Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Manajemen Perpajakan

Manajemen perpajakan adalah suatu proses yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian,


pengarahan, dan pengendalian kegiatan perpajakan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Menurut para ahli, berikut adalah beberapa definisi dan pengertian manajemen perpajakan:

1. Menurut Mardiasmo (2002), manajemen perpajakan adalah suatu proses pengelolaan


kegiatan perpajakan yang dilakukan dalam rangka mematuhi peraturan perpajakan
dan mengoptimalkan pengurangan pajak yang tersedia.
2. Menurut Indriyani (2016), manajemen perpajakan adalah suatu rangkaian kegiatan
atau proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola kewajiban
perpajakannya dengan cara yang efektif dan efisien.
3. Menurut Abdul Hamid (2016), manajemen perpajakan adalah suatu proses yang
dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalkan biaya perpajakan dan
memaksimalkan penghematan pajak yang dapat diambil.
4. Menurut Suroso (2013), manajemen perpajakan adalah suatu proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian kegiatan perpajakan dalam suatu
organisasi atau perusahaan, yang bertujuan untuk memastikan pemenuhan kewajiban
perpajakan secara tepat waktu dan efisien serta meminimalkan risiko pelanggaran
perpajakan.

Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen perpajakan adalah suatu
proses pengelolaan kegiatan perpajakan yang dilakukan oleh organisasi atau perusahaan untuk
memenuhi kewajiban perpajakan secara tepat waktu dan efisien serta meminimalkan risiko
pelanggaran perpajakan yang dapat menimbulkan sanksi dan denda yang besar.

Tujuan Manajemen Perpajakan


Tujuan dari manajemen perpajakan adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi kewajiban perpajakan: Tujuan utama dari manajemen perpajakan adalah


memastikan bahwa organisasi atau perusahaan memenuhi kewajiban perpajakan yang
telah ditetapkan oleh pemerintah, seperti pembayaran pajak tepat waktu dan
penyampaian laporan perpajakan yang lengkap dan akurat.

2. Meminimalisasi beban pajak yang terutang: Manajemen perpajakan juga bertujuan


untuk memaksimalkan pengurangan pajak yang tersedia, sehingga perusahaan dapat
menghemat biaya perpajakan dan meningkatkan keuntungan bersih.

3. Menghindari risiko pelanggaran perpajakan: Manajemen perpajakan juga bertujuan


untuk meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan yang dapat menimbulkan sanksi
dan denda yang besar, seperti penghindaran pajak, penggelapan pajak, atau kesalahan
dalam pelaporan perpajakan.

4. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan perpajakan: Dengan menerapkan


manajemen perpajakan yang baik, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan
efektivitas kegiatan perpajakan, seperti pengelolaan dokumen perpajakan, pengaturan
sistem pelaporan perpajakan, dan peningkatan kemampuan karyawan dalam
mengelola kegiatan perpajakan.
5. Mememnuhi kewajiban perpajakan secara benar, efisien, dan efektif, sesuai
dengan ketentuan perpajakan.
Dengan mencapai tujuan-tujuan diatas, Perusahaan dapat memastikan bahwa kegiatan
perpajakan dilakukan dengan baik dan dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi
Perusahaan.

Fungsi Manajemen Perpajakan


Fungsi dari manajemen perpajakan adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan perpajakan (Tax Planning): Adalah usaha yang mencakup perencanaan


perpajakan agar pajak yang dibayar perusahaan benar-benar efisien. Hal ini meliputi
penentuan strategi pengurangan pajak, pemilihan metode perpajakan, dan penentuan
jadwal pembayaran pajak.

2. Administrasi perpajakan (Tax administration/Tax compliance) : Merupakan


Pembukuan, pemotongan, penyetoran, pelaporan, dll.

3. Pemeriksaan Perpajakan (Tax Audit) : yaitu Strategi dalam menangani pemeriksaan


pajak maupun strategi dalam mengajukan surat keberatan atau banding.

Dalam menjalankan manajemen perpajakan, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan,
antara lain:

1. Memiliki sistem pencatatan dan pelaporan keuangan yang akurat dan transparan
2. Mempelajari dan memahami peraturan perpajakan yang berlaku
3. Mengoptimalkan pengurangan pajak yang tersedia
4. Memiliki tim perpajakan yang terampil dan berpengalaman
5. Melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala terhadap kegiatan perpajakan.

Dengan melakukan manajemen perpajakan yang efektif, organisasi atauperusahaan dapat


meminimalkan resiko pelanggaran perpajakan yang dapat menimbulkan sanksi dan denda
yang besar, serta memastikan keteraturan dan kepatuhan dalam menjalankan kegiatan
perpajakan.

Jenis Manajemen Perpajakan


Berikut adalah beberapa jenis manajemen perpajakan yang dapat diterapkan oleh sebuah
perusahaan:

1. Manajemen Pemenuhan Kewajiban Pajak: Fokus dari jenis manajemen ini adalah
untuk memastikan bahwa perusahaan memenuhi semua kewajiban perpajakan yang
berlaku. Hal ini termasuk dalam memastikan bahwa pajak yang harus dibayarkan
tepat waktu dan sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

2. Manajemen Penghematan Pajak: Jenis manajemen ini fokus pada cara-cara untuk
mengurangi beban pajak perusahaan. Ini dilakukan dengan memanfaatkan insentif
perpajakan yang tersedia, memilih metode perpajakan yang tepat, atau melakukan
restrukturisasi bisnis yang dapat mengurangi pajak yang harus dibayar.

3. Manajemen Pemeriksaan Pajak: Jenis manajemen ini melibatkan pengelolaan risiko


dalam pemeriksaan pajak dan mengelola audit pajak. Perusahaan harus memastikan
bahwa seluruh dokumen perpajakan tersedia dan akurat, serta mempersiapkan diri
untuk menghadapi pemeriksaan pajak dari otoritas perpajakan.

4. Manajemen Kepatuhan Pajak Internasional: Jenis manajemen ini melibatkan


perusahaan dalam menjaga kepatuhan dengan hukum perpajakan internasional.
Perusahaan harus memahami aturan dan regulasi perpajakan di negara-negara di mana
perusahaan beroperasi dan memastikan kepatuhan perusahaan dengan peraturan
tersebut.

5. Manajemen Sistem Informasi Perpajakan: Jenis manajemen ini fokus pada


pengelolaan sistem informasi perpajakan perusahaan. Hal ini termasuk dalam
memastikan keamanan dan akurasi informasi perpajakan, memperbarui perangkat
lunak perpajakan, dan memastikan bahwa seluruh data perpajakan tersedia secara
tepat waktu.

Setiap jenis manajemen perpajakan memiliki peran penting dalam memastikan kepatuhan
perusahaan terhadap peraturan perpajakan, meminimalkan beban pajak, dan mengelola risiko
perpajakan.

Penerapan Manajemen Perpajakan


Penerapan manajemen perpajakan dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Penetapan kebijakan perpajakan
Manajemen perpajakan dapat dimulai dengan penetapan kebijakan perpajakan yang jelas
dan sesuai dengan regulasi perpajakan yang berlaku. Kebijakan ini dapat mencakup
strategi pengurangan pajak, pemilihan metode perpajakan, dan penentuan sumber daya
manusia dan teknologi yang diperlukan untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
2. Pemisahan tugas dan tanggung jawab
Pemisahan tugas dan tanggung jawab antara departemen perpajakan dengan departemen
keuangan dapat membantu memastikan bahwa tugas-tugas perpajakan dilakukan dengan
baik dan akurat. Departemen perpajakan dapat menangani pelaporan perpajakan,
pemenuhan kewajiban perpajakan, dan strategi pengurangan pajak, sedangkan
departemen keuangan dapat menangani kegiatan operasional dan pengelolaan keuangan
perusahaan.
3. Peningkatan kemampuan karyawan
Peningkatan kemampuan karyawan dalam mengelola kegiatan perpajakan dapat
membantu meningkatkan efisiensi dan efektivitas kegiatan perpajakan. Pelatihan dan
pengembangan karyawan dalam bidang perpajakan dapat membantu meningkatkan
kemampuan mereka dalam mengelola dokumen perpajakan, pengaturan sistem pelaporan
perpajakan, dan pemenuhan kewajiban perpajakan.
4. Penggunaan teknologi perpajakan
Penerapan teknologi perpajakan dapat membantu memudahkan dan mempercepat
kegiatan perpajakan, seperti pelaporan perpajakan elektronik, sistem manajemen
dokumen perpajakan, dan program pengurangan pajak otomatis. Contoh Penerapan
Manajemen Perpajakan dalam suatu perusahaan
adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan XYZ melakukan perencanaan perpajakan dengan mengoptimalkan


pengurangan pajak yang tersedia, misalnya dengan memanfaatkan insentif pajak atau
memilih metode perpajakan yang tepat.
2. Perusahaan ABC memastikan bahwa pelaporan perpajakan dilakukan secara akurat
dan tepat waktu dengan menggunakan sistem informasi perpajakan yang terintegrasi
dengan baik.

3. Perusahaan DEF mengelola risiko perpajakan dengan melakukan audit internal secara
berkala untuk memastikan bahwa proses perpajakan berjalan dengan baik dan
meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan.

4. Perusahaan GHI melakukan pengurangan beban pajak dengan memanfaatkan


pengurangan pajak yang tersedia, misalnya dengan melakukan investasi pada sektor
yang diberikan insentif pajak.

5. Perusahaan JKL menyusun kebijakan perpajakan yang sesuai dengan regulasi


perpajakan yang berlaku dengan mempertimbangkan keuntungan dan risiko
perpajakan yang mungkin terjadi.

6. Perusahaan MNO memantau kegiatan perpajakan secara berkala untuk memastikan


bahwa proses perpajakan berjalan dengan baik dan memperbaiki kesalahan atau
pelanggaran perpajakan yang terdeteksi.

Kegiatan-kegiatan di atas merupakan contoh penerapan manajemen perpajakan yang dapat


dilakukan oleh suatu perusahaan untuk memastikan kegiatan perpajakan berjalan dengan
baik, meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan, dan mengoptimalkan pengurangan pajak
yang tersedia dengan baik dan sesuai dengan regulasi perpajakan yang berlaku.

Berdasarkan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen perpajakan memiliki


pengertian sebagai suatu proses pengelolaan kegiatan perpajakan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk meminimalkan risiko pelanggaran perpajakan dan mengoptimalkan
pengurangan pajak yang tersedia. Tujuan dari manajemen perpajakan adalah untuk
menjalankan kegiatan perpajakan dengan baik dan akurat sehingga perusahaan dapat
memenuhi kewajiban perpajakan yang ditetapkan oleh pemerintah serta mengoptimalkan
keuntungan bersih perusahaan.

Fungsi dari manajemen perpajakan meliputi perencanaan perpajakan, pelaporan perpajakan,


pengelolaan risiko perpajakan, pengurangan beban pajak, penyusunan kebijakan perpajakan,
dan pemantauan perpajakan. Adapun contoh penerapan manajemen perpajakan dalam sebuah
perusahaan meliputi perencanaan perpajakan, pelaporan perpajakan, pengelolaan risiko
perpajakan, pengurangan beban pajak, penyusunan kebijakan perpajakan, dan pemantauan
perpajakan secara berkala. Dengan menjalankan manajemen perpajakan dengan baik,
perusahaan dapat memastikan bahwa kegiatan perpajakan berjalan dengan baik dan
memberikan manfaat yang maksimal bagi perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan
secara optimal.

Anda mungkin juga menyukai