Anda di halaman 1dari 24

AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN - 2

OLEH
SABULON SAYANG, SE., M.SA

UNIVERSITAS FLORES
ENDE
1
Tatap muka-1,2

AKUNTANSI PENGGABUNGAN BADAN USAHA


1. PENGERTIAN PENGGABUNGAN USAHA
a. Pengertian Umum
Penggabungan badan usaha (External bussines expansion)
adalah salah satu upaya pengembangan usaha dengan
menggabungkan suatu perusahaan dengan satu atau lebih
perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis.
Pengembangan usaha dapat pula dilakukan dengan hanya
memperluas usaha yang telah ada (Internal bussines expansion),
Misalnya: menambah daerah pemasaran, menambah produk-
produk baru, menambah saluran distribusi, promosi dan lain-lain.
Dari dua upaya pengembangan yang ada, EBE lebih
menguntungkan ketimbang IBE, karena dengan penggabungan
usaha dapat diperoleh kepastian mengenai daerah pemasaran,
sumber bahan baku atau penghematan biaya melalui penggunaan
fasillitas dan sarana yang lebih ekonmis
2
b. Bentuk-bentuk Badan Usaha
Bedasarkan jenis usaha perusahaan yang bergabung, bentuk badan
usaha dibedakan atas 3 macam:
1) Penggabungan Horisontal yakni penggabungan dari beberapa
perusahaan yang menjalankan fungsi produksi dan penjualan barang-
barang yang sejenis. Motif yang mendasari penggabungan horisontal
adalah mengurangi tingkat persaingan diantara perusahaan sejenis
tersebut.
2) Penggabungan Vertikal yakni penggabungan dari perusahaan yang
semula merupakan langganan terhadap produk (jasa) yang dihasilkan
oleh perusahaan lain, atau sebaliknya perusahaan lain itu adalah
suplies bahan baku baginya. Motif yang mendasari penggabungan
vertikal adalah mendapatkan kepastian pemasaran hasil produksi dan
kontinuitas penyediaan bahan baku.
3) Penggabungan Konglomerat yakni penggabungan dari perusahaan-
perusahaan yang bukan sejenis dan tidak pula mempunyai hubungan
langganan atau suplier. Motif penggabungan konglomerat adalah
menyatukan sumber-sumber ekonomi yang dimiliki oleh masing-
masing perusahaan yang bergabung.
3
Berdasarkan kejadian hukum, bentuk badan usaha dibedakan atas 2
macam:
1) Merger adalah penggabungan perusahaan dengan jalan pemilikan
langsung oleh suatu perusahaan terhadap harta milik dari satu atau
lebih perusahaan lain yang digabungkan.
Pada cara ini perusahaan yang mengambil alih milik perusahaan
lain merupakan satu-satunya dari antara perusahaan yang
bergabung tersebut untuk tetap mempertahankan identitas dan
melanjutkan usahanya. Sedangkan perusahaan lain yang
menyerahkan harta miliknya dibubarkan dan dengan demikian
kehilangan statusnya sebagai satu unit usaha yang terpisah.
2) Konsolidasi adalah penggabungan dari beberapa perusahaan dengan
cara membentuk sebuah perusahaan baru dengan tujuan khusus
untuk membeli (mengambil alih) harta milik dan mengakui hutang-
hutang dari perusahaan-perusahaan yang telah ada.
Pada cara ini, buku-buku baru diselenggarakan, dan kekayaan
bersih (yang diserahkan oleh masing-masing perusahaan yang
digabung) dicatat sebesar harga pasar yang berlaku. Perubahan
nilai uang pada aktiva tetap jga harus diakui.
4
2. KONTRIBUSI RELATIF PERUSAHAAN YANG BERGABUNG

Ada 2 faktor yang harus dipertimbangkan dalam memilih dasar yang


akan diapakai untuk menentukan besarnya kontribusi dari masing-masing
pihak yang mengadakan penggabungan badan uasaha yakni:
Apakah perusahaan yang baru dibentuk akan mengeluarkan satu jenis
surat berharga (modal saham) saja.
Apakah perusahaan yang baru dibentuk akan mengeluarkan dua atau
lebih jenis surat berharga (modal saham).

a. Penggabungan dengan mengeluarkan satu jenis modal saham


Ketentuan:
Jika kemampuan untuk memperoleh laba dari masing-masing
perusahaan yang bergabung relatif sama, maka modal saham tersebut
dapat dibagikan sesuai dengan jumlah kekayaan bersih yang
diserahkan.
Jika kemampuan untuk memperoleh laba berbeda-beda dari
perusahaan yang satu dengan perusahaan yang lain, maka cara
membagi modal saham kepada masing-masing pihak harus
didasarkan di samping kekayaan bersih riil yang diserahkan perlu
diperhitungkan juga adanya kemampuan lebih untuk mendapatkan
laba dari masing-masing pihak.
5
Contoh -1
PT Anom, PT Dian dan PT Dani bersepakat untuk bergabung dengan membentuk satu perusahaan
baru dengan nama PT Sultra Ungu. Kekayaan bersih menurut harga pasar dan keuntungan rata-rata
selama 5 tahun terakhir yang oleh masing-masing pihak dipercaya akan dapat dipertahankan untuk 5
tahun mendatang adalah sbb:
Tabel-1
PT Anom PT Dian PT Dani Jumlah
Kekayaan bersih yang diserahkan 15.000.000 22.500.000 37.500.000 75.000.000
Kekayaan bersih relatif terhadap
kekayaan total 20% 30% 50% 100%

Jumlah Laba yang dikontribusikan 2.250.000 2.250.000 3.000.000 7.500.000


Keuntungan relatif dari
keuntungan total 30% 30% 40% 100%

Keterangan:
Jika PT Sutra Ungu mengeluarkan satu jenis saham atas kekayaan bersih maka perbandingan
modal saham = 20: 30: 50. Keuntungan di kemudian hari akan dibagi sesuai dengan perbandingan
modal saham yang dimiliki.
Sebaliknya jika modal saham dibagikan sesuai dengan perbandingan tingkat keuntungan relatif
yang disumbangkan maka perbandingan modal saham = 30: 30: 40.
Pemilihan salah satu diantaranya akan membawa konsekwensi masing-masing terhadap PT Anom
dan PT Dani.
6
Untuk menghindari ketidakadilan sebagaimana tabel di atas maka
sebagai dasar alokasi digunakan kekayaan bersih tetapi kontribusi dari
masing-masing pihak harus ditentukan lebih lanjut dengan
memperhatikan adanya kemampuan lebih untuk mendapatkan
keuntungan (sebagai goodwiil ) dan menambah jumlah tersebut kepada
kekayaan bersih yang diserahkan.

Contoh-2
Jika dari contoh 1 tersebut, ditentukan sebagai berikut:
1. Tingkat laba normal dari investasi adalah 6%
2. Kelebihan laba di atas laba normal, dikapitalisasikan dengan tingkat
kapitalisasi 20% untuk menentukan besarnya goodwill.

Dengan ketentuan tersebut, maka jumlah kontribusi relatif yang


diperhitungkan dengan mempertimbangkan kedua faktor itu dihitung
sebagai berikut:

7
Tabel - 2
PT Anom PT Dian PT Dani Jumlah
Rp Rp Rp Rp
Kekayaan bersih
yang diserahkan 15.000.000 22.500.000 37.500.000 75.000.000
Goodwill:
- Laba rata-rata 2.250.000 2.250.000 3.000.000
- Laba normal 6% 900.000 1.350.000 2.250.000
Kelebihan di atas
laba normal 1.350.000 900.000 750.000
Kapitalisasi
kelebihan laba
normal 20% 6.750.000 4.500.000 3.750.000 15.000.000

Kontribusi relatif
kekayaan bersih 21.750.000 27.000.000 41.250.000 900.000.000
(termasuk goodwill) 24% 30% 46% 100%

Prosedur pembukuan selanjutnya untuk PT Sutra Ungu, masing-masing


apabila modal saham dikeluarkan dalam hubungan dengan kontribusi
kekayaan bersih termasuk goodwill, dan kontribusi yang diakui sebesar
kekayaan bersih riil tanpa godwill adalah sebagai berikut:
8
Tabel - 3

Goodwill diakui Goodwill tidak diakui


PT Sutra Ungu mengeluarkan 9.000 PT Sutra Ungu mengeluarkan 7.500
Keterangan saham biasa, nominal @ Rp 10.000 saham biasa, nominal @ Rp 10.000

1. Kontribusi kekayaan bersih Goodwill Rp 15.000.000


termasuk goodwill: Macam2 aktiva Rp 75.000.000
- PT Anom = Rp 21.750.000 Modal Saham Rp 90.000.000
- PT Dian = Rp 27.000.000 Alokasi Modal saham:
- PT Dani = Rp 41.250.000 Anom = Rp 21.750.000: 10.000 = 2.175 lbr
Jumlah = Rp 90.000.000 Dian = Rp 27.000.000: 10.000 = 2.700 lbr
Dani = Rp 41.250.000: 10.000 = 4.125 lbr
Jumlah = 9.000 lbr

2. Kontribusi kekayaan bersih Macam2 aktiva Rp 75.000.000


tidak termasuk goodwill: Modal Saham Rp 75.000.000
- PT Anom = Rp 15.000.000 Alokasi Modal saham:
- PT Dian = Rp 22.500.000
PT Anom = 21.750 x 7.500 lbr = 1.812 lbr
- PT Dani = Rp 37.500.000 90.000
Jumlah = Rp 75.000.000 PT Dian = 27.000 x 7.500 lbr = 2.250 lbr
90.000
PT Dani = 41.250 x 7.500 lbr = 1.438 lbr
90.000
Jumlah = 7.500 lbr

9
Tabel - 4

Goodwill tidak diakui


Keterangan PT Sutra Ungu mengeluarkan 18.750 saham biasa,
nominal @ Rp 3.000

Kontribusi kekayaan bersih Macam2 aktiva Rp 75.000.000


tidak termasuk goodwill: Modal Saham Rp 56.250.000
Agio Saham Rp 18.750.000
- PT Anom = Rp 15.000.000
- PT Dian = Rp 22.500.000 Alokasi Modal saham:
- PT Dani = Rp 37.500.000
Jumlah = Rp 75.000.000 PT Anom = 21.750 x 18.750 lbr = 4.375 lbr
90.000
PT Dian = 27.000 x 18.750 lbr = 5.625 lbr
90.000
PT Dani = 41.250 x 18.750 lbr = 8.750 lbr
90.000
Jumlah = 18.750 lbr

10
b. Penggabungan dengan mengeluarkan dua atau lebih jenis modal saham

Ketentuan:
1) Keuntungan relatif dari masing-masing pihak harus dikapitalisasikan dengan satu
tingkat atau persentase tertentu. Dengan catatan bahwa persentase tersebut
tidak boleh melampau tingkat/persentase keuntungan paling rendah yang dicapai
oleh salah satu pihak. Hasil kapitalisasi ini dipakai sebagai dasar untuk
menentukan jumlah saham yang harus dikeluarkan.
2) Saham prioritas harus dikeluarkan dengan dibagikan kepada masing-masing
pihak, sesuai dengan jumlah kekayaan bersih riil yang diserahkan. Saham
prioritas harus mempunyai preferensi terhadap kekayaan (dalam hal perusahaan
yang dilikwidasi), yang besarnya sama dengan kekayaan bersih riil yang
diseahkan pada saat pembentukan perusahaan yang baru. Sedangkan prioritas
bagian dividen yang dibagikan tidak boleh lebih besar dari persentasi yang
digunakan untuk mengkapitalisasikan keuntungan pada sub 1) dan
berpartisipasi penuh terhadap saham biasa.
3) Saham biasa yang dikeluarkan adalah sebesar selisih antara modal saham yang
harus dikeluarkan (sebagaimana perhitungan sub 1), dikurangi dengan jumlah
modal saham prioritas sebagaimana dijelaskan pada sub 2).

11
Contoh-3
PT Anom, PT Dian dan PT Dani pada contoh no.1 bermaksud untuk mengadakan
penggabungan badan usaha dengan membentuk sebuah perusahaan baru yang
bernama PT Sutra Ungu. Untuk itu telah disetujui PT Sutra Ungu akan mengeluarkan
1000 lembar Saham Prioritas, nominal @ Rp 100.000,- per lembar dan 3.000 lembar
Saham Biasa dengan nilai nominal @ Rp 25.000, per lembar. Data tentang kekayaan
bersih yang akan diserahkan oleh masing-masing perusahaan dan laba yang
diproyeksikan (tingkat laba normal 6%) untuk setiap perusahaan, tampak dalam
tabel berikut: Tabel - 5
Kontribusi Jumlah Laba yang Kontribusi relatif Persentase
Perusahaan kekayaan kekayaan diproyeksikan atas laba yang dari kekayaan
bersih bersih relatif diproyeksikan bersih

PT Anom 15.000.000 20% 2.250.000 30% 15%


PT Dian 22.500.000 30% 2.250.000 30% 10%
PT Dani 37.500.000 50% 3.000.000 40% 8%
Jumlah 75.000.000 100% 7.500.000 100% 43%

Dari uraian di atas, maka besarnya modal saham yang harus dikeluarkan untuk
pembayaran kekayaan bersih yang diserahkan oleh masing-masing perusahaan
menurut golongan saham sesuai dengan persentasi yang diapakai untuk meng-
kapitalisasikan kemampuan memperoleh laba kelak di kemudian hari sebagai berikut:
12
1) Tingkat kapitalisasi laba 6% sama dgn prioritas yg diberikan kepada pemegang saham preferen
Penentuan besarnya nominal saham yang harus dikeluarkan dan alokasinya kepada
masing-masing perusahaan yang bergabung tampak sebagai berikut:
Tabel - 6
PT Anom PT Dian PT Dani Total

Laba yg diproyeksikan 2.250.000 2.250.000 3.000.000 7.500.000


Rentabilitas kekayaan bersih
riil yang diserahkan:
6% dari Rp 15.000.000 900.000 - - 900.000
6% dari Rp 22.500.000 - 1.350.000 - 1.350.000
6% dari Rp 37.500.000 - - 2.250.000 2.250.000
Rentabilitas utk goodwill yg
diperhitungkan 1.350.000 900.000 750.000 3.000.000
Modal saham yang dikeluarkan:
6% saham prioritas sebesar
kekayaan bersih riil 15.000.000 22.500.000 37.500.000 75.000.000
(150 lbr) (225 lbr) (375 lbr) (750 lbr)
Saham biasa sebesar goodwill
yang dibentuk:
Rp 1.350.000 : 0,06 22.500.000 - - 22.500.000
(900 lbr) (900 lbr)
Rp 900.000 : 0,06 - 15.000.000 - 15.000.000
(600 lbr) (600 lbr)
Rp 750.000 : 0,06 - - 12.500.000 12.500.000
(500 lbr) (500 lbr)
Jumlah 37.500.000 37.500.000 50.000.000 125.000.000
13
Apabila hal ini terjadi, maka laba PT Sutra Ungu sebesar Rp 7.500.000 kelak
memberikan hak atas laba kepada para pemegang saham (perusahaan
terdahulu) masing-masing 6% dari nominal saham yang dimilikinya tampak
seperti pada tabel-7 berikut:
Tabel - 7
PT Anom PT Dian PT Dani Jumlah
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Untuk saham
prioritas 900.000 20 1.350.000 30 2.250.000 50 4.500.000 100
Untuk saham biasa
6% dari nominal 1.350.000 45 900.000 30 750.000 25 3.000.000 100
Bagian laba setelah
penggabungan 2.250.000 30 2.250.000 30 3.000.000 40 7.500.000 100
Bagian laba sebelum
penggabungan 2.250.000 30 2.250.000 30 3.000.000 40 7.500.000 100
Laba (Rugi) - - - - - - - -

Pembagian laba akan senantiasa berada pada perimbangan yang sama,


sejak tingkat laba yang didapat oleh perusahaan gabungan mencapai
jumlah laba yang diproyeksikan.

14
Dengan kata lain ratio pembagian laba antara para pemegang saham
perusahaan terdahulu 30% : 30% : 40%, sesuai dengan kontribusi
relatifnya dalam perusahaan gabungan, akan dapat dipertahankan
apabila PT Sutra Ungu memperoleh laba lebih besar atau sama dengan
Rp 7.500.000.
Jumlah laba di bawah Rp 7.500.000 pada perusahaan yang baru
dibentuk, berarti tidak dapat direalisasikannya jumlah laba yang
diproyeksikan. Sebagai akibatnya ratio pembagian laba sebelum
terjadinya penggabungan tidak dapat dipertahankan sehingga pihak-
pihak tertentu akan merasa dirugikan dan pihak lain merasa untung
dengan penggabungan tersebut.

2) Tingkat kapitalisasi laba 8% diatas persentase hak yg diberikan


kepada pemegang saham preferen
Apabila laba dikapitalisasikan dengan tingkat 8%, maka jumlah modal
saham yang harus dikeluarkan oleh perusahaan yang baru dibentuk
adalah sebesar Rp 93.750.000 terdiri dari saham preferen Rp 75.000.000
dan saham biasa sebesar Rp 18.750.000.

15
Sedangkan Alokasi saham tersebut kepada pemegang sahan perusahaan
terdahulu, akan tampak sperti tabel 8 berikut:

Tabel - 8
PT Anom PT Dian PT Dani Total

Laba yg diproyeksikan 2.250.000 2.250.000 3.000.000 7.500.000


Rentabilitas kekayaan bersih
riil yang diserahkan:
8% dari Rp 15.000.000 1.200.000 - - 1.200.000
8% dari Rp 22.500.000 - 1.800.000 - 1.800.000
8% dari Rp 37.500.000 - - 3.000.000 3.000.000
Rentabilitas utk goodwill yg
diperhitungkan 1.050.000 450.000 - 1.500.000
Modal saham yang dikeluarkan:
6% saham prioritas sebesar
kekayaan bersih riil 15.000.000 22.500.000 37.500.000 75.000.000

Saham biasa sebesar goodwill


yang dibentuk:
Rp 1.050.000 : 0,08 13.125.000 - - 13.125.000
Rp 450.000 : 0,08 - 5.625.000 - 5.625.000

Jumlah 28.125.000 28.125.000 37.500.000 93.750.000

16
Pembagian laba sebesar Rp 7.500.000 kelak akan memberikan hak atas
laba kepada masing-masing pemegang saham perusahaan terdahulu
sebagai berikut:
Tabel - 9
PT Anom PT Dian PT Dani Jumlah
Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah %
Tahap Pertama:
Untuk saham
prioritas 6% 900.000 20 1.350.000 30 2.250.000 50 4.500.000 100
Untuk saham biasa
6% dari nominal 787.500 70 337.500 30 - - 1.125.000 100
Tahap Kedua-Sisa laba:
Untuk saham
prioritas 80% 300.000 20 450.000 30 750.000 50 1.500.000 100
Untuk saham biasa
20% 262.500 70 112.500 30 - - 375.000 100
Jumlah 2.250.000 30 2.250.000 30 3.000.000 40 7.500.000 100
Bagian laba sebelum
penggabungan 2.500.000 30 2.250.000 30 3.000.000 40 7.500.000 100

17
3. KONSEP (MASALAH) AKUNTANSI DALAM PENGGABUNGAN BADAN USAHA

Dilihat dari segi akuntansi, apabila dua atau lebih badan usaha
diselenggarakan bersama/digabungkan, dengan tujuan untuk
melanjutkan usaha-usahanya yang terdahulu, dibedakan dalam dua cara
(prosedur) pencatatan, sebagai berikut:
1) Pembelian (by purchase)
Penggabungan badan usaha atas dasar pembelian terjadi apabila
bagian yang terpenting dalam satu atau lebih badan usaha yang
hendak digabungkan itu dieliminasikan. Atau apabila
penggabungan badan usaha tersebut berakibat para pemilik
perusahaan yang bergabung tidak lagi ikut berpartisipasi secara
substansiil dalam perusahaan tunggal yang dibentuk. Dengan kata
lain, akibat terjadinya kombinasi usaha itu, timbul suatu pemilikan
baru.
Untuk menentukan sampai seberapa jauh adanya suatu pemilikan
baru atau penerusan dari kepemilikan yang lama dalam suatu
kombinasi usaha, maka faktor-faktor yang harus dipertimbangkan
sebagai berikut:
18
a) Apabila saham-saham yang diterima oleh perusahaan yang hendak
digabungkan tidak secara substansial sebanding dengan
kepentingannya pada perusahaan terdahulu, maka dianggap adanya
kepemilikan baru atau pembelian atas perusahaan lama.
b) Apabila bagian-bagian hak suara yang ada di antara perusahaan
yang tergabung itu berubah secara material melalui pengeluaran hak
pemilikan (senior equity) atau dibatasinya hak suara, maka
merupakan petunjuk adannya suatu pembelian.
c) Apabila ada suatu rencana (maksud) yang pasti untuk menarik
bagian terpenting dari modal saham yang dikeluarkan kepada para
pemilik dari perusahaan yang digabung. Atau ada perubahan
substansial di dalam pemilikan yang terjadi segera sebelum atau
akan terjadi segera sesudah penggabungan. Hal ini merupakan
kecenderungan adanya kombinasi dalam bentuk pembelian.

d) Apabila manajemen dari perusahaan yang hendak bergabung itu


tereliminasikan atau pengaruhnya terhadap manajmen secara
keseluruhan sangat kecil.
19
Prosedur akuntansi penggabungan badan usaha atas dasar pembelian
adalah sebagai berikut:
Dalam hal penggabungan usaha dianggap sebagai pembelian, maka
harta kekayaan yang diperoleh dalam transaksi penggabungan harus dicatat
dalam buku-buku usaha yang memperolehnya atas dasar harga
perolehan. Dengan kata lain, dalam hal pembayaran tidak dilakukan
secara tunai, maka harus diukur dengan menilainya secara wajar sesuai
dengan kejadiannya.
Contoh - 4
Berikut ini adalah neraca PT Danny, PT Hanny dan PT Sanny tanggal 1 Juli 2009
Tabel - 10
PT Danny PT Hanny PT Sanny
Aktiva lain-lain 150.000.000 93.750.000 75.000.000
Jumlah Aktiva 150.000.000 93.750.000 75.000.000
Hutang. 56.250.000 30.000.000 26.250.000
Modal Saham (nominal @Rp 50.000) 75.000.000 - -
Modal Saham (nominal @Rp 100.000).. - 37.500.000 -
Modal Saham (nominal @Rp 50.000) - - 37.500.000
Agio saham 26.250.000 11.250.000 7.500.000
Laba yang di tahan (defisit). (7.500.000) 15.000.000 3.750.000

Jumlah Hutang dan Modal 150.000.000 93.750.000 75.000.000


20
Pada saat posisi keuangan masing-masing seperti tersebut di
atas para pemegang saham bersepakat untuk mengadakan
penggabungan badan usaha. Untuk maksud tersebut PT Danny
yang akan tetap meneruskan usaha-usahanya bersedia
membeli kekayaan bersih PT Hanny dan PT Sanny. Sebagai
alat pembayaran PT Danny akan mengeluarkan modal
sahamnya yang pada tanggal tersebut mempunyai harga
pasar @ Rp 50.000/lembar.

Penilaian kembali terhadap kekayaan PT Hanny dan Sanny


sesuai dengan persetujuan bersama mengakibatkan kenaikan
kekayaan bersih PT Hanny sebesar Rp 11.250.000 dan
kekayaan PT Sanny sebesar Rp 7.500.000.

Jumlah saham PT Danny yang akan dikeluarkan sesuai dengan


kontribusi kekayaan bersih setelah diadakan penilaian kembali,
masing-masing untuk para pemegang saham PT Hanny dan PT
Sanny dihitung sebgaai berikut:

21
PT Hanny PT Sanny Jumlah
Jumlah aktiva (Nilai buku) ............... 93.750.000 75.000.000 168.750.000
Jumlah kenaikan aktiva ................... 11.250.000 7.500.000 18.750.000
Jumlah Aktiva (Penilaian) 105.000.000 82.500.000 187.500.000
Jumlah hutang per buku.... 30.000.000 26.250.000 56.250.000
Jumlah kekayaan bersih........... 75.000.000 56.250.000 131.250.000
Jumlah saham yang harus
dikeluarkan (kekyaan bersih dibagi
Rp 50.000 ...................................... 1500 lbr 1.125 lbr 2.625 lbr

Jurnal untuk mencatat pemilikan aktiva dan pengakuan


hutang PT Hanny dan Sanny serta pengeluaran 2.625
lembar saham oleh PT Danny dan penerimaan modal
saham PT Danny serta pembagiannya kepada pemegang
saham PT Hanny dan PT Sanny, menurut konsep
penggabungan penggabungan badan usaha yang
dinyatakan sebagai pembelian masing-masing adalah
sebagai berikut:
22
Transaksi Buku-buku PT Danny Buku-buku PT Hanny Buku-buku PT Sanny
Penilaian aktiva, Aktiva Lain-lain
pengakuan htg-htg dan (penilaian)187.500.000 - -
pengeluaran modal Hutang 56.250.000
saham oleh PT Danny Modl shm 131.250.000

Penyerahan kekayaan
besrsih dan Saham Danny 75.000.000 Sahm Danny 56.250.000
penerimaan saham- Hutang-htg 30.000.000 Htg-htg 26.250.000
saham dari PT Danny - Aktiva 93.750.000 Aktiva 75.000.000
oleh PT Hanny dan Laba ditahn 11.250.000 Laba dithn 7.500.000
Sanny serta pencatatan
atas laba kenaikan nilai
kekayaan (penilaian
kembali)
Modal saham 37.500.000 Modal saham 37.500.000
Pembagian shm-shm Agio mdl shm 11.250.000 Agio mdl shm 7.500.000
PT Danny kpd para Laba ditahn 26.250.000 Laba ditahan 11.250.000
pemegang saham PT - Saham-saham PT Saham-saham PT
Hanny dan Sanny dan Danny 75.000.000 Danny 56.250.000
menutup rekening hak-
hak para pemegang Terdiri dari: Terdiri dari:
saham PT Hanny dan Saldo sblm penialaian Saldo sblm penialaian
Sanny 15.000.000 3.750.000
Laba penilaiann kembali Laba penilaiann kembali
11.250.000 7.500.000
26.250.000 11.250.000 23
Apabila setelah terjadinya transaksi penggabungan badan usaha tersebut,
kemudian PT Danny sebagai badan usaha yang tetap melanjutkan usahanya
menyusun neraca, maka akan tampak sebagai berikut:

PT Danny
Neraca per 1 Juli 2009

Aktiva

Aktiva lain-lain.. Rp 337.500.000


Jumlah Aktiva .. Rp 337.500.000
============

Hutang dan Modal

Hutang Rp 112.500.000
Modal saham.. Rp 206.250.000
Agio saham Rp 26.250.000
Laba ditahan .. (Rp 7.500.000)
Rp 225.000.000
Jumlah hutang dan modal . Rp 337.500.000
============
24

Anda mungkin juga menyukai