Anda di halaman 1dari 15

FAKULTAS BISNIS DAN ILMU SOSIAL

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Ketentuan
Umum
Perpajakan
NPWP
Tata Cara Pembayaran
Pajak
Kode Mata Kuliah: W1219009
TatapMuka
Fakultas : BISNIS DAN ILMU SOSIAL Disusun Oleh:

Program Studi : Akuntansi 02 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CPAM, CPAF

2020 Perpajakan
2 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
ABSTRAK TUJUAN

 Ketentuan mengenai Kemampuan berpartisipasi Setelah membaca modul ini,


penerbitan NPWP secara dalam diskusi dan mahasiswa diharapkan mampu
jabatan dan pengukuhan sistematika penyusunan untuk :
PKP secara jabatan diatur tugas berkaitan dengan
dalam Pasal 2 ayat (4) UU KUP
Kemampuan berpartisipasi
KUP
dalam diskusi dan sistematika
penyusunan tugas berkaitan
dengan KUP

2020 Perpajakan
3 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Pengantar Perpajakan
PENDAHULUAN
KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN
Hak & Kewajiban Wajib Pajak

Guna mendukung system perpajakan agar berjalan dengan baik, terdapat kewajiban dan hak-
hak yang dimiliki Wajib Pajak.

Hak-Hak Wajib Pajak

1. Mendapatkan pelayanan, pembinaan, dan penyuluhan pajak.

2. Memperpanjang penyampaian SPT.

3. Membetulkan SPT.

4. Memperoleh kelebihan pembayaran pajak.

5. Mengajukan keberatan dan banding.

6. Mengajukan permohonan angsuran pembayaran pajak dan penundaan pembayaran


pajak.

7. Mengurangi penghasilan bruto dengan biaya fiscal.

8. Menggunakan Norma Penghitungan.

9. Memperoleh fasilitas perpajakan.

10. Mengkreditkan Pajak Masukan

11. Menunjuk kuasa.

Pelayanan, Pembinaan dan Penyuluhan

Pelayanan, pembinaan dan penyuluhan pajak diberikan agar ke depan dapat lebih
mengefektifkan self assessment system berjalan dengan baik.

Kelebihan Pembayaran Pajak

Wajib Pajak yang dalam 1 tahun pajak (PPh) atau PKP yang dalam 1 masa pajak (PPN), bila
pajak yang telah dibayar melebihi pajak yang seharusnya terutang dan dilaporkan dalam SPT,
berhak memperoleh pengembalian kelebihan pembayaran pajak tersebut.

2020 Perpajakan
4 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Pengurangan Penghasilan Bruto

Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha, berhak mengurangi penghasilan bruto yang
diterima dengan biaya yang telah dikeluarkan (biaya fiskal yang diatur dalam Pasal 6 UU
PPh).

Norma Penghitungan

Untuk dapat menghitung besarnya kewajiban pajak dalam suatu tahun pajak, pada dasarnya
Wajib Pajak yang melakukan kegiatan usaha/pekerjaan bebas harus membuat Pembukuan.
Untuk Wajib Pajak tertentu, dapat menyelenggarakan Pencatatan dan penghitungan pajak
dilakukan dengan Norma Penghitungan.

Kewajiban Wajib Pajak

1. Mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak dan Pengusaha Kena Pajak.

2. Mengisi dan menyampaikan SPT.

3. Membayar atau menyetor pajak yang terutang.

4. Menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan.

5. Membantu pelaksanaan pemeriksaan pajak.

6. Melakukan pemotongan atau pemungutan pajak.

7. Membuat Faktur Pajak.

8. Melunasi bea meterai.

nya meliputi tempat tinggal dan kantor DJP yang wilayah kerjanya meliputi tempat
kegiatan usaha dilakukan, bagi WP Orang Pribadi pengusaha tertentu.. (Pasal 2 ayat 3 huruf b
UU KUP) WP Orang Pribadi pengusaha tertentu, yaitu WP orang pribadi yang mempunyai
tempat usaha tersebar di beberapa tempat, misalnya pedagang elektronik yang mempunyai
toko di beberapa pusat perbelanjaan, di samping wajib mendaftarkan diri pada kantor DJP
yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal WP, juga diwajibkan mendaftarkan diri pada
kantor DJP yang wilayah kerjanya meliputi tempat kegiatan usaha WP dilakukan.

B. Tempat pelaporan usaha.

WP sebagai PKP melaporkan usahanya ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat
kegiatan usaha WP atau ke KPP tertentu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan.
2020 Perpajakan
5 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
6. Penerbitan NPWP dan/atau Pengukuhan PKP secara jabatan.

Ketentuan mengenai penerbitan NPWP secara jabatan dan pengukuhan PKP secara
jabatan diatur dalam Pasal 2 ayat (4) UU KUP, yang berbunyi : .Dirjen Pajak menerbitkan
NPWP dan/atau mengukuhkan PKP secara jabatan apabila WP atau PKP tidak melaksanakan
kewajibannya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau ayat (2).

Penerbitan NPWP dan/atau pengukuhan PKP secara jabatan dilakukan apabila berdasarkan
data yang diperoleh atau dimiliki oleh Dirjen Pajak ternyata Orang Pribadi atau Badan atau
Pengusaha tsb. telah memenuhi syarat untuk memperoleh NPWP dan/atau dikukuhkan
sebagai PKP.

Kewajiban perpajakan bagi WP yang diterbitkan NPWP dan/atau yang dikukuhkan


sebagai PKP secara jabatan dimulai sejak saat WP memenuhi persyaratan subjektif dan
objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan, paling lama 5
(lima) tahun sebelum diterbitkannya NPWP dan/atau dikukuhkannya sebagai PKP.. (Pasal 2
ayat (4a) UU KUP Misalkan terhadap WP diterbitkan NPWP secara jabatan pada tahun 2008,
maka kewajiban perpajakannya dihitung sejak tahun 2003 sepanjang memenuhi persyaratan
subjektif dan objektif berdasarkan data yang ada.

7. Sanksi berkaitan dengan kewajiban mendaftarkan diri dan melaporkan usaha.

Sanksi berkaitan dengan tidak dipenuhinya kewajiban mendaftarkan diri dan


melaporkan usahanya dapat berupa sanksi administrasi atau sanksi pidana. Sanksi
administrasi adalah berupa bunga 2% per bulan paling lama 24 bulan dihitung sejak saat
terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak
sampai dengan diterbitkannya SKP KB sebagaimana diatur dalam Pasal 13 ayat 2 UU KUP.

Sanksi pidana diatur pada pasal 39 ayat 1 huruf a dan b yang berbunyi: .Setiap orang yang
dengan sengaja :

a) tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP atau tidak melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai PKP;

b) menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau Pengukuhan PKP;


sehingga dapat menimbul kan kerugian pada pendapatan negara, dipidana dengan
pidana penjara paling singkat 6 (enam) bulan dan paling lama 6 (enam) tahun dan
denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang dibayar
dan paling banyak 4 (empat) kali jumlah pajak terutang yang tidak atau kurang

2020 Perpajakan
6 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
dibayar.Pidana tersebut ditambahkan 1 (satu) kali menjadi 2 (dua) kali sanksi pidana
apabila seseorang melakukan lagi tindak pidana di bidang perpajakan sebelum lewat 1
(satu) tahun, terhitung sejak selesainya menjalani pidana penjara yang dijatuhkan
(Pasal 39 ayat 2 UU KUP).

Dalam Pasal 39 ayat 3 dinyatakan bahwa setiap orang yang melakukan percobaan untuk
melakukan tindak pidana menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau
Pengukuhan PKP, dalam rangka mengajukan permohonan restitusi atau melakukan
kompensasi pajak atau pengkreditan pajak, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 6
(enam) bulan dan paling lama 2 (dua) tahun dan denda paling sedikit 2 (dua) kali jumlah
restitusi yang dimohonkan dan/atau kompensasi atau pengkreditan yang dilakukan dan paling
banyak 4 (empat) kali jumlah restitusi yang dimohonkan dan/atau kompensasi atau
pengkreditan yang dilakukan.

8. Penghapusan NPWP dan Pencabutan Pengukuhan PKP.

Penghapusan NPWP adalah tindakan menghapus NPWP dari tata usaha KPP.
Penghapusan NPWP hanya ditujukan untuk kepentingan tata usaha perpajakan, dan tidak
menghilangkan kewajiban perpajakan yang harus dilakukan WP yang bersangkut an.
Berdasarkan Pasal 2 ayat 6 UU KUP dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
20/PMK.03/2008, penghapusan NPWP dilakukan apabila :

A. diajukan permohonan penghapusan NPWP oleh :

1) WP dan/atau ahli warisnya karena WP sudah tidak memenuhi persyaratan subjektif


dan/atau objektif sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan;

2) WP Badan dalam rangka likuidasi atau pembubaran karena penghentian atau


penggabungan usaha;

3) Wanita yang sebelumnya telah memiliki NPWP dan menikah tanpa membuat perjanjian
pemisahan harta dan penghasilan; atau

4) WP BUT menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia; atau

B. dianggap perlu oleh Dirjen Pajak untuk menghapuskan NPWP dari WP yang sudah tidak
memenuhi persyaratan subjektif dan/atau objektif sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.

2020 Perpajakan
7 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Penghapusan NPWP bagi wanita yang sebelumnya telah memiliki NPWP dan menikah
tanpa membuat perjanjian pemisahan harta dan penghasilan dapat dilakukan dalam hal suami
dari wanita tersebut telah terdaftar sebagai WP. Selanjutnya dalam Pasal 2 ayat (7) UU KUP
dinyatakan bahwa .Dirjen Pajak setelah melakukan pemeriksaan harus memberikan
keputusan atas permohonan penghapusan NPWP dalam jangka waktu 6 (enam) bulan untuk
WP Orang Pribadi atau 12 (dua belas) bulan untuk WP Badan, sejak tanggal permohonan
diterima secara lengkap.

Apabila jangka waktu tersebut telah lewat dan Dirjen Pajak tidak memberi suatu
keputusan, permohonan penghapusan NPWP itu dianggap dikabulkan, dan Dirjen Pajak harus
menerbitkan surat keputusan penghapusan NPWP dalam jangka waktu paling lama 1 (satu)
bulan setelah jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (3) berakhir (Per.Menkeu
20/2008). Penghapusan NPWP dilakukan apabila utang pajak telah dilunasi atau hak untuk
melakukan penagihan telah daluwarsa, kecuali dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa utang
pajak tersebut tidak dapat atau tidak mungkin ditagih lagi, antara lain karena :

a. WP Orang Pribadi meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan serta tidak
mempunyai ahli waris atau ahli waris tidak dapat ditemukan; atau

b. WP tidak mempunyai harta kekayaan.

Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk
pemungut/pemotong pajak tertentu.

Pengusaha Kena Pajak adalah pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak/Jasa Kena Pajak.

Sesuai dengan self assessment sistem, setiap :

 Wajib Pajak (WP) wajib mendaftarkan diri.

 Pengusaha Kena Pajak (PKP) wajib melaporkan usahanya.

Ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dimana bertempat tinggal/tempat kedudukan/tempat


kegiatan usaha, atau tempat lain yang ditetapkan Menteri Keuangan (WP Khusus dan WP
Besar).

Fungsi NPWP adalah :

 * Identitas Wajib Pajak

2020 Perpajakan
8 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
 * Dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan

 * Sarana dalam administrasi perpajakan

 * Menjaga ketertiban pembayaran pajak.

Penghapusan NPWP dan Pencabutan NPPKP

1. Penghapusan NPWP, karena :

 WP meninggal.

 Warisan yang belum terbagi, selesai dibagi.

 WP bubar secara resmi (ada proses likuidasi).

 BUT kehilangan status sebagai BUT.

2. Pencabutan NPPKP

 PKP pindah alamat.

 WP badan telah bubar secara resmi (ada proses likuidasi)

 PKP lain yang tidak memenuhi syarat lagi sebagai PKP.

KEWAJIBAN YANG PERLU ANDA KETAHUI SETELAH MEMPEROLEH NPWP/PPKP ?

 Apabila anda telah terdaftar sebagai Wajib Pajak (WP)/ Pengusaha Kena Pajak (PKP) berarti
anda termasuk warga negara yang baik dan bila telah melakukan pembayaran pajak dengan
tertib, maka anda termasuk salah seorang warga negara sadar pajak sebab uang pajak
tersebut digunakan untuk pembangunan. Pembangunan tersebut akan meningkatkan
kesejahteraan rakyat.

Berkenaan dengan telah diperolehnya Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)/ Pengukuhan
Pengusaha Kena Pajak (PPKP) tersebut perlu diketahui ketentuan-ketentuan yang berlaku
untuk dilaksanakan, yaitu :

KEWAJIBAN SEHUBUNGAN DENGAN PAJAK PENGHASILAN (PPh)

1. Pembayaran Masa

a. PPh Pasal 25

2020 Perpajakan
9 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
Setiap bulan anda harus melakukan angsuran bulanan yang maksudnya agar pada
akhir tahun pajak beban pajak tidak terlalu berat. Angsuran bulanan harus dibayar
selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya.

b. PPh Pasal 21 (PPh Karyawan)

Jika perusahaan anda membayar gaji, upah, honorarium, tunjangan, dan


pembayaran lainnya sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan atau sebagai
imbalan atas jasa kepada karyawan, maka anda wajib melakukan pemotongan
pajak atas penghasilan itu sebelum dibayarkan kepada yang bersangkutan. Pajak
yang telah anda potong tersebut harus disetor ke Bank Persepsi atau Kantor Pos
dan Giro selambat-lambatnya tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya.

c. PPh Pasal 22

Pajak Penghasilan Pasal 22 adalah pajak yang dipungut oleh :

 Bendaharawan Pemerintah (Pusat maupun Daerah), Instansi atau Lembaga


Pemerintah dan lembaga-lemabaga negara lainnya, berkenaan dengan
pembayaran atas penyerahan barang.

 Badan-badan tertentu, baik badan Pemerintah maupun Swasta, berkenaan


dengan kegiatan di bidang impor atau kegiatan usaha di bidang lain.

Pemungut Pasal 22 wajib menyetorkan PPh Pasal 22 yang dipungutnya ke Kantor


Pos dan Giro atau Bank Persepsi sebagai berikut :

1) Direktorat Jenderal Bea dan Cukai; dalam jangka waktu sehari setelah
pemungutan pajak.

2) Direktorat Jenderal Anggaran, Bendaharawan Pemerintah (Pusat/Daerah),


BUMN/BUMD; pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran atas
penyerahan barang yang dibiayai dari anggaran Belanja negara/daerah.

3) Badan usaha yang bergerak di bidang industri semen, rokok, kertas, baja dan
otomotif yang ditunjuk oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak; selambat-
lambatnya tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah masa pajak berakhir
atas penjualan hasil produksinya di dalam negeri.

4) Atas penjualan hasil produksi oleh Pertamina dan Badan Usaha lain selain
Pertamina yang bergerak di bidang bahan bakar minyak jenis premix dan gas,

2020 Perpajakan
10 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
dan atas penyerahan gula pasir dan tepung terigu oleh Badan Urusan Logistik
(BULOG), disetor oleh penyalur dan/atau agen sebelum Surat Perintah
Pengeluaran Barang (Delivery Order) di tebus.

d. PPh Pasal 23

PPh Pasal 23 merupakan pajak yang dipotong atas penghasilan yang diterima atau
diperoleh WP Dalam Negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT) yang berasal dari
modal, penyerahan jasa, atau pemyelenggaraan kegiatan selain yang telah
dipotong Pajak penghasilan Pasal 21, yang dibayarkan atau terutang oleh Badan
Pemerintah atau Subjek Pajak Dalam Negeri, penyelenggara kegiatan, BUT, atau
perwakilan perusahaan luar negeri lainnya.

Pajak Penghasilan Pasal 23 harus disetorkan oleh Pemotong Pajak selambat-


lambatnya tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah bulan saat terutangnya
pajak.

Catatan :

Apabila tanggal dimaksud jatuh pada hari libur, maka pembayaran dapat dilakukan
pada hari kerja berikutnya. Keterlambatan pembayaran akan dikenakan denda bunga
sebesar 2 % (dua persen) sebulan dan bagian dari bulan (meskipun hanya 1 hari)
dihitung 1 (satu) bulan penuh.

2. Pelaporan

Apabila anda sudah membayar angsuran PPh, anda harus melaporkan pembayaran itu
ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) sebagai berikut :

a. PPh Pasal 25 selambat-lambatnya tanggal 20  (dua puluh) bulan berikutnya.

b. PPh Pasal 21selambat-lambatnya tanggal 20 (dua puluh) bulan berikutnya.

c. PPh Pasal 22 :

 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai selambatnya-lambatnya tujuh hari


setelah batas waktu penyetoran berakhir.

 Direktorat Jenderal Anggaran, Bendaharawan Pemerintah,


BUMN/BUMD, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah masa
pajak berakhir.

2020 Perpajakan
11 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
 Badan usaha yang bergerak di bidang industri semen, rokok, kertas,
baja, dan otomotif yang ditunjuk oleh Kepala KPP atas penjualan hasil
produksinya di dalam negeri, selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari
setelah masa pajak berakhir.

 Pertamina dan badan usaha lain selain Pertamina yang bergerak di


bidang bahan bakar minyak jenis premix dan gas dan atas penyerahan
gula pasir dan tepung terigu oleh BULOG, selambat-lambatnya tanggal
20 (dua puluh) bulan berikutnya.

Catatan :

Apabila batas waktu pelaporan sebagaimana tersebut di atas jatuh pada hari libur,
maka pelaporan harus dilakukan pada hari kerja sebelumnya. Keterlambatan
melapor akan dikenakan sanksi  berupa denda administrasi sebesar Rp. 50.000,00
(lima puluh ribu rupiah).

3. SPT Tahunan PPh (Badan/Orang Pribadi/Pasal 21)

Setelah tahun pajak berakhir, anda harus mengambil SPT (Surat Pemberitahuan)
Tahunan Pajak Penghasilan (SPT Tahunan PPh) ke KPP/KP4 tempat anda terdaftar.

SPT Tahunan harus diisi dengan benar, lengkap, jelas, ditandatangani, dan
disampaikan kembali ke KPP/KP4 tempat anda terdaftar paling lambat tanggal 31
Maret setelah akhir tahun takwim. Dalam hal tahun buku tidak sama dengan tahun
takwim, SPT Tahunan paling lambat disampaikan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah
tahun buku berakhir.

Apabila terjadi keterlambatan pelaporan SPT Tahunan PPh, maka anda akan
dikenakan sanksi Administrasi berupa denda sebesar Rp. 100.000,00 (seratus ribu
rupiah).

Untuk mendapatkan pelayanan yang lebih baik, disarankan anda sebaiknya


melaporkan SPT Tahunan sebelum tanggal jatuh temponya.

4.    Pelunasan Utang Pajak yang tercantum dalam ”Surat Ketetapan Pajak” dan
Surat Keputusan lainnya.

Utang pajak yang tercantum dalam :

a. Surat Tagihan Pajak (STP);

2020 Perpajakan
12 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
b. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB);

c. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT);

d. Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Surat Putusan


Banding yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah;

Harus dilunasi dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal diterbitkan.

KEWAJIBAN SEHUBUNGAN DENGAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI/PAJAK


PENJUALAN ATAS BARANG MEWAH (PPN/PPnBM)

1. Pembayaran/Penyetoran

a. PPN/PPnBM yang dihitung sendiri harus disetorkan paling lambat tanggal 15


bulan berikutnya setelah bulan masa pajak

Contoh : Masa pajak Januari 2003, harus disetor paling lambat tanggal 15
Pebruari 2003.

b. PPN/PPnBM yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT, dan STP harus


dibayar/disetor sesuai batas waktu yang tercantum dalam SKPKB, SKPKBT, dan
STP tersebut.

c. Cara Pemungut PPN/PPnBM :

 Bendaharawan Pemerintah; disetor paling lambat tanggal 7 (tujuh) bulan


berikutnya.

 Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, disetor paling lambat sehari setelah
pemungutan.

d. Atas penjualan hasil produksi oleh Pertamina dan badan usaha lain selain
Pertamina yang bergerak di bidang bahan bakar minyak jenis Premix dan gas,
dan atas penyerahan gula pasir dan tepung terigu oleh BULOG, disetor oleh
penyalur dan/atau agen sebelum surat perintah pengeluaran barang (delivery
order) ditebus.

2. Faktur Pajak

Apabila anda sebagai PKP melakukan penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) dan/atau
Jasa Kena Pajak (JKP), anda diharuskan untuk membuat Faktur Pajak menurut
ketentuan yang berlaku.

2020 Perpajakan
13 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
3.    Pelaporan Pajak yang telah disetor.

a. PKP, selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari setelah masa pajak berakhir.

b. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari setelah


batas waktu penyetoran pajak berakhir.

c. Bendaharawan, selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah masa pajak


berakhir.

d. Pemungut selain Bendaharawan Pemerintah selambat-lambatnya 20 (dua puluh)


hari setelah masa pajak berakhir.

e. BULOG, selambat-lambatnya 20 (dua puluh) hari setelah masa pajak berakhir.

2020 Perpajakan
14 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

BUKU:

Basri, Hasan. “Modul Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan”, BPPK, Widyaiswara Pusdiklat
Pajak

Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas, “Undang-Undang KUP No. 16 Tahun 2009”
Direktorat Jenderal Pajak

Wirawan, “Hukum Pajak”, Salemba Empat

Waluyo,(2010).Perpajakan Indonesia: Buku 1 dan Buku 2.Jakarta: Salemba Empat

Wardoyo, Teguh Hadi dan Sapto Windi Argo.(2010). Pajak Terapan A dan B. Jakarta:
TaxSys

INTERNET:

www.pajak.go.id

www.ortax.org

2020 Perpajakan
15 Islamiah Kamil, SE., M.Ak, CAPM, CAPF PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai