STRATEGI PERPAJAKAN
Dosen Pengampu
Dr. Sa’adah Siddik, M.Si, Ak, CA (SS)
Disusun Oleh
Muhammad Fikri Irsyadillah
NIM : 01022682226013
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PASCA SARJANA MAGISTER ILMU EKONOMI
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum ketentuan perpajakan maupun peraturan-peraturannya yang tergantung dan
ditertibkan dalam undang-undang atau peraturan-peraturan perpajakan lainnya yang sangat
berpengaruh pada dunia usaha, hal tersebut akan meningkatkan kompetisi dan prestasi suatu
badan usaha, dimana kegiatan usaha dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu untuk
mendapatkan laba yang sebesar-besarnya dan meminimalisasikan beban pajak yang ditanggung
oleh perusahaan.
Untuk meminimalisasikan beban pajak yang ditanggung wajib pajak ditempuh dapat ditempuh
dengan cara rekayasa yang masih berada dalam ruang lingkup perpajakan hingga diluar
ketentuan perpajakan. Upaya untuk meminimalisasi pajak sering disebut dengan tekhnik tax
planning. Tujuan pokok dari tax planning adalah untuk mengurangi jumlah atau total pajak yang
harus dibayar oleh wajib pajak.
Tax planning adalah tindakan legal karena penghematan pajak hanya dilakukan dengan
memanfaatkan hal-hal yang tidak diatur oleh undang-undang. Tujuannya bukan untuk mengelak
membayar pajak, tetapi mengatur sehingga pajak yang dibayar tidak lebih dari jumlah yang
seharusnya. Tax planning merupakan langkah awal dalam manajemen pajak dan langkah
selanjutnya adalah pelaksanaan kewajiban perpajakan (Tax Implementation) dan pengendalian
pajak (Tax Control). Pada tahap perencanaan pajak ini dilakukan pengumpulan dan penelitian
terhadap peraturan perpajajkan. Tujuannya agar dapat diseleksi jenis tindakan penghematan
pajak yang akan dilakukan dan bertujuan untuk meminimumkan kewajiban pajak.
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah Strategi Perpajakan yaitu sebagai
berikut :
I. Apa Tax Planning dan Management Process
II. Apa itu Tax & Decicion Making
III. Bagaimana Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan Pajak
IV. Bagaimana memilih bentuk Badan Usaha Tepat
V. Accounting Method dan Accounting Period
Adapun tujuan dari pembuatan makalah Strategi Perpajakan ini adalah sebagai berikut :
I. Mengetahui Tax Planning dan Management Process
II. Mengetahui Tax dan Decicion Making
III. Mengetahui petunjuk pelaksanaan perencanaan pajak
IV. Mengetahui pemilihan bentuk usaha tepat
V. Mengetahui penentuan metode akuntansi dan periode akuntansi
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum menjalankan perencanaan pajak, ada beberapa syarat umum dalam menjalankannya,
yakni :
a. Tidak melanggar aturan perpajakan yang berlaku
b. Tidak memalsukan bukti-bukti yang dapat mendukung atau data-data lain yang
diperlukan untuk membayar pajak
c. Secara bisnis, penyusunan tax planning haruslah masuk akal. Sebab jika tidak, maka
pengenaan tax planning justru akan melemahkan perencanaan pajak itu sendiri.
Dalam melaksanakan perencanaan pajak, terdapat langkah-langkah yang dapat menjadi pedoman
dalam pelaksanaan perencanaan pajak.
1. Menganalisis informasi yang ada
Tahap pertama dari perencanaan pajak adalah menganalisis komponen yang berbeda atas
pajak yang terlibat dalam suatu proyek dan menghitung seakurat mungkin beban pajak
yang ditaanggung. Hal ini hanya bisa dilakukan dengan mempertimbangkan masing-
masing elemen dari pajak, baik secara sendiri-sendiri maupun secara total pajak yang
harus dapat dirumuskan sebagai perencanaan pajak yang paling efisien.
2. Buat satu model atau lebih rencana besaran pajak
Pilih bentuk transaksi operasi atau hubungan internasional. Pada hampir semua sistem
perpajakan internasional, paling tidak ada dua negara yang ditentukan lebih dahulu. Dari
sudut pandang perpajakan, proses perencanaan tidak bisa berada di luar dari tahapan
pemilihan transaksi, operasi, dan hubungan yang paling menguntungkan.
3. Evaluasi atas Perencanaan Pajak
Tax planning sebagai suatu perencanaan yang merupakan bagian kecil dari seluruh
perencanaan strategis perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi untuk
melihat sejauh mana hasil pelaksanaan suatu perencanaan pajak terhadap beban pajak,
perbedaan laba kotor, dan pengeluaran selain pajak atas berbagai alternatif perencanaan.
4. Mencari Kelemahan Dan Kemudian Memperbaiki Kembali Rencana Pajak
Untuk mengatakan bahwa hasil suatu perencanaan pajak baik atau tidak, tentu harus
dievaluasi melalui berbagai rencana yang dibuat. Tindakan perubahaan (up to date
planning) harus tetap dijalankan walaupun diperlukan penambahan biaya atau
kemungkinan keberhasilannya sangat kecil.
5. Memutakhirkan Rencana Pajak
Meskipun suatu rencana pajak telah dilaksanakan dan proyek juga telah berjalan, tetap
perlu diperhitungkan setiap perubahan yang terjadi, baik dari undang-undang maupun
pelaksanaannya sesuai negara di mana aktivitas tersebut dilakukan yang dapat berdampak
terhadap komponen suatu perjanjian.
Pada umumnya, ada 5 (lima) strategi yang biasa perusahaan lakukan dalam membuat
perencanaan pajak, yaitu :
i. Tax Avoidance
Tax avoidance atau penghindaran pajak merupakan upaya perusahaan
menghhindari pengenaan pajak melalui transaksi yang bukan merupakan objek
pajak. Contohnya, perusahaan mengubah tunjangan karyawan dalam bentuk
uang menjadi natura karena natura bukan objek pajak PPh21. Upaya ini biasanya
dilakukan oleh perusahaan yang masih mengalami kerugian.
ii. Tax Saving
Upaya efisiensi beban pajak melalui pemilihan alternatif pengenaan pajak
dengan tarif yang lebih rendah. Contohnya, perusahaan melakukan perubahan
pemberian natura kepada karyawan menjadi tunjangan dalam bentuk uang.
Jika dilihat dari jenisnya, praktik perencanaan pajak dapat dibagi menjadi dua, yakni :
a. National Tax Planning yang praktiknya berpedoman pada Undang-Undang
domestik. Perencanaan pajak jenis ini biasanya dilakukan oleh Wajib Pajak badan
yang hanya memiliki usaha di Indonesia saja atau melakukan transaksi dengan Wajib
Pajak dalam negeri saja.
b. International Tax Planning, biasanya dilakukan oleh Wajib Pajak badan yang
memiliki kegiatan usaha di dalam negeri dan di luar negeri. Perencanaan pajak ini
dilakukan jika Wajib Pajak melakukan transaksi tak hanya dengan Wajib Pajak
dalam negeri, tetapi juga dengan Wajib Pajak di luar negeri. Berbeda dengan
National Tax Planning, International Tax Planning harus turut memperhatikan
Undang-Undang atau perjanjian pajak (Tax Treaty) dari negara-negara yang ikut
terlibat.
Pemilihan bentuk usaha tetap guna menjalankan bisnisnya merupakan factor yang penting
dalam rangka meminimalkan beban pajak. Hendaknya diperhatikan bahwa sebelum
keputusan mengenai bentuk usaha apa yang akan diambil, haruslah terlebih dahulu diadakan
studi perbandingan mengenai jumlah pajak yang harus dipikul pada setiap bentuk usaha
tersebut, termasuk pula pertimbangan berbagai factor non-pajak.
Walaupun pertimbangan faktor pajak sudah memenuhi, namun pertimbangan faktor non-tax
seperti terbatasnya kredit yang akan diperoleh, kesinambungan usaha dan dapat
ditransfernya bunga, merupakan hal-hal yang penting untuk dibahas. Selanjutnya apabila
diperkirakan sejumlah investor akan menjadi pemegang saham/pemilik dari usaha tersebut,
maka bentuk usaha PT lebih baik daripada bentuk Firma, kongsi dan persekutuan.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam melakukan bentuk usaha tetap ;
1. Bagaimana hubungan antara tarif PPh WPOP dan tarif PPh WP badan termasuk
ketentuan-ketentuan khusus yang mengatur hal ini.
2. Pengenaan PPh secara berganda, bai katas laba bruto usaha maupun penghasilan dari
pembagian keuntungan (deviden) kepada para pemegang sahamnya.
3. Kesempatan untuk dapat menunda pengenaan pajak pada tarif PPh lebih kecil/besar
apabila dibandingkan dengan kesempatan yang terdapat pada tarif pajak penghasilan
dan akmulasi penghasilan perusahaan.
4. Adanya ketentuan-ketentuan mengenai kerugian hasil usaha neto (kompensasi
kerugian) dan kredit investasi yang berlaku bagi bentuk usaha tertentu.
5. Kemungkinan pengajuan perlakuan khusus terhadap pajak atas akumulasi laba, pajak
atas penghasilan personal holding company dan seterusnya.
6. Liberalisasi ketentuan-ketentuan yang mengatur fringe benefit.
BAB III
PENUTUP
Analisis Kasus PT Agri Grup
PT Asian Agri Group (AAG) adalah salah satu induk usaha terbesar kedua di Grup Raja Garuda
Mas, perusahaan milik Sukanto Tanoto. Menurut majalah Forbes, pada tahun 2006 Tanoto
adalah keluarga paling kaya di Indonesia, dengan kekayaan mencapai US$ 2,8 miliar (sekitar Rp
25,5 triliun). Selain PT AAG, terdapat perusahaan lain yang berada di bawah naungan Grup
Raja Garuda Mas, di antaranya: Asia Pacific Resources International Holdings
Limited (APRIL), Indorayon, PEC-Tech, Sateri International, dan Pacific Oil & Gas.Secara
khusus, PT AAG memiliki 200 ribu hektar lahan sawit, karet, kakao di Indonesia, Filipina,
Malaysia, dan Thailand. Di Asia, PT AAG merupakan salah satu penghasil minyak sawit mentah
terbesar, yaitu memiliki 19 pabrik yang menghasilkan 1 juta ton minyak sawit mentah – selain
tiga pabrik minyak goreng.
Simpulan
Berdasarkan hasil kasus analisis diatas apabila sudah terjadi suatu kasus sengketa pajak antara
Wajib pajak dengan Fiskus, maka otomatis Wajib Pajak mempunyai Hak dan Kewajiban dalam
menangani sengketa pajak tersebut. Hak dari Wajib Pajak sendiri ialah dapat mengajukan
keberatan kepada Surat Keputusan Pajak yang dibuat oleh DJP sesuai pasal 25 UU no 28 tahun
2007, serta dapat mengajukan banding ke Peradilan Pajak apabila tidak puas dengan Surat
Ketetapan Pajak yang dijatuhkan oleh Fiskus sesuai pasal 27 UU no 28 tahun 2007.
Namun yang menjadi kewajiban Wajib Pajak sebelum mengajukan keberatan maupun banding
ialah Wajib Pajak terlebih dahulu harus melunasi pajak yang disetujui dalam keputusan
keberatan maupun banding tersebut.
Dalam kasus sengketa pajak Asian Agri, dijelaskan bahwa Asian Agri melakukan penggelapan
pajak yang mengarah kepada kerugian negara. Maka dari itu Peradilan Pajak dituntut untuk
bijaksana dalam menyelidiki dan menyelesaikan permasalahan kasus tersebut sesuai dengan
ketentuan Undang Undang yang berlaku.
Daftar Pustaka
https://www.slideshare.net/gudangmakalah9/makalahtpwpop
https://accounting.binus.ac.id/2021/12/01/perencanaan-pajak-tax-planning/
https://www.harmony.co.id/blog/manajemen-perpajakan-pengertian-fungsi-dan-penerapannya
https://blog.pajak.io/kenali-tax-planning-tax-avoidance-dan-tax-evasion/
https://tulusramdhani.blogspot.com/2016/09/contoh-kasus-pajak-dan-penyelesaiannya.html