inventory yang belum terjual seluruhnya ke pihak luar.

2. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan realisasi
profit yang ditangguhkan sebelumnya–upstream
P memiliki 100% saham S. Semua pembelian P dilakukan dari S. Selama 2010, S
menjual barang ke P dengan cost 40,000, dengan margin 20%. P kemudian menjual lagi ¾
dari barang ini ke perusahaan lain seharga $45,000. Sisa barang tahun 2009 terjual di tahun
2010 seharga 12,000.
Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal eliminasi di dalam kertas kerjanya
sebagai berikut:
a. Sales $48,000
Cost of goods sold $48,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

b. Cost of goods sold $2,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 62


Inventory $2,000
(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)

c. Retained Earning beginning - P $1,500


Cost of goods sold $1,500
(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)

Bila P menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya, maka jurnal untuk
realized profit menjadi:
c. Investment in S $1,500
Cost of goods sold $1,500

Dari jurnal yang dibuat, tidak ada perbedaan jurnal eliminasi antara downstream dan
upstream untuk mengeliminasi jual beli antar perusahaan, unrealized profit yang ada di dalam
ending inventory, dan realized profit inventory bila P memiliki 100% saham S.

3. Eliminasi atas Profit yang belum direalisir dalam ending inventory dan realisasi profit
yang ditangguhkan sebelumnya–upstream untuk kepemilikan kurang dari 100%
P memiliki 90% saham S. Semua pembelian P dilakukan dari S. Selama 2010, S menjual
barang ke P cost 40,000, dengan margin 20%. P kemudian menjual lagi ¾ dari barang ini ke
perusahaan lain seharga $45,000. Sisa barang tahun 2009 terjual di tahun 2010 seharga
12,000.
Untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal eliminasi di dalam kertas kerjanya:
a. Sales $48,000
Cost of goods sold $48,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

b. Cost of goods sold $2,000


Inventory $2,000
(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)

c. Retained Earnings $1,350


Non cotrolling interest 150
Cost of goods sold $1,500
(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)

Bila P menggunakan metode ekuitas untuk investasinya, jurnal realized profit


akan menjadi:
c. Investment in S $1,350
Non cotrolling interest 150
Cost of goods sold $1,500
(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)

Realisasi untuk profit yang ditangguhkan pada tahun sebelumnya dibagi secara
proporsional dengan kepentingan non pengendali.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 63


4. Contoh konsolidasi–intercompany profits dari penjualan hulu (downstream)
1 Juli 2006 P membeli 90% saham S dengan menyerahkan kas $94,500. Pada saat itu
ekuitas S terdiri dari Share capital-ordinary $100,000 dan Retained Earnings
$5,000. Book value net asset S sama dengan fair valuenya sehingga tidak ada kelebihan
cost atas book value net asset.
P secara reguler menjual inventory ke S. Selama tahun 2009 terdapat data transaksi
antar perusahaan sebagai berikut:
Penjualan ke S (cost $15,000) $20,000
Profit yang belum terealisir dalam inventory S 31 Des 2008 2,000
Profit yang belum terealisir dalam inventory S 31 Des 2009 2,500
Hutang S (Accounts Payable) pada P 10,000
Jurnal-jurnal eliminasi yang dibuat oleh P pada 31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:
a. Sales $ 20,000
Cost of goods sold $ 20,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

b. Retained Earnings-P $ 2,000


Cost of goods sold $ 2,000
(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)

c. Cost of goods sold $ 2,500


Inventory $ 2,500
(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)

d. Dividend Income $ 9,000


Dividend – S $ 9,000
(untuk mengeliminasi dividend income P dan dividend S)

e. Investment in S $ 36,000
Retained Earnings, beginning $ 36,000
[untuk menyesuaikan Investment in S atas kenaikan equity S dari awal tahun 2006 ke
awal tahun 2009 ($145,000 - $105,000) x 90%]

f. Retained earnings – S, beginning $ 45,000


Share capital-ordinary – S 100,000
Investment in S $130,500
Non-controlling interest 14,500
(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in S dan Shareholders’equity
S serta memunculkan non-controlling interest)

g. Non-controlling interest expense (I/S) $ 3,000


Dividend $ 1,000
Non-controlling interest ending (B/S) 2,000
(untuk mengakui bagian laba non-controlling interest)

h. Accounts Payable- S $ 10,000


Accounts Receivable – P $ 10,000
(untuk mengeliminasi utang piutang antar perusahaan)

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 64


Kertas kerja konsolidasi P pada 31 Des 2009 tampak sebagai berikut:
P S Adjustment and Consolida
($) ($) Eliminations ted
Dr Cr Statement
($)
Income Statement
Sales 1,000,000 300,000 a 20,000 1,280,000
Dividend Income 9,000 d 9,000
Cost of goods sold 550,000 200,000 c 2,500 a 20,000 730,500
b 2,000
Other Expenses 350,000 70,000 420,000
Net Income 109,000 30,000
NCI expense g 3,000 3,000
Consolidated Net 126,500
Income
Retained Earnings, 160,000 45,000 b 2,000 e 36,000 194,000
beginning f 45,000
Net Income 109,000 30,000 126,500
Dividend 50,000 10,000 d 9,000 50,000
g 1,000
Retained Earnings, 219,000 65,000 270,500
ending
Balance Sheet
Cash 30,000 5,000 35,000
Accounts 70,000 20,000 h 10,000 80,000
Receivable
Inventories 90,000 45,000 c 2,500 132,500
Other Current 64,000 10,000 74,000
Assets
Plant and 800,000 120,000 920,000
Equipment
Investment in S 94,500 e 36,000 f 130,500
1,148,500 200,000 1,241,500
Accounts Payable 80,000 15,000 h 10,000 85,000
Other Liabilities 49,500 20,000 69,500
Share capital- 800,000 100,000 f 100,000 800,000
ordinary
Retained Earnings 219,000 65,000 270,500
1,148,500 200,000
NCI 1 Jan 2009 f 14,500
NCI 31 Des 2009 g 2,000
16,500
1,241,500

Bila P menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya, kertas kerja konsolidasi
tampak sebagai berikut:

P S Adjustment and Consolidated


($) ($) Eliminations Statement
Dr Cr ($)
Income Statement

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 65


Sales 1,000,000 300,000 a 20,000 1,280,000
Income from S 26,500 d 26,500
Cost of goods sold 550,000 200,000 c 2,500 a 20,000 730,500
b 2,000
Other Expenses 350,000 70,000 420,000
Net Income 126,500 30,000
NCI expense e 3,000 3,000
Consolidated Net 126,500
Income
Retained Earnings, 194,000 45,000 f 45,000 194,000
beginning
Net Income 126,500 30,000 126,500
Dividend 50,000 10,000 d 9,000 50,000
e 1,000
Retained Earnings, 270,500 65,000 270,500
ending
Balance Sheet
Cash 30,000 5,000 35,000
Accounts 70,000 20,000 g 10,000 80,000
Receivable
Inventories 90,000 45,000 c 2,500 132,500
Other Current 64,000 10,000 74,000
Assets
Plant and 800,000 120,000 920,000
Equipment
Investment in S 146,000* b 2,000 d 17,500
f 130,500
1,200,000 200,000 1,241,500
Accounts Payable 80,000 15,000 g 10,000 85,000
Other Liabilities 49,500 20,000 69,500
Share capital- 800,000 100,000 f 100,000 800,000
ordinary
Retained Earnings 270,500 65,000 270,500
1,200,000 200,000
NCI 1 Jan 2009 f 14,500
NCI 31 Des 2009 e 2,000 16,500
1,241,500

*Saldo Investment in S per 31 Des 2009 adalah sebagai berikut:


investasi awal 94,500
kenaikan ekuitas 90% x (45,000 – 5,000) = 36,000
Unrealized profit (2,000)
Saldo Investment in S per 31 Des 2008 adalah 128,500
Income from S 2009 26,500
Dividend ( 9,000)
146,000
=======
5. Contoh konsolidasi-Intercompany profits dari penjualan hilir
1 Januari 2009 P membeli 80% saham S dengan menyerahkan kas $480,000. Pada saat
itu ekuitas S terdiri dari Share capital-ordinary $500,000 dan Retained

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 66


Earnings $100,000. Book value net asset S sama dengan fair value-nya sehingga tidak ada
ekses cost atas book value net aset.
S secara reguler menjual inventory ke P. Selama tahun 2010 terdapat data transaksi
antar perusahaan sebagai berikut:
Penjualan ke P $300,000
Profit yang belum terealisir dalam inventory P 31 Des 2009 40,000
Profit yang belum terealisir dalam inventory P 31 Des 2010 30,000
Hutang P (Accounts Payable) pada S 50,000

Kertas kerja konsolidasi 2010 dan jurnal eliminasi yang dibuat oleh P bila P
menggunakan metode biaya untuk mencatat investasinya adalah sebagai berikut:

P S Adjustment and Consolidated


($) ($) Eliminations Statement ($)
Dr Cr
Income Statement
Sales 3,000,000 1,500,000 a 300,000 4,200,000
Dividend Income 40,000 d 40,000
Cost of goods sold 2,000,000 1,000,000 c 30,000 a 300,000 2,690,000
b 40,000
Other Expenses 588,000 400,000 988,000
Net Income 452,000 100,000
NCI expense g 22,000 22,000
Consolidated Net 500,000
Income
Retained Earnings, 912,000 250,000 b 32,000 e 120,000 1,000,000
beginning f 250,000
Net Income 452,000 100,000 500,000
Dividend 400,000 50,000 d 40,000 400,000
g 10,000
Ret. Earnings, 964,000 300,000 1,100,000
ending
Balance Sheet
Cash 200,000 50,000 250,000
Accounts 700,000 100,000 h 50,000 750,000
Receivable
Inventories 1,100,000 200,000 c 30,000 1,270,000
Other Current 384,000 150,000 534,000
Assets
Plant and 2,000,000 500,000 2,500,000
Equipment
Investment in S 480,000 e 120,000 f 600,000
4,864,000 1,000,000 5,304,000
Accounts Payable 500,000 150,000 h 50,000 600,000
Other Liabilities 400,000 50,000 450,000
Share capital- 3,000,000 500,000 f 500,000 3,000,000
ordinary
Retained Earnings 964,000 300,000 1,100,000
4,864,000 1,000,000
NCI 1 Jan 2009 b 8,000 f 150,000
NCI 31 Des 2009 g 12,000
154,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 67


Total Liabi & Equity 5,304,000

a. Sales $ 300,000
Cost of goods sold $ 300,000
(untuk mengeliminasi penjualan P dan cost of goods sold S)

b. Retained earnings $ 32,000


Non-controlling interest 8,000
Cost of goods sold $ 40,000
(untuk mengakui realized profit yang sebelumnya ditangguhkan)

c. Cost of goods sold $ 30,000


Inventory $ 30,000
(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam ending inventory)

d. Dividend Income $ 40,000


Dividend – S $ 40,000
(untuk mengeliminasi dividend income P dan dividend s)

e. Investment in S $ 120,000
Retained Earnings, beginning $ 120,000
[untuk menyesuaikan Investment in S atas kenaikan equity S dari awal tahun 2006 ke
awal tahun 2009 ($750,000 - $600,000) x 80%]

f. Retained earnings – S, beginning $ 250,000


Share capital-ordinary – S 500,000
Investment in S $600,000
Non-controlling interest 150,000
(untuk mengeliminasi akun resiprokal investment in S dan Shareholders’equity
S serta memunculkan non-controlling interest)

g. Non-controlling interest expense (I/S) $ 22,000


Dividend $ 10,000
Non-controlling interest ending (B/S) 12,000
(untuk mengakui bagian laba non-controlling interest)

h. Accounts Payable- S $ 50,000


Accounts Receivable – P $ 50,000
(untuk mengeliminasi utang piutang antar perusahaan)

Sedangkan bila P menggunakan metode ekuitas, kertas kerja konsolidasi dan jurnal
eliminasinya tampak sebagai berikut:
P S Adjustment and Consolidate
($) ($) Eliminations d
Dr Cr Statement ($)

Income Statement
Sales 3,000,000 1,500,000 a 300,000 4,200,000
Income from S 88,000 d 88,000
Cost of goods sold 2,000,000 1,000,000 c 30,000 a 300,000 2,690,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 68


b 40,000
Other Expenses 588,000 400,000 988,000
Net Income 500,000 100,000
NCI expense g 22,000 22,000
Consolidated Net 500,000
Income
Retained Earnings, 1,000,000 250,000 f 250,000 e 120,000 1,000,000
beginning **
Net Income 500,000 100,000 500,000
Dividend 400,000 50,000 d 40,000 400,000
g 10,000
Retained Earnings, 1,100,000 300,000 1,100,000
ending
Balance Sheet
Cash 200,000 50,000 250,000
Accounts Receivable 700,000 100,000 h 50,000 750,000
Inventories 1,100,000 200,000 c 30,000 1,270,000
Other Current Assets 384,000 150,000 534,000
Plant and Equipment 2,000,000 500,000 2,500,000
Investment in S 616,000 b 32,000 f 600,000
d 48,000
5,000,000 1,000,000 5,304,000
Accounts Payable 500,000 150,000 h 50,000 600,000
Other Liabilities 400,000 50,000 450,000
Share capital- 3,000,000 500,000 f 500,000 3,000,000
ordinary
Retained Earnings 1,100,000 300,000 1,100,000
5,000,000 1,000,000 5,304,000
NCI 1 Jan 2009 b 8,000 f 150,000
NCI 31 Des 2009 g 12,000 154,000
5,304,000
* 480,000 + 120,000 – 32,000 + 88,000 - 40,000 = 616,000
**912,000 + 120,000 - 32,000 = 1,000,000

RINGKASAN

1) Transaksi antara induk dan anak perusahaan, dapat mengakibatkan timbulnya akun
yang resiprokal, contohnya transaksi penjualan inventory akan menimbulkan akun
penjualan dan pembelian/cogs, Account Receivable dan Account Payable. Transaksi
pinjaman uang antar perusahaan akan menimbulkan Notes Receivable dan Notes
Payable beserta Interest Income dan Interest Expense. Dari sudut pandang
konsolidasi, transaksi tersebut dianggap tidak ada dan harus dieliminasi.
2) Laba atau rugi dari transaksi antara induk dan anak perusahaan yang belum direalisir
harus dieliminasi dan baru diakui setelah barang dijual kepada pihak luar.
3) Penjualan dari induk perusahaan ke anak perusahaan disebut downstream (hulu),
sedangkan penjualan dari anak perusahaan ke induknya disebut upstream (hilir).
4) Dalam kasus penjualan hulu/downstream, di dalam income P, termasuk profit yang
belum terealisir yang ada di dalam ending inventory S. Income-nya S tidak

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 69


terpengaruh sehingga bagian laba kepentingan non pengendali juga tidak terpengaruh.
5) Dalam kasus penjualan hilir/upstream, di dalam income S, termasuk profit yang belum
terealisir yang ada di dalam ending inventory P. Unrealized profit ini akan dibagi
secara proporsional antara kepentingan pengendali dengan kepentingan non
pengendali.

LATIHAN/PENUGASAN

SOAL 1
Selama tahun 2009 dan 2010, P menjual barang ke S (90% sahamnya dimiliki P) dengan
cost masing-masing $30,000 dan $40,000, margin 20% dari cost. S berhasil menjual
kembali barang ini ke pihak luar masing-masing 80%nya. Sisa persediaan tahun 2009
diasumsikan terjual semua pada tahun 2010. Berdasarkan informasi tersebut Saudara
diminta untuk membuat jurnal eliminasi berkaitan dengan transaksi inventory antar
perusahaan tersebut.

SOAL 2
Selama tahun 2009 dan 2010, S (dimiliki sahamnya oleh P 90%) menjual barang ke P
dengan cost masing-masing $30,000 dan $40,000, margin 20% dari cost. P berhasil
menjual kembali barang ini ke pihak luar masing-masing 80%nya. Sisa persediaan tahun
2009 diasumsikan terjual semua pada tahun 2010. Berdasarkan informasi tersebut Saudara
diminta untuk membuat jurnal eliminasi berkaitan dengan transaksi inventory antar
perusahaan tersebut.

SOAL 3
Informasi laporan laba rugi P dan anak perusahaannya, S per 31 Desember 2010 adalah
sebagai berikut:
P S (60%)
Sales $900,000 $350,000
Cost of goods sold 400,000 250,000
Gross profit 500,000 100,000
Operating expenses 250,000 50,000
S’s net income $50,000
P’s separate income $250,000
Selama tahun 2010, S menjual inventorynya kepada P sebesar $100,000. Di dalam ending
inventory P tahun 2009 dan 2010 terkandung unrealized profit masing- masing $5,000 dan
$10,000.
Berdasarkan informasi tersebut Saudara diminta untuk:
1. menentukan non-controlling interest expense untuk 2010
2. menentukan consolidated sales, consolidated cost of goods sold, dan
consolidated income 2010

SOAL 4
Selama tahun 2009 dan 2010, P menjual barang ke S (90% sahamnya dimiliki P) senilai
masing-masing $50,000 dan $60,000, margin 25% dari harga jual. S berhasil menjual
kembali barang ini ke pihak luar masing-masing 75%nya. Sisa persediaan tahun 2009
diasumsikan terjual semua pada tahun 2010. Berdasarkan informasi

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 70


tersebut Saudara diminta untuk membuat jurnal eliminasi berkaitan dengan transaksi
inventory inter perusahaan tersebut.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 71


TRANSAKSI INTER PERUSAHAAN-
ASET TETAP

Tujuan Pembelajaran:
Pada bab ini mahasiswa mampu menyusun laporan keuangan konsolidasi yang di dalamnya terdapat transaksi a

Transaksi antara induk dan anak perusahaan yang melibatkan penjualan dan pembelian
aset tetap akan menimbulkan unrealized profit dan unrealized loss dari sudut pandang
konsolidasi. Unrealized profit/loss ini harus dieliminasi dalam melaporkan hasil operasi dan
posisi keuangan konsolidasi. Jurnal penyesuaian untuk mengeliminasi unrealized profit ini
sejenis seperti untuk unrealized inventory, tetapi tidak identik. Unrealized profit inventory
akan self-correcting dalam 2 periode pelaporan, sedangkan unrealized profit plant asets
mempengaruhi laporan keuangan sampai aset tersebut dijual kepada pihak lain atau habis
melalui pemakaian oleh entitas yang membelinya.

A. Intercompany Profits atas Nondepreciable Plant Assets (Land)


1. Penjualan hulu – tanah (Downstream sale of land)
a. Cost method
Di dalam tahun terjadinya penjualan hulu – tanah, maka laba atau rugi atas penjualan
tanah harus dieliminasi, karena dari sudut pandang konsolidasi laba/rugi tersebut tidak ada,
yang ada adalah transfer kepemilikan tanah. Demikian juga halnya dengan akun tanah yang
akan dilaporkan terlalu tinggi (karena ada untung) atau terlalu rendah (karena ada rugi) harus
dieliminasi sebesar laba atau rugi pelepasan tanahnya agar dari sudut pandang konsolidasi,
tanah disajikan sebesar nilai tercatatnya.
Contoh:
Prita membeli 90% saham Sinta pada awal tahun 2008 senilai $270,000. Ekuitas Sinta
saat itu terdiri dari Capital stock $200,000 dan Retained earnings $100,000. Untuk tahun
2008, Sinta melaporkan net income $70,000 dan tidak membagikan dividend. Pada tahun
2008, Prita menjual tanah ke Sinta seharga $50,000 (cost
$40,000).
Kertas kerja konsolidasi 2008 dan jurnal eliminasi yang dibuat Prita adalah sebagai
berikut:
Prita Sinta Adjustments &
($) ($) Eliminations

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 72


Debit Credit Consolidtd
($) ($) statements
($)
Income Statements
Sales 380,000 220,000 600,000
Gain on sale of land 10,000 a 10,000
Expenses
(including cost of 300,000 150,000 450,000
goods sold)
NCI expense c 7,000 7,000
Net income 90,000 70,000 143,000
Retained Earnings
Retained earnings – 207,000 100,000 b 100,000 207,000
beginning
Add: net income 90,000 70,000 143,000
Retained earnings, 297,000 170,000 350,000
ending

Balance sheet
Other asset 477,000 350,000 827,000
Land 50,000 a 10,000 40,000
Investment in S 270,000 b 270,000

Total Asets 747,000 400,000 867,000


Liabilities 50,000 30,000 80,000
Capital stock 400,000 200,000 b 200,000 400,000
Retained earnings 297,000 170,000 350,000
NCI beginning b 30,000
NCI ending c 7,000 37,000
Total liabilities 747,000 400,000 867,000
& equities

a. Gain on sale of land $10,000


Land $10,000
(untuk mengeliminasi unrealized profit di dalam land)

b. Retained earnings S, beg $100,000


Capital stock S 200,000
Investment in S $270,000
NCI beginning 30,000
(untuk mengeliminasi resiprokal akun)

c. NCI expense $ 7,000


NCI ending $ 7,000
(untuk memunculkan bagian keuntungan kepentingan non pengendali)

Untuk tahun-tahun berikutnya, jurnal eliminasi untuk mengeliminasi unrealized profit


yang masih melekat di land adalah:
Retained earnings P, beginning $10,000
Land $10,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 73


b. Equity method
Bila P menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasi sahamnya, akan
muncul akun Income from S di dalam laporan laba ruginya sebesar $53,000, yaitu ((90% x
70,000) – 10,000. Sedangkan akun Investment in S akan menunjukkan saldo
$323,000, yaitu saldo awal investasi $270,000 ditambah dengan pendapatan investasi
$53,000. Dengan demikian terdapat jurnal eliminasi yang berbeda dengan yang dibuat dengan
metode cost yaitu jurnal untuk menghilangkan income from S:
d. Income from S $53,000
Investment in S $53,000
(90% x 70,000) – 10,000 = 53,000

Sedangkan jurnal eliminasi yang lainnya sama.


Kertas kerja konsolidasi yang dibuat oleh P tampak sebagai berikut:
Prita Sinta Adjustments & Consolidtd
($) ($) Eliminations statements
($)
Debit Credit
($) ($)
Income Statements
Sales 380,000 220,000 600,000
Gain on sale of land 10,000 a 10,000
Income from S 53,000 d 53,000
Expenses (including cost
of goods sold) 300,000 150,000 450,000
NCI expense c 7,000 7,000
Net income 143,000 70,000 143,000

Retained Earnings
Retained earnings – 207,000 100,000 b 100,000 207,000
beginning
Add: net income 90,000 70,000 143,000
Retained earnings, 350,000 170,000 350,000
ending

Balance sheet
Other asset 477,000 350,000 827,000
Land 50,000 a 10,000 40,000
Investment in S 323,0002 b 270,000
d 53,000

Total Asets 800,000 400,000 867,000


Liabilities 50,000 30,000 80,000
Capital stock 400,000 200,000 b 200,000 400,000
Retained earnings 350,000 170,000 350,000
NCI beginning b 30,000
NCI ending c 7,000 37,000
Total liabilities & 800,000 400,000 867,000
equities
Untuk tahun-tahun berikutnya, jurnal eliminasi untuk mengeliminasi unrealized profit yang
masih melekat di land karena Landnya masih digunakan atau ada di S, adalah:

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 74


Investment in S $10,000
Land $10,000

2. Penjualan land kepada pihak ketiga di tahun setelah tahun penjualan inter perusahaan -
downstream
a. Cost method
Ketika tanah yang dibeli oleh anak, dijual lagi ke pihak luar, maka konsolidasi akan
mengakui laba yang sebelumnya ditangguhkan. Bila penjualan kepada pihak luar tersebut
menimbulkan keuntungan untuk anak, maka laba konsolidasi adalah laba induk ditambah laba
anak atau sama dengan harga jual ke pihak luar dikurangi dengan harga buku asalnya.
Contoh:
Asumsi soal sebelumnya digunakan lagi. P membeli 90% saham S pada awal tahun 2008
senilai $270,000. Ekuitas S saat itu terdiri dari Capital stock $200,000 dan Retained earnings
$100,000. Untuk tahun 2008, S melaporkan net income $70,000 dan tidak membagikan
dividend. Pada tahun 2008, P menjual tanah ke S seharga
$50,000 (cost $40,000). Tahun 2010, S menjual tanah tersebut ke T seharga $60,000. Dari
transaksi ini S akan mengakui laba $10,000 ($60,000 - $50,000), sedangkan laba secara
konsolidasi, adalah laba P sebelumnya yang ditangguhkan ($50,000 -
$40,000) ditambah dengan laba S ($60,000 - $50,000) atau harga jual ke T $60,000 – nilai
buku awal $40,000 = $20,000. Dengan demikian, untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal
eliminasi:

Retained Earnings P, beginning $10,000


Gain on sale of land $10,000
(untuk mencatat realized profit atas land)

Dengan jurnal eliminasi ini, laba penjualan tanah dalam laporan konsolidasi, disajikan sebesar
$20,000
Sebagian kertas kerja konsolidasi akan tampak sebagai berikut:
P S Adjustments & Consolidated
($) ($) Eliminations statements ($)
Debit Credit
($) ($)
Income Statements 10,000
Gain on sale of land 10,000 20,000
Retained Earnings
Ret earnings – beginning 10,000 -10,000
Bila S menjual tanah ke T $65,000, jurnal eliminasinya tetap sama yaitu

Retained Earnings P, beginning $10,000


Gain on sale of land $10,000
(untuk mencatat realized profit atas land)

Dari sudut pandang konsolidasi, laba atas penjualan tanah adalah $25,000 karena cost-
nya $40,000 dijual $65,000 sehingga sebagian kertas kerja konsolidasi akan tampak sebagai
berikut:

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 75


P S Adjustments & Consolidated
($) ($) Eliminations statements ($)
Debit Credit
($) ($)
Income Statements
Gain on sale of land 15,000 10,000 25,000
Retained Earnings
Ret Earnings - beginning 10,000 -10,000

Bagaimana kalau misalnya tanahnya longsor dan tidak mempunyai nilai lagi? Di
dalam bukunya S akan membuat jurnal
Loss on Land 50,000
Land 50,000

sedangkan jurnal eliminasinya adalah:


Ret Earning P – beginning 10,000
Gain on sale of land 10,000
Dengan jurnal eliminasi tersebut, total loss yang akan diakui konsolidasi menjadi
$40,000.

b. Equity method
Bila P menggunakan metode ekuitas, maka untuk unrealized profit land, di dalam
bukunya sendiri P akan mendebit Income from S dan mengredit Investment in S masing-
masing sebesar $10,000. Dengan demikian, di dalam jurnal eliminasinya yang didebet adalah
Investment in S bukan Retained Earning sebesar $10,000.

3. Penjualan hilir – tanah (Upstream sale of land)


a. Cost method
Penjualan hilir (downstream) tanah, akan mempengaruhi perhitungan NCI expense
pada tahun terjadinya penjualan, karena di dalam laba anak perusahaan terkandung laba yang
belum direalisir. Oleh karena itu bagian laba NCI harus dikurangi dengan unrealized profit
dari penjualan hilir tanah tersebut.
Contoh:
Prisma membeli 90% saham Sigma pada awal tahun 2008 senilai $270,000. Ekuitas
Sigma saat itu terdiri dari Capital stock $200,000 dan Retained earnings
$100,000. Untuk tahun 2008, Sigma melaporkan net income $70,000 dan tidak membagikan
dividend. Pada tahun 2008, Sigma menjual tanah ke Prisma seharga
$50,000 (cost $40,000).
Jurnal yang dibuat Sigma untuk penjualan tanah ke P adalah:
Kas $50,000
Land $40,000
Gain on sale of land 10,000

Dari sudut pandang konsolidasi, tidak ada laba antar perusahaan dan Land dilaporkan terlalu
tinggi $10,000, sehingga P di dalam kertas kerja konsolidasi akan membuat jurnal eliminasi
a. Gain on sale of land $10,000
Land $10,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 76


Jurnal eliminasi selanjutnya adalah:
b. Retained earnings S, beginning $100,000
Capital stock S 200,000
Investment in S $270,000
NCI beginning 30,000
(untuk mengeliminasi resiprokal akun)

c. NCI expense $ 6,000


NCI ending $ 6,000
[untuk memunculkan bagian keuntungan kepentingan non pengendali 10% x (70,000
– 10,000)]
Kertas kerja konsolidasinya tahun 2009 tampak sebagai berikut:
Prita Sinta Adjustments & Consolidate
($) ($) Eliminations d
Debit Credit statements
($) ($) ($)
Income Statements
Sales 380,000 220,000 600,000
Gain on sale of land 10,000 a 10,000
Expenses (including
cost of goods sold) 290,000 160,000 450,000
NCI expense c 6,000 6,000
Net income 90,000 70,000 144,000

Retained Earnings
Retained earnings – 207,000 100,000 b 100,000 207,000
beginning
Add: net income 90,000 70,000 144,000
Retained earnings, 297,000 170,000 351,000
ending

Balance sheet
Other aset 477,000 350,000 827,000
Land 50,000 a 10,000 40,000
Investment in S 270,000 b 270,000
Total Asets 747,000 400,000 867,000
Liabilities 50,000 30,000 80,000
Capital stock 400,000 200,000 b 200,000 400,000
Retained earnings 297,000 170,000 351,000
Total liabilities & 747,000 400,000
equities
NCI beginning b 30,000
NCI ending c 6,000 36,000
Total Liab & Equity 867,000

Karena jurnal eliminasi hanya ada di dalam kertas kerja, maka Land akan senantiasa
dilaporkan terlalu tinggi sampai dengan saat dijual kepada pihak ketiga. Dengan demikian,
untuk tahun-tahun berikutnya, jurnal eliminasi untuk mengeliminasi unrealized profit yang
masih melekat pada akun land adalah:
Retained earnings, beginning - P $ 9,000
NCI 1,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 77


Land $10,000
Retained earning awal P hanya akan didebet sebesar 90%nya, sisanya akan mengurangi NCI.

b. Equity method
Bila P menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya, kertas kerja
konsolidasinya akan tampak sebagai berikut:

Prita Sinta Adjustments & Consolidated


($) ($) Eliminations statements ($)
Debit Credit
($) ($)
Income Statements
Sales 380,000 220,000 600,000
Gain on sale of land 10,000 a 10,000
Income from S 54,0001 d 54,000
Expenses (including
cost of goods sold) 290,000 160,000 450,000
NCI expense c 6,0003 6,000
Net income 144,000 70,000 144,000

Retained Earnings
Retained earnings – 207,000 100,000 b 100,000 207,000
beginning
Add: net income 144,000 70,000 144,000
Retained earnings, 351,000 170,000 351,000
ending

Balance sheet
Other aset 477,000 350,000 827,000
Land 50,000 a 10,000 40,000
Investment in S 324,0002 b 270,000
d 54,000
Total Asets 801,000 400,000 867,000
Liabilities 50,000 30,000 80,000
Capital stock 400,000 200,000 b 200,000 400,000
Retained earnings 351,000 170,000 351,000
Total liabilities & 801,000 400,000
equities
NCI beginning b 30,000
NCI ending c 6,000 36,000
Total Liab & Equity 867,000

1
90% x (70,000 – 10,000) = 54,000; 2 270,000 + 54,000 = 324,000
3
10% x (70,000 – 10,000) = 6,000

Jurnal eliminasi yang berbeda dengan metode cost adalah jurnal untuk menghilangkan income
from S:
d. Income from $54,000
Investment in $54,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 78


Untuk tahun-tahun berikutnya, jurnal eliminasi untuk mengeliminasi unrealized profit
yang masih melekat di land adalah:
Investment in S $9,000
NCI 1,000
Land $10,000

4. Penjualan land kepada pihak ketiga di tahun setelah tahun penjualan antar
perusahaan – upstream
a. Cost method
Penjualan land kepada pihak ketiga di tahun setelah tahun penjualan antar perusahaan –
upstream, akan menyebabkan direalisirnya laba yang ditangguhkan tahun sebelumnya.
Contoh:
Asumsi soal sebelumnya digunakan lagi, dan P kemudian menjual tanah ini pada tahun
2010 kepada pihak ketiga, seharga $60,000. Dari transaksi ini P akan mengakui laba $10,000
($60,000 - $50,000), sedangkan laba secara konsolidasi, adalah $60,000
- $40,000 = $20,000. Dengan demikian, untuk transaksi ini, P akan membuat jurnal eliminasi:

Retained Earnings P, beginning $ 9,000


NCI 1,000
Gain on sale of land $10,000
(untuk mencatat realized profit atas land)

Dengan jurnal eliminasi ini, laba penjualan tanah dalam laporan konsolidasi, disajikan sebesar
$20,000

b. Equity method
Bila P menggunakan metode ekuitas, jurnal eliminasi untuk merealisir profit atas tanah
yang dijual adalah:
Investment in S $ 9,000
NCI 1,000
Gain on sale of land $10,000
(untuk mencatat realized profit atas land)

B. Intercompany Profits atas Depreciable Plant Assets


Untuk penjualan plants aset antar perusahaan, unrealized profit akan direalisir melalui
penjualan aset tersebut kepada pihak ketiga atau melalui pemakaian oleh pembeli aset tersebut
(induk atau anak perusahaan).
1. Penjualan aset tetap di akhir tahun - downstream
a. Cost method
Akhir tahun 2009, P menjual mesin dengan harga $80,000 ke S, anak perusahaannya
yang dimiliki 80% sahamnya. Cost dari mesin $90,000, akumulasi penyusutan $40,000.
Jurnal yang akan dibuat oleh P untuk mencatat transaksi tesebut adalah:
Cash $80,000
Accumulated depreciation 40,000
Machinery $90,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 79


Gain on sale of machinery 30,000

Sedangkan S akan menjurnal:


Machinery $80,000
Cash $80,000

Sebagian laporan keuangan kedua perusahaan dan kertas kerja konsolidasian per 31
Desember 2009 akan tampak sebagai berikut:
P S Adjustment & Consolidated
Elimination Statements
Debit Credit
Income Statement
Gain on sale of 30,000 30,000 -
machinery
Balance sheet
Machinery 80,000 30,000 50,000

Dari sudut pandang konsolidasi, tidak ada laba untuk penjualan aset antar perusahaan
dan mesin dilaporkan terlalu tinggi $30,000. Oleh karena itu, P harus membuat jurnal
eliminasi Gain di debit dan Machinery dikredit masing-masing
$30,000.

b. Equity method
Selain jurnal-jurnal yang dibuat pada metode cost di atas, dalam bukunya sendiri P
membuat jurnal untuk menangguhkan laba atas penjualan mesinnya, yaitu: Income from S
$30,000
Investment in S $30,000

2. Penjualan aset tetap di awal tahun - downstream


a. Cost method
Awal tahun 2009, P menjual mesin ke S, anak perusahaannya yang dimiliki 80%
sahamnya seharga $80,000. Cost dari mesin $90,000, akumulasi penyusutan
$40,000. Masa manfaat mesin 5 tahun.
Jurnal yang akan dibuat oleh P untuk mencatat transaksi tesebut adalah:
Cash $80,000
Accumulated depreciation 40,000
Machinery $90,000
Gain on sale of machinery 30,000
(untuk mencatat penjualan mesin ke S)

Sedangkan S akan menjurnal:


Machinery $80,000
Cash $80,000
(untuk mencatat pembelian mesin dari P)

Depreciation expense $16,000


Accumulated depreciation $16,000
(untuk mencatat depresiasi tahun berjalan $80,000: 5 tahun = $16,000)

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 80


Sebagian laporan keuangan kedua perusahaan dan kertas kerja konsolidasian per 31
Desember 2009 akan tampak sebagai berikut:
P S Adjustment & Consolidated
Elimination Statements
Debit Credit
Income Statement
Gain on sale of 30,000 30,000 -
machinery
Depreciation expense 16,000 b 6,000 10,000

Balance sheet
Machinery 80,000 a 30,000 50,000
Accumulated depreciation 16,000 b 6,000 10,000

Dari sudut pandang konsolidasi, tidak ada laba untuk penjualan aset antar perusahaan
dan mesin dilaporkan terlalu tinggi $30,000. Oleh karena itu, P harus membuat jurnal
eliminasi Gain di debit dan Machinery dikredit masing-masing
$30,000.
Jurnal eliminasi yang dibuat oleh P adalah:
a. Gain on sale of machinery $30,000
Machinery $30,000

Dari sudut pandang konsolidasi, beban depresiasi terlalu tinggi $6,000. Nilai buku mesin
$50,000. Kalau dibagi 5 tahun, depresiasi harusnya hanya $10,000. Oleh karena itu dibuat
jurnal eliminasi Accumulated depreciation di debit dan Depreciation expense dikredit
$6,000. Dengan jurnal ini, perusahaan secara konsolidasi telah mengakui keuntungan melalui
pemakaian mesin selama 1 tahun, dengan cara mengurangi beban depresiasi. Jurnal eliminasi
yang dibuat P adalah
b. Accumulated depreciation $6,000
Depreciation expense $6,000

Untuk tahun 2010 sampai dengan 2013, kertas kerja konsolidasi akan tampak sebagai
berikut:
P S Adjustment & Elimination Consolidated
Debit Credit Statements
Income statement 2010
Depreciation expense 16,000 b 6,000 10,000
Retained Earnings, xxx a 24,000
beginning
Balance sheet 2010
Machinery 80,000 50,000

Accumulated 32,000 a 6,000 20,000


depreciation b 6,000

Income statement 2011


Depreciation expense 16,000 b 6,000 10,000
Retained Earnings, xxx a 18,000
beginning
Balance sheet 2011
Machinery 80,000 a 30,000 50,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 81


Accumulat 48,000 a 12,000 30,000
ed depreciation b 6,000

Income statement 2012


Depreciation expense 16,000 b 6,000 10,000
Retained Earnings, xxx a 12,000
beginning
Balance sheet 2012
Machinery 80,000 a 30,000 50,000
Accumulated 64,000 a 18,000 40,000
depreciation b 6,000

Income statement 2013


Depreciation expense 16,000 b 6,000 10,000
Retained Earnings, xxx a 6,000
beginning
Balance sheet 2013
Machinery 80,000 a 30,000 50,000
Accumulated 80,000 a 24,000 50,000
depreciation b 6,000
Jurnal eliminasi 2010
a. Beginning Retained earnings P $24,000
Accumulated depreciation 6,000
Machinery $30,000

Jurnal eliminasi ini dibuat untuk mencatat mesin pada nilai yang sebenarnya dari
sudut pandang konsolidasi yaitu $50,000 sehingga mesin harus dikredit $30,000; untuk
mengakui laba penjualan mesin yang ditangguhkan di tahun 2009 sebesar 1/5 dari $30,000
sehingga Retained earning awal P hanya didebit $24,000; juga untuk mengurangi akumulasi
depresiasi yang terlalu tinggi $6,000 di tahun 2009.
b. Accumulated depreciation $ 6,000
Depreciation expense $ 6,000
(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $6,000; untuk mengakui
laba penjualan mesin melalui pemakaian mesin tahun ke-2)

Jurnal eliminasi 2011


a. Beginning Retained earnings P $18,000
Accumulated depreciation 12,000
Machinery $30,000
Jurnal eliminasi ini dibuat untuk mencatat mesin pada nilai yang sebenarnya dari
sudut pandang konsolidasi, yaitu $50,000 sehingga mesin harus dikredit $30,000; untuk
mengakui laba penjualan mesin yang ditangguhkan di tahun 2009 dan 2010 sebesar 2/5 dari
$30,000 = $12,000 sehingga Retained earning awal P hanya didebit
$18,000; juga untuk mengurangi akumulasi depresiasi yang terlalu tinggi $12,000 yang
berasal dari tahun 2009 dan 2010.
b. Accumulated depreciation $ 6,000
Depreciation expense $ 6,000
(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $6,000; untuk mengakui
laba penjualan mesin melalui pemakaian mesin tahun ke-3)

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 82


Jurnal eliminasi 2012
a. Beginning Retained earnings P $12,000
Accumulated depreciation 18,000
Machinery $30,000
Jurnal eliminasi ini dibuat untuk mencatat mesin pada nilai yang sebenarnya dari
sudut pandang konsolidasi yaitu $50,000 sehingga mesin harus dikredit $30,000; untuk
mengakui laba penjualan mesin yang ditangguhkan di tahun 2009, 2010, dan 2011 sebesar 3/5
dari $30,000 = $18,000 sehingga Retained earning awal P hanya didebit $12,000; juga
untuk mengurangi akumulasi depresiasi yang terlalu tinggi
$18,000 yang berasal dari tahun 2009, 2010 , dan 2011.
b. Accumulated depreciation $ 6,000
Depreciation expense $ 6,000
(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $6,000; untuk mengakui
laba penjualan mesin melalui pemakaian mesin tahun ke-4)

Jurnal eliminasi 2013


a. Beginning Retained earnings P $ 6,000
Accumulated depreciation 24,000
Machinery $30,000
Jurnal eliminasi ini dibuat untuk mencatat mesin pada nilai yang sebenarnya dari
sudut pandang konsolidasi yaitu $50,000 sehingga mesin harus dikredit $30,000; untuk
mengakui laba penjualan mesin yang ditangguhkan di tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012
sebesar 4/5 dari $30,000 = $24,000 sehingga Retained earning awal P hanya didebit $6,000;
juga untuk mengurangi akumulasi depresiasi yang terlalu tinggi
$24,000 yang berasal dari tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012.
b. Accumulated depreciation $ 6,000
Depreciation expense $ 6,000
(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $6,000; untuk mengakui
laba penjualan mesin melalui pemakaian mesin tahun ke-5)

b. Equity method
Bila P menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya di S, maka pada
tahun terjadinya penjualan Machinery ke S di dalam bukunya sendiri P mendebet Income
from S dan mengkredit Investment in S $30,000. Untuk setiap realisasi laba setiap tahun, di
dalam bukunya P mendebet Investment in S dan mengkredit Income from S $6,000.
Dengan demikian jurnal eliminasi yang dibuat P dari tahun 2010 sd 2013 adalah sebagai
berikut:
P S Adjustment & Elimination Consolidated
Debit Credit Statements
Income statement
2010 16,000 b 6,000 10,000
Depreciation expense

Investment in S xxx a 24,000

Balance sheet
2010 80,000 a 30,000 50,000
Machinery
Accumulated 32,000 a 6,000 20,000
depreciation b 6,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 83


Income statement
2011 16,000 b 6,000 10,000
Depreciation expense

Investment in S xxx a 18,000


Balance sheet
2011 80,000 a 30,000 50,000
Machinery
Accumulated 48,000 a 12,000 30,000
depreciation b 6,000

Income statement
2012 16,000 b 6,000 10,000
Depreciation expense

Investment in S xxx a 12,000

Balance sheet
2012 80,000 a 30,000 50,000
Machinery
Accumulated 64,000 a 18,000 40,000
depreciation b 6,000

Income statement
2013 16,000 b 6,000 10,000
Depreciation expense

Investment in S xxx a 6,000

Balance sheet
2013 80,000 a 30,000 50,000
Machinery
Accumulated 80,000 a 24,000 50,000
depreciation b 6,000

3. Penjualan aset tetap di awal tahun - upstream


a. Cost method
Awal tahun 2009, P membeli peralatan senilai $12,000 dari S, anak perusahaannya yang
dimiliki 80% sahamnya. Cost dari peralatan $14,000, akumulasi penyusutan $5,000. Masa
manfaat peralatan 3 tahun. Untuk tahun 2009, 2010, dan 2011 S melaporkan net income
masing-masing $50,000
Di dalam bukunya, S akan membuat jurnal:
Cash $12,000
Accumulated depreciation 5,000
Equipment $14,000
Gain on sale of Equipment 3,000
(untuk mencatat penjualan mesin ke P)

Sedangkan P akan menjurnal:


Equipment $12,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 84


Cash $12,000
(untuk mencatat pembelian mesin dari S)

Depreciation expense $ 4,000


Accumulated depreciation $ 4,000
(untuk mencatat depresiasi tahun berjalan $12,000: 3 tahun = $4,000)

Sebagian kertas kerja konsolidasi 2009, akan tampak sebagai berikut:

P S Adjustments & Consolidated


Elimination statements
debits credits
Income statement 2009
Gain on sale of 3,000 a 3,000
Equipment
Depreciation Expense 4,000 b 1,000 3,000
Non controlling interest 9,600 9,600
expense
Balance sheets 2009
Equipment 12,000 a 3,000 9,000
Accumulated 4,000 b 1,000 3,000
depreciation

Jurnal eliminasi 2009:


a. Gain on sale of Equipment $ 3,000
Equipment $ 3,000
(untuk menghilangkan laba penjualan aset antar perusahaan dan peralatan dilaporkan terlalu
tinggi $3,000)

b. Accumulated depreciation $ 1,000


Depreciation expense $1,000
(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $1,000; untuk mengakui
laba penjualan peralatan melalui pemakaian mesin tahun ke1)

Untuk penjualan upstream, perhitungan Non-controlling interest expense adalah 20% x


(50,000 – 3,000 + 1,000 = 9,600)
Sebagian kertas kerja konsolidasi 2010, akan tampak sebagai berikut:
P S Adjustments & Consolidated
Elimination statements
debits credits
Income statement 2010
Depreciation Expense 4,000 b 1,000 3,000
Non-controlling interest 10,200 10,200
expense
Retained earnings, xxx a 1,600
beginning
Balance sheets 2010
Equipment 12,000 a 3,000 9,000
Accumulated depreciation 8,000 a 1,000 6,000
b 1,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 85


Non-controlling interest a 400

Penjelasan jurnal eliminasi:


a. Retained Earnings S, beginning $ 1,600
Non-controlling interest 400
Accumulated depreciation 1,000
Equipment $ 3,000

Jurnal eliminasi ini dibuat untuk mencatat Equipment pada nilai yang sebenarnya
dari sudut pandang konsolidasi yaitu $9,000 sehingga mesin harus dikredit $3,000; untuk
mengakui laba penjualan Equipment yang ditangguhkan di tahun 2009 sebesar 1/3 dari (80%
x $3,000) = $ 800 sehingga Retained earning awal S hanya didebit $3,000 - $ 800; juga
untuk mengurangi akumulasi depresiasi yang terlalu tinggi $1,000 di tahun 2009.
Pada tahun 2009, S mengakui laba penjualan peralatan sebesar $3,000. Dari sudut
pandang konsolidasi, tidak ada laba antar perusahaan induk dan anak. Laba ini sudah
dieliminasi di worksheet 2009 dengan mengeliminasi gain on sale of equipment. Akan tetapi,
karena jurnal eliminasi tidak masuk ke pembukuan P atau S, maka secara konsolidasi retained
earning S awal 2010 terlalu tinggi $3,000. Karena penjualan asetnya upstream, dan S
dimiliki 80%nya oleh P, maka yang diakui hanya $3,000 x 80% = $2,400. Karena peralatan
sudah dipakai 1 tahun, maka laba boleh diakui sebesar 1/3 x $2,400, sehingga Retained
earning awal S hanya didebit $3,000 - $ 800
= $1,600
b. Accumulated depreciation $ 1,000
Depreciation expense $1,000
(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $1,000; untuk
mengakui laba penjualan peralatan melalui pemakaian mesin tahun ke-1)

Untuk penjualan upstream, perhitungan Non-controlling interest expense adalah


20% x (50,000 + 1,000 = 10,200)
Sebagian kertas kerja konsolidasi 2011, akan tampak sebagai berikut:
P S Adjustments & Consolidated
Elimination statements
debits credits
Income statement 2011
Depreciation Expense 4,000 b 1,000 3,000
Non-controlling interest 10,200 10,200
expense
Retained earnings, xxx a 800
beginning
Balance sheets 2011
Equipment 12,000 a 3,000 9,000
Accumulated depreciation 4,000 a 2,000
b 1,000
Non-controlling interest a 200
Jurnal eliminasi yang dibuat oleh P adalah:
a. Retained Earnings S, beginning $ 800
Non-controlling interest 200
Accumulated depreciation 2,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 86


Equipment $ 3,000
Jurnal eliminasi ini dibuat untuk mencatat Equipment pada nilai yang sebenarnya dari
sudut pandang konsolidasi yaitu $9,000 sehingga mesin harus dikredit $3,000; untuk
mengakui laba penjualan Equipment yang ditangguhkan di tahun 2009 sebesar 2/3 dari (80%
x $3,000) = $ 1,600 sehingga Retained earning awal S hanya didebit
$2,400 - $ 1,600 = $800; juga untuk mengurangi akumulasi depresiasi yang terlalu tinggi
$1,000 di tahun 2010.

b. Accumulated depreciation $ 1,000


Depreciation expense $1,000
(untuk mengeliminasi depresiasi tahun berjalan yang terlalu tinggi $1,000; untuk mengakui
laba penjualan peralatan melalui pemakaian mesin tahun ke-3)
Untuk penjualan upstream, perhitungan Non-controlling interest expense adalah 20% x
(50,000 + 1,000 = 10,200)

b. Equity method
Bila perusahaan menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya, di dalam
bukunya sendiri, pada akhir tahun 2009 P akan membuat jurnal:
Income from S $2,400
Investment in S $2,400
(untuk mencatat unrealized profit 80% X $3,000)

Investment in S $8,00
Income from S $800
(untuk mencatat realized profit 1/3 X $2,400)

Jurnal eliminasinya 2010 menjadi:


a. Investment in S $ 1,600
Non-controlling interest 400
Accumulated depreciation 1,000
Equipment $ 3,000
b. Accumulated depreciation $ 1,000
Depreciation expense $1,000

Di dalam bukunya sendiri, P akan membuat jurnal:


Investment in S $800
Income from S $800
(untuk mencatat bagian realisasi profit tahun ke-2)

Jurnal eliminasinya 2011 menjadi:


a. Investment in S $ 800
Non-controlling interest 200
Accumulated depreciation 2,000
Equipment $ 3,000
b. Accumulated depreciation $ 1,000
Depreciation expense $1,000

Di dalam bukunya sendiri, P akan membuat jurnal:


Investment in S $800

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 87


Income from S $800
(untuk mencatat bagian realisasi profit tahun ke-3)

C. Contoh Penyusunan Laporan Konsolidasian–Upstream dan


Downstream Penjualan Aset Tetap
P membeli 90% saham S pada awal 2008 senilai $450,000, tidak ada selisih antara
cost dengan nilai tercatat aset neto S. Sejak bergabung, terjadi penjualan aset tetap antar
perusahaan sebagai berikut:
1. 1 Juli 2008, P menjual tanah ke S dengan keuntungan $5,000. S kemudian menjual
tanah tersebut kepada pihak ke-3 di tahun 2010 dengan kerugian sebesar $1,000
2. Awal 2009, S menjual Peralatan ke P dengan keuntungan $20,000. Sisa masa manfaat 5
tahun. Sampai dengan 31 Desember 2010, peralatan ini masih dipakai oleh P.
3. Awal 2010, P menjual Bangunan ke S dengan keuntungan $32,000. Sisa masa manfaat
8 tahun. Sampai dengan 31 Desember 2010, bangunan ini masih dipakai oleh S
Kertas kerja konsolidasi 2010 dengan cost method akan tampak sebagai berikut:
Adjustments & Consolidated
P S Eliminations statements
Debits Credits
Income Statement
Sales 2,000,000 700,000 2,700,000
Gain on sale of building 32,000 e 32,000
Gain or (loss) on sale of (1,000) a 5,000 4,000
land
Dividend income 27,000 g 27,000
Cost of goods sold 1,000,000 320,000 1,320,000
Depreciation expense 108,000 50,000 d 4,000 150,000
f 4,000
Other expenses 676,600 249,000 925,600
NCI expense h 8,400 8,400
Net income 274,400 80,000 300,000
Retained earnings
Retained earnings, 329,400 200,000 a 5,000 400,000
beginning c 14,400 j 90,000
i 200,000
Add: Net Income 274,400 80,000 300,000
Deduct: dividend 200,000 30,000 g 27,000 200,000
h 3,000
Retained earnings, 403,800 250,000 500,000
ending
Balance sheet
Cash 131,800 32,000 163,800
Other current asets 200,000 150,000 350,000
Land 160,000 40,000 200,000
Buildings 500,000 232,000 e 32,000 700,000
Accmu depreciation – 200,000 54,000 f 4,000 (250,000)
buildings
Equipment 620,000 400,000 c 20,000 1,000,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 88


Accumulated 258,000 100,000 c 4,000 (350,000)
depreciation – d 4,000
Equipment
Investment in S 450,000 j 90,000 i 540,000
Total asets 1,603,800 700,000 1,813,800
Current liabilities 200,000 50,000 250,000
Capital stock 1,000,000 400,000 i 400,000 1,000,000
Retained earnings 403,800 250,000 500,000
NCI Jan 1, 2010 i 60,000
NCI Dec 31, 2010 c 1,600 h 5,400 63,800
Total liabilities & 1,603,800 700,000 1,813,800
Equities

Sedangkan kertas kerja dengan equity method tampak sebagai berikut:


Adjustments & Consolidated
P S Eliminations statements
Debits Credits
Income Statement
Sales 2,000,000 700,000 2,700,000
Gain on sale of 32,000 e 32,000
building
Gain or (loss) on sale (1,000) a 5,000 4,000
of land
Income from S 52,600 b 52,600
Cost of goods sold 1,000,000 320,000 1,320,000
Depreciation expense 108,000 50,000 d 4,000 150,000
f 4,000
Other expenses 676,600 249,000 925,600
NCI expense h 8,400 8,400
Net income 300,000 80,000 300,000
Retained earnings
Retained earnings, 400,000 200,000 i 200,000 400,000
beginning
Add: Net Income 300,000 80,000 300,000
Deduct: dividend 200,000 30,000 b 27,000 200,000
h 3,000
Retained earnings, 500,000 250,000 500,000
ending
Balance sheet
Cash 131,800 32,000 163,800
Other current asets 200,000 150,000 350,000
Land 160,000 40,000 200,000
Buildings 500,000 232,000 e 32,000 700,000
Accumulated 200,000 54,000 f 4,000 (250,000)
depreciation –
buildings
Equipment 620,000 400,000 c 20,000 1,000,000
Accumulated 258,000 100,000 c 4,000 (350,000)
depreciation – d 4,000
Equipment
Investment in S 546,200 a 5,000 i 540,000 0
c 14,400 b 25,600

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 89


Total asets 1,700,000 700,000 1,813,800
Current liabilities 200,000 50,000 250,000
Capital stock 1,000,000 400,000 i 400,000 1,000,000
Retained earnings 403,800 250,000 500,000
Non-controlling i 60,000
interest Jan 1, 2010
Non-controlling c 1,600 h 5,400 63,800
interest Dec 31, 2010
Total liabilities & 1,603,800 700,000 726,000 726,000 1,813,800
Equities

RINGKASAN

1) Penjualan/pembelian aset tetap antara induk dan anak perusahaan yang melibatkan
profit, akan menimbulkan unrealized profit/loss dan menimbulkan aset tetap dilaporkan
terlalu tinggi atau terlalu rendah dari sudut pandang konsolidasi. Unrealized profit/loss
dan aset tetap yang terlalu tinggi atau terlalu rendah ini ini harus dieliminasi dalam
melaporkan hasil operasi dan posisi keuangan konsolidasi.
2) 2. Jurnal penyesuaian untuk mengeliminasi unrealized profit dari transaksi aset tetap
sejenis seperti untuk unrealized inventory, tetapi tidak identik. Unrealized profit
inventory akan self-correcting dalam 2 periode pelaporan, sedangkan unrealized
profit plant asets mempengaruhi laporan keuangan sampai aset tersebut dijual kepada
pihak lain atau habis melalui pemakaian oleh entitas yang membelinya.
3) Unrealized profit atau loss akan direalisir setiap tahun sampai periode pemakaian aset
tetap tersebut berakhir. Pengakuan atau realisasi laba/rugi tersebut dilakukan dengan
jurnal eliminasi melalui akun beban depresiasi dan akumulasi depresiasinya

LATIHAN/PENUGASAN

SOAL
P membeli 80% saham S pada 1 Januari 2009 senilai $236,000. Pada saat itu, ekuitas S
terdiri dari Capital stock $150,000 dan Retained earnings $90,000. Selisih nilai
perusahaan dengan nilai buku net aset dialokasikan 60% ke Buildings dan 40% ke Patent
dan masing-masing diamortisasikan selama 10 tahun.
Laporan keuangan P dan S per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Informasi tambahan:
P menjual inventory ke S tahun 2009 $60,000 dan tahun 2010 $72,000. Di dalam
Inventory S akhir 2009 dan akhir 2010 termasuk unrealized profit masing-masing
$10,000 dan $12,000.
1 Juli 2009 S menjual machinery ke P seharga $35,000; book value-nya $28,000. Sisa
masa manfaat machinery sejak penjualan tersebut adalah 3,5 tahun. Perusahaan
menggunakan metode depresiasi garis lurus.
1 Juni 2010 S menjual tanah ke P, nilai buku $15,000 dijual $20,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 90


Di dalam Accounts Receivable P, termasuk piutang kepada S sebesar $10,000

Saudara diminta untuk membuat kertas kerja konsolidasi!

Kertas Kerja Konsolidasi P dan S per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

P S Adjustments & Consolidated


Elimination statements
D K
Combined Income and
Retained Earnings
Statement for the year
ended Dec 31, 2010
Sales 450,000 190,000
Dividend income 16,000
Gain on sales of land 5,000
Cost of goods sold 200,000 100,000
Operating expenses 113,000 40,000
Net Income 153,000 55,000
NCI Expense

Add: Retained earnings 191,000 120,000


Jan I, 2010
Less: Dividend 150,000 20,000
Retained earnings 194,000 155,000
Dec 3I, 2010

Balance Sheet at Dec


31,2010
Cash 162,000 19,000
Accounts Receivable 180,000 100,000
Diividend Receivable 16,000
Inventories 60,000 36,000
Land 100,000 30,000
Buildings – net 280,000 80,000
Machinery – net 330,000 140,000
Investment in S 236,000
Patent
Total assets 1,364,000 405,000
Accounts payable 200,000 50,000
Dividend payable 30,000 20,000
Other liabilities 140,000 30,000
Capital stock 800,000 150,000
Retained earnings 194,000 155,000
Total liabilities 1,364,000 405,000
& equities
NCI beginning
NCI ending
Total Liabilitas dan
Ekuitas

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 91


P S Adjustments & Consolidated
Elimination statements
Combined Income and D K
Retained Earnings
Statement for the year
ended Dec 31, 2010
Sales 450,000 190,000

Income from S
Gain on sales of land 5,000
Cost of goods sold 200,000 100,000
Operating expenses 113,000 40,000
Net Income 55,000
NCI expense
Add: Retained earnings 120,000
Jan I, 2010
Less: Dividend 150,000 20,000
Retained earnings 155,000
Dec 3I, 2010

Balance Sheet at Dec


31,2010
Cash 162,000 19,000
Accounts Receivable 180,000 100,000
Diividend Receivable 16,000
Inventories 60,000 36,000
Land 100,000 30,000
Buildings – net 280,000 80,000
Machinery – net 330,000 140,000
Investment in S 260,000
Unamortized excess
Patent
Total asets 405,000
Accounts payable 200,000 50,000
Dividend payable 30,000 20,000
Other liabilities 140,000 30,000
Capital stock 800,000 150,000
Retained earnings 155,000
NCI beginning
NCI ending
Total liabilities 405,000
& equities

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 92


TRANSAKSI INTER PERUSAHAAN
OBLIGASI

Tujuan Pembelajaran:
Pada bab ini mahasiswa mampu menyusun laporan keuangan konsolidasi yang di dalamnya terdapat transaksi a

Perusahaan afiliasi biasanya saling pinjam meminjam uang. Hal tersebut tidak
menimbulkan masalah, induk perusahaan hanya akan mengeliminasi utang piutang tersebut
berikut pendapatan dan beban bunganya di dalam proses penyusunan laporan konsolidasi.
Masalah khusus akuntansi dalam hutang piutang antar perusahaan timbul ketika satu
perusahaan afiliasi membeli instrument liabilitas perusahaan afiliasi lainnya dari luar
perusahaan. Misal induk perusahaan (P) membeli obligasi anak perusahaan (S) dari bursa.
Dari sudut pandang konsolidasi, hutang tersebut sudah lunas retired, sedangkan dari sudut
pandang S hutang tersebut masih beredar. Retirement seperti ini disebut constructive
retirement, yang berarti obligasi retired dari sudut pandang konsolidasi karena akun
Investment in bond akan dieliminasi dengan akun Bonds Payable dalam proses
penyusunan laporan konsolidasi. Selisih antara nilai tercatat Bond Payable dengan harga
beli Investment in Bond adalah laba atau rugi bagi konsolidasi.

A. Constructive Gains and Losses on Intercompany Bond


Bila suatu perusahaan afiliasi melunasi bond perusahaan afiliasi lainnya dengan harga
yang lebih tinggi dari nilai tercatatnya (nilai nominal bond dikurangi unamortized discount
atau ditambah unamortized premium), maka perusahaan tersebut menderita kerugian,
sedangkan bila sebaliknya, perusahaan mengakui adanya keuntungan. Laba atau rugi ini
disebut laba/rugi konstruktif yang hanya diakui oleh konsolidasi.
Pembelian obligasi antar perusahaan dapat mengambil dua bentuk, yaitu:
1. Obligasi induk dibeli oleh anak perusahaan (seperti downstream sale dalam
intercompany profit transaction – inventory/plant assets)
2. Obligasi anak dibeli oleh induk perusahaan (seperti upstream sale dalam
intercompany profit transaction – inventory/plant assets)

B. Obligasi Induk Dibeli oleh Anak Perusahaan


Constructive retirement dari obligasi induk perusahaan, terjadi bila anak perusahaan
membeli obligasi induk yang sedang beredar. Anak perusahaan akan mencatat pembelian
obligasi tersebut dalam akun Investment in bond. Baik induk maupun anak perusahaan tidak
akan mengakui constructive gain/loss di dalam

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 93


bukunya masing-masing. Selisih antara utang obligasi dan Investment in Bond
merupakan constructive gain/loss
Contoh 1:
P memiliki 80% saham S. 2 Januari 2010 P menjual bond payable $1,000,000 par,
bunga 10%, jatuh tempo 10 tahun. 31 Desember 2010 S membeli $100,000 dari bond ini
dengan harga $104,500 dari bursa. Pembelian bond oleh S ini mengakibatkan constructive
retirement bond payablenya P dan menimbulkan constructive loss dari sudut pandang
konsolidasi sebesar $4,500 ($104,500 – $100,000). Dengan demikian laporan konsolidasi
akan menyajikan constructive loss $4,500 dan Bond Payable
$900,000. Jurnal eliminasi yang dibuat adalah:

Loss on constructive retirement of bonds $ 4,500


10% Bonds payable 100,000
Investment in Bond $104,500

Contoh 2:
31 Desember 2008, P membeli 70% saham S senilai $5,600,000. Share Capital-
ordinary dan Retained earnings S saat itu masing-masing $5,000,000 dan $3,000,000. 1
Januari 2010, S membeli obligasi P dari broker nominal $1,000,000, dengan kurs 95%. Pada
saat itu bond payable P yang beredar adalah $10,000,000; 10%, dengan unamortized
premium $100,000 (posisi akun Bonds Payable P menunjukkan angka
$10,100,000) dan jatuh tempo 5 tahun lagi, bunga dibayar setiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli.
Untuk transaksi pembelian bonds, P di dalam bukunya akan menjurnal:
Investment in Bond $950,000
Cash $950,000

Dari transaksi ini maka konsolidasi akan mengakui constructive gain sebesar
$60,000 yaitu nilai tercatat bond 10% x ($10,000,000 + unamortized premium
$100,000) dikurangi dengan harga perolehan bond (95% X $1,000 000).
Biila segera setelah pembelian bond, P menyusun laporan konsolidasi, maka
jurnal eliminasi yang akan dibuat P dalam kertas kerja konsolidasinya, adalah:
10% Bonds payable 1,010,000
Investment in Bond $950,000
Gain on constructive retirement of bonds 60,000

Selama tahun 2010 P mengamortisasikan premiumnya dan S mengamortisasikan


Investment in Bondnya. Bila diasumsikan amortisasi dilakukan menggunakan metode
effective interest rate, maka kita harus mencari bunga efektif untuk P dan S.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 94


Sebelum melihat cara perhitungan di bawah, silakan
pindai barcode di samping dan jangan lupa tonton video
dan pahami bagaimana menggunakan metode interpolasi.
Mencari bunga efektif untuk S:
Obligasi dengan nilai par $1,000,000 dibeli dengan kurs
95% ($950,000), berarti bunga efektif di atas 10%. Kita
coba dengan tingkat bunga 12% untuk mencari nilai
obligasi.
Nilai obligasi pada saat dijual pada bunga efektif 10%
adalah sama dengan nilai par nya, yaitu $1,000,000.

PV nominal obligasi n = 10; i = 6%  1,000,000 X 0,55839 = $ 558,390


PVA dari bunga $50,000 n = 10; i = 6%  50,000 X 7,36009 = 368,004,5
Nilai obligasi dengan bunga 12 % = $ 926,394.5
Selisih nilai obligasi antara bunga 10% dan 12% adalah $1,000,000 - $926,394.5
=$73,605.5
Nilai yang dicari adalah $950,000; berarti bunga efektif ada di antara 10% dan 12% Dengan
menggunakan interpolasi, diperoleh bunga efektif sebagai berikut:
1,000,000 − 950,000
Bunga efektif = 10% + 𝑥 (12% − 10%) = 11,358594%
73,605

Kalau menggunkan kalkulator untuk mencari tingkat bunga efektif, gunakan rumus di bawah ini:
−10
950,000 = {1,000,000𝑥 (1 + 𝑖)−10} + 50,000 𝑥 (1 − (1 + 𝑖)
{ }
𝑖
Mencari bunga efektif untuk P:
Obligasi dengan nilai par $10,000,000 dan nilai tercatat $10,100,000 berarti bunga efektif di
bawah 10%. Kita coba dengan tingkat bunga 8% untuk mencari nilai obligasi PV nominal
obligasi n = 10; i = 4%  10,000,000 X 0,6756 = $ 6,756,000
PVA dari bunga $500,000 n = 10; i = 4%  500,000 X 8,1109 = 4,055,450
Nilai obligasi dengan bunga 8 % = $ 10,811,450
Selisih nilai obligasi antara bunga 10% dan 8% adalah $10,811,450 - $10,000,000 =
$811,450
Nilai yang dicari adalah $10,100,000; berarti bunga efektif ada di antara 10% dan 8% Dengan
menggunakan interpolasi, diperoleh bunga efektif sebagai berikut:
10,000,000 − 10,100,000
Bunga efektif = 10% + 𝑥 (8% − 10%)% = 11,358594%
10,000,000 − 10,811,450

Kalau menggunkan kalkulator untuk mencari tingkat bunga efektif, gunakan rumus di bawah ini:
−10
10,100,000 = {10,000,000𝑥 (1 + 𝑖)−10} + { 500,000 𝑥 (1 − (1 + 𝑖)
}
𝑖
Berikut disajikan tabel amortisasi premium bonds payable:
Interest Cash Carrying value
Date expense paid/payable Amortisasi B/P
01/01/2010 10.100.000,00

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 95


492.375,00 500.000,00 7.625,00 10.092.375,00
31/12/2010 492.003,28 500.000,00 7.996,72 10.084.378,28
491.613,44 500.000,00 8.386,56 10.075.991,72
31/12/2011 491.204,60 500.000,00 8.795,40 10.067.196,32
490.775,82 500.000,00 9.224,18 10.057.972,14
31/12/2012 490.326,14 500.000,00 9.673,86 10.048.298,28
489.854,54 500.000,00 10.145,46 10.038.152,82
31/12/2013 489.359,95 500.000,00 10.640,05 10.027.512,77
488.841,25 500.000,00 11.158,75 10.016.354,02
31/12/2014 488.297,26 500.000,00 16.354,02* 10.000.000,00

Di bawah ini merupakan tabel amortisasi discount bond investment:


Cash Carrying value
Interest received Bond
Date revenue /receivable Amortisasi Investment
01/01/2010 950.000,00
53.960,00 50.000,00 3.960,00 953.960,00
31/12/2010 54.184,93 50.000,00 4.184,93 958.144,93
54.422,63 50.000,00 4.422,63 962.567,56
31/12/2011 54.673,84 50.000,00 4.673,84 967.241,40
54.939,31 50.000,00 4.939,31 972.180,71
31/12/2012 55.219,86 50.000,00 5.219,86 977.400,57
55.516,35 50.000,00 5.516,35 982.916,93
31/12/2013 55.829,68 50.000,00 5.829,68 988.746,61
56.160,81 50.000,00 6.160,81 994.907,41
31/12/2014 56.503,75 50.000,00 5.092,59* 1.000.000,00
*plug-in
Untuk tahun 2010, P dan S di dalam bukunya masing-masing akan menjurnal:
P S
1 Juli
Interest expense $492,375 Cash $50,000
Bonds Payable 7,625 Investment in Bond 3,960
Cash $500,000 Interest income $53,960
(untuk mencatat pembayaran bunga 9,75% x (untuk mencatat penerimaan bunga 11,36% x
10,100,000 x ½) 950,000 x ½)
31 Des 31 Des
Interest expense $492,003.28 Interest receivable $50,000
Bonds Payable 7,996.72 Investment in Bond 4,184
Interest payable $500,000 Interest income $54,184.93
(untuk mencatat beban bunga akrual 9.75% x (untuk mencatat pendapatan bunga akrual
10,092,375 x ½) 11.36% x 953,960 x ½)

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 96


Per 31 Desember 2010, setelah memposting jurnal tersebut ke dalam buku besar, maka akun-
akun P dan S yang berkaitan dengan bond menunjukkan jumlah sebagai berikut:
P S
10% Bonds payable $10,084,378.28 Investment in Bond $958.144,93
Interest expense 984,378.28 Interest income 108,144.93

Selisih antara Bonds payable dengan Investment in bond sekarang menjadi


$50,292.8 [(10% x $10,084,378.28) – $958,144.93], bukan $60,000. Hal ini terjadi karena
ada realisasi dan pengakuan bertahap dari constructive gain di dalam bukunya P dan S.
Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi per 31 Desember 2010, jurnal
eliminasi dan kertas kerja konsolidasinya tampak sebagai berikut:
a. Investment in S $700,000
Retained Earnings, beg – P $700,000
(untuk mencatat kenaikan Investment in S dan Retained earnings P awal tahun yang
belum dicatat karena P menggunakan cost method 70% x 1,000,000)

b. 10% Bonds payable $1,008,437.83


Investment in Bonds $958,145
Gain on retirement of bonds 50,292.83
(untuk mengeliminasi investment in bond dan mengakui constructive gain)

c. Interest income $108,144.93


Interest expense $98,437.83
Gain on retirement of bonds 9,707.10
(untuk mengeliminasi interest expense dan interest income dan mengakui
constructive gain)

d. NCI expense $ 65,443.5


NCI ending 65,443.5
(untuk mencatat bagian laba NCI 30% x $214,145)

e. Retained Earnings, beg S $4,000,000


Common stock 5,000,000
Investment in S $6,300,000
NCI beginning 2,700,000
(untuk mengeliminasi reciprocal account)

f. Interest payable $50,000


Interest receivable $50,000
(untuk mengeliminasi reciprocal account)

Laporan konsolidasi dengan menggunakan metode biaya dapat dilihat pada tabel di
bawah:
Adjustments & elimination Consolidated
P S statements
Debits Credits
Income statements
Sales 4,000,000 2,000,000 6,000,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 97


Gain on retirement b 50,292.83
of bonds 60,000
c 9,707.17
Interest income 108,145 c 108,145
Expenses (including 1,910,000 1,890,000 3,800,000
cogs)
Interest expense 984,378.28 c 98,437.83 885,940.45
NCI expense d 65,443.5 65,443.5
Net income 1,105,621.72 218,145 1,308,616.05
Retained Earnings
Retained Earnings, beg 4,200,000 4,000,000 e 4,000,000 a 700,000 4,900,000

Add: Net income 1,105,621.72 218,145 1,308,616.05


Retained Earnings, 5,305,621.72 4,218,145 6,208,616.05
ending
Balance Sheet
Other Assets 39,880,000 19,100,000 58,980,000
Interest receivable 50,000 f 50,000
Investment in S 5,600,000 a 700,000 e 6,300,000
Investment in Bonds 958,145 b 958,145
Total Assets 45,480,000 20,108,145 58,980,000
Other liabilities 9,590,000 10,890,000 20,480,000
Interest payable 500,000 f 50,000 450,000
10% Bonds Payable 10,084,378.28 b 1,008,437.83 9,075,940.45
Common stock 20,000,000 5,000,000 e 5,000,000 20,000,000
Retained earnings 5,305,621.72 4,218,145 6,208,616.05
NCI d 65,443.5
e 2,700,000 2,765,443.5
Total liabilities & 45,480,000 20,108,145 58,980,000
Equities

Untuk tahun-tahun berikutnya, jurnal-jurnal yang dibuat oleh P dan S berkaitan dengan
Bond tersebut sama dengan jurnal yang dibuat tahun 2010; sedangkan jurnal eliminasinya
tidak lagi menggunakan akun constructive gain, tetapi dikreditkan ke Retained earning.
Dengan kata lain akun constructive gain/loss hanya ada di dalam laporan konsolidasi pada
tahun terjadinya pembelian bond antar perusahaan.
Bila P menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya di S, maka di dalam
bukunya sendiri P akan membuat jurnal:
Investment in S $152,701.5
Income from S $152,701.5
(untuk mencatat bagian net income S 70% x $218,145)

Investment in S $60,000
Income from S $60,000
(untuk mencatat constructive gain)

Income from S $9,707.17


Investment in S $9,707.17
(untuk mencatat piecemeal derecognition of constructive gain )

Dengan ketiga jurnal tersebut maka Income from S akan menunjukkan saldo
$202,994.33; sedangkan Investment in S saldonya $6,502,994.33, yaitu saldo awal
$5,600,000 ditambah kenaikan ekuitas S 70% x $1,000,000.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 98


Kertas kerja konsolidasinya akan tampak sebagai berikut:
Adjustments & elimination Consolidated
P S statements
Debits Credits
Income
statements 4,000,000 2,000,000 6,000,000
Sales
Income from S 202,994.33 a 202,994.33
Gain on retirement b 50,293.83
of bonds 60,000
c 9,707.17
Interest income 108,145 c 108,145
Expenses 1,910,000 1,890,000 3,800,000
(including cogs)
Interest expense 984,378.28 c 98,437.83 885,940.45
NCI expense d 65,443.5 65,443.5
Net income 1,308,616.05 218,145 1,308,616.05
Retained Earnings

Retained 4,900,000 4,000,000 e4,000,000 4,900,000


Earnings, beg
Add: Net income 1,308,616.05 220,000 1,308,616.05
Retained 6,208,616.05 4,220,000 6,208,616.05
Earnings, ending
Balance Sheet
Other Assets 39,880,000 19,100,000 58,980,000
Interest receivable 50,000 f 50,000
Investment in S 6,502,994.33 e 6,300,000 -
a 202,994.35
Investment in 958,145 b 958,145
Bonds
Total Assets 46,382,994.33 20,110,000 58,980,000
Other liabilities 9,590,000 10,890,000 20,480,000
Interest payable 500,000 f 50,000 450,000
10% Bonds 10,084,378.28 b1,008,437.83 9,075,940.45
Payable
Common stock 20,000,000 5,000,000 e 5,000,000 20,000,000
Retained earnings 6,208,616.05 4,220,000 6,208,616.05
NCI d 65,443.5
e 2,700,000 2,765,443.5
Total liabilities & 46,382,994.33 20,110,000 58,980,000
Equities

Berdasarkan tabel amortisasi, setelah P dan S memposting jurnal di tahun 2011- 2014 ke
dalam buku besarnya masing-masing, maka per 31 Desember 2011, 2012, 2013, dan 2014
akun-akun P dan S yang berkaitan dengan bond menunjukkan angka:
Tahun P S
31/12/2011 10% Bonds payable $ 10,067,196.32 Investment in Bond $967.241.40
Interest expense 982,818.04 Interest income 109,096.47
31/12/2012 10% Bonds payable $ 10.048.298.28 Investment in Bond $977.400.57
Interest expense 981,101.96 Interest income 110,159.17
31/12/2013 10% Bonds payable $ 10.027.512.77 Investment in Bond $988.746.61
Interest expense 979,214.49 Interest income 111,346.03
31/12/2014 10% Bonds payable $ 10.000.000 Investment in Bond $1.000.000
Interest expense 977,138.51 Interest income 112,664.56

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 99


Sedangkan potongan kertas kerja konsolidasiannya mengunakan metode biaya akan
menunjukkan angka sebagai berikut:
Adjustments & elimination Consolidated
P S Debits Credits statements
2011
Interest income 109,096.47 a 109,097.47
Interest expense 982,818.04 a 98,281.80 884,536.24
Retained a 10,815.67 50,292.90
Earnings, beg b 39,478.23
Interest receivable 50,000 c 50,000
Investment in 967,241.40 b 967,241.40
Bonds
Interest payable 500,000 c 50,000 450,000
10% Bonds 10,067,196.32 b 1,006,719.63 9,060,476.69
Payable

2012
Interest income 110,159.17 a
110,159.17
Interest expense 981,101.96 a 98,110.2 882,991.76
Retained a 12,048.97 39,478.23
Earnings, beg b 27,429.26
Interest receivable 50,000 c 50,000
Investment in 977.400.57 b 977.400.57
Bonds
Interest payable 500,000 c 50,000 450,000
10% Bonds 10,048,298.28 b 1,004,829.83 9,043,468.45
Payable

2013
Interest income 111,346.03 a -
111,346.03
Interest expense 979,214.49 a 97,921.45 881,290.34
Retained a 13,424.58 27,429.25
Earnings, beg b 14,004.67
Interest receivable 50,000 c 50,000
Investment in 988.746.61 b 988.746.61 -
Bonds
Interest payable 500,000 c 50,000 450,000
10% Bonds 10.027.512.77 b 1,002,751.28 9,024,761.49
Payable

2014
Interest income 112,664.56 a -
112,664.56
Interest expense 977,138.51 a 97,713.85 879,424.66
Retained a 14,950.71 14,950.71
Earnings, beg
Interest receivable 50,000 c 50,000 -
Investment in 1,000,000 b 1,000,000 -
Bonds
Interest payable 500,000 c 50,000 450,000
10% Bonds 10,000,000 b 1,000,000 9,000,000
Payable
Dari sebagian kertas kerja konsolidasi tersebut, terlihat penurunan pengakuan gain
setiap tahunnya. Penurunan itulah yang diakui sebagai piecemeal derecognition

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 100


of gain di laporan konsolidasi atau piecemeal recognition of gain di buku P atau S dan
angka itu akan digunakan untuk penghitungan bagian keuntungan kepentingan non
pengendali (NCI expense) dan juga penghitungan Income from Investment kalau induk
perusahaan menggunakan metode ekuitas untuk investasi sahamnya.
Apabila P menggunakan metode ekuitas, maka potongan kertas kerja atas transaksi
downstream di atas akan terlihat sebagai berikut:
Adjustments & elimination Consolidated
P S Debits Credits statements
2011
Interest income 109,096.47 a 109,097.47
Interest expense 982,818.04 a 98,281.80 884,536.24
Investment in S a 10,814.67 50,292.90
b 39,478.23
Interest receivable 50,000 c 50,000
Investment in 967,241.40 b 967,241.40
Bonds
Interest payable 500,000 c 50,000 450,000
10% Bonds 10,067,196.32 b 1,006,719.63 9,060,476.69
Payable

2012
Interest income 110,159.17 a
110,159.17
Interest expense 981,101.96 a 98,110.2 882,991.76
Investment in S a 12,048.97 39,478.23
b 27,429.26
Interest receivable 50,000 c 50,000
Investment in 977.400.57 b 977.400.57
Bonds
Interest payable 500,000 c 50,000 450,000
10% Bonds 10,048,298.28 b 1,004,829.83 9,043,468.45
Payable

2013
Interest income 111,346.03 a -
111,346.03
Interest expense 979,214.49 a 97,921.45 881,290.34
Investment in S a 13,424.58 27,429.25
b 14,004.67
Interest receivable 50,000 c 50,000
Investment in 988.746.61 b 988.746.61 -
Bonds
Interest payable 500,000 c 50,000 450,000
10% Bonds 10.027.512.77 b 1,002,751.28 9,024,761.49
Payable

2014
Interest income 112,664.56 a -
112,664.56
Interest expense 977,138.51 a 97,713.85 879,424.66
Investment in S a 14,950.71 14,950.71
Interest receivable 50,000 c 50,000 -
Investment in 1,000,000 1,000000 -
Bonds
Interest payable 500,000 c 50,000 450,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 101


10% Bonds 10,000,000 b 1,000,000 9,000,000
Payable

C. Obligasi Induk Dibeli oleh Anak Perusahaan


Apabila transaksi seperti conoth di atas adalah transaksi upstream, untuk tahun
terjadinya transaksi hanya mempengaruhi perhitungan NCI expense. Untuk tahun- tahun
berikutnya, Consructive gain/lossnya diganti dengan Retained Earning kalau P
menggunakan metode cost untuk investasi sahamnya dan Investment in S kalau P
menggunakan metode ekuitas, yang dibagi dua dengan NCI sesuai dengan proporsi
kepemilikan masing-masing; NCI expense tetap terpengaruh dengan piecemeal penurunan
gain.
Untuk transaksi upstream, jurnal eliminasi tahun 2011 sampai 2014 dengan
menggunakan metode biaya adalah sebagai berikut:
2011 2012 2013 2014
D K D K D K D K
Interest Income 109.097,47 110.159,17 111.346,03 112.664,56
RE beginning 7.570,97 8.434,28 9.397 10.465,50
NCI Equity 3.244,70 3.614,69 4.027 4.485,21
Interest expense 98.281,80 98.110,20 97.921 97.713,85

Bond Payable 1.006.719,63 1.004.829,83 1.002.751,28 1.000.000,00


RE, beginning 27.634,76 19.200,48 9.803 -
NCI Equity 11.843,47 8.228,78 4.201 -
Investent in Bond 967.241,40 977.400,57 988.746,61 1.000.000,00

Untuk tahun 2010, jurnal eliminasi tidak ada perbedaan antara metode ekuitas dan
metode biaya baik transaksi downstream maupun upstream. Sedangkan untuk metode
ekuitas, jurnal eliminasi untuk tahun 2011 sampai 2014 adalah sebagai berikut:
2011 2012 2013 2014
D K D K D K D K
Interest Income 109.097,47 110.159,17 111.346,03 112.664,56
Investment in S 7.570,97 8.434,28 9.397 10.465,50
NCI Equity 3.244,70 3.614,69 4.027 4.485,21
Interest expense 98.281,80 98.110,20 97.921 97.713,85

Bond Payable 1.006.719,63 1.004.829,83 1.002.751,28 1.000.000,00


Investment in S 27.634,76 19.200,48 9.803 -
NCI Equity 11.843,47 8.228,78 4.201 -
Investent in Bond 967.241,40 977.400,57 988.746,61 1.000.000,00

RINGKASAN

1) Jual beli surat hutang antara induk dan anak perusahaan akan menimbulkan
constructive retirement. Dari sudut pandang konsolidasi, hutang tersebut sudah
lunas, sedangkan dari sudut pandang S hutang tersebut masih beredar. Obligasi retired
dari sudut pandang konsolidasi karena akun Investment in bond akan dieliminasi
dengan akun Bonds Payable dalam proses penyusunan laporan konsolidasi.
2) Selisih antara nilai tercatat Bond Payable dengan harga beli Investment in Bond
adalah laba atau rugi bagi konsolidasi. Laba atau rugi konsolidasi ini hanya akan
muncul di dalam laporan keuangan konsolidasi pada tahun terjadinya jual beli
obligasi. Tahun-tahun berikutnya laba/rugi dilaporkan di dalam akun Retained

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 102


Earning yang secara bertahap akan menurun sampai dengan saat pelunasan obligasi.

LATIHAN/PENUGASAN

SOAL 1
Sebagian neraca konsolidasi P dan S (dimiliki sahamnya oleh P 80%) per 31 Desember
2010 tampak sebagai berikut:
Current liabilities:
Bond interest payable (6 months’ interest due January 1, 2011 S 40,000
Long-term liabilities
8% Bonds payable (maturity date January 1, 2015, net of
S30,000 unamortized discount) 970,000

Yang menerbitkan bond payable adalah P. Pada 1 Juli 2011, S membeli


$600,000 dari bond payable P seharga $574,800.
Berdasarkan informasi tersebut, bila diasumsikan amortisasi premiun/discount bond
menggunakan effective interest, Saudara diminta untuk menentukan:
1. gain/loss on constructive retirement
2. jurnal eliminasi yang berkaitan dengan bonds tahun 2011
3. consolidated bond interest expense for 2011
4. consolidated bond payable at December 2011

SOAL 2
Pada 1 Juli 2011, P, yang memiliki 80% saham di S, membeli S100,000 bond payable S,
dengan kurs 106; suku bunga bond 8%; bunga dibayar tiap tanggal 1 Januari dan 1 Juli;
bond jatuh tempo 1 Juli 2014. Beberapa akun dalam neraca percobaan P dan S per 31
Desember 2011, tampak sebagai berikut:
P S
Interest Receivable S 4,000 S -
Investment in S bond 105,000 -
Interest Payable - 40,000
8% bond payable - 985,000
Interest income 3,000 -
Interest expense 86,000
Gain or loss on intercompany bond
Berdasarkan informasi tersebut, Saudara diminta untuk:
1. Membuat jurnal eliminasi yang berkaitan dengan bond untuk menyelesaikan
laporan konsolidasi per 31 Desember 2011.
2. Menentukan jumlah yang akan disajikan dalam laporan keuangan konsolidasi dari
akun-akun di atas.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 103


PERUBAHAN KEPEMILIKAN

Tujuan Pembelajaran:
Pada bab ini mahasiswa mampu:
Menyusun laporan konsolidasian untuk pembelian perusahaan yang dilakukan pada tahun berjalan.
Menentukan pengaruh perubahan kepemilikan baik yang berasal dari yang tidak mempunyai pengaruh da

3.
mempunyai kendalimaupun dari yang asalnya mempunyai kendali, menjadi tidak mempunyai kenda
Menentukan pengaruh perubahan kepemilikan tanpa menyebabkan hilangnya pengendalian.
Menentukan pengaruh perubahan kepemilikan dari deemed disposal.
Menentukan pengaruh perubahan kepemilikan dari transaksi pembelian
4.
5.
saham treasury dari Non-ControlIing Interestyang dilakukan anak perusahaan

Bab ini membahas prosedur konsolidasi untuk akuisisi yang dilakukan pada tahun
berjalan, kepemilikan bertahap, penjualan kepemilikan, dan perubahan kepemilikan melalui
penerbitan saham investee dan transaksi saham treasuri.

A. Akuisisi Pada Tahun Berjalan


Bila induk perusahaan membeli saham anak dalam tahun berjalan, maka harus dibuat
penyesuaian untuk laba dan dividend yang dilaporkan anak perusahaan yang tidak menjadi
bagian/hak induk perusahaan. Laba dan dividend tersebut disebut laba dan dividen sebelum
akuisisi (preacquisition earnings/dividends).
1. Laba sebelum akuisisi (Preacquisition earnings)
Terdapat dua metode untuk menghilangkan laba sebelum akuisisi. Cara pertama adalah
dengan tidak memasukkan penjualan dan biaya-biaya anak perusahaan sebelum saham
perusahaan dimiliki oleh induk. Cara yang kedua adalah dengan memasukkan seluruh
penjualan dan biaya-biaya selama satu tahun, kemudian dikurangi dengan laba sebelum
akuisisi sebagai pos terpisah.
Contoh:
P membeli 90% saham S pada 1 April 2016 senilai $213,750. Laba, dividen, dan
ekuitas S untuk 2016 adalah sebagai berikut:
1 Jan – 1 April 1 April – 31 Des 1 Jan – 31 Des
Income:
Sales 25,000 75,000 100,000
Cogs & Expenses 12,500 37,500 50,000
Net income 12,500 37,500 50,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 104


Dividends 10,000 15,000 25,000

1 Januari 1 April 31 Desember


Stockholders’equity:
Capital stock 200,000 200,000 200,000
Retained earnings 35,000 37,500 60,000
Stockholders’equity 235,000 237,500 260,000

Dengan cara yang pertama, pengaruh terhadap laba konsolidasi dari data tersebut
dapat dihitung sebagai berikut:
Sales (1 April – 31 Desember) 75,000
Cogs & Expenses (1 April – 31 Desember) (37,500)
Noncontrolling interest (1 April – 31 Desember) ( 3,750)
Effect on consolidated net income 33,750

2. Dividend sebelum akuisisi (Preacquisition Dividends)


Dividend yang dibayarkan anak perusahaan sebelum diakuisisi oleh induk perusahaan
akan dieliminasi dalam proses konsolidasi, karena dividend tersebut bukan merupakan bagian
dari ekuitas yang diperoleh. Eliminasi dilakukan bersamaan dengan eliminasi untuk akun
ekuitas anak perusahaan.
Berikut adalah contoh penyusunan kertas kerja konsolidasi yang mengeliminasi
preacquisition earnings dan preacquisition dividend.
Tanggal 1 April 2016, P membeli 90% saham S senilai $213,750. Tidak ada kelebihan
cost atas fair value aset neto S pada saat transaksi. Laporan keuangan P dan S serta kertas
kerja konsolidasi kedua perusahaan per 31 Desember 2016 tampak sebagai berikut:
P S Adjustments & Consolidated
Elimination statements
Debits Credits
Income statement
Sales 300,000 100,000 400,000
Expenses (including 200,000 50,000 250,000
cogs)
Dividend income 13,500 a 13,500
Non-Controlling Interest c 5,000 (5,000)
Expense
Preacquisition income b 11,250 (11,250)
Net income 113,500 50,000 133,750
Retained earnings:
Retained earnings, 266,250 35,000 b 35,000 266,250
beginning
Net Income 113,500 50,000 133,750
Less: Dividend 100,000 25,000 a 13,500 100,000
b 9,000
c 2,500
Retained earnings, 279,750 60,000 300,000
ending

Balance Sheet

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 105


Other assets 566,000 260,000 826,000
Investment in S 213,750 b213,750
Total Assets 779,750 260,000 826,000
Capital Stock 500,000 200,000 b200,000 500,000
Retained earnings 279,750 60,000 300,000
Non-Controlling Interest b 23,500
c 2,500 26,000
Total equities 779,750 260,000 826,000

Penjelasan jurnal eliminasi:


a. Dividend Income $ 13,500
Dividend-S $ 13,500
(untuk mengeliminasi dividend yang diterima P dari S 90% x $15,000)

b. Preacquisition income $ 11,250


Retained earning, beg – S 35,000
Capital stock – S 200,000
Dividend – S $ 9,000
Investment in S 213,750
Noncontrolling interest, beg 23,500
(untuk mengeliminasi reciprocal account dan mengeliminasi preacquisition income
dan dividend)
Preacquisition income ¼ x ($50,000 - $ 5,000) = $11,250
Preacquisition dividend 90% x $10,000 = $9,000

alternatif jurnal:
Preacquisition income $ 11,250
Dividend – S $ 9,000
Investment in S 2,250

Retained earning, beg – S 35,000


Capital stock – S 200,000
Investment in S 211,500
Noncontrolling interest, beg 23,500

c. NCI Expense 10% x $50,000 $ 5,000


Dividend – S $ 2,500
NCI ending 2,500
(untuk memunculkan bagian keuntungan NCI)

Apabila P membeli investasinya awal Januari, karena tidak ada excess, maka saldo
investmentnya akan menunjukkan angka $211,500. Per 1 April S menghasilkan income dan
dividend yang selisihnya sebesar $2,250. Dengan demikian, kalau dijumlahkan akan sama
dengan $213,750.
Kertas kerja konsolidasi untuk menghilangkan preacquisition earnings dan dividend
bisa juga disajikan seperti di bawah ini (tanpa memunculkan akun preacquisition earnings):

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 106


P S Adjustments & Consolida
Elimination ted
statement
s
Debits Credits
Income statement
Sales 300,000 100,000 b 25,000 375,000
Expenses (including cogs) 200,000 50,000 b 12,500 237,500
Dividend income 13,500 a 13,500
Non-Controlling Interest c 3,750 3,750
Expense
Net income 113,500 50,000 133,750
Retained earnings:
Retained earnings, 266,250 35,000 b 35,000 266,250
beginning
Net Income 113,500 50,000 133,750
Less: Dividend 100,000 25,000 a 13,500 100,000
b 9,000
c 2,500
Retained earnings, ending 279,750 60,000 300,000

Balance Sheet
Other assets 566,000 260,000 826,000
Investment in S 213,750 b213,750
Total Assets 779,750 260,000 826,000
Capital Stock 500,000 200,000 b200,000 500,000
Retained earnings 279,750 60,000 300,000
Non-Controlling Interest b 24,750
c 1,250 26,000
Total equities 779,750 260,000 826,000

Penjelasan jurnal eliminasi:


a. Dividend Income $ 13,500
Dividend-S 13,500
(untuk mengeliminasi dividend yang diterima P dari S 90% x $15,000)

b. Sales ¼ x 100,000 $ 25,000


Retained earning, beg – S 35,000
Capital stock – S 200,000
COGS ¼ x 50,000 $ 12,500
Dividend – S 9,000
Investment in S 213,750
Noncontrolling interest, beg 10% x (200,000 + 35,000 + 12,500) 24,750
(untuk mengeliminasi reciprocal account dan mengeliminasi preacquisition sales dan cogs,
serta dividend)

c. NCI Expense 10% x $37,500 $ 3,750


Dividend – S $ 2,500
NCI ending 1,250
(untuk memunculkan NCI bagian keuntungan NCI)

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 107


B. Kepemilikan Saham Bertahap (piecemeal/step by step acquisition)
Kombinasi bisnis melalui kepemilikan saham secara bertahap yang memerlukan
perlakuan akuntansi secara khusus, terjadi pada saat pembeli saham memperoleh
pengendalian. Kombinasi bisnis melalui kepemilikan secara bertahap mempunyai implikasi
yang berbeda tergantung kepada kepemilikan sebelumnya, apakah saham diperlakukan
sebagai aset keuangan sesuai dengan PSAK 55, sebagai investasi di perusahaan asosiasi
(PSAK 15) atau investasi di perusahaan ventura bersama (PSAK 12).
Pada saat kendali diperoleh, pemilik saham harus mengukur ulang investasi awal yang
telah dimiliki sebelumnya pada nilai wajarnya dan mengakui adanya laba/rugi di dalam
laporan laba rugi. Sekali kendali diperoleh, semua kenaikan atau penurunan kepemilikan
berikutnya, diperlakukan sebagai transaksi antar pemegang saham dan dilaporkan dalam
ekuitas (tidak ada goodwill/excess dalam kenaikan % kepemilikan saham dan tidak ada
laba/rugi dari penurunan % kepemilikan saham).
Dengan demikian, sebelum kendali diperoleh, maka investasi saham diperlakukan sesuai
dengan standar yang relevan. Pada saat kendali diperoleh, nilai wajar aset dan liabilitias
entitas yang diperoleh, termasuk goodwill diukur. Penyesuaian yang timbul atas aset dan
liabilitas sebelumnya diakui sebagai laba/rugi. Perolehan kendali memicu terjadinya
pengukuran ulang.

Contoh:
1. Pada tanggal 1 Januari 2016, X membeli 50% saham Y senilai $120,000. Sebelumnya X
sudah mempunyai 20% saham Y yang dibelinya seharga $40,000. Nilai wajar saham ini
pada 1 Januari 2016 adalah $48,000. Fair value Non- Controlling Interest pada 1 jan
2016 $80,000 dan nilai wajar net asset yang dapat diidentifikasi $220,000 karena pada 1
Januari 2016, total kepemilikan saham X menjadi 70% dan diasumsikan mempunyai
kendali, maka X menghitung adanya goodwill sebagai berikut:
Pembelian 1 Jan 2016 $ 120,000
Nilai wajar saham yang sudah 48,000
dimiliki sebelumnya
$ 168,000
NCI 80,000
Total nilai saham perusahaan $ 248,000
Nilai wajar net aset yang dapat diidentifikasi 220,000
Goodwill $ 28,000
======
Perusahaan akan melaporkan gain $8,000 untuk kenaikan nilai saham yang sudah dimilikinya
(dari $40,000 menjadi $48,000).
Jurnal yang dibuat perusahaan adalah:
Investment in Y $128,000
Cash $120,000
Gain on increase in value of share 8,000
Dengan jurnal ini, maka akun Investment in Y akan menunjukkan saldo $168,000
($40,000 + $128,000)

Bila nilai saham NCI pada 1 Januari 2016 tidak diketahui, maka goodwill
dihitung sebagai berikut:

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 108


Pembelian 1 Jan 2016 $ 120,000
Nilai wajar saham yang sudah 48,000
dimiliki sebelumnya
$ 168,000
Total nilai saham perusahaan 100/70 x 168,000 $ 240,000
Nilai wajar net aset yang dapat diidentifikasi 220,000
Goodwill $ 20,000
======
2. P memiliki 90% saham S melalui serangkaian pembelian saham mulai dari 1 April 2016
sampai dengan 1 Oktober 2016. Data mengenai pembelian saham adalah sebagai berikut:
Date Interest Investment Cost Equity S at
acquired acquisition
April 1 5% $ 7,000
Juli 1 5% 8,000
Oct 1 80% 210,000 $220,000
Nilai buku aset neto S sama dengan fair valuenya; setiap selisih antara cost of
investment dengan nilai wajar asset neto dialokasikan ke goodwill.
Untuk investasi yang dibeli 1 April dan 1 Juli, P menggunakan cost method karena ia
tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, sedangkan mulai 1 Oktober, disamping tetap
menggunakan cost method, P harus menyusun laporan konsolidasi. Per 1 Oktober P
membeli saham S 80% senilai $210,000, berarti total nilai saham S pada saat itu adalah
100/80 x $210,000 = $262,500. Dengan demikian terdapat goodwill sebesar $262,500 -
$220,000 = $42,500. kenaikan nilai saham S yang 10% adalah (10/80 x $210,000) –
($7,000 + $8,000) = $11,250. P mencatat kenaikan saham ini dengan menjurnal:
Investment in S $11,250
Gain on increase in value of stock investment $11,250
Untuk penyusunan laporan konsolidasi 2016, P hanya memasukkan revenue dan expenses
mulai dari 1 Oktober (hanya 3 bulan saja). Dengan asumsi P menggunakan metode cost untuk
pencatatan investasinya, kertas kerja konsolidasi P untuk tahun 2016 tampak sebagai berikut:
Adjustments &
Eliminations Consolidated
P S Debits Credits statements
Income statements
Sales 274.875 150.000 a 112.500 312.375
Gain on increase in 11.250 11.250
value of stock
Expenses (including 247.500
cogs) 220.000 110.000 a 82.500
NCI Expense b 1.000 1.000
Net income 66.125 40.000 75.125

Retained earnins
statements

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 109


Retained earnings,
beg 221.500 90.000 a 90.000 221.500
Net income 66.125 40.000 75.125
Retained earnings,
ending 287.625 130.000 296.625
Balance sheet
Other assets 451.375 300.000 751.375
Investment in S 236.250 a 236.250 0
Goodwill a 42.500 42.500
Total assets 687.625 300.000 793.875
Liabilities 100.000 70.000 170.000
Capital stock 300.000 100.000 a 100.000 300.000
Retained earnings 287.625 130.000 296.625
a 26.250
NCI b 1.000 27.250
Total Liabilities &
Equities 687.625 300.000 346.000 346.000 793.875

Penjelasan jurnal eliminasi:


a. Sales ¾ x 150,000 $112,500
Retained earning, beg – S 90,000
Capital stock – S 100,000
Goodwill 42,500
COGS ¾ x 110,000 $ 82,500
Investment in S 236,250
NCI, beg 10% x (100,000 + 90,000 + 30,000 + 30,000) 26,250
(mengeliminasi reciprocal account dan mengeliminasi preacquisition sales dan
COGS, serta memunculkan NCI beginning)

b. NCI Expense 10% x ¼ x $40,000 $ 1,000


NCI ending 1,000
(untuk memunculkan NCI bagian keuntungan NCI)
Sedangkan bila P menggunakan metode ekuitas untuk mencatat investasinya, kertas kerja
konsolidasi tampak sebagai berikut:

Adjustments & Consolidated


Eliminations statements
P S Debits Credits
Income statements
Sales 274.875 150.000 a 112.500 312.375
Income from S 9.000 c 9.000
Gain on increase in 11.250 11.250
value of stock

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 110


Expenses (including 247.500
cogs) 220.000 110.000 a 82.500
NCI Expense b 1.000 1.000
Net income 75.125 40.000 75.125
Retained earnins
statements
Retained earnings,
beg 221.500 90.000 a 90.000 221.500
Net income 75.125 40.000 75.125
Retained earnings,
ending 296.625 130.000 296.625

Balance sheet
Other assets 451.375 300.000 751.375
Investment in S 245.250 a 236.250 0
c 9.000
Goodwill a 42.500 42.500
Total assets 696.625 300.000 793.875
Liabilities 100.000 70.000 170.000
Capital stock 300.000 100.000 a 100.000 300.000
Retained earnings 296.625 130.000 296.625

a 26.250
NCI b 1.000 27.250
Total Liabilities &
Equities 696.625 300.000 355.000 355.000 793.875

Jurnal eliminasi yang berbeda dengan cost method adalah:


Income from S $9,000
Investment in S $9,000
(untuk menghilangkan Income from S dan mengembalikan saldo Investment in S ke
saldo awal tahun)

C. Perubahan Kepemilikan Saham


Prosentase kepemilikan saham dapat berubah antara lain dengan terjadinya penjualan
atau pembelian saham anak perusahaan, penerbitan saham baru oleh anak perusahaan tetapi
induk tidak memanfaatkan preemptive rightnya (deemed disposal), atau pembelian saham
treasury oleh anak perusahaan. Perubahan tersebut dapat mengakibatkan hilangnya kendali
dan pengaruhnya akan diakui oleh perusahaan induk sebagai laba atau rugi pelepasan saham.
Perubahan yang tidak mengakibatkan hilangnya kendali akan dicatat sebagai transaksi
ekuitas.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 111


1. Penjualan kepemilikan saham
Bila seorang investor menjual kepemilikan sahamnya, biasanya kita menghitung laba
atau rugi dari penjualan tersebut sebagai selisih antara nilai tercatat investasi dengan nilai
jualnya. Nilai tercatat dari investasi seharusnya mencerminkan metode ekuitas bila
kepemilikan saham tersebut mempunyai pengaruh yang signifkan. Bila investor memiliki
sahamnya melalui beberapa kali pembelian, maka saham yang dijual harus dapat
diidentifikasi berasal dari pembelian yang mana. Hal ini dapat dilakukan dengan
menggunakan metode specific identification atau FIFO.
Bila induk perusahaan yang menjual kepemilikan saham anak perusahaannya,
penghitungan laba atau rugi atas penjualan saham tersebut akan tergantung kepada seberapa
banyak penjualannya. Bila penjualan tersebut berakibat kepada hilangnya kendali dan induk
menjadi tidak harus menyusun laporan konsolidasi, maka kita baru mencatat adanya laba/rugi
atas penjualan saham. Sebaliknya bila penjualan tersebut tidak mengakibatkan hilangnya
kendali, maka investor tidak akan mencatat adanya laba/rugi atas penjualan saham, penjualan
tersebut akan diperlakukan sebagai transaksi ekuitas. Selisih antara harga jual dengan
investasi akan didebitkan/dikreditkan ke akun Additional Paid-in Capital.
PSAK 65 par 25 menyatakan jika pelepasan sebagian kepemilikan saham di
perusahaan anak dimana induk kehilangan kendali, maka sisa investasi pada entitas anak
terdahulu akan dinilai berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian.
a. Penjualan yang mengakibatkan hilangnya kendali
1 Januari 2015 Prita memiliki 9,000 lembar saham (90%) Sinta yang diperoleh dengan
harga $25/share. Sinta memperoleh net income tahun 2015 sebesar $60,000 dan tidak
membagikan dividend. 1 Januari 2016 Prita menjual 6,000 lembar saham S dengan harga
$30/share. Bagaimana jurnal yang dibuat oleh P untuk mencatat transaksi penjualan ini?
Jawab:
Setelah penjualan saham, kepemilikan Prita di Sinta tinggal 30% dan Prita tidak memiliki
kendali lagi. Oleh karena itu Prita harus mencatat adanya laba/rugi penjualan saham.
Laba/rugi penjualan saham dihitung sebagai berikut:
Carrying value Sinta sebelum penjualan = $250,000 + $60,000 = $310,000
Fair value consideration received 6,000 x $30 = $ 180,000
Fair value Retained share 3,000 x $30 = 90,000
Carrying Value former NCI 10% x $310,000 = 31,000
301,000
Loss $ 9,000
Loss tersebut dibagi 2 menjadi realize dan unrealize sesuai proporsi saham yang terjual
Jurnal yang dibuat P (jika P menggunakan metode ekuitas):
Cash $180,000
Realize holding loss 6.000/9.000 x $9,000 6,000
Unrealize holding loss 3.000/9.000 x $9,000 3,000
Investment in S $189,000

Dengan jurnal tersebut, akun Investment akan menunjukkan saldo $225,000 + (90% x
$60,000) - $189,000 = $90,000

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 112


Jika P menggunakan metode cost, maka di samping jurnal tersebut, P harus membuat jurnal
untuk mengakui income S tahun 2015 yang tidak diakuinya sebagai berikut: Investment in
S (90% x $60,0000) $ 54,000
Retained Earnings $ 54,000

Dengan jurnal tersebut, akun Investment akan menunjukkan saldo $225,000 -


$189,000 + $54,000 .= $90,000

b. Penjualan yang tidak mengakibatkan hilangnya kendali (hanya mempengaruhi %


kepemilikan saja)
1) Tanggal 1 Jan 2016, P membeli 70% saham S senilai Rp. 720.000.000 secara kas. Nilai
wajar aset neto S yang dapat diidentifikasi adalah Rp.960.000.000. Nilai wajar dari
kepentingan non pengendali Rp.420.000.000. Dari transaksi ini, timbul goodwill sebesar
Rp.180.000.000 (720.000.000 + 420.000.000 – 960.000.000). 31 Des 2016, P menjual
10% saham S ke NCI senilai Rp.130.000.000. Nilai tercatat aset neto pada saat itu
Rp.1.070.000.000. Bagaimana P akan memperlakukan transaksi ini?
Jawab:
Aset neto S 1 Januari 2016 Rp 960.000.000
Kenaikan 110.000.000
Aset neto S 31 Desember 2016 Rp1.070.000.000
Nilai wajar imbalan yang diterima Rp 130.000.000
Nilai buku investasi yang dijual ke NCI
10% x ($1.070.000 + goodwill/unamortized excess 180.000.000)
Rp125.000.000
laba sebagai kenaikan ekuitas Rp. 5.000.000

Induk perusahaan telah menjual 10% dari nilai tercatat investasi (termasuk goodwill)
seharga Rp.130.000.000 tunai, sedangkan nilai saham yang dijual Rp.125.000.000
sehingga transaksi ini memberikan keuntungan Rp.5.000.000 yang diakui di dalam
ekuitas.

Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:


Cash 130.000.000
Investment in S 125.000.000
Add PIC 5.000.000

2) Tanggal 1 Jan 2016, P membeli 70% saham S senilai Rp. 700.000.000 secara kas. Nilai
wajar aset neto S yang dapat diidentifikasi adalah Rp.960.000.000. Dari transaksi ini,
timbul goodwill sebesar Rp.40.000.000 {(100/70 x 700,000) - 960.000.000). 31 Des
2016, P menjual 10% saham S ke NCI senilai
Rp.130.000.000. Nilai tercatat aset neto pada saat itu Rp.1.070.000.000.
Bagaimana P akan memperlakukan transaksi ini?
Jawab:
Aset neto S 1 Januari 2016 Rp 960.000.000
kenaikan 110.000.000
Aset neto S 31 Desember 2016 Rp1.070.000.000
Nilai wajar imbalan yang diterima Rp 130.000.000
Nilai tercatat saham yang dijual ke NCI

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 113


10% x ($1.070.000 + goodwill/unamortized excess 40.000.000) 111.000.000
laba pelepasan saham sebagai kenaikan ekuitas Rp19.000.000
Induk perusahaan telah menjual 10% dari nilai tercatat investasi (termasuk goodwill)
seharga Rp.130.000.000 tunai, sedangkan nilai saham yang dijual Rp.111.000.000
sehingga transaksi ini memberikan keuntungan Rp.19.000.000 yang diakui di dalam
ekuitas.
Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Cash 130.000.000
Investment in S 111.000.000
Add PIC 19.000.000

2. Pembelian yang tidak mempengaruhi kendali (hanya mempengaruhi % kepemilikan saja)


a. 1 Jan 2016, P membeli 70% saham S senilai $720,000 secara kas. Nilai wajar dari aset
neto S yang dapat diidentifikasi adalah $960,000. Nilai wajar dari kepentingan non-
pengendali $420,000. Dari transaksi ini, timbul goodwill sebesar
$180,000 (720,000 + 420,000 – 960,000). 31 Des 2016, P membeli lagi 10%
saham S dari NCI senilai $170,000. Nilai tercatat aset neto pada saat itu
$1,070,000. Bagaimana P memperlakukan tambahan perolehan kepemilikan saham
yang 10% tersebut?
Jawab:
Aset neto S naik sebesar $110,000 (dari $960,000 menjadi $1,070,000), sehingga NCI
naik 30% x $110,000 = $33,000. P telah membeli tambahan 10% dari saham NCI
tersebut; tidak ada penyesuaian atas goodwill atas perolehan saham berikutnya. Untuk
transaksi ini, P akan membuat perhitungan sebagai berikut:

NCI 1 Januari 2016 $ 420,000


kenaikan $110,000 x 30% 33,000
$ 453,000
dibeli oleh P 10%nya (10/30 x $453,000) 151,000
saldo NCI per 31 Desember 2016 $ 302,000
Nilai wajar dari imbalan yang diberikan $ 170,000
Nilai tercatat saham NCI yang dibeli ( 151,000)
Rugi pembelian saham sebagai pengurangan ekuitas $ 19,000

Hal ini berarti P telah membeli saham dari NCI dengan harga premium/lebih mahal. Jurnal
yang dibuat adalah sebagai berikut:
Investment in S 151.000.000
Add PIC 19.000.000
Kas 170.000.000

b. b. 1 Jan 2016, P membeli 70% saham S senilai $700,000 secara kas. Nilai wajar dari
asset neto S yang dapat diidentifikasi adalah $960,000. Dari transaksi ini, timbul
goodwill sebesar $40,000 {(100/70 x $700,000) - 960,000}. 31 Des 2016, P membeli
lagi 10% saham S dari NCI senilai $120,000. Nilai tercatat asset neto S pada saat itu
$1,070,000. Bagaimana P memperlakukan tambahan perolehan kepemilikan saham yang
10% tersebut?
Jawab:
Aset neto S naik sebesar $110,000 (dari $960,000 menjadi $1,070,000), sehingga

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 114


NCI naik 30% x $110,000 = $33,000. P telah membeli tambahan 10% dari saham NCI
tersebut; tidak ada penyesuaian atas goodwill atas perolehan saham berikutnya. Untuk
transaksi ini, P akan membuat perhitungan sebagai berikut:
NCI 1 Januari 2016 30% x 1,000,000 $ 300,000
kenaikan $110,000 x 30% 33,000
$ 333,000
dibeli oleh P 10%nya (10/30 x $333,000) = $ 111,000

Nilai wajar dari imbalan yang diberikan $ 120,000


nilai tercatat saham NCI yang dibeli ( 111,000)
Rugi pembelian saham sebagai pengurangan ekuitas $ 9,000
Hal ini berarti P telah membeli saham dari NCI dengan harga premium/lebih
mahal.
Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Investment in S 111.000.000
Add PIC 9.000.000
Kas 120.000.000

3. Deemed disposals
Yang dimaksud dengan deemed disposal adalah hilangnya kendali induk perusahaan
atas anak perusahaan yang terjadi karena anak perusahaan menjual lagi sahamnya ke pihak
luar, si induk tidak memanfaatkan preemptive rightnya ketika anak perusahaan menerbitkan
sahamnya, atau pemegang surat berharga anak perusahaan ada yang mengexercise stock
warrant atau stock optionnya sehingga % kepemilikan si induk berkurang.
Contoh deemed disposal melalui penerbitan saham oleh anak perusahaan:
P memiliki 600,000 lembar dari 1,000,000 lembar saham S (kepemilikan P 60%). Nilai
tercatat net asset S $120,000; goodwill $15.000. S menerbitkan 500.000 lembar saham kepada
investor baru senilai $80,000 (1/3 kepemilikan). Akibatnya, kepemilikan P sekarang menjadi
6/15 = 40%. Dari transaksi ini, net aset S setelah penjualan saham menjadi $120,000 +
$80,000 = $200,000. Berapa laba/rugi bagi P dari transaksi ini?

Kepemilikan P di S setelah S menerbitkan saham $90,000*


Kepemilikan P di S sebelum S menerbitkan saham 87,000**
Laba deemed disposal $ 3,000

*40% (120,000 + 80,000) + (goodwill 40/60 x 15,000)


**60% x 120,000 + goodwill 15,000
jurnal yang dibuat atas pelepasan saham adalah
Investment in S $3,000
Gain on disposal of investment $3,000

4. Perubahan kepemilikan P karena S menerbitkan tambahan saham yang tidak


mengakibatkan hilangnya kendali
Kalau S menerbitkan saham, maka ada 3 kemungkinan. Pertama, tambahan saham
tersebut dibeli seluruhnya oleh P; kedua dibeli oleh P dan NCI secara prorata; ketiga dibeli
semuanya oleh NCI
a. Tambahan saham dibeli semua oleh P

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 115


1 Jan 2015, P membeli 14,000 lembar saham S (70%) par $10 senilai $210,000. Ekuitas
S saat itu terdiri dari C/S $200,000, Add PIC $30,000 dan R/E $50,000. Kelebihan cost
atas fair value ekuitas S dialokasikan ke Land.
Implied value S 100/70 x $210,000 = $300,000
Equity S C/S $200,000, Add PIC $30,000 dan R/E $50,000. = 280,000
Excess allocated to land 20,000
Tahun 2015, S memperoleh net income sebesar $70,000 dan tidak
membagikan dividend. P akan menjurnal:
Investment in S $49,000
Income from S $49,000
Dengan jurnal tersebut, Saldo Invesment in S menjadi $259,000.

1 Jan 2016, P membeli 4,000 lembar saham S langsung dari S Co. dengan harga
$22/lembar.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat transaksi ini adalah:
Investment in S $88,000
Cash $88,000

Akibat dari transaksi ini, % kepemilikan P berubah dari 70% menjadi 75%
(18,000/24,000). P akan menghitung penambahan/pengurangan Add PICnya sebagai
berikut:
Bagian kepemilikan P di S sebelum penambahan saham (70%) $259,000 Setelah
membeli saham 75% x ( $300,000 + $70,000 + $88,000) = 343,500 Book Value of
interest acquired = 84,500
Harga yang dibayarkan 88,000
Decrease in equity $ 3,500

Jurnal yg dibuat P:
Add PIC $3,500
Investment in S $3,500
Bagaimana kalau harga belinya $15/lembar?

b. Tambahan saham dibeli semua oleh NCI


1 Jan 2016, S menerbitkan tambahan 4,000 lembar saham dan dibeli semuanya oleh NCI
langsung dari S Co. dengan harga $22/lembar.
Akibat dari transaksi ini, % kepemilikan P berubah dari 70% menjadi 58,33%
(14,000/24,000). P akan menghitung penambahan/pengurangan Add PIC-nya sebagai
berikut:
Bagian kepemilikan P di S sebelum penambahan saham (70%) $259,000
Setelah NCI membeli saham 58,33% x ( 300,000 + 70,000 + 88,000) = 267,167
Increase in equity $ 8,167

Jurnal yg dibuat P:
Investment in S $ 8,167
Add PIC $ 8,167

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 116


5. Transaksi saham treasury oleh anak perusahaan
Perolehan saham treasury dari NCI oleh anak perusahaan, akan menyebabkan penurunan
ekuitas anak dan penurunan saham anak yang beredar. Bila perolehan saham treasuri tersebut
dilakukan pada nilai tercatatnya (book value), maka tidak ada perubahan dalam bagian induk
atas ekuitas anak, meskipun % kepemilikan induknya mengalami kenaikan. Bila perolehan
saham treasuri tersebut dilakukan pada nilai di atas atau di bawah nilai tercatatnya, maka
bagian induk atas ekuitas anak akan mengalami penurunan atau kenaikan dan % kepemilikan
induknya mengalami kenaikan. Hal ini akan mengharuskan induk untuk membuat jurnal
penyesuaian atas akun investasinya.
Contoh:
Per 31 Desember 2015, S yang sahamnya dimiliki 80% oleh P mempunyai 10,000
lembar saham yang beredar. Pada 1 Januari 2016, S membeli kembali sahamnya sebanyak
400 lembar dari NCI. Pengaruh dari pembelian saham treasuri ini tampak sebagai berikut:
Sebelum Setelah Setelah Setelah
pembelian pembelian pembelian pembelian
T/S T/S dgn T/S dgn T/S dgn
harga $20 harga $30 harga $15
Capital stock $10
par $100,000 $100,000 $100,000 $100,000
Ret. Earnings 100,000 100,000 100,000 100,000
$200,000 $200,000 $200,000 $200,000
Less: T/S (cost) - 8,000 12,000 6,000
Total Equity $200,000 $192,000 $188,000 $194,000
% kepemilikan P 4/5 5/6 5/6 5/6
Bagian P atas
ekuitas S $160,000 $160,000 $156,667 $161,667

Bila S membeli saham treasurinya dengan harga $20/lembar, maka tidak ada jurnal yang
dibuat P karena bagian P atas ekuitas S tetap sama seperti ketika S belum membeli saham
treasurinya.
Bila S membeli saham treasurinya dengan harga $30/lembar, maka P akan membuat
jurnal:
Additional Paid in Capital $3,333
Investment in S $3,333
(untuk mencatat penurunan nilai investasi karena S membeli kembali sahamnya
dengan harga di atas nilai bukunya)
Bila S membeli saham treasurinya dengan harga $15/lembar, maka P akan membuat
jurnal:
Investment in S $1,667
Additional Paid in Capital $1,667
(untuk mencatat kenaikan nilai investasi karena S membeli kembali sahamnya dengan
harga di bawah nilai bukunya)

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 117


RINGKASAN

1) Apabila induk perusahaan membeli saham anak dalam tahun berjalan, maka harus
dibuat penyesuaian untuk laba dan dividend yang dilaporkan anak perusahaan yang
tidak menjadi bagian/hak induk perusahaan.
2) Kombinasi bisnis melalui kepemilikan saham secara bertahap yang mengakibatkan
diperolehnya kendali, mengharuskan investor untuk mengukur ulang investasinya pada
nilai wajarnya dan mengakui adanya laba/rugi di dalam laporan laba rugi. Sekali
kendali diperoleh, semua kenaikan atau penurunan kepemilikan berikutnya,
diperlakukan sebagai transaksi antar pemegang saham dan dilaporkan dalam ekuitas
(tidak ada goodwill dalam kenaikan % kepemilikan saham dan tidak ada laba/rugi dari
penurunan % kepemilikan saham).
3) Penjualan saham oleh induk perusahaan yang berakibat kepada hilangnya kendali, akan
menimbulkan pengakuan laba/rugi penjualan saham.
4) Penjualan saham oleh induk perusahaan, tetapi tidak mengakibatkan kepada hilangnya
kendali, tidak akan menimbulkan pengakuan laba/rugi penjualan saham; penjualan
tersebut akan diperlakukan sebagai transaksi ekuitas.
5) Penambahan jumlah saham beredar oleh anak perusahaan akan mempengaruhi %
kepemilikan induk perusahaan; kalau perubahan tersebut tidak mengakibatkan
hilangnya kendali, maka tidak ada pengakuan gain/loss.
6) Pembelian kembali saham oleh anak perusahaan (saham treasuri), akan menyebabkan
penurunan ekuitas anak dan penurunan saham anak yang beredar. Bila perolehan
saham treasuri tersebut dilakukan pada nilai tercatatnya (book value), maka tidak ada
perubahan dalam bagian induk atas ekuitas anak, meskipun % kepemilikan induknya
mengalami kenaikan. Bila perolehan saham treasuri tersebut dilakukan pada nilai di
atas atau di bawah nilai tercatatnya, maka bagian induk atas ekuitas anak akan
mengalami penurunan atau kenaikan dan % kepemilikan induknya mengalami
kenaikan. Hal ini akan mengharuskan induk untuk membuat jurnal penyesuaian atas
akun investasinya.

LATIHAN/PENUGASAN

SOAL 1
P membeli 80% saham S pada 1 September 2015 senilai $1,000,000. Ekuitas S saat itu
terdiri dari Capital stock $1,000,000 dan Retained earnings $250,000. Net income S
untuk 2010 $240,000 dan dividend dibayar 1 April dan 1 Oktober masing- masing $60,000.
Berapa preacquisition income, NCI expense yang akan disajikan di dalam laporan laba
rugi konsolidasian? berapa NCI yang akan disajikan di dalam neraca konsolidasian? Buat
jurnal eliminasi yang berkaitan dengan transaksi di atas! (asumsi P menggunakan metode
biaya dan metode ekuitas untuk mencatat investasinya).

SOAL 2
P membeli 100% saham S pada 1 Januari 2015 senilai $4,400,000. Ekuitas S saat itu
$4,000,000. Nilai buku aset neto S sama dengan nilai wajarnya. Untuk tahun 2015 S
melaporkan net income $600,000 dan tidak membagikan dividen. 1 April 2015, P menjual
15% kepemilikannya secara tunai $750,000.
Diminta:

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 118


1. Buatlah jurnal yang dibuat P untuk mencatat transaksi tersebut! (P menggunakan
metode biaya dan metode ekuitas untuk mencatat investasinya)
2. Berapa pendapatan investasi yang diakui P untuk tahun 2015?
3. Berapa saldo investment in S per 31 Desember 2015?

SOAL 3
P membeli 1,000,000 lembar saham S (100% kepemilikan; par $1) pada 1 Januari 2015
senilai $4,400,000. Ekuitas S saat itu $4,000,000. Nilai buku aset neto S sama dengan nilai
wajarnya. Untuk tahun 2015 S melaporkan net income $600,000 dan tidak membagikan
dividen. 31 Desember 2015, P menjual 80% kepemilikannya secara tunai $4,400,000. Sisa
kepemilikan saham akan dikelompokkan sebagai Fair Value through profit and
lossable for sale securities dan mempunyai nilai wajar
$1,100,000. Tahun 2016, S memperoleh net income $500,000 dan membayar dividend
$200,000. Harga saham S per 31 Desember 2016 $5/lembar.
Diminta:
1. Hitunglah laba/rugi pelepasan saham dan buat jurnal untuk mencatat transaksi
tersebut! (P menggunakan metode biaya dan metode ekuitas untuk mencatat
investasinya).
2. Buat jurnal untuk investasi saham di S tahun 2016

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 119


DAFTAR PUSTAKA

Beams, Floyd A., Anthony, Joseph H., Bruce & Kenneth. 2018. Advanced Accounting: Global
Edition, 13th Edition. Person Education Limited.

Jeter, Debra C. 2017. Advanced Accounting, 6Th Edition. Singapore: John Wiley $ Sons.

Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI). 2018. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI.

Leo, K. Hogget and Sweeting. 2012. Company Accounting, 9Th Edition. QLD: John Wiley $
Sons.

Martani, Dwi., Hidayat, Teguh., Ningrum, Agustin dan Maulana, Teguh. 2017. Akuntansi
Keuangan Lanjutan I. Jakarta: Salemba Empat.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 120


LAMPIRAN

POLITEKNIK KEUANGAN NEGARA


RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
Program Studi Diploma III Akuntansi
Jurusan Akuntansi
Mata Kuliah Kode Rumpun MK Bobot (sks) Semester Tgl
Revisi
AKUNTANSI 330605 MKB T=2 P=1 V Agustus
KEUANGAN 2018
LANJUTAN I 16
Agustus
2019
Otorisasi Penyusun RP Koordinator RMK Ka Prodi

Agung Dinarjito Puji Wibowo


Tim Dosen NIP 19830823 200602 1 NIP 19750925
002 1999602 1 001
Capaian Program Studi
Pembelajaran (CP) 1. Menunjukkan sikap bertanggung jawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri;
2. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, inovatif, bermutu, dan terukur
dalam melakukan pekerjaan yang spesifik di bidang keahliannya serta sesuai
dengan standar kompetensi kerja bidang yang bersangkutan;
3. Mampu menunjukkan kinerja mandiri, bermutu dan terukur;
4. Mampu mengaplikasikan akuntansi untuk kombinasi bisnis, akuntansi
untuk investasi saham dengan metode ekuitas, dan metode lainnya serta
mampu menyusun laporan konsolidasian
5. Mampu merencanakan dan menyusun laporan konsolidasian sesuai dengan
standar akuntansi yang berlaku umum;

Deskripsi Singkat Mata pelajaran ini membahas kombinasi bisnis melalui perolehan net asset suatu entitas
MK dan melalui pembelian saham, metode ekuitas dan metode biaya untuk investasi
saham, serta penyusunan laporan konsolidasian
Pustaka Utama:
Bahan Ajar
Pendukung:
1. PSAK
2. Advanced Financial Accounting. Beams. Edisi 13
3. Advanced Accounting. Jeter, Debra C. Edisi 6
4. IAS
5. IFRS
Media Pembelajaran Software: Hardware:
Microsoft Windows, Microsoft Office (Excel PC/Laptop
dan Powerpoint).

Dosen Akuntansi Keuangan Lanjutan: Iin Indrawati, Agung Dinarjito, Amrie


Team teaching
Firmansyah, Siswanto, Kodirin
Mata kuliah Pengantar Akuntansi I dan II, Lab Pengantar Akuntansi I dan II, Akuntansi Keuangan
prasyarat Menengah I dan II, Lab Akuntansi Keuangan Menengah I dan II.

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 121


UTS : 35 %,
UAS : 35 %,
Aktivitas : 30 % terdiri dari:
Proporsi Nilai 1. Kehadiran : 10 %
2. Sikap dan Partisipasi Belajar : 30 %
3. Ujian harian/kuis/review test : 30 %
4. PR/Penugasan (mandiri/kelompok) : 30 %

Bentuk &
Kriteria
Mg CP Mata Materi Metode Estimas
Penilaian / Referensi
ke - Kuliah Pembelajaran Pembelajar i Waktu
an Tagihan
1 Memahami,  Pengertian Bentuk: 3 x 50” Kelancaran Video KLC
menjelaskan, kombinasi bisnis Kuliah dan kebenaran Buku Ajar
dan mampu  Konsep akuntansi Metode: dalam PKN STAN
mengaplikasika untuk kombinasi  Ceramah mengerjakan Advanced
n Business bisnis  Diskusi soal. Accounting
Combination  Akuntansi untuk Beams edisi
(kombinasi kombinasi bisnis Keaktifan 13, PSAK,
bisnis) menurut metode dalam kelas Advanced
akuisisi Accounting.
Jeter, Debra
C. Edisi 6,
IAS, IFRS.
2–3 Mahasiswa  Akuntansi untuk Bentuk: 6 x 50” Kelancaran Buku Ajar
mampu investasi saham Kuliah dan kebenaran PKN STAN,
menggunakan  Metode Ekuitas – Metode: dalam PSAK,
metode ekuitas konsolidasi satu  Ceramah mengerjakan Advanced
untuk investasi baris  Diskusi soal. Accounting
saham dari  Akuisisi Interim Beams edisi
sudut pandang  Investasi Keaktifan 13, Advanced
investor bertahap dalam kelas Accounting.
 Penjualan Jeter, Debra
investasi C. Edisi 6,
 Pembelian IAS, IFRS.
saham langsung
dari entitas
 Investee dengan
saham preferen
 Pengungkapan
4 Mengenal  Kombinasi bisnis Bentuk: 3 x 50”  Kelancaran Buku Ajar
Laporan yang Kuliah dan PKN STAN,
konsolidasian dilaksanakan Metode: kebenaran PSAK,
melalui perolehan  Ceramah dalam Advanced
saham  Diskusi mengerjakan Accounting
 penyusunan soal. Beams edisi
laporan  Keaktifan 13, Advanced
konsolidasi pada dalam kelas Accounting.
tanggal akuisisi Jeter, Debra
 penyusunan C. Edisi 6,
laporan IAS, IFRS.
konsolidasi
setelah akuisisi
 alokasi ekses
nilai wajar atas
nilai tercatat
kepada net asset
yang dapat

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 122


Bentuk &
Kriteria
Mg CP Mata Materi Metode Estimas
Penilaian / Referensi
ke - Kuliah Pembelajaran Pembelajar i Waktu
an Tagihan
diidentifikasi dan
goodwill
 Laporan Laba
Rugi konsolidasi
5 Menjelaskan  kertas kerja Bentuk: 3 x 50”  Kelancaran Buku Ajar
tehnik dan konsolidasi untuk Kuliah dan PKN STAN,
prosedur tahun perolehan Metode: kebenaran PSAK,
konsolidasi dengan asumsi  Ceramah dalam Advanced
induk perusahaan  Diskusi mengerjakan Accounting
menggunakan soal. Beams edisi
metode cost atau  Keaktifan 13, Advanced
psak 55 dalam kelas Accounting.
 kertas kerja Jeter, Debra
konsolidasi untuk C. Edisi 6,
tahun setelah IAS, IFRS.
perolehan dengan
asumsi induk
perusahaan
menggunakan
metode cost atau
psak 55 dan
metode ekuitas
 Alokasi ekses
kepada net asset
yang bisa
diidentifikasi
6-7 Menyusun  Transaksi Bentuk: 6 x 50”  Kelancaran Buku Ajar
laporan Interperusahaan- Kuliah dan PKN STAN,
konsolidasian Inventory Metode: kebenaran PSAK,
yang di  Transaksi Hulu  Presentasi dalam Advanced
dalamnya dan Hilir  Diskusi mengerjakan Accounting
terdapat (Downstream and  Review soal. Beams edisi
transaksi upstream sales) Test  Keaktifan 13, Advanced
penjualan  Profit yang belum dalam kelas Accounting.
inventory antar terealisasi- Jeter, Debra
perusahaan penjualan hulu C. Edisi 6,
yang melibatkan  Profit yang belum IAS, IFRS.
profit dengan terealisasi-
menggunakan penjualan hilir
cost dan equity  Contoh konsolidasi
method penjualan hulu
 Contohkonsolidasi-
penjualan hilir

Review Test
8 UJIAN TENGAH SEMESTER
9-10 Menyusun  Transaksi Bentuk: 6 x 50”  Kelancaran Buku Ajar
laporan Interperusahaan- Kuliah dan PKN STAN,
konsolidasian aset tetap yang Metode: kebenaran PSAK,
yang di tidak  Ceramah dalam Advanced
dalamnya didepresiasikan  Diskusi mengerjakan Accounting
terdapat (hulu dan hilir) soal. Beams edisi
transaksi  Transaksi  Keaktifan 13, Advanced
penjualan aset Interperusahaan- dalam kelas Accounting.
tetap antar aset tetap yang Jeter, Debra

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 123


Bentuk &
Kriteria
Mg CP Mata Materi Metode Estimas
Penilaian / Referensi
ke - Kuliah Pembelajaran Pembelajar i Waktu
an Tagihan
perusahaan didepresiasikan C. Edisi 6,
yang melibatkan (hulu dan hilir) IAS, IFRS.
profit dengan  Aset Tetap yang
menggunakan dijual tidak pada
cost method nilai wajarnya
 Contoh laporan
konsolidasi –
penjualan aset
tetap hulu dan
hilir
 Inventory yang
dibeli untuk
digunakan
sebagai asset
tetap untuk
operasi
11-12 Menyusun  Transaksi Bentuk: 6 x 50”  Kelancaran Buku Ajar
laporan interperusahaan – Kuliah dan PKN STAN,
konsolidasian obligasi Metode: kebenaran PSAK,
yang di  Laba dan rugi  Ceramah dalam Advanced
dalamnya konstruktif dari  Diskusi mengerjakan Accounting
terdapat transaksi obligasi soal. Beams edisi
transaksi  Obligasi induk  Keaktifan 13, Advanced
penjualan yang dibeli anak dalam kelas Accounting.
obligasi antar  Obligasi anak Jeter, Debra
perusahaan yang dibeli induk C. Edisi 6,
yang melibatkan IAS, IFRS.
profit dengan
menggunakan
cost method
13-14 Menerapkan  laporan Bentuk: 6 x 50”  Kelancaran Buku Ajar
praktek konsolidasian Kuliah dan PKN STAN,
akuntansi terkait untuk pembelian Metode: kebenaran PSAK,
perubahan perusahaan yang  Ceramah dalam Advanced
kepemilikan dilakukan pada  Diskusi mengerjakan Accounting
saham tahun berjalan. soal. Beams edisi
 pengaruh  Keaktifan 13, Advanced
perubahan dalam kelas Accounting.
kepemilikan dari Jeter, Debra
yang tidak C. Edisi 6,
mempunyai IAS, IFRS.
pengaruh dan
tidak mempunyai
kendali menjadi
punya kendali
 pengaruh
perubahan
kepemilikan dari
yang mempunyai
kendali, menjadi
tidak mempunyai
kendali.
 pengaruh
perubahan
kepemilikan tanpa

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 124


Bentuk &
Kriteria
Mg CP Mata Materi Metode Estimas
Penilaian / Referensi
ke - Kuliah Pembelajaran Pembelajar i Waktu
an Tagihan
menyebabkan
hilangnya kendali.
 pengaruh
perubahan
kepemilikan dari
deemed disposal.
 pengaruh
perubahan
kepemilikan dari
transaksi
pembelian saham
treasuri dari
kepentingan non
pengendali (Non
Controlling
Interest) yang
dilakukan anak
perusahaan
15 Review Test  Review Materi Bentuk: 3 x 50”  Kelancaran Buku Ajar
 Review Test Kuliah dan PKN STAN,
Metode: kebenaran PSAK,
 Ceramah dalam Advanced
 Diskusi mengerjakan Accounting
 Test soal. Beams edisi
13, Advanced
Accounting.
Jeter, Debra
C. Edisi 6,
IAS, IFRS.
16 UJIAN AKHIR SEMESTER
Untuk penugasan dapat dilakukan dengan memberikan penugasan pribadi atau kelompok dan sesuai dengan topik
pembelajaran

Tugas dapat diberikan selama masa perkuliahan berlangsung, tidak diperkenankan diberikan setelah masa
perkuliahan selesai

Review test dilakukan minimal sekali sebelum UTS dan sekali sebelum UAS

Materi tambahan untuk KLC:


https://klc.kemenkeu.go.id/?s=dyah+purwanti
https://klc.kemenkeu.go.id/?s=iin+indrawati https://klc.kemenkeu.go.id/?
s=amrie+firmansyah https://klc.kemenkeu.go.id/?s=agung+dinarjito

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 125


BIODATA PENULIS

Nama : Iin Indrawati


Jabatan/Kedudukan : Dosen
Unit Kantor : PKN STAN
Alamat E-mail : iindrawati@gmail.com

Riwayat pendidikan:
Tahun
PerguruanTinggi Fakultas/Jurusan/Prodi
Lulus
D-4/S-1 STAN Akuntansi
S-2 University of Houston, Clear Lake, Akuntansi
Texas USA
S-3

Mata kuliah yang diasuh:


No Nama Mata Kuliah
Akuntansi Keuangan Lanjutan
Akuntansi Keuangan Menengah
Pengantar Akuntansi

Karya ilmiah:
Keterangan penerbitan
Nama Penulis Judul artikel/buku (tahun/periode, nama
jurnal/penerbit buku/publikasian)

Buku Ajar Akuntansi Keuangan Lanjutan | 126

Anda mungkin juga menyukai