Anda di halaman 1dari 4

RMK #5

Manajemen Perpajakan
Ainun Namira Putri Harisma – A014202009

Manajemen Perpajakan

A. Pengertian Manajemen Pajak

Manajemen pajak atau tax management umumnya bertujuan untuk mengontrol tata
laksana kewajiban wajib pajak agar dapat menghindari resiko hutang pajak yang tak terduga
di masa depan. Dengan manajemen pajak wajib pajak mampu meminimalisir resiko
ketidakpatuhan dalam transaksi perpajakan.
Definisi manajemen pajak adalah seluruh upaya yang dilakukan wajib pajak untuk
mengelola aktivitas atau penerapan perpajakan secara ekonomis, efektif dan efisien sesuai
dengan ketentuan peraturan UU perpajakan yang berlaku. Beban pajak berkurang tanpa
harus melanggar peraturan perpajakan yang ada.
Sementara pengertian manajemen pajak menurut para ahli salah satunya
Lumbantoruan: 1996 menyatakan manajemen pajak erat kaitannya dengan laba rugi
perusahaan. Manajemen Pajak merupakan upaya memenuhi kewajiban perpajakan wajib
pajak pada jalur yang benar namun berakibat beban pajak berkurang sehingga laba dan
likuiditas sesuai dengan yang diharapkan.

B. Tujuan & Fungsi Manajemen Pajak

Seperti dijelaskan sebelumnya tujuan manajemen pajak adalah meminimalisir beban


pajak yang dibayarkan oleh wajib pajak. Manajemen pajak sendiri perlu dilakukan
untuk bisnis maupun perseorangan. Dalam penerapannya juga harus didukung oleh bukti-
bukti konkret baik dari segi pencatatan akuntansi maupun dasar hukumnya.
Tujuan akhir yang ingin dicapai dari adanya sistem ini adalah guna mengoptimalisasi
dan/atau meminimalkan beban pajak yang bisa dicapai namun tidak hanya dengan
melakukan suatu perencanaan yang matang, tapi juga dengan melewati beberapa tahap
seperti, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan yang baik dan terkendali.
Pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan tujuan dari manajemen keuangan. Intinya,
manajemen perpajakan bukan untuk mengelak membayar pajak, akan tetapi untuk
mengatur sehingga pajak yang dibayarkan tidak lebih dari jumlah yang seharusnya. Selain
itu, tujuan lainnya adalah untuk meminimalisir risiko utang pajak yang bisa saja timbul dalam
suatu transaksi yang rutin.
Fungsi manajemen perpajakan sendiri meliputi 4 aspek utama:
1. Planning: Perencanaan Pajak
2. Organizing: Pengorganisasian Pajak
3. Actuating: Pelaksanaan Pajak
4. Controlling: Pengawasan Pajak

Motivasi wajib pajak dalam melakukan manajemen pajak bisa pula karena banyak
ketentuan perpajakan yang masih multitafsir. Menurut Simon James dan Christopher Nobes,
manajemen pajak dilakukan untuk memenuhi asas keadilan dan kemerataan. Beban pajak
yang besar tentunya harus setimpal dengan kualitas pelayanan publik yang disediakan
pemerintah.

C. Penerapan Manajemen Pajak

Dalam penerapan manajemen pajak perusahaan bisa menggunakan beberapa teknik


dasar dibawah ini :
1. Buat rekonsiliasi data akuntansi meliputi pendapatan penjualan yang disesuaikan
dengan SPT Masa PPN atau beban pajak pegawai dengan penghasilan SPT PPh
Pasal 21
2. Pastikan sistem administrasi keuangan perusahaan mampu melakukan perhitungan
pajak dengan tepat serta pembayaran pajak yang sesuai
3. Kontrol sistem arsip dan dokumentasi bukti transaksi mulai dari perjanjian jual beli
hingga korespondensi pajak dan pelaporannya
4. Lakukan tax audit dengan menggunakan jasa pihak ketiga seperti konsultan pajak
untuk memeriksa kewajiban pajak perusahaan

Dengan menerapkan manajemen pajak wajib pajak juga mampu melakukan estimasi
pajak yang ditanggung. Manajemen pajak dibutuhkan untuk mengontrol transaksi rutin
perpajakan sehingga menghindari koreksi fiskal yang terlalu banyak saat pelaporan SPT.
Dalam penerapan manajemen pajak perusahaan juga perlu memperhatikan kerangka
waktunya meliputi :
1. Routine Budget Process Time frame yang meliputi transaksi bersifat rutin baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
2. Build-in Under Corporate Planning Corporate tax management yakni ketika
perusahaan memiliki strategi bisnis maka perlu dipikirkan pula strategi tax planning.
Sebagai contoh pembukaan gerai baru tentu perlu sentralisasi PPN fund untuk
mempermudah perhitungan PPN yang dipungut.
3. Incidental atau saat terjadi transaksi khusus pada waktu tertentu misalnya saja ketika
pengambilalihan usaha maupun ketika perusahaan IPO tentu perlakukan pajaknya
juga berbeda.

D. Syarat Manajemen Perpajakan yang Baik

Dalam melakukan manajemen perpajakan, terdapat 3 syarat yang perlu perusahaan


lakukan. Berikut ini syarat-syarat yang dimaksud:
1. Tidak bertentangan atau melanggar peraturan dan ketentuan yang berlaku.
2. Dalam konteks bisnis, syaratnya harus masuk akal karena manajemen perpajakan
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari corporate global strategy.
3. Harus didukung dengan bukti-bukti yang memadai, baik dari segi pencatatan
akuntansinya, maupun dari segi hukum.

E. Teknik Melakukan Manajemen Perpajakan

Dalam melakukan manajemen perpajakan, perusahaan paling tidak melakukan


beberapa teknik yang secara umum dilakukan oleh perusahaan kebanyakan. Nah, berikut ini
teknik-teknik yang bisa dilakukan:
1. Membuat rekonsiliasi data akuntansi, misalnya beban pegawai vs nilai penghasilan
SPT PPh Pasal 21, pendapatan penjualan vs SPT Masa PPN.
2. Mengontrol dokumentasi guna mendukung transaksi yang terjadi, seperti surat
perintah kerja (kontrak kerja), akta notaris, dan perjanjian jual dan beli. 
3. Membuat sistem administrasi keuangan untuk memastikan penghitungan dan
pembayaran pajak dengan tepat. 
4. Membuat sistem arsip laporan dan korespondensi pajak yang teratur dan terkontrol
dengan baik. 
5. Melakukan manajemen atas tax audit.

Manajemen perpajakan merupakan pelaksanaan pengaturan dan pengawasan dalam


hal perpajakan. Biasanya, pelaksanaannya bersifat rutin atau reguler berdasarkan transaksi
yang memang terjadi berulang kali. Tujuannya secara general adalah untuk meminimalisir
risiko utang pajak yang bisa saja timbul dalam suatu transaksi yang terjadi secara rutin
tersebut. Metode ini dilakukan bukan bertujuan untuk mangkir dari tanggung jawab pajak,
melainkan agar segala hal yang berkaitan dengan perpajakan dapat dikelola dengan efektif,
efisien, ekonomis, dan tetap sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Daftar Pustaka

Direktorat Jenderal Pajak. 2021. Belajar Pajak. Diakses pada 24 Maret 2021.
https://www.pajak.go.id/index-belajar-pajak
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2015. Modul Chartered Accountant: Manajemen Perpajakan.
Jakarta: IAI. http://iaiglobal.or.id/v03/CA/modul_ca/home

Anda mungkin juga menyukai