Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ramdhani Ahmadus Shufi

NIM : 2020610068
Kelas : C5AKR
MATKUL : Manajemen Perpajakan

Resume Pengantar Manajemen Perpajakan

Konsep dasar manajemen pajak perpajakan berkaitan erat dengan bisnis, negara
pembangunan dll. Pajak selalu berkaitan dengan bisnis dan melibatkan banyak pihak atau
stakeholder. Selain itu berkaitan erat dengan uang karena uang adalah tujuan utama
perusahaan. Dalam bisnis dan pajak terdapat manajemen yaitu pihak yang mengelola
bisnis. Yang kedua adalah pemilik, yaitu pemeran utama dari teori entitas bisnis itu sendiri,
dan pemilik ini adalah orang-orang yang memiliki saham-saham yang berkaitan dengan
perusahaan tersebut, selain itu tentu saja ada pemerintah sebagai pihak yang mengatur
antara manajemen bisnis dan pajak.
Bisnis tentu saja entitasnya adalah periodik. Manajemen akan mendapatkan bonus
ketika berhasil mendapatkan laba yang tinggi dan bonus nya untuk pemilik. Selain itu
adapun kaitannya dengan pemerintah adalah untukkarena hakikat profit pada perusahaan
ada bagian-bagian berupa pajak yang memang sangat dibutuhkan oleh pemerintah untuk
menjalankan roda pemerintahan dalam pembangunan sehingga perusahaan ini akan diburu
pajaknya untuk pemerintah.
Karena kemungkinan besar banyak orang yang enggan untuk membayar pajak.
Solusi untuk mengurangi besaran pajaknya adalah, yang pertama dengan melakukan Tax
Planing yaitu merencanakan hal-hal yang berkaitan dengan perpajakan atau bisa disebut
dengan manajemen perpajakan. Namun ada juga yang mengatakan bahwa Tax Planing
merupakan bagian dari manajemen perpajakan.
Dalam Tax Planing tentu saja ada beberapa hal yang intinya bagaimana caranya
menbayar pajak secara minimalis, dan ada beberapa kemungkinan. Jenis Tax Planing
sendiri itu ada 3 yaitu :
1. Tax avoidance atau rugi dari pajak yang sifatnya legal ataupun tidak menambah
peraturan.
2. Adalah Tax saving atau bisa dikatakan menghemat biaya pajak
3. Adalah Tax Evasion dimana usaha untuk menghematkan pajak atau secara hukum
melanggar hukum peraturan perpajakan. Yang artinya cara ketiga ketiga tersebut
merupakan cara yang tidak baik.
Dalam manajemen perpajakan saat ini adalah merupakan bagaimana cara
menghemat perpajakan atau menghemat pembayaran pajak namun tetap dengan cara yang
diizinkan oleh hukum atau pemerintah. Strategi yang dapat dilakukan dalam manajemen
pajak adalah:
1. Menggunakan strategi Tax Saving yaitu strategi untuk efisiensi beban pajak dengan
menggunakan pengenaan tarif terendahnya , jadi berkaitan dengan pembebanan pajak.
Contohnya adalah disaat perusahaan ingin memberikan fasilitas kesejahteraan kepada
karyawan maka perusahaan tersebut memiliki berbagai macam cara yang efisien
terhadap perusahaan itu sendiri
2. Tax avoidance yaitu menghindari pembayaran pajak dengan memilih transaksi yang
tidak berkaitan dengan pajak, sehingga perusahaan bisa mengurangi jumlah
pembayaran pajak dari perusahaan tersebut.
3. Tax delaying yaitu strategi pembayaran pajak yang tidak melanggar pajak dengan
mengatur tax flow dari suatu perusahaan. Dan bisa juga dipakai untuk mengatur tax
flow perusahaan agar tidak membayar dengan nilai yang tinggi.
4. Optimalisasi kredit pajak yang diperkenankan, ini berkaitan dengan tax avoidance
yaitu proses pemilihan model transaksi yang diperbolehkan untuk mengkredit pajak.
5. Menghindari pemeriksaan pajak akibat lebih bayar. Dimana harus berhati-hati dalam
menghitung pajak, agar tidak terdapat kasus lebih bayar. Meskipun saat terjadi lebih
bayar bisa digunakan untuk pembayaran pajak pada bulan selanjutnya, namun pada
tiap bulan harus diadakan perhitungan atau pengecekan, dimana saat terjadi lebih
pajak bisa menimbulkan problem yang mengakibatkan jadi menambah biaya pajak.
6. Menghindari pelanggaran. Termasuk salah satu hal penting yang harus
diperhatikan , karena jika suatu perusahaan melakukan pelanggaran dapat
menimbulkan sanksi yang justru dapat menambah jumlah bayar pajak dari
perusahaan tersebut.
Pengertian dari Tax Management sendiri adalah usaha secara komprehensif
perusahaan dalam mengelola pajak dengan baik, efisien, dan ekonomis sehingga dapat
memberi kontribusi maksimum bagi perusahaan. Tujuan nya adalah usaha dari manajemen
untuk mengelola pajak perusahaan dengan baik supaya nanti memberikan kontribusi
maksimum terhadap perusahaan agar pembayaran kas nya sedikit namun harus sesuai
dengan ketentuan yang tidak melanggar aturan perpajakan. Sehingga nanti saat
pemeriksaan perpajakan tidak menjadi boomerang untuk perusahaan tersebut yang
berujung adanya sanksi dan menambah jumlah pajak. Terdapat 2 manfaat manajemen yaitu
:
1. Perusahaan melakukan penghematan kas keluar, sehingga bisa membayar pajak
dengan nominal kecil. Sehingga dana yang ada dapat digunakan untuk kepentingan
perusahaan lainnya. Sehingga perusahaan tidak terjadi kesulitas keuangan.
2. Alat kendali cash flow. Agar dana tidak terhambur-hamburkan untuk sesuatu yang
tidak penting dan menambah biaya pajak dari perusahaan tersebut.
Selain itu juga terdapat beberapa tujuan dari manajemen pajak yaitu untuk :
1. Meminimalkan beban pajak terutang . dimana mengatur arus kas perpajakan suatu
perusahaan sehingga meminimalkan beban pajak terhutang nya.
2. Memaksimalkan laba setelah pajak. Ketika pajaknya sedikit maka laba nya akan
semakin tinggi. Maka disini akan memberikan subtansi dalam perusahaan itu laba
nya tinggi namun pajaknya rendah.
3. Meminimalkan kerugian yang tidak terduga. Contohnya adalah denda. Dimana
seharusnya biaya tersebut tidak harus dikeluarkan yang menjadi tambahan pajak
maka nilai pajaknya jadi bertambah karena adanya denda yang diterima.
4. Memenuhi kewajiban perpajakan secara benar, efektif dan efisien sesuai
peraturanyang berlaku. Mulai dari memilih transaksi agar tidak terjadi kena denda
pajak dll. Sehingga pajak terhutang perusahaan tersebut kecil. Dan tujuan utamanya
adalah memaksimalkan laba. Ada beberapa ketentuan perpajakan antara lain
sebagai berikut:
a. Mematuhi segala ketentuan administrative, sehingga terhindar dari pengenaan
sanksi, baik sanksi administrative maupun pidana seperti: bunga, kenaikan,
denda dan hukum kurungan (penjara).
b. Melaksanakan secara efektif segala ketentuan undang-undang perpajakan yang
terkait dengan pelaksanaan pemasaran, pembelian, dan fungsi keuangan seperti
pemotongan dan pemungutan pajak (pph 21, pasal 22 dan pasal 23).
Syarat manajemen pajak yang baik (Tax Avoidance) yaitu :
1. Tidak melanggar ketentuan perpajakan.
2. Secara bisnis masuk akal / reasonable.
3. Didukung dengan bukti yang memadai
Selain itu ada juga beberapa cara untuk mengelakan pajak. Ada enam cara yang dapat
dilakukan untuk strategi pengelakan pajak yang tidak melanggar aturan hukum pajak
1. Penggeseran pajak, yaitu pemindahan atau pentransferan beban pajak dari subjek
pajak kepada pihak lain, dengan begitu orang atau beban yang dikenakan pajak
mungkin sekali tidak menanggungnya .
2. Kapitalisasi
3. Transformasi
4. Penyelundupan pajak
5. Penghindaran pajak, dan
6. Pengecualian pajak
Manfaat perencanaan pajak :
1. Penghematan kas keluar, karena beban pajak yang merupakan unsur biaya dapat
dikurangi.
2. Mengatur aliran kas masuk dan keluar karena dengan perencanaan pajak yang
matang dapat diperkirakan kebutuhan kas untuk pajak dan menentukan saat
pembayaran sehingga perusahaan dapat menyusun anggaran kas secara lebih
akurat.
Restitensi pajak
Restitensi pajak adalah perlawanan terhadap pajak yang dilakukan wajib pajak merupakan
hambatan dalam pemungutan pajak, baik yang disebabkan oleh kondisi negara dan
masyarakat, maupun oleh usaha-usaha wajib pajak yang disadari atau tidak mempersulit
pemasukan pajak sebagai sumber penerimaan negara.
Langkah langkah praktis yang dapat dilakukan dalam perencanaan pajak
Agar text plan bisa berhasil sesuai dengan diharapkan, langkah praktis yang dapat
dilakukan antara lain :
1. Mengusahakan agar terdapat penghasilan yang stabil untuk menghindari pajak dari
kelas penghasilan yang tarafnya tinggi
2. Mempercepat atau menunda penghasilan dan biaya untuk memperoleh penghasilan
dan kemungkina perubahan tarif pajak yang tinggi atau rendah
3. Meyebarkan penghasilan menjadi penghasila dari beberapa wajib pajak
4. Menyebarkan penghasilan menjadi penghasilan bebrapa tahun untuk mencegah
penghasilan tersebut termasuk kedalam penghasilan yang bertarif tinggi, dan tunda
pembayaran pajaknya dengan penjualan cicilan, kredit dll.
5. Mengambil keuntungan sebesar besarnya dari ketentuan mengenai penjualan dari
potongan-potongan
6. Mempergunakan uang dari pembebasan pengenaan pajak untuk keperluan
perluasan permasalahan yang mendapatkan kemudahan
7. Memilih bentuk usaha yang terbaik untuk opersaional usaha
Mendirikan perusahaan dalam satu jalur usaha yang sedemiikian rupa sehingga dapt diatur
dalam keseluruhan pengguanaan tarif pajak,potensi penghasilan, kerugiaan dan aset yang
dapat dihapus.

Anda mungkin juga menyukai