Anda di halaman 1dari 20

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH

UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2022/2023

MODUL
PRAKTIKUM
AKUNTANSI KEUANGAN
LANJUT 1

PENANGGUNG JAWAB : DISUSUN OLEH :


Dr. Beny Susanti, SE., MM. Adelia Ayu Nabila Novanto Putra Utomo
Brigita Intan A. Rizkykha Pramesti
M. Saifudin Rifqi Tariza Chorirunnisa
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-Nya
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Modul Praktikum Akuntansi Keuangan Lanjut 1
dengan sebaik-baiknya.
Modul praktikum ini dibuat sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
praktikum Akuntansi Keuangan Lanjut 1. Semoga dengan adanya modul praktikum ini,
Laboratorium Akuntansi Menengah dapat membuktikan Eksistensi- nya serta dapat
membantu praktikan dalam melaksanakan praktikum dengan lebih baik, terarah dan
terencana.
Penulis menyadari bahwa penyusunan modul praktikum ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun guna
penyempurnaan modul praktikum dimasa yang akan datang.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan modul praktikum ini baik secara
langsung maupun tidak langsung.

Depok, Agustus 2022

Tim Penyusun

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 1


DAFTAR ISI

BAB I PENGGABUNGAN BADAN USAHA ................................................................. 3


PENDAHULUAN .................................................................................................... 3
CONTOH KASUS .................................................................................................. 4
KASUS 1 ..................................................................................................................6
KASUS 2 ..................................................................................................................7

BAB II PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN ............................... 8


PENDAHULUAN .................................................................................................... 8
CONTOH KASUS .................................................................................................. 9
KASUS 1 ................................................................................................................11
KASUS 2 ................................................................................................................12

BAB III LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI.................................................... 13


PENDAHULUAN .................................................................................................. 13
CONTOH KASUS ................................................................................................ 14
KASUS 1 ................................................................................................................17
KASUS 2 ................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 19

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 2


BAB I
PENGGABUNGAN BADAN USAHA
(BUSINESS COMBINATIONS)

PENDAHULUAN

enggabungan badan usaha adalah untuk menggabungkan suatu perusahaan

P dengan satu atau lebih perusahaan lain ke dalam satu kesatuan ekonomis.
Agar tingkat perkembangan perusahaan itu sesuai dengan yang diharapkan,
sudah pasti diperlukan suatu perencanaan yang konkrit.

Dalam kaitannya dengan organisasi, usaha untuk mengembangkan perusahaan


dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1. Internal Business Expansions
Mengadakan ekspansi atau perluasan usaha dari usaha yang telah ada tanpa
melibatkan organisasi di luar perusahaan.
2. External Business Expansions
Mengadakan penggabungan badan usaha yang dilakukan dengan melibatkan
organisasi di luar perusahaan.

Dalam pengembangan badan usaha melalui External Business Expansions, ada


dua cara penggabungan yang dapat ditempuh yaitu:
1. Fusi atau Penggabungan Badan Usaha
Menggabungkan dua atau lebih perusahaan yang telah ada sebelumnya
menjadi satu kesatuan ekonomi yang lebih besar.
2. Pemilikan sebagian besar saham-saham perusahaan lain
Menggabungkan dua atau lebih perusahaan dengan cara menguasai posisi
kontrol terhadap perusahaan lain. Posisi kontrol ini diperoleh dengan jalan
menguasai sebagian besar saham perusahaan lain.

Bentuk-bentuk penggabungan badan usaha


1. Dari segi jenis usaha perusahaan yang bergabung
 Penggabungan Horizontal
Penggabungan ini terjadi apabila perusahaan-perusahaan yang bergabung
menjalankan fungsi produksi dan penjualan barang-barang sejenis.
 Penggabungan Vertikal
Apabila perusahaan yang semula merupakan langganan terhadap produk
atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan lain atau sebaliknya perusahaan
lain adalah supplies bahan baku baginya dan kemudian mengadakan
penggabungan perusahaan.

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 3


 Penggabungan Konglomerat (Conglomerate Combinations)
Penggabungan ini merupakan kombinasi dari penggabungan horizontal
denganvertikal. Penggabungan konglongmerat terbentuk apabila perusahaan
yang bergabung bukan perusahaan sejenis.

2. Dilihat menurut kejadian hukumnya


 Merger
Adalah penggabungan perusahaan dengan jalan pemilikan langsung oleh
suatu perusahaan terhadap harta milik dari satu atau lebih perusahaan lain
yangdigabungkan.
 Konsolidasi
Penggabungan perusahaan disebut dengan konsolidasi, jika dalam proses
penggabungan itu dibentuk sebuah perusahaan baru dengan tujuan khusus
untukmembeli atau mengambil alih harta milik dan mengakui hutang-hutang
dari duaatau lebih perusahaan yang telah ada.

Masalah akuntansi dalam penggabungan badan usaha


Dilihat dari segi akuntansinya apabila dua atau lebih badan usaha
diselenggarakan bersama atau digabungkan dengan tujuan untuk melanjutkan
usahanya yang terdahulu, sebagai akibat adanya kombinasi tersebut dibedakan
kedalam dua macam cara pencatatan yaitu :
a. Pembelian (by purchases)
b. Penyatuan kepentingan (by Pooling of Interest)

CONTOH KASUS
Sebuah perusahaan baru bernama PT SUMBA dibentuk oleh beberapa perusahaan
yang melakukan penggabungan badan usaha yaitu PT Sumba, PT Wakatobi dan PT
Wamena. Setelah disepakati, PT Sumba akan mengeluarkan 20% saham prioritas
dengan nominal @Rp40.000 per lembar dan saham biasa dengan nominal
@Rp50.000 per lembar. Tingkat kapitalisasi laba yang dibagikan sebesar 25%.
Adapun data kekayaan bersih dan laba yang diproyeksikan adalah sebagai berikut:

Persentase
Kontribusi
Kontribusi Jumlah laba dari
Laba yang Relatif atas
Perusahaan Kekayaan Kekayaan Kekayaan
diproyesikan Laba yang
Bersih Bersih Bersih
diproyeksikan
(RONA)

PT Sumba Rp 64,000,000 40% Rp 35,000,000 32% 55%


PT Wakatobi Rp 40,000,000 25% Rp 30,000,000 27% 75%
PT Wamena Rp 55,000,000 35% Rp 45,000,000 41% 82%
Jumlah Rp 159,000,000 100% Rp 110,000,000 100% 69%

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 4


Diminta:
1. Berapa jumlah lembar saham dan modal yang dikeluarkan?
2. Buatlah skedul pembagian laba setelah penggabungan!

JAWABAN

PT PT PT Total
Keterangan Sumba Wakatobi Wamena
(Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
Laba yang diproyeksikan 35.000.000 30.000.000 45.000.000 110.000.000
Rentabilitas kekayaan bersih
riil yang diserahkan :
25% x Rp. 64.000.000 16.000.000 16.000.000
25% x Rp. 40.000.000 10.000.000 10.000.000
25% x Rp. 55.000.000 13.750.000 13.750.000
Rentabilitas untuk goodwill 19.000.000 20.000.000 31.250.000 70.250.000
Modal Saham
yang dikeluarkan:
20% saham prioritas, 64.000.000 40.000.000 55.000.000 159.000.000
sebesar kekayaan bersih riil (1600 lbr) (1000 lbr) (1.375 lbr) (3.975 lbr)

Saham biasa sebesar


goodwill yang dibentuk :
76.000.000
Rp. 19.000.000 / 25% 76.000.000
(1.520 lbr)
80.000.000
Rp. 20.000.000 / 25% 80.000.000
(1.600 lbr)
125.000.000
Rp. 31.250.000 / 25% 125.000.000
(2.500 lbr)
Jumlah Modal Saham 140.000.000 120.000.000 180.000.000 440.000.000

Laba yang diperoleh (25% x Rp. 440.000.000) = Rp. 110.000.000

PT PT
PT Wakatobi Total
Keterangan Wamena
Sumba(Rp) (Rp)
(Rp) (Rp)

Tahap Pertama
Untuk Saham Prioritas : 12.800.000 8.000.000 11.000.000 31.800.000
20% dari Nominal

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 5


Untuk Saham Biasa : 15.200.000 16.000.000 25.000.000 56.200.000
20% dari Nominal

Tahap Kedua
Untuk saham Prioritas 36% 3.200.000 2.000.000 2.750.000 7.950.000
Untuk saham biasa, 64%
3.800.000 4.000.000 6.250.000 14.050.000
Jumlah Laba setelah
35.000.000 30.000.000 45.000.000 110.000.000
penggabungan

Bagian laba sebelum 35.000.000 30.000.000 45.000.000 110.000.000


penggabungan

KASUS 1
Sebuah perusahaan baru bernama PT KULON dibentuk oleh beberapa perusahaan
yang melakukan penggabungan badan usaha yaitu PT Kulon, PT Wetan dan PT Lor.
Setelah disepakati, PT KULON akan mengeluarkan 25% saham prioritas dengan
nominal @Rp50.000 per lembar dan saham biasa dengan nominal @Rp40.000 per
lembar. Tingkat kapitalisasi laba yang dibagikan sebesar 35%.Adapun data kekayaan
bersih dan laba yang diproyeksikan adalah sebagai berikut:

Kontribusi Kontribusi relatif Persentase laba


Jumlah Laba yang
Kekayaan atas laba yang dari kekayaan
Perusahaan Kekayaan diproyeksi-
Bersih diproyeksikan bersih (RONA)
bersih kan

PT Kulon Rp 55.000.000 31% Rp 45.000.000 34% 82%


PT Wetan Rp 50.000.000 28% Rp 35.000.000 27% 70%
PT Lor Rp 74.000.000 41% Rp 50.540.000 39% 68%
Jumlah Rp 179.000.000 100% Rp 130.540.000 100% 73%

Diminta:
1. Hitung nilai kekayaan bersih masing-masing perusahaan!
2. Buatlah skedul pembagian laba setelah penggabungan!

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 6


KASUS 2
PT Markicabs, PT Atap Negeri dan PT Langit Kelabu bermaksud untuk melakukan
penggabungan badan usaha dengan membentuk sebuah perusahaan baru yang
bernama PT ABC. Untuk itu setelah disepakati, PT ABC akan mengeluarkan 10%
saham prioritas dengan nominal @Rp 45.000 per lembar dan 10% saham biasa
dengan nominal @Rp 20.000 per lembar. Tingkat kapitalisasi laba yang dibagikan
sebesar 20%. Adapun data kekayaan bersih dan laba yang diproyeksikan adalah
sebagai berikut :

Kontribusi Persentase laba


Kontribusi Jumlah Laba yang relatif atas laba dari kekayaan
Perusahaan Kekayaan Bersih diproyeksikan
Kekayaan yang diproyeksi bersih (Return
Bersih kan on net assets)
PT
Rp 37.500.000 33% Rp 30.000.000 35% 80%
Markicabs
PT Atap
Rp 55.000.000 49% Rp 45.000.000 53% 82%
Negeri
PT Langit
Rp 20.000.000 18% Rp 10.000.000 12% 50%
Kelabu
Jumlah Rp 112.500.000 100% Rp 85.000.000 100% 76%

Diminta:
1. Hitung nilai kekayaan bersih masing-masing perusahaan!
2. Buatlah skedul pembagian laba setelah penggabungan!

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 7


BAB II
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN GABUNGAN
PERUSAHAAN ANAK DAN PERUSAHAAN INDUK

PENDAHULUAN

erusahaan yang memiliki sebagian besar atau seluruh saham beredar

P perusahaan lain sehingga berhak mengendalikan manajemen perusahaan


yang dikuasai disebut Perusahaan Induk (Parent Company).
Sedangkan perusahaan yang sahamnya dikuasai oleh perusahaan induk
disebut Perusahaan Anak (Subsidiary Company). Hubungan antara
perusahaan induk dan perusahaan anak dinamakan Hubungan Afiliasi.

Hak yang dimiliki oleh perusahaan induk atas kekayaan bersih perusahaan induk dan
perusahaan anak disebut Controlling Interest, sedangkan hak sebagian kecil perusahaan
anak selain yang dikuasai perusahaan induk atas kekayaan bersih perusahaan anak
dinamakan Minority Interest. Semua transaksi akuntansi yang terjadi dari hubungan
afiliasi ini dicatat oleh perusahaan induk.

Cara dan penilaian investasi saham yang dimiliki suatu perusahaan terhadap
perusahaan lain adalah sebagai berikut :
1. Pembelian tunai
Investasi = Jumlah seluruh uang yang dikeluarkan dalam proses pembelian.
2. Pertukaran dengan aktiva lain atau surat-surat berharga
Investasi = Harga pasar dari aktiva atau surat berharga yang ditukarkan.

Laporan Keuangan dari hubungan Afiliasi perusahaan induk dan perusahaan anak
disebut Laporan Keuangan Konsolidasi. Dalam penyusunannya, aktiva dan
hutang pada perusahaan anak digabung dengan perusahaan induk dan rekening-
rekening yang sifatnya timbal balik harus dieliminasi.

Selisih antara harga perolehan dengan nilai buku saham dilaporkan dalam neraca
konsolidasi sebagai:
1. Kelebihan Harga Perolehan Diatas Nilai Buku (KHPDNB)
Terjadi bila HP > NB dan merupakan laba bagi perusahaan induk. Dicatat di sebelah
Debet / Aktiva dan diakui sebagai Goodwill.
2. Kelebihan Nilai Buku Diatas Harga Perolehan (KNBDHP)
Terjadi bila HP < NB dan merupakan rugi bagi perusahaan induk. Dicatat di sebelah
Kredit / Pasiva.

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 8


CONTOH KASUS
Pada tanggal 31 Desember 2022, PT NESTLE membeli 75% saham PT CLEO dengan harga
Rp 98.000.000.Berikut ini adalah neraca saldo PT NESTLE dan PT CLEO:

PT NESTLE DAN PERUSAHAAN


ANAK
NERACA GABUNGAN
31 DESEMBER 2022

KETERANGAN PT NESTLE PT CLEO


AKTIVA
Kas Rp 100.000.000 Rp 83.000.000
Piutang Dagang Rp 50.000.000 Rp 41.000.000
Persediaan Barang Dagang Rp 25.000.000 Rp 30.000.000
Investasi Saham Pada PT CLEO Rp 98.000.000 -
Perlengkapan Kantor Rp 20.000.000 Rp 16.000.000
Aktiva Tetap Lainnya – Bersih Rp 32.000.000 Rp 40.000.000
TOTAL AKTIVA Rp 325.000.000 Rp 210.000.000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


Utang Dagang Rp 44.800.000 Rp 32.200.000
Modal Saham, 540 lbr nominal @380.000 Rp 205.200.000 -
Modal Saham, 420 lbr nominal @290.000 Rp 121.800.000
Laba yang ditahan Rp 75.000.000 Rp 56.000.000
TOTAL KEWAJIBAN DAN
Rp 325.000.000 Rp 210.000.000
EKUITAS

Diminta :
1. Buatlah jurnal yang berhubungan dengan transaksi tersebut!
2. Buatlah lembar kerja untuk neraca konsolidasi!

JAWABAN

Nilai Buku Saham PT CLEO per 31 desember 2020

Modal saham Rp 121.800.000


Laba yang ditahan Rp 56.000.000 +
Nilai Buku saham (420 lbr) Rp 177.800.000

Harga Perolehan (untuk 75% Saham PT CLEO) Rp 98.000.000


Nilai buku 75% saham PT CLEO (75% x 177.800.000) Rp 133.350.000 –
KNBDHP (Rugi) (Rp 35.350.000)

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 9


JURNAL ELIMINASI DAN PENYESUAIAN
Modal Saham PT CLEO Rp 91.350.000
Laba yang ditahan PT CLEO Rp 42.000.000
KNBDHP Rp 35.350.000
Investasi saham PT CLEO Rp 98.000.000

PT NESTLE DAN PERUSAHAAN ANAK


KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2022

(Dalam Rupiah)
Penyesuaian dan Eliminasi Neraca
Rekening PT NESTLE PT CLEO D K D K
AKTIVA
Kas 100.000.000 83.000.000 183.000.000
Piutang Dagang 50.000.000 41.000.000 91.000.000
Pers. Barang Dagang 25.000.000 30.000.000 55.000.000
Perlengkapan Kantor 20.000.000 16.000.000 36.000.000
Aktiva Tetap Lainnya 32.000.000 40.000.000 72.000.000
Inv. Saham Pada PT CLEO 98.000.000 - 98.000.000
Total Aktiva 325.000.000 210.000.000

PASIVA
Utang Dagang 44.800.000 32.200.000 77.000.000
Modal Saham PT NESTLE 205.200.000 205.200.000
LYD PT NESTLE 75.000.000 75.000.000
Modal Saham PT CLEO 121.800.000
Eliminasi PT CLEO 75% 91.350.000
Hak Minoritas 25% 30.450.000
LYD PT CLEO 56.000.000
Eliminasi LYD PT CLEO 75% 42.000.000
Hak Minoritas 25% 14.000.000
KNBDHP (Rugi) 35.350.000 35.350.000
Total Pasiva 325.000.000 210.000.000 133.350.000 133.350.000 437.000.000 437.000.000

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 10


PT NESTLE DAN PERUSAHAAN ANAK
NERACA GABUNGAN
31 DESEMBER 2020

AKTIVA PASIVA

Kas Rp 183.000.000 Utang Dagang Rp 77.000.000


Piutang Dagang Rp 91.000.000 Modal:
Persediaan Barang Dagang Rp 55.000.000 - Hak Induk
Perlengkapan Kantor Rp 36.000.000 Modal Saham PT NESTLE Rp 205.200.000
Aktiva Tetap Lainnya Rp 72.000.000 LYD PT Nestle Rp 75.000.000

- Hak Anak
Modal Saham PT Cleo Rp 30.450.000
LYD PT Cleo Rp 14.000.000

KNBDHP (Rugi) Rp 35.350.000

Total Aktiva Rp 437.000.000 Total Pasiva Rp 437.000.000

KASUS 1
Pada tanggal 31 Desember 2021, PT ESQA membeli 65% saham PT MIZZU dengan harga
Rp85.000.000. Berikut ini adalah neraca saldo PT ESQA dan PT MIZZU:

PT ESQA DAN PERUSAHAAN


ANAK NERACA GABUNGAN
31 DESEMBER 2021

KETERANGAN PT ESQA PT MIZZU


AKTIVA
Kas Rp 80.000.000 Rp 58.000.000
Piutang Dagang Rp 20.000.000 Rp 25.000.000
Persediaan Barang Dagang Rp 15.000.000 Rp 10.200.000
Investasi Saham Pada PT MIZZU Rp 85.000.000 -
Perlengkapan Kantor Rp 8.000.000 Rp 5.000.000
Aktiva Tetap Lainnya – Bersih Rp 35.000.000 Rp 38.800.000
TOTAL AKTIVA Rp 243.000.000 Rp 137.000.000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


Utang Dagang Rp 50.500.000 Rp 45.000.000
Modal Saham, 300 lbr nominal @380.000 Rp 114.000.000 -
Modal Saham, 200 lbr nominal @200.000 Rp 40.000.000
Laba yang ditahan Rp 78.500.000 Rp 52.000.000
TOTAL KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp 243.000.000 Rp 137.000.000

Diminta :
1. Buatlah jurnal yang berhubungan dengan transaksi tersebut!
2. Buatlah lembar kerja untuk neraca konsolidasi!

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 11


KASUS 2
Pada tanggal 31 Desember 2021, PT JANJI membeli 65% saham PT JIWA dengan harga
Rp.75.000.000. Berikut ini adalah neraca saldo PT JANJI dan PT JIWA:

PT JANJI DAN PERUSAHAAN


ANAK NERACA GABUNGAN
31 DESEMBER 2021

KETERANGAN PT JANJI PT JIWA


AKTIVA
Kas Rp 80.000.000 Rp 40.000.000
Piutang Dagang Rp 24.000.000 Rp 14.000.000
Persediaan Barang Dagang Rp 17.000.000 Rp 13.500.000
Investasi Saham Pada PT JIWA Rp 75.000.000 -
Perlengkapan Kantor Rp 9.000.000 Rp 6.000.000
Aktiva Tetap Lainnya – Bersih Rp 54.000.000 Rp 44.500.000
TOTAL AKTIVA Rp 259.000.000 Rp 118.000.000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


Utang Dagang Rp 67.000.000 Rp 35.000.000
Modal Saham, 300 lbr nominal @390.000 Rp 117.000.000 -
Modal Saham, 250 lbr nominal @200.000 Rp 50.000.000
Laba yang ditahan Rp 75.000.000 Rp 33.000.000
TOTAL KEWAJIBAN DAN
Rp 259.000.000 Rp 118.000.000
EKUITAS

Diminta :
1. Buatlah jurnal yang berhubungan dengan transaksi tersebut!
2. Buatlah lembar kerja untuk neraca konsolidasi!

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 12


BAB III
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI METODE EQUITY

PENDAHULUAN
encatatan Investasi Saham pada perusahaan anak dengan metode Equity,

P didasarkan pada suatu anggapan bahwa investasi pada anak sejajar dan
samadengan investasi pada perusahaan-perusahaan cabangnya. Dengan
berdasarkan atas suatu fakta bahwa perusahaan induk dan perusahaan anak
merupakan bagian dari suatu kegiatan usaha, maka perubahan-perubahan
yang terjadi di dalam perubahan modal pada perusahaan anak harus diakui oleh dan
dicatat oleh perusahaan induk, untuk dapat mengikuti dan melaporkan posisi
keuangan dan perkembangan secara lengkap.

Secara garis besar hal-hal penting yang harus diperhatikan dalam prosedur pencatatan
investasi menggunakan metode ini adalah
1. Laba dan rugi bersih perusahaan
Laba atau rugi perusahaan anak dapat merubah kekayaan dalam laba yang ditahan
perusahaan induk. Setiap perusahan anak yang mendapatkan laba atau rugi maka
perusahaan induk akan mengakui dan mencatatnya. Jika perusahaan anak
mendapatkan laba, maka perusahaan induk akan mencatat debit pada rekening
“Investasi Saham Pada Perusahaan Anak ” dengan rekening lawan “Laba Yang
Ditahan (LYD)” dan jika perusahaan anak mengalami kerugian, maka perusahaan
induk akan mengkredit rekening “Investasi Saham Pada Perusahaan Anak ” dan
mendebet rekening “Laba Yang Ditahan (LYD)”
2. Dividen yang dibagikan oleh perusahaan
Jika perusahaan anak membagikan dividen, dari sisi perusahaan anak akan
mengurangi saldo Laba Yang Ditahan, sedangkan pada perusahaan induk dengan
pembagian dividen ini akan mendapat perubahan bentuk dari kekayaan yang
semula berupa hak atas laba pada perusahaan anak (Investasi Saham Perusahaan
Anak) ke dalam bentuk kekayaan yang lain (Kas/Piutang Dividen).

Pencatatan dengan Metode Ekuitas


1. Laba perusahaan anak
Investasi saham perusahaan anak xxx
Laba Ditahan xxx
(% kepemilikan x laba perusahaan anak)

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 13


2. Rugi perusahaan anak
Laba Ditahan xxx
Investasi saham perusahaan anak xxx
(% kepemilikan x rugi perusahaan anak)
3. Dividen perusahaan anak
Piutang dividen atau Kas xxx
Investasi saham perusahaan anak xxx
(% kepemilikan x dividen perusahaan anak)

CONTOH KASUS

Berikut ini adalah Neraca PT Indah dan PT Dewi pada tanggal 1 Mei 2022, sesaat
setelah PT Indah membeli 75% saham PT Dewi yang beredar dengan harga
Rp40.000.000.

Keterangan PT Indah PT Dewi


Inv. saham pada PT Indah Rp 40.000.000 -
Kas Rp 9.500.000 Rp 8.000.000
Piutang Rp 4.000.000 Rp 5.500.000
Persediaan Rp 8.000.000 Rp 10.000.000
Aktiva tetap lain Rp 5.000.000 Rp 7.000.000
Jumlah Aktiva Rp 66.500.000 Rp 30.500.000

Macam-macam Utang Rp 10.000.000 Rp 5.000.000


Modal Saham Rp 45.500.000 Rp 18.100.000
Agio saham Rp 5.000.000 Rp 3.200.000
LYD Rp 6.000.000 Rp 4.200.000
Jumlah Pasiva Rp 66.500.000 Rp 30.500.000

Pada tanggal 20 Desember 2022, PT Dewi mengumumkan pembagian dividen


sebesar Rp10.000.000. Sedangkan realisasi pembayaran dividen baru terjadi pada
tanggal 30 Desember 2022. Selama tahun buku PT Indah memperoleh laba
Rp14.000.000 dan PT Dewi Rp8.000.000.

Diminta:

1. Buatlah jurnal yang diperlukan!

2. Buatlah kertas kerja konsolidasi dan neraca konsolidasi!

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 14


JAWABAN
a. Jurnal

Keterangan PT Indah PT Dewi


Pengumuman
Piutang Dividen 7.500.000 LYD PT Dewi 10.000.000
dividen oleh
Inv.Saham pd PT Dewi 7.500.000 Hutang Dividen 10.000.000
Pers. Anak
Realisasi
Kas 7.500.000 Hutang Dividen 10.000.000
dividen oleh
Piutang Dividen 7.500.000 Kas 10.000.000
Pers. Anak
Mencatat laba Kas 14.000.000 Kas 8.000.000
sendiri LYD PT Indah 14.000.000 LYD PT Dewi 8.000.000
Mencatat laba Inv.Saham pd PT Dewi 6.000.000
Pers. Anak LYD PT Indah 6.000.000

Kas PT Indah = So. Awal + Dividen + Laba Sendiri


= 9.500.000 + 7.500.000 + 14.000.000 = 31.000.000
Kas PT Dewi = So. Awal + Laba - Dividen
= 8.000.000 + 8.000.000 - 10.000.000 = 6.000.000

Inv. Saham pd PT Dewi = So. Awal + Laba Anak - Dividen


= 40.000.000 + 6.000.000 - 7.500.000 = 38.500.000
LYD PT Indah = So. Awal + Laba Sendiri + Laba Anak
= 6.000.000 + 14.000.000 + 6.000.000 = 26.000.000
LYD PT Dewi = So. Awal + Laba - Dividen
= + 8.000.000 -
4.200.000 10.000.000 = 2.200.000

KHPDNB = Harga Pembelian investasi - Nilai Buku


= 40.000.000 - (75% * 25.500.000) = 20.875.000

Jurnal eliminasi dan penyesuaian :

Modal Saham PT Dewi Rp 13.575.000


AS PT Dewi Rp 2.400.000
LYD PT Dewi Rp 1.650.000
KHPDNB (Goodwill) Rp 20.875.000
Inv. Saham pada PT Dewi Rp 38.500.000

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 15


b. Kertas Kerja dan Neraca Konsolidasi

PT INDAH DAN PERUSAHAAN ANAK


KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI
31 DESEMBER 2022
Penyesuaian dan
Neraca
PT Indah PT Dewi Eliminasi
Rekening (Rp)
(Rp) (Rp) (Rp)
D K D K
Debit
Kas 31.000.000 6.000.000 37.000.000
Piutang 4.000.000 5.500.000 9.500.000
Persediaan 8.000.000 10.000.000 18.000.000
Aktiva Tetap lainnya 5.000.000 7.000.000 12.000.000
Inv.Shm pd PT Dewi 38.500.000
Eliminasi MS 75% 13.575.000
Eliminasi AS 75% 2.400.000
Eliminasi LYD 75% 1.650.000
KHPDNB (Goodwill) 20.875.000
Total Aktiva 86.500.000 28.500.000

Kredit
Macam-macam utang 10.000.000 5.000.000 15.000.000
MS PT Indah 45.500.000 45.500.000
AS PT Indah 5.000.000 5.000.000
LYD PT Indah 26.000.000 26.000.000
MS PT Dewi 18.100.000
Elim. 75% 13.575.000
Hak Minoritas 25% 4.525.000
AS PT Dewi 3.200.000
Elim. 75% 2.400.000
Hak Minoritas 25% 800.000
LYD PT Dewi 2.200.000
Elim. 75% 1.650.000
Hak Minoritas 25% 550.000
Total Pasiva 86.500.000 28.500.000 17.625.000 17.625.000 97.375.000 97.375.000

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 16


PT INDAH DAN PERUSAHAAN ANAK
NERACA GABUNGAN
31 DESEMBER 2022
Aktiva Pasiva
Kas Rp 37.000.000 Utang Rp 15.000.000
Piutang Rp 9.500.000 Modal:
Persediaan Rp 18.000.000 - Hak Induk
KHPDNB Rp 20.875.000 MS PT Indah Rp 45.500.000
Aktiva Tetap Lainnya Rp 12.000.000 AS PT Indah Rp 5.000.000
LYD PT Indah Rp 26.000.000

- Hak Anak
MS PT Dewi Rp 4.525.000
AS PT Dewi Rp 800.000
LYD PT Dewi Rp 550.000

Total Aktiva Rp 97.375.000 Total Pasiva Rp 97.375.000

KASUS 1

Neraca PT Doni dan PT Bela pada tanggal 30 April 2022, sesaat setelah PT Doni
membeli 70% saham PT Bela yang beredar dengan harga Rp 46.000.000.

Keterangan PT Doni PT Bela


Inv. saham pada PT Bela Rp 46.000.000 -
Kas Rp 21.300.000 Rp 18.700.000
Piutang Rp 6.700.000 Rp 5.000.000
Persediaan Rp 7.800.000 Rp 3.700.000
Aktiva tetap lain Rp 4.400.000 Rp 4.000.000

Jumlah Aktiva Rp 86.200.000 Rp 31.400.000


Macam-macam Utang Rp 21.000.000 Rp 9.200.000
Modal Saham Rp 34.100.000 Rp 11.800.000
Agio Saham Rp 19.100.000 Rp 4.000.000
LYD Rp 12.000.000 Rp 6.400.000

Jumlah Pasiva Rp 86.200.000 Rp 31.400.000

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 17


Pada tanggal 19 Desember 2022, PT Bela mengumumkan pembagian dividen sebesar
Rp15.000.000. Sedangkan realisasi pembayaran dividen baru terjadi pada tanggal 30
Desember 2022. Selama tahun buku PT Doni memperoleh laba Rp19.000.000 dan
PT Bela Rp16.500.000.
Diminta:
a. Buatlah jurnal yang diperlukan!
b. Buatlah kertas kerja konsolidasi dan neraca konsolidasi!

KASUS 2

Neraca PT Nunu dan PT Nana pada tanggal 31 Juli 2022, sesaat setelah PT Nunu
membeli 75% saham PT Nana yang beredar dengan harga Rp 90.000.000.

Keterangan PT Nunu PT Nana


Inv. saham pada PT Nana Rp 90.000.000 -
Kas Rp 220.000.000 Rp 100.000.000
Piutang Rp 25.000.000 Rp 15.000.000
Persediaan Rp 40.000.000 Rp 50.000.000
Aktiva tetap lain Rp 30.000.000 Rp 40.000.000
Jumlah Aktiva Rp 405.000.000 Rp 205.000.000
Macam-macam Utang Rp 40.000.000 Rp 35.000.000
Modal Saham Rp 320.000.000 Rp 135.000.000
Agio Saham Rp 20.000.000 Rp 17.000.000
LYD Rp 25.000.000 Rp 18.000.000
Jumlah Pasiva Rp 405.000.000 Rp 205.000.000

Pada tanggal 20 Desember 2022, PT Nana mengumumkan pembagian dividen


sebesar Rp16.000.000. Sedangkan realisasi pembayaran dividen baru terjadi pada
tanggal 30 Desember 2022. Selama tahun buku PT Nunu memperoleh laba
Rp21.000.000 dan PT Nana Rp13.000.000.
Diminta:
a. Buatlah jurnal yang diperlukan!
b. Buatlah kertas kerja konsolidasi dan neraca konsolidasi!

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 18


DAFTAR PUSTAKA

Main, Abdul. 2003. Merger, Akuisisi Dan Divestasi. Yogyakarta: Ekonesia.

Suparwoto. 1997. Akuntansi Keuangan Lanjutan. Edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE.

Harnanto. 2002. Akuntansi Keuangan Intermediate. Yogyakarta: Liberty.

LABORATORIUM AKUNTANSI MENENGAH 19

Anda mungkin juga menyukai