Anda di halaman 1dari 14

Patricia Sabella / 2201793395 / LC53

Tugas GSLC Financial Accounting II tanggal 9 Mei 2020 :


1. Beda opsi guaranteed residual value dengan Unguaranted Residual Value, berikan contoh kasus dan
hitungan serta jurnalnya (baik dari sudut lessor lamupun lessee)

Jawaban : Jika harga perolehan (nilai tercatat aset) melebihi nilai wajar, kerugian akan
dilaporkan. Perbedaan antara pembayaran minimum sewa bruto dan nilai wajar aset adalah
pendapatan bunga dan muncul karena selang waktu dalam pembayaran untuk sewa.

Contoh Case :
1)    Akuntansi untuk Sewa Tipe Penjualan dengan Penawaran Opsi atau Jaminan Nilai Residu
Jika perjanjian sewa mengharuskan lessor untuk menerima sejumlah pembayaran pada
akhir masa sewa dalam bentuk opsi pembelian atau jaminan nilai residu, pembayaran
minimum sewa akan memasukkan jumlah ini. Piutang kemudian ditingkatkan dengan nilai
kini pembayaran masa depan, dan penjualan ditingkatkan dengan nilai kini jumlah tambahan.
Untuk mengilstrasikan sewa tipe penjualan dengan opsi pembelian, asumsikan PT Galaxi
Raya sebagai lessor pada sewa yang digambarkan pada Skedul 2.
Jurnal awal ketika opsi pembelian atau penjaminan nilai residu sebesar Rp75.000 terutang
pada akhir lima tahun masa sewa, adalah sebagai berikut:
1 Januari 2012
Piutang Sewa 296.761
Penjualan 296.761
Beban Pokok Penjualan 175.000
Persediaan Barang Jadi 160.000
Biaya Langsung Awal Ditangguhkan 15.000
Kas 65.000
Piutang Sewa 60.000
Biaya Pelaksanaan 5.000

2)    Akuntansi untuk Sewa Tipe Penjualan dengan Nilai Residu Tidak Dijamin
Ketika perjanjian sewa tipe penjualan tidak berisi opsi pembelian atau penjaminan nilai
residu, tetapi umur ekonomis aset yang disewakan melebihi masa sewa, nilai residu dari
properti akan tetap untuk lessor (disebut dengan nilai residu yang tidak dijamin). Karena akun
penjualan mencerminkan nilai kini pembayaran minimum sewa, nilai residu yang tidak
dijamin tidak akan dimasukkan dalam akun penjualan. Akan tetapi, beban pokok penjualan
akan dikurangi nilai kini dari nilai residu yang tidak dijamin untuk mengakui fakta
bahwa lessor akan menerima kembali aset yang disewakan sebesar Rp75.000 (sama dengan
nilai kini sebesar Rp46.569). Jurnal untuk mencatat sewa dengan nilai residu yang tidak
dijamin adalah:
1 Januari 2012
Piutang Sewa 250.192
Penjualan 250.192
Beban Pokok Penjualan (Rp175.000 – Rp46.569) 128.431
Persediaan Barang Jadi (Rp160.000 – Rp46.569) 113.431
Biaya Langsung Awal Ditangguhkan 15.000
Piutang  Sewa 46.569
Persediaan Barang Jadi 46.569
Satu-satunya perbedaan antara akuntansi untuk nilai residu yang dijamin dan tidak dijamin
atau opsi pembelian adalah bahwa bukannya meningkatkan penjualan sebesar nilai kini dari
nilai residu, nilai kini dari nilai residu yang tidak dijamin dikurangkan dari harga perolehan
peralatan yang disewakan yang direpresentasikan oleh nilai residu yang tidak dijamin akan
dilkembalikan pada akhir masa sewa dan karenanya tidak “terjual” pada masa penandatangan
sewa. Nilai persediaan sebesar Rp46.569 yang direpresentasikan dengan nilai kini dari nilai
residu yang tidak dijamin belum dijual melainkan telah ditukar dengan suatu piutang dengan
jumlah yang sama.

2. Jelaskan yang dimaksud dengan bargain purchase option, berikan contoh kasus dengan
penghitungan dan jurnal yang dibutuhkan
Jawaban : Jika opsi pembelian dengan harga tertentu yang telah dipertimbangkan
diharapkan lebih kecil daripada harga pasar saat opsi untuk membeli maka opsi tersebut dapat
diterima, kemudian opsi tersebut akan disebut bargain purchase option. Leasing dengan
opsi untuk membeli termasuk dalam capital lease
Contoh Case : Pada 1 Januari 2012, PT Pelangi menyewakan peralatan kepada PT
Bianglala. Peralatan tersebut seharga 2.000.000 (Nilai wajar peralatan). Perjanjian sewa
mengandung klausul – klausul berikut ini:
 Masa Sewa 8 tahun
 Pembayaran tahunan setiap 1/1 sebesar 450.000
 Masa manfaat peralatan 10 tahun
 Estimasi nilai sisa pada akhir masa sewa adalah 300.000
Sewa dapat dibatalkan, dan PT Bianglala akan dikenakan penalti yang tidak signifikan. PT
Bianglala akan mengembalikan peralatan kepada PT Pelangi pada akhir masa sewa. Present
Value  (Nilai Kini) dari pembayaran sewa minimum (dihitung dengan menggunakan tingkat
bunga implisit 11.65%) adalah Rp1.827.100
Dari kasus diatas, untuk memastikan jenis sewa yang tepat maka dapat dilakukan sejumlah
uji kriteria sebagai berikut:
Kriteria Umum
“PT Bianglala akan mengembalikan peralatan kepada PT Pelangi pada akhir masa
sewa”. Redaksi ini juga dapat berarti lessee memilih untuk tidak memanfaatkan hak opsi.
Tidak dinyatakan dalam soal tetapi dari informasi bahwa aset tersebut dinilai lebih rendah
ketika opsi dapat dieksekusi maka terdapat kecenderungan transaksi tersebut mengandung
Hak Opsi yang dapat dimanfaatkan lessee.
Masa sewa lebih dari atau sama dengan 75% dari usia ekonomis aset yang disewakan.
Analisis:  =  = 80%

Nilai Kini dari pembayaran sewa lebih dari atau sama dengan 90% nilai wajar aset
Setelah melakukan uji kriteria diatas maka dapat disimpulkan bahwa transaksi sewa antara
PT Bianglala selaku lessee dengan PT Pelangi selaku lessor adalah capital lease. Hal ini
konsisten dengan bagan yang diuraikan oleh Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2015: 1.275)
sebagai berikut:
Analisis selanjutnya adalah mekanisme pencatatan komersial (penting dipahami bahwa dalam
ketentuan perpajakan atau fiskal, lessee tidak diperkenankan mengakui beban penyusutan
atas Aset Leasing dan Beban Bunga) yang harus dilakukan lessee pada laporan keuangannya.
Pencatatan yang dilakukan lessee harus mengikuti besaran angsuran setiap tahun yang
dihitung sebagai berikut:
Present Value of minimum lease payments : Rp1.827.100
PT Bianglala.                                                                                                                         
Lease Amortization Schedule. (Lessee)

Perhitungan Bunga dan Pokok


Annual Payment
Less Executory Interest (11.65%) on Reduction of Lease
Tanggal Costs Liability Liability Lease Liability
01/01/12 Rp450.000 – – Rp1.827.100
01/01/12 Rp450.000 – Rp450.000 Rp1.377.100
01/01/13 Rp450.000 Rp160.432 Rp289.568 Rp1.087.532
01/01/14 Rp450.000 Rp126.697 Rp323.303 Rp764.229
01/01/15 Rp450.000 Rp89.033 Rp360.967 Rp403.262
 

Jurnal yang dicatat oleh PT Bianglala (lessee) untuk tahun 2012 s.d. tahun 2015 adalah
sebagai berikut:
Tanggal Keterangan Debit Kredit
Aset Leasing Rp1.827.100 –
01/01/12          Utang Leasing – Rp1.827.100
Utang Leasing Rp450.000 –
01/01/12          Kas – Rp450.000
Beban Penyusutan- Leased Asset Rp250.000 –
         Akumulasi Beban Penyusutan – Rp250.000
Analisis:  =
= Rp250.000

 
31/12/12    
01/01/13 Utang Bunga Rp160.432 –
  Utang Leasing Rp289.568 –
             Kas – Rp450.000
31/12/13 Beban Penyusutan- Leased Asset Rp250.000 –
           Akumulasi Beban Penyusutan – Rp250.000
01/01/14 Utang Bunga Rp126.697 –
  Utang Leasing Rp323.303 –
             Kas – Rp450.000
31/12/14 Beban Penyusutan- Leased Asset Rp250.000 –
           Akumulasi Beban Penyusutan – Rp250.000
01/01/15 Utang Bunga Rp89.033 –
  Utang Leasing Rp360.967 –
             Kas – Rp450.000
31/12/15 Beban Penyusutan- Leased Asset Rp250.000 –
           Akumulasi Beban Penyusutan – Rp250.000

3. Buat tabel jenis2 leases dari sudut lessee dan dari sudut lessor
Sewa dari Sudut Pandang Lessee. Apabila dilihat dari sudut pandang lesse, FASB
mengelompokkan leasing menjadi :
1. Capital lease/financing lease atau sewa pembiayaan yaitu suatu jenis leasing yang
memenuhi salah satu atau lebih dari syarat-syarat berikut ini :
- Adanya transfer kepemilikan aset yang disewakan pada akhir masa sewa;
- Adanya opsi bargain purchase;
- Jangka waktu sewa adalah 75% atau lebih dari umur ekonomis aset yang disewa;
- Nilai kini awal sewa dari pembayaran sewa minimum adalah 90% atau lebih dari harga
pasar set

2. Operating lease atau sewa operasi, yaitu transaksi sewa menyewa biasa dan jangka waktu
sewanya lebih pendek dari pada umur ekonomis propertinya. Lessee biasanya tidak
mempunyai hak membeli pada waktu kontrak sewa berakhir sehingga tidak terjadi
perpindahan hak milik barang. Kontrak sewa ini bersifat cancelable yaitu dapat diputuskan
pihak lessee sewaktu-waktu atau sebelum masa kontrak berakhir. Pada dasarnya leasing yang
tidak memenuhi salah satu kriteria pada financial/capital lease digolongkan sebagai operating
lease.

Pengertian yang kurang lebih sama juga dinyatakan dalam PSAK Nomor 30 (Revisi 2007).
PSAK menyatakan bahwa sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan (capital lease) jika
sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan
kepemilikan aset sedangkan suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak
mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset.
Klasifikasi sewa sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi didasarkan pada substansi
transaksi dan bukan pada bentuk kontraknya. Contoh dari situasi yang secara individual atau
gabungan dalam kondisi normal mengarah pada sewa yang diklasifikasikan sebagai sewa
pembiayaan adalah :
1. sewa mengalihkan kepemilikan aset kepada penyewa (lessee) pada akhir masa sewa;
2. lessee mempunyai opsi untuk membeli aset pada harga yang cukup rendah dibandingkan
nilai wajar pada tanggal opsi mulai dapat dilaksanakan, sehingga pada awal sewa dapat
dipastikan bahwa opsi memang akan dilaksanakan;
3. masa sewa adalah untuk sebagian besar umur ekonomis aset meskipun hak milik tidak
dialihkan;
4. pada awal sewa, nilai kini dari jumlah pembayaran sewa minimum secara substansial
mendekati nilai wajar aset sewaan; dan
5. aset sewaan bersifat khusus dan hanya lessee yang dapat menggunakannya tanpa perlu
modifikasi secara material.
Sewa dari Sudut Pandang Lessor. Ada dua jenis leasing dilihat dari sudut pandang lessor,
yaitu:
1. Capital lease, atau sewa pembiayaan, yang terdiri antara lain :
- Sales Type Leases, yaitu salah satu jenis dari capital lease, yang mana leased property pada
saat permulaan sewa mempunyai nilai yang berbeda dengan cost yang ditanggung lessor.
Lessor dalam hal ini bisa menempatkan suatu pabrikan atau dealer yang memakai metode
leasing sebagai salah satu jalur pemasarannya.
- Direct Financing Leases, yaitu salah satu bentuk financial leasing yang dibiayai langsung
oleh lessor.
– Leverage Leases, adalah capital lease dalam bentuk yang lebih komplek sebab melibatkan
sekurangnya tiga pihak yang berdiri sendiri. Jadi disamping lessor dan lessee ada pula credit
provider atau debt participant yang membiayai sebagian besar asetnya.

2. Operating Lease adalah suatu kontrak dimana barang lease-nya tidak diamortisasi sampai
habis selama lease period dan lessor tidak mengharpkan profit semata-mata dari rental lease
tersebut tetapi mengharapkan adanya recovery dari hasil penjualan barang atau dengan
menyewakan kembali barang itu kepada pihak berikutnya.

3. Penjualan dan Lease Kembali (Sales and Leaseback), yang mana lessee menjual barang
yang dimilikinya kepada lessor, yang kemudian terhadap barang yang sama ini kemudian
dilakukan suatu kontrak antara lessee dan lessor

4. Jelaskan yang dimaksud dengan executory costs, berikan contoh kongkritnya


Jawaban : Pembayaran sewa kadang-kadang mencakup beban untuk hal-hal seperti asuransi,
pemeliharaan, dan pajak yang timbul atas harta yang dilease. Pengeluaran ini disebut Biaya
Eksekutori (Executory Cost). Dan tidak dimasukkan beban untuk penyisihan dari pembayaran lease
minimum

Contoh soal : Asumsikan bahwa PT Jaya Konstruksi (Jakon) menyewa peralatan dari PT


Traktor Leasing, dengan persyaratan sebagai berikut:
·      Masa sewa: 5 tahun dimulai 1 Januari 2012, tidak dapat dibatalkan.
·      Jumlah sewa: Rp65.000 per tahun, dibayar di muka termasuk Rp5.000 untuk biaya
pelaksanaan (biaya eksekutori – executory costs).
·      Perkiraan umur ekonomis peralatan: 5 tahun.
·      Nilai residu (sisa) peralatan yang diharapkan pada akhir periode sewa: Tidak ada.
·      Tingkat bunga implisit sewa sama dengan tingkat bunga pinjaman inkremental lessee yaitu
10%.                        
a.    Nilai kini dari pembayaran sewa minimum: [3]
Rp60.000 + (Rp60.000 (3,1699) – [Lihat Tabel 4]     = Rp250.192      
b.    Jurnal untuk mencatat sewa di awal masa sewa adalah: (Lihat skedul 1: Skedul
Pembayaran Sewa)
1 Januari 2012
Peralatan Sewaan 250.192
Liabilitas Sewa Pembiayaan 250.192
Beban Sewa    5.000
Liabilitas Sewa Pembiayaan 60.000
Kas 65.000
31 Desember 2012
Beban Penyusutan – Peralatan Sewaan 50.038
Akumulasi Penyusutan – Peralatan Sewaan 50.038
(Rp250.192/5 = Rp50.038)
Beban Pelaksanaan Dibayar Di muka [4] 5.000
Liabilitas Sewa Pembiayaan 40.981
Beban Bunga 19.091
Kas 60.000

5. Selesaikan problem P 21-1, P 21-5, P 21-6, P 21-9, P 21-11


P 21- 1
a.
Vance Company
Lease Amortisation Schedule
Annuity due Basis
Annual lease Interest 8% on Reduction of Lease liability
payment liability lease liability
1-1-2020 €571.641
1-1-2020 €113.864 0 €113.864 €457.777
1-1-2021 113.864 36.622 77.242 380.535
1-1-2022 113.864 30.443 83.421 297.114
1-1-2023 113.684 23.769 90.095 207.019
1-1-2024 113.684 16.562 97.302 109.717
1-1-2025 113.684 87.777 105.087 4.630
1-1-2026 5.000 370 4.630 0

b. Journal entries
January 1, 2019
Right of use asset 571,641
Lease liability 571,641
Lease liability 113,864
Cash 113,864

December 1, 2019
Interest expense 36,622
Lease liability 36,622
Depreciation expense 95,274
Right of use asset 95,274
(571,641 / 6)

January 1, 2020
Lease liability 36,622
Interest expense 36,622
Interest expense 36,622
Lease liability 77,242
Cash 113,864

December 31, 2020


Interest expense 30,443
Lease liability 30,443
Depreciation expense 95,274
Right of use asset 95,274

c. A lease incentive doesn’t impact the measurement of the lease liability. However, a reduction
in the right of use asset must be made, Thus, the right of use asset would be measures at
566,641 (571,641 – 5,000).
The prepayment of rent by the lessee should be recorded as an asset in the form of an
increased right of use asset. Therefore the right of use asser would initially be measured at
576,641 (571,641 + 5,000).
P 21-5
a.
Grishell Shipping Company
Schedule to compute the discounted present value
Of terminal facilities and the related obligation
January, 2019
Present value of first 10 payments:
Immediate payment 800,000
Present value of an ordinary 5,441,354 6,241,354
annuity for 9 years at 6%
(800,000 x 6.801692
Present value of last 10 payements:
First payment of 320,000 320,000
Present value of ordinary annuity for 9 2.176.541
years at 6%
(320,000 x 6.801692)
Present value of last 10 payments at 2.496.541
January 1, 2020
Discount to January 1, 2019 1,394,056
(2,496,541 x .558395)
Discounted present value to terminal 7,635,410
facilities and related obligation
b. 1.
January 1, 2021
Lease liability 800,000
($386,732 / 413,268)
Cash 800,000
c. 2.
Partial Amortization Schedule
(Annuity due Basis)
Date Lease Interest 6% on Reduction of Lease
Payment Lease Liability Lease Liability Liability
1-1-2019 7,635,410
1-1-2019 800.000 - 800.000 6,835,410
1-1-2020 800.000 410,125 389,875 6,445,535
1-1-2021 800.000 386,732 413,268 6,032,267
1-1-2022 800.000 361,936 438,064 5,594,203

December 31, Depreciation 190,885


2021 expense
Right of use asset 190,885

3.
December 31, Interest expense 361,936
2021
Interest payable 361,936

P21-6
a. This is a sales-type lease for Glaus (lessor), since the lease term is greater than 75% of the
economic life of the leased asset. The lease term is 78% (7 ÷ 9) of the asset’s economic life.
In addition, the present value of the lease payments is greater than 90% of the asset’s fair
value
b. Calculation of annual rental payment:
$700,000-(€50,000 x .71068) = 109,365
6.07569
c. Computation of present value of minimum lease payment:
PV of annual payments €109,365 x 5.91732 = €647,148
d. Journal
1-1-2019 Right of use asset 647,148
Lease liability 647,148
Lease liability 109,365
Cash 109,365
12-31-2019 Depreciation expense 92,450
Right of use asset 92,450
(647,148/7)
Interest expense 32,267
Lease liability 32,267
(647,148 -109,365) x
.06
1-1-2020 Lease liability 109,365

Cash 109,365
12-31-2020 Depreciation expense 92,450
Right of use asset 92,450
Intersest expense 27,641
Lease liability 27,641
(647,148-109,365-
77,098) x .06

e. Journal
1-1-2019 Lease receivable 700,000
COGS 525,000
Sales 700,000
Inventory 525,000
Cash 109,365
Lease receivable 109,365
12-31-2019 Lease receivable 29,532
Interest revenue 29,532
(700,000 – 109,365) x.05
1-1-2020 Cash 109,365
Lease receivable 109,365
12-31-2020 Lease receivable 25,540
Interest revenue 25,540
(700,000-109,365-
79,833) x .05
f. PV of annual payments
(€109,365 X 5.91732*) €647,148
PV of amount probable to be owed
[(€50,000 – €40,000) X .66506**] €6,651
Lease Liability €653,799

*Present value of an annuity-due for 7 periods at 6%.


**Present value of $1 for 7 periods at 6%.
In this case, the guaranteed residual value is greater than the expected residual value. Therefore,
the lessee must include the present value of the amount probable to be owed under the guaranteed
residual value in its calculation of the initial lease liability.
P21-9
a. The lease is a sales-type lease because: (1) the lease term exceeds 75% of the asset’s
estimated economic life (10/12 = 83%), and (2) the present value of the lease payments is
greater than 90% of the fair value of the asset, as calculated below:
¥40,000 Annual rental payment
x7.24689 PV of an annuity-due of 1 for n = 10, i = 8%
¥ 289,876 PV of periodic rental payments

¥289,876 PV of periodic rental payments


÷299,140 Fair value of check-in kiosk
96.90% Rental payments percentage of fair

1. Present value of an annuity due of ¥1for 10 periods discounted at 8% 7,24689


Annual lease payment ¥40,000
Present value of the 10 rental payments 289,876
Add present value of estimated residual value of $20,000 in 8 years at 8%
(¥20,000 x .46319) ¥9,264
Lease receivable at commencement ¥299,140
2. Sales price is $289,876 (the present value of the 10 annual lease payments); or the lease
receivable of ¥ 299,140 minus the PV of the unguaranteed residual value of ¥9,264.
3. Cost of goods sold is ¥170,736 (the ¥180,000 cost of the asset less the present value of the
unguaranteed residual value of ¥9,264). The ¥4,000 in sales commissions are not included in
the cost of goods sold, though they would be expensed separately by the lessor.

b. Amortization
Kobayashi Group
Lease Amortization Schedule
Annuity due basis, unguaranteed residual value
Beginning of Annual lease Interest (8%) on Lease receivable Lease receivable
year payment plus lease receivable recovery
residual value
Initial PV - - - $ 299,140
1 $ 40,000 - $ 40,000 259,140
2 $ 40,000 $20,731 19,269 239,871
3 $ 40,000 19,190 20,810 219,061
4 $ 40,000 17,525 22,475 196,586
5 $ 40,000 15,727 24,273 172,313
6 $ 40,000 13,785 26,215 146,098
7 $ 40,000 11,688 28,312 117,785
8 $ 40,000 9,423 30,577 87,208
9 $ 40,000 6,977 33,023 54,185
10 $ 40,000 4,335 35,665 18,520
End of 10 $ 20,000 1,482 18,518 1
420,000 120,861 $299,139

c. Journal Beginning of the year


Lease receivable 299,140
COGS 170,736
Sales 298,876
Computer inventory 180,000

Selling expense 4,000


Cash 4,000

Cash 40,000
Lease receivable 40,000

End of the year


Lease receivable 20,731
Interest revenue 20.731

P 21-11
a. The lease agreement satisfies the 90% of fair value requirement (calculation below).

PV of Lease Payments:
PV of rental payments, $30,300 X 7.24689* $219,581
PV of guaranteed residual value, $50,000 X .46319** 23,160
PV of Lease Payments $242,741
Fair value of the asset ÷ 242,741
Percentage of fair value of the leased asset 100%

For the lessor, it is a sales-type lease

PV of Lease Liability:
PV of rental payments, $30,300 X 7.24689* $219,581
PV of guaranteed residual expected to be owed
[($50,000 – $45,000) X .46319**] 2,316
Initial lease liability $221,897
b. Journal
January 1, 2019
Lessee:
Leased equipment $242,741
Leased liability $242,741
( $30,300 x 7,24689 = $219,581)
( $50,000 x .46319 = $23.160 )
= $242,741
Right of use asset 221.897
Lease liability 221,897
Lease liability 30,300
Cash 30,300

January 1, 2019
Lessor :
Lease receivable 242,741
COGS 180,000
Sales revenue 242,741
Inventory 180,000
Cash 30,300
Lease receivable 30,300

December, 31 2019
Lessee:
Interest expense 15,328
Lease liability (221,897 – 15,328
30,300) x .08
Depreciation expense 22,190
Right of use asset 22,190
(221,897/10)

December 31,2019
Lessor:
Lease receivable 16,995
Lease revenue 16,9795
(242,741-30,300)x .08

c. In both (1) and (2), the lessee is no longer obligated or expected to make any payment at
the end of the lease. As a result, there should be no amount of the residual value included
in the lessee’s initial measurement of the lease liability or right-of-use asset. Thus, in both
(1) and (2), the amount of the initial lease liability is $219,581, or the present value of the
annual rental payments (see part a for calculation).
d. While the lessor still includes even an unguaranteed residual value in the calculation of a
lease receivable under a finance (sales-type) lease, the lack of a residual value guarantee
in this case could lead the lease to be classified as an operating lease, as present value of
the lease payments may be less than 90% of the fair value of the asset. As a result, the
lessor might not remove the asset from its books at all, but rather continue to depreciate
the asset as normal and book lease revenue as it receives and earns rental payments. In
this situation ($219,581 ÷ $242,741 = 90.5%) the present value test is still met and the
lease is classified as a sales-type lease.

Anda mungkin juga menyukai