Manajemen Perpajakan
Ainun Namira Putri Harisma – A014202009
Manajemen Perpajakan
Manajemen pajak atau tax management umumnya bertujuan untuk mengontrol tata
laksana kewajiban wajib pajak agar dapat menghindari resiko hutang pajak yang tak terduga
di masa depan. Dengan manajemen pajak wajib pajak mampu meminimalisir resiko
ketidakpatuhan dalam transaksi perpajakan.
Definisi manajemen pajak adalah seluruh upaya yang dilakukan wajib pajak untuk
mengelola aktivitas atau penerapan perpajakan secara ekonomis, efektif dan efisien sesuai
dengan ketentuan peraturan UU perpajakan yang berlaku. Beban pajak berkurang tanpa
harus melanggar peraturan perpajakan yang ada.
Sementara pengertian manajemen pajak menurut para ahli salah satunya
Lumbantoruan: 1996 menyatakan manajemen pajak erat kaitannya dengan laba rugi
perusahaan. Manajemen Pajak merupakan upaya memenuhi kewajiban perpajakan wajib
pajak pada jalur yang benar namun berakibat beban pajak berkurang sehingga laba dan
likuiditas sesuai dengan yang diharapkan.
Motivasi wajib pajak dalam melakukan manajemen pajak bisa pula karena banyak
ketentuan perpajakan yang masih multitafsir. Menurut Simon James dan Christopher Nobes,
manajemen pajak dilakukan untuk memenuhi asas keadilan dan kemerataan. Beban pajak
yang besar tentunya harus setimpal dengan kualitas pelayanan publik yang disediakan
pemerintah.
Dengan menerapkan manajemen pajak wajib pajak juga mampu melakukan estimasi
pajak yang ditanggung. Manajemen pajak dibutuhkan untuk mengontrol transaksi rutin
perpajakan sehingga menghindari koreksi fiskal yang terlalu banyak saat pelaporan SPT.
Dalam penerapan manajemen pajak perusahaan juga perlu memperhatikan kerangka
waktunya meliputi :
1. Routine Budget Process Time frame yang meliputi transaksi bersifat rutin baik jangka
pendek maupun jangka panjang.
2. Build-in Under Corporate Planning Corporate tax management yakni ketika
perusahaan memiliki strategi bisnis maka perlu dipikirkan pula strategi tax planning.
Sebagai contoh pembukaan gerai baru tentu perlu sentralisasi PPN fund untuk
mempermudah perhitungan PPN yang dipungut.
3. Incidental atau saat terjadi transaksi khusus pada waktu tertentu misalnya saja ketika
pengambilalihan usaha maupun ketika perusahaan IPO tentu perlakukan pajaknya
juga berbeda.
Direktorat Jenderal Pajak. 2021. Belajar Pajak. Diakses pada 24 Maret 2021.
https://www.pajak.go.id/index-belajar-pajak
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). 2015. Modul Chartered Accountant: Manajemen Perpajakan.
Jakarta: IAI. http://iaiglobal.or.id/v03/CA/modul_ca/home