OLEH
SABULON SAYANG, SE., M.SA
UNIVERSITAS FLORES
ENDE
1
Tatap muka-1,2
Keterangan:
Jika PT Sutra Ungu mengeluarkan satu jenis saham atas kekayaan bersih maka perbandingan
modal saham = 20: 30: 50. Keuntungan di kemudian hari akan dibagi sesuai dengan perbandingan
modal saham yang dimiliki.
Sebaliknya jika modal saham dibagikan sesuai dengan perbandingan tingkat keuntungan relatif
yang disumbangkan maka perbandingan modal saham = 30: 30: 40.
Pemilihan salah satu diantaranya akan membawa konsekwensi masing-masing terhadap PT Anom
dan PT Dani.
6
Untuk menghindari ketidakadilan sebagaimana tabel di atas maka
sebagai dasar alokasi digunakan kekayaan bersih tetapi kontribusi dari
masing-masing pihak harus ditentukan lebih lanjut dengan
memperhatikan adanya kemampuan lebih untuk mendapatkan
keuntungan (sebagai goodwiil ) dan menambah jumlah tersebut kepada
kekayaan bersih yang diserahkan.
Contoh-2
Jika dari contoh 1 tersebut, ditentukan sebagai berikut:
1. Tingkat laba normal dari investasi adalah 6%
2. Kelebihan laba di atas laba normal, dikapitalisasikan dengan tingkat
kapitalisasi 20% untuk menentukan besarnya goodwill.
7
Tabel - 2
PT Anom PT Dian PT Dani Jumlah
Rp Rp Rp Rp
Kekayaan bersih
yang diserahkan 15.000.000 22.500.000 37.500.000 75.000.000
Goodwill:
- Laba rata-rata 2.250.000 2.250.000 3.000.000
- Laba normal 6% 900.000 1.350.000 2.250.000
Kelebihan di atas
laba normal 1.350.000 900.000 750.000
Kapitalisasi
kelebihan laba
normal 20% 6.750.000 4.500.000 3.750.000 15.000.000
Kontribusi relatif
kekayaan bersih 21.750.000 27.000.000 41.250.000 900.000.000
(termasuk goodwill) 24% 30% 46% 100%
9
Tabel - 4
10
b. Penggabungan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal saham
Ketentuan:
1) Keuntungan relatif dari masing-masing pihak harus dikapitalisasikan dengan satu
tingkat atau persentase tertentu. Dengan catatan bahwa persentase tersebut
tidak boleh melampau tingkat/persentase keuntungan paling rendah yang dicapai
oleh salah satu pihak. Hasil kapitalisasi ini dipakai sebagai dasar untuk
menentukan jumlah saham yang harus dikeluarkan.
2) Saham prioritas harus dikeluarkan dengan dibagikan kepada masing-masing
pihak, sesuai dengan jumlah kekayaan bersih riil yang diserahkan. Saham
prioritas harus mempunyai preferensi terhadap kekayaan (dalam hal perusahaan
yang dilikwidasi), yang besarnya sama dengan kekayaan bersih riil yang
diseahkan pada saat pembentukan perusahaan yang baru. Sedangkan prioritas
bagian dividen yang dibagikan tidak boleh lebih besar dari persentasi yang
digunakan untuk mengkapitalisasikan keuntungan pada sub 1) dan
berpartisipasi penuh terhadap saham biasa.
3) Saham biasa yang dikeluarkan adalah sebesar selisih antara modal saham yang
harus dikeluarkan (sebagaimana perhitungan sub 1), dikurangi dengan jumlah
modal saham prioritas sebagaimana dijelaskan pada sub 2).
11
Contoh-3
PT Anom, PT Dian dan PT Dani pada contoh no.1 bermaksud untuk mengadakan
penggabungan badan usaha dengan membentuk sebuah perusahaan baru yang
bernama PT Sutra Ungu. Untuk itu telah disetujui PT Sutra Ungu akan mengeluarkan
1000 lembar Saham Prioritas, nominal @ Rp 100.000,- per lembar dan 3.000 lembar
Saham Biasa dengan nilai nominal @ Rp 25.000, per lembar. Data tentang kekayaan
bersih yang akan diserahkan oleh masing-masing perusahaan dan laba yang
diproyeksikan (tingkat laba normal 6%) untuk setiap perusahaan, tampak dalam
tabel berikut: Tabel - 5
Kontribusi Jumlah Laba yang Kontribusi relatif Persentase
Perusahaan kekayaan kekayaan diproyeksikan atas laba yang dari kekayaan
bersih bersih relatif diproyeksikan bersih
Dari uraian di atas, maka besarnya modal saham yang harus dikeluarkan untuk
pembayaran kekayaan bersih yang diserahkan oleh masing-masing perusahaan
menurut golongan saham sesuai dengan persentasi yang diapakai untuk meng-
kapitalisasikan kemampuan memperoleh laba kelak di kemudian hari sebagai berikut:
12
1) Tingkat kapitalisasi laba 6% sama dgn prioritas yg diberikan kepada pemegang saham preferen
Penentuan besarnya nominal saham yang harus dikeluarkan dan alokasinya kepada
masing-masing perusahaan yang bergabung tampak sebagai berikut:
Tabel - 6
PT Anom PT Dian PT Dani Total
14
Dengan kata lain ratio pembagian laba antara para pemegang saham
perusahaan terdahulu 30% : 30% : 40%, sesuai dengan kontribusi
relatifnya dalam perusahaan gabungan, akan dapat dipertahankan
apabila PT Sutra Ungu memperoleh laba lebih besar atau sama dengan
Rp 7.500.000.
Jumlah laba di bawah Rp 7.500.000 pada perusahaan yang baru
dibentuk, berarti tidak dapat direalisasikannya jumlah laba yang
diproyeksikan. Sebagai akibatnya ratio pembagian laba sebelum
terjadinya penggabungan tidak dapat dipertahankan sehingga pihak-
pihak tertentu akan merasa dirugikan dan pihak lain merasa untung
dengan penggabungan tersebut.
15
Sedangkan Alokasi saham tersebut kepada pemegang sahan perusahaan
terdahulu, akan tampak sperti tabel 8 berikut:
Tabel - 8
PT Anom PT Dian PT Dani Total
16
Pembagian laba sebesar Rp 7.500.000 kelak akan memberikan hak atas
laba kepada masing-masing pemegang saham perusahaan terdahulu
sebagai berikut:
Tabel - 9
PT Anom PT Dian PT Dani Jumlah
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Tahap Pertama:
Untuk saham
prioritas 6% 900.000 20 1.350.000 30 2.250.000 50 4.500.000 100
Untuk saham biasa
6% dari nominal 787.500 70 337.500 30 - - 1.125.000 100
Tahap Kedua-Sisa laba:
Untuk saham
prioritas 80% 300.000 20 450.000 30 750.000 50 1.500.000 100
Untuk saham biasa
20% 262.500 70 112.500 30 - - 375.000 100
Jumlah 2.250.000 30 2.250.000 30 3.000.000 40 7.500.000 100
Bagian laba sebelum
penggabungan 2.500.000 30 2.250.000 30 3.000.000 40 7.500.000 100
17
3. KONSEP (MASALAH) AKUNTANSI DALAM PENGGABUNGAN BADAN USAHA
Dilihat dari segi akuntansi, apabila dua atau lebih badan usaha
diselenggarakan bersama/digabungkan, dengan tujuan untuk
melanjutkan usaha-usahanya yang terdahulu, dibedakan dalam dua cara
(prosedur) pencatatan, sebagai berikut:
1) Pembelian (by purchase)
Penggabungan badan usaha atas dasar pembelian terjadi apabila
bagian yang terpenting dalam satu atau lebih badan usaha yang
hendak digabungkan itu dieliminasikan. Atau apabila
penggabungan badan usaha tersebut berakibat para pemilik
perusahaan yang bergabung tidak lagi ikut berpartisipasi secara
substansiil dalam perusahaan tunggal yang dibentuk. Dengan kata
lain, akibat terjadinya kombinasi usaha itu, timbul suatu pemilikan
baru.
Untuk menentukan sampai seberapa jauh adanya suatu pemilikan
baru atau penerusan dari kepemilikan yang lama dalam suatu
kombinasi usaha, maka faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
sebagai berikut:
18
a) Apabila saham-saham yang diterima oleh perusahaan yang hendak
digabungkan tidak secara substansial sebanding dengan
kepentingannya pada perusahaan terdahulu, maka dianggap adanya
kepemilikan baru atau pembelian atas perusahaan lama.
b) Apabila bagian-bagian hak suara yang ada di antara perusahaan
yang tergabung itu berubah secara material melalui pengeluaran hak
pemilikan (senior equity) atau dibatasinya hak suara, maka
merupakan petunjuk adannya suatu pembelian.
c) Apabila ada suatu rencana (maksud) yang pasti untuk menarik
bagian terpenting dari modal saham yang dikeluarkan kepada para
pemilik dari perusahaan yang digabung. Atau ada perubahan
substansial di dalam pemilikan yang terjadi segera sebelum atau
akan terjadi segera sesudah penggabungan. Hal ini merupakan
kecenderungan adanya kombinasi dalam bentuk pembelian.
21
PT Hanny PT Sanny Jumlah
Jumlah aktiva (Nilai buku) ............... 93.750.000 75.000.000 168.750.000
Jumlah kenaikan aktiva ................... 11.250.000 7.500.000 18.750.000
Jumlah Aktiva (Penilaian) 105.000.000 82.500.000 187.500.000
Jumlah hutang per buku.... 30.000.000 26.250.000 56.250.000
Jumlah kekayaan bersih........... 75.000.000 56.250.000 131.250.000
Jumlah saham yang harus
dikeluarkan (kekyaan bersih dibagi
Rp 50.000 ...................................... 1500 lbr 1.125 lbr 2.625 lbr
Penyerahan kekayaan
besrsih dan Saham Danny 75.000.000 Sahm Danny 56.250.000
penerimaan saham- Hutang-htg 30.000.000 Htg-htg 26.250.000
saham dari PT Danny - Aktiva 93.750.000 Aktiva 75.000.000
oleh PT Hanny dan Laba ditahn 11.250.000 Laba dithn 7.500.000
Sanny serta pencatatan
atas laba kenaikan nilai
kekayaan (penilaian
kembali)
Modal saham 37.500.000 Modal saham 37.500.000
Pembagian shm-shm Agio mdl shm 11.250.000 Agio mdl shm 7.500.000
PT Danny kpd para Laba ditahn 26.250.000 Laba ditahan 11.250.000
pemegang saham PT - Saham-saham PT Saham-saham PT
Hanny dan Sanny dan Danny 75.000.000 Danny 56.250.000
menutup rekening hak-
hak para pemegang Terdiri dari: Terdiri dari:
saham PT Hanny dan Saldo sblm penialaian Saldo sblm penialaian
Sanny 15.000.000 3.750.000
Laba penilaiann kembali Laba penilaiann kembali
11.250.000 7.500.000
26.250.000 11.250.000 23
Apabila setelah terjadinya transaksi penggabungan badan usaha tersebut,
kemudian PT Danny sebagai badan usaha yang tetap melanjutkan usahanya
menyusun neraca, maka akan tampak sebagai berikut:
PT Danny
Neraca per 1 Juli 2009
Aktiva
Hutang Rp 112.500.000
Modal saham.. Rp 206.250.000
Agio saham Rp 26.250.000
Laba ditahan .. (Rp 7.500.000)
Rp 225.000.000
Jumlah hutang dan modal . Rp 337.500.000
============
24