Anda di halaman 1dari 20

Batasan Tax PLanning

• Tax Planning merupakan rangkaian strategi untuk mengatur


akuntansi dan keuangan perusahaan untuk meminimalkan
kewajiban perpajakan dengan cara – cara yang tidak
melanggar peraturan perpajakan.
• Tujuan pokok dari tax planning adalah untuk mengurangi
jumlah atau total pajak yang harus dibayar oleh wajib
pajak. Tapi ingat, secara legal bukan ilegal.
• Tax planning adalah tindakan legal karena penghematan
pajak hanya dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang
tidak diatur oleh undang-undang.
• Tujuannya bukan untuk mengelak membayar pajak, tetapi
mengatur sehingga pajak yang dibayar tidak lebih dari
jumlah yang seharusnya.
Prinsip Dasar Tax Planning
 Perencanaan pajak selalu dimulai dengan meyakinkan apakah suatu
transaksi atau fenomena terkena pajak.
 Kalau terkena pajak apakah dapat diupayakan untuk dikecualikan atau
dikurangin jumlah pajaknya,
 selanjutnya apakah pembayaran pajak yang dimaksud dapat ditunda
pembayaran dan lain sebagainya.
 Akhir dari prosedur perpajakan adalah pembayaran pajak. Tentu lebih
menguntungkan jika perusahaan membayar pajak pada saat terakhir dari
pada penyetoran dilakukan jauh sebelumnya.
Syarat Perencanaan Pajak

Tidak melanggar ketentuan


perpajakan,

Secara bisnis dapat diterima, dan

Bukti-bukti pendukungnya memadai.


Prinsip Dasar Perencanaan Pajak

• Perencanaan pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak.


• Pada tahap ini, dilakukan pengumpulan dan penelitian terhadap
peraturan-peraturan perpajakan, dengan maksud dapat menyeleksi jenis
tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan.
• Pada umumnya penekanan perencanaan pajak (tax planning) adalah untuk
meminimumkan kewajiban pajak serendah mungkin dengan
memanfaatkan peraturan-peraturan yang ada tetapi berbeda dengan
tujuan dari pembuat undang-undang.
Tahapan dalam Tax Planning
Ke - 1
Menganalisis Informasi yang ada
(Analysis of the existing data base).

• Menganalisis komponen yang berbeda atas pajak yang terlibat


dalam suatu proyek dan menghitung seakurat mungkin beban
pajak yang harus ditanggung.
• Ini hanya bisa dilakukan dengan mempertimbangkan masing-
masing elemen dari pajak baik secara sendiri-sendiri maupun
secara total pajak yang harus dapat dirumuskan sebagai
perencanaan pajak yang paling efisien.
Tahapan dalam Tax Planning
Ke - 2

Menganalisis Faktor Pajak


(Analysis of the tax factors).
• Dalam menganalis setiap permasalahan yang dihadapi dalam
penyusunan perencanaan pajak adalah tidak terlepas dari dua
hal yang berkaitan dengan faktor-faktor pajak yaitu
1. menyangkut setiap tipe perpajakan nasional yang dianut oleh suatu
negara dan
2. sikap fiskus dalam menafsirkan peraturan perpajakan baik Undang-
undang domestik maupun mancanegara.
Tahapan dalam Tax Planning
Ke - 3

Menganalisis Faktor Non Pajak


(Analysis of the other factors).
Masalah badan hukum
Masalah mata uang dan nilai tukar
Masalah pengendalian devisa
Masalah program intensif investasi
Masalah iklim usaha
Masalah system akuntansi dll
Strategi Umum Perencanaan Pajak
 Tax Saving.
Ini merupakan upaya efisiensi beban pajak melalui
pemilihan alternatif pengenaan pajak dengan tarifyang
lebih rendah. Misalnya, perusahaanyang memiliki
penghasilan kena pajak lebih dari Rp. 100 juta dapat
melakukan perubahan pemberian natura kepada karyawan
menjadi tunjangan dalam bentuk uang.

 Tax Avoidance.
Ini merupakan upaya efisiensi beban pajak dengan
menghindari pengenaan pajak melalui transaksi yang
bukan merupakan objek pajak. Misalnya, perusahaanyang
masih mengalami kerugian, perlu mengubah tunjangan
karyawan dalam bentuk uang menjadi pemberian natura
karena natura bukan merupakan objek pajak PPh Pasal 21.
Strategi Umum Perencanaan Pajak
Lanjutan …

 Menghindari pelanggaran atas peraturan perpajakan


Dengan menguasai peraturan pajakyang berlaku, perusahaan dapat menghindari
timbulnya sanksi perpajakan berupa:
– Sanksi administrasi: denda, bunga, atau kenaikan;
– Sanksi pidana: pidana atau kurungan.

 Menunda pembayaran kewajiban pajak


Menunda pembayaran kewajiban pajak tanpa melanggar peraturanyang berlaku
dapat dilakukan melalui penundaan pembayaran PPN. Penundaan ini dilakukan
dengan menunda penerbitan faktur pajak keluaran hingga batas waktuyang
diperkenankan, khususnya untuk penjualankredit. Dalam hal ini, penjual dapat
menerbitkan faktur pajak pada akhirbulan berikutnya setelah bulan penyerahan
barang.
Strategi Umum Perencanaan Pajak
Lanjutan…

 Mengoptimalkan kredit pajak yang diperkenankan


1. Wajib Pajak sering kurang memperoleh informasi mengenai
pembayaran pajak yang dapat dikreditkan yang merupakan pajak
dibayar dimuka. Misalnya, PPh Pasal 22 atas pembelian solar dan/atau
impor dan Fiskal Luar Negeri atas perjalanan dinas pegawai.
2. Dalam kredit pajak PPN (Pajak Masukan), Pengusaha Kena Pajak dapat
menggunakan dokumen lain yang fungsinya sama dengan faktur pajak
standar, seperti SPPB atau Surat Perintah Pengiriman Barang (delivery
order) yang dikeluarkan oleh Bulog untuk penyaluran tepung terigu,
FNBP (Faktur Nota Bon Penyerahan) yang dikeluarkan oleh Pertamina
untuk penyerahan BBM dan/atau bukan BBM, dan tanda pembayaran
atau kuitansi telepon.
TAX PLANNING
• Fungsi Manajemen Pajak yang pertama;
• Pada umumnya ditekankan pada upaya
meminimumkan kewajiban perpajakan;
• Identik dengan Tax Management;
• Menghindar pajak = tax planning?
* Benar-benar ada?
Tax Planning
• Tax planning berupaya menghemat atau menghindar
pajak tetapi dalam koridor ketentuan, bukan melanggar
:
* Memanfaatkan loopholes ketentuan/peraturan
* Tax Avoidance atau tax saving bukan tax evasion.
• Penerapan tax planning akan membantu
mengurangi/meminimalkan beban pajak, pada peiode
sekarang maupun mendatang;
• Strategi Tax Planning:
most effective tax minimalization.
Motivasi dalam Tax Planning
• Tax Policy
* Banyak jenis pajak yang harus dipungut;
* Subjek Pajak (double economic taxation pada badan hukum
dan shareholder-nya);
* Objek Pajak (perbedaan perlakuan perpajakan yang berbeda
atas objek yang hakikatnya sama);
* Tarif pajak.
• Tax Law
• Tax Administration
* Banyak dokumen dan administrasi yang rumit.
TujuanTax Planning
1. Kuantitatif
Tujuan akhirnya adalah adanya tax saving (beban pajak paling
minimum), dengan cara memilih jenis transaksi dan kebijakan yang akan
diambil perusahaan.
Misal: tunjangan pajak/PPh ditanggung.

2. Kualitatif
Pelaksanaan administrasi yang baik dan terencana sehingga
menghindarkan adanya konflik yang mengakibatkan adanya kerugian bagi
perusahaan, dengan adanya sanksi dan beban pajak.
Misal: melengkapi dokumen, diatur jelas klausul pemotongan pajak.
Tahapan Tax Planning
• Menganalisis informasi yang ada
Faktor Pajak dan non pajak
• Membuat model rencana kemungkinan besarnya pajak
Substance of transaction dan ketentuan perpajakan yang
berkaitan.
Mencari celah dari peraturan perpajakan baik lokal maupun
internasional
Membuat skema transaksi dan beban pajak yang akan
ditanggung oleh taxpayer serta keuntungan dan kerugiannya.
• Mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pajak
• Mencari kelemahan dan kemudian memperbaiki kembali rencana
pajak
• Memutakhirkan rencana pajak
Evaluasi Tax Planning
• Evaluasi pengaruh pelaksanaan atas perencanaan
atas beban pajak, laba kotor, pengeluaran selain
pajak.
• Hitung seakurat mungkin bila tidak dilaksanakan,
dilaksanakan dan berhasil, serta dilaksanakan
apabila gagal.
• Perhatikan tambahan biaya hukum bila otoritas
pajak tidak setuju.
• Perhatikan time value of money.
Kapan Tax Planning dilaksanakan
1. Pada saat akan mendirikan perusahaan,
misal: pemilihan bentuk usaha, metode
pembukuan, pemilihan lokasi perusahaan.
2. Pada saat menjalankan perusahaan, misal:
pilihan transaksi, pilihan akuntansi/pajak,
tanggung jawab ke stakeholder.
3. Pada saat menutup usaha, misal:
restrukturisasi, merger, likuidasi, pemekaran.
Kunci dalam Tax Planning
• Eliminasi beban pajak pada item tertentu;
• Pengalihan beban pajak ke entitas lain;
• Pengalihan beban pajak ke periode lain.
Tax Implementation
• Setelah membuat perencanaan yang baik dan
benar terhadap permasalahan pajak;
• Memastikan perencanaan tersebut dijalankan
dengan baik dan benar;
• Secara formal dan material;
• Tahapan:
– 1. Penerapan pembukuan yang baik dan sistem
administrasi perpajakan yang telah direncanakan;
– 2. Mengaplikasikan perencanaan strategis sesuai yang
telah direncanakan.
Tax Control
• Pengendalian bertujuan untuk memastikan bahwa:
1. kewajiban pajak telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan
yang direncanakan dan memenuhi syarat formal dan material;
2. penghematan pajak yang direncanakan telah dicapai dengan benar.
• Salah satu upaya tax control adalah dengan melakukan Tax
Review:
Secara internal (perusahaan sendiri)
Secara eksternal (melibatkan konsultan atau auditor).
• Pemeriksaan oleh DJP juga merupakan external tax control.

Anda mungkin juga menyukai