Edisi Kedua
Cetakan pertama, Juni 2015 Cetakan kelima, November 2016
Cetakan kedua, Mei 2016
Cetakan ketiga, Agustus 2016
Cetakan keempat, September 2016
658
HAN HANAFI, Mamduh
m Materi pokok manajemen; 1 – 12/ EKMA4116/4 sks/
Mamduh Hanafi, -- Cet.5; Ed.2.--. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka, 2016.
734 hal; ill; 21 cm
ISBN: 978-979-011-968-0
1. manajemen
I. Judul
iii
Daftar Isi
Kegiatan Belajar 2:
Perkembangan Teori dan Pemikiran Manajemen ............................. 1.32
Latihan …………………………………………............................... 1.56
Rangkuman ………………………………….................................... 1.57
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 1.58
Kegiatan Belajar 2:
Etika Bisnis dan Tanggung Jawab Sosial .......................................... 2.25
Latihan …………………………………………............................... 2.40
iv
Kegiatan Belajar 3:
Globalisasi ......................................................................................... 2.44
Latihan …………………………………………............................... 2.64
Rangkuman ………………………………….................................... 2.64
Tes Formatif 3 ……………………………..…….............................. 2.65
Kegiatan Belajar 2:
Perencanaan Strategis ....................................................................... 3.31
Latihan …………………………………………............................... 3.62
Rangkuman ………………………………….................................... 3.63
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 3.64
Kegiatan Belajar 2:
Alat Perencanaan dan Pengambilan Keputusan ................................ 4.27
Latihan …………………………………………............................... 4.54
Rangkuman …………………………………..................................... 4.55
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 4.56
Kegiatan Belajar 2:
Wewenang, Departementalisasi, Hubungan Pelaporan, dan 5.30
Desain Kerja .......................................................................................
Latihan …………………………………………............................... 5.50
Rangkuman ………………………………….................................... 5.51
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 5.52
vi
Kegiatan Belajar 2:
Perubahan Organisasi ...................................................................... 6.30
Latihan …………………………………………............................... 6.48
Rangkuman ………………………………….................................... 6.48
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 6.49
Kegiatan Belajar 2:
Motivasi .............................................................................................. 7.25
Latihan …………………………………………............................... 7.45
Rangkuman ………………………………….................................... 7.45
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 7.46
vii
Kegiatan Belajar 2:
Mengelola Konflik ............................................................................. 8.25
Latihan …………………………………………............................... 8.41
Rangkuman ………………………………….................................... 8.41
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 8.42
Kegiatan Belajar 2:
Kepemimpinan Strategis .................................................................... 9.29
Latihan …………………………………………............................... 9.46
Rangkuman ………………………………….................................... 9.46
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 9.47
viii
Kegiatan Belajar 2:
Pengendalian Keuangan ..................................................................... 10.24
Latihan …………………………………………............................... 10.44
Rangkuman ………………………………….................................... 10.45
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 10.45
Kegiatan Belajar 2:
Sistem Informasi Manajemen............................................................ 11.28
Latihan …………………………………………............................... 11.50
ix
Kegiatan Belajar 2:
Kreativitas dan Inovasi dalam Organisasi ......................................... 12.24
Latihan …………………………………………............................... 12.35
Rangkuman ………………………………….................................... 12.35
Tes Formatif 2 ……………………………..…….............................. 12.36
Kegiatan Belajar 1
1. Pengertian Organisasi
Berbicara manajer, kita juga harus membicarakan organisasi. Pekerjaan
manajer tidak lepas dari organisasi. Apa yang dimaksud dengan organisasi?
Organisasi bisa didefinisikan sebagai sekelompok orang yang bekerja sama
dan berkoordinasi untuk mencapai tujuan tertentu. Sebagai contoh, Anda
membentuk panitia peringatan hari ulang tahun kemerdekaan Republik
Indonesia. Anda mengumpulkan teman-teman Anda. Kemudian, Anda
membagi tugas dengan teman-teman Anda. Anda bertugas mengoordinasi,
sedangkan teman Anda ada yang mengerjakan tugas mengumpulkan dana,
ada yang bertugas menyusun daftar acara, ada yang menghubungi pembicara
dan pengisi acara, dan sebagainya. Tujuannya jelas, yaitu menyelenggarakan
acara peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia.
Organisasi ini terdapat di mana-mana. Ada organisasi yang bersifat
bisnis (mencari keuntungan), seperti perusahaan-perusahaan. Ada organisasi
yang mendorong kegiatan sosial, seperti perkumpulan arisan, kepengurusan
RT (rumah tangga) dan RW (rumah warga), bahkan ada organisasi yang
bertujuan mengoordinasi negara-negara di dunia, yaitu PBB (Perserikatan
Bangsa-Bangsa). Organisasi tersebut didirikan untuk mencapai tujuan
tertentu, baik tujuan profit (memperoleh keuntungan) maupun tujuan
nonprofit (bukan untuk memperoleh keuntungan).
Apa yang dimaksud dengan terkoordinasi? Dua orang yang bekerja sama
tentunya memerlukan koordinasi. Misalnya, dalam kegiatan sosial, Anda
melakukan pembagian kerja. Teman Anda mengerjakan dekorasi panggung,
sedangkan Anda menjemput artis penyanyi. Apa yang dimaksud dengan
terstruktur? Organisasi militer merupakan contoh organisasi yang
mempunyai struktur yang ketat. Sebaliknya, kegiatan RT (rumah tangga) atau
RW (rukun warga) merupakan contoh organisasi yang mempunyai struktur
yang longgar. Organisasi militer mempunyai deskripsi pekerjaan yang jelas,
atasan yang jelas, aturan yang jelas, dan mengikat. Sebaliknya, RT atau RW,
meskipun ada Pak RT ataupun Pak RW, strukturnya tidak begitu ketat dan
peraturan tidak sama mengikatnya dibandingkan dengan organisasi militer.
1.4 Manajemen
Contoh organisasi
Mana yang merupakan organisasi dan yang bukan merupakan
organisasi?
1. Untuk meningkatkan kesejahteraan para pensiunan suatu instansi,
dibentuk Koperasi Pensiunan Instansi X. Kepengurusan kemudian
dibentuk dan mulai bekerja. Tujuan ditetapkan, yaitu memperoleh
keuntungan yang bisa dibagikan kepada anggota koperasi. Kegiatan
mulai dilakukan dengan anggota koperasi berjumlah 50 orang. Koperasi
mulai menunjukkan hasilnya pada tahun pertama setelah didirikan. Rata-
rata keuntungan yang dibagikan ke anggota mencapai Rp500 ribu per
orang.
2. Sekumpulan orang melakukan unjuk rasa di depan kantor kecamatan.
Pada mulanya, mereka bermaksud menyuarakan aspirasi mereka,
menuntut kenaikan upah. Kumpulan orang tersebut pada mulanya
berangkat secara terorganisasi. Ada ketua rombongan, rencana kegiatan
di depan kantor, dan akan pulang pukul 13 setelah pidato dibacakan.
Akan tetapi, sesampainya di depan kantor kecamatan, kumpulan orang
tersebut berubah menjadi kacau. Ada yang mencoba merusak kantor, ada
yang bentrok dengan petugas keamanan, sedangkan ketua rombongan
tidak diketahui keberadaannya. Tujuan mereka menjadi tidak jelas.
Tidak ada lagi koordinasi antaranggota rombongan tersebut.
Jawaban
Contoh 1 merupakan organisasi. Ada orang yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu.
Contoh 2 bukan organisasi. Ada kumpulan orang, tetapi tidak ada
koordinasi dan tidak ada tujuan jelas tertentu yang ingin dicapai.
EKMA4116/MODUL 1 1.5
2. Manfaat Organisasi
Organisasi mempunyai manfaat, terutama karena dengan organisasi,
pencapaian tujuan akan lebih efektif dan lebih efisien. Kerja sama orang-
orang dalam organisasi memungkinkan terjadinya situasi tersebut. Secara
spesifik, organisasi bisa memberikan manfaat berikut ini.
a. Organisasi melayani masyarakat
Kita dapat melihat banyak organisasi yang membuat kehidupan menjadi
lebih baik. Polisi membuat kehidupan lebih aman. Organisasi pendidikan
atau keagamaan membuat kehidupan lebih tenteram dan masyarakat
lebih cerdas. Bahkan, perusahaan-perusahaan yang didirikan untuk
tujuan keuntungan memberikan pelayanan yang bermanfaat bagi
masyarakat. Perusahaan transportasi membuat perjalanan lebih lancar
dan perusahaan makanan menyediakan kebutuhan sehari-hari.
b. Organisasi mencapai tujuan
Kita sudah berbicara banyak pada bagian sebelumnya, bagaimana
organisasi bisa mencapai tujuan dengan lebih efektif dibandingkan kalau
kita bekerja sendiri.
c. Organisasi memberi karier
Pada organisasi yang sudah mapan, organisasi bisa melayani kebutuhan
anggotanya. Orang yang membutuhkan uang dapat bekerja untuk
organisasi dan digaji. Orang yang ingin mengembangkan kariernya
sekaligus memenuhi kebutuhan prestasi dan pengakuan akan bekerja di
suatu organisasi dari tingkat paling bawah sampai jadi direktur utama.
Jika sudah lulus perguruan tinggi, sebagian dari mahasiswa akan siap
meniti karier di suatu organisasi tertentu.
d. Organisasi memelihara ilmu pengetahuan
Organisasi, seperti universitas, museum, bahkan perusahaan, memelihara
dan menjaga ilmu pengetahuan yang sudah pernah ada. Kemampuan
memelihara ilmu pengetahuan tersebut sangat penting untuk kehidupan
manusia dan kemampuan tersebut membedakan manusia dari binatang.
Binatang tidak mempunyai kemampuan menjaga ilmu pengetahuan yang
mereka peroleh. Akibatnya, tidak ada akumulasi ilmu pengetahuan untuk
binatang. Sebaliknya, manusia mempunyai akumulasi yang dapat dilacak
sampai zaman Yunani kuno yang terkenal dengan filsufnya, seperti Plato
dan Aristoteles. Akumulasi memungkinkan peradaban yang lebih maju
dan perkembangan peradaban yang lebih cepat. Kalau Anda akan
memecahkan persoalan matematika tertentu, tetapi belum tahu banyak
1.6 Manajemen
3. Manajemen
Apa yang dimaksud dengan manajemen? Manajemen dapat didefinisikan
melalui banyak cara. Berikut ini beberapa definisi manajemen.
a. Manajemen adalah suatu proses saat suatu kelompok orang bekerja sama
mengarahkan orang lainnya untuk bekerja mencapai tujuan yang sama
(Massie dan Douglas).
b. Manajemen adalah suatu proses bekerja sama dengan dan melalui
lainnya untuk mencapai tujuan organisasi dengan efektif dan secara
efisien menggunakan sumber daya yang terbatas di lingkungan yang
berubah-ubah (Kreitner).
c. Manajemen adalah koordinasi semua sumber daya melalui proses
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian supaya
mencapai tujuan tertentu yang ditentukan (Sisk).
d. Manajemen adalah menciptakan lingkungan yang efektif agar orang bisa
bekerja di organisasi formal (Koontz dan O’Donnel).
e. Manajemen mencakup kegiatan yang dilakukan oleh satu atau lebih
orang untuk mengoordinasikan kegiatan yang dilakukan oleh orang
lainnya dan untuk mencapai tujuan yang tidak bisa dicapai oleh satu
orang saja (Donnely, Gibson, dan Ivancevich).
f. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, aktivitas anggota organisasi, dan kegiatan yang
menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditentukan (Stoner, Freeman, dan Gilbert).
g. Manajemen adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, serta
pengendalian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien (Jones dan
George). Menurut Mary Parker Follet, manajemen adalah seni mencapai
sesuatu melalui orang lain (the art of getting things done through the
others).
EKMA4116/MODUL 1 1.7
Fungsi manajemen/
proses manajemen
Perencanaan Tujuan
organisasi
Sumber daya Pengorganisasian
Pengarahan
Manajer
B. PROSES MANAJEMEN
Perencanaan
*) Menetapkan tujuan
*) Menentukan cara mencapai
tujuan tersebut
Pengendalian Pengorganisasian
*)Mengorganisasi kegiatan dan
*) Memonitor orang
*) Memastikan tujuan telah tercapai *)Menentukan apa yang harus
dikerjakan
Pengarahan
*) Membuat orang bekerja
optimal
*) Memotivasi dan mengarahkan
orang
Pada intinya, ada banyak variasi fungsi manajemen. Mulai dari yang
sederhana, yaitu tiga fungsi, sampai yang lebih banyak, yaitu lima fungsi.
Bagian berikut ini menjelaskan lebih lanjut masing-masing fungsi
manajemen tersebut.
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan berarti kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih
cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Pengambilan keputusan
merupakan bagian dari perencanaan yang berarti menentukan atau memilih
alternatif pencapaian tujuan dari beberapa alternatif yang ada. Perencanaan
diperlukan untuk mengarahkan kegiatan organisasi. Langkah pertama,
rencana ditetapkan untuk organisasi secara keseluruhan. Kemudian, rencana
yang lebih detail untuk masing-masing bagian atau divisi ditetapkan. Dengan
cara semacam itu, organisasi mempunyai perencanaan yang konsisten secara
keseluruhan.
Beberapa manfaat perencanaan adalah (1) mengarahkan kegiatan
organisasi yang meliputi penggunaan sumber daya dan penggunaannya untuk
mencapai tujuan organisasi, (2) memantapkan konsistensi kegiatan anggota
organisasi agar sesuai dengan tujuan organisasi, dan (3) memonitor kemajuan
organisasi. Jika organisasi berjalan menyimpang dari tujuan yang telah
ditetapkan, dapat dilakukan perbaikan. Manfaat nomor tiga tersebut erat
kaitannya dengan kegiatan pengendalian. Pengendalian memerlukan
perencanaan dan perencanaan bermanfaat bagi pengendalian.
3. Pengarahan (Leading)
Setelah struktur organisasi ditetapkan, orang-orangnya ditentukan.
Langkah selanjutnya adalah membuat bagaimana orang-orang tersebut
bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Manajer perlu “mengarahkan”
orang-orang tersebut. Lebih spesifik lagi pengarahan meliputi kegiatan
memberi pengarahan (directing), memengaruhi orang lain (influencing), dan
memotivasi orang tersebut untuk bekerja (motivating). Pengarahan biasanya
dikatakan sebagai kegiatan manajemen yang paling menantang dan paling
penting karena langsung berhadapan dengan manusia.
Bagaimana membuat orang lain bekerja untuk tujuan organisasi
merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Manajer harus mampu menciptakan
suasana (atmosfer) yang bisa mendorong orang untuk bekerja. Cara yang
dipakai mungkin sangat berlainan dari satu organisasi ke organisasi lain.
Microsoft, perusahaan pembuat perangkat lunak (software) di Amerika
Serikat, membuat suasana kerja yang sangat longgar. Karyawan yang terdiri
atas para pemrogram (programmer) tidak mempunyai jam kerja tertentu.
Mereka dapat masuk dan keluar kapan saja dan biasanya justru keluar kantor
malam hari. Mereka tidak perlu memakai seragam, boleh datang dengan T-
Shirt atau celana jeans. Di tempat kerja, disediakan meja biliar atau minuman
ringan (softdrink) bebas. Prinsipnya, asal pekerjaan mereka selesai dan
mereka bisa menghasilkan software yang baik, tidak ada masalah dengan
peraturan kerja. Suasana semacam itu barangkali mirip dengan perguruan
tinggi, yaitu staf pengajar bisa keluar masuk kapan saja. Akan tetapi, suasana
EKMA4116/MODUL 1 1.15
4. Pengendalian (Controlling)
Elemen terakhir proses manajemen adalah pengendalian. Pengendalian
bertujuan melihat apakah kegiatan organisasi sesuai dengan rencana. Manajer
harus selalu memonitor kemajuan organisasi. Fungsi pengendalian meliputi
empat kegiatan: (1) menentukan standar prestasi, (2) mengukur prestasi yang
telah dicapai selama ini, (3) membandingkan prestasi yang telah dicapai
dengan standar prestasi, dan (4) melakukan perbaikan jika ada penyimpangan
dari standar prestasi yang telah ditentukan. Kemudian, kembali lagi ke fungsi
perencanaan untuk periode berikutnya.
C. JENIS-JENIS MANAJEMEN
1. Berdasarkan Hierarki
a. Manajemen puncak (top management)
Manajer tingkat atas bertanggung jawab terhadap perusahaan secara
keseluruhan. Biasanya, mereka terdiri atas sekelompok kecil manajer. Tugas
mereka menentukan tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan secara umum,
yang kemudian akan diterjemahkan lebih spesifik oleh manajer di bawahnya.
Mereka menentukan keputusan-keputusan strategis yang akan menentukan
kelangsungan hidup organisasi, seperti membuat pabrik baru, membuat
produk baru, dan memasuki pasar internasional. Nama untuk posisi tersebut
dapat bermacam-macam: direktur utama dengan direksi-direksi lainnya,
presiden direktur, dan wakil presiden direktur. Di Amerika Serikat, istilah
yang lebih populer adalah CEO (chief executive officer).
2. Berdasarkan Fungsi
a. Manajer umum
Manajer umum bertanggung jawab mengawasi unit tertentu yang
mempunyai beberapa bidang sekaligus. Manajer suatu divisi merupakan
contoh manajer umum. Manajer umum bertangung jawab terhadap aktivitas
pemasaran, keuangan, dan operasi divisi tersebut. Manajer divisi, cabang
internasional, dan cabang daerah tertentu merupakan contoh lain manajer
umum.
b. Manajer fungsional
Manajer fungsional bertanggung jawab terhadap satu aktivitas organisasi
tertentu. Sebagai contoh, manajer pemasaran mengawasi aktivitas pemasaran
organisasi. Dia tidak bertanggung jawab terhadap aktivitas keuangan
organisasi meskipun melakukan koordinasi dengan manajer keuangan dan
manajer bidang lainnya. Sebaliknya, manajer keuangan bertanggung jawab
terhadap aktivitas keuangan organisasi, seperti mencari dana dan
mengalokasikannya.
Biasanya, manajer fungsional mencakup aktivitas fungsional perusahaan.
Aktivitas yang populer adalah pemasaran, keuangan, sumber daya manusia
atau personalia, dan produksi. Manajer-manajer tersebut sering dijumpai pada
suatu organisasi perusahaan. Namun demikian, beberapa perusahaan kadang-
kadang mempunyai kegiatan yang lebih khusus lagi, seperti humas
(hubungan masyarakat) atau sering disebut public relation. Manajer yang
menangani kegiatan tersebut dinamakan manajer public relation (atau
disingkat PR). Perusahaan yang besar sering kali mempunyai kegiatan riset
dan pengembangan yang cukup besar sehingga harus diawasi oleh seorang
manajer. Manajer tersebut dinamakan manajer riset dan pengembangan.
Perusahaan yang memandang informasi sebagai sumber daya yang penting
1.18 Manajemen
akan menetapkan manajer sistem informasi. Bidang atau kegiatan yang akan
dicakup manajer bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya.
Manajemen
Tingkat Atas Keterampilan
konseptual
Manajemen Keterampilan
Tingkat manusiawi
Menengah
Manajemen
Tingkat Bawah Keterampilan
operasional
dari peranan hubungan manusia. Ada tiga macam peranan informasi: (1)
monitor, (2) diseminasi (disseminator), dan (3) juru bicara.
a. Monitor
Peranan monitor membuat manajer selalu aktif mencari informasi yang
dapat bermanfaat untuk organisasi. Manajer selalu bertanya kepada
bawahannya, manajer selalu mengikuti berita, manajer membaca buku-buku
manajemen, dan manajer mencari informasi peluang bisnis melalui jaringan
kontaknya. Peranan monitor tersebut membuat manajer menjadi orang yang
paling terinformasi atau paling banyak mempunyai informasi dalam
organisasinya.
b. Diseminasi (disseminator)
Melalui peranan diseminasi, manajer mendistribusikan informasi yang
diperolehnya kepada pihak lain, khususnya kepada bawahannya, agar
bawahan mampu mengerjakan tugasnya dengan baik. Informasi tersebut
dapat berupa hasil rapat atau hasil perkiraan atau analisis manajer atau
informasi yang diperoleh dari pihak di luar organisasi. Apabila peranan
monitor dengan diseminasi digabungkan, akan tampak posisi manajer yang
cukup penting dalam arus informasi di dalam ataupun keluar organisasi.
a. Kewirausahawan (entrepreunership)
Manajer selalu berusaha memajukan organisasinya. Melalui peranan
kewirausahawan, manajer mengambil keputusan-keputusan penting seperti
peluncuran produk baru, penggabungan usaha dengan pihak lain, dan
sebagainya. Keputusan semacam itu akan menentukan kelangsungan hidup
organisasi.
d. Perunding (negotiator)
Dengan peranan perunding, manajer melakukan negosiasi dengan pihak-
pihak yang berkaitan. Manajer melakukan perundingan dengan serikat
pekerja atau melakukan perundingan dengan pihak luar, seperti pemasok
(supplier). Manajer juga berperan sebagai penengah (mediator) pertikaian
antarkaryawan yang mungkin terjadi. Manajer merupakan pihak yang
diharapkan menjadi perunding karena mempunyai informasi mengenai
organisasinya yang lebih banyak dibandingkan dengan pihak lain dan
mempunyai otoritas formal sebagai wakil organisasinya.
Peranan-peranan manajer, seperti yang digambarkan oleh Mintzberg,
memberikan visi yang lain dan melengkapi gambaran proses manajemen
seperti yang telah dibicarakan di muka. Mintzberg mengingatkan bahwa
lingkungan yang dihadapi oleh manajer serba tidak pasti dan selalu berubah.
Manajer yang efektif tidak punya waktu ataupun keinginan untuk menjadi
pemikir. Manajer yang efektif bercirikan action oriented (lebih banyak
bertindak dibandingkan berpikir). Manajer yang efektif harus bisa
EKMA4116/MODUL 1 1.25
3. Globalisasi
Kata globalisasi merupakan kata yang menjadi sangat populer akhir-
akhir ini. Globalisasi atau dimensi internasional menjadi semakin penting
bagi perusahaan multinasional yang bergerak di beberapa negara. Perusahaan
semacam itu semakin banyak. Dengan melemahnya pembatasan-pembatasan
antara negara (APEC, NAFTA), perdagangan antarnegara menjadi semakin
marak. Go international merupakan salah satu pilihan strategis perusahaan
yang ingin terus berkembang. Globalisasi menjadikan dunia ini seperti suatu
desa. Perkembangan di suatu sudut dunia akan diketahui dengan cepat oleh
penduduk di bagian dunia lain. Di samping itu, batasan-batasan antarnegara
sudah mulai berkurang. Sebagai contoh, pembatasan kepemilikan asing atau
investasi asing sudah semakin berkurang. Investor asing saat ini sudah bisa
memiliki 100% saham perusahaan terbuka di Indonesia. Globalisasi tersebut
melahirkan tantangan dan peluang. Jika kita tidak siap, perusahaan asing
akan masuk ke Indonesia dan memenangkan persaingan di pasar Indonesia.
Sebaliknya, globalisasi memungkinkan perusahaan domestik melakukan
ekspansi ke luar negeri dan belajar dari perusahaan asing untuk memperkuat
daya saing perusahaan.
Apa yang harus disiapkan untuk melakukan bisnis dalam skala
internasional? Manajer harus menyiapkan mulai dari hal yang sederhana:
memperbaiki komunikasi internasional (yang berarti dapat berkomunikasi
dengan bahasa Inggris karena bahasa tersebut merupakan bahasa
internasional), memahami peraturan-peraturan internasional, sampai
memahami budaya-budaya di negara lain.
efek: menyediakan lapangan kerja, tetapi juga limbah pabrik. Dengan kata
lain, ada pihak yang diuntungkan dan juga dirugikan. Manajer diharapkan
lebih sensitif terhadap akibat-akibat dari keputusannya.
Misalkan manajer tidak sensitif terhadap lingkungannya, apa yang
terjadi? Kemungkinan yang paling buruk: perusahaan dimusuhi
lingkungannya. Perusahaan dapat menghadapi tuntutan ganti rugi yang dapat
menghancurkan perusahaan. Hal semacam itu cukup potensial terjadi karena
masyarakat semakin cerdas dan gerakan perlindungan konsumen
(konsumerisme) semakin kuat.
Karena menjadi bagian dari lingkungannya, manajer mempunyai tugas
ganda. Tugas manajer tidak hanya mencapai tujuan organisasi (misal
memperoleh keuntungan), tetapi juga harus ikut berkontribusi ke masyarakat.
Dengan kata lain, manajer juga harus sadar akan tanggung jawab sosialnya.
Manajer diharapkan bisa membantu perkembangan masyarakat tempat
organisasi tersebut hidup. Hidup dan berkembang bersama masyarakat.
LA TIHA N
RA NG K UMA N
TE S F O RMA TIF 1
Kegiatan Belajar 2
Manajemen telah dipraktikkan sejak zaman dulu meskipun saat itu teori
manajemen mungkin belum dirumuskan dengan komprehensif. Bahkan,
barangkali manajemen telah lahir sejalan dengan munculnya peradaban
manusia. Sebagai contoh, bangsa Mesir bisa membuat piramida, yaitu
bangunan yang cukup kompleks dan hanya bisa diselesaikan dengan
koordinasi yang baik. Kekaisaran Romawi mengembangkan struktur
organisasi yang jelas serta sangat membantu komunikasi dan pengendalian.
Konsep-konsep manajemen juga sering dibicarakan oleh filsuf Yunani atau
Arab (Islam) pada Abad Pertengahan. Berikut ini kita bicarakan beberapa
ilustrasi manajemen pada zaman kuno.
1. Mesir Kuno
Peradaban Mesir Kuno menghasilkan warisan yang spektakuler, yaitu
piramida, bangunan yang mungkin sudah Anda lihat dan kenal. Piramida
merupakan bangunan raksasa. Pembangunan piramida melibatkan ribuan
orang (lebih dari 100.000 orang) dan membutuhkan waktu sekitar 20 tahun
untuk menyelesaikan satu piramida (ada beberapa piramida yang dibangun).
Untuk membangun konstruksi raksasa tersebut, jelas dibutuhkan manajemen.
Pasti ada manajer yang bertugas merencanakan, mengorganisasi,
mengoordinasikan, dan mengendalikan aktivitas, manusia, dan sumber daya
agar bangunan piramida tersebut bisa berdiri.
EKMA4116/MODUL 1 1.35
2. Machiavelli
Pemikir dari Italia merumuskan beberapa prinsip manajemen dalam
buknya Discourses yang ditulis pada tahun 1531. Dia menuliskan beberapa
prinsip yang relevan dengan manajemen kontemporer seperti berikut.
1. Organisasi akan lebih stabil jika anggotanya mempunyai kebebasan
untuk mengemukakan perbedaan dan memecahkan konflik tersebut
dalam organisasi.
2. Satu orang bisa mendirikan organisasi, tetapi organisasi akan lebih
‘langgeng’ (bertahan lama) jika menjadi urusan banyak orang dan ketika
orang-orang tersebut ingin mempertahankan organisasi tersebut.
3. Manajer yang lemah bisa memegang wewenang dengan mengikuti
manajer yang kuat, tetapi tidak mengikuti manajer yang lemah lainnya.
4. Manajer yang ingin mengubah organisasi yang mapan harus
mempertahankan setidaknya ‘bayangan’ tradisi lama (a shadow of the
ancient customs).
3. Sun Tzu
Filsuf Cina, Sun Tzu, yang hidup sekitar 2.000 tahun yang lalu, menulis
buku The Art of Wars (Seni Perang). Beberapa prinsip yang dikembangkan
oleh Sun Tzu sebagai berikut.
1. Jika musuh maju, kita mundur.
2. Jika musuh berhenti, kita memprovokasi.
3. Jika musuh berusaha menghindari perang, kita menyerang.
4. Jika musuh mundur, kita kejar.
Meskipun prinsip yang diajarkan tersebut ditulis untuk perang, kita bisa
mengadaptasi prinsip tersebut dalam konteks bisnis, misalnya strategi bisnis.
Strategi bisnis dalam tingkat tertentu akan berkaitan dengan strategi perang.
4. Adam Smith
Adam Smith merupakan ekonom klasik yang hidup pada abad ke-18.
Pada tahun 1776, Adam Smith memublikasikan bukunya The Wealth of
Nations. Dia berargumentasi bahwa masyarakat seharusnya melakukan
pembagian tenaga kerja (division of labor) atau spesialisasi kerja (job
specialization). Menurut Adam Smith, suatu tugas bisa dipecah-pecah ke
dalam bagian yang kecil. Kemudian, tugas tersebut bisa dilatih dan
dikerjakan berulang-ulang sehingga orang yang mengerjakan tugas tersebut
menjadi sangat ahli. Akibatnya, dia bisa mengerjakan hal tersebut lebih cepat
1.36 Manajemen
tersebut dengan harga murah. Mengurangi jam kerja menjadi 10,5 jam per
hari dari sebelumnya sekitar 15 jam sehari dan menolak pekerja di bawah
umur 10 tahun. Owen berpendapat, dengan memperbaiki kondisi kerja atau
investasi pada sumber daya manusia, perusahaan dapat meningkatkan output
dan juga keuntungan. Manajer lain pada waktu itu lebih senang melakukan
investasi pada sisi teknis, seperti investasi pada mesin, dan melupakan
perbaikan/investasi pada sumber daya manusia.
Di samping itu, Owen memperkenalkan sistem penilaian terbuka dan
dilakukan setiap hari. Dengan cara semacam itu, manajer diharapkan bisa
melokalisasi masalah yang ada dengan cepat. Cara semacam itu juga
membuat pekerja yang berprestasi menjadi bangga karena namanya
dikenalkan ke pekerja lain. Cara semacam itu mendorong sistem feedback
yang banyak dibicarakan pada masa-masa berikutnya.
Fayol membagi kegiatan bisnis dalam enam kegiatan pokok yang saling
berkaitan:
(1) teknis - memproduksi produk,
(2) komersial - membeli bahan baku dan menjual produk,
(3) keuangan - mencari dan menggunakan dana,
(4) keamanan - menjaga karyawan dan kekayaan perusahaan,
(5) akuntansi - mencatat dan mengukur transaksi,
(6) manajemen.
1. Pembagian kerja: spesialisasi membuat kerja lebih efisien. Lini perakitan merupakan
contoh spesialisasi.
2. Wewenang: manajerTabelharus
2.1. 14memberikan perintah agarFayol
Prinsip Manajemen bisa dikerjakan. Wewenang
formal memberikan hak untuk memerintah, tetapi wewenang personal juga harus
dicapai agar perintah lebih efektif. Contoh wewenang personal adalah keahlian yang
dimiliki oleh manajer atau pengetahuan yang melebihi pengetahuan karyawannya.
3. Disiplin: anggota organisasi harus mematuhi aturan dan perjanjian yang mengatur
organisasi. Disiplin dihasilkan dari kepemimpinan yang baik pada setiap tingkat
organisasi, perjanjian yang fair (misalnya prestasi akan dihargai lebih), dan hukuman
atas pelanggaran.
4. Kesatuan komando: setiap karyawan hanya menerima instruksi dari satu atasan. Jika
karyawan mempunyai beberapa atasan, konflik dan kekacauan akan terjadi.
5. Kesatuan pengarahan: kegiatan-kegiatan dalam organisasi yang mempunyai tujuan
sama harus diarahkan hanya oleh satu manajer dengan menggunakan rencana tunggal.
6. Kepentingan individu harus tunduk pada kepentingan organisasi: kepentingan
individu tidak boleh mengatasi kepentingan organisasi.
7. Penggajian: sistem penggajian harus fair, baik untuk manajer maupun karyawan.
8. Sentralisasi: manajer bertanggung jawab terhadap organisasinya (karena itu bisa
memberikan perintah kepada karyawan), tetapi pada saat yang bersamaan karyawan
harus diberi wewenang yang cukup untuk melaksanakan pekerjaannya. Dengan
demikian, tingkat sentralisasi dan desentralisasi yang optimal harus dicari.
9. Hierarki: garis wewenang dalam organisasi turun dari manajer puncak sampai
karyawan tingkat bawah dalam organisasi.
10. Perintah: sumber daya (materi dan manusia) harus dikoordinasikan sedemikian rupa
sehingga selalu siap pada waktu dan tempat yang diperlukan.
11. Persamaan: manajer harus fair dalam memperlakukan karyawan dan bersahabat
dengan karyawan.
12. Stabilitas staf: perpindahan kerja (turnover) yang tinggi harus dihindari karena
membuat organisasi tidak efisien.
13. Inisiatif: karyawan diberi kebebasan untuk berinisiatif melakukan pekerjaan.
14. Espirit de corps: kerja tim, semangat tim, rasa persatuan, dan kebersamaan harus
didorong dan dipelihara. Contoh cara mendorong semangat tim adalah menggunakan
bahasa verbal, bukannya bahasa tertulis.
4. Aliran Perilaku
Aliran manajemen klasik tidak dapat menaikkan produktivitas sambil
tetap menjaga harmonisasi tempat kerja. Aliran klasik cenderung memandang
organisasi secara mekanistis. Teori perilaku kemudian muncul karena
ketidakseimbangan teori klasik dalam memandang organisasi. Mary Parker
Follet dan Chester I Barnard merupakan pionir dalam aliran perilaku.
b. Studi Hawthorne
Studi Hawthorne dilakukan di pabrik Western Electric Company dari
tahun 1924—1933 di Hawthorne, dekat Chicago, Amerika Serikat. Studi
disponsori oleh General Electric, Co. Studi tersebut bertujuan melihat
pengaruh tingkat cahaya penerangan di tempat kerja terhadap produktivitas.
Pada mulanya, karyawan dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama,
yaitu tingkat penerangan diubah-ubah. Kelompok kedua merupakan
EKMA4116/MODUL 1 1.47
C. PENDEKATAN KUANTITATIF
1. Pendekatan Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai gabungan sub-subsistem yang saling
berkaitan. Organisasi sebagai suatu sistem akan dipandang secara
keseluruhan, terdiri atas bagian-bagian yang berkaitan (subsistem), dan
EKMA4116/MODUL 1 1.51
Input
Output
a. Sistem terbuka
Sistem yang terbuka berarti sistem tersebut berinteraksi dengan
lingkungan. Sebaliknya, sistem yang tertutup adalah sistem yang tidak
berinteraksi dengan lingkungan. Semua organisasi merupakan sistem terbuka
meskipun dengan tingkat yang berbeda-beda. Organisasi perusahaan
barangkali lebih terbuka dibandingkan dengan organisasi terlarang. Tidak
1.52 Manajemen
b. Subsistem
Subsistem merupakan bagian dari sistem, yaitu subsistem pemasaran,
keuangan, dan produksi membentuk sistem perusahaan. Subsistem tersebut
saling berkaitan. Perubahan pada subsistem produksi akan memengaruhi
subsistem pemasaran dan keuangan. Pada akhirnya, sistem secara
keseluruhan. Manajer dengan demikian harus melihat, tidak hanya subsistem,
tetapi juga keterkaitan antarsubsistem.
c. Sinergi
Jika subsistem bekerja sama, hasil yang diperoleh akan lebih efektif
dibandingkan mereka bekerja sendiri-sendiri. Sinergi sering dikaitkan dengan
merger, yaitu dua perusahaan yang bersatu akan lebih efisien dibandingkan
dengan dua perusahaan berjalan sendiri-sendiri.
d. Batasan sistem
Batasan sistem berhubungan dengan lingkungannya. Dalam sistem yang
terbuka, batas tersebut fleksibel. Dalam sistem yang tertutup, batas tersebut
kaku. Semakin lama ada kecenderungan organisasi harus mempunyai batasan
sistem yang fleksibel karena tuntutan dari lingkungan semakin keras.
e. Aliran
Input mengalir ke sistem, kemudian diproses oleh sistem dan keluar
sebagai output. Bahan baku masuk ke pabrik, diproses, dan menjadi produk
yang bisa dijual di pasar.
f. Feedback
Feedback atau umpan balik merupakan elemen penting dalam
pengendalian. Umpan balik informasi diberikan ke orang-orang yang tepat
dalam organisasi, kemudian diproses lebih lanjut. Jika ada sesuatu yang
melenceng dari rencana, perbaikan bisa dilakukan.
EKMA4116/MODUL 1 1.53
g. Entropi
Entropi merupakan proses ketika sistem menuju kehancuran. Jika
organisasi tidak mampu memproses feedback dengan baik dan tidak bisa
menyesuaikan diri terhadap lingkungan, organisasi tersebut akan mati.
Beberapa contoh perusahaan yang tidak mampu menyesuaikan perubahan
selera konsumen atau lingkungan akan mengalami kebangkrutan dan mati.
Aliran sistem percaya bahwa aliran sistem akan menyerap aliran lainnya
atau berkembang menjadi aliran yang dominan dengan definisi aliran yang
jelas. Sampai saat ini, tampaknya aliran sistem akan masuk dalam aliran-
aliran pemikiran manajemen yang sudah ada. Aliran sistem selama ini sudah
masuk dalam pemikiran manajemen yang sudah ada meskipun barangkali
belum berbentuk dengan jelas.
hal: (1) jangka waktu ikatan kerja, (2) cara pengambilan keputusan, (3) lokasi
tanggung jawab, (4) jangka waktu evaluasi dan promosi, (5) mekanisme
pengendalian, (6) spesialisasi karier, dan (7) perhatian terhadap karyawan.
Sebagai contoh, perusahaan Jepang diwarnai oleh ikatan kerja seumur hidup
dan pengambilan keputusan bersama. Perusahaan Amerika yang sukses
ternyata tidak menerapkan tipe A konvensional. Perusahaan tersebut
menggabungkan prinsip tipe A dengan tipe J. Sebagai contoh, perusahaan
tersebut menerapkan ikatan kerja jangka waktu lama, dalam arti tidak pendek
seperti tipe A dan tidak seumur hidup seperti tipe J. Ouchi menyarankan
pengambilan keputusan bersifat partisipatif, melibatkan sejumlah besar
karyawan, dan tanggung jawab merupakan fungsi bersama, hasil dari proses
kelompok atau tim.
Pendekatan hubungan manusiawi baru masih membutuhkan waktu untuk
sampai dikatakan sebagai aliran manajemen baru. Meskipun demikian,
pendekatan tersebut cukup populer, baik di lingkungan akademis maupun
praktisi. Ide-ide pendekatan tersebut banyak memengaruhi praktik
manajemen saat ini.
4. Pandangan Integratif
Setelah membicarakan aliran-aliran manajemen, bagian berikut ini
membicarakan integrasi aliran tersebut dalam satu kerangka sekaligus
meringkas aliran-aliran tersebut.
1.56 Manajemen
LA TIHA N
RA NG K UMA N
TE S F O RMA TIF 2
7) Bagan gant (gant chart) merupakan alat yang bisa digunakan untuk ….
A. penggajian
B. perencanaan
C. pengorganisasian
D. pembagian kerja
Sumber: Forbes
John Francis “Jack” Welch, Jr. lahir pada 19 November 1935 di Salem,
Massachusetts, Amerika Serikat. Dia merupakan anak tunggal. Dia dikenal
sebagai direktur yang sangat sukses untuk perusahaan Amerika Serikat, yaitu
General Electric (GE). Di bawah kepemimpinannya dari tahun 1981—2001,
nilai saham GE meningkat 4000%, dari sekitar $14 miliar sebelum dia
memimpin menjadi sekitar $410 miliar pada saat dia pensiun. Nilai penjualan
GE sebelum dia masuk adalah sekitar $26,8 miliar. Setahun sebelum dia
pensiun, nilai penjualan GE mencapai $130 miliar.
Jack Welch menyelesaikan studi S1 di bidang teknik kimia dari
University of Massachusetts pada tahun 1957. Lalu, ia menyelesaikan master
dan doktoral di bidang teknik kimia dari University of Illinois pada tahun
1960. Dia kemudian bergabung dengan divisi plastik GE dengan gaji
$10,500 per tahun. Dia kemudian terpilih menjadi wakil direktur termuda
pada tahun 1972 dan wakil direktur utama pada tahun 1979. Pada April 1981,
dia menjadi direktur utama GE.
Jack Welch dikenal dengan beberapa kebijakannya yang kontroversial.
Jack Welch punya kebijakan agar unit bisnis di GE menjadi nomor 1 atau
nomor 2 di bidangnya. Jika tidak bisa, GE akan menjual atau melepas bisnis
tersebut. Untuk mendorong kinerja, setiap tahun, Jack Welch memangkas
10% manajer dengan kinerja terendah. Manajer dengan kinerja 20% tertinggi
1.62 Manajemen
diberi bonus dan opsi saham. Kemudian, dia memperluas program opsi
saham, dari eksekutif puncak sampai dengan hampir sepertiga karyawan GE.
Untuk memangkas birokrasi, Welch memangkas sembilan tingkatan hierarki
manajemen dan mendorong kondisi informal di perusahaan. Untuk
mendorong efisiensi, Jack Wlech memangkas persediaan, menghilangkan
birokrasi, dan menutup pabrik tua.
Beberapa prinsip manajerial yang diterapkan oleh Jack Welch di GE
sebagai berikut.
1. Bertindak sebagai pemimpin, bukan manajer
Jack Welch tidak suka konsep manajemen. Dia merasa kebanyakan
manajer sudah overmanaged (terlalu banyak mengelola), yang membantu
menciptakan lingkungan yang birokratis, dan yang akan membunuh
perusahaan besar. Manajer GE harus mengubah style manajemennya, yaitu
mengurangi pengendalian dan monitoring yang terlalu banyak. Manajer harus
menjadi pemimpin yang ringkas dan gesit.
3. Hadapi kenyataan.
4. Jangan takut dengan perubahan.
5. Perangi birokrasi.
6. Manfaatkan otak (kemampuan) dari semua karyawan.
7. Cari ide terbaik dan wujudkan ide tersebut.
Sumber:
http://www.citehr.com/18499-jack-welchs-leadership-lesson.html
http://www.wikipedia.com
Pertanyaan
Jelaskan beberapa kebijakan atau filosofi Jack Welch! Beri ilustrasi
bagaimana kebijakan tersebut bisa diterapkan untuk kepemimpinan atau
manajemen di sekitar Anda.
EKMA4116/MODUL 1 1.65
Daftar Pustaka
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.
Lingkungan Organisasi
Kegiatan Belajar 1
Lingkungan Organisasi
Lingkungan Langsung
Internal: Karyawan,
Manajemen, Pemegang
Saham, Komisaris
Lingkungan Langsung
Eksternal: Pesaing,
Pemasok, Konsumen
A. LINGKUNGAN LANGSUNG
a. Pekerja
Ketika karyawan belum bekerja pada suatu organisasi, ia merupakan
bagian dari lingkungan eksternal. Akan tetapi, sesudah bekerja untuk
perusahaan, ia menjadi bagian dari lingkungan internal. Karyawan
merupakan sumber daya organisasi. Hubungan antara manajer-karyawan
cukup menyita perhatian ahli manajemen. Jika karyawan dan organisasi atau
manajer mempunyai tujuan yang sama, organisasi akan berjalan dengan
semakin efektif. Akan tetapi, tampaknya konsep tersebut tidak mudah
dijelaskan dan dilaksanakan. Akibatnya, yang sering terjadi adalah tarik-
menarik kekuatan antara keduanya. Jika manajer mempunyai posisi yang
kuat, manajer tersebut akan memaksakan kepentingannya dengan
mengorbankan kepentingan karyawan. Sebaliknya, jika karyawan terlalu
kuat, karyawan akan memaksakan kepentingannya dengan mengorbankan
kepentingan manajer atau organisasi. Contoh yang pertama sudah sering
terdengar, seperti manajemen yang tidak memperhatikan kondisi kerja dan
membayar upah lebih rendah dari upah minimal. Contoh situasi yang kedua
adalah karyawan perusahaan mobil General Motors (perusahaan mobil
Amerika Serikat). Karyawannya masuk dalam union (serikat kerja). Serikat
kerja membuat posisi karyawan kuat dan dapat memaksakan kenaikan gaji
atau tunjangan. Salah satu kerugian dari situasi semacam itu adalah biaya
tenaga kerja yang terlalu tinggi sehingga sulit untuk bersaing dengan
perusahaan mobil impor yang karyawannya tidak masuk dalam serikat kerja.
2.6 Manajemen
b. Dewan komisaris
Dewan komisaris biasa dijumpai pada perusahaan dengan bentuk
perseroan terbatas (PT). Dewan komisaris ditunjuk untuk mewakili
kepentingan pemegang saham. Keberadaan mereka semakin diperlukan
apabila pemegang saham tersebar. Perusahaan PT yang besar dan menjual
sahamnya di bursa efek akan memiliki ribuan pemegang saham. Pemegang
saham tersebut akan mempunyai posisi yang lemah relatif terhadap
manajemen karena mereka tidak mungkin bertemu dan bersatu mengawasi
manajemen. Bahkan, beberapa rahasia penting perusahaan tidak akan
dibeberkan ke mereka. Agar pengawasan menjadi lebih efektif, pemegang
saham dapat menunjuk komisaris yang tugas pokoknya adalah mengawasi
manajemen dan memastikan manajemen bekerja untuk mencapai tujuan
organisasi. Meskipun idealnya dewan komisaris independen terhadap
manajemen dapat mewakili kepentingan pemegang saham dan mempunyai
posisi yang kuat terhadap manajemen sehingga memaksakan perubahan
apabila dirasa perlu, pada situasi tertentu dewan komisaris tidak akan sebebas
seperti yang seharusnya. Dewan komisaris sering lebih tergantung pada
kepentingan manajemen dibandingkan terhadap kepentingan pemegang
saham. Dalam situasi semacam itu, pengawasan menjadi kurang efektif.
EKMA4116/MODUL 2 2.7
c. Pemegang saham
Pemegang saham memberikan modal ke perusahaan dalam bentuk
penyertaan. Mereka dengan demikian memiliki perusahaan dan mempunyai
hak-hak dan kewajiban yang melekat pada kepemilikannya. Hak mereka
antara lain berbagi (share) keuntungan. Kewajiban mereka antara lain
menanggung risiko perusahaan. Jika perusahaan bangkrut, mereka berada
pada urutan terakhir pihak yang memperoleh distribusi kas dari penjualan
aset perusahaan hasil likuidasi. Jika perusahaan berbentuk perseroan terbatas,
kewajiban mereka terbatas pada modal yang ditanam. Jika perusahaan
berbentuk perorangan atau firma, kewajiban mereka sampai kekayaan pribadi
pemilik perusahaan.
d. Jaringan stakeholder
Pihak-pihak yang telah disebutkan, yang menentukan nasib perusahaan
(stakeholders), membentuk jaringan antar-stakeholder dan dengan organisasi.
Sebagai contoh, pemegang saham menunjuk dewan komisaris. Kemudian,
dewan komisaris mengawasi kerja manajemen dan prestasi organisasi.
Dengan demikian, pemegang saham tidak hanya memengaruhi organisasi
secara sendirian, tetapi juga melalui jaringan stakeholder yang terbentuk.
Organisasi dapat memanfaatkan jaringan stakeholder untuk mencapai tujuan
organisasi. Sebagai contoh, organisasi yang membutuhkan dana dapat
melakukan kontak dengan lembaga keuangan, selanjutnya mereka bekerja
sama dengan pemegang saham.
Stakeholder juga dapat berperan ganda. Karyawan organisasi akan
menjadi stakeholder sebagai karyawan. Apabila anaknya membeli produk
yang dihasilkan oleh organisasi, ia akan menjadi stakeholder sebagai
konsumen. Di samping itu, stakeholder yang berbeda dapat bersatu apabila
memperjuangkan hal yang sama. Sebagai contoh, apabila konsumen
menginginkan informasi produk yang tidak menyesatkan, ia dapat bekerja
sama dengan pemerintah. Apabila pihak masyarakat menginginkan produk
yang bersih lingkungan, ia bisa bekerja sama dengan pemerintah; meminta
pemerintah membuat peraturan, bekerja sama dengan konsumen; konsumen
dapat memboikot produk yang tidak bersih lingkungan, bahkan lembaga
keuangan atau pemegang saham beberapa lembaga keuangan tidak mau
membeli saham perusahaan yang tidak bersih lingkungan.
Kepentingan pihak stakeholder tidak selalu sama, bahkan sering
berbeda-beda. Sebagai contoh, pemegang saham menginginkan tingkat
2.8 Manajemen
b. Pemasok
Pemasok merupakan pihak yang memberikan input ke perusahaan. Input
tersebut dapat berupa bahan baku, bahan setengah jadi, karyawan, modal
keuangan, informasi, atau jasa yang diperlukan organisasi. Bahan mentah
merupakan contoh input bahan baku. Organisasi yang membutuhkan
EKMA4116/MODUL 2 2.9
karyawan akan mencari karyawan melalui biro jasa tenaga kerja atau melalui
universitas yang memasok lulusan perguruan tinggi. Apabila mesin pabrik
mengalami kerusakan, organisasi dapat memanfaatkan jasa perbaikan mesin.
Sama seperti konsumen, manajer perlu memperhatikan perkembangan
pemasok. Dalam sektor tertentu, pemasok mempunyai kedudukan yang
cukup kuat. Sementara itu, pada sektor lainnya, pemasok mempunyai
kedudukan yang lemah relatif terhadap perusahaan. Pemasok tunggal
tentunya mempunyai kedudukan yang kuat dibandingkan dengan banyak
pemasok, selanjutnya organisasi tidak lagi tergantung hanya pada satu
pemasok. Hubungan yang erat dengan pemasok dapat mengefisienkan
kegiatan organisasi. Sebagai contoh, manajemen persediaan nol (just-in-time)
yang sukses diterapkan oleh perusahaan Jepang sangat bergantung pada
keeratan antara organisasi dan pemasok.
c. Pesaing
Organisasi perusahaan akan berebut konsumen dengan pesaing. Pesaing
memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang
dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Dengan demikian,
Garuda, Merpati, Lion, dan Bouraq akan bersaing memperebutkan
penumpang pesawat terbang. Organisasi-organisasi tersebut berada dalam
sektor usaha yang sama. Dengan definisi yang luas, pesaing tidak hanya
terbatas pada sektor usaha yang sama. Sektor usaha penerbangan tersebut
akan bersaing dengan sektor transportasi darat dan laut dalam
memperebutkan penumpang. Kegagalan melihat pesaing di sektor lain yang
berkaitan kadang-kadang dapat membuat fatal nasib organisasi. Sebagai
contoh, AMTRAK, perusahaan kereta api di Amerika Serikat, tidak mampu
mengantisipasi berkembangnya sektor penerbangan. Penumpang tidak lagi
naik kereta api, tetapi lebih suka naik pesawat terbang.
Definisi yang lebih luas menunjukkan bahwa organisasi akan bersaing
dengan organisasi lainnya untuk memperebutkan sumber daya yang ada.
Organisasi bersaing memperoleh dana dari lembaga keuangan dan
memperebutkan calon karyawan yang baik dari universitas. Kadang-kadang
manajer harus memilih pesaing yang akan dihadapi. Perusahaan komputer
kecil tentunya tidak bersedia bersaing secara langsung dengan IBM,
perusahaan komputer raksasa. Perusahaan komputer kecil tersebut lebih baik
mengikuti IBM dan bersaing dengan perusahaan komputer kecil lainnya.
Kadang-kadang manajer harus bekerja sama dengan pesaingnya. Aliansi
2.10 Manajemen
d. Pemerintah
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisasi.
Pemerintah biasanya berperan sebagai “wasit” dan memastikan aturan main
berjalan dengan semestinya. Dalam peranan ini, pemerintah akan
mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan memengaruhi kehidupan
organisasi. Pemerintah juga mempunyai peranan penting dalam kehidupan
perekonomian suatu masyarakat meskipun peranan tersebut selalu menjadi
kontroversi. Dalam pelajaran ekonomi, teori ekonomi klasik mengatakan
bahwa pemerintah tidak perlu campur tangan. Dalam jangka panjang, alam
akan menemukan jalan menuju keseimbangan, tanpa campur tangan dari luar.
Di lain pihak, teori ekonomi yang diajukan oleh John Maynard Keynes,
ekonom dari Inggris, mengatakan bahwa pemerintah harus masuk dan
berperan secara aktif memperbaiki kondisi yang tidak dalam keseimbangan
(inequilibrium). Dalam jangka pendek, masih mungkin terjadi
ketidakseimbangan yang memerlukan campur tangan pemerintah.
Tampaknya, sejauh ini peranan ekonomi pemerintah di kebanyakan negara
cukup besar. Negara komunis/sosialis malahan menganjurkan peranan
pemerintah/negara yang lebih besar.
Melalui perusahaan negara (perusahaan yang dimiliki negara),
pemerintah menjadi pesaing langsung suatu organisasi yang kebetulan berada
pada bidang usaha yang sama. Garuda (perusahaan negara) bersaing dengan
Lion/Pelita (perusahaan swasta). Meskipun biasanya perusahaan negara
masih dibatasi hanya untuk bidang-bidang yang strategis, definisi strategis
tidak cukup jelas sehingga pada suatu masyarakat definisi strategis
menyangkut sektor yang lebih banyak, sedangkan pada masyarakat lain
sektornya lebih terbatas.
Manajer juga perlu memahami proses pengambilan keputusan
pemerintah. Meskipun pemerintah diharapkan menjadi wasit yang adil,
pengambilan keputusan akan diwarnai oleh perbenturan kepentingan. Pihak
yang berkepentingan akan me-lobby pemerintah agar mengeluarkan
peraturan yang agak menguntungkan bagi dirinya, sedangkan pihak lain yang
mempunyai kepentingan yang berlawanan juga akan melakukan hal yang
EKMA4116/MODUL 2 2.11
e. Lembaga keuangan
Organisasi akan tergantung pada lembaga keuangan atau pasar
keuangan. Lembaga keuangan memberikan input modal keuangan yang
diperlukan, baik untuk mendirikan bisnis maupun modal kerja yang
diperlukan untuk menjalankan bisnis. Lembaga keuangan juga menjadi
perantara bagi organisasi ke pasar keuangan. Pasar keuangan akan
memperlancar aliran dana dari pihak surplus dana (pihak yang menabung) ke
pihak yang membutuhkan dana atau defisit dana (biasanya organisasi
perusahaan). Manajer harus memperhatikan dinamika pasar keuangan. Saat
ini instrumen-instrumen keuangan banyak yang bermunculan dengan tujuan
mengefisienkan aliran dana dari pihak surplus ke pihak defisit dana.
Organisasi dapat memilih pendanaan dalam bentuk utang dan bisa dari bank
atau mengeluarkan surat utang (obligasi) yang dijual langsung ke investor.
Alternatif lain adalah bentuk kepemilikan yang berupa penyertaan oleh
lembaga keuangan atau menjual surat kepemilikan (saham) ke investor.
Penjualan tersebut biasanya dilakukan di pasar modal. Jika yang dibutuhkan
dana untuk kebutuhan jangka pendek, organisasi dapat memperoleh dana dari
lembaga keuangan atau menjual surat utang jangka pendek langsung ke
investor. Contoh surat utang jangka pendek adalah commercial paper (CP).
Organisasi juga dapat menjual aset (kekayaan) yang dipunyai, misalnya
menjual piutang (disebut sebagai factoring) atau menggadaikan aset.
Manajer dapat menyewa aset (leasing) tanpa perlu membeli aset secara
langsung. Manajer harus menentukan alternatif pendanaan yang paling murah
dan paling fleksibel. Pada umumnya, ada trade-off antara keduanya. Sebagai
contoh, penggunaan utang mempunyai biaya modal yang murah, tetapi utang
membuat fleksibilitas organisasi semakin berkurang.
f. Kelompok-kelompok lain
Di samping kelompok-kelompok yang sudah disebutkan di muka,
organisasi juga menghadapi kelompok lainnya (yang belum disebutkan) dari
lingkungannya. Kelompok tersebut biasanya tergantung pada jenis kegiatan
2.12 Manajemen
1. Sosial
a. Demografi
Demografi menyangkut struktur kependudukan lingkungan organisasi
berada. Perubahan demografi akan menyebabkan kesempatan sekaligus
ancaman bagi organisasi, tergantung bagaimana organisasi mengantisipasi
perubahan tersebut. Sebagai contoh, program KB (keluarga berencana) yang
cukup sukses pada tahun 1980-an menyebabkan jumlah penduduk usia
sekolah dasar menjadi berkurang. Sebagai akibatnya, saat ini banyak sekolah
EKMA4116/MODUL 2 2.13
dasar kekurangan murid. Sebaliknya, penduduk dengan usia anak pada tahun
1970-an akan menjadi remaja pada tahun 1980-an dan menjadi usia dewasa
pada tahun 1990-an. Datangnya gelombang penduduk yang lahir pada tahun
1960-an tersebut akan menimbulkan kesempatan tertentu. Usia dewasa
membutuhkan produk konsumsi dewasa, misalnya perumahan (terutama
untuk mereka yang berkeluarga) atau perlengkapan perumahan. Perpindahan
penduduk juga menimbulkan pergeseran tertentu. Penduduk biasanya pindah
dari desa menuju kota dengan tujuan mencari pekerjaan. Gelombang
urbanisasi tersebut menimbulkan kesempatan bisnis tertentu.
b. Gaya hidup
Gaya hidup merupakan manifestasi keluar yang tampak dari sikap dan
nilai seseorang. Gaya hidup suatu masyarakat akan berubah-ubah. Sebagai
contoh, semakin banyaknya pasangan rumah tangga yang bekerja semuanya
(suami istri bekerja) memunculkan kesempatan penitipan bayi atau anak kecil
dan makanan siap santap tinggal dipanaskan. Contoh lain adalah gaya hidup
profesional muda sekarang ini yang ditandai dengan kerja keras, hiburan
dengan pergi ke pub, atau makan malam di luar. Pendidikan sekarang sudah
mulai menjadi jalur karier masyarakat. Masyarakat semakin menghargai
pendidikan.
c. Nilai sosial
Nilai sosial akan memengaruhi organisasi. Sebagai contoh, masyarakat
Amerika Serikat lebih menghargai usaha individu dan kompetisi. Banyak
manajer yang sukses karena mempunyai daya saing individual yang tinggi.
Bill Gates, pendiri perusahaan komputer Microsoft, merupakan contoh
manajer yang mempunyai daya saing tinggi meskipun dari keterampilan
sosial tidak begitu baik. Bill Gates sukses di Amerika Serikat, tetapi
barangkali Bill Gates tidak akan sesukses sekarang apabila tinggal di
Indonesia misalnya. Masyarakat bisnis Indonesia masih mengandalkan
jaringan kerja sama bisnis yang berarti membutuhkan keterampilan sosial
yang tinggi dan kurang menonjolkan gaya kompetisi. Masyarakat Jepang
lebih menonjolkan kerja sama. Organisasi mereka ditandai dengan filosofi
kerja sama, misalnya pengambilan keputusan bersama. Masyarakat Prancis
cenderung lebih formal. Karena itu, organisasi mereka mempunyai struktur
yang cenderung lebih kaku dibandingkan struktur organisasi di Amerika
Serikat.
2.14 Manajemen
2. Variabel Ekonomi
Variabel ekonomi jelas memengaruhi kegiatan suatu organisasi. Jika
suatu perekonomian mengalami resesi, organisasi akan semakin sulit
bergerak. Manajer dapat melihat indikator-indikator ekonomi untuk melihat
kondisi ekonomi yang ada. Indikator tersebut antara lain adalah tingkat
inflasi, tingkat pengangguran, jumlah uang yang beredar, kurs rupiah
terhadap mata uang asing, indeks harga saham gabungan, tingkat bunga,
rancangan anggaran pendapatan dan belanja negara (RAPBN), serta devisa
negara.
Perubahan ekonomi dapat bersifat struktural dan juga dapat bersifat
musiman atau siklus. Dalam bahasa statistik, dikenal istilah trend, musiman,
siklus, dan random. Perubahan trend biasanya menunjukkan perubahan
struktural. Sementara itu, perubahan musiman merupakan perubahan jangka
pendek, kurang dari satu tahun, dan perubahan siklis jangka waktunya lebih
lama, tetapi menunjukkan perubahan yang sifatnya sementara. Perubahan
struktur ekonomi dari basis pertanian menuju industri dan kemudian menuju
jasa merupakan contoh perubahan struktural. Sementara itu, kenaikan tingkat
bunga, inflasi, atau resesi biasanya bersifat musiman atau siklis. Manajer
harus melakukan antisipasi yang berbeda terhadap kedua jenis perubahan
tersebut.
3. Variabel Politik
Variabel politik akan memengaruhi organisasi. Banyak peraturan dan
perundangan yang memengaruhi organisasi dihasilkan melalui proses politik.
Peranan pemerintah dalam memengaruhi kegiatan organisasi dapat dilihat
pada pembicaraan pemerintah sebagai lingkungan eksternal langsung di
muka. Politik internasional juga akan memengaruhi kegiatan suatu
organisasi. Sebagai contoh, jika Partai Demokrat di Amerika Serikat
memegang kendali pemerintahan, organisasi di Indonesia akan lebih
dirugikan dibandingkan Partai Republik memegang kendali. Mengapa?
Karena, Partai Demokrat lebih proteksionis, berusaha melindungi industri
domestik Amerika Serikat, dan berusaha mengurangi barang impor karena
menjadi saingan langsung industri domestik. Karena itu, perubahan-
perubahan politik di negara partner perdagangan utama harus diperhatikan
oleh manajer.
EKMA4116/MODUL 2 2.15
4. Variabel Teknologi
Teknologi telah mengubah cara hidup kita meskipun tidak dengan gegap
gempita. Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi lebih tenang
dibandingkan dengan perubahan yang terjadi oleh revolusi politik. Perubahan
teknologi akan mengubah cara kerja organisasi dan juga memunculkan
stakeholder yang baru. Lebih dari itu, semakin lama pertumbuhan teknologi
semakin cepat. Dua puluh tahun yang lalu, komputer PC baru diluncurkan.
Sekarang, komputer PC mempunyai kapasitas yang lebih besar dibandingkan
dengan komputer besar tahun 1950-an. Perubahan yang terjadi juga sangat
cepat. Sepuluh tahun yang lalu, Microsoft masih merupakan perusahaan
kecil. Saat ini, Microsoft merupakan perusahaan perangkat lunak terbesar.
Dengan demikian, memprediksi perubahan teknologi merupakan pekerjaan
yang sangat sulit.
Teknologi merupakan aplikasi dari ilmu dasar semacam fisika atau kimia
dasar. Mengamati perkembangan ilmu dasar akan memberi petunjuk bentuk
teknologi masa depan.
5. Dimensi Internasional
Dimensi internasional menjadi semakin penting pada era globalisasi.
Perekonomian negara-negara di dunia menjadi semakin terbuka. Perusahaan
multinasional jelas harus memperhatikan dimensi internasional. Perusahaan
dengan logika global akan mencari sumber daya di mana saja di dunia
dengan tujuan mengoptimalkan penggunaan sumber daya tersebut.
Perusahaan mencari modal di Eropa karena lebih murah, mendirikan pabrik
di Indonesia karena tenaga kerja murah, menjual produknya di Amerika
Serikat karena pasar yang besar, dan berkantor pusat di Jepang. Perusahaan
lokal juga akan terpengaruh oleh dimensi internasional. Persaingan produk
impor jelas akan memengaruhi produsen lokal. Apabila mata uang rupiah
menguat terhadap mata uang dolar, harga barang Indonesia akan menjadi
relatif mahal dan akan menjadi lebih sulit menjual barang tersebut di
Amerika Serikat. Dengan demikian, organisasi baik langsung maupun tidak
langsung akan dipengaruhi oleh dimensi internasional.
2.16 Manajemen
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Kegiatan belajar ini membicarakan lingkungan organisasi.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi lingkungan eksternal
dan internal ataupun lingkungan langsung dan tidak langsung.
Lingkungan eksternal merupakan elemen di luar organisasi yang relevan
dengan organisasi. Sementara itu, lingkungan internal merupakan
komponen dalam organisasi. Lingkungan langsung memengaruhi
nasib/kelangsungan hidup organisasi secara langsung dan mencakup
lingkungan eksternal dan internal. Beberapa contoh lingkungan langsung
eksternal adalah konsumen, pemasok, pesaing, pemerintah, lembaga
keuangan, dan kelompok lainnya. Sementara itu, contoh lingkungan
langsung internal adalah karyawan, dewan komisaris, pemegang saham,
dan stakeholders.
Elemen lingkungan tidak langsung merupakan elemen lingkungan
yang tidak langsung memengaruhi organisasi. Beberapa contoh
lingkungan tidak langsung adalah variabel sosial demografi, gaya hidup,
nilai sosial, variabel ekonomi, variabel politik, variabel teknologi, dan
variabel lingkungan internasional.
Ada beberapa model hubungan organisasi dengan lingkungan,
seperti matriks perubahan sosial dan tingkat homogenitas lingkungan
sosial dan model lima kekuatan dari Porter. Organisasi dapat
menggunakan strategi yang memengaruhi lingkungan langsung,
memonitor lingkungan tidak langsung, dan menyesuaikan diri terhadap
lingkungan.
EKMA4116/MODUL 2 2.23
TE S F O RMA TIF 1
K eg i atan B el ajar 2
Dalam suatu organisasi, pertanyaan etika jatuh ke dalam satu atau lebih
tingkatan etika. Tingkatan tersebut adalah individu, kebijaksanaan internal,
stakeholders, dan masyarakat. Stakeholders berarti pihak-pihak yang
menentukan nasib organisasi. Contoh stakeholders adalah pemasok, pesaing,
dan tenaga kerja. Keempatnya saling terkait sehingga masing-masing tidak
bisa dipisahkan sepenuhnya.
Tingkat 4
Individu
Tingkat 3
Kebijaksanaan Internal
Tingkat 2
Stakeholders
Tingkat 1
Masyarakat
Etika Individu
1. Pengaruh Keluarga
Keluarga merupakan tempat tumbuhnya seorang individu. Karena itu,
keluarga mempunyai pengaruh penting dalam pembentukan etika seorang
individu. Individu akan berperilaku mencontoh perilaku orang tuanya,
keluarga dekat, atau berperilaku seperti yang disuruh oleh orang tuanya.
Keluarga yang berperilaku etis akan mendorong individu melakukan tindakan
yang etis sampai masa besarnya.
4. Pengalaman Hidup
Selama hidupnya, manusia mengalami banyak pengalaman, baik yang
buruk maupun yang jelek. Pengalaman tersebut merupakan proses yang
normal dalam kehidupan seseorang. Pengalaman tersebut akan membentuk
etika seseorang. Sebagai contoh, seseorang yang mencuri kemudian tidak
EKMA4116/MODUL 2 2.29
5. Pengaruh Teman
Teman sebaya terutama akan berpengaruh terhadap pembentukan etika
seseorang. Contoh yang paling baik adalah masa anak-anak. Jika seorang
anak berteman dengan anak yang nakal, ada kecenderungan anak tersebut
tertular nakal. Demikian juga dengan teman permainan pada waktu seorang
individu menginjak remaja. Jika lingkungan mempunyai standar etika yang
tinggi, seorang individu akan cenderung mempunyai etika yang tinggi juga.
Tabel 2.4 Efek Positif dan Negatif Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Efek Negatif
Ketidakpuasan dari investor 24,1
Menurunkan produktivitas 18,8
Menurunkan profitabilitas jangka panjang 13,1
Meningkatkan campur tangan pemerintah 11,0
Memperlemah sistem ekonomi dimana organisasi berada 7,9
Memperlemah sistem sosial dimana organisasi berada 3,7
Tampak bahwa dari sisi positif, ada sekitar 97,4% responden yang
mengharapkan peningkatan reputasi organisasi. Pengharapan tersebut
merupakan pengharapan paling tinggi. Sementara itu, untuk efek negatif, ada
59,7% yang menganggap tanggung jawab sosial menyebabkan penurunan
profitabilitas jangka pendek. Secara umum, efek positif memperoleh tingkat
pengharapan yang lebih tinggi dibandingkan efek negatif.
1. Penghindaran sosial
Beberapa organisasi berusaha meminimalkan keterlibatan mereka dalam
masalah-masalah sosial. Jika berhadapan dengan masalah sosial, organisasi
ini akan mencoba membantah atau menutupi permasalahan yang ada.
2. Kewajiban sosial
Kewajiban sosial merupakan satu langkah lebih maju, yaitu organisasi
berusaha memenuhi kewajiban sosialnya, terutama yang secara legal
diharuskan, misalnya memenuhi peraturan pemerintah. Pendekatan semacam
ini konsisten dengan argumen kontra tanggung jawab sosial. Kewajiban
organisasi perusahaan adalah menghasilkan keuntungan dan perusahaan
2.36 Manajemen
3. Respons sosial
Organisasi yang menggunakan pendekatan ini berusaha memenuhi
kewajiban minimalnya, ditambah lebih dari sekadar kewajiban minimal
tersebut. Perusahaan tersebut bersedia berpartisipasi dalam program sosial,
tetapi mereka harus diyakinkan bahwa program tersebut bermanfaat untuk
organisasi tersebut. Organisasi bersedia memberikan kontribusi dalam
program sosial, tetapi menggunakan pendekatan pasif. Sementara itu, pihak
lain harus aktif mengetuk pintu perusahaan jika menginginkan perusahaan
berpartisipasi dalam program sosial.
4. Kontribusi sosial
Pendekatan ini merupakan tahapan paling tinggi, yaitu organisasi secara
aktif berpartisipasi dalam program-program sosial. Pendekatan ini merupakan
pendekatan yang paling konsisten dengan argumen pro tanggung jawab
sosial. Organisasi memandang dirinya sebagai bagian dari masyarakat dan
secara aktif mencari jalan untuk memberikan sumbangan pada masyarakat.
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Salah satu komponen manajer yang efektif adalah etika. Etika
melibatkan pertanyaan baik tidaknya sesuatu. Dalam kaitannya dengan
organisasi, etika bisnis mempertanyakan baik tidaknya suatu keputusan
yang diambil organisasi dalam kaitannya dengan pihak lain yang
berkaitan. Ada empat tingkatan pertanyaan etika, yaitu individu,
kebijakan internal, stakeholders, dan masyarakat. Setiap tingkatan
mempunyai jenis pertanyaan yang berbeda.
Etika bisnis dipengaruhi oleh beberapa faktor: keluarga, situasi, nilai
moral dan agama, pengalaman, serta teman. Pemahaman terhadap faktor-
faktor tersebut membuat manajer memahami baik buruknya sesuatu dan
memahami mengapa seseorang berbuat tindakan tertentu (baik yang etis
maupun yang tidak etis). Etika dalam organisasi bisa dikelompokkan
dalam beberapa wilayah: hubungan organisasi dengan karyawan,
hubungan karyawan dengan organisasi, dan hubungan organisasi dengan
pihak luar. Beberapa keputusan organisasi masuk dalam satu atau
beberapa wilayah tersebut.
Tanggung jawab sosial merupakan pelaksanaan tuntutan etika yang
dilakukan organisasi untuk memenuhi tuntutan lingkungannya.
Meskipun tampaknya argumen pro tanggung jawab sosial cukup kuat,
masih ada kontroversi pro dan kontra tanggung jawab sosial. Organisasi
dapat menggunakan beberapa pendekatan tanggung jawab sosial, yaitu
penghindaran, kewajiban, respons, dan kontribusi sosial. Kontribusi
sosial merupakan pendekatan yang paling sesuai dengan argumen pro
tanggung jawab sosial. Manajemen tanggung jawab sosial mencakup
2.42 Manajemen
TE S F O RMA TIF 2
Kegiatan Belajar 3
Globalisasi
A. GLOBALISASI
1. Jarak
Saat ini, globalisasi ditandai dengan semakin pendeknya jarak
antardunia. Secara fisik, misalnya jarak antara Jakarta dengan Singapura
masih sama, yaitu sekitar 800 km. Namun, waktu tempuh Jakarta dengan
EKMA4116/MODUL 2 2.45
Singapura sudah jauh berbeda antara zaman dulu dan zaman sekarang. Jika
zaman dulu, Jakarta dengan Singapura ditempuh dalam waktu satu hari atau
lebih, sekarang ini Jakarta—Singapura bisa ditempuh dalam waktu satu jam.
Teknologi saat ini memungkinkan semakin pendeknya jarak tempuh
antarnegara di dunia ini. Pendeknya jarak tersebut mempunyai banyak
implikasi. Kegiatan perusahaan saat ini banyak sekali yang melibatkan unit-
unit yang tersebar di seluruh dunia. Rantai pasokan internasional merupakan
hal yang biasa dilakukan oleh perusahaan multinasional. Sebagai contoh,
perusahaan mobil Toyota bisa menggunakan bahan baku dari Indonesia,
tenaga kerja di Cina, dan kemudian dijual di Amerika Serikat. Jarak tidak lagi
menjadi halangan bagi perusahaan untuk melakukan hal seperti itu.
2. Lokasi
Semakin pendeknya jarak tempuh dan juga semakin baiknya teknologi
komunikasi dan transportasi menjadikan cakupan operasi perusahaan bersifat
global. Operasi perusahaan tidak lagi dibatasi oleh batas-batas negara, tetapi
melebar sampai luar batas wilayah negara. Bahkan, identitas suatu
perusahaan, apakah perusahaan dari negara tertentu, semakin kabur. Sebagai
contoh, Nestle merupakan perusahaan Swiss. Namun, presiden direkturnya
adalah orang Jerman. Lebih dari 98% pendapatannya berasal dari luar Swiss.
Lebih dari 95% asetnya berada di luar Swiss. Perusahaan mempunyai 10
manajer, tetapi hanya lima orang yang berasal dari Swiss. Yang masih
menjadi identitas Swiss adalah kantor pusat yang masih berada di Swiss dan
investor Swiss masih memiliki sekitar 50% saham Nestle. Beberapa
perusahaan bahkan mempunyai kantor pusat di luar negara asalnya. Sebagai
contoh, Halliburton, perusahaan minyak Amerika Serikat, yang berdiri dan
berkembang di Amerika Serikat memutuskan untuk memindahkan kantor
pusatnya ke Dubai pada tahun 2010. Dengan perpindahan tersebut,
perusahaan tersebut secara legal bukan lagi merupakan perusahaan Amerika
Serikat. Dengan status baru tersebut, Halliburton tidak bisa lagi mengikuti
tender pekerjaan yang ditawarkan oleh Pemerintah Amerika Serikat untuk
beberapa proyek strategis. Sebagai contoh, beberapa tender pekerjaan
Departemen Pertahanan Amerika Serikat hanya bisa diikuti oleh perusahaan
Amerika Serikat.
2.46 Manajemen
3. Sikap
Globalisasi harus diikuti dengan sikap yang sesuai dengan tuntutan
globalisasi. Jika tidak, manajer akan ditelan oleh gelombang globalisasi.
Sikap tersebut adalah sikap yang terbuka terhadap globalisasi dan sikap yang
selalu siap untuk berpartisipasi dalam gelombang globalisasi. Manajer harus
selalu terbuka untuk belajar ilmu-ilmu baru dan selalu siap bersaing dengan
perusahaan lain, bahkan dengan perusahaan dari negara lain. Interaksi dengan
perusahaan asing sering kali mendorong daya saing perusahaan jika
globalisasi disikapi dengan tepat. Sebagai contoh, perusahaan Korea Selatan
dan Jepang berkembang menjadi perusahaan global dengan mempelajari
perusahaan global dari Amerika Serikat atau negara lainnya. Samsung dan
Honda sebagai contoh berkembangnya perusahaan global dengan
mempelajari perusahaan-perusahaan global lainnya. Globalisasi menawarkan
kesempatan sekaligus ancaman. Jika perusahaan tidak bisa memberikan
respons atau sikap yang tepat, perusahaan bisa digilas oleh gelombang
globalisasi. Jika perusahaan bisa melakukan respons yang tepat, globalisasi
menawarkan banyak kesempatan.
Sumber: IMF
1. Karakteristik MNC
Perusahaan multinasional secara fisik bisa didefinisikan sebagai
perusahaan yang beroperasi di dua negara atau lebih. Sebagai contoh, ada
perusahaan Indonesia mempunyai pabrik di Malaysia. Perusahaan tersebut
bisa dinamakan sebagai perusahaan MNC. Saat ini, bukanlah sesuatu yang
mengherankan jika MNC beroperasi di lebih dari 100 negara di dunia
mempunyai sekian ratus cabang dan anak perusahaan yang tersebar di ratusan
negara-negara tersebut. Definisi fisik barangkali tidak begitu penting. Yang
lebih penting lagi adalah definisi perilaku dari MNC. Dari sisi perilaku, MNC
bisa didefinisikan sebagai perusahaan yang dikelola oleh manajer global,
yaitu manajer yang berusaha mengoptimalkan sumber daya global atau
sumber daya lintas negara. Sebagai ilustrasi, misalnya ada MNC yang
memproduksi pakaian.
kali 250 juta = $300 miliar). Ekonomi AS 40 kali lebih besar dibandingkan
dengan ekonomi Indonesia.
4. Tenaga kerja
Negara mana yang bisa memberikan tenaga kerja murah dengan kualitas
baik? Barangkali Cina bisa menjadi salah satu pilihan. Dengan penduduk
lebih dari 1 miliar orang, Cina jelas bisa menawarkan tenaga kerja murah
yang hampir tidak terbatas.
5. Incorporated
Di mana MNC mencatatkan perusahaannya? Biasanya, pertimbangan
untuk mencatatkan perusahaannya adalah negara dengan infrastruktur yang
baik dan pajak rendah. Infrastruktur tersebut meliputi infrastruktur hukum
(peraturan perundangan yang jelas) dan infrastruktur teknologi (misalnya
jaringan komunikasi yang baik). Bermuda bisa menjadi salah satu pilihan.
Negara ini tidak membebankan pajak personal, capital gain, ataupun pajak
warisan.
6. Manajer
Manajer bisa diambilkan dari negara sekitar, misalnya Filipina. Filipina
mempunyai tradisi perguruan tinggi yang cukup kuat sehingga lulusan
perguruan tinggi mereka bisa menjadi salah satu pilihan.
7. Mesin
Mesin bisa didatangkan dari Jerman. Jerman dikenal sebagai salah satu
negara yang memproduksi mesin yang andal.
8. Dana
Negara mana yang mempunyai stereotipe penghasil dana murah?
Barangkali Jepang. Dengan tingkat bunga yang sangat rendah, masyarakat
Jepang masih gemar menabung. Bunga di Jepang berada sekitar 0,1% pada
tahun 2010 dan merupakan tingkat bunga terendah di dunia saat itu.
9. Pemilik
Pemiliknya adalah orang Indonesia.
dikirim dalam waktu 48 jam. Kemudian, dengan truk dan pesawat terbang,
produk tersebut dikirim ke 3.200 outlet (toko) The Limited yang tersebar,
baik di Amerika Serikat, Eropa, maupun produk katalognya (penjualan
langsung ke konsumen). Dalam waktu 60 hari, setelah order dilakukan,
barang sudah siap dijual di toko-toko The Limited. Dengan cara semacam itu,
The Limited bisa memperpendek jangka waktu order, sedangkan pesaing lain
biasanya membutuhkan waktu sekitar enam bulan. The Limited mempunyai
daya saing yang lebih baik dengan cara semacam itu. Teknologi transportasi
dan komunikasi menjadi kunci dalam manajemen The Limited tersebut.
Tabel berikut ini menyajikan 20 MNC terbesar di dunia yang diurutkan
dari nilai pendapatannya (revenue) pada tahun 2011.
Revenues Profits
Ranking Perusahaan ($ millions) ($ millions)
1 Wal-Mart Stores 421,849 16,389
2 Royal Dutch Shell 378,152 20,127
3 Exxon Mobil 354,674 30,460
4 BP 308,928 -3,719
5 Sinopec Group 273,422 7,629
6 China National Petroleum 240,192 14,367
7 State Grid 226,294 4,556
8 Toyota Motor 221,760 4,766
9 Japan Post Holdings 203,958 4,891
10 Chevron 196,337 19,024
11 Total 186,055 14,001
12 Conoco Phillips 184,966 11,358
13 Volkswagen 168,041 9,053
14 AXA 162,236 3,641
15 Fannie Mae 153,825 -14,014
16 General Electric 151,628 11,644
17 ING Group 147,052 3,678
18 Glencore International 144,978 1,291
19 Berkshire Hathaway 136,185 12,967
20 General Motors 135,592 6,172
b. Mencari pasar
Motivasi pasar saat ini mendominasi pertumbuhan perusahaan
multinasional. Perusahaan multinasional, seperti IBM, Unilever, Toyota, dan
Coca-Cola, mendirikan cabang atau anak perusahaan luar negeri untuk
mendorong penjualan mereka. Pada waktu Perang Dunia II berakhir, banyak
perusahaan Amerika Serikat memasuki Eropa untuk membangun kembali
Eropa yang hancur karena perang tersebut. Aliran modal tersebut mendorong
tumbuhnya perusahaan multinasional. Perusahaan multinasional, seperti
McDonald’s dan Dunkin Donut, memasuki pasar Indonesia untuk
memanfaatkan pasar Indonesia yang besar. Toyota mendirikan pabrik di
Amerika Serikat dengan tujuan membebaskan diri dari fluktuasi kurs yen-
dolar. Dengan demikian, hal itu menjamin lancarnya suplai mobil ke
Amerika Serikat. Perekonomian dunia yang semakin terbuka akan
mendorong motivasi semacam ini yang bisa berakibat munculnya persaingan
antara perusahaan multinasional dan perusahaan domestik. Dengan
persaingan atau interaksi tersebut, perusahaan domestik diharapkan
berperilaku seperti perusahaan multinasional atau dengan kata lain semakin
mendorong ekspansi ke luar negeri (go international).
c. Meminimalkan biaya
Perusahaan multinasional dengan ciri semacam ini merupakan fenomena
paling baru (dibandingkan sebelumnya). Perusahaan multinasional berusaha
mencari tempat biaya produksi bisa menjadi lebih rendah. Sebagai contoh,
perusahaan tekstil di negara Amerika Serikat tidak akan kompetitif apabila
EKMA4116/MODUL 2 2.61
d. Motif lain
Di samping motif seperti yang disebutkan di muka, banyak perusahaan
multinasional melakukan ekspansi ke luar negeri dengan motif lain, seperti
memperoleh akses ke perkembangan teknologi dunia. Perusahaan Jepang
atau Eropa banyak yang membeli perusahaan Amerika Serikat atau bekerja
sama dengan universitas di Amerika Serikat. Tujuannya, memperoleh akses
ke perkembangan teknologi dunia yang terbaru. Sebaliknya, perusahaan
seperti IBM mempunyai divisi riset di Swiss (Eropa) dengan tujuan yang
sama. Pemilihan tempat atau negara tentunya tergantung pada kemajuan
teknologi yang ingin diikuti. Di samping motivasi memperoleh akses, banyak
perusahaan multinasional melakukan ekspansi ke luar dengan tujuan
memperoleh keamanan dari pergolakan politik. Pada waktu Hongkong akan
diserahkan kembali ke Cina, banyak perusahaan Hongkong yang
mengalihkan sahamnya atau melakukan investasi ke luar negeri karena
mereka khawatir pengalihan tersebut mempunyai efek negatif terhadap
perusahaan mereka. Perusahaan yang dipunyai minoritas di negara
berkembang banyak yang melakukan investasi ke luar negeri dengan tujuan
memperoleh keamanan politis atau berjaga-jaga terhadap kemungkinan
pergolakan politik di negara tersebut.
Motif-motif yang telah disebutkan itu tidak saling menghilangkan, tetapi
saling melengkapi. Perusahaan melakukan ekspansi ke luar negeri tidak
hanya karena satu motif, tetapi bisa karena beberapa motif sekaligus. Sebagai
contoh, perusahaan Toyota atau Sony melakukan ekspansi ke Indonesia
dengan tujuan mencari tenaga kerja murah, di samping ingin memanfaatkan
pasar Indonesia yang potensial.
LA TIHA N
Cari informasi dari internet. Banyak perusahaan MNC yang sudah sering
kita dengar. Pergi ke website perusahaan tersebut. Baca dan tuliskan profil
perusahaan tersebut yang menunjukkan ke-MNC-an perusahaan tersebut
(misal jumlah negara tempat operasi dan sebagainya). Tunjukkan juga
bagaimana perusahaan tersebut membangun operasi multinasionalnya (baca
contoh perusahaan The Limited).
RA NG K UMA N
Kegiatan belajar ini membicarakan globalisasi. Globalisasi saat ini
merupakan isu yang sangat relevan dengan manajemen. Dunia saat ini
praktis sudah masuk dalam era globalisasi yang ditandai dengan
menyempitnya jarak tempuh antardunia. Semakin cepatnya berita
menyebar dari satu negara ke negara lainnya, semakin berkurangnya
pembatasan antarnegara. Globalisasi perlu direspons dengan sikap yang
terbuka, bersedia membuka diri dan belajar dari negara lain, serta selalu
berusaha memperbaiki diri sehingga globalisasi bisa menjadi
kesempatan bagi perusahaan.
Bagian berikutnya membicarakan struktur ekonomi dunia. Amerika
Serikat saat ini masih menjadi negara dengan ekonomi (diukur dengan
GDP) terbesar di dunia. Pada tahun 2020, Cina diperkirakan akan
menjadi negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Perubahan struktur
ekonomi dunia saat ini dibandingkan tahun 2020 akan mempunyai
beberapa implikasi bisnis. Bagian terakhir membicarakan perusahaan
multinasional (multinational corporation atau MNC). MNC merupakan
perusahaan yang beroperasi di dua negara atau lebih. Lebih dari
EKMA4116/MODUL 2 2.65
TE S F O RMA TIF 3
5) Pizza Hut, McDonald, dan Burger King merupakan contoh MNC yang
berkembang dengan menggunakan model ….
A. membeli perusahaan lokal
B. mendirikan perusahaan baru di negara asing
C. menggunakan lisensi (franchise atau waralaba)
D. menggunakan perusahaan lain
Mahasiswa, kasus di bawah ini merupakan salah satu contoh etika bisnis
dan tanggung jawab sosial. Silakan Anda baca kasus ini dan coba jawab
pertanyaan yang diberikan.
Petinggi Menteri
Politik Pertanian
Kementerian
Perdagangan
Pertanyaan
Misalkan Anda menjadi salah satu pengusaha impor daging sapi. Anda
menghadapi dilema. Jika menggunakan jalur resmi, Anda hanya akan
mendapatkan jatah impor sekitar 500 ton (32.000 ton dibagi 74 pengimpor).
Jika Anda mencoba memanfaatkan jalur tidak resmi, jatah Anda bisa
meningkat menjadi 3.000 ton misalnya. Imbalannya adalah Anda memberi
fee sebesar Rp2.000—3.000 per ton untuk kuota asli (yang 500 ton) dan
Rp5.000 per ton untuk kuota tambahan (yang 2.500 ton tambahan). Fee untuk
petinggi partai politik atau orang yang berpengaruh juga bisa berubah dari
Rp5.000 menjadi Rp10.000 per ton. Harga daging sapi berfluktuasi. Saat ini,
harga daging sapi berkisar antara Rp70.000—Rp90.000 per kilogram. Jika
Anda bisa memanfaatkan jalur tidak resmi, keuntungan Anda akan tambah
berlipat. Jika Anda menggunakan jalur resmi, keuntungan Anda akan jauh
lebih kecil. Apakah Anda mencoba memanfaatkan jalur tidak resmi?
Risikonya adalah jika ketahuan, Anda akan dituduh menyuap dan berurusan
dengan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi). Diskusikan alasan Anda.
2.72 Manajemen
Daftar Pustaka
Adair, John. 2010. Strategic Leadership. Tt: Kogan Page Limited.
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.
Perencanaan
Dr. Mamduh Hanafi
PE NDA HULUA N
Kegiatan Belajar 1
Perencanaan
A. PERENCANAAN
Perencanaan
Misi
Tujuan
Program
Strategi
Kebijakan
Prosedur Anggaran
Aturan
Organisasi Misi
Konglomerasi besar Menerjemahkan teknologi baru dalam produk komersial
yang dapat dijual
Bank Menciptakan jasa berkualitas dengan variasi yang tertentu
untuk memenuhi kebutuhan keuangan organisasi lain atau
konsumen individu
b. Tujuan
Tujuan merupakan hasil akhir saat aktivitas organisasi
diarahkan/ditujukan. Tujuan merupakan titik akhir dari fungsi perencanaan,
pengorganisasian, staffing, leading, dan pengendalian. Tujuan merupakan
rencana organisasi yang paling dasar. Organisasi secara keseluruhan
mempunyai suatu tujuan, kemudian departemen atau bagian dari organisasi
juga mempunyai tujuan sendiri. Tujuan bagian organisasi harus menyumbang
tujuan organisasi secara keseluruhan meskipun tujuan-tujuan bagian tersebut
tidak sama dengan lainnya. Sebagai contoh, tujuan organisasi secara
keseluruhan memperoleh tingkat keuntungan tertentu. Kemudian, tujuan
bagian produksi adalah memproduksi barang dagangan. Tujuan bagian
pemasaran adalah menyampaikan barang ke tangan konsumen. Kedua tujuan
tersebut konsisten satu sama lain dan menyumbang tujuan organisasi secara
keseluruhan.
c. Strategi
Strategi biasa digunakan dalam militer sebagai “rencana besar” untuk
menghancurkan musuh. Istilah tersebut sekarang biasa digunakan dalam
lapangan lain, seperti bisnis. Konteks persaingan masih tampak dalam istilah
strategi. Dengan demikian, strategi bisnis merupakan strategi dalam
kaitannya dengan pesaing lainnya. Strategi merupakan rencana umum/pokok
untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemilihan alternatif tindakan yang
diperlukan. Selain itu, alokasi sumber daya diperlukan untuk mencapai tujuan
tersebut. Perusahaan bus mempunyai misi transportasi. Kemudian,
perusahaan tersebut dapat menetapkan tujuan memperoleh keuntungan
dengan memberi pelayanan transportasi darat. Strategi untuk mencapai tujuan
tersebut dapat ditetapkan dengan memberikan transportasi penumpang umum
dan transportasi barang/kargo. Perusahaan bus lain barangkali lebih suka
memfokuskan pada strategi transportasi penumpang umum. Perusahaan
mobil mempunyai strategi memproduksi mobil untuk konsumen kelas
menengah ke bawah, sedangkan perusahaan mobil lain lebih suka
memfokuskan pada kelas menengah ke atas, seperti BMW dan Marcedes.
Perusahaan mobil lain, seperti General Motors, lebih suka memproduksi
mobil dengan lini penuh dan ditujukan untuk kelas menengah.
Dengan demikian, strategi bersama dengan misi dan tujuan
mencerminkan dan mengomunikasikan seperti apa organisasi yang
diinginkan. Strategi tidak ingin menggambarkan secara spesifik (detail)
3.8 Manajemen
d. Kebijakan
Kebijakan juga merupakan rencana karena merupakan pernyataan atau
pemahaman umum yang membantu mengarahkan pengambilan keputusan,
khususnya cara berpikirnya, bukan aksinya. Sering kali kebijakan merupakan
pernyataan tidak tertulis. Direktur utama suatu bank tidak menyukai
pengembangan sekolah dengan gelar (MBA atau MM) karena dia
berpendapat menjadi bankir yang baik hanya dapat dilakukan melalui
pengalaman. Sekolah justru cenderung mengacaukan fokus kebankiran
mereka. Kebijakan tersebut kemudian diterjemahkan dalam beberapa
keputusan, seperti sedikit menyekolahkan karyawannya. Karyawan bank
tersebut hanya diberi pelatihan-pelatihan perbankan jangka pendek.
Kebijakan itu membatasi pengambilan keputusan dalam wilayah tertentu
dan memastikan agar keputusan tersebut konsisten dan mengarah pada tujuan
organisasi. Kebijakan dapat menghilangkan analisis yang berulang-ulang.
Kebijakan memberi ruang pada inisiatif dalam pengambilan keputusan.
Kebijakan dapat ditemui pada lapisan organisasi, mulai dari yang paling
tinggi sampai paling rendah. Kebijakan juga dapat ditemui pada departemen
organisasi, seperti departemen pemasaran atau keuangan. Berikut ini
beberapa contoh kebijakan.
1. Karyawan tidak diperbolehkan menerima hadiah dari supplier, kecuali
hadiah tanda mata atau barang promosi dari supplier. Perhatikan bahwa
meskipun kebijakan tersebut membatasi pemberian hadiah dari supplier,
tanda mata dan barang promosi masih dapat diinterpretasikan lebih
lanjut.
EKMA4116/MODUL 3 3.9
e. Prosedur
Prosedur juga merupakan rencana karena menetapkan cara penanganan
suatu aktivitas di masa mendatang. Prosedur lebih mengarahkan tindakan,
bukannya mengarahkan cara berpikir. Prosedur menjelaskan secara detail
bagaimana suatu aktivitas harus dilakukan. Biasanya, prosedur dijelaskan
secara kronologis. Prosedur dapat ditemui di semua lapisan tingkatan
manajemen dan juga di departemen atau bagian-bagian dalam organisasi.
Prosedur yang bersifat umum berlaku untuk organisasi secara keseluruhan.
Selanjutnya, dapat diturunkan ke prosedur yang lebih spesifik dan yang
berlaku untuk bagian yang lebih kecil, misalnya untuk divisi atau
departemen. Prosedur sering kali menembus batas-batas departemen. Sebagai
contoh, prosedur pengembalian barang rusak dari konsumen akan melalui
bagian pemasaran (layanan purnajual), kemudian masuk ke bagian produksi
(persediaan). Apabila konsumen minta diganti uang (misalnya perusahaan
mempunyai kebijakan membolehkan produk rusak diganti uang tunai),
prosedur akan memasuki wilayah bagian keuangan. Kaitan antara kebijakan
dan prosedur cukup erat. Prosedur merupakan penjelasan yang lebih perinci
dari kebijakan organisasi. Sebagai contoh, kebijakan perusahaan memberikan
hari libur atau liburan ke tempat tertentu setiap tahunnya. Prosedur kemudian
dikembangkan untuk memperjelas langkah-langkah yang akan dilakukan
oleh karyawan untuk memperoleh liburan tersebut. Barangkali prosedur
3.10 Manajemen
f. Aturan
Aturan merupakan rencana yang dipilih dari beberapa alternatif dan
harus dilakukan atau tidak dilakukan. Aturan merupakan bentuk rencana
yang paling sederhana. Aturan mengharuskan tindakan tertentu yang spesifik
dikerjakan atau tidak dikerjakan, tergantung situasi yang dihadapi. Aturan
berkaitan dengan prosedur karena aturan mengarahkan tindakan, tetapi tidak
menyebutkan urutan waktu. Prosedur bahkan dapat dilihat sebagai rangkaian
dari aturan. Sebagai contoh, prosedur penerimaan order terdiri atas
serangkaian aturan. Sebagai contoh, order diterima, kemudian pengecekan
dilakukan untuk menentukan apakah barang yang dipesan ada dalam
persediaan. Begitu ada konfirmasi keberadaan barang dalam persediaan,
barang langsung dikirim, kemudian penagihan dibuat oleh bagian keuangan.
Ada juga aturan yang tidak berkaitan dengan prosedur tertentu. Sebagai
contoh, larangan bermain games di ruang kerja tidak berkaitan dengan
prosedur yang ada.
Meskipun kadang-kadang sulit, kebijakan perlu dipisahkan dari aturan.
Kebijakan lebih mengarahkan cara berpikir dalam pengambilan keputusan,
sedangkan aturan lebih mengarahkan tindakan. Jika dalam kebijakan ada
ruang untuk kreasi, partisipasi, atau perubahan dari kebijakan yang telah
ditentukan; dalam pelaksanaan aturan, tidak ada lagi ruangan untuk
penyimpangan dari aturan yang telah ditetapkan. Prosedur dan aturan
mempunyai kesamaan dalam hal tidak ada ruang untuk melakukan
penyimpangan.
g. Program
Program merupakan jaringan yang kompleks dan terdiri atas tujuan,
kebijakan, prosedur, aturan, penugasan, langkah yang harus dilakukan,
alokasi sumber daya, dan elemen lain yang harus dilakukan berdasarkan
alternatif tindakan yang dipilih. Biasanya, modal dan anggaran dipakai untuk
mendukung program. Contoh program adalah pengembangan produk baru,
program peningkatan kualitas pengawasan, dan program peningkatan kualitas
produk. Dapat juga program berupa program ringan, seperti program yang
EKMA4116/MODUL 3 3.11
h. Anggaran
Anggaran merupakan rencana yang dinyatakan dalam angka-angka. Jika
berbicara anggaran keuangan, rencana tersebut dinyatakan dalam unit
moneter. Anggaran mencakup berbagai aspek dan berbagai departemen.
Sebagai contoh, anggaran operasional berkaitan dengan operasi organisasi,
anggaran modal berkaitan dengan kegiatan investasi, dan anggaran
pemasaran berkaitan dengan kegiatan pemasaran. Anggaran, di samping
merupakan alat perencanaan, juga merupakan alat pengendalian yang cukup
baik. Karena itu, anggaran akan lebih banyak dibahas pada bab pengendalian
keuangan. Anggaran mempunyai variasi yang beragam, mulai dari anggaran
tetap (fixed budget), anggaran fleksibel atau anggaran variabel, dan anggaran
nol (zero-base budget). Manfaat anggaran terutama adalah membuat anggota
organisasi melakukan perencanaan
B. PROSES PERENCANAAN
1. Perencanaan Strategis
Rencana strategis merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai
tujuan strategis. Fokus rencana ini adalah organisasi secara keseluruhan.
Rencana strategis dapat dilihat sebagai rencana secara umum yang
menggambarkan alokasi sumber daya, prioritas, dan langkah yang diperlukan
untuk mencapai tujuan strategis. Tujuan strategis biasanya ditetapkan oleh
manajemen puncak. Manajemen puncak menentukan “ke mana organisasi
harus berada” dalam jangka panjang. Manajer barangkali mempunyai
masalah secara tepat berapa jauh (dalam masa depan) perencanaan strategis
dapat dilakukan. Prinsip komitmen digunakan untuk menjawab masalah
tersebut. Prinsip tersebut pada dasarnya mengatakan bahwa setelah
melakukan analisis perencanaan jangka panjang, manajer akan menyiapkan
(commit) dana hanya jika ia dapat mengantisipasi tingkat pengembalian
(return) dari biaya yang dikeluarkan. Pengeluaran biaya merupakan investasi
dan hanya dikeluarkan apabila return atas investasi tersebut cukup baik.
Perencanaan strategis akan dibicarakan lebih banyak pada bab tersendiri.
2. Perencanaan Taktis
Perencanaan taktis ditujukan untuk mencapai tujuan taktis, yaitu untuk
melaksanakan bagian tertentu dari rencana strategis. Rencana ini mempunyai
jangka waktu yang lebih pendek dibandingkan dengan rencana strategis dan
mempunyai fokus yang lebih sempit dan lebih konkret. Dalam istilah perang,
sering kita dengar ungkapan “memenangkan pertempuran untuk
memenangkan perang” atau “kalah dalam satu pertempuran, tetapi dapat
memenangkan perang”. Pertempuran dalam hal ini merupakan rencana taktis,
sedangkan perang merupakan rencana strategis. Jika strategi memfokuskan
pada sumber daya, lingkungan, dan misi, rencana taktis memfokuskan pada
manusia dan aksi (tindakan).
3.14 Manajemen
3. Perencanaan Operasional
Perencanaan operasional diturunkan dari perencanaan taktis, mempunyai
fokus yang lebih sempit, jangka waktu yang lebih pendek, dan melibatkan
manajemen tingkat bawah. Dua jenis rencana operasional: rencana tunggal
(sekali pakai) dan standing plan (dapat dipakai berkali-kali). Rencana tunggal
lebih sesuai dipakai untuk mencapai tujuan yang spesifik yang kemudian
dihapuskan setelah tujuan tersebut tercapai. Rencana standing merupakan
rencana standar yang lebih sesuai dipakai untuk mencapai tujuan yang
muncul berulang-ulang. Gambar 3.5 berikut ini menggambarkan perencanaan
operasional.
EKMA4116/MODUL 3 3.15
Tujuan
Rencana Strategis
Rencana Taktis
Rencana Operasional
Kebijakan
Program
Aturan
Proyek
b. Rencana standing
Jika suatu aktivitas muncul berulang-ulang, satu atau serangkaian
rencana dikembangkan untuk mengarahkan aktivitas tersebut. Rencana
standing akan menghemat waktu dan tenaga manajer sebab situasi yang
berulang-ulang tersebut diselesaikan dengan rencana yang standar. Beberapa
contoh rencana standing adalah kebijakan, prosedur operasional standar, dan
aturan.
Kebijakan merupakan pedoman pengambilan keputusan, terutama
mengarahkan cara berpikir pengambilan keputusan, bukan pada tindakan
yang spesifik. Kebijakan ini sudah dibahas pada bagian sebelumnya.
Prosedur lebih spesifik dibandingkan dengan kebijakan dan merupakan
pedoman yang mengarahkan pada tindakan yang diperlukan. Langkah-
langkah yang diperlukan dijelaskan secara teperinci dan biasanya disusun
secara kronologis. Sebagai contoh, prosedur penarikan tenaga baru meliputi
penerimaan file pelamar kerja, penyimpanan file tersebut, pemanggilan calon
pelamar, tes standar terhadap pelamar, wawancara dengan pelamar, dan
pengambilan keputusan diterima atau tidak. Prosedur ini pun sudah dibahas
pada bagian sebelumnya.
Aturan merupakan pernyataan spesifik apakah suatu tindakan harus
dilakukan atau tidak berdasarkan situasi yang ada. Dengan demikian, aturan
merupakan tindakan itu sendiri, bukan pedoman yang mengarahkan
pengambilan keputusan. Sebagai contoh, perusahaan yang mempunyai aturan
bahwa apabila pelamar tidak menjawab panggilan perusahaan, pelamar
tersebut didrop dari lamaran kerja.
EKMA4116/MODUL 3 3.17
Balas jasa yang tidak tepat juga dapat menjadi penghalang. Sebagai
contoh, satu orang manajer berhasil menaikkan produktivitas dengan satu
persen dari target 0. Hal ini dapat dianggap sebagai suatu sukses. Akan tetapi,
manajer lain, karena mempunyai ambisi yang tinggi, berhasil menaikkan 10
persen dengan target 15 persen. Manajer yang terakhir ini tidak akan dinilai
terlalu sukses karena di bawah target. Tahun berikutnya, dia menjadi tidak
lagi agresif. Penekanan pada jangka pendek dengan mengorbankan jangka
panjang juga mengakibatkan ketidakseimbangan dalam perencanaan.
Lingkungan yang kompleks mengakibatkan perencanaan yang efektif
sulit dilakukan. Sebagai contoh, perusahaan komputer (seperti IBM atau
Microsoft) bergerak dalam lingkungan yang cepat sekali berubah. Tahun
1991, internet belum tampak dan perusahaan, seperti Netscape atau Yahoo,
belum ada. Dalam lima tahun, perusahaan tersebut sudah besar dan mampu
menjadi ancaman serius Microsoft atau perusahaan software lainnya.
Perusahaan komputer ditandai dengan perubahan yang sangat dramatis dan
yang membuat perencanaan menjadi semakin sulit.
Keputusan menetapkan tujuan yang baru dan mengalokasikan sumber
daya untuk mencapai tujuan tersebut berarti melepaskan tujuan yang lainnya.
Kadang-kadang hal semacam itu sulit dilakukan, minimal secara psikologis.
Biasanya, kita selalu ingin mencapai semuanya meskipun hal itu juga tidak
akan mungkin dilakukan. Sebagai akibatnya, kita akan merasa enggan hanya
memfokuskan pada satu tujuan.
Beberapa anggota organisasi enggan untuk melakukan perubahan.
Ketidakpastian terhadap hasil dari perubahan mengakibatkan timbulnya
perasaan tersebut. Mereka juga enggan melepaskan manfaat yang sudah
mereka peroleh dengan kondisi sekarang ini. Kadang-kadang mereka tahu
bahwa kelemahan dari perubahan yang diajukan merupakan suatu hal yang
baik. Keengganan tersebut membuat mereka enggan melakukan perencanaan
sehingga perencanaan yang efektif terhalang.
Anggota organisasi mengalami pembatasan-pembatasan. Sebagai contoh,
karena terlalu sibuk, manajer hanya mempunyai waktu yang sangat terbatas.
Manajer kemudian tidak bersedia melakukan perencanaan karena merasa
tidak mempunyai waktu. Kadang-kadang manajer merasa sumber daya yang
ada sangat terbatas sehingga tidak mampu mendukung perencanaan yang
diusulkan. Dalam hal ini, perencanaan yang efektif akan terhambat.
Anggota organisasi yang tidak memahami lingkungan eksternal akan
cenderung menolak perubahan. Mereka tidak menyadari bahwa lingkungan
EKMA4116/MODUL 3 3.21
2. Mengatasi Hambatan
Salah satu cara penting untuk mengatasi hambatan perencanaan adalah
memahami tujuan perencanaan dan proses penetapan tujuan. Meskipun
perencanaan dan penetapan tujuan bukan merupakan “obat manjur” untuk
memecahkan semua masalah, proses tersebut dapat membantu memperbaiki
pengambilan keputusan. Jika anggota organisasi memahami pentingnya
perencanaan, ia akan bersedia memfokuskan pada tujuan tertentu dan
melepaskan tujuan lain yang kurang relevan.
Meskipun rencana dan tujuan ditetapkan dari atas, rencana dan tujuan
tersebut harus dikomunikasikan ke bawah. Akan lebih baik lagi kalau setiap
anggota organisasi yang akan melaksanakan rencana tersebut dilibatkan
dalam proses perencanaan tersebut. Komunikasi dan partisipasi dapat
meningkatkan komitmen untuk melaksanakan rencana tersebut.
Konsistensi antara tujuan yang lebih tinggi dan tujuan yang lebih rendah
serta konsistensi antartujuan bagian atau departemen perlu dijaga. Karena
proses penentuan tujuan dan perencanaan merupakan proses yang dinamis,
perbaikan atau revisi perlu selalu dilakukan. Beberapa organisasi bahkan
mulai melakukan revisi perencanaan dengan interval waktu yang semakin
pendek. Peluncuran produk baru diperpendek dari tiga tahun menjadi satu
tahun misalnya. Siklus produk baru yang semakin pendek tersebut
diharapkan dapat meningkatkan efektivitas perencanaan produk baru.
Sistem balas jasa (reward) yang tepat akan mendorong penetapan tujuan
dan perencanaan yang efektif. Dalam sistem balasan yang tepat, setiap orang
akan diperlakukan dengan adil. Kadang-kadang sistem balas jasa dibuat
3.22 Manajemen
Komitmen
Penetapan tujuan dan manajemen
rencana organisasi puncak
Review Periodik
Evaluasi
1. Efektivitas MBO
Manfaat penting dari MBO adalah mendorong motivasi karyawan.
Untuk mendukung sukses MBO, beberapa elemen harus ada. Elemen tersebut
sebagai berikut.
a. Komitmen suksesnya MBO memerlukan komitmen manajemen yang
tinggi, khususnya komitmen dari manajemen puncak.
b. Penetapan tujuan puncak: program MBO yang efektif dimulai dari
manajemen puncak. Tujuan yang ingin dicapai harus dinyatakan dengan
EKMA4116/MODUL 3 3.25
jelas dan dapat diukur. Tujuan kenaikan penjualan dinyatakan “5% tahun
depan”. Bawahan dapat mengerti tujuan tersebut dan dapat mengerti apa
yang diharapkan darinya. Manajer dan bawahan harus bekerja sama
“menyinkronkan” rencana bawahan dengan rencana serta tujuan
manajemen puncak.
c. Tujuan individu harus dinyatakan dengan jelas. Siapa yang bertanggung
jawab harus disebutkan dengan jelas.
d. Partisipasi.
e. Komunikasi: manajer dan bawahan melakukan komunikasi yang intensif
dalam proses penentuan tujuan. Manajer biasanya mengomunikasikan
tujuan manajemen puncak dan bawahan mendiskusikan apa yang perlu
disumbangkan untuk mendukung tujuan tersebut.
f. Otonomi dalam pelaksanaan: otonomi pelaksanaan mendorong
kreativitas dan komitmen bawahan. Otonomi memberikan kebebasan
dalam batas-batas tertentu.
g. Review prestasi: review kemajuan yang telah dicapai dapat memberikan
umpan balik yang kemudian dapat memberikan input perbaikan.
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Perencanaan merupakan fungsi manajemen yang pertama dan
merupakan fungsi yang paling penting. Perencanaan mempunyai
manfaat karena dapat meningkatkan koordinasi, mengurangi
3.28 Manajemen
TE S F O RMA TIF 1
Kegiatan Belajar 2
Perencanaan Strategis
Konsep strategi berasal dari istilah militer dan dari kata Yunani,
strategeia, yang berarti seni atau ilmu menjadi jenderal. Meskipun istilah
tersebut sekarang dipakai di bidang lain, seperti dalam bisnis, konteks
persaingan masih ada. Konsep strategi mencakup komponen perencanaan dan
3.32 Manajemen
Strategi adalah penetapan tujuan jangka panjang yang dasar dari suatu
organisasi dan pemilihan alternatif tindakan serta alokasi sumber daya
yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Formulasi Tujuan
Analisis Tujuan
dan Strategi Saat Ini
Identifikasi Kesempatan
Strategis
Pengambilan Keputusan
Strategis
Pelaksanaan Strategi
Evaluasi dan
Pengendalian Strategis
b. Dapat dicapai
Misi dan tujuan yang baik dapat membuka mata terhadap kesempatan
baru, tetapi jangan sampai menyimpangkan organisasi dari misi yang
realistis tersebut. Sebagai contoh, misi perusahaan pembuat komputer
kecil Indonesia menjadi pelaku penting di dunia internasional. Hal itu
tampaknya kurang realistis karena akan bersaing dengan IBM atau
Compaq.
c. Dapat memotivasi
Memberi arah sekaligus memotivasi anggota organisasi.
d. Spesifik
Tujuan yang spesifik dapat memberi arah dan menjadi pedoman dalam
pengambilan keputusan. Tabel berikut ini memperjelas perbedaan tujuan
yang spesifik dan yang kurang spesifik.
3. Analisis Lingkungan
Analisis lingkungan bertujuan melihat perubahan-perubahan dalam
lingkungan, demografis, politik, sosial, dan ekonomi yang akan
memengaruhi organisasi. Pemahaman misi, tujuan, dan strategi organisasi
akan mempunyai kerangka yang dapat melihat pengaruh apa yang
mempunyai efek yang paling besar terhadap organisasi. Perubahan dalam
lingkungan eksternal organisasi dapat menghasilkan kesempatan ataupun
ancaman, tergantung bagaimana reaksi organisasi.
Sebagai contoh, perubahan demografis dapat menimbulkan kesempatan
strategis. Sebagai contoh, program KB (keluarga berencana) yang sukses di
tahun 1970-an mengakibatkan pergeseran komposisi demografis. Proporsi
anak kecil semakin menurun karena KB, sedangkan anak kecil pada tahun
1970-an akan tumbuh dewasa pada tahun 1990-an. Perusahaan dapat
mengikuti perkembangan siklus tersebut dengan memproduksi barang-barang
kebutuhan orang dewasa atau keluarga, seperti mesin cuci, kulkas, dan
sebagainya. General Motors (GM) merupakan perusahaan mobil yang
berhasil mengikuti perkembangan demografis penduduk Amerika Serikat.
GM membuat lini mobil yang semakin lengkap mengikuti perkembangan
golongan menengah Amerika Serikat yang semakin besar dan bervariasi. GM
menjadi tumbuh besar dengan mengikuti pertumbuhan golongan menengah
Amerika Serikat. Tipe perencanaan konvensional (seperti telah dibicarakan
pada modul sebelumnya) tidak lagi memadai untuk mengatasi perubahan
lingkungan seperti itu. Apabila organisasi tersebut tidak melakukan
perubahan yang diperlukan, perubahan dalam lingkungan eksternal akan
menjadi ancaman organisasi meskipun ancaman tersebut secara tidak
EKMA4116/MODUL 3 3.37
langsung. Pesaing yang baik akan melakukan antisipasi yang lebih cepat,
memanfaatkan peluang, dan mematikan organisasi kita.
Untuk memperoleh informasi perubahan-perubahan dalam lingkungan,
sistem informasi strategis perlu dikembangkan. Sistem tersebut akan
menyaring informasi yang relevan, yang menjadi input bagi manajemen
puncak untuk pengambilan keputusan strategis. Beberapa organisasi
mempunyai karyawan atau sekretaris yang bertugas meringkaskan informasi
atau berita-berita dari majalah surat kabar yang relevan sebagai input untuk
manajemen puncak. Di samping itu, dapat juga dikembangkan metode yang
lebih formal, yaitu mengembangkan basis data. Keluhan atau komentar dari
pihak luar, seperti pelanggan dan supplier, dapat menjadi sumber informasi
yang penting. Pembahasan lebih teperinci mengenai metode tersebut dapat
dilihat pada modul sistem informasi manajemen. Metode peramalan statistik,
seperti regresi, dan model sistem operasi juga dapat digunakan dalam
penyaringan informasi tersebut. Sebagai contoh, regresi dapat digunakan
untuk memperkirakan trend permintaan suatu produk dalam jangka 10 tahun
mendatang. Metode peramalan statistik yang digabungkan dengan analisis
kualitatif akan menghasilkan prediksi yang lebih akurat.
7. Pelaksanaan Strategi
Perencanaan strategi harus dijalankan untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Jika tidak dapat dilaksanakan, rencana strategis hanya merupakan
rencana di atas kertas. Implementasi rencana strategis harus
mempertimbangkan beberapa faktor untuk menjamin efektivitas rencana
tersebut.
C. TINGKATAN STRATEGI
Ada tiga tingkatan strategi, yaitu tingkat korporasi (corporate level), unit
bisnis (business unit), dan fungsional (functional level).
3.40 Manajemen
Keputusan
bagaimana Menjalankan strategi
Tingkat yang dipilih untuk setiap fungsi
menjalankan
fungsional
fungsi dalam
organisasi
Pemasaran
Di mana pelanggan kita membeli produk dan mengapa mereka memilih
produk kita
Bagaimana pelanggan membeli, melalui dealer langsung atau secara
langsung (direct market)
Bagaimana pelayanan purnajual
Bagaimana strategi harga yang terbaik untuk produk kita
Produksi
Apakah kita akan memproduksi komponen sendiri atau membeli dari luar
Berapa besar kuantitas produksi yang optimal
Bagaimana kebijakan persediaan
Keuangan
Di mana dan bagaimana memperoleh modal
Berapa kas yang akan dipegang dan berapa dividen yang akan dibagi
Berapa modal kerja yang dipegang
Berapa tingkat utang yang diinginkan
Sumber daya manusia
Bagaimana menarik tenaga kerja atau manajer
Bagaimana kebijakan kompensasi
Bagaimana hubungan dengan tenaga kerja
EKMA4116/MODUL 3 3.43
c. Strategi umum
Strategi umum merupakan kerangka keseluruhan yang dirumuskan pada
tingkat korporasi oleh manajemen puncak. Strategi tersebut biasanya
digunakan untuk perusahaan yang mempunyai pasar tunggal atau
memproduksi lini produk yang dekat satu sama lain dan jumlah lini terbatas.
Ada tiga jenis strategi umum: pertumbuhan, stabilitas, dan penarikan
(retrenchment).
1) Strategi pertumbuhan
Strategi pertumbuhan dapat dilakukan dengan pengembangan internal
atau pengembangan eksternal. Pengembangan internal akan memakan
3.44 Manajemen
Tinggi Rendah
Tingkat Pertumbuhan Pasar
Anjing (dog):
Rendah Sapi perah (cash cow): aliran kas positif atau
aliran kas positif besar negatif sedang
2) Bintang (star)
Setelah melewati tahap tanda tanya, unit bisnis akan masuk ke kelompok
bintang. Pada tahap ini, investasi dibutuhkan untuk membangun infrastruktur
agar mendukung produk yang semakin berkembang, misalnya membangun
jaringan distribusi. Pangsa pasar yang besar membuat unit bisnis mampu
menghasilkan kas masuk yang cukup besar. Karena pengeluaran investasi
cukup besar, kas masuk bersih tidak akan terlalu besar.
EKMA4116/MODUL 3 3.47
4) Anjing (dog)
Dalam tahap anjing, produk mengalami penurunan. Investasi yang
dilakukan tidak banyak, tetapi kemampuan menghasilkan kas juga tidak
besar. Lini produk dalam kelompok ini menghasilkan kas masuk positif
ataupun negatif yang tidak terlalu besar.
5) Kaitan antarkelompok
Dalam suatu organisasi, komposisi unit bisnis harus dijaga
keseimbangannya. Organisasi yang mempunyai sapi perah yang terlalu
banyak dan bintang yang terlalu sedikit tidak akan terlalu sehat karena
prospek organisasi masa mendatang tidak terlalu cerah. Organisasi dengan
tanda tanya yang terlalu banyak juga tidak seimbang karena sapi perah
diperlukan untuk mendanai pertumbuhan tanda tanya. Sapi perah dibutuhkan
untuk mendanai tanda tanya menjadi bintang yang menentukan nasib masa
mendatang organisasi.
c. Strategi generik
Menurut Porter, suatu organisasi dapat memilih tiga alternatif strategi,
yaitu diferensiasi, biaya rendah, dan fokus.
1) Diferensiasi
Dengan strategi ini, organisasi berusaha mendiferensiasikan produknya
agar berbeda dari produk pesaingnya. Kemudian, organisasi dapat memasang
harga premium untuk produknya tersebut. Diferensiasi dapat dilakukan
melalui beberapa atribut, seperti kualitas, desain, dan pelayanan. Perusahaan,
seperti IBM dan Rolex, menggunakan diferensiasi berdasarkan atribut
kualitas.
2) Kepemimpinan biaya rendah
Strategi memfokuskan pada biaya rendah, kemudian memasang harga
paling rendah. Biaya yang rendah dapat dicapai melalui efisiensi produksi,
desain, pencapaian skala ekonomi, atau cara lain. Perusahaan, seperti Wal-
Mart (retailer yang menawarkan potongan harga), merupakan contoh
perusahaan yang sukses dengan strategi kepemimpinan biaya.
3) Fokus
Dengan strategi ini, organisasi mencoba melayani segmen kecil
konsumen (yang spesifik) yang belum terlayani oleh organisasi besar.
Perusahaan besar tidak mau memasuki segmen kecil karena tidak ekonomis
dilayani oleh perusahaan besar.
EKMA4116/MODUL 3 3.51
6. Strategi Fungsional
Strategi fungsional ditujukan untuk fungsi-fungsi dalam organisasi,
seperti pemasaran, keuangan, produksi, sumber daya manusia, serta riset dan
pengembangan. Karena masing-masing mempunyai tujuan yang berlainan,
strategi tersebut perlu dikoordinasikan satu sama lainnya. Berikut ini wilayah
dalam setiap fungsi sehingga strategi fungsional dapat dirumuskan.
Komposisi produk
Posisi pasar
Pemasaran Saluran distribusi
Promosi penjualan
Penentuan harga
Struktur modal
Kebijakan utang
Keuangan Manajemen aset
Kebijakan dividen
Kualitas
Perbaikan produktivitas
Produksi Peraturan pemerintah
Lokasi pabrik
Teknologi
Pengembangan produk
Riset dan pengembangan Peramalan teknologi
Paten dan lisensi
a. Strategi pemasaran
Barangkali strategi pemasaran merupakan strategi yang paling penting.
Berikut ini strategi pemasaran yang dapat dianut oleh organisasi.
b. Strategi produksi
Fungsi produksi mencakup aktivitas transformasi bahan baku menjadi
produk atau jasa akhir. Keputusan strategis meliputi lokasi pabrik, besar
pabrik, pengendalian persediaan, desain, dan pengembangan produk. Sebagai
contoh, jika perusahaan ingin mendekati konsumen, perusahaan dapat
membangun pabrik dekat dengan pasar. Alternatif lainnya adalah
membangun pabrik dekat bahan baku atau dekat tenaga kerja. Wal-Mart
mengembangkan pusat pergudangan yang menghubungkan tokonya langsung
dengan gudang. Barang keluar masuk langsung tercatat secara elektronis
sehingga tingkat persediaan yang rendah dapat langsung dipenuhi lagi
melalui order elektronik.
c. Strategi keuangan
Fungsi keuangan mencakup aktivitas pencarian dan alokasi dana.
Pencarian dana bertujuan meminimalkan biaya dana eksplisit, seperti tingkat
bunga ataupun implisit seperti fleksibilitas. Sementara itu, alokasi dana
bertujuan mencari kesempatan investasi dengan tingkat keuntungan yang
paling tinggi. Strategi keuangan antara lain penggunaan utang yang lebih
banyak untuk menurunkan tingkat bunga meskipun fleksibilitas menjadi
berkurang, menggunakan dana yang dihasilkan dari dalam (laba), dan
memberikan kredit dengan agresif untuk meningkatkan penjualan.
lulusan dengan indeks prestasi tinggi dari universitas terkenal) dilakukan jika
perusahaan mempunyai strategi diferensiasi dan selalu ingin menjadi
pemimpin dalam inovasi.
D. IMPLEMENTASI STRATEGI
2. Model 7S
Model 7S dikembangkan oleh Thomas J. Peters dan Robert H.
Waterman dari perusahaan konsultan McKinsey. Menurut mereka, kealpaan
terhadap satu dari tujuh S tersebut akan mengakibatkan perubahan yang
lambat, keguncangan, dan bahkan proses perubahan yang merusak. Ketujuh S
tersebut berinteraksi satu sama lain dan sama pentingnya. Situasi tertentu
akan mengakibatkan faktor tertentu menjadi pendorong utama dalam proses
perubahan. Ketujuh faktor tersebut:
1. strategi (strategy),
2. struktur (structure),
3. sistem (systems),
4. tujuan atau misi organisasi (superordinate goals),
5. kemampuan atau keterampilan (skills),
6. staf (staff),
7. pola perilaku atau pengambilan keputusan (style).
3.56 Manajemen
Structure
Systems
Strategy
Superordinate
Goals
Style
Skills
Staff
a. Strategi (strategy)
Strategi sudah banyak dibicarakan pada kegiatan belajar ini. Pelaksanaan
strategi lebih sulit dibandingkan dengan perencanaannya.
b. Struktur (structure)
Struktur akan banyak dibicarakan pada modul mengenai
pengorganisasian. Perusahaan yang sukses akan selalu mengubah strukturnya
mengikuti perkembangan lingkungan atau tuntutan, misalnya strategi
organisasi.
c. Sistem (systems)
Sistem meliputi prosedur formal dan informal yang memungkinkan
organisasi berfungsi. Contoh sistem adalah sistem akuntansi, penganggaran,
dan pelatihan. Suatu organisasi dengan struktur multidivisi harus mempunyai
sistem akuntansi yang memungkinkan informasi per divisi.
EKMA4116/MODUL 3 3.57
Keuntungan Kelemahan
Promosi dari dalam
Sudah memahami situasi dan Tidak mudah beradaptasi dengan
orang dalam organisasi perubahan strategi
Sudah mempunyai jaringan Komitmen lama akan menghalangi
pemasok, manajer lain, dan keputusan yang keras dan yang
bawahan diperlukan dalam pelaksanaan
Menjadi simbol komitmen strategi yang baru
organisasi terhadap karier Tidak mudah menjadi simbol
karyawan dalam organisasi perubahan
Penggunaan manajer dari luar atau dari dalam mempunyai kekuatan atau
kelemahan tergantung situasi yang dihadapi. Berikut ini empat situasi yang
berkaitan dengan penggunaan manajer dari luar/dalam.
a. Kombinasi selektif
Jika organisasi mengalami perubahan strategi yang cukup besar, tetapi
disebabkan oleh fluktuasi lingkungan, bukan karena prestasi yang jelek,
kombinasi selektif pun dapat dipilih. Sebagai contoh, IBM pada waktu
mengembangkan komputer PC memasukkan manajer baru untuk
memasarkan komputer secara langsung (direct marketing). Manajer dari luar
membawa ide baru, sedangkan manajer dari dalam membantu
mengintegrasikan ide tersebut dengan organisasi yang ada.
b. Perputaran (keguncangan)
Jika organisasi membutuhkan perubahan strategi yang besar karena
prestasi yang tidak baik, manajer dari luar diharapkan dapat menyelamatkan
EKMA4116/MODUL 3 3.61
organisasi. Manajer dari luar membawa ide baru dan tidak terikat oleh
komitmen lama. Karena itu, ia lebih bebas melakukan perubahan strategi
baru. Chrysler membawa masuk Lee Iacocca atau IBM membawa masuk Lou
Gestner pada waktu IBM mengalami krisis karena penjualan komputer
mainframe mengalami penurunan.
c. Stabilitas
Dalam situasi saat perubahan strategi tidak banyak diperlukan dan
prestasi masa lalu cukup baik, manajer dari dalam merupakan pilihan yang
paling baik. Mereka memahami situasi organisasi dan telah mempunyai
jaringan kerja yang mapan.
d. Reorientasi
Jika organisasi menghadapi situasi saat prestasi di masa lalu tidak efektif
dan perubahan strategi tidak banyak diperlukan, kombinasi antara manajer
dari dalam dan manajer dari luar merupakan kombinasi yang baik. Sebagai
contoh, pada waktu Apple menghadapi persaingan dari IBM, Apple
membawa masuk manajer dari luar dan menggabungkan dengan manajer
yang ada. Apple kemudian menggunakan strategi diferensiasi yang
membedakan dirinya dari IBM.
LA TIHA N
Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas,
kerjakanlah latihan berikut!
RA NG K UMA N
Perencanaan strategis merupakan jenis perencanaan yang penting.
Banyak tugas yang tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan
perencanaan biasa. Perencanaan tersebut menjadi semakin penting
karena perubahan lingkungan yang semakin cepat dan karena semakin
kompleksnya organisasi. Proses perencanaan strategis dimulai dengan
perumusan misi dan tujuan, analisis tujuan dan strategi saat ini, analisis
lingkungan dan sumber daya organisasi, identifikasi kesempatan
strategis, pengambilan keputusan strategis, pelaksanaan strategi, serta
evaluasi perencanaan strategi.
Ada beberapa tingkatan strategi: korporasi, unit bisnis, dan
fungsional. Strategi korporasi dapat dirumuskan melalui pendekatan nilai
atau pendekatan korporasi. Perumusan strategi korporasi dapat melalui
strategi umum atau strategi portofolio, seperti teknik Boston Consulting
Group (BCG). Sementara itu, perumusan strategi unit bisnis dapat
menggunakan strategi generik yang dikembangkan oleh Porter. Strategi
fungsional ditujukan untuk fungsi-fungsi organisasi, seperti pemasaran,
keuangan, produksi, dan sumber daya manusia.
Dalam implementasi strategi, struktur akan berubah dan struktur
mengikuti strategi. Model 7S menjelaskan mengapa beberapa organisasi
dapat berkembang sukses. Dalam pelaksanaan strategi, manajer puncak
(CEO) mempunyai peranan penting. Manajer puncak dapat dibawa dari
luar organisasi atau mengambil dari dalam organisasi. Masing-masing
pendekatan mempunyai kelebihan dan keuntungan sendiri, tergantung
situasi yang dihadapi organisasi. Lebih dari itu, manajer perlu
memahami hambatan-hambatan dalam perumusan dan pelaksanaan
strategi.
3.64 Manajemen
TE S F O RMA TIF 2
KASUS
PERENCANAAN PENGELOLAAN RISIKO DI CHASE
MANHATTAN
Segmen Deskripsi
Bank Global
1. Pasar Global 1. Perdagangan, mengawali pemberian kredit,
underwrite, riset untuk valuta asing, derivatif,
dan pasar instrumen tetap
2. Chase Capital Partners 2. Investasi saham private (individu)
3. Global Investment 3. Pendanaan sindikasi, penasihat merger dan
Banking akuisisi, underwrite sekuritas yield tinggi (risiko
tinggi), penempatan private (private placement)
KOMITE EKSEKUTIF
Memberikan pengarahan strategis
Memberikan pandangan yang terintegrasi
Daftar Pustaka
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.
Kegiatan Belajar 1
Pengambilan Keputusan
B. PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Definisi
Pengambilan keputusan pada dasarnya memilih satu alternatif dari
beberapa alternatif keputusan. Pengambilan keputusan merupakan satu
langkah dari langkah-langkah yang lebih panjang dan yang membentuk
proses pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan dimulai dari
identifikasi masalah, analisis lingkungan yang relevan, mengembangkan
alternatif-alternatif keputusan, memilih alternatif yang paling baik,
melakukan implementasi keputusan tersebut, dan memonitor keputusan yang
sudah diambil. Alternatif yang paling baik merupakan alternatif yang
memberikan kontribusi paling besar untuk pencapaian tujuan organisasi.
Sering kali bukti kebaikan atau efektivitas keputusan tersebut baru terlihat
setelah beberapa tahun. Hal itu sering kali terjadi terutama untuk keputusan
strategis yang pengaruhnya baru terlihat setelah beberapa periode.
2. Tipe Keputusan
Manajer harus mengambil berbagai keputusan. Secara umum, keputusan
yang diambil manajer masuk dalam dua kategori: (1) keputusan yang
terprogram (programmed decision) dan (2) keputusan yang tidak terprogram
(nonprogrammed decisions).
Situasi yang dihadapi oleh manajer sering kali sangat berlainan. Kadang-
kadang manajer menghadapi situasi yang relatif pasti dan konsekuensi dari
keputusan dapat diperkirakan dengan tingkat kepastian yang relatif tinggi.
Pada situasi lain, manajer lebih sering menghadapi situasi dengan
ketidakpastian yang tinggi. Dalam hal ini, tidak mudah memperkirakan
konsekuensi dari keputusan. Bagan berikut ini menggambarkan situasi pasti
sampai situasi sangat tidak pasti yang merupakan garis kontinum. Situasi
risiko dengan tidak pasti berada di antara dua titik ekstrem tersebut.
Tinggi Rendah
Rendah Tinggi
produk yang serupa, tetapi situasi yang dihadapi tetap berlainan sehingga
tingkat ketidakpastian tetap tinggi. Pada situasi yang lebih ekstrem lagi,
tingkat ketidakpastian yang dihadapi akan sangat tinggi. Misalkan, organisasi
menjual produknya ke konsumen tunggal, seperti lembaga pemerintah atau
perusahaan besar (misalnya memproduksi ban dan dijual hanya ke Astra).
Andaikan karena suatu hal lembaga pemerintah atau perusahaan
membatalkan kontrak pembelian (misalnya perusahaan tersebut bangkrut
atau menemukan supplier baru), manajer dihadapkan pada situasi yang
sangat tidak pasti. Kalau perusahaan tetap memproduksi barang yang sama,
perusahaan menghadapi risiko tidak dapat menjual barangnya. Kalau manajer
memutuskan pindah ke usaha lain, hal itu akan menghadapi situasi yang sama
sekali baru.
Meneliti Situasi
Mengembangkan Alternatif
Pemecahanan
Implementasi
1. Meneliti Situasi
Tahap pertama adalah meneliti dan mendefinisikan problem. Problem
baru terasa pada saat ada gejala atau stimulus yang tampak ke permukaan dan
menarik perhatian manajer. Gejala tersebut dapat bersifat negatif atau positif.
Penjualan yang turun merupakan gejala negatif, sedangkan kas yang terlalu
banyak lebih tampak sebagai gejala yang positif. Manajer harus mampu
membedakan antara gejala dan problem yang sebenarnya. Sering kali
problem tidak terlalu kelihatan, tetapi gejala (symptoms) yang akan lebih
tampak. Sebagai contoh, gejala yang tampak adalah produktivitas karyawan
yang menurun. Akan tetapi, setelah ditelusuri lebih lanjut, yang menjadi
permasalahan sebenarnya adalah hubungan antara pengawas dan karyawan
yang tidak baik. Manajer dalam hal ini harus memperbaiki situasi hubungan
antara karyawan dan pengawas yang tidak baik tersebut, bukannya
meningkatkan gaji atau mengganti mesin.
Apabila manajer telah mengenali problem yang sesungguhnya, manajer
dapat meneliti lebih lanjut untuk memperoleh pemahaman yang lebih “solid”
mengenai problem tersebut. Sebagai contoh, manajer mengajukan beberapa
pertanyaan. Faktor-faktor eksternal dan internal apa yang menyebabkan
EKMA4116/MODUL 4 4.11
Ya Tidak
Apakah Alternatif
Memuaskan?
Tidak
Ya
Apakah Alternatif
Mempunyai Efek Positif
atau Netral?
Tidak
Ya
Ya
organisasi ke organisasi lain atau dari satu waktu ke waktu yang lain. Budaya
organisasi dan toleransi terhadap risiko akan berbeda dari satu manajer ke
manajer lain. Langkah selanjutnya adalah mengajukan pertanyaan mengenai
efek dari alternatif yang dievaluasi. Sebagai contoh, memotong anggaran
penelitian dan pengembangan akan menghemat uang dalam jangka pendek,
tetapi dalam jangka pajang akan membuat daya saing perusahaan menurun.
Alternatif semacam itu juga akan memengaruhi bagian lain dalam organisasi,
misalnya bagian pemasaran. Efek terhadap organisasi secara keseluruhan
harus dievaluasi. Apabila efek tersebut minimal netral, pertanyaan
selanjutnya yang diajukan adalah apakah alternatif ini dapat dibiayai.
Alternatif mendatangkan mesin baru untuk meningkatkan produktivitas
barangkali tidak dapat dibiayai apabila perusahaan tidak punya cukup dana.
Alternatif lain, misalnya melatih karyawan agar menggunakan mesin yang
ada lebih optimal lagi.
Setelah suatu alternatif lulus menghadapi pertanyaan-pertanyaan
saringan tersebut, langkah selanjutnya adalah menentukan alternatif terbaik
dari beberapa alternatif yang masih tinggal. Idealnya, alternatif terbaik adalah
alternatif dengan skor paling tinggi untuk setiap pertanyaan saringan di atas.
Dalam kenyataannya, manajer akan melakukan kompromi karena biasanya
kecil kemungkinan memperoleh alternatif yang mempunyai skor paling
tinggi untuk semua pertanyaan saringan. Sebagai contoh, mendatangkan
mesin baru barangkali mempunyai skor tinggi dalam hal kriteria memuaskan
untuk meningkatkan produktivitas. Akan tetapi, alternatif tersebut
mempunyai skor yang rendah dalam kriteria dapat dibiayai. Manajer dapat
memilih alternatif yang paling optimal, yaitu alternatif yang mempunyai
jumlah skor total paling tinggi. Tentu saja, dalam kenyataannya, alternatif-
alternatif tersebut sulit dikuantifikasikan dengan sempurna. Dalam hal ini,
manajer menggunakan pertimbangan subjektif dengan melakukan perkiraan
alternatif mana yang tinggi skornya untuk setiap kategori pertanyaan.
4. Implementasi
Tahap berikutnya adalah melaksanakan alternatif yang telah dipilih.
Kadang-kadang pelaksanaan suatu alternatif merupakan pekerjaan mudah,
tetapi sering kali pelaksanaan suatu alternatif bukan merupakan pekerjaan
mudah. Misalkan, alternatif yang dipilih adalah penggabungan usaha
(merger) maka banyak pekerjaan lanjutan yang harus dilakukan.
Menggabungkan dua organisasi yang mempunyai karakteristik yang berbeda
4.14 Manajemen
bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Nilai, budaya, dan kebiasaan dua
organisasi tersebut harus disamakan. Manajer harus sadar bahwa keputusan
tidak akan terlaksana dengan sendirinya sehingga harus memperhitungkan
kemungkinan antiperubahan pada sebagian karyawan. Sebagai contoh,
sebagian karyawan barangkali tidak akan mau pindah ke kota lain apabila
perusahaan memutuskan untuk memindahkan pabrik. Dengan demikian,
perusahaan terpaksa harus menarik karyawan baru yang biayanya menjadi
cukup mahal.
1. Model Administratif
Herbert Simon mencoba menjelaskan pengambilan keputusan dari sisi
perilaku (behavior) pengambilan keputusan. Menurutnya, manajer dalam
mengambil keputusan menghadapi tiga hal: (1) informasi tidak sempurna dan
tidak lengkap, (2) rasionalitas yang terbatas (bounded rationality), serta (3)
cepat puas (satisfice).
Manajer biasanya menghadapi situasi saat informasi tidak lengkap.
Sebagai contoh, ketika pesaing baru masuk pasar, manajer biasanya tidak
mempunyai informasi yang lengkap mengenai kekuatan pesaing dan
pengaruh produk pesaing terhadap pasar. Karena informasi tidak lengkap,
sering kali manajer menganggap remeh pesaing baru. Akibatnya, manajer
bertindak terlambat, yaitu setelah pesaing menjadi terlalu kuat. Sebagai
contoh, pada waktu mobil Jepang memasuki pasar Amerika Serikat pada
tahun 1970-an, perusahaan mobil Amerika Serikat (Ford, General Motors,
dan Chrysler) tidak mempunyai informasi yang lengkap mengenai kekuatan
mobil Jepang tersebut. Karena itu, mereka cenderung mengabaikan kehadiran
mobil Jepang. Pada saat mobil Jepang semakin kuat, mereka baru menyadari
kekuatan mobil Jepang, tetapi sudah terlambat.
Rasionalitas yang terbatas membatasi manajer untuk bertindak rasional.
Rasionalitas yang terbatas tersebut disebabkan manajer terbelenggu oleh
kebiasaan, kemampuan, dan nilai-nilai yang dipunyai manajer. Manajer
sebenarnya ingin bertindak rasional, tetapi dia mempunyai kemampuan yang
terbatas. Sebagai contoh, keputusan yang rasional adalah pindah usaha
karena usaha yang sekarang tidak mempunyai prospek yang baik. Karena
manajer sudah berkecimpung lama dan usaha tersebut merupakan warisan
dari kakek, turun ke orang tua, dan turun ke dia; manajer tersebut tidak akan
mau menutup usahanya dan berpindah bidang usaha.
Cepat puas terjadi karena manajer mempunyai kecenderungan untuk
memilih alternatif pertama yang memenuhi persyaratan minimal. Manajer
dalam hal ini tidak bertindak rasional karena tidak memilih alternatif yang
memaksimalkan tujuan organisasi. Manajer tidak mau atau enggan mencari
alternatif lain yang barangkali belum kelihatan prospeknya karena dia cepat
puas. Sebagai contoh, manajer ingin mencari tempat untuk pendirian pabrik
baru. Pada saat pertama kali menemukan tempat kosong, manajer langsung
memutuskan tempat tersebut untuk pabriknya yang baru. Padahal, kalau
manajer mau bersabar mencari beberapa tempat lain, manajer dapat
menemukan tempat yang lebih baik.
4.16 Manajemen
2. Heuristic
Penelitian oleh Amos Tversky dan Daniel Kahneman mengembangkan
ide dari Herbert Simon mengenai rasionalitas yang terbatas. Hasil penelitian
mereka menunjukkan bahwa orang cenderung menggunakan model heuristic
atau rule of thumb untuk menyederhanakan pengambilan keputusan. Seorang
analis keuangan dalam menganalisis kondisi likuiditas perusahaan barangkali
akan menggunakan rule of thumb perbandingan antara aset lancar dan utang
lancar untuk perusahaan yang sehat, yaitu 2:1. Meskipun sering kali rule of
thumb tersebut tidak mempunyai justifikasi ilmiah karena biasanya
didasarkan pada kebiasaan; rule of thumb dapat menyederhanakan
permasalahan dan mempercepat pengambilan keputusan. Akan tetapi, terlalu
percaya pada rule of thumb dapat mengarah pada pengambilan keputusan
yang tidak baik.
Tiga macam bentuk heurisitic sering dipakai oleh manusia dalam
pengambilan keputusan, yaitu ketersediaan, perwakilan, dan penyesuaian.
a. Ketersediaan (availability)
Kejadian-kejadian yang dialami oleh manusia akan disimpan di memori
otak manusia. Kejadian-kejadian tersebut sering kali dijadikan referensi
untuk pengambilan keputusan. Sebagai contoh, jika manajer mengalami
kerugian besar pada waktu mengerjakan proyek tertentu, kejadian tersebut
akan dijadikan referensi untuk pertimbangan keputusan. Pada masa
mendatang, manajer tersebut kemungkinan besar tidak akan mau
mengerjakan pekerjaan tersebut karena pengalaman pahitnya. Memori
kejadian akan tergantung pada lamanya waktu kejadian dan kuatnya kejadian.
Sebagai contoh, apabila kejadian terjadi sepuluh tahun yang lalu, kejadian
tersebut cenderung sudah terlupakan. Apabila kejadian tersebut cukup
berpengaruh, manusia akan cenderung mengingat-ingat kejadian tersebut.
EKMA4116/MODUL 4 4.17
1. Tingkat Individual
Untuk meningkatkan keputusan, lebih dahulu harus dipahami faktor-
faktor apa yang menghalangi pengambilan keputusan yang efektif. Empat
faktor diidentifikasi oleh Irving L. Janis dan Leonn Mann.
a. Relaxed avoidance
Manajer cenderung tidak bersedia bertindak setelah tahu konsekuensi
tidak bertindak tidak terlalu besar.
b. Relaxed change
Manajer baru bertindak setelah memahami bahwa konsekuensi tidak
bertindak cukup serius. Manajer akan cenderung memilih alternatif yang
4.20 Manajemen
pertama kali ditemukan dan tidak mau mencari alternatif yang paling
optimal.
c. Defensive avoidance
Karena berdasarkan pengalaman masa lalu manajer tidak dapat
menemukan pemecahan yang baik, manajer memutuskan membiarkan
orang lain untuk mengerjakan keputusan dan dengan demikian
menanggung konsekuensi dari keputusan tersebut. Manajer
kemungkinan akan memilih alternatif yang paling aman, yaitu yang
mempunyai risiko paling kecil.
d. Panik
Karena stres yang cukup besar dan karena keterbatasan waktu, manajer
tidak lagi menjadi rasional. Manajer memilih keputusan secara tidak
rasional atau tidak realistis.
2. Tingkat Kelompok
Kelompok merupakan alternatif lain dari pengambilan keputusan secara
individual. Pengambilan keputusan kelompok mempunyai keuntungan dan
kerugian seperti dalam Tabel 8.1 berikut ini.
Keuntungan Kerugian
1. Informasi dan pengetahuan lebih banyak 1. Waktu yang lebih lama dan biaya lebih
besar karena waktu yang hilang lebih
2. Lebih banyak alternatif yang dapat
banyak
dihasilkan
2. Kompromi cenderung muncul
3. Penerimaan terhadap hasil akhir akan 3. Satu atau beberapa orang barangkali akan
lebih besar mendominasi kelompok
4. Komunikasi yang lebih baik akan muncul 4. Tekanan kelompok akan muncul dan
membatasi kreativitas individual
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Manajer tidak akan lepas dari pengambilan keputusan. Pengambilan
keputusan berangkat dari masalah atau kesempatan. Pengambilan
keputusan pada dasarnya memilih alternatif yang terbaik dari
serangkaian alternatif yang ada. Ada dua tipe keputusan, yaitu keputusan
terprogram dan keputusan tidak terprogram. Keputusan tidak terprogram
ditujukan untuk memecahkan masalah yang tidak muncul secara rutin,
sedangkan keputusan yang terprogram ditujukan untuk memecahkan
masalah yang rutin. Dalam pengambilan keputusan, situasi yang
dihadapi oleh manajer dapat bervariasi dari kondisi yang pasti sampai
kondisi yang sangat tidak pasti.
Pendekatan rasional dalam pengambilan keputusan ditujukan untuk
mengurangi ketidakpastian. Urutan dalam pendekatan tersebut adalah
meneliti situasi, mengembangkan alternatif pemecahan, mengevaluasi
alternatif, serta memilih yang terbaik, implementasi, follow-up, dan
evaluasi. Di samping itu, mengenai pendekatan rasional ada beberapa
model yang lebih realistis. Beberapa model tersebut adalah administratif,
heuristic, intuisi dan eskalasi, pengaruh politik, serta etika. Model-model
tersebut menunjukkan bahwa manajer tidak selalu rasional dalam
pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dapat ditingkatkan
efektivitasnya melalui perbaikan efektivitas individu ataupun kelompok.
Pengambilan keputusan kelompok mempunyai keuntungan dan
kekurangan dibandingkan pengambilan keputusan individual.
TE S F O RMA TIF 1
2) Keputusan untuk membuat produk baru saat keputusan itu tidak sering
terjadi dinamakan ….
A. keputusan yang tidak terprogram
B. keputusan yang terprogram
C. keputusan nominal
D. keputusan rasional
6) Orang Asia di Amerika Serikat adalah orang yang cerdas dan rajin
belajar. Kesimpulan ini merupakan contoh ….
A. rasional
B. stereotype
C. konsensus
D. ilmiah
K eg i atan B el ajar 2
Penentuan Masalah
Pembuatan Model
Penyusunan Algoritma
Implementasi
B. ALAT PERAMALAN
1. Arti Peramalan
Peramalan merupakan proses yang sistematis memperkirakan
(meramalkan) kondisi masa mendatang dengan menggunakan informasi masa
lalu dan informasi lain yang relevan untuk perencanaan dan pengambilan
keputusan. Manajer melakukan peramalan sebagai dasar perencanaan dan
pengambilan keputusan. Perhatikan contoh berikut.
a. Manajer memperkirakan penjualan yang akan terjadi tahun mendatang.
Perkiraan penjualan tersebut akan bermanfaat untuk merencanakan
aktivitas perusahaan tahun mendatang, misalnya berapa input bahan
baku yang harus dipesan serta berapa jumlah jam mesin yang diperlukan,
berapa keuntungan yang diperkirakan, serta modul pengendalian
keuangan membicarakan penganggaran yang berangkat dari peramalan
penjualan. Perhatikan bahwa kata penjualan tidak membatasi pengertian
peramalan hanya pada organisasi perusahaan. Organisasi nonprofit juga
memerlukan peramalan “penjualan”. Sebagai contoh, organisasi rumah
sakit akan meramal berapa pasien tahun mendatang, sedangkan
universitas memperkirakan berapa jumlah mahasiswa tahun ajaran
mendatang.
b. Manajer memperkirakan perubahan-perubahan dalam variabel sosial,
ekonomi, politik, dan teknologi yang diperkirakan akan memengaruhi
organisasi. Apabila organisasi dapat meramal perubahan variabel-
variabel tersebut dan mampu melakukan antisipasi yang tepat, organisasi
4.30 Manajemen
2. Metode-metode Peramalan
Berikut ini beberapa metode peramalan yang sering dipakai.
Jenis
Kuantitatif Time series Model rata-rata bergerak
Model penghalusan
eksponensial
Model Box-Jenkins
Sebab akibat Model regresi tunggal atau
berganda
Model ekonometri
Kualitatif Jury of selection method
Sales-force-composition
Metode delphi
Metode kriteria ganda (multicriteria)
Metode evaluasi pelanggan
EKMA4116/MODUL 4 4.31
3. Peramalan Kuantitatif
Peramalan kuantitatif menggunakan data angka (kuantitatif) untuk
memperkirakan kondisi masa mendatang. Ada dua jenis peramalan
kuantitatif: peramalan time series dan causal forecasting. Dalam peramalan
time series, kondisi masa lalu diasumsikan akan memengaruhi kondisi masa
mendatang, tanpa pengaruh dari luar. Dalam peramalan sebab akibat, faktor-
faktor lain diperkirakan akan memengaruhi suatu variabel. Sebagai contoh,
penjualan masa mendatang dalam time series diperkirakan hanya dipengaruhi
oleh penjualan masa lalu. Dalam peramalan sebab akibat, penjualan masa
mendatang diperkirakan dipengaruhi oleh faktor lain, misalnya promosi,
jumlah salesman, dan kondisi perkonomian.
a. Time series
Peramalan time series terutama bermanfaat apabila manajer mempunyai
data yang cukup banyak dan pola pergerakan variabel relatif stabil. Metode
tersebut dikerjakan dengan mengurutkan data berdasarkan urutan waktu,
kemudian memperkirakan kondisi mendatang. Model time series relatif
sederhana dan cocok untuk analisis data time series yang relatif stabil serta
tidak mempunyai fluktuasi trend atau musiman yang cukup besar. Ada
beberapa cara untuk meramalkan data time series, yaitu metode rata-rata
bergerak dan metode penghalusan eksponensial.
2500 12500
4.32 Manajemen
Dalam model di atas, setiap periode diberi bobot yang sama. Jika
manajer percaya bahwa bobot tersebut harus lain, manajer dapat
menggunakan variasi, yaitu bobot untuk setiap periode itu lain.
Biasanya, observasi yang lebih baru diberi bobot yang lebih tinggi.
Misalnya, bobot untuk periode t-1 adalah 70% dan periode t-2 adalah
30%, ramalan penjualan periode berikutnya adalah (19.500 x 0.3) +
(22.500 x 0.7) = 21.600.
2) Metode penghalusan eksponensial
Dalam model di atas, kesalahan peramalan tidak dimasukkan dalam
analisis sebagai feedback. Metode penghalusan eksponensial
memasukkan kesalahan peramalan di masa lalu sebagai input peramalan
di masa mendatang. Model penghalusan eksponensial dapat dituliskan
sebagai berikut ini.
Ft = w. At-1 + (1 - w) Ft-1
1) Model regresi
Misalkan, kita mempunyai keyakinan bahwa anggaran pemasaran
memengaruhi penjualan sehingga anggaran pemasaran dapat dipakai
sebagai variabel bebas dan penjualan dapat dipakai sebagai variabel
tidak bebas. Model hubungan antara keduanya dapat dituliskan sebagai
berikut.
Y = a + b. X
Keterangan: Y = penjualan
a = intercept
b = koefisien regresi
X = anggaran pemasaran
a dan b merupakan parameter yang akan dicari nilainya berdasarkan
data yang ada. Metode yang paling sering digunakan untuk mencari
parameter tersebut adalah metode least square. Metode tersebut, dengan
menggunakan data yang ada, berusaha meminimalkan kesalahan kuadrat
(squared error) atau selisih antara data yang sesungguhnya dengan data
dari plot garis regresi.
Perhatikan bahwa hubungan antara X dan Y bersifat linear karena
model itu sering disebut model regresi linear. Dengan menggunakan
metode tersebut, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut.
*
*
*
*
* *
* *
Y = a + b. X + c. X2
Keterangan: Y = penjualan
a = intercept
b1 = koefisien regresi untuk anggaran pemasaran
X1 = anggaran pemasaran
b2 = koefisien regresi untuk komisi salesman
X2 = Komisi salesman
b3 = koefisien regresi untuk pendapatan masyarakat
X3 = pendapatan masyarakat
b4 = koefisien regresi untuk anggaran pemasaran industri
X2 = anggaran pemasaran industri
2) Model ekonometri
Model ekonometri pada dasarnya merupakan gabungan beberapa
model regresi yang membentuk sistem persamaan regresi. Model-model
tersebut saling berkaitan satu sama lain dan dapat terdiri atas puluhan
atau bahkan ratusan persamaan regresi. Komputer jelas harus dipakai
dalam perhitungan model ini. Model ekonometri tersebut dapat dipakai
untuk memprediksi banyak hal, mulai dari kondisi ekonomi di masa
mendatang, migrasi penduduk, atau penjualan perusahaan. Sebagai
contoh, jika kita ingin memprediksi konsumsi nasional, kita dapat
mengembangkan model saat konsumsi merupakan fungsi dari
pendapatan. Dengan demikian, konsumsi dipengaruhi oleh pendapatan.
Kemudian, teori ekonomi mengatakan bahwa pendapatan nasional
dipengaruhi oleh konsumsi. Konsumsi dan pendapatan saling
memengaruhi. Kita tahu dalam perhitungan pendapatan nasional,
konsumsi dan investasi dijumlahkan. Teori ekonomi mengatakan bahwa
tingkat bunga memengaruhi investasi nasional. Berdasarkan informasi di
atas, dapat dirumuskan model konsumsi nasional sebagai berikut.
EKMA4116/MODUL 4 4.37
C = a0 + a1. Y
Y = b0 + b1. C
Y =C+I
I = c0 + c1. i
4. Peramalan Kualitatif
Peramalan kualitatif menggunakan pertimbangan serta pengetahuan dan
pengalaman individu atau kelompok, bukannya menggunakan analisis
matematika dan statistik yang canggih. Ada beberapa metode peramalan yang
akan dibicarakan berikut ini.
b. Metode delphi
Metode tersebut dinamakan sesuai dengan orang suci (oracle) Yunani di
kota Delphi. Metode tersebut berusaha mencari pendapat sekelompok ahli
mengenai topik tertentu dengan tujuan ingin memperoleh pandangan
terhadap kejadian di masa mendatang. Sebagai contoh, sekelompok ahli
dikumpulkan dan dimintai pendapatnya mengenai apa yang terjadi di dunia
25 tahun mendatang.
Metode ini dikembangkan oleh Rand Corp. Amerika Serikat. Metode ini
menggunakan konsensus dari para ahli (pakar) yang memberikan kontribusi
4.38 Manajemen
c. Sales-force-composition
Dalam metode ini, salesman organisasi, bukannya manajer, digunakan.
Salesman melakukan kontak langsung dengan konsumen dan dapat
menggunakan kontak tersebut sebagai dasar prediksi penjualan di masa
mendatang.
e. Evaluasi pelanggan
Evaluasi tersebut lebih dari analisis kelompok salesman dan dilakukan
dengan mengumpulkan data langsung dari pelanggan. Pelanggan memberi
informasi kebutuhan barang atau jasa yang diproduksi organisasi di masa
mendatang. Manajer kemudian menggabungkan, menginterpretasikan, dan
bertindak atas dasar informasi tersebut. Metode tersebut mempunyai
kelemahan: pelanggan tidak begitu tertarik memberi jawaban sehingga
mereka dapat asal menjawab dan pelanggan baru (calon pelanggan) tidak
masuk dalam analisis tersebut.
Memilih model peramalan sama pentingnya dengan mengaplikasikan
model tersebut. Beberapa model mempunyai kelebihan untuk situasi tertentu.
Sebagai contoh, sales-force-composition akan sesuai untuk peramalan
penjualan, sedangkan metode delphi lebih sesuai untuk peramalan produk
baru atau teknologi baru. Metode delphi juga memakan waktu dan biaya yang
lama. Model ekonometrik membutuhkan penggunaan komputer yang
ekstensif, sedangkan metode lain, seperti sales-force-composition,
membutuhkan analisis matematika yang sedikit. Situasi, pengalaman,
preferensi manajer, dan ketersediaan sumber daya akan menentukan metode
peramalan yang dipilih.
C. ALAT PENJADWALAN
1. Bagan Gantt
Bagan atau chart gantt dikembangkan oleh Henry L. Grantt. Lihatlah
modul mengenai perkembangan teori manajemen. Bagan tersebut digunakan
untuk menjadwalkan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan oleh organisasi.
Contoh bagan gantt dapat dilihat berikut ini.
EKMA4116/MODUL 4 4.41
Produksi
Produk A
Pemasaran
Pengiriman
Hari ini
Rencana
Kegiatan
Contoh PERT dapat dilihat pada gambar berikut ini. PERT tersebut
digunakan untuk mengawasi proyek pembuatan produk baru.
EKMA4116/MODUL 4 4.43
(D) Penyusunan
Lay-Out Produksi
2 4
(F) Estimasi
Biaya
(A) Desain
Produk
1 5 6 7
Jalur kritis adalah A-C-E-G-H yang mempunyai total waktu 13,7 bulan.
Jalur lainnya yang merupakan jalur subkritis diidentifikasikan sebagai
berikut.
A-D-F-G-H = 11,2 bulan
B-E-G-H = 12,7 bulan
Proyek akan selesai paling cepat 13,7 bulan, yang berarti waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan jalur kritis. Jalur subkritis merupakan jalur
yang mempunyai kelonggaran waktu (slack) karena waktu yang dibutuhkan
lebih kecil dibandingkan dengan waktu jalur kritis. Jika sumber daya pada
jalur ini dapat dipindahkan (pada waktu tidak digunakan) ke jalur kritis, jalur
kritis dapat diperpendek. Penyelesaian proyek secara keseluruhan dapat
diperpendek, yang berarti diperoleh penghematan. Di samping menghemat,
PERT bermanfaat untuk mengoordinasi kegiatan-kegiatan yang diperlukan.
Setelah semua sisi positif dan negatif dituliskan, kita bisa melakukan
analisis dan mengambil keputusan apakah kita akan membeli mobil mewah
tersebut atau tidak.
Alternatif lain dalam model tersebut adalah membandingkan dua pilihan
dan menyajikan sisi positif atau negatif dari masing-masing alternatif
tersebut. Sebagai ilustrasi, misalkan manajer sedang mempertimbangkan
apakah mau membuat rancangan iklan sendiri atau menggunakan jasa biro
iklan. Tabel berikut ini menyajikan ringkasan yang bisa digunakan untuk
menganalisis dua alternatif tersebut.
2. Matriks Multikriteria
Dengan teknik ini, kita akan menyajikan sejumlah kriteria yang
berkaitan dengan alternatif keputusan tertentu, memberi skor, dan menjumlah
skor-skor tersebut. Alternatif dengan skor tertinggi merupakan alternatif yang
paling menarik. Sebagai ilustrasi, misalkan kita akan pergi ke luar kota (dari
Yogyakarta ke Jakarta). Ada tiga alternatif, yaitu naik pesawat terbang,
kereta api, dan bus. Kemudian, kita mengembangkan kriteria yang akan kita
perhitungkan berkaitan dengan perjalanan ke luar kota. Misalkan, kriteria
tersebut adalah kenyamanan, waktu, biaya, dan keamanan. Untuk setiap
kriteria, skor maksimal adalah 100. Kemudian, kita memberi skor untuk
setiap kriteria dengan tiga alternatif di atas. Tabel berikut ini meringkaskan
hasil pemberian skor tersebut.
Untuk setiap alternatif, bisa dilakukan perhitungan total skor sebagai berikut.
Pesawat Terbang = (0,2 x 80) + (0,5 x 90) + (0,1 x 60) + (0,2 x 80) = 83
Kereta Api = (0,2 x 85) + (0,5 x 60) + (0,1 x 70) + (0,2 x 85) = 71
Bus = (0,2 x 60) + (0,5 x 50) + (0,1 x 90) + (0,2 x 70) = 60
Alternatif 1
Varians:
25% x (10 juta - 7,5 juta)2 + 50% x (7,5 juta - 7,5 juta)2 + 25% x (5 juta - 7,5
juta)2 = 1.562.500
Std deviasi = 1.250
Alternatif 2
Varians:
25% x (25 juta - 11,75 juta)2 + 50%x (10 juta - 11,75 juta)2 + 25% x (2 juta -
11,75 juta)2 = 69.187.500
Std deviasi = 8.318
Alternatif 3
Varians:
25% x (50 juta - 18,75 juta)2 + 50%x (15 juta - 18,75 juta)2 + 25% x (-5 juta
- 18,75 juta)2 = 392.187.500
Std deviasi = 19.803
Dalam hal ini, metode historis digabung dengan pertimbangan manajer yang
dapat digunakan.
Bahan A 10 6 150
Bahan B 4 4 80
Margin keuntungan 25 40
30
Pembatas Pertama
25
Produk Y
20
15 Pembatas Kedua
10 Daerah Layak
(Feasible)
5 10 15 20 25 30
Produk X
Dari gambar di atas, tampak bahwa wilayah yang feasible dibatasi oleh
titik C, E, B, dan titik awal. Untuk mencari titik mana yang paling optimal,
kita dapat menghitungnya melalui hal berikut.
Sebagai contoh, jika biaya tetap Rp100.000, harga penjualan per unit
ditetapkan Rp50, dan biaya variabel per unit adalah Rp30; titik impasnya
sebagai berikut.
Penjualan
Biaya tetap
5.000 Unit
Sukses:200jt
Probabilitas:90%
Sedan
Investasi: 80jt
Keuntungan: 132jt Tidak Sukses:20jt
Probabilitas:10%
LA TIHA N
TE S F O RMA TIF 2
Tahun
Penjualan
1
10000
2
12000
3
13000
4
14000
5
15000
6
17000
KASUS
OUTSOURCING DI PT BPR SURYA
Latar Belakang
PT Surya merupakan bank yang bergerak di bidang bank BPR (Bank
Perkreditan Rakyat). Saat ini, total aset pada tahun 2012 mencapai Rp150
miliar dengan total pendapatan mencapai sekitar Rp17 miliar. PT Surya
mempunyai 50 tenaga kerja.
No Pendidikan Jumlah
1 S1 10
2 D3 15
3 SLTA 20
4 SLTP 5
50
No Pendidikan Jumlah
1 Manajemen 5
2 Teller 10
3 Consumer Specialist 5
4 Tenaga Pemasaran 10
EKMA4116/MODUL 4 4.61
5 Administrasi 3
6 Cleaning Service 6
7 Keamanan/Satpam 7
8 Sopir 4
50
kecuali untuk lima jenis pekerjaan, yaitu jasa pembersihan (cleaning service),
keamanan, transportasi, katering, dan jasa migas pertambangan. Di luar lima
jenis usaha tersebut, perusahaan harus menggunakan sistem pemborongan
kerja atau kontrak. Dengan sistem kontrak, perusahaan akan mengeluarkan
biaya gaji yang lebih tinggi dibandingkan biaya yang dikeluarkan melalui
sistem outsourcing. Di samping itu, jika kontrak diperpanjang terus,
perusahaan bisa diharuskan (berkewajiban) untuk mengangkat karyawan
kontrak menjadi karyawan tetap. Karyawan tetap akan mendapatkan gaji
yang lebih tinggi dan benefits (seperti asuransi) sehingga akan membebani
keuangan perusahaan lebih besar. Akan tetapi, karyawan tetap diharapkan
lebih produktif dan loyal terhadap perusahaan meskipun sering kali karyawan
tetap malah bekerja kurang produktif dibandingkan dengan karyawan pada
sistem outsourcing.
Keputusan
Manajemen harus segera menentukan keputusan, apakah akan
melakukan outsourcing dan melepas beberapa karyawan yang pekerjaannya
akan di-outsourcing-kan. Beberapa karyawan yang bisa di-outsourcing-kan
sudah bekerja cukup lama. Manajemen ingin menentukan kriteria yang bisa
digunakan sebagai pedoman untuk menentukan karyawan yang bisa di-
outsource-kan. Manajemen juga perlu memikirkan pesangon yang harus
diberikan kepada karyawan yang di-outsource-kan.
Pertanyaan
1. Buat kriteria karyawan yang bisa di-outsource-kan, mulai dari bidang
pekerjaan, dan mungkin ditambah dengan kriteria lain, seperti lama kerja,
usia, pendidikan, atau lainnya.
2. Apa kelebihan dan kekurangan outsource?
3. Apa rekomendasi Anda ke manajemen? apakah outsource atau tidak?
Bagaimana pelaksanaan outsource tersebut?
EKMA4116/MODUL 4 4.63
Daftar Pustaka
Adair, John. 2010. Strategic Leadership. Tt: Kogan Page Limited.
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.
Pengorganisasian
Desain Organisasi dan Wewenang
Kegiatan Belajar 1
Desain Organisasi
A. PANDANGAN KLASIK
B. PANDANGAN NEOKLASIK
1 . Rensis Likert
Dalam suatu studi, Likert menemukan bahwa manajer dengan gaya
tradisional (birokrasi) cenderung kurang efektif dibandingkan dengan
manajer yang mendorong karyawannya dengan pendekatan manusiawi
(menghargai kerja dan mendorong tim kerja). Likert kemudian
EMKA4116/MODUL 5 5.5
Sistem 1 Sistem 4
Proses kepemimpinan
Tidak ada kepercayaan dari pihak atasan, Ada saling percaya antara pihak atasan
bawahan tidak merasa bebas mendiskusikan dengan bawahan pada semua masalah.
masalah kerja dengan atasannya. Atasan, di Bawahan merasa bebas mendiskusikan
lain pihak tidak mudah memberikan saran permasalahan kerja dengan atasan, dan
atau ide untuk memecahkan masalah atasan mudah memberi pendapat dan saran.
tersebut.
Proses Pemberian Motivasi
Fokus pada motivasi fisik, keamanan, dan Motivasi ditujukan untuk memenuhi
ekonomi. Menggunakan pendekatan kebutuhan karyawan yang beragam melalui
ancaman dan sanksi. Sikap karyawan metode partisipasi. Sikap karyawan terhadap
terhadap organisasi secara umum kurang organisasi secara umum positif.
positif.
Proses Komunikasi
Informasi mengalir dari atas ke bawah. Informasi mengalir lancar dalam organisasi,
Namun, sering kali informasi tersebut tidak baik dari atas, dari bawah, maupun informasi
akurat, menyimpang dari informasi semula, secara horizontal. Informasi akurat dan tidak
dan diterima dengan kecurigaan oleh menyimpang dari informasi semula.
karyawan.
Proses Interaksi
Proses interaksi tertutup dan terbatas. Proses interaksi terbuka dan ekstensif.
Bawahan tidak dapat memengaruhi tujuan, Bawahan dan atasan secara aktif
metode, dan aktivitas organisasi. memperbandingkan metode dan aktivitas
organisasi.
Proses Pengambilan Keputusan
Keputusan hanya diambil oleh manajemen Keputusan dapat diambil pada semua
puncak. Sentralisasi ada dalam sistem ini. tingkatan organisasi dan relatif desentralisasi.
Proses Penetapan Tujuan
Dilakukan oleh manajemen puncak, tidak Partisipasi didorong dalam penetapan tujuan
mendorong partisipasi. yang tinggi, tetapi masih realistis.
5.6 Manajemen
Proses Pengendalian
Pengendalian desentralisasi dan ditekankan Pengendalian terjadi pada semua tingkatan
pada perbaikan kesalahan. organisasi dan ditekankan pada
pengendalian diri sendiri (self control) dan
pemecahan masalah.
Tujuan Prestasi
Tujuan prestasi rendah dan manajer secara Tujuan prestasi ditetapkan tinggi dan manajer
pasif berusaha mencapai tujuan tersebut. secara aktif berusaha mencapai tujuan
Tidak ada komitmen untuk mengembangkan tersebut. Manajer mempunyai komitmen
sumber daya manusia organisasi. penuh untuk mengembangkan sumber daya
manusia organisasi.
2. Douglas McGregor
McGregor akan berkaitan dengan pembahasan motivasi. McGregor
percaya bahwa struktur organisasi birokrasi menggunakan asumsi negatif
terhadap karyawan. Asumsi negatif tersebut antara lain adalah manusia pada
dasarnya malas dan tidak mempunyai ambisi serta keamanan merupakan hal
paling penting (karakteristik X). Organisasi formal yang hierarkis diperlukan
untuk menangani karyawan dengan asumsi semacam itu. McGregor
berpendapat bahwa organisasi akan lebih baik apabila menerapkan asumsi
yang positif, yaitu manusia ingin berprestasi, tidak malas, dan ingin
bertanggung jawab. Apabila asumsi tersebut yang dipegang (karakteristik Y),
organisasi akan menjadi lebih fleksibel, mendorong partisipasi dalam
pengambilan keputusan, memberi kebebasan yang lebih besar kepada
karyawan, dan komunikasi yang lebih terbuka dalam organisasi.
EMKA4116/MODUL 5 5.7
Karakteristik X Karakteristik Y
1. Pekerja malas, tidak suka bekerja, 1. Bekerja merupakan kodrat manusia.
dan lebih suka menghindari. 2. Manusia suka belajar dan
2. Karena itu, pekerja harus dipaksa mempunyai kreativitas dalam
dan dihukum agar mau bekerja. menyelesaikan tugas. Karena itu,
tidak suka dipaksa dan tidak suka
3. Pekerja lebih suka dibimbing,
diarahkan.
diarahkan berambisi kecil, tidak
suka tanggung jawab, dan 3. Pengendalian ekstern dan hukuman
mengutamakan keamanan. bukan merupakan cara terbaik
memecahkan masalah.
4. Manusia suka mencari tanggung
jawab. Organisasi seharusnya
memberi kesempatan kepada
individu untuk mengembangkan
potensinya. Penyelesaian tugas
memberi kepuasan kepada individu.
3. Chris Argyris
Sama seperti tokoh neoklasik lainnya, Argyris tidak menyukai model
organisasi klasik. Menurutnya, karena aktivitas manajerial seperti
perencanaan dan pengendalian terpusat pada manajemen, karyawan akan
menjadi pasif dan tergantung terhadap atasan. Selain itu, perasaan
bertanggung jawab dan pengendalian diri akan berkurang. Kondisi ini
bertentangan dengan kebutuhan manusia untuk berprestasi dan tidak
tergantung pada orang lain. Kondisi semacam itu membuat karyawan,
terutama karyawan tingkat bawah, menjadi frustasi dan tidak puas dengan
kondisi kerja. Tingkat absensi dan perputaran tenaga kerja dapat naik, yang
berarti meningkatkan biaya produksi. Desain organisasi yang memenuhi
kebutuhan manusiawi dan meningkatkan kepuasan anggota organisasi akan
mengatasi permasalahan tersebut. Desain tersebut adalah desain yang
memberi kebebasan yang lebih besar dalam pengambilan keputusan dan
pelaksanaan kerja serta situasi kerja yang lebih informal.
Pendekatan tersebut masih mencari satu cara terbaik untuk semua situasi.
Pengalaman menunjukkan bahwa tidak semua pendekatan dapat efektif untuk
semua situasi. Fokus pada motivasi dianggap terlalu sederhana. Karyawan
masuk ke organisasi dengan tujuan yang sangat kompleks, moneter, sosial,
dan lainnya. Karena itu, tantangan terhadap masalah tersebut tidak
sesederhana yang dibayangkan aliran neoklasik yang hanya memfokuskan
pada motivasi karyawan.
C. PENDEKATAN SITUASIONAL
Berbeda dengan pendekatan klasik yang percaya pada satu cara terbaik
untuk semua situasi, pendekatan situasional percaya bahwa desain organisasi
yang optimal tergantung pada faktor-faktor situasional yang relevan, antara
lain teknologi, lingkungan, ukuran (besar-kecil), dan siklus kehidupan
organisasi.
1. Pengaruh Lingkungan
Tom Burns dan G.M. Stalker, dua peneliti dari Inggris, melalui buku
mereka The Management or Information (1961), melihat kaitan antara
elemen lingkungan dan desain organisasi. Mereka membedakan dua jenis
organisasi: mekanistis dan organis. Organisasi mekanistis ditandai oleh
spesialisasi kerja yang tinggi, tujuan dan wewenang untuk setiap individu
dalam organisasi ditetapkan secara teperinci oleh manajemen, serta
komando/perintah seperti yang digambarkan oleh organisasi birokrasi.
Sebaliknya, organisasi organis ditandai dengan kelompok kerja, bukan kerja
sendirian. Penekanan bukan pada perintah atau saran sepihak (dari atasan),
melainkan pada komunikasi pada semua tingkat organisasi untuk
memperoleh informasi dan saran-saran. Perbedaan yang lebih teperinci antara
kedua model dapat dilihat sebagai berikut.
EMKA4116/MODUL 5 5.9
Mekanis Organis
(1) Pekerjaan sangat spesialis; sangat sedikit (1) Pekerjaan saling tergantung;
penjelasan terhadap hubungan antara penekanan pada relevansi
pekerjaan dan tujuan organisasi. pekerjaan dan tujuan organisasi.
(2) Pekerjaan ditetapkan secara kaku. Hanya (2) Pekerjaan secara terus-menerus
diubah secara formal oleh manajemen disesuaikan dan ditetapkan
puncak organisasi. kembali melalui interaksi
antaranggota.
(3) Definisi peranan cukup spesifik (hak, (3) Definisi peranan cukup luas dan
kewajiban, dan metode kerja untuk setiap fleksibel. Anggota organisasi
anggota). menerima tanggung jawab secara
umum untuk mencapai tujuan di
luar tugas individualnya.
(4) Struktur pengendalian, wewenang, dan (4) Struktur pengendalian, wewenang,
komunikasi hierarkis. Sanksi didasarkan dan komunikasi bersifat jaringan.
pada kontrak kerja karyawan dengan Sanksi didasarkan antara
organisasi. karyawan pada kepentingan
bersama, bukan pada kontrak
kerja.
(5) Informasi yang relevan untuk organisasi (5) Manajemen puncak tidak
secara formal dianggap dipegang oleh diasumsikan mengetahui
manajemen puncak organisasi. segalanya. Orang yang dianggap
mempunyai informasi tersebar di
organisasi.
(6) Komuniksai terutama bergerak secara (6) Komunikasi bergerak baik secara
vertikal, antara atasan dan bawahan. vertikal maupun horizontal,
Komunikasi terutama berbentuk perintah dan tergantung kebutuhan informasi.
penjelasan keputusan yang diambil oleh Komunikasi terutama berbentuk
atasan. Input untuk keputusan disediakan informasi dan saran atau nasihat.
oleh bawahan.
(7) Loyalitas terhadap organisasi dan atasan (7) Komitmen terhadap tugas dan
diharapkan. tujuan organisasi lebih dihargai
dibandingkan dengan loyalitas dan
kepatuhan terhadap organisasi.
(8) Prestise dan status berkaitan dengan (8) Prestise dan status berkaitan
identifikasi dalam organsisasi dan dengan afiliasi dan keahlian.
anggotanya. Lingkungan eksternal lebih
menentukan prestise tersebut.
3. Pengaruh Ukuran
Tim peneliti dari University of Aston, Birmingham, Inggris melihat
bahwa sampel dalam penelitian Woodward didominasi oleh organisasi kecil
(2/3 sampel perusahaan mempunyai karyawan kurang dari 500). Karena itu
Woodward tidak dapat menemukan kaitan antara ukuran dengan struktur
organisasi. Tim peneliti tersebut kemudian mengadakan penelitian dengan
sampel yang lebih bervariasi dalam hal ukuran, dan melihat bagaimana
pengruh ukuran dan teknologi terhadap struktur organisasi.
Mereka menemukan bahwa teknologi berpengaruh terhadap struktur
organisasi, terutama untuk perusahaan kecil. Perusahaan kecil cenderung
terkonsentrasi ke teknologi pokok mereka. Sedangkan untuk perusahaan
besar, kaitan antara teknologi dengan desain organisasi cenderung melemah.
Perusahaan besar tidak terpusat pada salah satu teknologi saja. Teknologi
yang mereka punyai lebih bervariasi. Mereka juga menemukan bahwa
organisasi besar cenderung lebih mempunyai spesialisasi yang lebih jauh,
prosedur operasi standar yang lebih banyak, lebih banyak aturan, dan
mempunyai tingkat desentralisasi yang lebih besar.
EMKA4116/MODUL 5 5.13
D. TIPE ORGANISASI
1. Berdasarkan Fungsi
Dalam bentuk ini, organisasi disusun dalam bagian yang mempunyai
aktivitas-aktivitas yang sama atau yang berkaitan. Sebagai contoh, organisasi
dikelompokkan dalam bagian pemasaran, keuangan, produksi, dan
personalia. Masing-masing bagian dipimpin oleh seorang manajer atau
kepala bagian yang melapor ke direktur utama. Direktur utama menjalankan
tugas koordinasi dan integrasi antardepartemen atau bagian (lihat Gambar 5.1
berikut ini).
5.14 Manajemen
Struktur ini mempunyai keuntungan, antara lain kerja yang lebih efisien
dapat diharapkan karena disatukannya aktivitas-aktivitas yang berkaitan,
pengawasan menjadi lebih mudah karena pengawasan dilakukan terhadap
pekerjaan yang seragam, dan mobilisasi sumber daya lebih mudah dilakukan.
Sementara itu, sisi negatif struktur semacam itu antara lain adalah lebih sulit
mengintegrasikan dan mengoordinasikan departemen yang terpisah dan
berbeda satu sama lain. Setiap departemen akan mempunyai kecenderungan
berusaha mencapai tujuan bagiannya meskipun barangkali dengan
mengorbankan tujuan organisasi secara keseluruhan. Bagian pemasaran
misalnya selalu ingin meluncurkan produk baru, sedangkan bagian keuangan
selalu berusaha menekan pengeluaran anggaran yang berarti antara lain
mengurangi peluncuran produk baru. Kelemahan lain adalah pengambilan
keputusan yang cenderung lebih lambat karena keputusan selalu diambil oleh
direktur utama. Pertanggungjawaban juga menjadi kurang jelas. Sebagai
contoh, jika produk baru diluncurkan dan ternyata produk tersebut kurang
sukses, siapa yang patut disalahkan, bagian keuangan, pemasaran, atau
direktur utama.
Karena beberapa kelemahan dan keuntungan tersebut, organisasi
fungsional digunakan terutama oleh organisasi yang kecil. Jika organisasi
tumbuh semakin besar, baik semakin berkembang secara geografis atau
menawarkan lini produk yang semakin banyak, bentuk fungsional menjadi
kurang menguntungkan. Pengambilan keputusan akan semakin lambat dan
pengawasan menjadi semakin sulit dilakukan. Dalam hal ini, struktur yang
lain diperlukan.
EMKA4116/MODUL 5 5.15
3. Struktur Matriks
Struktur organisasi matriks berusaha menggabungkan sisi positif struktur
fungsional dan struktur divisi. Struktur fungsional mempunyai sisi positif
karena mendorong spesialisasi, tetapi koordinasi menjadi sulit dilakukan.
Struktur divisi mendorong koordinasi, tetapi tidak terlalu mendorong
spesialisasi keahlian. Dalam struktur organisasi matriks, karyawan
mempunyai dua atasan: fungsional dan divisional. Bagan berikut ini
menunjukkan struktur tersebut.
Direktur
Utama
Direktur
Utama
Direktur
Utama
Direktur
Utama
E. KOORDINASI
1. Pooled Interdependence
Ketergantungan semacam ini tidak banyak membutuhkan interaksi.
Sebagai contoh, organisasi dengan bentuk konglomerasi mempunyai
divisi yang berbeda satu sama lain dan tidak berkaitan. Keuntungan atau
laba organisasi tersebut merupakan penjumlahan laba setiap divisi.
EMKA4116/MODUL 5 5.21
2. Sequential Interdependence
Ketergantungan dalam bentuk ini ditandai dengan dipakainya output
suatu bagian sebagai input bagian lainnya. Tingkat ketergantungan
antarbagian lebih kompleks dibandingkan pooled interdependence, tetapi
pengaruh masih bergerak satu arah. Lini perakitan mobil merupakan
contoh ketergantungan semacam ini.
3. Reciprocal Interdependence
Ketergantungan semacam ini muncul apabila bagian-bagian saling
memengaruhi satu sama lain. Arah ketergantungan tidak hanya satu arah,
dapat lebih dari satu arah. Tingat ketergantungan semacam ini paling
kompleks. Karena itu, koordinasi semakin diperlukan dalam hal ini.
2.Meningkatkan Potensi
Koordinasi
d. Sistem Informasi
Vertikal
e. Hubungan atau
1. Teknik Manajemen Dasar Komunikasi Horizontal
a. Hierarki Manajerial
b. Prosedur dan Aturan
c. Rencana dan Tujuan
1. Lingkungan
Lingkungan memengaruhi tingkat desentralisasi. Sebagai contoh, Alfred
Chandler menemukan apabila tingkat persaingan cukup ketat, industri
berubah cukup dinamis, lalu perusahaan mengembangkan produk melalui
riset dan pengembangan sendiri sehingga organisasi akan cenderung
mempunyai struktur desentralisasi. Sementara itu, organisasi yang bergerak
dalam lingkungan yang stabil, mudah diprediksi, dan teknologi yang tidak
mudah berubah akan memilih struktur yang tersentralisasi.
EMKA4116/MODUL 5 5.25
2. Ukuran
Semakin besar organisasi akan semakin kompleks organisasi tersebut.
Desentralisasi diperlukan karena sentralisasi akan memberi beban yang
sangat besar terhadap manajemen. Jika organisasi tumbuh pesat,
desentralisasi akan semakin diperlukan.
3. Faktor Lain
Jika risiko dan biaya yang berkaitan dengan suatu keputusan cukup
tinggi, manajer akan berhati-hati dalam mendelegasikan wewenangnya.
Sentralisasi kemungkinan akan terjadi dalam situasi semacam ini. Manajer
mempunyai preferensi yang berbeda-beda terhadap delegasi wewenang.
Manajer yang suka mendelegasikan wewenangnya akan menghasilkan
struktur yang lebih terdesentralisasi. Budaya organisasi juga menentukan
tingkat desentralisasi. Budaya dapat terbentuk dari sejarah organisasi
tersebut. Apabila suatu organisasi didirikan oleh orang yang tidak suka
mendistribusikan wewenangnya, nilai yang terbentuk (budaya organisasi)
kemungkinan merupakan nilai yang menyukai sentralisasi dibandingkan
desentralisasi. Kemampuan bawahan menentukan tingkat desentralisasi:
apabila banyak karyawan yang mampu menangani pekerjaan, tingkat
desentralisasi akan semakin tinggi.
Tampaknya desentralisasi semakin banyak digunakan oleh organisasi.
Tekanan lingkungan, seperti persaingan yang semakin ketat dan karyawan
yang semakin mampu, barangkali mampu menjelaskan popularitas
desentralisasi. Desentralisasi juga dianggap sebagai sesuatu yang lebih baik
dibandingkan sentralisasi karena desentralisasi mendorong kebutuhan
manusia untuk berprestasi atau aktualisasi diri.
LA TIHA N
Baca bagian tipe organisasi dalam kegiatan belajar ini. Pelajari dengan
saksama uraian dalam bagian tersebut. Gunakan uraian dalam bagian tersebut
untuk membahas struktur organisasi yang digunakan oleh perusahaan yang
Anda pilih tersebut.
RA NG K UMA N
Desain organisasi merupakan proses memilih struktur organisasi
yang sesuai dengan strategi dan lingkungan tertentu. Pada dasarnya, ada
dua pendekatan terhadap desain organisasi, yaitu klasik dan situasional.
Pendekatan klasik mencoba mencari model universal yang berlaku untuk
semua situasi, sedangkan model situasional memandang pendekatan
terbaik tergantung situasi yang dihadapi. Salah satu contoh pendekatan
klasik adalah organisasi birokrasi yang efisien dari Max Weber, yaitu
ada struktur hierarkis dengan wewenang formal yang jelas. Sisi negatif
pendekatan klasik adalah kurangnya perhatian terhadap sisi manusia, di
samping pandangan universalitas pendekatan tersebut. Pendekatan
neoklasik berusaha menonjolkan sisi manusiawi dan sering disebut juga
sebagai pandangan perilaku. Pandangan tersebut dirintis oleh studi
Hawthorne. Beberapa tokoh neoklasik adalah Rensis Likert, Douglas
McGregor, dan Chris Argyris. Pandangan neoklasik mempunyai
kelemahan karena masih menganggap model mereka berlaku universal.
Pandangan situasional mengakui peranan lingkungan. Burns dan
Stalker mengembangkan dua model, yaitu mekanis dan organis.
Organisasi mekanis menyerupai organisasi birokrasi klasik, sedangkan
organisasi organis ditandai dengan kelompok kerja dan komunikasi yang
intensif antaranggotanya. Mereka menemukan bahwa organisasi mekanis
lebih sesuai untuk lingkungan yang stabil, sedangkan model organis
lebih sesuai untuk lingkungan yang berubah. Teknologi juga
memengaruhi desain organisasi. Joan Woodward melakukan penelitian
dan menemukan bahwa teknologi berpengaruh terhadap tingkatan
manajemen (tall atau flat) dan rentang kendali. Studi tersebut
memperoleh kritikan dari tim peneliti University of Aston, Birmingham,
yang menemukan bahwa ukuran memengaruhi organisasi. Menurut
mereka, studi Woodward hanya berlaku untuk perusahaan kecil karena
organisasi tersebut tergantung pada teknologi pokok mereka. Untuk
organisasi besar, ketergantungan semacam itu tidak terasa karena
organisasi besar tidak ada teknologi pokok tertentu yang dominan. Siklus
hidup organisasi juga memengaruhi organisasi.
EMKA4116/MODUL 5 5.27
Ada tiga tipe desain organisasi yang umum: fungsional, produk, dan
matriks. Tipe organisasi fungsional mengelompokkan kegiatan yang
sama atau serupa dalam satu atap, seperti fungsi pemasaran, keuangan,
dan produksi. Sementara itu, organisasi produk mengelompokkan
kegiatan berdasarkan produk atau sekelompok produk. Departemen atau
divisi dapat membawahi pengelompokan tersebut. Divisi lebih otonom
dibandingkan dengan departemen. Tipe matriks berusaha
menggabungkan sisi positif fungsional dengan sisi positif produk. Dalam
model tersebut, spesialis dikelompokkan dalam fungsional yang
kemudian dipinjam untuk membantu proyek-proyek yang sedang
dikerjakan. Setelah proyek selesai, mereka dikembalikan ke departemen
mereka.
Koordinasi semakin diperlukan dengan semakin meningkatnya
spesialisasi. Tingkat ketergantungan dalam organisasi akan menentukan
sejauh mana koordinasi diperlukan. Manajer dapat menggunakan
beberapa teknik untuk meningkatkan koordinasi. Desentralisasi
merupakan proses pendelegasian wewenang dan tanggung jawab secara
sistematis ke tingkat organisasi yang lebih rendah. Sentralisasi menahan
wewenang dan tanggung jawab pada manajemen puncak. Ada beberapa
faktor yang memengaruhi desentralisasi, misalnya lingkungan, ukuran,
dan faktor lainnya seperti risiko.
TE S F O RMA TIF 1
K eg i atan B el ajar 2
Wewenang, Departementalisasi,
Hubungan Pelaporan, dan Desain Kerja
A. WEWENANG
1. Pandangan Klasik
Menurut pandangan klasik, wewenang datang dari tingkat paling atas,
kemudian secara bertahap diturunkan ke tingkat yang lebih bawah. Tingkat
paling atas, barangkali Tuhan, kemudian diturunkan ke pemerintah, raja, atau
masyarakat sebagai satu kelompok. Kemudian, diturunkan ke individu.
Menurut pandangan ini, manajer mempunyai hak untuk memerintah karena
merasa tingkatan yang lebih tinggi dan karyawan mempunyai kewajiban
untuk menjalankan perintah tersebut. Jika seorang individu hidup di suatu
negara atau organisasi, dia harus mematuhi peraturan-peraturan (hukum)
yang berlaku di negara atau organisasi tersebut. Jika tidak mau mematuhi
peraturan yang berlaku, sebagai konsekuensinya dia harus meninggalkan
organisasi tersebut atau mengubah peraturan jika memungkinkan.
EMKA4116/MODUL 5 5.31
2. Pandangan Penerimaan
Menurut pandangan ini, sudut pandang wewenang adalah penerima
perintah, bukannya pemberi perintah. Pandangan ini dimulai dengan
pengamatan bahwa tidak semua perintah dipatuhi oleh penerima perintah.
Penerima perintah dapat menentukan apakah akan menerima perintah atau
tidak. Meskipun tampaknya pandangan tersebut mengarah pada kekacauan
dalam suatu organisasi (karena karyawan tidak begitu saja mau menerima
perintah), kebanyakan perintah dapat diterima oleh karyawan. Pandangan
tersebut mempunyai sisi positif karena memberi tekanan pada karyawan.
Chester I. Barnard merupakan salah satu pendukung pandangan tersebut.
Menurut Barnard, seseorang akan menerima perintah apabila dipenuhi empat
kondisi berikut. (1) Dia dapat memahami komunikasi. (2) Dia percaya bahwa
perintah tersebut tidak bertentangan dengan tujuan organisasi. (3) Perintah
tersebut tidak bertentangan dengan kepentingannya secara keseluruhan. (4)
Secara fisik dan mental, ia mampu menjalankan perintah tersebut.
Pandangan tersebut mengarah pada istilah wilayah penerimaan atau
wilayah acuh tidak acuh (indifference). Wilayah tersebut merupakan wilayah
tempat seseorang mau menerima perintah apabila perintah tersebut berada
dalam range yang normal. Apabila perintah tersebut jatuh dalam range yang
tidak normal, kemungkinan karyawan tidak akan menerima perintah tersebut.
a. Wewenang lini
Wewenang lini dipunyai oleh manajer lini yang mengambil keputusan
untuk mencapai tujuan organisasi secara langsung. Dalam bagan organisasi,
wewenang lini digambarkan oleh garis yang menghubungkan manajemen
puncak sampai ke manajemen tingkat bawah. Apa yang disebut sebagai
wewenang lini akan berbeda dari satu organisasi ke organisasi lainnya,
tergantung tujuan organisasi. Pada perusahaan manufaktur, wewenang lini
barangkali akan terbatas pada fungsi produksi dan penjualan. Fungsi
akuntansi dan keuangan bukan merupakan wewenang lini. Pada perusahaan
supermarket, wewenang lini akan terbatas pada penjualan dan pembelian
karena pembelian (procurement) merupakan fungsi pokok dari usaha
5.32 Manajemen
b. Wewenang staf
Wewenang staf dilakukan oleh orang atau kelompok orang yang
memberikan jasa atau nasihat kepada manajer lini. Staf ahli biasanya
merupakan istilah yang menggambarkan posisi tersebut. Karena spesialisasi
yang dipunyai, staf ahli memberikan nasihat kepada manajer. Nasihat
tersebut kemudian dipakai sebagai pertimbangan untuk pengambilan
keputusan oleh manajer. Penasihat juga istilah yang sering dipakai untuk
menggambarkan posisi tersebut. Penasihat ahli atau penasihat biasa dijumpai
pada organisasi perusahaan, pemerintah, atau kerajaan.
Staf ahli memberikan nasihat berdasarkan keahlian, pengalaman, atau
riset dan analisis yang diperlukan. Staf ahli juga dapat memberikan bantuan
pelaksanaan kebijakan, monitor, dan pengendalian. Pekerjaan yang dilakukan
oleh staf ahli akan sangat ditentukan oleh kebutuhan manajer lini. Sebagai
contoh, jika perusahaan menghadapi gugatan hukum, staf ahli hukum dapat
dimintai pendapat. Staf ahli hukum tersebut barangkali juga dapat diminta
membentuk komite yang diperlukan untuk memecahkan permasalahan
gugatan tersebut.
Dengan demikian, kadang-kadang sulit untuk membedakan antara
pekerjaan lini dan pekerjaan staf. Manajer lini kadang-kadang mengerjakan
pekerjaan staf, staf kadang-kadang mengerjakan pekerjaan lini. Akan tetapi,
perbedaan yang tampak adalah staf mempunyai fokus pada pemberian jasa
dan nasihat kepada manajer lini, sedangkan manajer lini mengambil
keputusan yang ditujukan untuk mencapai tujuan organisasi secara langsung.
Gambar berikut ini menunjukkan perbedaan antara manajer lini dan staf.
EMKA4116/MODUL 5 5.33
Catatan:
Asisten merupakan posisi staf.
Presiden dan manajer divisi merupakan posisi lini.
Wakil direktur fungsional merupakan staf spesialis.
c. Wewenang fungsional
Kadang-kadang organisasi mempunyai manajer atau departemen yang
mempunyai wewenang fungsional. Fungsi keuangan dan akuntansi sering
diberikan wewenang fungsional. Gambar berikut ini menunjukkan struktur
wewenang fungsional.
5.34 Manajemen
Direktur Utama
Wakil Direktur
Personalia
Catatan:
Garis terputus-putus menunjukkan garis komando wewenang fungsional.
Garis lurus menunjukkan wewenang lini.
4. Delegasi Wewenang
Pada waktu mendesain struktur organisasi, distribusi wewenang menjadi
salah satu pertimbangan yang penting. Wewenang dapat diartikan sebagai
kekuasaan yang dilegitimasi (diresmikan) oleh organisasi. Distribusi
wewenang yang tinggi membuat organisasi semakin terdesentralisasi,
sebaliknya distribusi wewenang yang rendah membuat organisasi semakin
tersentralisasi. Distribusi wewenang kadang-kadang merupakan suatu
keharusan, terutama apabila organisasi tumbuh semakin besar dan manajer
tidak mungkin menangani semua keputusan yang harus diambil. Pada saat
ini, delegasi wewenang diperlukan. Delegasi wewenang dapat diartikan
sebagai penugasan wewenang dan tanggung jawab formal organisasi kepada
orang lain, dalam hal ini karyawan. Wewenang dapat didelegasikan sesuai
dengan prinsip skalar dari manajemen klasik, yang mengatakan bahwa garis
wewenang harus ditetapkan dengan jelas dari manajemen puncak sampai
karyawan paling bawah. Bagaimana dengan tanggung jawab? Apakah berarti
manajer dapat melepaskan tanggung jawab? Jawabannya tidak. Tanggung
jawab tetap pada manajer yang mendelegasikan wewenang. Karyawan yang
memperoleh delegasi wewenang bertanggung jawab terhadap pekerjaan yang
harus dilakukan, sedangkan manajer bertanggung jawab secara keseluruhan
terhadap pekerjaan tersebut. Delegasi wewenang bukan merupakan pelepasan
tanggung jawab.
B. HUBUNGAN PELAPORAN
Interaksi = N (2N/2 + N - 1)
Sebagai contoh, jika ada dua bawahan, interaksi potensial ada (2 (22/2 +
2 - 1)) = 6. Jika jumlah bawahan menjadi lima, interaksi potensial menjadi
100. Semakin banyak bawahan, interaksi akan menjadi semakin kompleks.
Sayangnya, Graicunas tidak menjelaskan berapa jumlah bawahan yang
optimal. Penulis manajemen yang lain, Ralph C. Davis, menjelaskan dua
jenis: rentang operasional untuk manajer tingkat bawah dan rentang eksekutif
untuk manajer tingkat menengah dan atas. Davis berpendapat, rentang
operasional dapat mencapai 30, sedangkan rentang eksekutif harus dibatasi
antara tiga sampai sembilan, tergantung faktor-faktor yang memengaruhi.
Lyndall F. Urwick berpendapat bahwa rentang manajemen tidak boleh
melebihi enam bawahan.
Pandangan modern tidak lagi mencoba menghitung rentang manajemen
yang ideal. Rentang manajemen yang ideal akan ditentukan oleh beberapa
faktor sehingga tidak ada jumlah rentang manajemen ideal yang berlaku.
Meskipun demikian, pandangan klasik memberikan kontribusi karena
menyadarkan keterbatasan manajer dalam mengawasi bawahannya. Rentang
yang ideal akan ditentukan oleh beberapa faktor berikut.
1. Pengalaman dan kemampuan manajer serta bawahannya. Jika manajer
dan bawahan mempunyai pengalaman dan kemampuan yang tinggi,
dapat dibentuk rentang manajemen yang lebih lebar.
2. Despersi fisik. Jika bawahan terdespersi, misalnya satu bertugas di Aceh
dan yang lain bertugas di Jawa Timur, rentang manajemen akan lebih
sempit.
3. Tingkat interaksi yang diperlukan. Jika interaksi yang diperlukan
semakin intens, rentang manajemen akan lebih sempit.
4. Tingkat standardisasi prosedur. Jika prosedur yang standar semakin
tinggi, rentang manajemen akan semakin lebar.
5.40 Manajemen
Organisasi Tall
Organisasi Flat
mempunyai kelemahan, yaitu (1) setiap bagian atau setiap manajer cenderung
hanya memfokuskan pada bagiannya, terlepas dari bagian lainnya atau
organisasi secara keseluruhan dan (2) biaya administrasi menjadi lebih tinggi
karena setiap departemen atau bagian mempunyai spesialis fungsi sendiri,
seperti ahli pemasaran atau keuangan sendiri.
6. Pertimbangan Lainnya
Bagian atau kelompok kerja sering disebut dengan nama yang berbeda,
misalnya departemen atau divisi. Departemen berbeda dengan divisi. Divisi
mempunyai otonomi yang lebih besar, sedangkan departemen masih
merupakan bagian dari suatu organisasi. Organisasi dapat menggunakan lebih
dari satu basis pengelompokan. Sebagai contoh, perusahaan multinasional
dapat menggunakan basis lokasi, kemudian untuk setiap lokasinya digunakan
basis fungsional. Perubahan basis juga sering dilakukan menyesuaikan
perubahan lingkungannya. Pada waktu masih kecil, organisasi menggunakan
basis fungsional, kemudian setelah tumbuh besar berubah menggunakan
basis produk. Pada waktu berkembang menjadi perusahaan multinasional,
basis lokasi digunakan.
D. DESAIN KERJA
b. Pendekatan motivasional
Dengan keterbatasan pendekatan mekanis, penulis lain mulai mencari
pendekatan yang lain. J. Richard Hackman dan G.R. Oldham
mengembangkan model desain kerja dengan tujuan memotivasi karyawan.
Menurut mereka, dimensi kerja yang pokok mencakup lima hal: variasi
keterampilan, identitas tugas, arti atau pentingnya tugas, otonomi, dan umpan
balik (lihat Gambar 5.10 berikut ini).
Model itu disebut juga sebagai pendekatan karakteristik kerja. Menurut
mereka, pekerjaan seharusnya didiagnosis dan diperbaiki melalui lima
macam dimensi kerja di atas. Apabila kelima dimensi kerja tersebut tinggi,
karyawan akan merasakan arti pentingnya kerja, merasakan tanggung jawab
untuk mencapai hasil tertentu, dan dia mengetahui perkembangan kerjanya.
Hasilnya, karyawan tersebut akan semakin termotivasi dan mempunyai
kepuasan kerja yang tinggi. Organisasi juga memperoleh manfaat dari situasi
semacam itu: kualitas kerja yang tinggi dan tingkat perputaran serta absensi
yang rendah. Kebutuhan berkembang (growth need) karyawan juga
memainkan peranan dalam model tersebut. Untuk karyawan dengan
5.46 Manajemen
kebutuhan berkembang yang tinggi, tingkat dimensi kerja yang tinggi (untuk
kelima dimensi) menunjukkan efek yang semakin tinggi dibandingkan
dengan karyawan yang tidak mempunyai kebutuhan berkembang yang tinggi.
Model tersebut dapat dipakai untuk memahami cara meningkatkan motivasi
kerja karyawan. Berikut ini cara-cara meningkatkan kepuasan kerja yang
lebih spesifik.
Kebutuhan
Karyawan untuk
Berkembang
c. Pendekatan biologi
Pendekatan biologi mencoba mendesain kerja dengan menggabungkan
pertimbangan tubuh manusia melalui tujuan menciptakan kerja yang seaman
mungkin. Tidak hanya kecelakaan kerja yang ditekan serendah mungkin,
tetapi juga kelelahan kerja dapat ditekan serendah mungkin. Pendekatan ini
sering disebut juga sebagai ergonomics. Beberapa contoh desain kerja atau
produk yang ergonomics sering muncul, misalnya keyboard komputer
dirancang dengan konsep ergonomics dengan tujuan menekan kelelahan kerja
mengetik dengan komputer. Keyboard yang standar saat ini tidak cukup
ergonomis. Contoh lain adalah meja dan kursi kerja disusun secara
ergonomis agar mereka yang banyak duduk dan kelelahan kerja akan
berkurang.
EMKA4116/MODUL 5 5.49
LA TIHA N
Baca bagian desain kerja dalam kegiatan belajar ini. Ada beberapa
pendekatan desain kerja. Masing-masing pendekatan memfokuskan pada
beberapa hal yang berbeda. Mekanis: spesialisasi untuk meningkatkan
produktivitas, motivasi: rancangan untuk meningkatkan motivasi, dan
biologi: rancangan untuk mengurangi kelelahan kerja. Dengan menggunakan
tiga pendekatan tersebut, Anda bisa merancang desain kerja untuk pekerjaan
di percetakan tersebut.
RA NG K UMA N
Kegiatan belajar ini membicarakan komponen struktur organisasi
yang mencakup wewenang, departementalisasi, hubungan pelaporan,
dan desain kerja. Wewenang merupakan kekuasaan legitimasi yang
dipunyai oleh manajer. Ada dua pandangan terhadap wewenang, yaitu
pandangan klasik dan penerimaan. Pandangan klasik mengatakan bahwa
wewenang datang dari atas secara hierarkis turun ke bawah. Menurut
pandangan penerimaan, wewenang terjadi karena bawahan bersedia
menerima perintah. Dalam organisasi, ada wewenang lini dan staf.
Wewenang lini dipunyai oleh manajer lini, yaitu manajer yang
mengambil keputusan untuk tujuan organisasi secara langsung.
Wewenang staf dipunyai oleh orang yang memberi nasihat kepada
manajer lini. Definisi staf dan lini tergantung pada organisasi yang
dibicarakan. Di samping kedua wewenang tersebut, juga ada wewenang
fungsional.
Distribusi wewenang merupakan pertimbangan penting dalam
penyusunan organisasi. Wewenang dapat didelegasikan sesuai dengan
prinsip skalar dari manajemen klasik. Delegasi wewenang mempunyai
keuntungan karena memungkinkan manajer menyelesaikan pekerjaan
yang lebih banyak. Pengambilan keputusan juga dapat dipercepat dengan
kualitas yang lebih baik karena bawahan lebih mengetahui informasi
lapangan. Ada beberapa hambatan dalam delegasi wewenang. Manajer
perlu memahami hambatan tersebut dan cara mengatasi hambatan
tersebut.
Departementalisasi merupakan pengelompokkan kerja. Ada
beberapa jenis departementalisasi, yaitu produk, fungsional, wilayah,
dan lainnya. Departementalisasi ditujukan agar organisasi lebih efektif
dalam pencapaian tujuan. Hubungan pelaporan menjelaskan siapa
melapor ke siapa. Hubungan pelaporan dapat dilihat melalui bagan
5.52 Manajemen
TE S F O RMA TIF 2
C. prinsip flextime
D. prinsip pemekaran kerja
KASUS
DESAIN ORGANISASI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BANGSA
Latar Belakang
Fakultas Ekonomi Universitas Bangsa (FE-UB) merupakan universitas
negeri yang sudah berdiri sejak tahun 1960. Ada tiga jurusan, yaitu Jurusan
Akuntansi, Ilmu Ekonomi, dan Manajemen. Saat ini, semua jurusan
terakreditasi A. Dalam perkembangan awal, sama seperti universitas lainnya
di Indonesia, FE-UB hanya menyediakan pendidikan untuk program strata
satu (S-1). Pada awalnya, gelar yang diberikan adalah Drs (pria) dan Dra
(wanita). Pada tahun 1990-an awal, pemerintah mulai menggalakkan program
pascasarjana (tingkat master). FE-UB mulai mengembangkan Program Studi
Magister Manajemen (MM). Program MM ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan profesional di sektor bisnis. Untuk memperlancar kegiatan
tersebut, dekan saat itu menugaskan tim yang terdiri atas tiga dosen untuk
mengelola Program Studi MM tersebut. Tiga orang tersebut menjabat sebagai
ketua program dan dua orang lagi sebagai wakil ketua bidang akademis serta
bidang administrasi dan keuangan. Ketiganya melapor kepada dekan. Pada
perkembangan selanjutnya, setiap jurusan mengidentifikasi perlunya
pendidikan pascasarjana untuk masing-masing jurusan. Karena itu,
terbentuklah Program Studi Magister Ekonomi (ME) dan Magister Akuntansi
(MAKSI). PS ME mewakili Jurusan Ilmu Ekonomi, sedangkan PS MAKSI
EMKA4116/MODUL 5 5.57
Dekan dan
Wakil Dekan
Ketua
Jurusan
Ketua
Jurusan
Ketua
Jurusan
Pertanyaan
1. Evaluasilah kelebihan dan kekurangan masing-masing desain organisasi
tersebut!
2. Desain mana yang Anda sarankan kepada Dr. Budi? Jelaskan argumen
Anda!
5.60 Manajemen
Daftar Pustaka
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.
Kegiatan Belajar 1
Situasi Reaksi
Persaingan yang semakin tajam 1. Meningkatkan produktivitas sumber daya
manusia
2. Meningkatkan komitmen karyawan
3. Menjamin supply karyawan yang kompeten
Organisasi yang semakin besar dan Menyederhanakan birokrasi
kompleks
Pertumbuhan yang semakin lambat dan 1. Mengevaluasi kesempatan promosi bagi
pangsa pasar yang menurun karyawan yang berpotensi
2. Mengevaluasi kembali penghargaan
terhadap prestasi
Keterlibatan pemerintah yang semakin besar Mengevaluasi kembali dan mengembangkan
kebijakan dan praktik sumber daya manusia
Pendidikan tenaga kerja yang semakin tinggi Mengevaluasi persyaratan kemampuan
karyawan
Perubahan nilai Mengevaluasi tingkat otonomi karyawan
Perubahan dalam situasi demografi Mengevaluasi kembali kebijakan dan praktik
karyawan sumber daya manusia
sesuai dengan pandangan sosial atau praktik normatif keagamaan atau etika).
Sebagai contoh, diskriminasi merupakan praktik ketenagakerjaan yang
“kurang baik”. Diskriminasi dapat berbentuk perlakuan yang berbeda karena
karakteristik karyawan—bukan prestasi—yang berbeda. Contoh perlakuan
diskriminatif adalah kesempatan promosi yang berbeda dan gaji yang
berbeda karena karyawan berbeda ras atau agamanya. Dalam lingkungan
yang kompetitif, perlakukan diskriminatif membuat organisasi tidak mampu
menarik karyawan yang terbaik dan membuat organisasi semakin tenggelam.
Dalam lingkungan yang kurang kompetitif, perlakuan diskriminatif masih
memungkinkan organisasi berjalan biasa.
Rekrutmen
Seleksi
Sosialisasi
Evaluasi Prestasi
Menganalisis:
situasi ketenagakerjaan organisasi saat ini,
rencana organisasi di masa mendatang,
lingkungan eksternal organisasi
Merencanakan rekrutmen
dan pemberhentian/pensiun kerja
Direktur Utama
Wardiman Sumariyo
Sumariyo
Potensi sekarang
Potensi promosi
Penarikan tenaga kerja dapat dilakukan melalui dua cara: (1) internal dan
(2) eksternal.
1. Internal
Melalui cara internal, calon pengisi posisi tertentu dicari dan diseleksi
dari tenaga kerja yang ada dalam organisasi saat ini. Cara semacam ini
mempunyai beberapa keuntungan. Pertama, tenaga kerja yang direkrut sudah
memahami organisasi dengan baik sehingga proses penyesuaian menjadi
lebih mudah dan kemungkinan berhasil akan semakin tinggi. Kedua, cara
semacam itu mendorong semangat kerja, loyalitas, dan komitmen kerja yang
semakin tinggi. Ketiga, biasanya cara rekrutmen internal lebih murah
dibandingkan dengan penarikan eksternal. Penarikan internal juga
mempunyai keuntungan karena apabila satu orang dipromosikan, akan terjadi
promosi berantai untuk jabatan-jabatan di bawahnya. Kelemahan penarikan
internal antara lain kemungkinan terbatasnya calon tenaga kerja yang
potensial dalam organisasi, kurangnya ide baru yang segar dan yang biasanya
datang dari pendatang baru, serta kemungkinan mendorong rasa puas diri
pada tenaga kerja yang ada dan yang tidak mendorong prestasi lebih lanjut.
Penarikan internal dapat dilakukan melalui sistem informasi tenaga kerja
yang ada dalam organisasi atau melalui bagan pergantian untuk tingkat
manajemen yang lebih tinggi.
2. Eksternal
Penarikan tenaga kerja internal berusaha menarik calon tenaga kerja dari
luar organisasi. Manajer dapat mengiklankan posisi pekerjaan yang lowong
melalui surat kabar atau majalah. Manajer juga dapat langsung menarik
tenaga kerja melalui universitas yang akan menghasilkan lulusan yang
dikehendaki. Proses penarikan dapat menjadi mahal, terutama karena banyak
tenaga kerja baru yang meninggalkan organisasi setelah kerja hanya satu atau
dua tahun. Organisasi akan rugi investasi pelatihan pada tenaga kerja
tersebut. Untuk manajer tingkat menengah, penarikan dapat dilakukan
melalui surat kabar, majalah, atau melalui biro pencarian eksekutif (executive
hunter). Beberapa publikasi sudah menyelenggarakan forum kerja yang
berusaha mempertemukan pencari dan penawar kerja.
Jika manajer menginginkan tenaga kerja yang lebih spesialis, manajer
dapat memasang pengumuman pada publikasi yang langsung menjangkau
mereka. Sebagai contoh, beberapa universitas luar negeri memasang
6.12 Manajemen
D. SELEKSI
Lamaran Kerja
Wawancara Awal
Tes
Wawancara Mendalam
Penawaran Kerja
1. Lamaran Kerja
Lamaran kerja yang lengkap memberikan informasi pertama mengenai
pelamar kerja, seperti pendidikan, pengalaman, kegiatan ekstrakurikuler,
minat, dan posisi yang diinginkan. Hanya informasi relevan untuk
memperkirakan sukses kerja yang perlu dimasukkan dalam lamaran kerja.
Informasi yang tidak relevan lebih baik dihindari.
2. Wawancara Awal
Wawancara awal digunakan untuk melihat secara cepat apakah calon
cocok untuk pekerjaan yang ditawarkan. Wawancara dapat dilakukan untuk
melihat pengalaman kerja, tingkat gaji yang diinginkan, dan kemauan untuk
pindah lokasi. Wawancara awal biasanya tidak dilakukan apabila pelamar
EKMA4116/MODUL 6 6.15
kerja mencakup puluhan orang karena cukup mahal biayanya dan tidak
efisien. Proses seleksi dapat langsung melompat ke tahap tes dan mereka
yang lulus tes baru diwawancarai dengan mendalam.
3. Tes
Tes ditujukan untuk melihat kemampuan atau keterampilan calon untuk
belajar atau untuk mengerjakan tugas yang ditawarkan. Tes yang dikerjakan
mencakup tes pengetahuan, tes kecerdasan, tes psikologi, tes kemampuan
komputer, atau penggunaan software. Tes tersebut akan tergantung pada jenis
pekerjaan yang akan dilakukan.
5. Wawancara Mendalam
Setelah tes-tes terdahulu dilampaui, wawancara yang lebih mendalam
dilakukan untuk memperoleh informasi yang lebih lanjut mengenai pelamar.
Wawancara tersebut juga dapat digunakan untuk mengonfirmasi kebenaran
informasi yang diberikan secara tertulis. Informasi dapat dilakukan langsung
oleh manajer yang akan membawahi karyawan tersebut. Kadang-kadang
wawancara dilakukan oleh manajer puncak untuk mencerminkan pentingnya
penarikan tersebut. Wawancara efektif yang direncanakan dengan baik
mampu melihat potensi keberhasilan tenaga kerja dalam tugasnya.
Sayangnya, banyak wawancara yang tidak dilakukan dengan baik. Ada
beberapa bias yang membuat wawancara tidak lagi efektif. Pertama, dalam
wawancara, pewawancara biasanya mempunyai posisi yang lebih kuat
dibandingkan yang diwawancarai. Yang diwawancarai akan merasa gugup,
gelisah, dan tidak tenang karena wawancara tersebut akan menentukan
nasibnya. Karena itu, dalam wawancara kemampuan yang sebenarnya
barangkali tidak akan terlihat. Kedua, karena merasa wawancara akan
menentukan nasibnya, yang diwawancarai akan mencoba memperlihatkan
hal-hal yang baik. Orang yang cukup baik memperlihatkan gayanya akan
diterima meskipun sebenarnya ia mempunyai kemampuan yang kurang baik
6.16 Manajemen
7. Penawaran Kerja
Jika pelamar sudah lulus semua tahap seleksi, pelamar siap bergabung
dengan organisasi. Organisasi memberikan penawaran kerja pada calon
tersebut. Penawaran dapat dilakukan melalui beberapa cara, seperti
pemberitahuan lewat pos, media massa, atau pengumuman di tempat
organisasi. Calon yang tidak diterima juga sebaiknya diberi tahu disertai
dengan alasan penolakan. Alasan penolakan dapat dibuat standar untuk
menghindari kesalahan atau perbedaan interpretasi.
EKMA4116/MODUL 6 6.17
E. SOSIALISASI
Menganalisis Kebutuhan
Pelatihan
Menentukan
Tujuan Pelatihan
Merencanakan dan
Mengembangkan Program Pelatihan
Menjalankan Pelatihan
atau Pengembangan
Evaluasi Pelatihan
Modifikasi Pelatihan
a. Evaluasi prestasi
Setiap karyawan dievaluasi prestasinya dan dibandingkan dengan standar
atau target yang telah ditetapkan. Prestasi yang di bawah target
barangkali mengindikasikan perlunya pelatihan.
b. Analisis persyaratan kerja
Spesifikasi kerja mensyaratkan kemampuan yang diperlukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu. Jika karyawan ditugaskan
menyelesaikan tugas tersebut, tetapi tidak mempunyai persyaratan
kemampuan, karyawan tersebut membutuhkan pelatihan atau
pengembangan. Kemampuan yang belum dipunyai akan menjawab
pertanyaan apa yang perlu mereka ketahui.
c. Analisis organisasi
Efektivitas organisasi dalam mencapai tujuannya dianalisis. Apabila
organisasi tidak begitu efektif dan prestasi lebih rendah dari target atau
tujuan; anggota organisasi memerlukan pelatihan atau pengembangan.
Analisis dapat diteruskan untuk melihat bagian mana dalam organisasi
yang memerlukan pelatihan dan pengembangan. Misalkan, ternyata
produktivitas bagian produksi rendah maka karyawan bagian produksi
memerlukan pelatihan. Sebagai contoh, jika target penjualan tidak
tercapai, karyawan bagian pemasaran memerlukan pelatihan.
d. Survei sumber daya manusia
Manajer ataupun karyawan dalam organisasi diminta menjelaskan
masalah apa yang dihadapi dalam pekerjaannya dan tindakan apa yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Informasi tersebut
kemudian digunakan untuk menjawab tiga pertanyaan di muka.
3 . Program Pelatihan
Pelatihan dapat dilakukan melalui banyak cara. Secara umum, pelatihan
atau pengembangan dapat digolongkan dalam dua hal: (1) on the job training,
program pelatihan kerja yang dilakukan sambil bertugas dalam organisasi
6.20 Manajemen
dan (2) off the job training, program pelatihan yang dilakukan di luar tugas
organisasi.
a. On-the-job-training
Bentuk pelatihan ini mempunyai keuntungan karena cukup fleksibel,
baik lokasi dalam organisasi maupun bentuknya yang dapat disesuaikan
dengan kebutuhan, dan berkaitan lansung dengan pekerjaan karyawan. Ada
beberapa bentuk pelatihan ini.
1) Coaching (mentor)
Anggota organisasi dibimbing secara langsung oleh atasannya. Cara ini
menuntut kemauan dari pihak manajer (atasan) untuk mempunyai
komitmen melatih bawahannya. Kadang-kadang manajer, karena
beberapa alasan, tidak mempunyai komitmen yang cukup, misal takut
bawahan melakukan kesalahan, dan takut bawahan menjadi lebih pandai.
Dalam bimbingan semacam ini, manajer seharusnya memberikan
otonomi yang cukup, agar bawahan dapat mengerjakan tugas dengan
caranya sendiri. Manajer yang terlalu banyak memberikan perintah atau
petunjuk cenderung mengurangi efektivitas bimbingan.
2) Perputaran kerja
Perputaran kerja dilakukan dengan memindah karyawan dari satu bagian
ke bagian lainnya. Karyawan atau manajer diharapkan memperoleh
pengalaman yang lebih luas dan mampu melihat berbagai aspek operasi
suatu organisasi.
3) Asistensi
Posisi asisten merupakan posisi staf yang tidak mempunyai wewenang
lini (perintah). Manajemen trainee sering dimasukkan dalam posisi
asisten yang membantu manajer tertentu. Manajer akan memberikan
tugas-tugas, seperti tugas menganalisis situasi pasar, situasi keuangan
organisasi, mengorganisasi komite, atau panitia kerja tertentu. Dengan
tugas-tugas itu, calon manajer diharapkan dapat belajar kegiatan
manajerial dalam suatu organisasi.
b. Off-the-job-training
Metode tersebut mempunyai keuntungan karena membebaskan
karyawan dari tugas sehari-harinya dan memfokuskan karyawan pada proses
belajar atau proses pengembangan dan pelatihan. Disamping itu, mereka
dapat bertemu dengan orang baru (dari luar organisasinya) yang diharapkan
EKMA4116/MODUL 6 6.21
Metode Penjelasan
Bacaan Tugas membaca barangkali tidak secara langsung berkaitan
dengan tujuan pelatihan. Tujuan umumnya meningkatkan
pengetahuan dan analisis situasi secara umum.
Pelatihan Menggunakan videotape untuk menggambarkan perilaku
perilaku yang baik, kemudian peserta mempraktikkan perilaku
tersebut. Sebagai contoh, dalam pelatihan presentasi, peserta
dapat mempresentasikan sambil direkam dalam videotape,
kemudian presentasi tersebut dianalisis kelemahan atau
kelebihannya.
6.22 Manajemen
Metode Penjelasan
Simulasi Menggunakan videotape untuk menggambarkan perilaku
bisnis yang baik, kemudian peserta mempraktekkan perilaku
tersebut. Sebagai contoh, dalam pelatihan presentasi, peserta
dapat mempresentasikan sambil direkam dalam videotape,
kemudian presentasi tersebut dianalisis kelemahan atau
kelebihannya.
Diskusi Diskusi kasus membahas pemecahan dalam kasus kelompok
kasus kecil. Kasus biasanya dipecahkan melalui jalan identifikasi
masalah, alternatif pemecahan, dan pengambilan keputusan
disertai dengan argumentasinya. Kasus terbatas pada diskusi
di kelas dan praktik lapangan secara langsung diteruskan
melalui program yang lain.
Kelas Presentasi oleh pembawa materi. Biasanya lebih banyak
merupakan satu arah komunikasi dari pembawa materi ke
peserta. Tanya jawab dalam model kelas tidak terlalu banyak
ditonjolkan.
Role Peserta diminta membawa peran tertentu. Misalnya, dalam
playing kaitannya dengan manajemen-pekerja dan peserta diminta
menjadi manajer, sedangkan peserta yang lainnya diminta
menjadi pekerja. Kemudian, perundingan antara keduanya
dilakukan.
G. EVALUASI PRESTASI
1. Pelaksanaan Evaluasi
Evaluasi prestasi merupakan evaluasi formal terhadap prestasi anggota
organisasi. Evaluasi tersebut dapat dilakukan secara informal, misalnya
EKMA4116/MODUL 6 6.23
ini akan memperbaiki hubungan kerja atau sikap dan perilaku manajer
atau atasan/dosen.
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Manajemen sumber daya menjadi fungsi yang semakin penting
karena beberapa alasan, seperti kompetisi yang semakin tajam. Proses
manajemen sumber daya manusia dimulai dari perencanaan SDM,
penarikan, seleksi, sosialisasi, pelatihan dan pengembangan, evaluasi
prestasi, promosi, transfer, demosi, serta pemberhentian kerja.
Perencanaan tenaga kerja dimulai dengan analisis kebutuhan tenaga
kerja saat ini, yaitu menentukan kebutuhan dan penawaran yang ada saat
ini. Kemudian, penarikan dilakukan. Proses seleksi merupakan tahap
selanjutnya. Bagi karyawan yang terpilih, penawaran kerja dilakukan.
Kemudian, pelatihan dan pengembangan dilakukan. Ada dua jenis
pelatihan, yaitu on the job training dan off the job training. Masing-
masing mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri. Evaluasi prestasi
yang formal dan menyeluruh perlu dilakukan sebagai basis promosi dan
penggajian. Manajer harus berhati-hati terhadap masalah dalam evaluasi
prestasi. Promosi, demosi, transfer, atau pemberhentian kerja dilakukan
sebagai respons terhadap prestasi karyawan.
6.28 Manajemen
TE S F O RMA TIF 1
5) Kegiatan yang ditujukan untuk meningkatkan prestasi saat ini dan masa
mendatang disebut ….
A. pelatihan
B. pembimbingan
C. kursus
D. pengembangan
EKMA4116/MODUL 6 6.29
Kegiatan Belajar 2
Perubahan Organisasi
A. KARAKTERISTIK PERUBAHAN
1. Eksternal
Lingkungan organisasi selalu berubah. Perubahan tersebut mencakup
perubahan yang mengancam kelangsungan hidup suatu organisasi dan
perubahan yang menyediakan kesempatan bagi organisasi. Contoh yang
pertama adalah ketika komputer PC (personal computer) mulai populer, IBM
mulai kebingungan. IBM terutama memproduksi komputer besar
(mainframe) dan tidak begitu menaruh perhatian terhadap PC. Ketika PC
mulai populer, permintaan terhadap mainframe menunjukkan penurunan.
Pesaing-pesaing baru dalam hardware dan software PC mulai bermunculan.
PC mempunyai kemampuan yang semakin baik. Produk andalan IBM,
mainframe, semakin tidak populer. IBM pada akhirnya harus melakukan
EKMA4116/MODUL 6 6.31
2. Internal
Faktor-faktor internal juga mendorong perlunya perubahan dalam
organisasi. Contohnya, perubahan strategi akan mengakibatkan, sebagai
konsekuensinya, perubahan organisasi agar organisasi tersebut lebih sesuai
dengan strategi yang baru. Perubahan manajemen juga akan mendorong
perubahan dalam organisasi. Semakin besar organisasi, organisasi
mempunyai kecenderungan menjadi semakin birokratis, semakin lamban
dalam bereaksi (tidak responsif). Situasi semacam itu tidak menguntungkan
organisasi. Perubahan diperlukan dalam hal ini. Kalau tidak, organisasi dapat
mengalami penurunan. Hal itu dialami oleh IBM pada pertengahan 1980-an.
Organisasi IBM menjadi semakin besar dengan struktur organisasi yang
tinggi (tall). IBM menjadi semakin tidak responsif. Perubahan-perubahan
dilakukan, termasuk memotong lapisan manajemen menjadi lebih flat.
Diharapkan, struktur tersebut membuat IBM menjadi lebih responsif.
Dorongan dari faktor internal juga sering mencerminkan perubahan
dalam lingkungan. Sebagai contoh, tingkat pendidikan masyarakat yang
semakin tinggi membuat tingkat pendidikan karyawan menjadi semakin
tinggi. Karyawan menjadi semakin sadar akan hak-haknya. Organisasi harus
berubah mengimbangi perubahan karyawan tersebut.
6.32 Manajemen
1. Model Force-Field
Perubahan yang direncanakan jelas merupakan pekerjaan yang cukup
rumit. Manajer perlu memahami perubahan yang direncanakan tersebut. Kurt
Lewin mengembangkan model force-field untuk menjelaskan proses
perubahan. Menurut model tersebut, perilaku manusia merupakan hasil
keseimbangan dari dua hal: kekuatan yang mendorong (driving) dan
kekuatan yang melawan (restraining). Bagan berikut ini menjelaskan proses
tersebut.
EKMA4116/MODUL 6 6.33
Perasaan puas
Tekanan pengawas
Keterampilan
yang dipunyai saat ini
Catatan:
Panjangnya panah mencerminkan kuatnya faktor pendorong/penahan.
2. Sumber-sumber Penolakan
Organisasi dapat menolak perubahan karena beberapa hal. Jika manajer
dapat memahami faktor-faktor penahan tersebut, manajer mempunyai
6.34 Manajemen
a. Ketidakpastian
Ketidakpastian merupakan faktor utama dalam setiap perubahan. Setiap
perubahan selalu mengakibatkan ketidakpastian meskipun dengan tingkat
yang berbeda-beda. Perubahan struktur organisasi mengakibatkan
ketidakpastian pekerjaan yang baru atau ketidakpastian apakah akan ada
pemberhentian kerja atau tidak.
C. PROSES PERUBAHAN
Pada umumnya, perubahan tidak berhasil karena dua hal. Pertama, orang
tidak dapat mengubah atau tidak mau mengubah perilaku dan sikap yang
sudah tertanam cukup lama. Kedua, pada waktu orang berubah, sering kali
perilaku yang baru hanya terjadi pada masa-masa awal perubahan. Sesudah
itu, ada kecenderungan orang kembali lagi ke perilaku yang lama. Untuk
mengatasi masalah tersebut, Kurt Lewin mengajukan proses perubahan yang
mencakup tiga tahap: unfreezing, change (implementasi), dan refreezing.
1. Unfreezing
Dalam tahap ini, karyawan yang akan terkena perubahan dijelaskan
mengenai pentingnya perubahan sehingga karyawan tersebut menjadi sadar
akan pentingnya perubahan.
2. Change (Implementasi)
Setelah karyawan siap terhadap perubahan, perubahan kemudian
dilakukan. Perubahan dapat melibatkan agen perubahan yang membantu
proses perubahan melalui identifikasi dan internalisasi. Dalam tahap ini,
sikap dan perilaku yang baru diajarkan kepada karyawan.
6.38 Manajemen
3. Refreezing
Tahap ini bertujuan membuat nilai, sikap, dan perilaku yang baru (yang
diinginkan) menjadi norma yang baru. Tahap ini dapat dilakukan dengan
memberi dukungan atau memaksa perilaku yang baru tersebut.
Perubahan Struktur
Perubahan Teknostruktur
Prestasi Organisasi
yang Semakin Baik
Strategi Perubahan Teknologi
Perubahan Orang
Catatan:
Perubahan teknostruktur merupakan gabungan perubahan teknologi dan
struktur.
1. Perubahan Strategi
Perubahan strategi mempunyai efek yang lebih luas terhadap organisasi.
Perubahan tersebut akan memengaruhi struktur, teknologi, dan orangnya.
Perubahan strategi ditujukan agar organisasi menjadi lebih sesuai dengan
lingkungan yang dihadapi, misalnya saat menghadapi lingkungan yang
semakin tidak menyukai kebiasaan merokok. Karena rokok sering disebut
sebagai penyebab kanker sehingga rokok bukan merupakan kebiasaan yang
sehat, Philip Morris melakukan strategi diversifikasi. Karena itu, Philip
Morris membeli perusahaan makanan dan minuman (bir) sehingga tidak akan
tergantung dari industri rokok. Secara keseluruhan, Philip Morris merupakan
perusahaan yang sehat. Organisasi dapat memilih melakukan penggabungan
usaha (merger) dengan organisasi lainnya. Strategi semacam itu jelas akan
berpengaruh terhadap struktur, orang, dan teknologi. Organisasi mungkin
memutuskan melakukan ekrentangsi internasional untuk memanfaatkan pasar
internasional.
2. Perubahan Struktur
Perubahan struktur dapat dilakukan melalui beberapa cara: perubahan
desain organisasi, desentralisasi, dan modifikasi aliran kerja. Perubahan
desain organisasi mencakup pendefinisian kembali tanggung jawab kerja atau
6.40 Manajemen
3. Perubahan Teknologi
Perubahan teknologi mencakup perubahan-perubahan, seperti perubahan
mesin dan peralatan, metode kerja, metode produksi, dan lainnya. Ide
semacam itu konsisten dengan ide manajemen klasik yang ingin
meningkatkan produktivitas organisasi. Sering kali perubahan teknologi juga
akan mengakibatkan perubahan struktur organisasi. Perubahan mesin sebagai
contoh akan mengubah aliran kerja yang sudah mapan. Desain kerja (aliran
kerja) harus diubah agar lebih sesuai dengan mesin yang baru. Karena itu,
pendekatan technostructural atau sosial teknikal menjadi populer.
Pendekatan tersebut pada dasarnya ingin mengubah teknologi dan struktur
organisasi secara simultan. Salah satu perubahan teknologi yang menjadi tren
adalah komputerisasi. Komputer menjadi keharusan kompetitif (competitive
necessity), bukannya keunggulan kompetitif (competitive advantage).
Perusahaan yang tidak menggunakan komputer tidak akan mempunyai daya
saing yang cukup kuat, sebaliknya perusahaan yang menggunakan komputer
EKMA4116/MODUL 6 6.41
tidak menjamin daya saing yang lebih kuat karena semua perusahaan juga
menggunakan komputer.
4. Perubahan Orang
Perubahan orang mencakup perubahan sumber daya manusia organisasi.
Sebagai contoh, jika komputerisasi masuk dalam organisasi, tingkat
pengetahuan komputer karyawan tentunya perlu dinaikkan. Dalam hal ini,
karyawan dapat dilatih menggunakan komputer yang baru. Perubahan
kemampuan dan keterampilan karyawan sering kali dimulai dengan
perubahan teknologi dalam organisasi. Perubahan juga dapat diarahkan pada
persepsi dan harapan karyawan. Jika karyawan merasa gaji mereka kurang
baik, padahal kenyataannya menunjukkan bahwa gaji tersebut lebih baik
dibandingkan dengan gaji di perusahaan lain, organisasi dapat memberi
penjelasan bahwa gaji tersebut lebih baik dibandingkan dengan gaji di tempat
lain. Lulusan magister manajemen atau master of bussiness administration
sering kali dikritik karena mereka mempunyai harapan yang terlalu tinggi
pada waktu memasuki organisasi. Sebagai MBA atau MM, mereka
mengharapkan posisi yang bagus (manajer) dan gaji yang tinggi. Lulusan
MBA atau MM tersebut sering kali mengubah persepsi dan harapan mereka
pada waktu mereka memasuki organisasi tertentu dengan tujuan membuat
persepsi dan harapan mereka menjadi lebih rendah.
Manusia merupakan fenomena yang kompleks. Mengubah sikap,
persepsi, dan perilaku manusia bukan merupakan pekerjaan yang mudah.
Upaya mengubah sikap, persepsi, harapan, dan perilaku sumber daya
manusia dalam organisasi sering disebut sebagai pengembangan organisasi
(organizational development).
1. Pengertian
Berbagai pendekatan perubahan organisasi seperti yang telah dibicarakan
di muka lebih sesuai untuk memecahkan masalah yang sifatnya spesifik atau
sementara. Pengembangan keorganisasian merupakan perubahan organisasi
yang lebih luas, lebih komprehensif, mempunyai fokus jangka panjang, lebih
rumit, dan lebih mahal. Pengembangan ini bertujuan untuk meningkatkan
efektivitas organisasi dengan meningkatkan kepuasan dan prestasi anggota
6.42 Manajemen
2. Tingkat kelompok
Karyawan mempunyai kebutuhan untuk dapat diterima oleh lainnya
dalam organisasi. Kelompok tidak akan menghalangi ekspresi pendapat
atau perasaan yang terbuka. Perasaan yang tertutup (tidak keluar) akan
mempunyai efek negatif terhadap kemampuan dan kemauan anggota
organisasi untuk memecahkan masalah. Dengan demikian, sensitivitas
(kesadaran) terhadap perasaan orang lain dan ekspresi perasaan didorong
sebagai bagian dari kehidupan organisasi yang sehat.
3. Tingkat organisasi
Desain organisasi akan memengaruhi perilaku kelompok dan individu
dalam organisasi. Sebagai contoh, jika desain memungkinkan interaksi
yang lebih intensif, koordinasi dan kerja sama antarkelompok dalam
organisasi akan menjadi semakin baik. Situasi win-win (semuanya
menang) lebih baik untuk tujuan organisasi. Pemecahan masalah saat
satu pihak dikalahkan terhadap pihak lain dalam jangka panjang akan
berakibat tidak baik terhadap organisasi.
a. Tingkat individu
Training sensitivitas: dalam metode ini individu dilatih untuk
meningkatkan sensitivitas dan kemampuan mereka dalam menangani
hubungan interpersonal. Peserta dikumpulkan dalam suatu ruangan, lalu
peserta dilatih melalui beberapa seri latihan dan role playing (memainkan
peranan) agar memahami orang lain lebih baik.
c. Tingkat kelompok
Membangun tim: metode ini bertujuan meningkatkan efektivitas dan
kepuasan individu yang bekerja dalam kelompok serta meningkatkan
efektivitas kelompok secara keseluruhan. Fasilitator OD barangkali akan
6.44 Manajemen
e. Tingkat organisasi
Survei umpan balik: dalam metode ini, setiap karyawan diminta
menjawab kuesioner yang bertujuan mengukur persepsi dan sikap terhadap
masalah tertentu (misal kepuasan atau gaya pengawas). Hasil survei
kemudian diberikan kepada setiap anggota organisasi. Tujuan metode ini
adalah mengubah perilaku dengan memberikan gambaran bagaimana
persepsi orang lain terhadap perilaku tersebut. Sesudah umpan balik
diberikan, diadakan workshop untuk mengevaluasi hasil yang diperoleh dan
membicarakan perbaikan-perbaikan yang dapat dilakukan.
EKMA4116/MODUL 6 6.45
b. Pengembangan tim
Pengembangan tim ditujukan untuk meningkatkan partisipasi kelompok
atau unit kerja. Ada dua jenis kelompok yang menjadi fokus dalam metode
ini: kelompok keluarga dan kelompok khusus. Kelompok pertama terdiri atas
manajer dengan bawahan yang merupakan kelompok yang relatif permanen.
Sementara itu, kelompok kedua dibuat untuk memecahkan masalah-masalah
khusus. Untuk dua kelompok tersebut, kegiatan pengembangan tim ditujukan
untuk mendiagnosis hambatan agar dapat meningkatkan prestasi mereka,
meningkatkan kemampuan penyelesaian tugas, meningkatkan hubungan
antaranggota kelompok, dan meningkatkan proses operasional tim, seperti
komunikasi dan penugasan tugas.
c. Kisi-kisi manajerial
Pembicaraan kisi-kisi manajerial yang lebih teperinci dapat dilihat pada
bab mengenai kepemimpinan. Kisi-kisi tersebut dikembangkan oleh Robert
Blake dan Jane Mouton. Mereka menganggap bahwa gaya kepemimpinan
(9.9), yaitu perhatian tinggi terhadap orang dan produksi, merupakan gaya
kepemimpinan yang paling efektif. Karena itu, pelatihan ditujukan untuk
mengubah gaya kepemimpinan menjadi gaya (9.9). Langkah-langkah dalam
metode tersebut sebagai berikut.
1. Pelatihan: manajer kunci diberi pengertian mengenai kisi-kisi manajerial,
kemudian diminta mengevaluasi gaya manajerial dirinya, dan berlatih
meningkatkan keterampilan, seperti pengembangan tim, pemecahan
masalah kelompok, dan komunikasi.
2. Pengembangan tim: manajer yang sudah terlatih memberikan pandangan
mereka terhadap situasi yang dihadapi dengan penekanan pada
peningkatan hubungan bawahan-atasan dan efektivitas tim.
3. Pengembangan antarkelompok: tahap ini memfokuskan pada hubungan
antarkelompok untuk meningkatkan koordinasi, kerja sama, mengurangi
tekanan (tensi), dan memecahkan masalah secara bersama.
EKMA4116/MODUL 6 6.47
LA TIHA N
Coba Anda cari contoh salah satu perusahaan terkenal. Setelah itu, Anda
analisis fakta eksternal dan internal yang mengharuskan perusahaan tersebut
melakukan perubahan.
RA NG K UMA N
Perubahan merupakan hal yang biasa, bahkan harus dibiasakan agar
suatu organisasi dapat terus bertahan hidup. Faktor eksternal ataupun
internal mendorong perubahan pada suatu organisasi. Perubahan yang
direncanakan merupakan alternatif yang lebih baik dibandingkan dengan
EKMA4116/MODUL 6 6.49
TE S F O RMA TIF 2
Mahasiswa, kasus di bawah ini merupakan salah satu contoh MSDM dan
perubahan organisasi. Silakan And abaca kasus ini dan coba jawab
pertanyaan yang diberikan pada kasus ini.
KASUS
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Bangsa Indonesia
Dr. Fathan Budiman, M.Si. baru saja terpilih menjadi dekan STIE
Bangsa Indonesia (STIE BI). Salah satu perhatian utama dari Dr. Fathan
adalah menyiapkan kualitas sumber daya manusia (SDM) STIE tersebut.
Dr. Fathan sangat percaya bahwa SDM yang bagus merupakan kunci
suksesnya STIE BI pada masa mendatang. Dr. Fathan percaya bahwa salah
satu kunci suksesnya SDM adalah pengembangan dan pelatihan SDM
lembaga tersebut. Karena itu, Dr. Fathan berusaha merumuskan strategi
pengembangan dan pelatihan SDM di STIE BI.
Kondisi STIE BI
STIE Bangsa Indonesia merupakan perguruan tinggi yang terletak di
Kota Yogyakarta. STIE Bangsa Indonesia didirikan pada tahun 1995 oleh
Yayasan Bangsa Indonesia. Yayasan Bangsa Indonesia didirikan oleh
pensiunan pegawai BUMN yang mempunyai minat untuk perbaikan
pendidikan pada umumnya. Saat ini, STIE BI mempunyai dua jurusan, yaitu
jurusan manajemen dan akuntansi. Jurusan manajemen mempunyai dua
konsentrasi, yaitu pemasaran dan keuangan. Kedua jurusan tersebut
memperoleh status akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (BAN-PT). Kota Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar karena ada
banyak universitas swasta yang menawarkan jurusan yang sama dengan
jurusan yang ada di STIE BI. Ada tiga universitas negeri yang besar di
Yogyakarta, yaitu Universitas Gadjah Mada, Universitas Negeri Yogyakarta,
dan Universitas Islam Negeri. Jumlah mahasiswa di STIE BI mencapai
sekitar 600-an. Jumlah mahasiswa perjurusan hampir imbang, yaitu sekitar
300-an per jurusannya. Perkembangan mahasiswa per tahunnya relatif stabil
dan tidak menunjukkan kenaikan yang berarti meskipun tidak menunjukkan
penurunan.
EKMA4116/MODUL 6 6.53
Akuntansi Manajemen
2005 60 70
2006 65 60
2007 62 70
2008 63 65
2009 60 60
2010 65 65
2011 62 65
Saat ini, jumlah dosen tetap di STIE BI mencapai 19 orang yang terdiri
atas 10 orang jurusan manajemen dan sembilan orang jurusan akuntansi.
Perincian dosen tersebut bisa dilihat pada tabel berikut ini. Tabel tersebut
menunjukkan bahwa STIE BI tidak mempunyai profesor. Jabatan fungsional
paling tinggi hanya mencapai lektor kepala. Dosen dengan pendidikan S1
masih signifikan. Saat ini belum ada dosen yang sedang mengambil studi
lanjut.
singkat bervariasi, mulai dari gratis sampai dengan sekitar Rp5 juta per
seminar per peserta.
Pertanyaan
1. Jika Anda menjadi Dr. Fathan, bagaimana strategi pengembangan SDM,
khususnya untuk strategi pengembangan studi lanjut SDM dosen di STIE
BI, baik pengembangan maupun pelatihan?
2. Program studi lanjut biasanya mengharuskan mahasiswa untuk
melakukan studi full time. Itu berarti dosen yang sedang studi harus
dibebaskan dari tugas mengajar. Bagaimana Anda mengatur hal tersebut,
yaitu keharusan dosen studi lanjut, tetapi kegiatan belajar mengajar di
STIE BI tidak terlantar?
3. Siapa saja yang Anda sarankan untuk mengikuti program studi lanjut?
Informasi apa saja yang dibutuhkan? Studi lanjut di universitas mana
yang Anda sarankan? Apakah negeri semua, swasta semua, atau
kombinasi?
6.56 Manajemen
Daftar Pustaka
Adair, John. 2010. Strategic Leadership. Tt: Kogan Page Limited.
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.
M odul ini akan membahas dua topik. Topik pertama yang akan dibahas
pada Kegiatan Belajar 1 adalah komunikasi, sedangkan Kegiatan
Belajar 2 membicarakan motivasi. Manajer perlu mempelajari komunikasi.
Komunikasi menjadi bagian penting dari kegiatan manajer. Manajer akan
terlibat secara intensif dengan komunikasi. Dia harus mengomunikasikan
tujuan, kebijakan, dan prosedur yang berlaku di organisasinya kepada
bawahan, pihak lain dalam organisasi, dan pihak lain di luar organisasi. Jika
komunikasi tidak berjalan lancar dalam organisasi, akibat-akibat yang tidak
diharapkan akan muncul dalam organisasi. Sebagai contoh, kalau manajer
tidak dapat mengomunikasikan tujuan dan target kepada bawahan, bawahan
tidak dapat mengerjakan tugas dan tujuan organisasi tidak akan tercapai.
Kegiatan Belajar 1 membicarakan komunikasi, mulai dari pengertian, proses
komunikasi, cara meningkatkan efektivitas komunikasi, dan manajemen
komunikasi dalam organisasi.
Kegiatan Belajar 2 membahas motivasi. Manajer perlu memotivasi
bawahannya agar bawahan bisa bekerja lebih optimal untuk mencapai tujuan
organisasi. Kegiatan Belajar 2 membicarakan bagaimana manajer
menggunakan kemampuan komunikasinya untuk memotivasi bawahan agar
bawahan bisa bekerja lebih optimal. Motivasi merupakan sesuatu yang
mendorong seseorang bertindak atau berperilaku tertentu. Motivasi membuat
seseorang memulai, melaksanakan, dan mempertahankan kegiatan tertentu.
Memahami motivasi merupakan tugas penting manajer karena manajer
bertindak melalui orang lain. Manajer adalah seseorang yang mencapai
tujuan organisasi dengan menggunakan orang lain (getting things done
through the others). Manajer tidak bekerja sendirian. Dengan demikian,
memahami motivasi orang lain yang mendorong seseorang bertindak atau
bekerja penting dilakukan oleh manajer. Pemahaman tersebut merupakan
kunci mendorong orang lain mengerjakan keinginan manajer agar tujuan
organisasi tercapai.
7.2 Manajemen
Kegiatan Belajar 1
Komunikasi
1. Pengertian
Komunikasi merupakan proses pengiriman informasi dari satu pihak ke
pihak lain. Jika apa yang dimaksudkan oleh pengirim informasi dapat
ditangkap sepenuhnya, komunikasi dikatakan merupakan komunikasi yang
efektif. Komunikasi yang efektif bukan merupakan pekerjaan yang mudah.
Barangkali pembaca pernah melihat permainan saat seseorang mengirimkan
satu kalimat (terdiri atas beberapa kata) kepada orang lain, tetapi melalui
beberapa orang. Orang pertama membacakan kalimat kepada orang kedua,
orang kedua membacakannya kepada orang ketiga, seterusnya sampai kepada
orang tertentu. Pada kebanyakan kasus, kalimat yang sampai kepada pihak
terakhir tidak lagi sama dengan kalimat yang pertama kali dibacakan. Contoh
tersebut menggambarkan betapa sulitnya menyampaikan informasi yang
tepat sesuai dengan yang diinginkan oleh pengirim.
Definisi komunikasi melibatkan tiga hal. (1) Komunikasi melibatkan
orang. Orang mencoba berkomunikasi dengan orang lain. Karena itu,
pemahaman terhadap orang (manusia) menjadi penting untuk mempelajari
7.4 Manajemen
2. Model Komunikasi
Proses komunikasi yang paling sederhana dapat digambarkan sebagai
berikut.
Pengirim —> Pesan ——> Penerima
Pengirim
Encoding
Pesan
Pengirim
Pengirim
a. Pengirim (sender)
Pengirim merupakan sumber pesan atau pihak yang memulai
komunikasi. Pihak tersebut merupakan orang yang mempunyai informasi
atau keinginan untuk mengomunikasikan informasi atau keinginannya
kepada pihak lain. Dalam organisasi, manajer mempunyai informasi,
misalnya tujuan organisasi, dan ingin menyampaikan informasi tersebut
kepada bawahannya. Di lain pihak, bawahan barangkali mempunyai
keinginan untuk mengetahui informasi tertentu yang berkaitan dengan
organisasi. Dalam hal ini, bawahan dapat memulai komunikasi.
b. Encoding
Encoding merupakan proses penerjemahan informasi ke dalam simbol-
simbol tertentu yang akan disampaikan ke penerima informasi. Dalam
komunikasi lisan sehari-hari, encoding dapat dilakukan secara relatif
otomatis. Jika kita ingin makan, kita dapat mengatakan “saya lapar”. Akan
tetapi, kalau kita pergi ke daerah asing, tempat bahasa yang digunakan lain
dengan bahasa kita, proses encoding menjadi lebih sulit. Kita harus
mengatakan “I am hungry” jika kita ingin bicara dengan orang Inggris atau
7.6 Manajemen
c. Pesan
Pesan merupakan bentuk fisik hasil dari proses encoding. Kata
merupakan pesan dalam komunikasi lisan. Dalam komunikasi tertulis, kita
menggunakan tulisan. Sering kali pesan juga disampaikan dengan gerakan
tubuh, raut wajah, atau cara berbicara. Sebagai contoh, jika karyawan
terlambat dan datang siang hari, kemudian manajer mengatakan “selamat
pagi” (mestinya mengatakan selamat siang karena hari sudah siang), manajer
menyampaikan pesan yang lain yang tidak sesuai dengan arti literal
kalimatnya. Komunikasi nonverbal yang menyertai komunikasi lisan
merupakan bagian penting dalam komunikasi secara keseluruhan. Jika
resepsionis menyambut tamu dengan kata selamat pagi, tanpa senyuman,
kesan yang sampai kepada pelanggan akan berbeda dengan ia menyambut
dengan senyuman.
EKMA4116/MODUL 7 7.7
d. Media komunikasi
Media komunikasi merupakan metode penyampaian informasi dari satu
pihak ke pihak lainnya. Jika melakukan komunikasi lisan, udara merupakan
media komunikasi. Jika melakukan komunikasi tertulis, kertas dan pensil
merupakan media komunikasi kita. Jika kita melakukan komunikasi dengan
telepon, telepon adalah media komunikasi.
Secara umum, ada dua bentuk media komunikasi: (1) lisan dan (2)
tertulis. Pilihan metode mana yang akan digunakan tergantung pada pesan
yang akan disampaikan. Berikut ini perbandingan antara keduanya.
e. Penerima
Penerima merupakan pihak yang menerima dan diharapkan mengerti
pesan yang disampaikan oleh pengirim. Penerima dapat terdiri atas beberapa
orang, seperti manajer mengirimkan memo ke beberapa karyawan sekaligus.
7.8 Manajemen
f. Decoding
Decoding merupakan kebalikan encoding. Decoding merupakan proses
saat penerima menerjemahkan atau mengartikan pesan yang diterima.
Penerima akan memahami dan kemudian mengartikan pesan tersebut.
Sebagai contoh, penerima akan memahami dulu kata “saya lapar”, kemudian
mengartikan kalimat tersebut sebagai keinginan untuk makan. Proses
decoding dipengaruhi oleh banyak hal, seperti latar belakang penerima,
pengharapan penerima, dan kesamaan arti dengan pengirim dalam
penerjemahan simbol-simbol yang diterima. Jika proses decoding
(penerjemahan) tersebut semakin mendekati apa yang dimaksudkan oleh
pengirim, komunikasi menjadi semakin efektif.
g. Gangguan
Gangguan merupakan faktor-faktor yang menghambat komunikasi yang
efektif. Gangguan dapat berasal dari internal penerima, misalnya tidak
menaruh perhatian atau penerima mengalami kelelahan fisik sehingga tidak
mampu menangkap pesan dengan jelas atau jernih. Gangguan eksternal
merupakan gangguan yang berasal dari pihak luar, misalnya suara bising
mesin pada saat manajer dan bawahan berbicara, suara manajer yang terlalu
lemah sehingga pembicaraan menjadi tidak jelas atau cara berbicara manajer
sedemikian rupa sehingga mendistorsikan maksud yang sebenarnya.
Gangguan harus dihilangkan atau diminimalkan agar komunikasi menjadi
lebih efektif.
EKMA4116/MODUL 7 7.9
1. Persepsi
Persepsi merupakan satu set proses saat manusia menggunakannya untuk
menerima dan menginterpretasikan informasi dari lingkungannya. Informasi
yang diterima manajer sangat banyak (overload) sehingga tidak mungkin
bagi manajer untuk mengolah semua informasi yang diterima tersebut.
Persepsi bermanfaat untuk menyeleksi dan mengartikan (selective
perception) serta mengorganisasi (perceptual organization) informasi yang
datang.
a. Selective perceptual
Persepsi selektif terjadi apabila kita cenderung menginterpretasikan
informasi yang datang sesuai dengan keinginan kita. Sebagai contoh, jika
manajer ingin mengembangkan suatu produk baru, semua informasi yang
datang akan diartikan sebagai “bukti” bahwa produk tersebut akan sukses.
Manajer tersebut akan sulit menerima kenyataan bahwa produk baru tersebut
7.10 Manajemen
b. Organisasi persepsi
Seperti halnya seleksi informasi, orang juga cenderung mengorganisasi
informasi dengan cara tertentu. Organisasi persepsi merupakan proses saat
manusia mengorganisasi, mengelompokkan, atau menyimpulkan informasi
tertentu. Cara yang sering digunakan adalah melalui stereotype tertentu.
Sebagai contoh, stereotype yang terjadi adalah mahasiswa dengan IP bagus
akan menjadi karyawan atau manajer yang baik. Karena itu, lebih baik
menarik mahasiswa dengan IP tinggi. Kadang-kadang stereotype semacam
itu membantu menyederhanakan pemrosesan informasi. Di lain situasi, cara
semacam itu tidak menguntungkan karena mengabaikan kenyataan atau
informasi lain yang penting.
c. Perbedaan persepsi
Persepsi, baik selektif maupun organisasi, dapat mengaburkan proses
komunikasi. Persepsi dalam hal ini menambah gangguan dalam proses
komunikasi. Sering kali perbedaan persepsi antara pengirim dan penerima
juga menambah gangguan dalam proses komunikasi. Dua orang yang
mempunyai pengetahuan dan latar belakang yang berbeda sering kali
memandang suatu persoalan dengan cara yang berbeda. Manajer memuji
karyawan yang berprestasi baik di hadapan karyawan lainnya. Manajer
bertujuan meningkatkan semangat karyawan yang lain agar berprestasi sama
baiknya dengan karyawan tersebut. Di lain pihak, karyawan mempunyai cara
pandang yang berbeda. Bukannya bertambah semangat, melainkan karyawan
tersebut semakin tidak senang dengan manajemen, organisasi, dan karyawan
yang dipuji tersebut.
EKMA4116/MODUL 7 7.11
2. Perbedaan Bahasa
Perbedaan bahasa sering kali mengganggu proses komunikasi yang
efektif. Contoh yang jelas tentunya perbedaan bahasa dalam kehidupan
sehari-hari. Manajer Indonesia yang tidak mengerti bahasa Inggris akan
mengalami kesulitan apabila harus berkomunikasi dengan manajer Amerika
Serikat. Manajer Indonesia yang tidak tahu bahasa Cina akan mengalami
kesulitan apabila harus berhubungan dengan supplier di Hongkong yang
hanya tahu bahasa Cina. Contoh lain dalam perbedaan bahasa adalah
perbedaan istilah atau kebiasaan yang berlaku. Profesi dealer (pedagang mata
uang asing) menuntut pengambilan keputusan yang cepat. Seperangkat istilah
dan peraturan tidak tertulis tertentu yang mengatur profesi mereka. Mereka
yang tidak memahami istilah square tidak membaca kurs mata uang dengan
cepat dan mereka yang memilih bukti tertulis harus dibuat sebelum transaksi
tidak akan tepat menjadi dealer.
3. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi verbal biasanya dipandang sebagai salah satu bentuk
komunikasi yang dominan. Akan tetapi, komunikasi verbal saja bukan
merupakan bentuk komunikasi yang utuh. Komunikasi nonverbal yang
menyertai komunikasi verbal sering kali mempunyai peranan yang penting
juga. Sebagai contoh, sapaan yang disertai dengan muka masam atau
cemberut tentunya lain dengan yang disertai muka dengan senyuman. Suatu
penelitian menunjukkan bahwa 55 persen dari isi pesan disampaikan melalui
ekspresi muka dan gerakan tubuh, 38 persen melalui nada dan intonasi suara,
dan hanya tujuh persen melalui kata yang diucapkan. Sering kali antara
komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal disampaikan dengan bentuk
yang tidak konsisten. Sebagai contoh, bawahan ingin memberikan saran,
tetapi saran tersebut kalau tidak disampaikan dengan cara yang benar akan
berkesan memberi perintah. Manajer yang sibuk barangkali akan menjawab
sapaan bawahan dengan sekilas saja. Bawahan merasa bahwa manajer tidak
memberikan perhatian yang cukup terhadap bawahannya.
Situasi juga memengaruhi proses komunikasi. Sebagai contoh, dosen
sering kali mengubah cara duduk kelas, dari cara duduk menghadap ke papan
tulis (dosen) menjadi tempat duduk melingkar. Dengan tempat duduk
melingkar, suasana menjadi lebih informal, komunikasi dua arah (antara
dosen dan mahasiswa atau sebaliknya) dan komunikasi antar mahasiswa
menjadi lebih lancar. Manajer barangkali lebih suka berbicara ke
7.12 Manajemen
bawahannya sambil duduk di belakang meja kerja. Dengan cara semacam itu,
ada batas antara dirinya dan bawahan serta dapat memengaruhi bawahannya
dengan lebih mudah. Di lain pihak, apabila manajer menginginkan suasana
yang akrab, dia akan duduk di samping bawahannya.
4. Reaksi Emosional
Reaksi emosional, seperti marah, senang, cinta, cemburu, takut, dan
malu, akan memengaruhi proses komunikasi yang efektif. Sebagai contoh,
jika manajer dalam situasi marah, akan sulit untuk menerima saran-saran.
Bawahan yang takut kehilangan pekerjaannya akan sulit mencerna informasi
dengan jernih. Informasi yang datang akan selalu dianggap sebagai ancaman
terhadap pekerjaannya.
5. Ketidakpercayaan
Ketidakpercayaan merupakan faktor lain yang dapat mengganggu
komunikasi yang efektif. Situasi dan posisi pengirim akan menentukan
apakah suatu informasi dipercaya atau tidak. Sebagai contoh, informasi yang
datangnya dari manajer disertai dengan cap dan tanda tangan manajer
mempunyai kredibilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan informasi
yang datang dari desas-desus. Di lain situasi, apabila ada perundingan antara
pihak karyawan/pekerja dan manajer, informasi yang datang dari manajer
akan dipandang dengan rasa curiga. Informasi dari pihak ketiga akan lebih
mempunyai kredibilitas. Halangan komunikasi tersebut dapat diringkaskan
dalam tabel berikut ini.
1. Karakteristik Pengirim
Kredibilitas pengirim perlu ditingkatkan. Jika manajer ingin
menyebarkan informasi mengenai organisasi, pesan dikirim secara tertulis
disertai dengan cap resmi. Untuk mempromosikan produk obat-obatan,
manajer menggunakan figur dokter karena dokter mempunyai kredibilitas
yang lebih baik dalam hal obat-obatan. Kadang-kadang publisitas (berita
melalui koran) digunakan untuk menonjolkan sisi baik organisasi. Publisitas
dianggap lebih netral dibandingkan dengan iklan.
Pengirim harus menjaga konsistensi antara gerakan tubuh dan kata yang
ia ucapkan agar penerima dapat menangkap pesan yang sebenarnya. Apabila
ingin memperingatkan bawahan, manajer dapat menggunakan mimik muka
yang serius. Apabila manajer menggunakan senyuman, bawahan akan
menganggapnya bercanda. Kadang-kadang pengirim enggan untuk
berkomunikasi karena beberapa hal. Manajer enggan menyampaikan
pemotongan anggaran karena pemotongan anggaran bukan merupakan berita
baik. Bawahan enggan memberikan saran kepada manajer karena khawatir
dianggap tidak loyal. Hambatan semacam itu perlu dihilangkan untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi.
2. Karakterisitik Penerima
Sering kali penerima mempunyai kebiasaan buruk dalam hal
mendengarkan orang lain. Mereka tidak mau mendengarkan dengan serius
atau mendengarkan sambil mengerjakan pekerjaan lain atau sambil
membaca. Karena itu, mereka tidak dapat menangkap hal penting dalam
proses komunikasi. Beberapa perusahaan besar memberikan pelatihan dalam
mendengarkan orang lain ke manajer-manajer mereka. Ruangan diskusi atau
rapat ditempeli poster yang berisi, “Hargailah pendapat orang lain, lihat isi
pembicaraan, bukan orangnya. Perdebatan jangan menyerang pribadi lawan
Anda”. Dengan semboyan semacam itu, diharapkan peserta rapat akan
mendengarkan orang lain secara lebih baik.
7.14 Manajemen
4. Faktor Lingkungan
Gangguan langsung dihilangkan apabila memungkinkan. Apabila suara
mesin mengganggu komunikasi antara manajer dan karyawan, komunikasi
dilakukan di ruangan yang lebih sepi. Apabila tidak memungkinkan, manajer
harus memperjelas pesan atau memperkeras suaranya. Informasi yang
berlebihan juga mengganggu efektivitas komunikasi. Pengirim dapat
mengirimkan informasi yang perlu saja. Informasi yang diulang-ulang
meskipun dapat membosankan juga mempunyai manfaat karena dapat
memperjelas dan memperkuat pesan yang dikirimkan. Pengirim dengan
demikian harus mempertimbangkan untung rugi antara pengulangan pesan
dan pesan yang singkat. Informasi yang berlebihan perlu dikelola. Manajer
dapat melatih sekretarisnya untuk menyeleksi tamu atau telepon yang datang
serta membuang memo atau catatan yang tidak perlu secara periodik.
EKMA4116/MODUL 7 7.15
manajer atau ingin bawahan selalu tergantung pada manajer. Manajer juga
dapat melakukan hal semacam itu secara tidak sengaja karena dia selalu
mengasumsikan bahwa bawahan bisa mencari informasi sendiri. Manajer
tingkat menengah dapat memperburuk distorsi tersebut karena manajer
tersebut dapat menyaring informasi ke bawah karena ingin bawahan selalu
tergantung pada dia. Dengan demikian, peranan dan keberadaan manajer
menengah dapat diakui. Sisi positif keberadaan manajer menengah adalah
menginterpretasikan informasi dari atas agar lebih mudah dibaca oleh
bawahan, tetapi sisi negatifnya adalah menyaring informasi yang penting.
1. Saluran Formal
Saluran komunikasi formal diturunkan dari struktur organisasi formal.
Saluran tersebut mempunyai sisi positif ataupun negatif. Seorang bawahan
akan cenderung melaporkan situasi kepada atasannya langsung. Kemudian,
atasan tersebut akan melaporkannya ke manajemen yang lebih tinggi. Di satu
pihak, hal semacam itu mempunyai sisi positif karena menyaring informasi
ke atas, di lain pihak situasi semacam itu dapat membuat distorsi komunikasi
ke atas. Saluran komunikasi formal juga membuat komunikasi menjadi tidak
fleksibel karena seorang karyawan akan cenderung berkomunikasi dengan
karyawan lain dari bagian yang sama. Namun demikian, komunikasi
mempunyai sisi positif karena akan meningkatkan intensitas komunikasi
karyawan pada bagian yang sama.
2. Struktur Wewenang
Perbedaan status dan kekuasaan dalam organisasi akan menentukan
siapa yang dapat bicara dengan siapa. Jika perbedaan status dan wewenang
antara dua pihak cukup besar, komunikasi cenderung tidak akan efektif.
Sebagai contoh, direktur utama suatu organisasi akan sulit berbicara secara
leluasa dengan tukang kebunnya. Kemungkinan keduanya membicarakan
sesuatu yang penting tidak akan terjadi. “Basa-basi” akan lebih banyak
terjadi antara keduanya.
3. Spesialisasi Kerja
Spesialisasi kerja membuat komunikasi menjadi lebih efektif
antaranggota organisasi dengan bagian yang sama. Setiap bagian mempunyai
kebiasaan atau istilah yang khas yang membedakannya dengan bagian lain.
Sebaliknya, spesialisasi kerja akan cenderung menghambat komunikasi
antarbagian yang berbeda karena bagian yang berbeda tersebut mempunyai
istilah atau kebiasaan yang berbeda satu sama lainnya.
7.18 Manajemen
4. Kepemilikan Informasi
Orang-orang tertentu akan mempunyai informasi tertentu yang membuat
dirinya menjadi sukses. Sebagai contoh, salesman barangkali mempunyai
teknik menjual yang sangat baik, manajer produksi mengembangkan lay-out
produksi yang sangat efisien, dan manajer bagian riset mempunyai informasi
produk baru yang sangat potensial dikembangkan. Orang-orang tersebut
kadang-kadang tidak ingin menyebarkan informasi penting tersebut ke pihak
lain. Karena itu, informasi yang efektif akan terganggu.
5 4
2 2
1 2 3
1 3 1 3
2 1
5 4 1 2 3 4 5 3 4 5 5 4
LA TIHA N
Bacalah lima pola jaringan komunikasi. Tentukan salah satu dan analisis
dari segi karakteristiknya.
7.22 Manajemen
RA NG K UMA N
Pekerjaan manajer tidak terlepas dari komunikasi. Dengan
demikian, pemahaman terhadap komunikasi merupakan hal yang
penting. Model komunikasi sederhana terdiri atas pengirim, pesan, dan
penerima. Model komunikasi yang lengkap terdiri atas pengirim,
encoding, perantara, decoding, dan penerima serta gangguan dan umpan
balik. Manajer perlu memahami hambatan terhadap komunikasi yang
efektif. Perbedaan persepsi, bahasa komunikasi nonverbal yang tidak
konsisten, merupakan contoh hambatan komunikasi yang efektif.
Manajer perlu meningkatkan efektivitas komunikasi melalui perbaikan
pada pengirim, penerima, hubungan antara pengirim dan penerima, serta
menghilangkan gangguan dari lingkungan. Komunikasi dalam organisasi
mencakup komunikasi vertikal, horizontal, dan lateral. Manajer juga
perlu memahami faktor lain yang menentukan efektivitas komunikasi
dalam organisasi. Jaringan informasi dalam organisasi berkembang ke
dalam beberapa bentuk: lingkaran, rantai, pola Y, bintang, dan semua
saluran. Jaringan komunikasi informal juga dapat berkembang menjadi
pola grapevine.
TE S F O RMA TIF 1
C. perceptual organization
D. information overload
6) Jika pekerjaan cukup kompleks dan tidak rutin, pola komunikasi yang
paling efektif adalah ….
A. bintang
B. rantai
C. lingkaran
D. semua saluran
Kegiatan Belajar 2
Motivasi
1. Pendekatan Tradisional
Pendekatan tradisional dipelopori oleh bapak manajemen, yaitu
Frederick W. Taylor. Menurut pendekatan ini, motivasi seseorang didorong
oleh keinginannya untuk memperoleh gaji/uang. Uang membuat seseorang
bekerja atau berperilaku. Manajer dianggap lebih tahu dibandingkan dengan
karyawan. Karyawan pada umumnya malas, tidak mau bekerja. Akan tetapi,
setelah didorong dengan insentif uang, karyawan mau bekerja.
Pendekatan ini untuk beberapa bagian benar. Orang akan tergerak
bekerja apabila ditawari insentif uang. Namun, kebutuhan manusia tidak
hanya uang. Manusia juga membutuhkan interaksi dengan orang lain. Uang
saja tidak akan memenuhi kebutuhan sosial tersebut. Dengan dasar kritik
semacam itu, pendekatan human relation masuk.
Teori isi motivasi pada dasarnya ingin melihat “apa” dari motivasi
tersebut. Teori ini ingin melihat faktor-faktor dalam seseorang yang
menyebabkan ia berperilaku tertentu dan kebutuhan apa yang ingin dipenuhi
seseorang? Mengapa seseorang terdorong untuk berperilaku tertentu?
Kebutuhan tersebut ingin dipenuhi dan hal ini menyebabkan seseorang
berperilaku tertentu. Beberapa tokoh dalam teori isi, antara lain Maslow,
Herzberg, dan McCleland. Gambar 7.3 berikut ini memperlihatkan bagan
bagaimana seseorang berperilaku seperti yang digambarkan oleh teori isi.
EKMA4116/MODUL 7 7.29
Kepuasan
Faktor motivasi:
Prestasi kerja
Pengakuan
Kerja itu sendiri
Tanggung jawab
Promosi dan pengembangan kerja
2. Model Porter-Lawler
Model ini merupakan pengembangan model pengharapan Vroom.
Menurut pembahasan Modul 1 (perkembangan teori manajemen), kepuasan
kerja akan mendorong prestasi. Porter Lawler membalik hubungan tersebut
dan mengatakan bahwa prestasi kerja akan mendorong kepuasan kerja.
Menurut model tersebut, prestasi menghasilkan dua macam balasan. (1)
Intrinsik: balasan yang berasal dari internal kerja itu sendiri, seperti
pengakuan atau kepuasan mencapai prestasi tertentu. (2) Ekstrinsik: balasan
dari pihak luar, seperti gaji dan promosi.
Kemudian, karyawan akan mengevaluasi balasan tersebut untuk melihat
apakah cukup wajar (fair) dan cukup adil. Apabila karyawan merasa
diperlakukan cukup adil, karyawan akan merasakan kepuasan kerja.
Balasan
Intrinsik
Keadilan
Prestasi Yang Prestasi
Dirasakan
Balasan
Ekstrinsik
Model yang lebih lengkap dapat digambarkan berikut ini. Nilai balasan
digabungkan dengan perkiraan probabilitas usaha-balasan akan menentukan
tingkat usaha seseorang. Semakin tinggi nilai balasan dan semakin tinggi
perkiraan probabilitas usaha-balasan akan semakin besar usaha yang akan
dilakukan orang tersebut. Kemudian, usaha orang tersebut digabungkan
dengan kemampuan dan persepsi tugas sehingga menghasilkan prestasi
tertentu. Prestasi tersebut akan menghasilkan balasan intrinsik dan ekstrinsik.
Kemudian, orang tersebut akan mengevaluasi balasan yang ia terima. Jika ia
merasa diperlakukan dengan adil, ia akan merasakan kepuasan kerja.
Kemudian, evaluasi tersebut akan dipakai untuk menganalisis kejadian masa
mendatang. Perhatikan bahwa usaha dan prestasi yang diperoleh akan
memengaruhi pengharapan usaha-prestasi di masa mendatang.
EKMA4116/MODUL 7 7.39
Usaha Prestasi
Kepuasan
Persepsi
Tugas
Perkiraan Balasan
Probabilitas Ekstrinsik
Usaha-Balasan
Jika ia merasa bahwa rasio dia lebih kecil dibandingkan dengan rasio
orang lain, ia merasa diperlakukan tidak adil dan dia akan berusaha
mengubah rasio dia atau rasio orang lain. Sebagai contoh, ia akan berusaha
mengurangi input dia (bekerja lebih santai) atau menaikkan output (misalnya
meminta kenaikan gaji). Dapat juga mencoba mengubah rasio orang lain
7.40 Manajemen
dengan mendorong orang lain mengubah input atau output-nya. Dapat juga
dia berhenti dari pekerjaannya atau mengubah objek perbandingan.
Pada situasi lain, seseorang akan merasa mempunyai rasio yang lebih
besar atau memperoleh kemurahan. Meskipun situasi tersebut tidak sejelek
yang pertama, bahkan jauh lebih baik, penelitian menunjukkan bahwa orang
tersebut juga akan berusaha menyesuaikan rasionya agar sama dengan rasio
orang lain. Orang tersebut barangkali akan berusaha lebih keras, seperti
menaikkan input-nya. Pekerja yang baru masuk dan merasa memperoleh gaji
yang tinggi akan merasakan situasi semacam itu.
1. Perubahan Perilaku
Perubahan perilaku manusia dapat dilakukan dengan menggunakan teori
reinforcement tersebut. Pada dasarnya, ada empat jenis reinforcement: (1)
positif, (2) penghindaran (avoidance), (3) hukuman (punishment), dan (4)
pemadaman (extinction). Reinforcement positif ditujukan untuk memperkuat
perilaku tertentu (perilaku tertentu diulangi lagi) dengan jalan memberi
balasan yang positif. Sebagai contoh, jika manajer ingin mendorong kerja
keras bawahan, ia dapat memuji bawahan begitu bawahan dapat mengerjakan
tugasnya dengan baik. Kenaikan gaji atau promosi merupakan bentuk balasan
positif yang lain. Dalam avoidance (penghindaran), manusia tidak melakukan
7.42 Manajemen
2. Penghindaran 4. Pemadaman
Memperkuat perilaku dengan Memperlemah perilaku dengan tidak
menghindari konsekuensi yang tidak memberikan konsekuensi yang
menyenangkan menyenangkan
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Memahami motivasi—faktor yang membuat seseorang berbuat
sesuatu—merupakan hal yang penting bagi manajer karena manajer
mencapai tujuan organisasi melalui orang lain. Ada tiga pendekatan
terhadap motivasi, yaitu pendekatan klasik, human relation, dan
manajemen sumber daya manusia. Pendekatan klasik menekankan
pentingnya uang, pendekatan human relation menekankan pentingnya
kontak sosial, dan pendekatan manajemen sumber daya manusia
menekankan pentingnya pekerjaan itu sendiri sebagai sumber motivasi.
Teori motivasi terbagi ke dalam tiga jenis: (1) teori isi, (2) teori
proses, dan (3) teori reinforcement. Teori isi berusaha menjelaskan “apa”
motivasi, teori proses berusaha menjelaskan “bagaimana” motivasi,
sedangkan teori reinforcement membicarakan pentingnya peranan
balasan (reward) dalam menciptakan perilaku tertentu. Contoh teori
7.46 Manajemen
motivasi adalah teori hierarki kebutuhan dari Maslow, teori ERG dari
Alderfer, dan teori kebutuhan dari McCleland. Sementara itu, contoh
teori proses adalah teori pengharapan Vroom, model Porter Lawler, teori
keadilan, dan teori penentuan/penetapan tujuan. Masing-masing teori
mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Pendekatan sistem berusaha
menggabungkan elemen individu, karakteristik pekerjaan, dan
karakteristik situasi kerja sebagai faktor pendorong motivasi.
TE S F O RMA TIF 2
KASUS
Sumber: www.usatoday.com.
beruntun, pelatih bisa langsung dipecat. Tekanan yang luar biasa datang dari
pemilik klub, penggemar (fans), media, dan lainnya. Pelatih harus bisa
mengambil keputusan cepat yang bisa menentukan nasib klubnya (menang
atau kalah). Berikut ini beberapa resep meningkatkan motivasi pemain dari
beberapa pelatih klub American football.
Saya tidak pernah berbohong kepada pemain saya, atau tim pelatih,
bahkan tidak juga ke media massa. Filosofi saya adalah kejujuran harus
selalu ada di lingkungan Anda. Anda harus melakukan hal tersebut di kantor
dan di luar kantor. Inilah permulaannya, karena jika Anda kehilangan
kepercayaan, Anda tidak bisa mengajari, tidak bisa berkomunikasi. Orang-
orang Anda tidak akan mendengarkan Anda, dan Anda tidak akan pernah
bisa mendorong mereka untuk mengerjakan pekerjaan yang seharusnya
dilakukan.
Orang yang sama akan bilang bahwa Anda sampah jika kalah dan bilang
juga Anda terhebat jika Anda menang. Komentar tersebut hanya didasarkan
pada hasil pertandingan. Namun, hal tersebut bukan kenyataan (realitas) yang
benar. Realitasnya adalah kerja keras dan persiapan menjelang pertandingan.
Kadang-kadang, bukan masalah menang yang penting karena kesuksesan
tidak hanya masalah kemenangan. Kesuksesan adalah ketika Anda mencoba
menjadi yang terbaik dan menjadi yang terbaik sepanjang waktu.
EKMA4116/MODUL 7 7.51
Saya mencoba untuk tetap sama baik selama masa baik ataupun buruk.
Anda tidak bisa berubah pada waktu masa sulit. Anda harus tetap konsisten.
Selalu berpegang pada keyakinan Anda. Jika pemain melihat Anda
mempunyai keyakinan dan selalu berpegang pada keyakinan tersebut,
meskipun banyak kritik, pemain akan memercayai Anda.
LaMonte, Bob, dan Robert L. Shook. 2004. Winning the NFL Way:
Leadership Lessons from Football’s Top Head Coaches. New York: Harper
Business.
Pertanyaan
Misalkan Anda menjadi manajer suatu perusahaan. Langkah-langkah
atau program apa yang bisa Anda lakukan dengan mengambil inspirasi dari
pernyataan pelatih American football tersebut untuk meningkatkan motivasi
karyawan atau bawahan Anda? Jelaskan!
7.52 Manajemen
Daftar Pustaka
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.
Kegiatan Belajar 1
Kelompok
A. MODEL KELOMPOK
Perkembangan Kelompok
(saling menerima, komunikasi dan pengambilan keputusan,
motivasi dan produktivitas, pengendalian)
Tipe Kelompok
(formal dan informal)
karakteristik kelompok
(pemimpin, peranan, norma, kohesivitas, konflik)
1. Fisik
Jika orang ditempatkan pada bangunan yang sama, akan ada
kecenderungan orang tersebut untuk berinteraksi satu sama lain. Pekerjaan
EKMA4116/MODUL 8 8.5
2. Ekonomi
Seseorang barangkali mempunyai alasan ekonomi untuk bergabung
dengan suatu kelompok, misal bergabung dengan organisasi karena berharap
digaji. Kelompok informal juga dapat terbentuk dengan alasan tersebut.
Misalnya, karyawan bergabung dengan serikat kerja agar dapat menekan
manajemen untuk menaikkan upah atau memperbaiki kondisi kerja.
4. Memenuhi Kebutuhan
Seseorang bergabung dengan suatu kelompok karena ia ingin memenuhi
kebutuhannya. Kebutuhan tersebut beragam, dari kebutuhan ekonomi,
keamanan, sosial, pengakuan diri, dan aktualisasi diri. Sebagai contoh, jika
karyawan memperoleh tugas yang sulit dari atasan, sedangkan dia khawatir
kalau bertanya ke atasan dia akan tampak tidak mempunyai kemampuan, dia
akan bertanya kepada karyawan yang lain. Karyawan tersebut akan merasa
aman apabila dia bergabung dengan suatu kelompok. Seseorang yang ingin
berafiliasi atau bersosialisasi dengan orang lain akan memasuki kelompok
untuk memenuhi kebutuhannya. Seseorang juga dapat bergabung dengan
kelompok untuk memperoleh pengakuan diri. Sebagai contoh, ia bergabung
dengan klub tertentu, seperti klub eksekutif, yang mempunyai prestise
sendiri. Seseorang yang mempunyai pekerjaan yang tidak memuaskan akan
bergabung dengan kelompok untuk memenuhi kebutuhan aktualisasi diri.
Sebagai contoh, karyawan yang mempunyai keahlian bela diri yang baik,
8.6 Manajemen
5. Tujuan Kelompok
Seseorang akan memasuki kelompok karena tertarik dengan tujuan
kelompok tersebut. Sebagai contoh, kelompok pengumpul dana untuk
pengobatan penyakit kanker akan menarik orang-orang tertentu. Barangkali
kegiatan mencari dana tersebut tidak menyenangkan, tetapi tujuan kelompok
tersebut membuat seseorang tertarik untuk bergabung.
6. Manfaat Instrumental
Seseorang dapat bergabung dengan kelompok karena ingin memenuhi
kebutuhan tertentu secara tidak langsung. Kelompok yang dimasuki tidak
memberi kepuasan secara langsung. Sebagai contoh, mahasiswa akan
memasuki kegiatan senat mahasiswa atau kegiatan ekstrakurikuler lainnya
karena ingin mencantumkan aktivitas tersebut dalam riwayat hidupnya agar
tampak menarik untuk melamar kerja.
C. PERKEMBANGAN KELOMPOK
Pada waktu seseorang bertemu dengan orang lain, mereka akan mencoba
mengenal satu sama lain. Sesudah beberapa lama kemudian, mereka menjadi
akrab. Perkembangan kelompok juga dapat digambarkan semacam itu.
Perkembangan kelompok merupakan proses belajar, belajar bekerja sama,
saling menerima, dan saling percaya. Semakin lama suatu kelompok akan
semakin dewasa atau semakin mapan. Bagan berikut ini menggambarkan
perkembangan suatu kelompok
EKMA4116/MODUL 8 8.7
D. TIPE KELOMPOK
1. Kelompok Formal
Kelompok formal diciptakan dengan sengaja oleh manajer untuk
melaksanakan tugas tertentu dengan tujuan mencapai tujuan organisasi. Yang
paling sering dijumpai adalah kelompok komando (perintah) atau kelompok
fungsional. Kelompok tersebut terdiri atas manajer (sebagai atasan) dan
karyawan yang melapor ke manajer tersebut. Jika kelompok tersebut
mempunyai jenis pekerjaan yang sama, kelompok itu disebut juga sebagai
kelompok fungsional. Departemen pemasaran merupakan contoh kelompok
fungsional. Struktur organisasi formal terdiri atas beberapa kelompok
komando. Manajer mempunyai dua peranan sekaligus: sebagai atasan tempat
EKMA4116/MODUL 8 8.9
3. Kelompok Informal
Kelompok informal terbentuk karena orang bertemu dan berinteraksi
secara teratur. Kelompok tersebut muncul dalam struktur yang ada dan dapat
sesuai atau tidak sesuai dengan tujuan organisasi. Jika kelompok tersebut
memperkuat rasa persatuan dan mendorong produktivitas, kelompok informal
tersebut membantu pencapaian tujuan organisasi. Ada kalanya kelompok
informal bertentangan dengan tujuan organisasi. Sebagai contoh, pada waktu
manajer menginginkan kenaikan produktivitas, karyawan melalui kelompok
informal sepakat (secara rahasia) untuk hanya memproduksi jumlah yang
cukup, mereka tidak mau bekerja terlalu keras. Kelompok informal dapat
memberi perlindungan dan dukungan terhadap anggotanya.
Kelompok informal mencakup kelompok kepentingan (interest group)
dan kelompok persahabatan (friendship group). Kelompok kepentingan
muncul apabila orang yang bergabung mempunyai tujuan tertentu yang sama.
Sebagai contoh, jika dua orang menginginkan kenaikan gaji, keduanya dapat
bergabung dan membicarakan kenaikan tersebut. Jika karyawan diberi bonus
sesuai dengan prestasi kelompok (bukan individu), karyawan di satu lini akan
mendiskusikan masalah dengan karyawan di lini berikutnya dengan tujuan
produktivitas secara keseluruhan (kelompok) naik. Kalau produktivitas
kelompok naik, individu akan memperoleh kenaikan bonus. Kepentingan
ekonomi mewarnai kelompok dalam contoh tersebut. Kelompok
persahabatan muncul karena karakteristik yang sama, misalnya umur, latar
belakang etnis, sentimen politis, atau minat terhadap olahraga. Karyawan
dengan asal daerah yang sama cenderung berteman lebih cepat. Mereka dapat
membicarakan topik mengenai asal daerah mereka dengan menggunakan
bahasa atau logat mereka atau membicarakan kepulangan ke kampung
bersama pada waktu liburan. Sering kali kegiatan mereka berkembang ke
kegiatan di luar kerja, misalnya mereka membentuk pertemuan rutin sesudah
kerja. Pola komunikasi dan keanggotaan kelompok tidak dapat sepenuhnya
dikendalikan oleh organisasi. Akan tetapi, manajer dapat memengaruhinya
melalui beberapa hal, misalnya dengan mengubah lay-out produksi atau
mengubah jadwal istirahat. Sebagai contoh, jika dua lini kerja ditempatkan
dalam satu gedung, kemungkinan terjadinya interaksi akan semakin tinggi.
Sebaliknya, kalau dua lini dipisahkan, kemungkinan interaksi akan semakin
kecil.
Kelompok informal mempunyai beberapa fungsi. Pertama, kelompok
tersebut memelihara dan memperkuat norma dan nilai yang sama dari
8.12 Manajemen
E. KARAKTERISTIK KELOMPOK
1. Struktur Peranan
Setiap individu dalam kelompok akan memainkan peranan tertentu untuk
membantu kelompok mencapai tujuannya. Ada dua jenis peranan: peranan
tugas (task role atau task-specialist role) dan peranan sosial-emosional
(socioemotional role atau group-building dan maintenance role). Peranan
tugas berkaitan dengan kegiatan untuk mencapai tujuan kelompok. Peranan
sebagai manajer, sebagai contoh, mengharuskan seseorang menarik tenaga
kerja, menentukan gaji, dan sebagainya. Peranan sosial-emosional berkaitan
dengan kegiatan untuk memenuhi kebutuhan sosial anggota kelompok.
Manajer, sebagai contoh, akan menjadi penengah apabila ada konflik
antaranggota kelompoknya. Beberapa orang, seperti pemimpin kelompok,
akan menjalankan kedua peranan tersebut sekaligus. Sementara itu, yang
lainnya akan mengerjakan salah satu peranan tersebut. Kadangkala pemimpin
formal mampu menjalankan peranan tugas dengan baik, tetapi tidak
mempunyai kemampuan menjalankan peranan sosial-emosional dengan baik.
Dalam hal ini, terjadi gap peranan. Orang lain akan membantu mengisi
peranan sosial-emosional. Biasanya orang tersebut merupakan pemimpin
informal. Struktur peranan muncul melalui beberapa tahap perkembangan
peranan seperti gambar berikut ini.
2. Norma Kelompok
Norma kelompok merupakan perilaku standar yang diterima kelompok
untuk anggotanya. Dengan demikian, norma menentukan batas wilayah
antara perilaku yang diterima dan yang tidak diterima. Beberapa norma
dibawa dari lingkungan tempat individu berada. Beberapa norma yang lain
dikembangkan dari dan oleh kelompok. Beberapa kelompok akan
mengembangkan norma yang akan mempermudah hidup, misalnya jangan
bekerja terlalu keras. Norma semacam ini jelas tidak produktif (counter-
productive). Akan tetapi, kelompok dapat mengembangkan norma yang
produktif, bahkan beberapa organisasi mengembangkan norma tersebut untuk
tujuan tertentu, misalnya mengurangi kecelakaan kerja. Norma seperti
“jangan datang ke rapat jika tidak siap” cenderung merupakan norma yang
produktif.
a. Generalisasi norma
Norma dapat berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Dengan demikian, norma tidak dapat digeneralisasi begitu saja. Sebagai
contoh, norma dalam fakultas tertentu “mengharuskan” staf pengajarnya
memakai dasi, sementara norma di fakultas lain cenderung mengejek atau
menyindir pemakaian dasi. Kelompok tertentu mempunyai hubungan yang
rileks antara bawahan dan atasan, sedangkan kelompok lainnya mempunyai
hubungan yang lebih formal.
8.16 Manajemen
b. Variasi norma
Norma dapat bervariasi, bahkan di dalam kelompok. Sebagai contoh, di
suatu universitas, pegawai diharapkan datang pukul 07.00 dan pulang pukul
14.00. Sementara itu, dosen tidak terkena norma semacam itu. Anggota
organisasi yang paling senior atau yang paling berpengalaman diharapkan
untuk tampil terdepan jika ada masalah, misalnya jika ada keluhan
konsumen. Anggota baru diharapkan melakukan pekerjaan yang tidak
menyenangkan, misalnya staf pengajar baru diminta memegang mata kuliah
yang paling tidak menarik.
3. Kohesivitas
Kohesivitas (solidaritas, komitmen) merupakan indikator sejauh mana
kelompok berpengaruh terhadap indvidu. Jika kelompok mempunyai
kohesivitas yang tinggi, semakin kuat perasaan memiliki dari individu,
semakin efektif pula kelompok tersebut bekerja mencapai tujuan. Kelompok
yang kohesif mempunyai kesalahpahaman yang lebih sedikit dan kepatuhan
yang tinggi terhadap kelompok. Kelompok yang tidak kohesif mempunyai
masalah dalam komunikasi, kerja sama atau koordinasi, dan mereka lebih
kurang dalam hal saling membantu dan saling percaya. Karena itu, efektivitas
mereka dalam mencapai tujuan semakin berkurang.
Jika tingkat kohesivitas memengaruhi prestasi kelompok, manajer
berkepentingan melihat faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kohesivitas
tersebut. Tabel berikut ini meringkaskan faktor-faktor tersebut.
Norma Prestasi
Tinggi
Prestasi Prestasi
Sedang Tinggi
Prestasi Prestasi
Rendah Rendah Rendah
Jika norma prestasi tinggi dan kohesivitas tinggi, prestasi yang tinggi
dapat diperoleh. Jika norma prestasi tinggi dan kohesivitas rendah, kelompok
tidak akan bekerja secara optimal, prestasi kelompok hanya sedang. Jika
norma prestasi rendah, prestasi kelompok akan rendah, tanpa terpengaruh
oleh kohesivitasnya. Pada situasi tersebut, manajer dapat memasukkan
anggota baru untuk menaikkan norma prestasi kelompok. Jika kohesivitas
rendah, tindakan semacam itu dapat diterima oleh kelompok dan langkah
berikutnya adalah menaikkan kohesivitas. Jika kohesivitas tinggi, langkah
semacam itu barangkali justru akan menimbulkan penolakan oleh kelompok.
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Kelompok didefinisikan sebagai kumpulan dua atau lebih orang
yang berinteraksi dan memengaruhi satu sama lainnya untuk mencapai
tujuan tertentu. Kelompok terbentuk karena beberapa alasan, seperti
kedekatan fisik. Kemudian, kelompok berkembang menuju kelompok
yang mapan yang mempunyai karakteristik tertentu. Ada dua jenis
kelompok dalam organisasi, yaitu kelompok formal dan informal.
Kelompok formal diciptakan oleh manajer untuk menjalankan tugas
tertentu untuk mencapai tujuan organisasi. Ada dua jenis kelompok
formal yang permanen, yaitu kelompok komando dan komite. Sementara
itu, gugus tugas dan tim proyek merupakan contoh kelompok formal
yang tidak permanen. Kelompok informal timbul karena interaksi yang
teratur dan terdiri atas kelompok kepentingan dan kelompok
persahabatan.
Struktur peranan, norma, dan kohesivitas merupakan ciri kelompok
yang mapan. Pemecahan masalah oleh kelompok mempunyai kelemahan
dan kelebihan, tergantung bagaimana manajer menangani situasi yang
berkaitan. Kelompok dapat menjadi aset, tetapi juga dapat menjadi
beban.
EKMA4116/MODUL 8 8.23
TE S F O RMA TIF 1
Kegiatan Belajar 2
Mengelola Konflik
Kinerja
Organisasi
Tingkat
Konflik
A. TIPE-TIPE KONFLIK
1. Konflik Interpersonal
Konflik interpersonal adalah konflik antarorang-orang yang berada
dalam suatu organisasi. Konflik ini muncul karena ada perbedaan pandangan
atau pendapat antarindividu dalam suatu organisasi. Sebagai contoh, satu
manajer menginginkan strategi pemasaran yang lebih agresif, sementara
manajer lainnya menginginkan strategi pemasaran yang lebih konservatif.
Contoh lainnya, seorang manajer menginginkan program CSR (corporate
social responsibility) hanya terbatas seperti yang diatur oleh undang-undang
atau peraturan yang ada, sedangkan manajer lainnya menginginkan program
CSR yang lebih agresif.
EKMA4116/MODUL 8 8.27
2. Konflik Intragroup
Konflik ini adalah konflik yang terjadi dalam kelompok, tim, atau
departemen tertentu. Sebagai contoh, dalam departemen pemasaran, terjadi
pertentangan pendapat. Satu manajer menginginkan iklan yang lebih besar,
sementara manajer lainnya menginginkan iklan dikurangi, tetapi promosi
langsung yang lebih diperbesar. Dalam departemen keuangan muncul
pertentangan pendapat. Satu orang menginginkan pinjam ke bank, sementara
yang lain menginginkan pinjaman dikurangi dan diganti dengan penerbitan
saham baru.
3. Konflik Intergroup
Konflik ini adalah konflik yang terjadi antardepartemen, kelompok, atau
tim. Sebagai contoh, pada saat terjadinya resesi ekonomi, departemen
keuangan menginginkan pengetatan anggaran dengan memotong anggaran
promosi, sementara departemen pemasaran menginginkan penambahan
anggaran promosi karena melihat resesi sebagai kesempatan untuk
melakukan penetrasi pasar pada saat pesaingnya sedang lesu karena resesi.
4. Konflik Interorganisasional
Konflik adalah konflik yang terjadi antarorganisasi. Sebagai contoh,
suatu perusahaan berkonflik dengan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
bidang lingkungan. LSM menuduh perusahaan melakukan perusakan
lingkungan, sementara perusahaan berargumen sudah melakukan tindakan
yang diperlukan untuk mencegah kerusakan lingkungan.
B. PENYEBAB KONFLIK
1. Ketergantungan
Ketergantungan di samping meningkatkan koordinasi juga merupakan
potensi konflik. Kegiatan belajar sebelumnya membicarakan tiga macam
ketergantungan: pooled, sequential, dan reciprocal. Ketiganya mempunyai
potensi meningkatkan konflik. Contohnya adalah proses produksi lini
perakitan terhadap ketergantungan sequential. Jika kelompok pertama
memberikan beban kerja yang terlalu besar kepada kelompok kedua karena
8.28 Manajemen
kelompok kedua tertinggal, hal itu akan terjadi konflik. Demikian juga
apabila kelompok pertama memberi beban terlalu kecil yang mengakibatkan
kelompok kedua berhenti menunggu atau apabila kelompok pertama
memberi hasil dengan kualitas yang jelek sehingga membuat proses produksi
oleh kelompok kedua terganggu.
2. Perbedaan Tujuan
Departemen atau kelompok dalam organisasi mempunyai tujuan yang
berbeda dan yang tidak selalu konsisten satu sama lain. Sebagai contoh,
departemen pemasaran mempunyai tujuan menjual barang dengan variasi
yang banyak, sementara departemen produksi lebih menyukai standardisasi
untuk menurunkan biaya produksi. Konflik tujuan semacam ini juga bisa
disebabkan oleh perbedaan sistem evaluasi dan kompensasi. Perbedaan
sistem evaluasi kinerja dalam organisasi bisa menyebabkan konflik
antaranggota organisasi. Sebagai contoh, departemen keuangan dinilai
berhasil jika bisa melakukan efisiensi anggaran, sedangkan departemen
pemasaran dinilai berhasil jika bisa meluncurkan produk yang lebih
bervariasi. Tentunya, peluncuran produk yang bervariasi tersebut akan
memakan lebih banyak dana perusahaan yang akan bertentangan dengan
keinginan departemen keuangan. Konflik akan terjadi antara departemen
keuangan dan departemen pemasaran.
4. Dinamika Interpersonal
Interaksi personal dapat mengakibatkan timbulnya konflik. Jika dua
orang mempunyai motivasi yang berbeda dan tidak menyukai satu sama lain
karena beberapa alasan, hal itu akan terjadi konflik. Manajer junior
barangkali tidak mempunyai kesabaran yang cukup untuk mempelajari
sejarah organisasi, sementara manajer senior menganggap penting
mempelajari sejarah organisasi. Beberapa manajer sangat kompetitif dan
EKMA4116/MODUL 8 8.29
6. Lainnya
Ada banyak penyebab konflik yang lainnya. Sebagai contoh, perbedaan
status bisa memunculkan konflik. Misalkan, dalam suatu organisasi, ada
manajer yang masih muda usianya, tetapi mempunyai bawahan yang sudah
tua dan berpengalaman dalam perusahaan tersebut. Status manajer lebih
tinggi dibandingkan karyawan, tetapi senioritas dimiliki oleh bawahannya.
Ada potensi konflik dalam situasi tersebut, yaitu perintah manajer mungkin
tidak akan dilaksanakan dengan baik oleh bawahannya.
C. MANAJEMEN KONFLIK
1. Mendorong Konflik
Konflik yang sehat diperlukan dalam suatu organisasi. Beberapa cara
dapat dipakai untuk mendorong konflik.
a. Manajer dapat mendorong konflik dengan mengadakan kompetisi atau
persaingan, menawarkan bonus, atau menggunakan stimulus yang lain.
b. Mendatangkan orang luar juga dapat meningkatkan konflik, khususnya
jika manajer dari luar tersebut mempunyai kebiasaan yang lain dari
kebiasaan yang ada dalam organisasi saat ini.
c. Cara lain adalah dengan merubah prosedur yang sudah mapan. Sebagai
contoh, manajer mengumumkan bahwa calon pegawai harus melalui
8.30 Manajemen
2. Mengurangi Konflik
Biasanya, manajer lebih memperhatikan usaha-usaha untuk mengurangi
konflik, bukannya mendorong konflik. Pengurangan konflik bertujuan
mendinginkan situasi meskipun tidak memecahkan sumber yang mendorong
konflik. Beberapa cara dapat digunakan untuk mengurangi konflik.
a. Menambah sumber daya yang diperebutkan dapat mengurangi konflik,
tentunya jika organisasi mempunyai sumber daya yang cukup.
b. Manajer dapat mengganti tujuan-tujuan yang menjadi sumber konflik
dengan tujuan yang lebih tinggi dan yang dapat diterima oleh pihak-
pihak yang bertentangan.
c. Memasukkan “musuh” yang dapat menyatukan pihak-pihak yang
bertentangan. Pada waktu karyawan organisasi meminta kenaikan gaji,
sedangkan situasi ekonomi tidak mendukung, manajer dapat
mengingatkan bahwa organisasi harus efisien dan salah satu cara
mengefisienkan organisasi adalah mengendalikan upah pekerja. Kalau
tidak, pesaing akan menghancurkan organisasi.
EKMA4116/MODUL 8 8.31
3. Mengatasi Konflik
Ada tiga macam jenis pemecahan: dominasi atau penekanan, kompromi,
dan pendekatan integratif.
a. Dominasi
Dominasi mempunyai ciri: (1) menekan konflik, bukannya mengatasi
konflik agar tidak tampak lagi di permukaan; (2) menghasilkan situasi
menang-kalah (win-lose), yaitu pihak yang kalah dipaksa untuk menyerah.
Karena itu, ia merasa dikecewakan. Beberapa cara dominasi sebagai berikut.
1) Penekanan (forcing): dengan cara ini, manajer mengambil suatu
keputusan tertentu, misal dalam persoalan anggaran, manajer
menentukan alokasi anggaran dan memaksa pihak-pihak yang terkait
untuk menerima anggaran tersebut.
2) Penenangan (smoothing): cara semacam ini merupakan cara yang lebih
diplomatis. Manajer berusaha meminimalkan lingkup dan pentingnya
pertentangan dan berusaha berbicara kepada salah satu pihak untuk
mengalah. Jika manajer mempunyai informasi yang cukup dan
mempunyai argumentasi yang kuat, pendekatan ini dapat dilakukan.
Jika manajer kelihatan membela satu pihak, pihak yang kalah akan
memusuhi manajer.
3) Penghindaran (avoidance): manajer tidak mau menangani atau pura-
pura tidak tahu adanya konflik. Pendekatan ini menimbulkan
ketidakpuasan, tetapi manajer dapat menunda sampai memperoleh
informasi yang cukup.
4) Aturan mayoritas (majority rules): konflik diselesaikan dengan
pemungutan suara. Jika pemungutan tersebut dirasakan adil, konflik
dapat diselesaikan. Akan tetapi, jika ada pihak yang selalu menang,
pihak yang kalah akan merasa tidak puas.
8.32 Manajemen
b. Kompromi
Kompromi dilakukan untuk menemukan jalan tengah yang dapat
diterima oleh pihak yang bertentangan. Cara ini membuat pihak-pihak yang
bertentangan tidak merasa frustrasi atau dikecewakan meskipun tidak ada
pihak yang terpuaskan penuh. Cara ini dimungkinkan jika setiap pihak yang
berkepentingan tidak hanya memfokuskan pada tujuan pribadinya, tetapi juga
bersedia mencapai tujuan pihak lainnya. Masing-masing pihak bersedia
memberi dan menerima serta bersedia memberikan toleransi kepada pihak
lain sampai solusi yang terbaik ditemukan. Meskipun tampaknya cara
semacam itu cukup baik untuk individu yang terlibat, dari segi organisasi
cara ini mempunyai kerugian karena dalam kompromi hasil yang diperoleh
cenderung suboptimal (tidak optimal). Berikut ini uraian bentuk-bentuk
kompromi.
1) Pemisahan (separation): pihak-pihak yang terlibat dipisahkan sampai
mereka sepakat terhadap suatu pemecahan.
2) Arbitrasi: pihak-pihak yang bertentangan menyerahkan masalahnya ke
pihak ketiga untuk menyelesaikan masalah tersebut.
3) Pemecahan secara random (by chance): pemecahan dilakukan apabila
konflik tidak terlalu besar. Contoh cara ini adalah melempar uang
logam: apabila angka keluar, pihak tertentu yang menang.
4) Kembali ke peraturan yang berlaku. Aturan yang berlaku dalam
organisasi digunakan untuk memecahkan konflik.
EKMA4116/MODUL 8 8.33
c. Pendekatan integratif
Dengan pendekatan ini, konflik antarkelompok diubah menjadi situasi
pemecahan masalah bersama yang dapat diselesaikan dengan teknik
pemecahan masalah. Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik dihadirkan
bersama, kemudian mereka mendiskusikan pemecahan masalah yang terbaik.
Manajer yang mendorong pertukaran informasi serta diskusi yang bebas
menekankan manfaat bersama yang akan diperoleh dari pemecahan yang
optimal dan mempunyai kemungkinan yang tinggi untuk memperoleh
pemecahan yang integral. Tiga jenis pemecahan yang integral sebagai
berikut.
1) Konsensus: pihak yang terlibat dipertemukan, kemudian mendiskusikan
pemecahan terbaik, bukan pemecahan yang tidak memenangkan salah
satu pihak. Konsensus biasanya menawarkan pemecahan yang lebih
baik dibandingkan dengan pemecahan individual. Manajer harus
berhati-hati terhadap konsensus yang terlalu awal karena pihak yang
terlibat barangkali hanya menginginkan diskusi lebih cepat selesai,
bukan mencari alternatif yang paling baik.
2) Konfrontasi: dalam konfrontasi, pihak-pihak yang bertentangan
dihadapkan dan saling menyatakan pendapatnya secara langsung satu
sama lain. Alasan terjadinya konflik kemudian dianalisis dan dengan
kesediaan menerima pemecahan, alternatif yang rasional dapat dicari.
3) Penetapan tujuan yang lebih tinggi juga dapat dipakai dalam pendekatan
ini jika tujuan tersebut dapat memasukkan tujuan yang lebih rendah
yang saling bertentangan. Sebagai contoh, dalam suatu universitas, dua
fakultas saling berebut dana penelitian. Kemudian, pihak pimpinan
menetapkan tujuan bersama, misal meminta staf dari dua fakultas
tersebut membuat proposal penelitian bersama dan memperoleh dana
yang lebih besar. Dalam contoh ini, pendekatan tersebut juga
meningkatkan kohesivitas organisasi.
8.34 Manajemen
b. Mengubah budaya
Perbedaan budaya antaranggota organisasi bisa menyebabkan konflik.
Organisasi bisa mendesain struktur yang bisa mengurangi konflik karena
perbedaan budaya tersebut. Sebagai ilustrasi, suatu bank merupakan
gabungan (merger) antara beberapa bank. Meskipun sudah terbentuk satu
bank, karyawan masih membawa budaya dari bank asal mereka.
Pengelompokan dalam bank tersebut yang didasarkan pada asal bank juga
masih terjadi. Untuk mengurangi konflik budaya tersebut, bank bisa
mendesain nilai-nilai yang baru, simbol yang baru, bahkan bank
menyelenggarakan rekrutmen baru dari tenaga yang segar dan yang tidak lagi
membawa budaya bank lama (karena mereka direkrut langsung setelah lulus
perguruan tinggi). Di sutau perusahaan yang mempunyai manajer asing
dengan manajer lokal, organisasi bisa membentuk tim kerja yang terdiri atas
EKMA4116/MODUL 8 8.37
manajer asing dan manajer lokal. Para manajer tersebut akan dipaksa
berkomunikasi dan memfokuskan pada tujuan bersama. Perusahaan juga bisa
menyelenggarakan program-program peningkatan sensitivitas terhadap orang
atau budaya lain. Sebagai contoh, program outbound (kegiatan di luar
perusahaan) sering kali digunakan untuk mencairkan kekakuan-kekakuan
dalam organisasi. Setelah program outbound diluncurkan, komunikasi dan
toleransi anggota organisasi menjadi semakin baik.
2. Tipe-tipe Negosiasi
Ada dua tipe negosiasi yang dasar, yaitu (1) negosiasi distributif dan (2)
negosiasi integratif. Berikut ini perbedaan antara keduanya.
a. Negosiasi distributif
Pada tipe negosiasi ini, pihak yang berkonflik percaya bahwa hasil yang
akan diperoleh (‘roti’) bersifat tetap, tidak tergantung dari hasil negosiasi.
Dengan demikian, pihak-pihak yang berkonflik akan memperebutkan ‘roti’
yang tetap tersebut. Masing-masing pihak berusaha memaksimumkan
kepentingannya (bagiannya) dan meminimumkan kepentingan (bagian) pihak
lainnya. Pihak-pihak tersebut mempunyai keyakinan tidak akan bertemu lagi
EKMA4116/MODUL 8 8.39
b. Negosiasi integratif
Pada tipe negosiasi ini, pihak yang berkonflik percaya bahwa hasil yang
diperoleh (roti) bisa meningkat jika ada solusi yang lebih baik. Situasi
negosiasi integratif adalah situasi win-win situation. Karena semuanya bisa
menjadi lebih baik, pihak-pihak yang berkonflik akan bersedia bekerja sama
untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Suasana negosiasi akan lebih
kondusif, komunikasi akan lebih terbuka. Konflik akan dikelola dengan
kolaborasi atau kompromi.
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Kegiatan belajar ini membicarakan konflik dan pengelolaan konflik.
Konflik adalah ketidaksepakatan antara dua atau lebih anggota
organisasi atau kelompok. Konflik dapat muncul dalam dan
antarkelompok. Pandangan baru cenderung mengelola konflik agar dapat
digunakan untuk mendorong prestasi organisasi. Pengelolaan konflik
mencakup dorongan, pengurangan, dan pemecahan. Dengan pendekatan
integratif, konflik diubah menjadi permasalahan bersama, kemudian
dipecahkan dengan teknik-teknik pemecahan masalah. Strategi
mengelola konflik bisa dilakukan pada level individu ataupun organisasi.
Negosiasi bisa digunakan untuk mengelola konflik. Negosiasi
merupakan suatu proses saat dua pihak bertemu dan berkomunikasi
dengan berbagai media komunikasi untuk memecahkan konflik. Ada dua
tipe negosiasi yang dasar, yaitu (1) negosiasi distributif dan (2) negosiasi
integratif. Setiap negosiasi mempunyai dua dimensi tersebut. Manajer
perlu menjaga kestabilan proses negosiasi dengan mengubah-ubah
8.42 Manajemen
TE S F O RMA TIF 2
6) Misalkan saya sedang bernegosiasi. Saya percaya bahwa kerja sama ini
bersifat jangka pendek. Saya juga tidak begitu kenal pihak lawan.
Negosiasi yang lebih sesuai adalah ….
A. negosiasi distribusi
B. negosiasi integratif
C. negosiasi keseimbangan
D. negosiasi alamiah
KASUS
Pertanyaan
Daftar Pustaka
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.
Kegiatan Belajar 1
Kepemimpinan
A. MENDEFINISIKAN KEPEMIMPINAN
B. TEORI BAKAT
C. TEORI PERILAKU
Penggunaan wewenang
oleh manajer
Perhatian
Tinggi
Rendah Tinggi
Gambar 9.2 Bagan Gaya Kepemimpinan pada Studi Ohio State
b. Sistem 2: (benevolent-authoritative)
Manajer ini memercayai bawahan sampai tingkat tertentu, memotivasi
bawahan melalui ancaman dan hukuman meskipun tidak selalu,
membolehkan komunikasi ke atas, memperhatikan ide atau pendapat dari
bawahan, dan mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan meskipun
masih melakukan pengawasan dengan ketat.
9.12 Manajemen
Middle of The
Road Management
5
(5.5)
Impoverished Authority
Rendah 1 Management Compliance
(1.1) (9.1)
1 5 9 Perhatian
Rendah Tinggi terhadap
Produksi
Tinggi 3 2
Perilaku
Hubungan
4 1
Rendah
Rendah Tinggi
Perilaku
Tugas
2. Model Fiedler
Fred E. Fiedler dari University of Illinois membuat model
kepemimpinan situasional yang lain. Teori tersebut berdasarkan pendapat
bahwa seseorang menjadi pemimpin tidak hanya karena karakteristik
individu mereka, tetapi juga karena beberapa variabel situasi dan interaksi
antara pemimpin dengan bawahan. Fiedler menjelaskan tiga dimensi kritis
yang menjelaskan situasi kepemimpinan yang efektif. Dengan ketiga dimensi
tersebut, Fiedler mengembangkan teori kepemimpinannya sebagai berikut.
b. Struktur pekerjaan
Dimensi ini menjelaskan sejauh mana pekerjaan dapat diperinci atau
dijelaskan dan membuat bawahan bertanggung jawab untuk melaksanakan
pekerjaan tersebut. Jika struktur pekerjaan tersebut jelas, pekerjaan dapat
EKMA4116/MODUL 9 9.17
Tinggi
LPC
Rendah
1 2 3 4 5 6 7 8
Hubungan Atasan-
Anggota Baik Baik Baik Baik Jelek Jelek Jelek Jelek
Struktur Tugas
Terstruktur Tidak Terstruktur Tidak
Terstruktur Terstruktur
Kekuasaan Posisi
Pemimpin Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah Kuat Lemah
Motivasi Bawahan
Gaya Penjelasan
Keputusan
AI Manajer membuat keputusan sendirian berdasarkan informasi yang ada pada
waktu itu.
AII Manajer memperoleh informasi dari bawahan, tetapi mengambil keputusan
sendirian.
Manajer barangkali memberi tahu permasalahan yang ada. Peranan yang
dimainkan oleh bawahan hanya sebagai pemberi informasi, bukan
9.22 Manajemen
Gaya Penjelasan
Keputusan
menghasilkan atau mengevaluasi alternatif pemecahan.
CI Manajer memberi tahu permasalahan yang ada dengan bawahan yang relevan,
dan meminta informasi dan evaluasi alternatif. Bawahan tidak bertemu sebagai
suatu kelompok. Manajer mengambil keputusan sendirian, yang mungkin atau
tidak mencerminkan pengaruh bawahan.
CII Manajer dan bawahan bertemu dan mendiskusikan permasalahan serta
mengevaluasi alternatif pemecahan. Manajer kemudian mengambil keputusan
yang mungkin atau tidak mencerminkan pengaruh bawahan.
GII Manajer dan bawahan bertemu sebagai kelompok dan mendiskusikan
permasalahan yang ada. Kelompok mengambil keputusan. Manajer tidak
berusaha memengaruhi kelompok dalam pengambilan keputusan dan bersedia
melaksanakan keputusan yang diambil bersama.
A = autokrasi (otoriter), C = consultative (konsultatif), G = group (kelompok)
antarmereka sendiri mengenai alternatif yang terbaik? Jika ya, gaya CII
dan GII merupakan gaya yang lebih dipilih. Dalam kelompok,
perbedaan-perbedaan dapat diselesaikan dengan lebih baik.
Dari pohon keputusan yang bisa dibuat, akan tampak bahwa jawaban
untuk setiap rangkaian pertanyaan dapat menghasilkan lebih dari satu gaya
kepemimpinan. Gaya-gaya tersebut merupakan gaya yang layak (feasible).
Untuk memilih gaya mana yang paling sesuai dari gaya-gaya yang layak
tersebut, manajer dapat memakai dua kriteria: keputusan harus diambil
dengan cepat (waktu dihemat) dan usaha mendorong keterampilan
pengambilan keputusan bawahan (investasi-waktu). Pada kriteria pertama,
gaya kepemimpinan otoriter lebih sesuai. Hasil gaya tersebut terlihat dalam
jangka pendek, berupa keputusan yang lebih cepat dan efisien. Pada kriteria
kedua, gaya kepemimpinan yang partisipatif lebih sesuai. Hasil gaya tersebut
terlihat dalam jangka panjang, berupa bawahan yang lebih efektif dan
suasana atau hubungan kerja yang lebih baik. Pada gambar di atas, gaya
kepemimpinan yang dilingkari merupakan gaya kepemimpinan yang paling
9.24 Manajemen
LA TIHA N
Coba Anda cari tokoh dunia yang terkenal misalnya Bill Gate.
Analisislah gaya kepemimpinannya.
RA NG K UMA N
Meskipun ada perbedaan antara manajer dan pemimpin, sampai
tingkat tertentu manajer diharapkan menjadi pemimpin dalam organisasi.
Ada beberapa teori kepemimpinan: teori bakat, perilaku, dan situasional.
Teori bakat ingin melihat karakteristik pemimpin yang membedakan
mereka dari bukan pemimpin. Sayangnya, tidak ada bukti yang konklusif
untuk teori ini. Teori perilaku berusaha menjelaskan perilaku pemimpin
yang membedakan mereka dari bukan pemimpin. Beberapa contoh teori
ini adalah Tannenbaum dan Schmidt, studi Ohio State University, studi
The Universisy of Michigan, dan kisi-kisi manajerial.
Teori situasional berusaha melihat pengaruh situasi terhadap
kepemimpinan yang efektif. Beberapa faktor tersebut antara lain adalah
pekerjaan, pengharapan dan perilaku teman kerja, sifat atau karakteristik
individu, pengharapan dan perilaku karyawan, serta budaya organisasi.
Beberapa contoh teori kepemimpinan situasional adalah teori Hersey dan
Blanchard, Fiedler, teori Jalur-tujuan, serta Vroom-Yetton-Jago.
Perkembangan teori kepemimpinan bergerak ke banyak arah. Beberapa
teori kontemporer adalah kepemimpinan transformasional, psikoanalisis,
dan kepemimpinan romantis.
EKMA4116/MODUL 9 9.27
TE S F O RMA TIF 1
C. kepemimpinan psikoanalisis
D. kepemimpinan romantis
Kegiatan Belajar 2
Kepemimpinan Strategis
2. Tingkatan Kepemimpinan
Kepemimpinan mempunyai beberapa tingkatan seperti yang terlihat dari
gambar berikut ini.
Pemimpin
Strategis
Pemimpin Operasional
Pemimpin Kelompok
payment (uang muka) untuk kredit motor. Peningkatan uang muka tersebut
diperkirakan secara signifikan akan menurunkan penjualan motor dan bisnis
pendanaan kredit motor. Perencanaan yang sudah dibuat untuk lima tahun ke
depan menjadi tidak berguna dan perlu direvisi.
1. Perencanaan
Pemimpin strategis akan mulai dengan visi dan misi organisasi di masa
depan. Untuk menentukan visi tersebut, pemimpin strategis akan
mengevaluasi kondisi internal dan eksternal (lingkungan). Langkah
berikutnya adalah merumuskan strategi untuk mencapai visi dan misi
tersebut. Pelaksanaan strategi tersebut perlu didukung oleh organisasi yang
sesuai. Karena itu, pemimpin strategis perlu mendesain dan membentuk
organisasi yang diinginkan agar visi dan misi organisasi tercapai. Bagan
berikut ini menggambarkan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh
pemimpin strategis.
Implementasi
strategi untuk mencapai visi dan misi tersebut; (4) implementasi strategi yang
telah dirumuskan; dan (5) evaluasi pencapaian. Hasil evaluasi tersebut akan
menjadi masukan untuk perbaikan visi, misi, strategi, dan juga analisis
kondisi saat ini.
Gambar bagan berikut ini menggambarkan langkah-langkah
kepemimpinan strategis yang lebih perinci. Sama seperti sebelumnya,
langkah pertama adalah mencoba memahami bagaimana sosok dari
perusahaan. Kemudian, kepemimpinan strategis perlu merumuskan arah yang
ingin dicapai di masa mendatang. Langkah berikutnya adalah merumuskan
driver strategis kunci yang diteruskan dengan perumusan strategi.
Selanjutnya adalah melaksanakan atau mengimplementasikan strategi.
Kepemimpinan strategis harus selalu melakukan evaluasi pencapaian hasil.
EKMA4116/MODUL 9 9.37
Industri
Belajar memahami
Pasar bagaimana mencapai
Pesaing masa depan yang
diinginkan
Karakteristik industri
Pemerintah Strategi
Pengaruh ekonomi bisnis
dan sosial
Visi, Misi, Nilai-nilai
Perusahaan Driver
strategis
Produk dan jasa kunci Strategi
Posisi pasar kepemim-
pinan
Konsumen
Sistem, proses,
dan struktur
Kepemimpinan
Budaya organisasi
Kondisi
sekarang
Kapasitas
Strategi
bisnis
Evaluasi
kemajuan Kondisi
masa depan
Gambar 9.9
9.38 Manajemen
1) Kondisi perusahaan
Manajer akan bertanya-tanya apa yang dikerjakan oleh perusahaan saat
ini. Apa produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan? Apa kebutuhan
yang dilayani oleh produk atau jasa perusahaan? Siapa konsumen kita?
Mengapa konsumen bersedia membeli produk atau jasa kita? Bagaimana
posisi perusahaan di industri? Bagaimana posisi perusahaan dibandingkan
pesaingnya? Bagaimana budaya perusahaan? Bagaimana kepemimpinan
perusahaan? Pertanyaan-pertanyaan seperti ini diharapkan bisa memperjelas
siapa kita (sosok perusahaan).
2) Kondisi industri
Manajer akan bertanya-tanya kondisi industri tempat perusahaan
beroperasi. Apakah industri sedang tumbuh atau menurun? Bagaimana
struktur industri? Apakah terkonsentrasi (sedikit perusahaan) atau menyebar
(banyak perusahaan)? Bagaimana pengaruh pemerintah terhadap industri?
Bagaimana pengaruh faktor sosial dan ekonomi terhadap industri?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diharapkan bisa memberi gambaran yang
lebih jelas mengenai kondisi industri tempat perusahaan beroperasi?
Visi
Bergerak menuju
kondisi yang
diinginkan
Kondisi
saat ini Bergerak di jalur yang
sama
Gambar 9.10 Bagan Kondisi Saat Ini, Visi, dan Jalur yang Sama
d. Mengembangkan strategi
Langkah berikutnya adalah merumuskan strategi yang akan digunakan
untuk membawa perusahaan ke visi dan misinya. Strategi bisnis adalah
strategi yang ditujukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Strategi
kepemimpinan adalah pilihan tipe kepemimpinan dan kemampuan sumber
daya untuk menjalankan strategi bisnis secara efektif. Dua perusahaan yang
beroperasi di industri yang sama sangat mungkin akan mempunyai strategi
yang berbeda. Sebagai contoh, di industri perbankan dan keuangan, bank
BCA mempunyai strategi menggunakan sumber pendanaan yang murah.
Karena itu, bank tersebut mengembangkan tabungan masyarakat dengan
gencar. Dana murah tersebut diinvestasikan ke aset yang memberikan
keuntungan lebih rendah, tetapi mempunyai risiko yang lebih rendah.
Pegadaian mempunyai sumber dana mahal, misal dengan menerbitkan
obligasi yang mempunyai bunga lebih tinggi dibandingkan dengan bunga
tabungan. Kemudian, pegadaian melakukan investasi pada sektor atau usaha
yang bisa memberikan tingkat keuntungan tinggi, seperti kredit usaha kecil
dan mikro. Kredit usaha kecil mikro memberikan tingkat keuntungan yang
lebih tinggi meskipun mempunyai risiko yang lebih tinggi juga.
Strategi yang ideal harus sesuai (fit) dengan lingkungan yang dihadapi
oleh organisasi. Karena itu, strategi bisa dan harus selalu berubah jika
lingkungan organisasi berubah. Di samping menggunakan lingkungan
sebagai dasar perumusan strategi yang sesuai, strategi harus didasarkan pada
kondisi internal perusahaan. Strategi harus memfokuskan pada tiga
karakteristik internal perusahaan: (1) core competence (kompetensi utama),
(2) sinergi, dan (3) orientasi menciptakan nilai. Kompetensi utama organisasi
adalah sesuatu yang bisa dikerjakan oleh organisasi sangat baik, jauh
melebihi pesaingnya. Sinergi bisa diartikan sebagai efek gabungan yang lebih
9.42 Manajemen
2. Pelaksanaan
Tahap berikutnya adalah pelaksanaan atau implementasi. Manajer
strategi tidak hanya bermimpi, tetapi bekerja agar visinya tercapai.
Implementasi strategi barangkali merupakan bagian terpenting dan tersulit
dari kepemimpinan strategis. Implementasi kepemimpinan strategis
memerlukan dukungan dari semua elemen dalam organisasi.
Visi
Tindakan
Rendah Tinggi
Jika manajer terlalu banyak merumuskan visi, tetapi tidak ada tindakan
(kuadran atas kiri), manajer tersebut praktis menjadi seorang pemimpi. Jika
manajer tidak mempunyai visi, tetapi mempunyai tindakan yang banyak,
EKMA4116/MODUL 9 9.43
manajer tersebut hanya pekerja (doers), yaitu mengerjakan sesuatu tanpa tahu
arah dari tindakannya. Yang paling ideal adalah manajer mempunyai visi
yang tinggi dan bertindak tinggi untuk mencapai visi tersebut. Manajer
tersebut akan menjadi pemimpin yang efektif.
Implementasi oleh manajer strategis bisa digambarkan melalui bagan
fungsi kepemimpinan strategis berikut ini. Gambar tersebut menampilkan
fungsi yang akan dilakukan oleh manajer strategis, yaitu mencapai tugas
bersama (common tasks), memotivasi dan mengembangkan individu, serta
membangun dan menjaga kelompok. Ketiga fungsi tersebut juga akan saling
bersinggungan, seperti digambarkan oleh interseksi ketiga lingkaran tersebut.
Mencapai
tugas
bersama
Membangun
dan menjaga Memotivasi dan
kelompok mengembangkan
individu
a. Kurang fokus
Banyak organisasi atau pemimpin yang tergoda untuk melakukan banyak
hal. Karena sumber daya yang terbatas, akhirnya organisasi tersebut tidak
memperoleh apa pun. Beberapa manajer mengeluh tidak mempunyai waktu
yang cukup. Keluhan tersebut mungkin bisa mengindikasikan kurangnya
fokus. Manajer ingin mengerjakan banyak hal. Kurangnya fokus tersebut bisa
menyebabkan dampak negatif terhadap organisasi. Pertama, karena tidak ada
fokus, manajer tidak bisa memprioritaskan energi dan waktunya. Kedua,
karena kurangnya fokus, tidak ada agenda yang jelas dan agenda individu
mulai bermunculan. Kegiatan politik dalam organisasi mulai bermunculan
yang mengakibatkan organisasi tidak bisa mencapai tujuannya.
EKMA4116/MODUL 9 9.45
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Kegiatan belajar ini membicarakan kepemimpinan strategis.
Kepemimpinan strategis adalah kepemimpinan yang bertujuan
membangun daya saing perusahaan. Kepemimpinan seperti ini
menggabungkan kemampuan manajerial dengan kepemimpinan.
Kepemimpinan strategis diperlukan karena kondisi bisnis sekarang ini
semakin tidak pasti. Kepemimpinan strategis memerlukan langkah-
langkah: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan (implementasi), dan (3)
evaluasi. Di perencanaan, kepemimpinan strategis akan merumuskan visi
dan misi serta strategi pencapaian visi tersebut. Implementasi
kepemimpinan strategis merupakan proses paling penting sekaligus
paling sulit.
Sumber daya dalam organisasi harus dikerahkan untuk mendukung
pelaksanaan kepemimpinan strategis. Pada tahap evaluasi,
kepemimpinan strategis akan mengevaluasi pencapaiannya. Kegagalan
membangun kepemimpinan strategis yang efektif bisa berakibat fatal,
seperti kehancuran atau kebangkrutan perusahaan.
EKMA4116/MODUL 9 9.47
TE S F O RMA TIF 2
KASUS
yang akan mendorong perubahan. Tanpa sense of crisis, orang tidak mau
berubah. Kemudian, dia harus mengawasi mereka agar mengerjakan apa
yang seharusnya dikerjakan. Orang tidak mengerjakan apa yang kamu
harapkan, mereka mengerjakan apa yang kamu awasi. Sense of mission
(mengembangkan visi) juga harus dikembangkan. Untungnya internet datang
sehingga ia bisa membuat visi di sekitar internet. IBM memfokuskan pada
hardware, software, dan pelayanan yang berfokus pada internet. Mengenai
komitmen personal, dia mengatakan, “Pemimpin harus mempunyai
kesabaran (passion). Mereka harus berani mengambil risiko. Mereka harus
mengambil bagian pada apa yang mereka pimpin.” Secara perinci, berikut ini
langkah-langkah yang ia lakukan untuk menyelamatkan IBM.
oleh orang yang tidak berprestasi. Gerstner membuat sistem evaluasi yang
baru. Dalam sistem lama, karyawan dievaluasi oleh koleganya dengan
“murah hati”. Dengan sistem evaluasi baru, karyawan akan dievaluasi oleh
setengah lusin karyawan lainnya yang dipilih oleh karyawan yang akan
dievaluasi secara rahasia. Kinerja tahunan dinilai berdasarkan rangking
dalam satu divisi. Sistem evaluasi yang baru tersebut menjadi senjata ampuh
untuk memecat mereka yang tidak berprestasi. Slogan baru adalah “bahagia
di sini, tetapi siap-siap untuk pergi”.
Sumber
http://www.washingtonmonthly.com/features/1999/9909.worth.ibm.html.
http://www.eweek.com/article2/0,4149,1156540,00.asp.
Pertanyaan
Daftar Pustaka
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.
Kegiatan Belajar 1
Pengendalian
A. ARTI PENGENDALIAN
Pengendalian
Mengukur prestasi
Tidak
Melakukan perbaikan-
Apakah prestasi perbaikan atau
sesuai dengan mengevaluasi kembali
standar? standar prestasi dan
pengukurannya
Ya
angka-angka yang jelas. Misalnya, pelayanan yang cepat dilihat dari berapa
lama seorang pembeli harus menunggu untuk memperoleh makanan yang
diinginkannya, tidak lebih dari 10 menit.
Standar yang jelas mudah diperoleh pada perusahaan manufaktur.
Temperatur yang ideal untuk suatu mesin, misalnya 20 sampai 40 derajat
Celsius, mudah diukur. Kualitas suatu produk barangkali dapat dilihat
melalui ukuran atau spesifikasi produk tersebut dan standar untuk spesifikasi
produk relatif mudah ditentukan. Hal yang berkebalikan adalah menentukan
standar prestasi pada perusahaan jasa. Kualitas pelayanan lebih sulit diukur.
Standar-standar tertentu harus dibuat agar dapat melihat kualitas pelayanan
tersebut. Misalnya, kualitas pelayanan di bank dilihat dengan seberapa lama
nasabah menunggu untuk memperoleh pelayanan. Pizza Hut pernah
menetapkan standar lamanya deliverypizza (pizza diantar sampai rumah)
tidak lebih dari 15 menit. Untuk melihat kualitas pelayanan, survei berkala
dapat dilakukan dengan mengambil sampel beberapa pelanggan dengan
menggunakan kuesioner tertentu. Kuesioner tersebut diharapkan dapat
mengukur kepuasan konsumen. Target yang lebih umum, baik untuk
manufaktur maupun jasa, dapat memasukkan target atau kuota penjualan atau
target keuntungan.
mudah. Langkah yang lebih kompleks telah dilakukan pada dua langkah
pertama di atas. Jika prestasi yang dicapai melebihi standar yang telah
ditentukan, itu berarti segala sesuatu berjalan lancar. Tindakan perbaikan
barangkali tidak diperlukan. Kalaupun diperlukan, paling hanya perbaikan
yang tidak besar.
B. PENTINGNYA PENGENDALIAN
1. Perubahan
Dalam kondisi bisnis sekarang ini, tampaknya perubahan merupakan
sesuatu yang tidak dapat dihindarkan lagi. Bahkan, dalam industri yang
paling stabilpun perubahan tidak dapat dielakkan lagi. Persaingan,
produk baru, munculnya peraturan baru, bahan baku yang baru,
semuanya membuat pengendalian diperlukan untuk mengatasi sekaligus
memanfaatkan perubahan-perubahan yang terjadi. Perusahaan yang tidak
mengantisipasi perubahan akan mengalami kesulitan.
2. Kompleksitas
Perusahaan atau organisasi dan situasi bisnis berkembang menjadi
semakin kompleks. Perusahaan-perusahaan terdiversifikasi luas sehingga
mencakup tidak hanya satu industri, tetapi beberapa industri sekaligus.
Organisasi yang besar akan mempunyai tingkatan-tingkatan manajemen
yang lebih banyak lagi. Untuk mengimbangi kompleksitas tersebut, hal
yang dapat dilakukan adalah mendelegasikan wewenang atau melakukan
desentralisasi. Sebagian keputusan bisnis ada di tangan unit-unit tertentu
atau manajemen tingkatan tertentu. Untuk mengimbangi pendelegasian
wewenang tersebut, pengendalian diperlukan untuk mengawasi unit-unit
atau manajemen tingkatan tertentu yang mengambil keputusan.
Pengendalian diperlukan untuk koordinasi dalam seluruh organisasi agar
tujuan perusahaan dapat tercapai.
3. Kesalahan
Apabila tidak ada kesalahan dalam suatu organisasi, barangkali
pengendalian tidak diperlukan. Manajer hanya perlu mengantisipasi
perubahan-perubahan yang terjadi di luar organisasi atau di lingkungan.
Akan tetapi, kesalahan sering terjadi: order yang salah, penempatan
mesin yang salah, dan pencatatan data yang salah. Untuk mendiagnosis
kesalahan-kesalahan tersebut, pengendalian diperlukan agar kesalahan
dapat terdeteksi seawal mungkin dan kualitas produksi menjadi semakin
baik.
C. DERAJAT PENGENDALIAN
D. TIPE-TIPE PENGENDALIAN
F. METODE-METODE PENGAWASAN
1. Pengawasan Nonkuantitatif
Pengawasan nonkuantitatif tidak melibatkan angka-angka dan dapat
digunakan untuk mengawasi prestasi organisasi secara keseluruhan. Teknik-
teknik yang sering digunakan sebagai berikut.
a. Pengamatan (pengendalian dengan observasi):pengamatan ditujukan
untuk mengendalikan kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
b. Inspeksi teratur dan langsung:inspeksi teratur dilakukan secara periodik
dengan mengamati kegiatan atau produk yang dapat diobservasi.
c. Laporan lisan dan tertulis:laporan lisan atau tertulis dapat menyajikan
informasi yang dibutuhkan dengan cepat disertai dengan feedback dari
bawahan dengan relatif lebih cepat.
d. Evaluasi pelaksanaan.
e. Diskusi antara manajer dan bawahan tentang pelaksanaan suatu kegiatan.
Cara ini dapat menjadi alat pengendalian karena masalah yang mungkin
ada dapat didiagnosis dan dipecahkan bersama.
f. Management by exception(MBE):dilakukan dengan memperhatikan
perbedaan yang signifikan antara rencana dan realisasi. Teknik tersebut
didasarkan pada prinsip pengecualian. Prinsip tersebut mengatakan
bahwa bawahan mengerjakan semua kegiatan rutin, sementara manajer
hanya mengerjakan kegiatan tidak rutin. Meskipun manajer bisa
langsung menggunakan prinsip tersebut, beberapa manajer menetapkan
prosedur untuk membantu pelaksanaan pengendalian dengan
pengecualian. Contohnya sebagai berikut.
10.14 Manajemen
2. Pengawasan Kuantitatif
Pengawasan kuantitatif melibatkan angka-angka untuk menilai suatu
prestasi. Beberapa teknik yang dapat dipakai dalam pengawasan kuantitatif:
a. anggaran,
b. audit,
c. analisis break-even,
d. analisis rasio,
e. beberapa bagan dan teknik perencanaan seperti bagan gant (gant chart),
PERT (program evaluation and review technique), dan CPM (critical
path method).
3. Ekonomis
Sistem pengendalian harus memperhitungkan biaya yang dikeluarkan.
Dengan kata lain, manfaat yang diperoleh dari sistem pengendalian harus
lebih tinggi dibandingkan dengan biaya yang dikeluarkannya.
Perusahaan yang kecil tidak perlu menerapkan sistem pengendalian yang
kompleks yang biasa dipakai untuk perusahaan besar.
4. Akurat
Informasi yang akurat diperlukan untuk pengendalian yang baik.
Informasi yang tidak akurat bisa merusak pengendalian atau
menimbulkan masalah baru. Karena itu, sistem informasi yang baik
diperlukan untuk mendukung pengendalian yang baik.
5. Tepat Waktu
Informasi harus datang pada waktu yang tepat. Apabila informasi
tersebut datangnya terlambat, informasi tersebut tidak akan bermanfaat
banyak untuk perbaikan di masa mendatang.
6. Fleksibel
Lingkungan bisnis saat ini tidak ada lagi yang stabil selamanya. Sistem
pengendalian yang baik juga harus memperhitungkan kemungkinan-
kemungkinan perubahan. Sebagai contoh, tingkat penjualan yang
berubah (lebih rendah atau lebih tinggi) harus diantisipasi oleh sistem
pengendalian yang baik. Dalam hal penjualan lebih rendah dari target,
rencana lain (alternatif atau sering disebut rencana B sementara rencana
A merupakan rencana semula) harus disiapkan. Dengan demikian, sistem
pengendalian yang fleksibel harus berangkat dari rencana yang fleksibel.
1. Alasan Perlawanan
Sistem pengendalian mempunyai kemungkinan ditolak oleh anggota
organisasi. Beberapa alasan yang menyebabkan sistem pengendalian ditolak
sebagai berikut.
d. Pertanggungjawaban
Sistem pengendalian akan menciptakan pertanggungjawaban.
Pertanggungjawaban memperjelas siapa yang harus bertanggung jawab
terhadap kesalahan atau prestasi tertentu. Jika sistem pengendalian cukup
baik, manajer akan mengetahui apakah seseorang bertanggung jawab
terhadap suatu penyimpangan dan siapa yang harus bertanggung jawab.
Sebagai contoh, jika biaya produksi naik, manajer bisa mengetahui
apakah manajer produksi bertanggung jawab atau tidak. Jika kenaikan
biaya produksi terjadi karena harga input naik (dan diluar kendali
manajer produksi), manajer produksi tidak bisa dimintai
pertanggungjawaban terhadap kenaikan biaya tersebut. Apabila kenaikan
biaya produksi karena membengkaknya biaya produksi, manajer
produksi akan bertanggung jawab. Beberapa anggota organisasi tidak
menyukai pertanggungjawaban karena akan mengakibatkan konsekuensi
EKMA4116/MODUL 10 10.19
b. Mendorong partisipasi
Karyawan yang dilibatkan dalam proses perencanaan dan pengendalian
akan kecil kemungkinan untuk menolak sistem perencanaan dan
pengendalian tersebut. Keterlibatan mereka akan semakin mendorong
komitmen mereka dan berarti semakin mendorong partisipasi mereka.
Partisipasi yang tinggi memperkecil kemungkinan penolakan.
c. Menggunakan MBO
Management by objectives melibatkan karyawan dalam proses penentuan
tujuan atau target yang akan dicapai mereka. Tujuan atau target tersebut
akan menjadi standar mereka. Prestasi mereka akan dibandingkan
dengan standar tersebut. MBO dengan demikian membantu
mengintegrasikan perencanaan dan pengendalian organisasi. Elemen
perilaku MBO juga mempunyai peranan penting karena dalam MBO
karyawan akan dilibatkan dalam proses penyusunan perencanaan dan
10.20 Manajemen
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Pengendalian merupakan fungsi terakhir manajemen. Pengendalian
ditujukan untuk melihat apakah kegiatan berjalan sesuai dengan rencana
semula. Langkah-langkah dalam pengendalian mencakup menetapkan
standar prestasi dan pengukur prestasi, mengukur prestasi, dan
melakukan tindakan perbaikan apabila ada penyimpangan. Pengendalian
dirasakan semakin penting dengan semakin tidak menentunya perubahan
EKMA4116/MODUL 10 10.21
TE S F O RMA TIF 1
4) Berikut ini contoh kondisi yang membuat pengendalian ditolak, yaitu ....
A. pengendalian yang tidak berlebihan
B. pertanggungjawaban yang jelas
C. fokus yang tidak terlalu sempit dan juga tidak terlalu luas (sudah
sesuai)
D. sistem reward yang tidak sesuai
Kegiatan Belajar 2
Pengendalian Keuangan
A. LAPORAN KEUANGAN
Sacara umum,ada tiga bentuk laporan keuangan, yaitu (1) neraca, (2)
laporan rugi-laba, dan (3) laporan aliran kas. Dua laporan yang pertama
merupakan bentuk laporan yang paling tua. Ketiga laporan tersebut
mempunyai bentuk dan tujuan sendiri meskipun ketiganya saling berkaitan.
Laporan tersebut ditujukan untuk memberi informasi yang relevan untuk
pengambilan keputusan kepada pembacanya.
1. Neraca
Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan suatu
organisasi. Neraca dapat digambarkan sebagai suatu potret kondisi keuangan
organisasi pada suatu waktu tertentu (snapshot) yang meliputi aktiva atau
aset (sumber daya) organisasi dan klaim (liabilities) atas aset tersebut. Klaim
merupakan sumber dana, sementara aset merupakan bukti bagaimana sumber
dana tersebut digunakan. Aset merupakan hasil keputusan investasi,
sementara klaim merupakan hasil keputusan pendanaan. Aset terletak di
sebelah kiri neraca, sementara klaim terletak di sebelah kanan neraca. Dana
organisasi diperoleh melalui utang atau penyertaan modal (modal saham).
Tabel 10.2 menyajikan contoh neraca suatu perusahaan. Neraca disusun
berdasarkan likuiditas komponen neraca. Item paling atas mempunyai tingkat
likuiditas yang paling tinggi. Likuiditas diukur dengan kemudahan dan
kecepatannya diubah menjadi kas. Kas tentunya merupakan aset yang paling
likuid karena sudah dalam bentuk kas. Item berikutnya yang likuid adalah
EKMA4116/MODUL 10 10.25
PT ABC
Neraca Per 31 Desember 1996
Aktiva Lancar Utang Lancar
Contoh utang adalah utang dari bank. Jika utang dikeluarkan melalui
pasar keuangan, utang dinamakan sebagai instrumen keuangan obligasi atau
obligasi. Jika saham diperdagangkan di pasar keuangan, saham tersebut
diperdagangkan di pasar modal. Pasar sekunder kemudian menampilkan
harga pasar saham yang diperdagangkan, yang berubah-ubah dari waktu ke
waktu. Jika saham tidak diperdagangkan di pasar modal, saham tersebut
sering disebut sebagai penyertaan. Modal ventura merupakan contoh bentuk
penyertaan. Saat ini, ada beberapa perusahaan modal ventura di Indonesia.
2. Laporan Rugi-Laba
Laporan rugi-laba meringkaskan hasil dari kegiatan perusahaan selama
periode tertentu. Laporan ini sering dipandang sebagai laporan yang paling
penting dalam laporan tahunan. Kegiatan perusahaan selama periode tertentu
mencakup aktivitas rutin atau operasional, disamping aktivitas yang sifatnya
tidak rutin dan jarang muncul. Aktivitas tersebut perlu dilaporkan agar
pembaca laporan keuangan memperoleh informasi yang relevan.
Tabel 10.4 berikut ini merupakan contoh laporan keuangan suatu
organisasi. Laporan rugi-laba diharapkan mampu memberikan informasi
yang berkaitan dengan tingkat keuntungan, risiko, fleksibilitas keuangan, dan
kemampuan operasional perusahaan. Laba merupakan ukuran keseluruhan
prestasi perusahaan. Investor menanamkan uangnya dengan harapan akan
memperoleh kembalian dari investasinya, disamping menjaga investasinya
agar tidak berkurang nilainya. Risikonya berkaitan dengan ketidakpastian
dengan hasil yang akan diperoleh perusahaan di masa mendatang. Semakin
tinggi ketidakpastian semakin tinggi risiko. Fleksibilitas keuangan adalah
kemampuan menyesuaikan diri terhadap kesempatan atau kebutuhan yang
tidak seperti yang diharapkan. Perusahaan yang dapat menjual asetnya tanpa
mengalami penurunan harga yang signifikan, jika aktivitas perusahaan
mengalami kenaikan dan dapat memenuhi kebutuhan dana dengan baik,
adalah perusahaan yang mempunyai fleksibilitas yang baik. Kemampuan
operasional mengacu pada kemampuan perusahaan menjaga aktivitas
10.28 Manajemen
PT ABC
Laporan Rugi-Laba
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1996
Beban Operasional
b. Menyajikan hasil dari aktivitas atau kejadian tertentu yang berarti untuk
memprediksi jumlah, waktu (timing), dan ketidakpastian aliran kas dan
pendapatan di masa mendatang.
c. Memberikan informasi yang bermanfaat untuk menilai profitabilitas
suatu perusahaan.
d. Memberikan umpan balik ke pemakai laporan keuangan sebagai evaluasi
prediksi terhadap pendapatan dan komponennya.
e. Memberikan informasi untuk membantu menaksir biaya yang
dikeluarkan untuk menjaga kemampuan operasional perusahaan.
f. Menyajikan informasi mengenai seberapa efektif manajemen telah
melakukan kewajibannya yang berkaitan dengan penggunaan
sumberdaya ekonomi perusahaan.
e. aspek kas dan nonkas dari transaksi investasi dan pendanaan selama
periode tertentu.
Tabel 10.5 adalah contoh laporan aliran kas. Terlihat ada tiga blok dalam
laporan aliran kas: aliran kas dari kegiatan operasi, aliran kas dari kegiatan
investasi, dan aliran kas dari kegiatan pendanaan. Dari laporan keuangan
tersebut,tampak bahwa kas masuk dari kegiatan operasi adalah positif,
demikian juga dengan aliran kas dari kegiatan pendanaan. Kemudian, kas
tersebut digunakan untuk kegiatan investasi, yaitu untuk membeli bangunan
dan investasi obligasi.
1. Analisis Rasio
Misalkan organisasi A memperoleh keuntungan Rp1 miliar.Apakah
keuntungan tersebut baik? Apakah organisasi A tersebut lebih baik
dibandingkan dengan organisasi B yang memperoleh keuntungan Rp500
juta? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, diperlukan alat analisis yang
dapat menghilangkan bias-bias tertentu dan diperlukan standar perbandingan.
Dalam contoh di atas, secara absolut tingkat keuntungan A lebih besar
dibandingkan dengan tingkat keuntungan B. Apabila aset yang digunakan
oleh A adalah Rp10 miliar, sementara aset yang digunakan oleh B adalah
Rp2,5 miliar, cerita yang terjadi akan lain. Produktivitas A adalah (1/10) =
0,10, sementara produktivitas B adalah (0,5/2,5) = 2. Produktivitas B lebih
tinggi dibandingkan dengan produktivitas A.
Analisis rasio keuangan mempunyai tujuan menghilangkan bias ukuran
semacam itu dalam evaluasi prestasi keuangan organisasi. Ada lima
kelompok analisis keuangan berikut.
EKMA4116/MODUL 10 10.31
a. Rasio likuiditas
Rasio ini ingin mengukur kemampuan organisasi memenuhi kewajiban
jangka pendeknya, yaitu kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu satu
tahun atau kurang. Sebagai contoh, jika aktiva lancar organisasi adalah
Rp200 juta, sedangkan kewajiban lancarnya Rp100 juta, rasio lancar
adalah (200/100) = 2. Angka 2 dapat diinterpretasikan bahwa setiap Rp1
utang lancar dijamin oleh Rp2 aktiva lancar.
b. Rasio solvabilitas
Rasio ini ingin melihat kemampuan organisasi memenuhi kewajiban
jangka panjangnya, yaitu kewajiban yang jatuh tempo lebih dari satu
tahun. Utang jangka panjang digunakan untuk menghitung kewajiban
organisasi. Seringkali perhitungan dilakukan dengan menggunakan utang
total yang berarti utang jangka panjang ditambah utang jangka pendek.
Interpretasi dapat dilakukan sama seperti interpretasi rasio likuiditas.
c. Rasio aktivitas
Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan sumberdaya oleh organisasi.
Beberapa sumberdaya yang diukur efektivitasnya adalah piutang, aktiva
tetap, atau aktiva total. Semakin tinggi rasio ini semakin baik efektivitas
suatu organisasi dalam menggunakan asetnya.
d. Rasio profitabilitas
Rasio ini mengukur kemampuan organisasi menghasilkan profit
(keuntungan) berdasarkan aset, modal saham, atau faktor lainnya. Rasio
ini merupakan ukuran prestasi yang lebih menyeluruh terhadap prestasi
organisasi.
e. Rasio pasar
Rasio pasar relevan untuk perusahaan yang sudah go-public (menjual
sahamnya ke masyarakat melalui pasar modal). Beberapa ukuran yang
digunakan melibatkan harga pasar. Jika organisasi dapat menjalankan
tugasnya dengan baik, harga sahamnya akan naik.
10.32 Manajemen
PT ABC
Laporan Aliran Kas
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 1996
Rasio Solvabilitas
Total utang Total utang Menghitung kemampuan perusahaan
terhadap total aset Total aktiva memenuhi kewajiban jangka panjang
(aktiva)
Times interest
Laba sebelum bunga Mengukur kemampuan laba menutup bunga
earned dan pajak (EBIT)
Bunga
Fixed charge EBIT + biaya sewa Sama seperti di atas (kecuali memasukkan total
coverage Bunga + sewa biaya tetap [bunga dan sewa]).Sewa
merupakan kewajiban yang sama mengikatnya
dengan bunga
Rasio Profitabilitas
Profit margin Laba bersih Mengukur efisiensi atau kemampuan menekan
Penjualan biaya
Return on assets Laba bersih Sama seperti di atas, efisiensi dan profitabilitas
Total Aktiva perusahaan berdasarkan aset tertentu
Return on equity Laba bersih Mengukur profitabilitas perusahaan
Modal saham berdasarkan modal saham yang tertentu
Rasio Pasar
10.34 Manajemen
Price earning ratio Harga pasar perlembar Dari segi manajemen, semakin tinggi semakin
Laba bersih perlembar baik, tetapi investor lebih suka rasio ini rendah
Dividend yield Dividen perlembar Melihat seberapa besar tingkat keuntungan
saham investor dari pembayaran dividen
Harga pasar saham
perlembar
C. PENGANGGARAN
2. Tipe Anggaran
Anggaran suatu organisasi dapat dikelompokkan dalam anggaran
operasional dan anggaran keuangan. Anggaran operasional merupakan
rencana kegiatan operasi organisasi, biasanya melibatkan unit satuan bahan
dan angka biaya. Anggaran keuangan merupakan rencana detail penggunaan
dana dan sumbernya. Bagan berikut ini menggambarkan hubungan antara
anggaran operasional dan anggaran keuangan.
a. Anggaran operasional
Anggaran biaya merupakan rencana biaya yang akan dikeluarkan. Pada
departemen produksi, anggaran dapat diukur dengan jelas. Penggunaan bahan
baku dan tenaga kerja langsung merupakan komponen anggaran biaya.
Anggaran biaya dapat digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan biaya
sehingga sering disebut sebagai engineered cost budget. Untuk departemen
lainnya, seperti riset dan pengembangan serta hukum, biaya yang dipakai
tidak mudah direncanakan. Anggaran tersebut tidak dimaksudkan untuk
mengukur efisiensi departemen. Apabila biaya tersebut hanya ditentukan
sejumlah tertentu, kemungkinan departemen tersebut tidak akan
menyelesaikan pekerjaannya dengan efektif. Karena itu, anggaran biaya ini
sering disebut sebagai discretionary cost budgets.
Anggaran pendapatan digunakan untuk mengukur efektivitas penjualan
dan pemasaran. Anggaran tersebut terdiri atas jumlah penjualan yang
dianggarkan dikalikan dengan harga penjualan/unit. Ketidakpastian dalam
EKMA4116/MODUL 10 10.37
b. Anggaran keuangan
Anggaran keuangan mengintegrasikan rencana keuangan dengan rencana
operasional. Anggaran tersebut bermanfaat karena dapat mendeteksi rencana
yang terlalu mahal (melebihi kemampuan organisasi). Hal tersebut
memungkinkan organisasi mengantisipasi tindakan yang diperlukan jika
suatu alternatif dilakukan dan melihat kondisi keuangan di masa mendatang.
Anggaran pengeluaran modal merencanakan pengeluaran investasi di
masa mendatang, seperti investasi pada bangunan, peralatan, dan sebagainya.
Keputusan investasi merupakan salah keputusan yang penting dalam suatu
organisasi karena keputusan tersebut akan menentukan masa depan
organisasi. Keputusan mengganti mesin yang lama dengan mesin baru yang
lebih ekonomis akan meningkatkan daya saing organisasi. Keputusan
tersebut mempunyai efek jangka panjang, yang tidak dapat diubah begitu
saja. Keputusan membeli mesin tertentu akan membuat organisasi terikat
pada mesin tersebut selama jangka waktu mesin tersebut atau selama belum
ada mesin alternatif yang lebih efisien.
Anggaran kas menggabungkan rencana pendapatan, pengeluaran biaya,
dan pengeluaran investasi. Anggaran tersebut memungkinkan organisasi
mengantisipasi kelebihan atau kekurangan kas di masa mendatang. Jika
organisasi mengalami kekurangan kas di masa mendatang, karena
pengeluaran yang melebihi pemasukan, organisasi dapat melakukan
peminjaman uang untuk menutup kekurangan tersebut. Jika organisasi
diperkirakan mengalami kelebihan kas di masa mendatang, organisasi dapat
mulai merencanakan investasi, seperti membeli surat berharga.
Anggaran pendanaan dibuat untuk memastikan bahwa organisasi akan
selalu mempunyai kas yang cukup untuk mendanai kegiatannya. Anggaran
10.38 Manajemen
ini dibuat bersama dengan anggaran kas. Kebutuhan dana yang diproyeksikan
dapat berupa kebutuhan jangka pendek ataupun jangka panjang.
Anggaran neraca dibuat dengan menggabungkan semua anggaran untuk
memproyeksikan neraca di periode mendatang jika hasil yang dicapai sesuai
dengan rencana. Anggaran ini sering disebut sebagai neraca proforma.
Neraca tersebut kemudian dapat digunakan sebagai analisis untuk
menentukan apakah ada kesempatan atau masalah yang memerlukan
antisipasi tindakan tertentu. Sebagai contoh, jika neraca proforma
menunjukkan utang yang terlalu besar, manajer dapat mengurangi utang. Itu
berarti mengurangi pengeluaran investasi atau sebagai alternatif adalah
menerbitkan saham untuk membiaya investasi tersebut.
5. Proses Penganggaran
Proses penganggaran dapat dimulai dari atas, lalu diteruskan ke bawah
atau sebaliknya, dari bawah yang kemudian diteruskan ke atas. Pendekatan
yang terakhir mulai populer dan semakin banyak digunakan karena
mempunyai beberapa manfaat. Pertama, manajer bawah mengetahui situasi
operasional dengan lebih baik. Kedua, motivasi dapat lebih meningkat
dengan pendekatan tersebut. Ketiga, semangat kerja akan semakin tinggi.
Meskipun demikian, kedua pendekatan tersebut mempunyai kelebihan
masing-masing. Tabel berikut ini menggambarkan kelebihan masing-masing
pendekatan.
D. PEMERIKSAAN KEUANGAN(AUDIT)
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Informasi keuangan meringkaskan kegiatan organisasi. Manajer,
khususnya manajer puncak, sangat berkepentingan terhadap informasi
keuangan. Ada tiga macam laporan keuangan yang pokok, yaitu neraca,
laporan rugi-laba, dan laporan aliran kas. Neraca merupakan potret posisi
keuangan yang meliputi aset (aktiva) dan sumber dana (pasiva) pada
tanggal tertentu. Laporan rugi-laba melaporkan hasil kegiatan organisasi
selama periode tertentu. Laporan aliran kas melaporkan aliran kas
organisasi selama periode tertentu. Analisis keuangan dapat dilakukan
dengan menggunakan analisis rasio yang datanya dapat diambil dari
laporan keuangan. Ada lima jenis rasio keuangan, yaitu rasio likuiditas,
rasio solvabilitas, rasio aktivitas, rasio profitabilitas, dan rasio pasar.
Anggaran merupakan rencana yang dinyatakan dalam angka.
Anggaran keuangan menggunakan unit moneter (seperti rupiah). Ada
empat jenis pusat pertanggungjawaban, yaitu pusat pendapatan, pusat
biaya, pusat keuntungan, dan pusat investasi. Ada beberapa jenis
anggaran, yaitu operasional, keuangan, fleksibel, tetap, dan anggaran
berbasis nol. Proses anggaran dari bawah ke atas saat ini mulai populer
dibandingkan yang sebaliknya. Manajer harus memahami perilaku
fungsional dan disfungsional suatu anggaran.
TE S F O RMA TIF 2
5) Anggaran yang disusun mulai dari awal lagi (dari nol) disebut ....
A. discretionarybudget
B. anggaran modal
C. zero-base budgeting
D. anggaran fleksibel
KASUS
Praktik semacam itu ‘disetujui’ oleh kantor akuntan mereka, yaitu Arthur
Andersen. Anderson “menyetujui” karena memang tidak ada peraturan yang
jelas hitam putih yang mengatur isu semacam itu. Banyak praktik lain yang
dilakukan oleh Enron yang menimbulkan pertanyaan. Sebagai contoh, Enron
berusaha menyembunyikan utangnya melalui partnership (membentuk
partnership yang dipinjami saham Enron, kemudian saham tersebut dipakai
sebagai jaminan untuk memperoleh kas masuk, kemudian kas masuk tersebut
dipakai untuk membayar utang Enron). Laporan keuangan menjadi tampak
lebih baik karena utangnya berkurang. Akan tetapi, jika ada masalah dengan
partnership, Enron masih menanggung akibatnya. Praktik semacam itu tidak
menyelesaikan masalah, hanya memindahkan masalah.
Usaha perantara energi juga semakin berkembang kompleks sehingga
tidak lagi menyerupai perantara konvensional. Enron bersedia menjamin
kepastian kontrak yang berarti mereka memasuki wilayah perdagangan
instrumen derivatif energi. Kontrak derivatif lebih sulit dipahami sehingga
transparansi kepada investor menjadi semakin tidak jelas. Dengan singkat,
Enron bisa dilukiskan sebagai perusahaan yang menggunakan transaksi yang
rumit, memanfaatkan ketidakjelasan prinsip akuntansi, dan tidak mempunyai
transparansi yang jelas.
Pada 16 Oktober, Enron merugi dari partnership-nya sebesar $35 juta
dan juga menghapuskan nilai saham sebesar $1,2 miliar. Harga saham telah
turun sebesar 60%. SEC (Security Exchange Commission) mulai melakukan
penyelidikan terhadap perlakuan akuntansi Enron dalam kaitannya dengan
partnership-nya dan apakah sudah cukup membuka diri (disclose) terhadap
investor. Pada 8 Novermber, Enron menyatakan bahwa labanya terlalu besar
(overstate) sebesar $586 juta. Situasi tampaknya semakin memburuk bagi
Enron. Perusahaan tampaknya berada dalam kesulitan besar, investor
semakin tidak percaya dengan Enron. Pada 9 November 2001, Dynegy
bersedia membeli Enron dengan nilai $9 miliar. Jumlah yang jauh lebih kecil
dibandingkan dengan nilai Enron pada masa jayanya. Enron mempunyai
kewajiban jangka pendek sebesar sekitar $700 juta yang jatuh tempo dalam
beberapa hari. Pada 28 November, Dynegy yang diharapkan bisa
menyelamatkan Enron ternyata membatalkan rencana pengambilalihan
Enron. Penelitian SEC melebar ke kantor akuntan Arthur Andersen. Pada 2
Desember 2001, akhirnya Enron menyatakan bangkrut dan meminta
EKMA4116/MODUL 10 10.51
Sumber:
http://www.nytimes.com/2002/01/14/business/_ENRONPRIMER.html?ex=10
68267600&en=eea4f3633ec60496&ei=5070.
Pertanyaan
Daftar Pustaka
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.
Kegiatan Belajar 1
Kegiatn Pendukung
Infrastruktur Perusahaan
Pengembangan Teknologi
Margin
Procurement
Kegiatn Utama
a. Kegiatan pendukung
1) Infrastruktur perusahaan
Infrastruktur perusahaan mencakup prasarana yang digunakan
perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya. Contoh infrastruktur
perusahaan adalah bangunan atau gedung yang dijadikan basis kegiatan,
surat izin, atau akta pendirian perusahaan.
2) Manajemen sumber daya manusia
Kegiatan perusahaan dijalankan oleh sumber daya manusianya.
Manajemen sumber daya manusia mencakup aktivitas yang berkaitan
dengan karyawan perusahaan, seperti rekrutmen, pengembangan, dan
pemberian kompensasi. Lihat modul mengenai manajemen sumber daya
manusia.
11.6 Manajemen
3) Pengambangan teknologi
Teknologi merupakan komponen penting dalam kegiatan perusahaan.
Teknologi bisa digunakan untuk mendukung kegiatan utama perusahaan,
seperti kegiatan operasi, inbound dan outbound logistics, dan lainnya.
4) Procurement (pengadaan)
Procurement merupakan kegiatan pengadaan barang atau jasa yang
diperlukan perusahaan. Sebagai contoh, kegiatan operasi membeli pabrik
baru untuk meningkatkan efisiensi perusahaan.
b. Kegiatan utama
1) Inbound logistics
Inbound logistics adalah serangkaian aktivitas yang dijalankan untuk
mendatangkan barang atau jasa dari pihak luar (seperti pemasok) ke
perusahaan. Contoh kegiatan tersebut adalah pemesanan bahan baku,
penerimaan bahan baku, dan memasukkan bahan baku ke dalam gudang.
Rangkaian tersebut bisa menjadi semakin kompleks dengan
berkembangnya jaringan pemasok perusahaan.
2) Operasi
Kegiatan operasi bertujuan mengubah input, melalui proses transformasi
tertentu, menjadi output.
3) Outbound logistics
Outbound logistics adalah kebalikan dari inbound logistics. Outbound
logistics adalah serangkaian kegiatan untuk memindahkan barang atau
jasa dari perusahaan ke pihak luar perusahaan. Sebagai contoh, setelah
pabrik mobil selesai memproduksi mobil, mobil tersebut perlu
dikirimkan ke pihak dealer mobil. Dealer mobil bisa berhubungan
langsung dengan konsumen akhir.
4) Pemasaran dan penjualan
Pemasaran dan penjualan merupakan kegiatan yang ditujukan untuk
konsumen agar konsumen bersedia melakukan ‘pertukaran’ (membeli)
produk atau jasa perusahaan.
5) Pelayanan
Pelayanan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan dan
menjaga nilai produk, seperti jasa pemasangan dan instalasi mesin,
konsultasi pengoperasian dan perawatan mesin, serta pelayanan setelah
mesin dibeli (pelayanan purnajual).
EKMA4116/MODUL 11 11.7
Pemasaran
dan
Penjualan
mempunyai peranan yang lebih besar. Untuk kegiatan usaha restoran dan
pasar swalayan, kegiatan inbound logistics barangkali mempunyai peranan
yang lebih penting. Untuk usaha perbankan, kegiatan pemasaran dan
penjualan barangkali mempunyai peranan yang lebih besar. Untuk
perusahaan yang memproduksi alat khusus, misal alat bidang kedokteran,
kegiatan pelayanan barangkali mempunyai peran yang lebih besar.
a. Perspektif individu
Untuk mendorong budaya koordinasi dan kolaborasi, diperlukan
individu yang bersedia melakukan koordinasi, kolaborasi, serta berbagi
informasi dan sumber daya. Individu atau karyawan dalam organisasi perlu
didorong agar mempunyai sikap dan perilaku seperti itu. Karyawan juga
perlu didorong untuk selalu mencari pengetahuan baru dan berbagi
pengetahuan tersebut dengan karyawan lain dalam organisasi. Karyawan
yang selalu belajar diharapkan akan meningkatkan produktivitas kerja,
efisiensi, dan efektivitas perusahaan. Karyawan diharapkan juga mempunyai
kemampuan adaptasi dan fleksibilitas yang tinggi sehingga bisa mengerjakan
pekerjaan lainnya. Adaptasi dan fleksibilitas ini diharapkan bisa
meningkatkan lagi kemampuan koordinasi dan kolaborasi.
b. Perspektif organisasi
Organisasi harus membentuk perilaku koordinasi, kolaborasi, dan
berbagi serta juga selalu mendorong budaya selalu produktivitas, yaitu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas kerja dalam organisasi. Berbagai cara
bisa dilakukan. Pertama, manajemen puncak perlu menunjukkan komitmen
untuk perilaku tersebut. Manajemen puncak bisa melakukan serangkaian
11.10 Manajemen
c. Hambatan
Ada beberapa hambatan yang bisa menghalangi pencapaian efektivitas
manajemen rantai nilai. Beberapa individu mungkin mempunyai keengganan
untuk melakukan koordinasi dan berbagi karena beberapa alasan, misal
perbedaan budaya dan perbedaan bahasa. Organisasi perlu selalu mendorong
karyawan agar tetap mempunyai motivasi untuk berkoordinasi dan berbagi.
Lingkungan Eksternal
Feedback
Produk Pelayanan
Barang nyata Jasa
C. MANAJEMEN KUALITAS
1. Konsep Kualitas
Kualitas menjadi isu yang semakin penting dalam manajemen organisasi
saat ini. Isu tersebut mulai muncul ketika produk asing luar (Amerika
Serikat), khususnya Jepang dan khususnya mobil, memasuki pasar Amerika
Serikat. Selama krisis energi pada tahun 1970-an, masyarakat Amerika
membeli mobil Jepang karena mobil tersebut berukuran kecil sehingga hemat
11.14 Manajemen
Suatu produk yang mempunyai nilai yang tinggi untuk atribut tersebut
dibandingkan dengan produk lainnya dikatakan mempunyai kualitas yang
lebih tinggi dibandingkan produk yang terakhir tersebut. Dengan demikian,
kualitas mempunyai pengertian absolut dan relatif. Kualitas tidak hanya
berlaku untuk produk barang, tetapi juga untuk jasa. Beberapa sektor jasa
sudah mulai menggunakan konsep kualitas dalam proses “produksi” mereka.
Pandangan lama biasanya cenderung melihat adanya trade-off antara
kualitas dengan produktivitas atau profitabilitas. Kualitas yang tinggi
mempunyai harga yang tinggi. Jika ingin memperoleh produktivitas, kualitas
harus dikorbankan. Pandangan baru tidak mempertentangkan keduanya.
Kualitas yang baik akan mendorong kepuasan konsumen, yang selanjutnya
akan kembali membeli produk dari perusahaan. Kualitas yang baik akan
memperkecil barang atau komponen yang rusak dan sumber daya yang
digunakan untuk memperbaiki produk tersebut akan berkurang sehingga
perusahaan dapat menghemat sumber daya. Dengan mendorong tanggung
jawab karyawan untuk mengurangi kerusakan produk, perusahaan dapat
memproduksi unit yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih sedikit.
Di samping manfaat semacam itu, kualitas yang baik akan mendorong daya
saing yang semakin tinggi dan menghemat biaya seperti yang dijelaskan di
atas.
EKMA4116/MODUL 11 11.15
Komitmen Strategis
Perbaikan Kualitas
a. Komitmen strategis
Komitmen strategis, khususnya dari manajemen puncak, merupakan titik
awal dari pengendalian manajemen kualitas. Budaya organisasi harus diubah
agar menerima kualitas sebagai tujuan yang harus dicapai. Peningkatan
kualitas akan melibatkan biaya untuk pengeluaran peralatan dan fasilitas.
Tanpa komitmen dari puncak, peningkatan kualitas hanya menjadi slogan
saja, tanpa peningkatan yang berarti.
EKMA4116/MODUL 11 11.17
b. Keterlibatan karyawan
Keterlibatan karyawan juga merupakan faktor penting dalam perbaikan
kualitas. Kelompok kerja (gugus kendali mutu atau quality circles)
merupakan cara yang paling umum digunakan dalam peningkatan kualitas
tersebut.
c. Teknologi
Teknologi baru dapat membantu meningkatkan kualitas. Otomatisasi,
pemakaian robot, dan pemakaian komputer bisa meningkatkan kualitas
dengan presisi (ketepatan) yang lebih baik dibandingkan presisi dari manusia.
d. Bahan
Dengan menggunakan bahan atau komponen yang berkualitas, kualitas
produk akhir secara keseluruhan akan meningkat. Jika produk rusak, nama
atau merek yang tercantum pada produk tersebut akan jatuh reputasinya dan
pengembalian produk akan meningkatkan biaya bagi perusahaan tersebut,
bukan pemasoknya. Karena itu, menetapkan standar yang tinggi terhadap
pemasok akan membantu meningkatkan kualitas. Beberapa organisasi
bertindak “keras” terhadap pemasok. Sebagai contoh, General Motors
menetapkan standar yang keras terhadap pemasoknya sehingga dapat
meningkatkan kualitas produknya.
e. Metode
Perbaikan metode juga bisa meningkatkan kualitas. Sebagai contoh,
statistik pengendalian kualitas dapat membantu meningkatkan kualitas.
D. MANAJEMEN PRODUKTIVITAS
Output
Produktivitas = –––––––––––
Input
Output
Produktivitas = ––––––––––––––––––
Biaya Tenaga Kerja
2. Meningkatkan Produktivitas
Berikut adalah beberapa cara yang digunakan untuk meningkatkan
produktivitas.
a. Meningkatkan operasi
Meningkatkan operasi dapat dilakukan dengan meningkatkan riset dan
pengembangan. Melalui riset dan pengembangan, organisasi dapat
menghasilkan ide produk baru ataupun metode-metode operasi yang lebih
baik. Organisasi yang mengalokasikan dana yang lebih tinggi untuk riset dan
pengembangan mempunyai kemungkinan yang lebih tinggi untuk
meningkatkan produktivitasnya. Cara lain adalah mengubah proses
tranformasi atau proses produksi. Modernisasi disertai perubahan cara kerja
dan perubahan lay-out dapat meningkatkan produktivitas. Meskipun seperti
yang dibahas di muka, cara tersebut kemungkinan hanya merupakan cara
11.20 Manajemen
1. Pengendalian
Setelah sistem operasi selesai didesain, tugas manajer adalah membuat
sistem tersebut operasional. Perencanaan produksi, penjadwalan yang lebih
perinci, dan tingkat persediaan yang optimal dapat ditentukan. Perangkat
lunak yang berkaitan dengan tugas semacam itu sekarang sudah banyak
beredar di pasaran. Perangkat lunak manajemen proyek (project
management) dapat mengerjakan, menelusuri, dan memperbarui ratusan,
bahkan ribuan tugas-tugas yang berkaitan. Kemudian, perencanaan sistem
operasi tersebut dapat digunakan untuk pengendalian operasi, memastikan
tujuan organisasi dapat dicapai. Tujuan dalam sistem operasi antara lain
adalah keterandalan produk, biaya produksi per unit yang rendah, dan
pengiriman yang tepat waktu. Sistem pengendalian yang baik juga harus
EKMA4116/MODUL 11 11.21
3. Persediaan (Inventory)
Manajemen persediaan yang baik dapat meningkatkan efisiensi produksi.
Secara umum, ada tiga jenis persediaan: persediaan bahan mentah,
persediaan produk dalam proses, dan persediaan akhir. Berikut ini tabel yang
menjelaskan tipe, tujuan, dan sumber pengendalian ketiga persediaan
tersebut.
2xRxS
EOQ = ( ——————— )1/2
C
Keterangan R = permintaan barang selama periode tertentu
S = biaya pemesanan atau order
C = biaya penyimpanan per unit
2 x 5.000 x 20
EOQ = ( ————————— )1/2 = 447 unit
1
c. JIT (just-in-time)
Pada tahun 1970-an, manajemen operasi menyaksikan manajemen
persediaan Jepang yang disebut sebagai kanban atau just-in-time. Dalam
teknik tersebut, persediaan praktis dibuat nol, kebutuhan barang sama dengan
pengiriman barang. Dengan cara itu, biaya persediaan berkurang. Pemesanan
dan pengiriman dilakukan lebih sering dengan kuantitas yang lebih kecil.
Barang yang datang kemudian langsung masuk dalam proses produksi
sehingga tidak ada persediaan. JIT jelas membutuhkan koordinasi yang
sangat baik antara perusahaan dan pemasoknya. Sering kali waktu tunggu
untuk proses produksi berkisar antara 2-3 jam. Sebagai contoh, komponen
11.24 Manajemen
LA TIHA N
Baca bagian rantai nilai, bagan rantai nilai seperti pada Gambar 11.1.
Pelajari dengan saksama dan kembangkan kegiatan pendukung dan utama,
seperti yang tersaji di Gambar 11.1 tersebut.
RA NG K UMA N
Rantai nilai adalah kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan yang bermuara pada nilai (manfaat) yang ditawarkan kepada
konsumen. Manajemen rantai nilai adalah manajemen untuk kegiatan-
kegiatan tersebut. Rantai nilai terdiri atas kegiatan pendukung dan
kegiatan utama. Kegiatan pendukung mencakup infrastruktur
perusahaan, manajemen sumber daya manusia, pengembangan
teknologi, dan procurement. Kegiatan utama mencakup inbound
logistics, operasi, outbound logistics, pemasaran dan penjualan, serta
EKMA4116/MODUL 11 11.25
TE S F O RMA TIF 1
1) Rantai nilai dari supplier bahan baku sampai proses produksi perusahaan
dinamakan ….
A. rantai pasokan
B. rantai nilai
C. rantai produksi
D. rantai distribusi
C. operasi
D. inbound logistics
Kegiatan Belajar 2
a. Akurat
Informasi yang akurat akan membuat informasi semakin berkualitas.
Informasi yang akurat memberikan gambaran realitas yang benar dan dapat
dipercaya. Informasi yang akurat tentunya akan semakin meningkatkan
kualitas keputusan. Akan tetapi, memperoleh informasi yang akurat akan
meningkatkan biaya informasi. Apabila manfaat yang diperoleh lebih tinggi
dibandingkan dengan biaya tambahan untuk memperoleh informasi yang
akurat, informasi yang lebih akurat layak dicari.
b. Tepat waktu
Informasi akan bermanfaat apabila datang pada saat yang diperlukan
untuk pengambilan keputusan dan datang pada orang yang tepat (yang akan
mengambil keputusan). Informasi tidak harus datang dengan cepat. Dalam
hal ini, timing lebih penting.
11.30 Manajemen
c. Lengkap
Informasi akan bermanfaat apabila datang dengan lengkap sesuai dengan
yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan. Jika informasi tidak lengkap,
gambaran yang menyeluruh tidak akan diperoleh dan keputusan yang
dihasilkan akan berkurang kualitasnya. Apabila informasi datang lebih dari
yang diperlukan, manajer dapat kebanjiran informasi. Informasi yang terlalu
banyak tidak akan membantu manajer, malah lebih mengacaukan pekerjaan
manajer.
d. Relevan
Informasi akan relevan apabila datang ke orang yang memerlukan
informasi tersebut. Manajer personalia barangkali tidak akan membutuhkan
informasi kapan mesin perakitan harus diganti. Direktur utama barangkali
tidak akan membutuhkan informasi persediaan komponen (parts) mobil
bulan ini.
2. Peranan Komputer
Peranan komputer dalam sistem informasi semakin berkembang.
Komputer dapat membantu sistem informasi manajemen karena dapat
mengumpulkan, menyimpan, mengorganisasi, serta mendistribusikan
informasi dan data yang besar. Sistem komputer terutama bermanfaat dan
efektif apabila (1) ada jumlah data rutin yang besar yang akan diproses, (2)
tugas dan kegiatan berulang-ulang, (3) data dan informasi yang besar perlu
disimpan dan diperlukan akses yang cepat untuk data tersebut, (4)
pemrosesan yang cepat dan pencatatan up-to-the-minute (terbaru) merupakan
hal yang penting, serta (5) perlu melakukan perhitungan yang kompleks.
Komputer, meskipun tampaknya kompleks, pada dasarnya mempunyai
struktur yang sederhana. Berikut ini struktur sistem informasi yang
didasarkan pada komputer.
EKMA4116/MODUL 11 11.31
Penyimpanan
disket, tape, CD
Perangkat keras keras terdiri atas input, CPU, dan output. Perangkat
lunak digunakan untuk mengendalikan komputer yang terdiri atas software
aplikasi dan software sistem operasi. Contoh software sistem operasi adalah
DOS, Windows 95, atau OS/2. Sistem operasi tersebut merupakan
“kecerdasan umum” suatu komputer, seperti seorang lulusan SD atau lulusan
universitas, yang pada umumnya mempunyai tingkat kecerdasan umum yang
berbeda. Software aplikasi ditujukan untuk mengerjakan masalah-masalah
khusus, seperti pemrosesan kata (Word Perfect atau WordStart), spreadsheet
(Lotus atau Excel). Jika manajer ingin meyimpan data atau hasil pemrosesan,
manajer dapat menggunakan medium penyimpanan, seperti disket, CD, atau
tape.
a. Operasional
Manajer operasional membutuhkan informasi operasional dengan
karakteristik seperti yang dijelaskan pada tabel di atas. Pengawas mesin harus
tahu kapan saatnya mesin diperbaiki, kapan oli mesin harus diganti, dan
semacamnya. Informasi harus detail dan tepat waktu untuk mendukung
keputusan yang akan diambil oleh pengawas mesin tersebut.
b. Manajer menengah
Manajer menengah berada di antara manajer operasional dan manajer
puncak. Manajer divisi, sebagai contoh, tidak perlu tahu kapan oli mesin
harus diganti. Akan tetapi, dia membutuhkan informasi mesin mana yang
paling produktif atau yang paling efisien. Dia juga membutuhkan informasi
mengapa penjualan divisinya turun atau naik. Sebagian informasi tersebut
diperoleh dari luar organisasi.
c. Manajer puncak
Informasi yang datang ke manajer puncak merupakan informasi
ringkasan dan mencakup organisasi secara keseluruhan. Manajer puncak
perlu mengetahui divisi mana yang mempunyai prospek paling baik di masa
mendatang. Karena itu, dia membutuhkan informasi mengenai kondisi
EKMA4116/MODUL 11 11.33
Definisi Problem
Desain Konseptual
Hardware Software
Implementasi
Monitor
bentuk bagan aliran (flow-chart) yang menjelaskan input untuk sistem ini,
kaitan sistem ini dengan subsistem yang lain, proses dalam subsistem yang
akan dibuat, dan output yang akan dihasilkan. Misalkan, organisasi akan
membuat sistem pemrosesan order barang. Bagan berikut ini
menggambarkan order barang dan kaitannya dengan subsistem yang lain.
Order Pembelian
Pelanggan Bagian Pengiriman
Order yang
Penolakan Order
Diterima
Pembayaran
Pemasukan
Order
Piutang Penagihan
Pemberitahuan
Barang Kirim
Tembusan Kuitansi Data
Pembelian
C. MENINGKATKAN SIM
D. IMPLEMENTASI SIM
1. Beberapa Hambatan
Ada lima faktor yang menyebabkan organisasi tidak mendukung sistem
informasi manajemen. Kelima faktor tersebut sebagai berikut.
a. Apakah SIM mengganggu batas-batas departemen yang ada? Jika ya,
ada kemungkinan penolakan oleh anggota organisasi. Sebagai contoh,
dengan SIM yang baru, kemungkinan departemen pemasaran harus
membagi informasi dengan departemen lainnya: produksi dan keuangan.
Manajer pemasaran barangkali tidak siap dengan kemungkinan tersebut.
b. Apakah SIM mengganggu jaringan komunikasi informal? Melalui
penggunaan komputer, memo atau berita lainnya dapat dikirimkan
melalui komputer. Internet atau e-mail tentunya mengubah pola
komunikasi tradisional yang lebih personal. Beberapa anggota organisasi
barangkali tidak menyukai hal tersebut.
c. Apakah SIM menentang karakteristik individu yang spesifik? Anggota
organisasi yang lama akan cenderung lebih sulit beradaptasi terhadap
penggunaan SIM. Sebagai contoh, jika dengan masuknya SIM manajer
merasa tidak lagi “dibutuhkan” karena kemampuannya dapat digantikan
oleh komputer, dia akan menentang SIM.
d. Apakah SIM didukung oleh budaya organisasi? Jika tidak, organisasi
cenderung menghambat SIM. Manajer dalam hal ini bisa mengurangi
hambatan tersebut dengan menjaga komunikasi yang terbuka. Budaya
saling memercayai, jika berhasil dikembangkan melalui komunikasi
terbuka, akan mengurangi hambatan terhadap SIM.
e. Apakah karyawan terlibat dalam perubahan tersebut? Keterlibatan akan
meningkatkan komitmen. Hal itu juga belaku untuk perubahan SIM.
EKMA4116/MODUL 11 11.43
informasi barang yang ada, barang yang akan datang. Jika karyawan bagian
pemasaran memperoleh order barang, dia dapat memperoleh data dari sistem
tersebut dalam waktu satu menit. SIM untuk suatu universitas barangkali
akan menampilkan mata kuliah yang ditawarkan, dosen pengajar, jumlah
kredit. Mahasiswa yang akan melakukan pendaftaran dapat menekan tombol
komputer dan memperoleh informasi yang diinginkan. SIM suatu
supermarket dengan jenis barang ribuan mengelola data persediaan barang
yang ada, dan penjualan yang terjadi. Apabila persediaan barang yang ada
mendekati batas bawah, sistem tersebut secara otomatis dapat menghasilkan
surat order barang tersebut. Dengan cara tersebut efisiensi pengelolaan
barang dapat ditingkatkan.
LA TIHA N
Baca bagian A dan B dari kegiatan belajar ini. Pelajari dengan saksama.
Kemudian, digabungkan dengan pengetahuan Anda mengenai komputer dan
perangkat lunaknya, jawab pertanyaan dalam latihan tersebut.
RA NG K UMA N
Informasi merupakan sumberdaya yang harus dikelola agar
organisasi mempunyai keunggulan kompetitif. Informasi yang
bermanfaat mempunyai ciri akurat, tepat waktu, lengkap, dan relevan.
Meskipun SIM tidak harus melibatkan komputer, tetapi penggunaan
komputer yang semakin meluas mengharuskan SIM terlibat dengan
komputer. Jenis informasi yang dibutuhkan berbeda tergantung tingkatan
manajemen. Manajemen puncak lebih banyak membutuhkan informasi
strategis yang terutama datang dari luar organisasi. Sedangkan manajer
bawah membutuhkan lebih banyak informasi operasional yang datang
terutama dari internal organisasi.
Desain SIM melibatkan beberapa langkah, yaitu definisi problem;
desain konseptual; desain operasional yang meliputi desain perangkat
keras dan lunak secara detail; implementasi yang meliputi integrasi, tes
sistem, dan modifikasi, serta dokumentasi dan pelatihan; dan monitoring.
Jika suatu SIM menjadi berkurang efektivitasnya karena perubahan yang
terjadi, efektivitas SIM dapat ditingkatkan lebih lanjut. Manajer
diharapkan dapat mengenali gejala-gejala ketidakcukupan SIM.
Dalam pelaksanaan SIM, manajer diharapkan memahami hambatan-
hambatan efektivitas pelaksanaannya. Hambatan atau tantangan anggota
organisasi dapat berupa agresi, proyeksi, dan penghindaran. Jenis-jenis
SIM secara kronologis adalah EDP/TPS, SIM, DSS, EIS, Expert System
dan AI. Semakin lama proporsi pemecahan masalah oleh komputer
semakin besar. Manajer diharapkan mengenali keterbatasan SIM.
11.52 Manajemen
TE S F O RMA TIF 2
KASUS
RESTORAN ECO
Restoran Eco sudah berdiri sejak 10 tahun yang lalu. Restoran ini berada
di jalan yang cukup strategis. Restoran ini menawarkan beberapa menu,
seperti mie ayam rebus, mie goring, naso goreng, cap cay, dan menu
semacamnya. Akhir-akhir ini laba restoran semakin menurun. Penurunan
tersebut bisa dikarenakan banyak hal, seperti pengurangan jumlah pelanggan
yang bisa dikarenakan semakin banyaknya persaingan, pelayanan yang
terlalu lama, harga yang terlalu mahal, masakan yang kurang enak
dibandingkan pesaingnya. Penurunan laba juga bisa diakibatkan
membengkaknya biaya operasional, seperti bahan baku yang cepat
membusuk sebelum dimanfaatkan, biaya tenaga kerja, lainnya, atau
gabungan dari berbagai faktor tersebut Pemilik restoran belum tahu dengan
pasti penyebabnya.
Pertanyaan
Daftar Pustaka
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.
Kegiatan Belajar 1
Kewirausahaan
A. KEWIRAUSAHAAN
1. Pengertian
Pengertian wirausahawan akan lebih jelas apabila dibedakan dengan
manajer suatu organisasi. Wirausahawan merintis usaha dari kecil,
mengembangkan usaha sampai besar, gesit memanfaatkan kesempatan yang
muncul, dan berani mengambil risiko. Selanjutnya, manajer memasuki
organisasi setelah besar, mempunyai keterampilan manajerial yang lebih
baik, dapat mengelola sumber daya dengan lebih baik, dan berhati-hati
terhadap risiko. Pada umumnya, suatu organisasi perusahaan dirintis oleh
seorang entrepreuner sampai menjadi besar. Sesudah besar, persoalan
organisasi menjadi semakin kompleks, tidak hanya persoalan bagaimana
memanfaatkan peluang pasar, tetapi bagaimana mengelola sumber daya yang
kompleks. Entrepreuner biasanya tidak mempunyai keterampilan manajerial
12.4 Manajemen
semacam ini. Pada saat itu, seorang manajer dibawa masuk mengelola
organisasi yang sudah besar. Perjalanan semacam itu dapat dilihat dari
perjalanan beberapa organisasi. Sebagai contoh, Apple Computer didirikan
oleh Steve Jobs dan Steve Wozniak. Setelah organisasi menjadi semakin
besar, terjadi pergolakan yang membuat masuknya manajer dari Pepsi Co.,
yaitu John Sculley, yang mempunyai keterampilan manajerial yang lebih
baik. Di Indonesia, dapat dilihat contoh serupa, yaitu ketika Bakrie
membawa Tanri Abeng menjadi CEO Bakrie Brothers.
Wirausahawan mempunyai inisiatif memulai suatu proses produksi,
sementara manajer menjalankan proses produksi. Manajer menjalankan
koordinasi proses produksi yang sedang berjalan, yang dapat digambarkan
sebagai kegiatan yang terus-menerus (continual), sementara wirausahawan
merupakan fenomena diskontinu, yaitu muncul untuk memulai (inisiatif)
proses produksi, kemudian menghilang sampai muncul kembali untuk
memulai proses produksi yang lain. Wirausahawan menganggap perubahan
sebagai suatu hal yang biasa dan sehat. Biasanya, mereka tidak menciptakan
sesuatu yang baru, tetapi mereka selalu mencari perubahan, menanggapi
perubahan tersebut, dan mengeksploitasi perubahan tersebut sebagai suatu
kesempatan.
Kewirausahaan merupakan topik yang populer saat ini, tidak demikian
halnya pada masa lalu. Pada tahun 1960-an, perhatian ahli manajemen lebih
terfokus pada usaha atau organisasi besar. Juga perhatian ekonom lebih
terfokus pada manajemen permintaan (demand), bukan pada penawaran
(supply), bidang yang disediakan oleh wirausahawan. Persoalan produktivitas
yang tumbuh lambat membuat perhatian terhadap kemampuan suplai
meningkat. Beberapa sektor usaha mempunyai tingkat pertumbuhan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri. Sektor usaha yang
tumbuh cepat tersebut ditandai oleh usaha kecil yang didirikan oleh
wirausahawan yang ingin mengubah dunia bisnis. Perhatian terhadap
kewirausahaan meningkat dan mereka mempunyai posisi yang setingkat
dengan pahlawan atau negarawan karena mereka memberi kontribusi penting
terhadap perkembangan ekonomi.
a. Meningkatkan produktivitas
Dengan menggunakan metode baru, wirausahawan dapat meningkatkan
produktivitas.
b. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan pekerjaan
Wirausahawan serta usaha kecil memberikan lapangan kerja yang cukup
besar sehingga dapat memberi kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
c. Menciptakan teknologi baru dan menciptakan produk dan jasa baru
Banyak wirausahawan yang memanfaatkan peluang dengan menciptakan
produk atau jasa baru. Kalaupun mereka masih mempertahankan produk
lama, produk tersebut merupakan produk yang sudah diperbaiki.
Wirausahawan juga banyak yang mengembangkan teknologi baru untuk
memproduksi barang. Sebagai contoh, Henry Ford memelopori lini perakitan
massal untuk mobil, McDonald’s memopulerkan lini “perakitan” pada usaha
makanan (fast food).
d. Mendorong inovasi
Meskipun biasanya mereka tidak menciptakan sesuatu yang baru (bukan
inventor), mereka dapat mengembangkan metode atau produk yang inovatif.
Henry Ford bukan yang pertama membuat mobil, tetapi dia yang memelopori
lini perakitan massal. Microsoft bukan yang pertama kali membuat sistem
operasi yang akrab dan mudah dipakai, Apple yang membuatnya pertama
kali. Akan tetapi, Microsoft yang memopulerkan sistem operasi semacam itu
di komputer PC.
e. Membantu organisasi bisnis yang besar
Bisnis yang besar sering kali memperoleh komponen dari perusahaan
kecil yang memproduksi komponen tersebut. Perusahaan besar tidak
memproduksi komponen tersebut karena tidak terlalu efisien memproduksi
komponen yang kecil dengan pasar yang kecil.
a. Variabel ekonomi
Kewirausahaan berhubungan erat dengan perubahan ekonomi. Faktor-
faktor yang memengaruhi perkembangan ekonomi juga akan memengaruhi
perkembangan kewirausahaan. Dua variabel yang penting dalam hal ini, yaitu
insentif pasar dan besarnya modal suatu masyarakat. Insentif pasar
memungkinkan wirausahawan memperoleh balasan yang adil. Hal ini akan
semakin mendorong kewirausahaan. Sebagai contoh, Henry Ford, William
Gates, Andrew Carnegie, dan John D. Rockefeller menjadi kaya raya dengan
berwirausaha. Perubahan sistem ekonomi dari sistem sentralisasi menjadi
sistem pasar diharapkan dapat mendorong kewirausahaan lebih lanjut. Hal
berikutnya adalah besarnya modal suatu masyarakat. Modal diperlukan untuk
menjalankan usaha. Modal dapat ditentukan oleh bank atau tabungan
masyarakat. Semakin tinggi tabungan masyarakat, semakin tinggi
perkembangan ekonomi yang diharapkan, dan semakin tinggi perkembangan
kewirausahaan. Suatu penelitian secara cross-section menunjukkan bahwa
variabel yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi adalah proporsi investasi
terhadap GDP (gross domestic product) suatu negara. Negara dengan
proporsi yang tinggi mempunyai pertumbuhan ekonomi yang tinggi.
Selanjutnya, faktor keterbukaan ekonomi dan stabilitas politik menentukan
tingkat investasi suatu negara. Negara yang terbuka sistem ekonominya
memungkinkan pertukaran barang modal dengan lebih mudah. Sementara itu,
stabilitas politik yang baik menyebabkan investasi dapat dilakukan dengan
kontinu dan semakin menarik investasi asing lebih lanjut.
b. Variabel sosial
Faktor sosial juga memengaruhi perkembangan kewirausahaan. Negara
tertentu, misal Amerika Serikat, sangat kondusif untuk perkembangan
tersebut. Karena itu, sering terdengar istilah American dream yang pada
dasarnya mengacu pada impian masyarakat Amerika untuk memperoleh
sukses hidup. Banyak sekali organisasi bisnis besar yang bermula dari usaha
kecil dan banyak wirausahawan muda yang merintis usaha sejak kecil. Steve
Jobs mendirikan Apple pada waktu usianya 21 tahun, William Gates
mendirikan Microsoft pada umur awal 20-an. Berikut ini contoh usaha yang
sukses di Amerika Serikat.
EKMA4116/MODUL 12 12.7
(kasta) tertentu. Meskipun saat ini kasta tersebut tidak lagi sekuat zaman
dulu, di desa kasta tersebut masih terasa. Wirausahawan cenderung kurang
berkembang di masyarakat semacam itu. Akan tetapi, orang India yang
tinggal di Amerika Serikat melihat kesempatan yang begitu luas dan
mobilitas yang tinggi. Sebagai pendatang, mereka juga dapat melihat
kesempatan lebih baik dibandingkan mereka yang sudah mapan di Amerika
Serikat. Orang India di Amerika Serikat mempunyai tingkat kewirausahaan
yang lebih tinggi dibandingkan orang India di India.
Kemauan menjadi
wirausahawan
Dorongan, menghilangkan
halangan, fasilitator, bisa
menggerakkan orang ini ke atas
Kecil kemungkinan menjadi
wirausahawan Pengalaman tahunan dan
Rendah
Rendah Tinggi
Kemampuan
Gambar 12.1 wirausaha
Matriks Kemauan dan Kemampuan Berwiraswasta
EKMA4116/MODUL 12 12.11
Dari matriks tersebut, tampak bahwa kondisi ideal adalah kuadran atas
kanan, yaitu seseorang mempunyai kemauan dan kemampuan menjadi
wiraswasta. Akan tetapi, orang semacam itu tidak banyak. Orang di kuadran
atas kiri atau bawah kanan dapat digerakkan menuju kuadran kanan atas
melalui beberapa cara, seperti pendidikan atau pengalaman yang lama dan
bergabung dengan orang dari kuadran lain. Sementara itu, orang dari kuadran
kiri bawah mempunyai kemungkinan yang kecil menjadi seorang
wirausahawan yang berhasil.
B. PROSES KEWIRAUSAHAAN
c. Waralaba (franchising )
Waralaba merupakan bentuk usaha yang semakin populer. Waralaba
merupakan perjanjian lisensi antara perusahaan pusat dan dealer (franchisor)
yang menjalankan lisensi tersebut. Dalam kontrak bisnis semacam ini, ada
dua pihak yang terlibat: franchisor dan franchisee. Franchisor memegang
nama/merek tertentu, sedangkan franchisee menjalankan bisnis dengan
menggunakan merek/nama tersebut. Contoh bentuk waralaba yang paling
populer barangkali fast-food McDonald’s. Perusahaan pusat (franchisor)
mengizinkan penggunaan nama/produk/jasa oleh dealer sesuai dengan
perjanjian berikut ini.
5. Bentuk Organisasi
Setelah wiraswasta memasuki pasar, wiraswasta dapat memilih beberapa
bentuk organisasi: usaha perorangan, firma atau partnership yang dapat
terdiri atas partnership aktif dan pasif, serta perseroan. Masing-masing
mempunyai kelebihan dan kelemahan masing-masing.
a. Usaha perorangan
Jenis usaha ini paling sederhana karena tidak banyak diperlukan
prosedur formal. Kewajiban yang ditanggung wiraswasta tidak terbatas
sampai kekayaan pribadi. Apabila pemilik meninggal dunia, usahanya akan
berakhir. Usaha tersebut dapat dijual/transfer setiap saat, sedangkan modal
biasanya datang dari pribadi pendirinya. Manajemen usaha perorangan cukup
bebas karena tidak diawasi oleh badan tertentu.
b. Firma atau partnership
Firma merupakan gabungan beberapa orang yang menjadi partner. Jika
ada partner yang hanya memasok modal, tidak ikut campur tangan dalam
pengelolaan operasional; partner tersebut dinamakan partner pasif.
Kewajiban partner tidak terbatas, yang berarti sampai pada kekayaan pribadi.
Firma dapat pula berhenti atau bubar dengan kematian salah satu partner atau
keputusan berhenti salah satu partner. Partner menjual bagiannya ke pihak
luar atas persetujuan lainnya. Manajemen firma cukup bebas dalam arti tidak
12.16 Manajemen
diawasi oleh lembaga atau badan tertentu. Adapun modal datang dari para
partner.
c. Perseroan
Jenis usaha ini paling kompleks, tetapi mempunyai kesempatan
berkembang lebih besar karena dapat memanfaatkan modal yang lebih besar.
Modal datang dari pemegang saham dan kewajiban terbatas hanya sampai
pada modal yang disetorkan. Jika terjadi kebangkrutan, kewajiban tidak
berlanjut sampai ke kekayaan pribadi. Umur perseroan dapat disepakati tidak
terbatas atau ditentukan selama jangka waktu tertentu, tergantung apa yang
dicantumkan di anggaran dasar. Saham dapat dijual atau diperdagangkan di
bursa efek untuk yang go-public. Manajemen perseroan diawasi oleh dewan
komisaris atau badan sejenisnya yang biasanya mewakili pemegang saham.
Investasi pemegang saham dilakukan dengan menyetor modal saham atau
membeli saham.
Kualifikasi Pribadi
Kurangnya pengetahuan bisnis
Tidak mau bekerja terlalu keras
Tidak mau mendelegasikan tugas dan wewenang
Ketidakmampuan memelihara hubungan baik dengan konsumen
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Wiraswasta sering dibedakan dengan manajer. Wiraswasta memulai
usaha baru, sedangkan manajer menjalankan usaha yang sudah berjalan.
Wirausahawan mempunyai inisiatif merintis usaha dari awal, gesit
memanfaatkan peluang, dan berani mengambil risiko. Sementara itu,
manajer mempunyai keterampilan manajerial yang baik dan berhati-hati
mengambil risiko. Wiraswasta mempunyai beberapa manfaat, seperti
menaikkan produktivitas, mendorong inovasi, menciptakan lapangan
kerja, dan membantu organisasi yang besar. Kewirausahaan dipengaruhi
oleh variabel lingkungan dan faktor psikologis/sosiologis. Variabel
ekonomi, sosial, dan politik yang kondusif dapat mendorong tumbuhnya
kewirausahaan. Dari segi psikologis, wiraswasta mempunyai ciri n-Ach
yang tinggi, pengendalian diri yang tinggi, berani mengambil risiko,
biasa mengambil keputusan berdasarkan informasi yang tidak jelas atau
tidak lengkap, dan mempunyai perilaku tipe A yang tinggi.
Kewirausahaan dimulai dari ide dan kesempatan bisnis yang terlihat
dengan jeli oleh wiraswasta. Ada beberapa hambatan yang menghalangi
terwujudnya usaha baru. Dalam memulai usahanya, wiraswasta dapat
membangun perusahaan baru, membeli perusahaan yang sudah ada, atau
membeli waralaba. Bentuk usaha yang dipilih dapat berupa usaha
12.22 Manajemen
TE S F O RMA TIF 1
Kegiatan Belajar 2
2. Proses Kreativitas
Proses kreativitas bisa digambarkan melalui tahapan (1) persiapan, (2)
inkubasi dan pencerahan, serta (3) verifikasi.
a. Persiapan
Tahap ini menjadi awal dari proses kreativitas. Tahap persiapan bisa
berupa persiapan secara formal ataupun persiapan secara informal. Sebagai
contoh, saat ini banyak ilmuwan yang juga calon penemu (inovator) yang
mengambil kuliah di universitas (misal mengambil program doktoral yang
mengajarkan penelitian). Melalui kelas formal tersebut, mereka diarahkan
untuk meneliti topik tertentu dan menemukan sesuatu yang baru. Beberapa
penemu lain, terutama penemu zaman dulu, tidak mempunyai latar belakang
pendidikan formal. Keingintahuan dan ketekunan mereka serta berinteraksi
dengan lingkungan mendorong mereka melakukan penelitian sampai
menemukan sesuatu yang baru. Pendidikan formal diharapkan lebih
mempercepat proses kreativitas karena calon inovator bisa belajar lebih
12.26 Manajemen
sistematis dan lebih terarah sehingga bisa mengurangi biaya dan energi yang
diperlukan untuk melakukan inovasi.
c. Verifikasi
Pada tahap ini, ide baru atau pencerahan yang muncul diuji lebih lanjut,
untuk menguji apakah pencerahan tersebut memang benar-benar kuat dan
bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi inovasi yang bermanfaat. Banyak
verifikasi ide baru dilakukan melalui pengujian eksperimen atau pengujian
ilmiah. Verifikasi bisa dilanjutkan menjadi prototipe produk yang kemudian
bisa diuji di pasar untuk melihat apakah pasar (konsumen) bisa menerima
produk tersebut. Jika pasar memberikan respons yang positif, prototipe
tersebut bisa dikembangkan menjadi produk yang dibuat secara massal.
B. INOVASI ORGANISASI
1. Tipe-tipe Inovasi
Inovasi dikelompokkan dalam beberapa kategroi, yaitu (1) inovasi
radikal dan kecil (incremental), (2) inovasi manajerial dan teknis, serta (3)
inovasi produk dan proses.
EKMA4116/MODUL 12 12.27
tujuan yang jelas, yaitu memproduksi produk yang akan dijual ke pasar. Pada
waktu produk sudah mencapai tahap dewasa atau penurunan, inovasi proses
barangkali akan terasa lebih penting. Pada tahap ini, perusahaan memerlukan
cara dan metode produksi serta pemasaran barang yang lebih efisien dan
efektif. Efisiensi dan efektivitas tersebut akan meningkatkan margin karena
sisi penjualan produk sudah semakin terbatas pada tahap dewasa dan
penurunan. Jepang dikenal sebagai negara yang ahli melakukan inovasi
produk. Pemenang nobel di bidang ilmu pengetahuan (fisika, kimia, dan
lainnya) kebanyakan berasal dari Amerika Serikat. Meskipun Jepang tidak
memenangkan hadiah nobel, banyak produk yang mereka hasilkan sukses di
pasar. Sebagai contoh, di bidang otomotif, merek Toyota, Honda, dan Nissan
merajai pasar mobil dunia. Di bidang kamera, Canon dan Nikon
mengalahkan produsen kamera Amerika Serikat.
2. Tahapan Inovasi
Tahapan inovasi dalam organisasi mencakup (1) pencarian ide, (2)
pengembangan ide, dan (3) impelementasi.
a. Pencarian ide
Ide-ide baru bisa muncul dari lingkungan, konsumen, internal, pesaing,
distributor dan pemasok, dan lainnya.
1) Lingkungan
Ide-ide baru bisa berasal dari interaksi antara internal perusahaan dan
lingkungannya. Sebagai contoh, ide-ide baru bisa muncul dari perubahan
lingkungan. Teknologi internet mendorong Dell untuk mengembangkan
strategi penjualan komputer langsung ke konsumen dengan
menggunakan internet. Cara ini berbeda dengan produsen komputer lain
yang menggunakan jalur distribusi konvensional, misal menggunakan
toko komputer. Produsen komputer lain memproduksi komputer,
kemudian mengirimkan ke toko komputer. Konsumen datang ke toko
komputer tersebut. Sebagai konsekuensinya, produsen komputer tersebut
harus menyediakan persediaan komputer. Dell mengambil jalur lain,
yaitu internet. Konsumen bisa masuk ke website Dell. Kemudian,
konsumen bisa memilih-milih spesifikasi yang mereka inginkan, misal
prosesor Intel Pentium, memori, hard-drive, lebar monitor, dan
sebagainya. Setelah selesai dengan pilihannya, harga komputer akan
EKMA4116/MODUL 12 12.29
b. Pengembangan ide
Setelah ide baru muncul, tahap berikutnya adalah mengembangkan ide
baru tersebut ke dalam produk yang nyata dan bisa bekerja (fungsional).
Berbeda dengan tahap sebelumnya yang lebih banyak memerlukan interaksi
EKMA4116/MODUL 12 12.31
dengan dunia luar, tahap ini memfokuskan pada kondisi internal perusahaan.
Budaya, proses, nilai, dan karakteristik tertentu dari organisasi akan sangat
menentukan kesuksesan tahap ini.
Sebagai contoh, organisasi yang birokratis barangkali akan cenderung
memperlambat proses pengembangan ide sehingga akan memperkecil
kemungkinan keberhasilan tahap ini. Tahapan ini diperlukan karena ide baru
tidak semuanya layak dikembangkan lebih lanjut. Diperkirakan hanya satu
dari lima puluh ide bisnis yang layak secara komersial. Bagan berikut ini
menunjukkan bahwa dari sekian banyak ide baru, hanya satu yang akhirnya
layak diluncurkan ke pasar.
produk rokok tanpa asap yang mereka kembangkan tidak pernah berhasil
menjadi produk jadi. Setelah mengalami kerugian besar, perusahaan baru
memutuskan untuk tidak meneruskan proyek rokok tanpa asap. Jika
perusahaan-perusahaan tersebut sudah melakukan studi yang benar pada
tahap ini, barangkali kerugian sebesar itu bisa dihindari. Tabel berikut ini
menunjukkan tingkat kegagalan produk.
c. Impelementasi
Tahap berikutnya adalah tahap implementasi. Di tahap ini, produk yang
sudah jadi diluncurkan ke pasar (konsumen). Untuk produk manufaktur,
tahapan ini mencakup langkah-langkah, seperti produksi, uji pasar,
pemasangan, promosi, jasa konsultasi, dan pelayanan purnajual. Sama seperti
langkah sebelumnya, tahap implementasi tidak menjamin produk akan selalu
sukses di pasar. Sebagai contoh, di perusahaan 3M, hanya 60% ide produk
baru tidak berhasil di pasar. Tabel berikut ini menunjukkan tingkat kegagalan
di pasar.
Sering kali investasi pada produk baru atau mesin baru menghasilkan
kerugian jangka pendek meskipun dalam jangka panjang, investasi pada
produk atau mesin baru diperlukan untuk menjaga daya saing perusahaan.
Karena itu, perusahaan harus selalu menyeimbangkan antara kebutuhan
jangka pendek (laba jangka pendek) dan kebutuhan jangka panjang (laba
jangka panjang). Investor di Amerika Serikat sering kali digambarkan
sebagai investor yang kurang sabar. Mereka mengevaluasi kinerja perusahaan
setiap triwulan. Tekanan dari investor yang berorientasi jangka pendek
tersebut menyebabkan perusahaan Amerika Serikat banyak yang
menghindari kegiatan investasi (membeli mesin baru) karena kegiatan
investasi tersebut akan menurunkan laba perusahaan saat ini. Sebagai
akibatnya, daya saing jangka panjang perusahaan akan mengalami penurunan
EKMA4116/MODUL 12 12.33
LA TIHA N
RA NG K UMA N
Kegiatan belajar ini membicarakan kreativitas dan inovasi dalam
organisasi. Organisasi memerlukan individu yang kreatif karena mereka
bisa memajukan organisasi. Kreativitas adalah kemampuan
menghasilkan ide-ide baru. Kreativitas perlu diubah menjadi inovasi
dalam organisasi. Ada beberapa tipe inovasi, seperti inovasi radikal dan
12.36 Manajemen
TE S F O RMA TIF 2
4) Inovasi dengan menambah fitur baru dalam suatu produk lebih tepat
dikategorikan sebagai ….
A. inovasi radikal
B. inovasi manajerial
C. inovasi proses
D. inovasi incremental
KASUS
Bapak Wahyu dan Ibu Ratna adalah pasangan suami istri yang sudah
bekerja semuanya. Pak Wahyu bekerja sebagai karyawan perusahaan BUMN,
sedangkan ibu Ratna bekerja sebagai PNS di Pemda Semarang. Keduanya
mempunyai dua orang anak yang masih kecil, yang berumur 6 tahun dan 3
tahun. Penghasilan Pak Wahyu bisa mencapai Rp10 juta per bulan,
sedangkan penghasilan Ibu Ratna bisa mencapai Rp5 juta per bulan. Saat ini,
mereka sudah mempunyai tabungan senilai Rp120 juta.
Pak Wahyu dan Ibu Ratna saat ini sedang mempertimbangkan untuk
terjun ke dunia bisnis. Mereka merasa bahwa kebutuhan keuangan semakin
lama akan semakin meningkat. Apalagi jika kedua anak mereka mulai
menginjak besar dan mulai kuliah di perguruan tinggi. Karena itu, terjun ke
dunia bisnis merupakan alternatif yang menarik. Sayangnya, keduanya tidak
mempunyai latar belakang keluarga dan pengalaman bisnis. Orang tua dan
semua saudara Pak Wahyu menjadi karyawan, baik sebagai PNS maupun
sebagai pegawai swasta. Ibu Ratna juga mempunyai latar belakang yang
sama. Di samping itu, Pak Wahyu dan Ibu Ratna tidak ingin meninggalkan
pekerjaan mereka yang sekarang ini. Mereka merasa bahwa pekerjaan yang
sudah didapat dengan susah payah akan sangat sayang kalau ditinggalkan.
Pak Wahyu sudah bekerja selama 25 tahun, sedangkan Ibu Wahyu sudah
bekerja selama 20 tahun. Dengan latar belakang seperti itu, pilihan bisnis
mereka jatuh pada usaha waralaba (franchise). Waralaba diharapkan bisa
mengakomodasi pertimbangan-pertimbangan mereka. Mereka berharap,
melalui waralaba, mereka bisa mempunyai kegiatan bisnis, mengembangkan
pengalaman bisnis, dan tanpa meninggalkan pekerjaan mereka yang sekarang
ini.
Mereka tertarik untuk memperoleh waralaba usaha makanan. Mereka
berpikir bahwa makanan merupakan kebutuhan sehari-hari setiap orang.
Karena itu, orang akan selalu mencari makanan. Mereka mencoba mencari
tahu informasi dan menemukan dua kesempatan waralaba di bidang
makanan, yaitu mi ayam dan donat kentang. Perincian tawaran masing-
masing waralaba tersebut bisa dilihat berikut ini (sumber
http://www.waralabaku.com). Pak Wahyu dan Ibu Ratna memikirkan dengan
serius tawaran kedua waralaba tersebut. Mereka ingin menghitung-hitung
EKMA4116/MODUL 12 12.41
1. Overview
Kami adalah usaha yang bergerak di bidang makanan yang baru berdiri
dan berencana untuk berbagi dengan siapa saja yang ingin memperoleh
pemasukan tambahan atau membantu anak, keluarga, saudara, pembantu, dan
karyawan di tempat Anda tinggal ataupun lingkungan pekerjaan. Usaha kami
ini dibangun dengan cara syariah dengan mengedepankan kejujuran dan
amanah dalam melaksanakan usaha. Dengan adanya usaha ini, diharapkan
akan dapat membantu orang-orang di sekitar kita dengan cara menyerap
banyak tenaga, selain mendapatkan laba dari usaha yang dirintis melalui
usaha ini.
Saat ini, kami mempunyai usaha bernama Warung Bakmi-Ku, berdiri
sejak 2 Oktober 2008 dan berawal dari hanya berjualan mi ayam. Hal yang
menonjol dari usaha kami adalah mi kami dibuat sendiri dengan resep
istimewa yang tidak menggunakan pengawet dan bahan kimia serta dijamin
halal yang merupakan warisan teman-teman kami yang sudah malang
melintang di dunia makanan. Pada April 2009, kami berkembang tidak hanya
berjualan mi ayam, tetapi sudah merambah menjadi makanan chinese food
sampai sekarang.
Alhamdulillah pada awal tahun 2010, usaha kami memperoleh hasil
yang cukup menggembirakan sehingga pada Juni 2010 ini kami berencana
untuk mengembangkan usaha melalui kerja sama dengan siapa saja atas nama
dagang MIE AYAM Grobakan.
Buat Anda yang ingin membuka
usaha mi ayam di sekitar tempat
tinggal Anda dengan keuntungan
minimum kurang lebih Rp600 ribu—
Rp4 juta/bulan untuk satu gerobak
(tergantung penjualan), usaha ini
berisiko kecil dan tidak harus
membuka kios yang membutuhkan
12.42 Manajemen
5. Tipe Investasi
Bagi Anda yang ingin memulai usaha ini, kami menawarkan sistem
penawaran berikut.
a. Sebagai mitra
Bekerja sama dengan modal yang kecil (Rp7.500.000).
Mitra dapat mencantumkan subnama dagang di bawah nama dagang
MIE AYAM Grobakan.
Semua biaya produksi ditanggung oleh mitra. Setiap mitra hanya
membeli mi mentah dari kami.
Setiap mitra diperkenankan untuk membuka cabang lagi. Dengan
catatan, membeli kemitraan kembali dari Mie Ayam Grobakan.
Memberikan strategi promosi yang jitu agar pelanggan mau
mencoba dan menikmati MIE AYAM Grobakan.
12.44 Manajemen
Untuk saat ini, kami masih berkonsentrasi untuk empat menu tersebut,
nantinya kami akan terus mengembangkan menu yang ada dalam rangka
memajukan usaha kami dan mitra MIE AYAM Grobakan.
8. POTENSI KEUNTUNGAN
3 Pengeluaran
Mi yam, minimum 25 5,000 Rp 125,000
Teh Botol 25 1,375 Rp 34,375
Bakso (3 buah) 10 1,500 Rp 11,000
Pangsit rebus (2 buah) 10 750 Rp 7,500
Subtotal pengeluaran per hari Rp 177,875
B. DONAT KENTANG
Jumlah Gerai
50
P-DO adalah produk donat yang menggunakan kentang sebagai bahan
utamanya, hadir dengan konsep booth. Dengan harga jual yang terjangkau,
semua golongan rasa khas donat tradisional Indonesia sangat diminati
sebagai makanan selingan(snack), bias juga dijadikan sebagai oleh-oleh
keluarga. P-DO merupakan produsen donat yang pertama memvariasikan
donat tradisonal )donat dengan taburan gula halus putih dengan gula tabor
aneka rasa buah (coklat, Melon, Strawbery, orange, mocca). Target market
yang disasar adalah semua golongan usia. Lokasi yang strategis merupakan
salah satu kunci kesuksesan usaha penjualan snack, karena itu P-DO
menuliskan lokasi yang disarankan seperti table berikut ini.
Daftar Pustaka
Gross, Danie. 1996. Forbes Greatest Business Stories of All Time. New
York: Wiley & Sons.
Hamburg, Morris. 1987. Statistical Analysis for Decision Making. San Diego:
Hartcourt.