PERENCANAAN PAJAK
POKOK BAHASAN :
Sub CPMK-2
Perencanaan Pajak Melalui Pemilihan Badan Usaha
(Ita,2006) Pemilihann bentuk badan usaha yang tepat dalam menjalankan usaha
merupakan faktor yang penting dalam rangka meminimlakan beban pajak. Beberapa
faktor pajak yang harus dipertimbangkan dalam memilih bentuk usaha:
1. Hubungan antara tariff PPh wajib pajak pribadi dan wajib pajak badan termausk
ketentuan khusunya
2. Pengenaan PPh berganda baik laba bruto maupun pembagian keuntungan usaha
(dividen) kepada pemegang saham
3. Kesempatan mendapat penundaan pengenaan tarif PPh dibanding yang terdapat
pada tarif PPh dan akumulasi penghasilan perusahaan
4. Adanya kententuan mengenai kerugian hasil laba berssih (kompensasi rugi) dan
kredit yang berlaku bagi bentuk usaha tersebut
5. Kemungkinan pengajuan pelakuan khusus terhadap pajak atas akumulasi laba,
pajak ata penghasilan personal holding company dan seterusnya.
6. Liberlisasi ketentuan-ketentuan yang mengatur fringe benefit dan payment in
kind
Bentuk Usaha
1. Usaha Perseorangan
Usaha perseorangan merupakan usaha yang kepemilikannya dimiliki oleh satu orang.
Contoh usaha persseorangan adalah toko kelontong, restaurant, bengkel, dan lain
sebagainya. Ciri-Ciri perusahaan perseorangan:
Pemilik usaha adalah perseorangan atau milik keluarga
Relatif mudah didirikan dan dibubarkan
Tanggungjawab tidak terbatas dan dapat melibatkan harta pribadi
PTKP:
2. Persekutuan (Partnership)
Persekutuan adalah bentuk usaha yang dimiliki oleh dua orang atau lebih yang
bekerja sama untuk mencapai tujuan bisnis. Bentuk usaha persekutuan ini
diantaranya Firma dan Persekutuan Komanditer (CV).
a. Firma
Firma adalah bentuk usaha yang dibiliki dua roang atau lebih dengan nama
bersama yang tanggung jawabnya terbagi rata tidak terbatas pada setiap
pemiliknya. Ciri- Ciri Firma:
Setiap pemilik berhak menjadi pemimpin
Tanggung jawab tanpa batas untuk semua risiko yang terjadi
Akan selesai jika satu anggota mengundurkan diri dari anggota atau
meninggal
Dalam suatu kegiatan bisnis selalu menggunakan nama bersama
Kelebihan Firma:
Tidak terdapat pemisahan antara hak milik pribadi dan hak milik
perusahaan.
Kelebihan Perusahaan CV
Kemampuan manajemen dalam perusahaan CV pastinya akan lebih besar.
perusahaan CV akan lebih mudah dalam mendapatkan modal usaha,
karena pihak kreditur akan lebih mudah dalam mempercayai perusahaan
CV.
Perusahaan CV juga akan lebih mudah dalam mendapatkan modal karena
badan usaha CV atau Persekutuan Komanditer ini sudah sangat terkenal
di Indonesia.
Perusahaan CV juga akan lebih mudah untuk berkembang dan
pengelolaannya pun bisa lebih baik, karena manajemen yang ada akan
diduduki oleh mereka yang sudah ahli atau sudah dipercaya oleh sekutu
lain.
Setiap risiko kegagalan yang terjadi saat menjalankan usaha akan
ditanggung bersama-sama dengan sekutu lainnya.
Kekurangan Perusahaan CV
Setiap anggota aktif yang ada pada perusahaan CV mempunyai tanggung
jawab yang tidak terbatas
Tidak menentunya kelangsungan hidup pada perusahaan CV. Ketiga,
sulitnya menarik modal atau dana yang sudah disetorkan.
Rentan terjadi konflik antar tiap pemodal.
Perhitungan Pajak Bentuk Usaha Persekutuan (CV, Firma)
4. Koperasi
Pengertian koperasi menurut UU Nomor 25 tahun 1992 adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Secara umum, kewajiban perpajakan
koperasi meliputi:
Mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP dan/atau PKP
Menyetorkan dan Melaporkan Pajak Penghasilan Badan
Melakukan Pemotongan Pajak Penghasilan
Melakukan Pemungutan Pajak Pertambahan Nilai
Setalah mendapat NPWP koperasi simpan pinjamn mempunyai kewajiban pajak
penghasilan. Jenis pajak yang dikenakan adalah PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, PPh
Pasal 25/29 dan PPh Final Pasal 4 (2). Penghasilan koperasi ang menjadi objek
pajak:
1) Bunga Simpanan Koperasi
Bunga simpanan koperasi adalah bunga yang diberikan pada anggota atas
simpanan wajib dan simpanan sukarela yang ia setorkan. Aturan hukum yang
mengatur:
PP Nomor 15 Tahun 2009 Pasal 1 “Penghasilan berupa bunga simpanan
yang dibayarkan oleh koperasi yang didirikan di Indonesia kepada anggota
koperasi orang pribadi dikenai Pajak Penghasilan yang bersifat final.”
PP Nomor 15 Tahun 2009 Pasal 2 Besarnya Pajak Penghasilan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 adalah:
a. 0% (nol persen) untuk penghasilan berupa bunga simpanan
sampai dengan Rp240.000,00 (dua ratus empat puluh ribu
rupiah) per bulan; atau
5. Yayasan
Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan
diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan, dan
kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota.
Pengakuan penghasilan dan biaya pada yayasan sama dengan badan usaha
lainnya begitupun dengan tarif pajak penghasilannya. Kegiatan usaha yayasan yang
mendapatkan perlakuan khusus, antara lain:
Mendapat fasilitas pembebasan bea masuk dan cukai dengan
mengajukan permohonan untuk dapat ditetapkan sebagai badan atau
lembaga yang mendapat fasilitas pembebasan bea masuk
Dikecualikan dari kewajiban pembayaran atau pemungutan PPh atas
penghasilan dari pengalihan hak atas tanah dan atau bangunan
Pelaksanaan pengakuan sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan
atau lembaga nirlaba yang bergerak dalam bidang pendidikan dan atau
bidang penelitian dan pengembangan dikecualikan dari objek pajak
penghasilan.
C. Contoh Kasus
Untuk mengetahui bersar perbedaan beban pajak penghasilan menurut bentuk badan
usaha dapat dilihat ilustrasi sebagai berikut:
2. Perusahaan Perseorangan
pada saat penghasilan tersebut didistribusikan kepada pemilik (owner) dalam bentuk dividen, maka
tidak akan dikenakan pajak lagi sebagai berikut :
3. Perseroan Terbatas
Secara komparatif, beban pajak yang harus ditanggung investor / pengusaha dari
ketiga bentuk badan usaha diatas adalah sebagai berikut :
Dari perhitungan dan analisis data di atas, ada beberapa poin penting yang perlu kita cermati :
1. Bisnis dalam bentuk perseorangan bisa memberikan penghematan pajak yang jauh lebih
besar daripada bentuk badan usaha lainnya. Ada beberapa faktor yang membuat pajak nya
menjadi lebih hemat dikarenakan adanya fasilitas pengurang pajak seperti tarif Penghasilan
Tidak Kena Pajak (PTKP) dan Biaya Jabatan yang tidak diatur dalam bentuk badan usaha
lainnya. Namun, kita tidak boleh tergesa-gesa mengambil keputusan atas dasar
pertimbangan ingin menghemat pajak semata. Harus memperhatikan pertimbangan lain.
2. Beban pajak yang ditanggung investor / pengusaha melalui persekutuan (CV dan Firma)
ternyata lebih kecil dari beban pajak yang ditanggung oleh badan usaha PT.
3. Pemilihan badan usaha bisa dijadikan referensi dalam pengambilan keputusan oleh para
investor/ pengusaha untuk menghemat beban pajak. Namun, persoalan pajak bukan satu-
satunya pertimbangan dalam mengambil keputusan bisnis.
4. Pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan bisnis modern, juga harus
mengakomodasi masalah permodalan, risk management, lingkungan hidup, business &
market development, serta hak dan kewajiban lainnya yang timbul dari pemilihan bentuk
badan usaha tersebut.
D. Daftar Pustaka
Kementrian Keungan, 2008. “PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 250/PMK.03/2008”,
https://jdih.kemenkeu.go.id/fulltext/2008/250~PMK.03~2008Per.HTM, diakses pada 10 Maret
2021 pukul 14.25
Salsalina, Ita. 2006. “Analisis Pemilihan Bentuk Usaha yang Tepat” dalam Jurnal Ilmiah
Akuntansi. Volume 5 (Hlm 37-46). Bandung: Media Neliti.
Direktorak Jendral Pajak,2008. “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008”,
https://www.pajak.go.id/id/undang-undang-nomor-36-tahun-2008, diakses pada 15 Maret 2021
pukul 19.18
Direktorak Jendral Pajak,2013. “Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2013”,
”https://www.pajak.go.id/id/peraturan-pemerintah-nomor-46-tahun-2013, diakses pada tanggal 15
Maret 2021 pukul 19.30
Direktorak Jendral Pajak. “Ada Pilihan Bagi Wajib Pajak” ”https://www.pajak.go.id/id/artikel/ada-
pilihan-bagi-wajib-pajak, diakses pada tanggal 15 Maret 2021 pukul 21.00