Anda di halaman 1dari 13

Metode Harga Pokok Pesanan (Job Order Costing Method)

Dosen : Widada, SE., MM

Dalam menentukan suatu harga pokok produksi, diperlukan biaya-biaya yang


berkaitan dengan kegiatan produksi. Biaya yang terkait adalah biaya bahan baku
langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya tidak langsung (overhead). Biaya
tidak langsung terdiri dari berbagai macam biaya, sehingga jika perhitungannya
tidak akurat, maka harga pokok produksi pun tidak akan akurat. Agar perhitungan
biaya tidak langsung akurat, dibutuhkan salah satu metode untuk menghitungnya,
yaitu metode harga pokok pesanan (Job Order Costing Method).
Sebelum mengetahui tentang Metode Harga Pasar atau yang dikenal sebagai Job
Order Costing Method kita perlu mengetahui apa itu biaya. Cost (biaya) dapat
diartikan sebagai semua pengorbanan yang perlu dilakukan untuk suatu proses
produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga pasar yang
berlaku, baik yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi. Adapun cost sendiri
didefinisikan oleh Mulyadi (1993, 8) dalam buku Akuntansi Biaya, Penentuan
Harga Pokok dan Pengendalian Biaya, Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi
yang diukur dengan satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.
Metode Harga Pokok Pesanan atau yang biasa dikenal dengan Job Order Costing
Method adalah suatu metode pengumpulan biaya produksi untuk menentukan
harga pokok produksi pada perusahaan atas dasar pesanan. Dalam kalkulasi biaya
Job Order, setiap job atau pesanan adalah suatu satuan akuntansi yang
dibebankan biaya bahan, upah dan biaya overhead dengan menggunakan nomor-
nomor order, biaya untuk setiap pesanan yang dikerjakan untuk pelanggan
tertentu dicatat dalam suatu kartu yang disebut kartu biaya Job Order. Tujuan dari
metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok produk dari
setiap pesanan baik harga pokok pesanan secara keseluruhan dari tiap-tiap
pesanan maupun untuk persatuan. Dalam metode ini biaya-biaya produksi
dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan harga pokok produksi persatuan di
hitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut.
Mulyadi (1993, 24) dalam buku Akuntansi Biaya, Penentuan Harga Pokok dan
Pengendalian Biaya, mengemukakan syarat-syarat penggunaan metode harga
pokok pesanan sebagai berikut:
1. Bahwa masing-masing pesanan pekerjaan atau produk dapat dipisahkan
identitasnya secara jelas dan perlu dilakukan penentuan harga pokok pesanan
secara individual.
2.Bahwa biaya produksi harus dipisahkan kedalam dua golongan, yaitu biaya
produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Biaya produksi langsung
terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja, sedangkan biaya produksi
tidak langsung terdiri dari biaya-biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya
tenaga kerja langsung.
3. Bahwa biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan atau
diperhitungkan secara langsung terhadap pesanan yang bersangkutan, sedangkan
biaya produksi tidak langsung (overhead) dibebankan pada pesanan tertentu atas
dasar tarif yang ditentukan dimuka (Predetermined rate).
4. Bahwa harga pokok tiap-tiap pesanan ditentukan pada saat pesanan selesai.
5. Bahwa harga pokok persatuan produk dihitung dengan cara membagi jumlah
biaya produksi yang dibebankan pada pesanan tertentu dengan jumlah satuan
produk dalam pesanan yang bersangkutan.
Didalam suatu perusahaan, untuk memudahkan pembebanan biaya kepada setiap
jenis produk pesanan dalam penerapan metode harga pokok pesanan, biaya
produksi digolongkan menjadi dua golongan yaitu:

1. Biaya produksi langsung


Biaya produksi langsung terdiri atas biaya bahan langsung dan biaya tenaga kerja
langsung. Biaya-biaya tersebut merupakan biaya yang mudah ditelusuri
melekatnya pada setiap produk pesanan yang dibuat. Oleh karena itu, baik biaya
bahan langsung maupun biaya tenaga kerja langsung, dapat secara langsung
dihitung sebagai bagian dari harga pokok produk. Dengan kata lain biaya bahan
langsung dan biaya tenaga kerja langsung yang dibebankan kepada produk adalah
biaya yang sesungguhnya terjadi untuk pembuatan produk yang bersangkutan.
2. Biaya produksi tidak langsung
Biaya yang termasuk kedalam golongan produksi tidak langsung, adalah biaya-
biaya yang tidak dapat secara langsung dibebankan kepada produk. Dalam
perusahaan yang membuat lebih dari satu jenis produk, banyak ditemukan biaya
yang sulit ditelusuri melekatnya pada produk, sehingga terlalu rumit untuk secara
langsung diperhitungkan sebagai bagian dari harga pokok tiap jenis produk yang
dibuat. Oleh karena itu dalam metode harga pokok pesanan, biaya produksi tidak
langsung yang dibebankan kepada produk, atau yang menjadi bagian dari harga
pokok produk ditetapkan berdasarkan tarip yang telah ditetapkan sebelum proses
produksi dimulai. Dengan demikian, bukan biaya produksi tidak langsung yang
sesunggguhnya terjadi.
Perlu juga di perhatikan bahwa dalam metode harga pokok pesanan yang
digunakan dalam perusahaan yang diproduksinya berdasarkan pesanan memiliki
karakteristik sebagai berikut:
1. Perusahaan memproduksi berbagai macam produk sesuai dengan spesifikasi
pemesanan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok produksinya
secara individual.
2. Biaya produksi harus digolongkan berdasarkan hubungannya dengan produk
yang menjadi biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung.
3. Biaya produksi langsung terdiri biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
langsung sedangkan biaya produksi tidak langsung disebut dengan istilah biaya
overhead pabrik.
4. Biaya produksi langsung diperhitungkan sebagai harga pokok produksi pesanan
tertentu berdasarkan biaya sesungguhnya ke dalam harga pokok pesanan
berdasarkan tarif yang ditentukan dimuka.
5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai diproduksi
dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang dikeluarkan untuk pesanan
tersebut dengan jumlah unit produksi yang dihasilkan dalam pesanan yang
bersangkutan.
Metode harga pokok pesanan juga mempunyai beberapa manfaat bagi
manajemen perusahaan untuk:
1. Menentukan harga jual yang akan dibebankan kepada pemesan.
2. Mempertimbangkan penerimaan dan penolakan pesanan.
3. Memantau realisasi biaya produksi.
4. Menghitung laba atau rugi dari tiap pesanan.
5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses
yang akan disajikan dalam neraca.

Metode harga pokok pesanan memiliki keuntungan dan kerugian. Adapun


keuntungan dari metode harga pokok pesanan:
1. Memberikan struktur yang lengkap dan terbatas pada Direct Cost, yaitu Direct
Material dan Direct Labour.
2. Tepat, lengkap, historis, sederhana dan mampu diperbandingkan.
3. Meningkatkan kemampuan untuk mengatur dan mengevaluasi prestasi historis
dari bagian-bagian operasi, product lines, departemen fungsional dan staf
manajemen dalam suatu organisasi.
4. Kemapuan untuk mengendalikan operasi berjalan dengan mendeteksi dan
menganalisa penyimpangan-penyimpangan atas kecenderungan historis dalam
pola biaya.
5. Penambahan kemampuan untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan-
kegiatan dimasa yang akan datang dalam organisasi.

Sedangkan kerugian yang ditimbulkan dari metode ini, yaitu pemborosan yang
terjadi dalam memproduksi suatu pesanan atau kelompok pesanan yang
dibebankan pada biaya pesanan. Pemborosan ini tidak dipisahkan sehingga tidak
memungkinkan untuk suatu perbandingan dengan biaya-biaya yang seharusnya
terjadi.
Jadi, metode harga pokok pesanan merupakan metode yang digunakan
perusahaan dalam menentukan harga pokok produksi atas suatu pesananan yang
membebani biaya langsung dan biaya tidak langsung.

Metode harga pokok pesanan merupakan metode pengumpulan biaya produksi


untuk menetapkan harga pokok produksi yang dibuat perusahaan berdasarkan
pesanan. Dalam perhitungan biaya job order, setiap pesanan merupakan satuan
akuntansi yang didalamnya dibebankan biaya bahan, upah, dan biaya overhead
dengan menggunakan nomor order dan biaya untuk setiap pesanan pelanggan
dicatat dalam kartu biaya job order.
Tujuan dari metode harga pokok pesanan adalah untuk menentukan harga pokok
produk masing-masing pesanan, baik secara keseluruhan dari setiap pesanan atau
persatuan. Metode ini menghitung biaya-biaya produksi dari pesanan tertentu
yang dikumpulkan dan kemudian kalkulasi harga pokok produksi persatuan
dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut.
Untuk lebih jelas memahami tentang harga pokok pesanan, di bawah ini akan kita
bahas secara langsung cara menyelesaikan jurnal perhitungan dengan metode
harga pokok pesanan
Table of Contents
1 Contoh Soal Menghitung Harga Pokok Pesanan
2 Data Kegiatan dan Produksi
3 Metode Harga Pokok Pesanan
3.1 1. Pencatatan Pembelian Bahan Baku & Penolong
3.2 2. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku & Penolong
3.3 3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
3.4 4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
3.5 5. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi (ELANG-01)
3.6 6. Pencatatan Harga Pokok Produk Dlm Proses (ELANG-02)
3.7 7. Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual

Contoh Soal Menghitung Harga Pokok Pesanan


PT Lestari Jaya adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang percetakan
dengan menggunakan metode harga pokok pesanan. Pada bulan November 2018
perusahaan mendapat pesanan untuk mencetak brosur sebanyak 5.000 lembar
dari CV Kinanti dengan harga yang dibebankan adalah Rp2.500 per lembar. Pada
bulan yang sama perusahaan juga menerima pesanan sebanyak 50 spanduk dari
CV Lancar dengan harga Rp425.000 per buah. Pesanan dari CV Kinanti diberi kode
pesanan ELANG-01 dan pesanan dari CV Lancar diberi nomor ELANG-02.
Data Kegiatan dan Produksi
a. Pada tanggal 11 November 2014 dibeli bahan baku dan penolong dengan cara
kredit yakni sebagai berikut:
Bahan Baku
Kertas untuk brosur Rp2.150.000
Kain putih 200 meter Rp3.750.000
Bahan Penolong
Bahan Penolong B1 Rp450.000
Bahan Penolong B2 Rp550.000
b. Dalam pemakaian bahan baku dan penolong untuk memproses pesanan
ELANG-01 dan ELANG-02 diperoleh informasi sebagai berikut:
Bahan baku kertas dan bahan penolong B1 digunakan untuk memproses
pesanan ELANG-01, sedangkan bahan baku kain dan bahan penolong B2 dipakai
untuk memproses pesanan ELANG-02.
c. Untuk penentuan Biaya Tenaga Kerja yang dikeluarkan oleh departemen
produksi menggunakan dasar jam tenaga kerja langsung dengan perhitungan
sebagai berikut.
Upah langsung untuk pesanan ELANG-01 240 jam @Rp9.000.
Upah langsung untuk pesanan ELANG-02 menghabiskan sebanyak 360 jam
@Rp9.000.
Upah tidak langsung adalah Rp2.500.000.
Gaji Karyawan Bagian Pemasaran dikeluarkan sebesar Rp4.000.000.
Gaji Karyawan Bagian Administrasi & Umum sebesar Rp2.250.000.
d. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik. Perusahaan dalam hal ini menggunakan
tarif BOP sebesar 150% dari Biaya Tenaga Kerja Langsung, baik pesanan ELANG-
01 dan ELANG-02. Biaya overhead pabrik sesungguhnya terjadi dalam kaitannya
dengan pesanan di atas, adalah sebagai berikut.
Biaya pemeliharaan gedung Rp500.000
Biaya depresiasi gedung pabrik Rp1.000.000
Biaya depresiasi mesin Rp1.500.000
Biaya pemeliharaan mesin Rp250.000
Biaya asuransi gedung pabrik & mesin Rp750.000
e. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi. Berdasarkan informasi untuk pesanan
ELANG-01 telah selesai dikerjakan.
f. Pencatatan Harga Pokok Produk Dalam Proses. Berdasarkan informasi diketahui
bahwa untuk pesanan ELANG-02 masih dalam proses penyelesaian.
g. Pencatatan Harga Pokok Produk yang dijual. Pesanan ELANG-01 telah
diserahkan kepada pemesan. Dan dari penyerahan tersebut pemesan akan
membayar dengan cara kredit.

DIMINTA
Berdasarkan informasi di atas, buatlah jurnal yang diperlukan berdasarkan
Metode Harga Pokok Pesanan.
JAWAB
Jurnal-Jurnal yang diperlukan:
1. Pencatatan Pembelian Bahan Baku & Penolong
Persediaan Bahan Baku Rp. 5.900.000 –
Utang Dagang – Rp 5.900.000
Persediaan Bahan Penolong Rp 1.000.000 –
Utang Dagang – Rp 1.000.000
2. Pencatatan Pemakaian Bahan Baku & Penolong:
BDP – Biaya Bahan Baku Rp 5.900.000 –
Persediaan Bahan Baku – Rp 5.900.000
BOP – Sesungguhnya Rp 1.000.000 –
Persediaan Bahan Penolong – Rp 1.000.000
3. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja
a. Pencatatan Biaya Tenaga Kerja yang terutang :
Gaji dan Upah Rp 14.150.000 –
Utang Gaji & Upah – Rp 14.150.000
b. Pencatatan Distribusi Biaya TK
Biaya TK Langsung Rp 5.400.000 –
Biaya TK Tidak Langsung Rp 2.500.000 –
Biaya Pemasaran Rp 4.000.000 –
Biaya Administrasi & Umum Rp 2.250.000 –
Hutang Gaji & Upah – Rp 14.150.000
c. Pembayaran Gaji & Upah :
Utang Gaji & Upah Rp 14.150.000 –
Kas – Rp 14.150.000
4. Pencatatan Biaya Overhead Pabrik
BDP – Biaya Overhead Pabrik Rp 8.100.000 –
BOP yang Dibebankan – Rp 8.100.000
BOP yang Sesungguhnya Rp 4.000.000 –
Persediaan Bahan Bangunan – Rp 500.000
Akum. Depr. Gedung Pabrik – Rp 1.000.000
Akum. Depr. Mesin – Rp 1.500.000
Persediaan Suku Cadang – Rp 250.000
Persekot Asuransi – Rp 750.000
BOP yang Dibebankan Rp 8.100.000 –
BOP yang Sesungguhnya – Rp 8.100.000

Selisih BOP:
Untuk menentukan selisih BOP dicari dengan cara membandingkan antara jumlah
BOP yang dibebankan dengan jumlah seluruh BOP yang sesungguhnya terjadi.
Berdasarkan soal di atas, selisih BOP dapat ditentukan dengan cara :
BOP yang Sesungguhnya:
Jurnal No. #2 Rp1.000.000
Jurnal No. #3b Rp2.500.000
Jurnal No. #4 Rp4.000.000
Jumlah BOP yang Sesungguhnya Rp7.500.000
BOP yang Dibebankan Rp. 8.100.000
(Selisih pembebanan lebih)

Jurnal Selisih BOP


BOP yang Sesungguhnya Rp 600.000 –
Selisih BOP – Rp 600.000

5. Pencatatan Harga Pokok Produk Jadi (ELANG-01)


Persediaan Produk Jadi Rp 8.000.000 –
BDP- Biaya Bahan Baku – Rp 2.600.000
BDP- Biaya TK Langsung – Rp 2.160.000
BDP- Biaya Overhead Pabrik – Rp 3.240.000

6. Pencatatan Harga Pokok Produk Dlm Proses (ELANG-02)


Persediaan PDP Rp 12.400.000 –
BDP- Biaya Bahan Baku – Rp 4.300.000
BDP- Biaya TK Langsung – Rp 3.240.000
BDP- Biaya Overhead Pabrik – Rp 4.860.000

7. Pencatatan Harga Pokok Produk yang Dijual


Harga Pokok Produksi Rp 8.000.000 –
Persediaan Produk jadi – Rp 8.000.000
Piutang Dagang Rp 12.500.000 –
Harga Pokok Produksi – Rp 12.500.000

Kompleksnya penghitungan dengan metode penetapan harga pokok pesanan


pada sebuah produk, tentunya akan lebih mudah diatasi dan dihitung jika Anda
menggunakan sistem akuntansi online yang secara otomatis akan mengolah data
yang telah Anda simpan pada setiap pencatatan transaksi yang telah Anda
lakukan.

SEKIAN

Soal Akuntansi Metode Harga Pokok Pesanan


Soal Pilihan Ganda
1. Suatu cara menghitung atau mengumpulkan biaya produksi untuk pesanan tertentu disebut
a. Metode harga pabrik
b. Metode harga pasar
c. Metode harga pokok pesanan *
d. Metode harga pokok produk jadi
e . Metode harga pokok barang
2. Pengumpulan biaya harga pokok pesanan untuk setiap jenis produk dicatat dalam
a. Kartu utang
b .Kartu piutang
c .Kartu persediaan barang dagang
d. Kartu harga pokok pesanan*
e. Kartu harga pokok produk jadi
3. Metode harga pokok pesanan merupakan metode perhitungan harga pokok
a. Sebelum produk dikerjakan
b. Setelah produk selesai dikerjakan
c. Bersama-sama waktu mengerjakan produk
d. Sebelum dan setelah selesai produk dikerjakan*
e .Dihitung kapan saja produk dikerjakan
4. Metode harga pokok pesanan merupakan metode harga pokok yangbanyak digunakan oleh
perusahaan yang memproduksi barang
a. Lebih dari satu produk sehingga produk yang dikerjakan sangatberagam*
b. Hanya satu produk barang
c. Lebih dari satu produk barang
d. Jawaban a dan b benar
e. Jawaban a, b dan c benar
5. Dalam sistem periodikal untuk menentukan persediaan bahan baku dilakukan dengan cara
a. Melihat catatan persediaan
b. Mengumpulkan dan menjumlah faktor pembelian maupun pemakaian bahan
c. Mengumpulkan faktor pembelian
d. Melakukan perhitungan fisik atas bahan baku yang ada*
e. Setiap terjadi pembelian dan pemakaian bahan dicatat dalam kartu persediaan

Anda mungkin juga menyukai