Prodi/Semester/Klas : Akuntansi/VII/A
Nim : 202011330031
1. Jelaskan beberapa istilah upaya penghindaran pajak terkait Tax Planing, meliputi :
Tax Saving, Tax Haven Tax Avoidance
2. Coba saudara jelaskan mengenai pengertian dari Perencanaan Pajak ? dan bagaimana
hubungannya dengan Manajemen Pajak
3. Dalam pelaksanaan perencanaan pajak, salah satu prinsip yang digunakan adalah prinsip
Taxable menjadi Deductable
4. Ketika pada suatu saat kita memiliki Asset sebagai modal dalam mendirikan
perusahaan, maka tidak terlepas dari pertimbangan aspek perpajakan. Bagaimanakah
pertimbangan dari aspek perpajakan pada bentuk usaha berikut ini :
- Perusahaan perorangan (UD, PUD)
- Persekutuan Comanditer (CV), Firma (Fa)
- Perseroan terbatas (PT)
5. Pada suatu Badan usaha yang memiliki karyawan tetap dan gaji rata-ratanya diatas PTKP
sehingga dikenai pemotongan pajak (PPh pasal 21). Dari sisi perencanaan pajak,
kebijakan PPh ps 21 dapat dilakukan meliputi : 1. Bisa ditanggung Karyawan 2. Bisa
ditanggung perusahaan 3. Ditunjang sebagian olah perusahaan
Tugas saudara adalah pilih 1 (satu) kebijakan yang bias menguntungkan perusahaan
sehingga PPh Badan bias menjadi lebih kecil.
JAWABAN
1. -Tax saving yaitu Upaya efisiensi beban pajak melalui pemilihan alternatif pengenaan
pajak dengan tarif yang lebih rendah. Contohnya, perusahaan melakukan perubahan
pemberian natura kepada karyawan menjadi tunjangan dalam bentuk uang.
-Tax haven itu sendiri adalah istilah yang menggambarkan suatu negara yang menjadi
tempat berlindung bagi para wajib pajak (WP), sehingga para WP ini dapat mengurangi
bahkan menghindari kewajiban membayar pajaknya atau biasa disebut sebagai surga
bagi para pengemplang pajak.
-Tax avoidance adalah strategi dan teknik penghindaran pajak yang dilakukan secara
legal dan aman bagi wajib pajak karena tidak bertentangan dengan ketentuan
perpajakan.
2. Perencanaan pajak atau Tax Planning adalah suatu kapasitas yang dimiliki oleh wajib pajak (WP)
untuk menyusun aktivitas keuangan guna menmdapat pengeluaran (beban) pajak yang minimal.
Hubungannya Perencanaan pajak yaitu langkah awal dalam manajemen pajak (sarana untuk
memenuhi kewajiban perpajakan dengan benar tetapi jumlah pajak yang dibayarkan dapat ditekan
serendah mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan).
3. Prinsip taxable dan deductible merupakan prinsip yang lazim dipakai dalam
perencanaan pajak, yang pada umumnya mengubah biaya yang tidak boleh dikurangkan
menjadi biaya yang boleh dikurangkan atau sebaliknya mengubah penghasilan yang
merupakan objek pajak menjadi penghasilan yang tidak objek pajak, dengan
konsekwensi munculnya pajak terutang akibat pengubahan tersebut. Dalam hal ini
tentunya harus dipertimbangkan mana yang lebih menguntungkan perusahaan apakah
tambahan jumlah pajak terhutang akan menjadi lebih besar atau lebih kecil atau sama
dengan jumlah pajak terhutang akibat koreksi fisikal, apabila tidak dilakukan
pengubahan tersebut.
Apabila Wajib Pajak ingin membuka usaha sendirian dengan skala yang kecil atau
memiliki modal yang terbatas lebih baik menggunakan badan usaha UD, sebab sangat
mudah didirikan, karena bukan merupakan badan usaha yang memerlukan izin khusus
serta tidak perlu melakukan pembukuan cukup mencatat omzet saja.
Meskipun berupa usaha atau bisnis, UD tergolong wajib pajak pribadi bukan badan.
Maka dalam memenuhi kewajiban perpajakan, Wajib Pajak tersebut wajib
menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak pribadinya dimana apabila terjadi apapun
dalam UD baik rugi maupun utang yang menjadi penanggungjawab adalah Wajib Pajak
itu sendiri. Melalui UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan, Wajib Pajak UMKM yang
menggunakan PP-23/2018 diberikan fasilitas PTKP sebesar Rp500 Juta.
Selanjutnya ada jenis Pajak Penghasilan (PPh). PT umumnya memiliki sifat dasar dalam
pemisahan kekayaan antara kekayaan perusahaan dengan kekayaan pemilik
perusahaan. Hal tersebut kemudian menyebabkan adanya potensi pembebanan pajak
berganda. Berikut ini rincian jenis kewajiban pajak badan usaha PT yang dapat meliputi:
PPh pasal 21 :yakni tanggung jawab perusahaan sebagai pihak yang memungut atau
memotong pajak. Dimana PPh pasal 21 adalah pajak yang dipungut atas penghasilan
berupa gaji yang diperoleh karyawan sebagai wajib pajak orang pribadi.
PPh pasal 22 : pajak ini diberlakukan bagi PT yang bergerak di bidang ekspor-impor.
PPh pasal 23 : yaitu jenis pajak yang dikenakan pada penghasilan atas modal,
penyerahan jasa, atau hadiah dan lainnya.
PPh pasal 26 : yaitu pemotongan atau pemungutan atas pajak penghasilan (PPh) yang
diperoleh wajib pajak asing.
PPh 4 ayat 2 atau PPh final yang dipungut atas jenis penghasilan tertentu.