Anda di halaman 1dari 20

Manajemen Pajak

Sistem Perkuliahan
• Durasi waktu: 2,5 Jam
• Pertemuan pertama akan diisi dengan pemberian materi oleh
Dosen Pengampu
• Mahasiswa akan dibagi kelompok sesuai dengan jumlah
pertemuan perkuliahan yakni 13 kelompok, yang terdiri dari 3-4
mahasiswa. Kelompok tersebut akan mempresentasikan materi
setiap minggunya.
• Durasi waktu:  60 menit
• Setelahnya akan ada pembahasan dan pemberian ppt/materi
tambahan dari Dosen pengampu
RPS Manajemen Perpajakan/ Perencanaan
Perpajakan
1. Konsep dasar manajemen pajak dan perencanaan pajak
2. Pemilihan sumber pembiayaan
3. Perencanaan pajak atas unsur-unsur beban pokok penjualan dan pengurang penghasilan
4. Perencananaan pajak untuk Orang Pribadi
5. Perencanaan Pajak atas transaksi pemotongan dan pemungutan I (Pph 22 dan Pph 23)
6. Perencanaan Pajak atas transaksi pemotongan dan pemungutan II ( Pph 4 ayat 2 dan Pph 26)
7. Perencanaan pajak atas Pph 25
8. Implementasi laporan keuangan fiskal dan komersial
9. Perencanaan pajak untuk Badan
10. Perencanaan pajak dalam pemilihan Bentuk Usaha
11. Perencanaan pajak untuk PPN
12. Perencanaan pajak untuk UMKM
13. Implikasi fasilitas Pph dan perencanaan pajak pada Yayasan dan Pendidikan (buku optimizing corporate tax management)
14. Perencanaan pajak untuk Pajak Internasional
 
Referensi
• Perencanaan Pajak, Erly Suandy
• Tax Review dan Strategi Perencanaan Pajak, Thomas Sumarsan,
• E-book, Chartered Accountant Indonesia
Konsep Dasar Manajemen
Pajak dan Perencanaan Pajak
Pendahuluan
• Pajak = Sumber daya

Sektor Sektor
Private Publik

• Purchasing power / spending power


Manajemen Pajak
• Manajemen Pajak : usaha menyeluruh yang dilakukan terus menerus
oleh wajib pajak agar semua hal yang berkaitan dengan urusan
perpajakan dapat dikelola dengan baik, ekonomis,dan. Efektif efisien,
sehingga dapat memberikan kontribusi maksimum bagi kelangsungan
usaha Wajib pajak tanpa mengorbankan kepentingan penerimaan
negara.
• Tujuan akhir : optimalisasi/ minimalisasi beban pajak yang dapat yang
dilalui dengan

Organizing Actuating Controlling


Definisi
• Ladiman Djaiz: melakukan perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan dengan tujuan
efisiensi.
• Sophar Lumbatoruan: sarana untuk memnuhi kewajiban perpajakan
dengan benar tetapi jumlah pajak yang dapat ditekan serendah
mungkin untuk memperoleh laba dan likuiditas yang diharapkan
• Erly Suandy: menerapkan tujuan perpajakan dengan benar dan usaha
efisiensi untuk mencapai laba dan likuiditas yang seharusnya melalui

Tax Tax Tax


Planning Compliance Control
Fungsi
• Fungsi perencanaan pajak (planning)
• Fungsi pengorganisasian pajak (organizing)
• Pelaksanaan perpajakan (actuating)
• Pengawasan perpajakan (controlling)
Motivasi dilakukannya Tax management
• Simon James & Christopher Nobus:
a. Tingginya tarif pajak (high tax rate)
b. Kekurangan gamblangnya peraturan (imprice)
c. Terlalu kecilnya sanksi (insufficient penalties)
d. Kekurangwajaran dan kekurangmerataan dan distorsi. Dalam sistem
perpajakan (inequality dan distortion)
Tujuan utama :maksimalisasi Net Profit After Tax, namun tidak
dimaksudkan untuk mengelak dari kewajiban perpajakan melalui cara-
cara yang melanggar aturan perpajakan.
Syarat-Syarat Manajemen Pajak
• Tidak melanggar/ bertentangan dengan ketentuan/peraturan yang
berlaku
• Secara bisnis masuk akal (reasonable) karena hal ini merupakan
bagian yang tidak terpisahkan corporate global strategy
• Didukung oleh bukti yang memadai
Perencanaan Pajak/ Tax Planning

Tax
Tax Tax Tax
Planning controlling
Manajemen
Organizing Implementation Pajak

Tax planning : tahap awal untuk melakukan analisis secara sistematis berbagai alternatif
perlakuan perpajakan dengan tujuan untuk mencapai pemenuhan kewajiban perpajakan
yang optimum.
Muhammad Zain: perbuatan yang bersifat mengurangi beban pajak secara legal dan
bukan mengurangi kesanggupan memenuhi kewajiban perpajakannya melunasi hutang
pajaknya.
Konsep Tax Planning
• Pemanfaatan pengecualian pajak
• Pengurangan tarif pajak menyeluruh
• Maksimalisasi pengurangan penghasilan
• Percepatan pengeluaran
• Penundaan objek pajak
• Strukturisasi transaksi kena pajak menjadi tidak kena pajak
• Etc
• Memilih bentuk usaha: perseorangan , persekutuan, Firma, CV, PT dll
• Memilih metode pembukuan: cash basis/ accrual basis
• Metode penyusutan: garis lurus atau saldo menurun
• Metode penilaian persediaan: FIFO atau rata-rata
• Aktiva tetap: beli atau leasing
Skema Tax planning
• Tax avoidance: menghindari pengenaan pajak yang bukan merupakan
objek pajak
• tax saving: upaya efisiensi beban pajak melalui pemilihan alternatif
dengan tarif yang lebih rendah
• Mengoptimalkan kredit pajak yang diperkenankan
• Melakukan penundaan dalam membayar kewajiban pajak
• Menghindari pelanggaran atas peraturan
Tax Avoidance Vs Tax Evasion
• Manajemen Pajak dapat dilakukan dengan dua cara tsb.
a. Tax Avoidance: upaya tax management dengan cara legal yang
memanfaatkan loopholes yang ada di dalam peraturan perpajakan
yang berlaku (lawfull)
b. Tax evasion: mengecilkan beban pajak dengan arah menuju tindak
pidana illegal perpajakan yang berada diluar bingkai ketentuan
perpajakan (unlawful)
• Tax avoidance memanfaatkan kelemahan di UU perpajakan,
pemanfaatan definisi perpajakan yang ambigu, dengan ciri ciri:
a. Transaksinya sering kali semu
b. Transaksi tidak memiliki makna ekonomis yang berarti
c. Tidak terdapat unsur resiko illegal
Dapat dilakukan dengan 3 cara:
d. Menahan diri
e. Pindah lokasi
f. Penghindaran pajak secara yuridis
• Sementara itu, tax evasion/ penggelapan pajak didominasi dengan
Tindakan pelanggaran UU perpajakan seperti pemalsuan pembukuan,
penghilangan atau kurang lapor objek pajak yang didukung dengan
rekayasa illegal ,akuntansi, dan administrasi
• Muhammad Yusuf: rambu-rambu yang dipakai untuk menentukan
apakah tax management itu legal/tidak, bisa melihat ketentuan
pidana pasal 38,39,41,41A,41B dan 43 UU No 28 tahun 2007 UU KUP
Acceptable & Unacceptable Tax Avoidance
• Penghindaran pajak dapat dianggap illegal apabila transaksi yang
dilakukan semata-mata untuk tujuan penghindaran pajak atau tidak
memiliki tujuan bisnis yang baik (bonafide business purpose).
• Unacceptable TA:
a. Tidak memiliki tujuan baik
b. Semata-mata untuk menghindari pajak
c. Tidak sesuai dnegan spirit UU pemerintah
d. Adanya transaksi yang direkayasa agar menimbulkan biaya atau
kerugian
Anti-Tax Avoidance
• Specific Anti Avoidance Rule
• General Anti Avoidance Rule
• Example: CFC (controlled foreign company), Arms length rules,
Advance Pricing Agreement, debt to equity ratio.

Anda mungkin juga menyukai