Anda di halaman 1dari 42

Definisi Manajemen

pajak
sebagai upaya memenuhi kewajiban pajak
yang benar, tetapi jumlah pajak dapat
ditekan seredah mungkin untuk
memperoleh laba dan likuiditas yang
diharapkan.
dikemudian hari tidak terjadi restitusi pajak
atau kurang bayar yang mengakibatkan
denda dan kewajiban-kewajiban hukum
lainnya

Definisi
Tax planning adalah upaya
menekan jumlah kewajiban
pajak dengan cara legal.
Tax planning sebenarnya bagian
dari manajemen pajak.

Perencanaan Pajak
Mohammad Zain (2005) :
Perencanaan pajak adalah proses
mengorganisasi usaha Wajib Pajak atau
kelompok Wajib Pajak sedemikian rupa
sehingga utang pajaknya, baik wajib pajak
penghasilan maupun pajak-pajak lainnya,
berada dalam posisi yang paling minimal
sepanjang hal ini dimungkinkan oleh
ketentuan perundang-undangan
perpajakan maupun secara komersial.

tax planning
disimpulkan
proses mengorganisasi usaha wajib
pajak atau kelompok wajib pajak
sedemikian rupa sehingga hutang
pajaknya baik pajak penghasilan
maupun pajak-pajak lainnya berada
dalam posisi yang minimal,
sepanjang hal ini dimungkinkan oleh
ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.

Perencanaan pajak merupakan


usaha-usaha yang tidak
bertentangan dengan peraturan
perpajakan yang dilakukan oleh
Wajib Pajak untuk mengefisienkan
beban pajak.
Cara-cara menghemat pembayaran
pajak yang tidak bertentangan
dengan peraturan perpajakan

Tujuan dari tax planning

(James W. Pratt, Jane O.Burns dan William N.


Kulsrud 1989)

the obvious goal of most tax


planning is the minimization of the
amount that a person or other
entity must transfer to the
government.

Tujuan Tax Planning


mengatur pembayaran pajak atau
meminimalkan kewajiban pajak
dengan tidak melanggar aturan
yang berlaku
pajak yang dibayar tidak lebih dari
jumlah yang seharusnya
membantu cashflow perusahaan

Tujuan tax planning


Menghilangkan/menghapus pajak sama sekali
Menghilangkan/menghapus pajak dalam tahun berjalan
Menunda pengakuan penghasilan
Mengubah penghasilan rutin berbentuk capital gain
Memperluas bisnis atau melakukan ekspansi usaha
dengan membentuk badanusaha baru
Menghindari pengenaan pajak ganda
Menghindari bentuk penghasilan yang bersifat rutin atau
teratur
Membentuk, memperbanyak atau mempercepat
pengurangan pajak

Manfaat tax planning


Penghematan kas keluar, karena pajak yang
merupakan unsur biaya dapat kurangi.
Mengatur aliran kas,
perencanaan pajak yang matang dapat diestimasi
kebutuhan kas untuk pajak dan menentukan saat
pembayaran sehingga perusahaan dapat
menyusun anggaran kas secara lebih akurat.

Tahapan Tax Planning


Menganalisis informasi yang ada (analyzing the
existing data base)
Membuat satu atau lebih model kemungkinan
jumlah pajak(designing one or more possible tax
plans)
Mengevaluasi pelaksanaan perencanaan
pajak(evaluating a tax plan)
Mencari kelemahan dan memperbaiki kembali
rencana pajak(debugging the tax plans)
Memutakhirkan rencana pajak(updating the tax
plan)

Skema penghindaran pajak


1.Penghindaran pajak yang
diperkenankan (acceptable tax
avoidance) sering disebut aggressive
tax planning
2.Penghindaran pajak yang tidak
diperkenankan (unacceptable tax
avoidance). sering disebut defensive tax
planning.

Bentuk Penghematan Pajak


1.Substantive tax planning:
a.Memindahkan subjek pajak (transfer of tax subject) ke negara-negara
yang dikategorikan sebagai tax haven atau negara yang memberikan
perlakuan pajak khusus (keringanan pajak) atas suatu jenis penghasilan.
b.Memindahkan objek pajak (transfer of tax object) ke negara-negara
yang dikategorikan sebagai tax haven atau negara yang memberikan
perlakuan pajak khusus (keringanan pajak) atas suatu jenis penghasilan.
c.Memindahkan subjek pajak dan objek pajak (transfer of tax subject and
of tax object) ke negara-negara yang dikategorikan sebagai tax haven
atau negara yang memberikan perlakuan pajak khusus (keringanan pajak)
atas suatu jenis penghasilan.
2.Formal tax planning
Melakukan penghindaran pajak dengan cara tetap mempertahankan
substansi ekonomi dari suatu transaksi dengan cara memilih berbagai
bentuk formal jenis transaksi yang memberikan beban pajak yang paling
rendah.

Strategi dalam Tax


Planning (Sophar Lumbantoruan
1996)

Pergeseran pajak (shifting)


Kapitalisasi
Transformasi
Tax Evasion
Tax Avoidance

Strategi dalam Tax


Planning (Sophar Lumbantoruan
1996)

Pergeseran pajak (shifting)


ialah pemindahan atau mentransfer beban
pajak dari subjek pajak kepada pihak lain,
dengan demikian, orang atau badan yang
dikenakan pajak mungkin sekali tidak
menanggungnya.
Transfer pricing
Penundaan pengakuan penghasilan dan
memajukan biaya

Strategi dalam Tax


Planning (Sophar Lumbantoruan
1996)

Kapitalisasi
ialah pengurangan harga objek pajak sama
dengan jumlah pajak yang akan dibayarkan
kemudian oleh pembeli
Gross up utk pph 21 tenaga ahli

Strategi dalam Tax


Planning (Sophar Lumbantoruan
1996)

Transformasi
ialah cara pengelakan pajak yang dilakukan
oleh pabrikan dengan cara menanggung
beban pajak yang dikenakan terhadapnya
Membeli bahan baku dari petani langsung
atau menanam sendiri

Strategi dalam Tax


Planning (Sophar Lumbantoruan
1996)

Tax Evasion
ialah penghindaran pajak dengan
melanggar ketentuan peraturan perpajakan
Sengaja dilakukan utk tdk membayar pajak
atau membayar dengan jumlah lebih sedikit

Strategi dalam Tax


Planning (Sophar Lumbantoruan
1996)

Tax Avoidance
ialah penghindaran pajak dengan menuruti
peraturan yang ada
Memperhitungkan kredit pajak dan
menghindarkan pajak ganda

Asumsi
Perencanaan pajak yang diterapkan oleh
Wajib Pajak tertentu, belum tentu sesuai
apabila diterapkan oleh Wajib Pajak yang
lain.
Kondisi-kondisi yang melingkupi Wajib Pajak
berbedaa
Perencanaan pajak yang dilakukan oleh
Wajib Pajak ditentukan oleh tujuan yang
hendak dicapai oleh Wajib Pajak
Tujuan yang hendak dicapai oleh Wajib Pajak
ini akan menentukan strategi perencanaan
pajak yang dipilih.

Karakteristik kegiatan Tax


Planning
Legal
Integral
Valid
Cash flow
Net Present Value

Karakteristik kegiatan perencanaan


pajak

Legal
kegiatan perencanaan pajak tidak
bertentangan dengan peraturan perpajakan
yang berlaku;
Sesui dengan Undang-undang

Karakteristik kegiatan perencanaan


pajak

Integral
kegiatan perencanaan pajak merupakan bagian integral dari
perencanaan menyeluruh perusahaan, baik perencanaan
jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek

Mengakui adanya pajak tangguhan dan konvensasi


kerugian

Karakteristik kegiatan perencanaan


pajak

Valid
kegiatan perencanaan pajak harus didukung
dengan bukti-bukti yang memadai
misalnya: agreement, invoice dan accounting
treatment;

Karakteristik kegiatan perencanaan


pajak

Cash flow
kegiatan perencanaan pajak ini berhubungan dengan
pengendalian cash flow;
Bukan untuk tidak membayar pajak tapi bertujuan untuk
mengatur aliran kas pembayaran pajak pada saat tertentu

Karakteristik kegiatan perencanaan


pajak
Net Present Value
kegiatan perencanaan pajak berhubungan
dengan kegiatan memaksimalkan net present
value.
uang utk pembayaran pajak bisa dibayar pada
masa yang akan datang dengan tidak merubah
nominal
Uang bisa diinvestasikan

Faktor Penyebab perencanaan


pajak

Karakteristik pajak
Subjek pajak
Objek pajak
Tarif pajak
Prosedur pajak

Faktor Penyebab perencanaan pajak

Karakteristik pajak
Transaksi apa yang akan dikenakan pajak;
Berapa jumlah dana yang dibutuhkan;
Berapa jumlah penghasilan bersih setelah pajak.

Faktor Penyebab perencanaan pajak

Subjek pajak
pelaku perpajakan (subjek), baik Badan
maupun Orang Pribadi, akan diperlakukan oleh
peraturan perpajakan sebagai entitas-entitas
yang terpisahkan.
perencanaan pajak yang baik untuk mencegah
timbulnya pengenaan pajak yang berganda.

Faktor Penyebab perencanaan pajak

Objek pajak
Perbedaan dalam penggunaan istilah akan
menyebabkan perbedaan perlakuan perpajakan
objek pajak yang secara ekonomis hakikatnya
sama, tetapi mengalami perlakuan perpajakan
yang berbeda.
kegiatan perencanaan pajak yang baik diperlukan
oleh Wajib Pajak agar beban pajaknya rendah.

Faktor Penyebab perencanaan pajak

Tarif pajak
Kegiatan perencanaan pajak untuk
menghindari Wajib Pajak dari pengenaan
tarif yang tinggi
Berusaha sedapat mungkin untuk dikenakan
tarif pajak yang paling rendah (low bracket).

Faktor Penyebab perencanaan pajak

Prosedur pajak
prosedur dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan,
baik melalui self assessment system, withholding
system, official assessment system, dan payment
system
Melakukan perencanaan pajak guna menghindari
terganggunya cash flow perusahaan dan melakukan
penghematan waktu perusahaan.

Prasyarat Tax
Planning
1.

mengerti peraturan perpajakan atau peraturan


yang terkait.
Menentukan tujuan yang ingin dicapai dalam tax
planning

2.

Harus dipahami karakter usaha WP

3.

Memahami tingkat kewajaran transaksi yang diatur


tax planning. mengabaikan kewajaran akan
menimbulkan kecurigaan fiskus pemeriksaan
Harus didukung oleh kebijakan akuntansi dan
didukung bukti memadai, seperti faktur, perjanjian,
dan sebagainya.

Yang Diperkenankan
(Sophar Lumbantoruan 1996)

1.Mencari keuntungan sebesar-besarnya dari


pengecualian dan potongan yang diperkenankan
2.Mengambil keuntungan dari pemilihan bentuk
perusahaan yang tepat
3.Mendirikan perusahaan dalam satu jalur usaha
4.Menyebarkan penghasilan menjadi beberapa tahun
untuk mencegah klasifikasi katrgori pendapatan yang
tarifnya tinggi

Yang Diperkenankan
(Sophar Lumbantoruan 1996)

Mencari keuntungan sebesar-besarnya dari


pengecualian dan potongan yang diperkenankan.
Misalnya, perusahaan dapat mengurangi penerimaan
dengan jumlah biaya, misalnya pendidikan, perbaikan
kantor, pemasaran dan lain-lain.
Maksudnya, daripada mengeluarkan uang untuk
membayar pajak lebih besar, lebih baik untuk
kepentingan perusahaan dan manfaatnya bisa dirasakan
langsung oleh perusahaan.

Yang Diperkenankan
(Sophar Lumbantoruan 1996)

Mengambil keuntungan dari pemilihan bentuk


perusahaan yang tepat.
Misalnya, jika peredaran bruto satu tahun tidak melebihi Rp600
juta dapat memilih perusahaan perorangan yang akan
dikenakan tarif progresif Pasal 17 dengan tarif terendah 5%.
Lalu bentuk usaha perorangan, firma, dan kongsi lebih
menguntungkan daripada Perseroan Terbatas (PT). Pajak atas
penghasilan PT dikenakan "dua kali", yakni saat penghasilan
diperoleh atau diterima dan saat pemilik menerima dividen.

Yang Diperkenankan
(Sophar Lumbantoruan 1996)

Mendirikan perusahaan dalam satu jalur


usaha agar dapat diatur penggunaan
tarif pajak, potensi penghasilan,
kerugian dan aktiva yang bisa dihapus.
Melakukan ekstensifikasi, diversifikasi,
akuisisi dan merger

Yang Diperkenankan
(Sophar Lumbantoruan 1996)

Menyebarkan penghasilan menjadi beberapa


tahun untuk mencegah klasifikasi katrgori
pendapatan yang tarifnya tinggi
Penundaan pembayaran pajak
Penghasilan yang dikenakan tarif tertinggi dapat
dihindarkan dengan cara menunda penerimaan
penghasilan pada tahun bersangkutan, dan menggeser
menjadi penghasilan pada tahun berikutnya.

Yang Dilarang
1.Memperkecil penghasilan dengan cara hanya
melaporkan sebagian, merendahkan harga jual,
memilih menjual kepada pengusaha non PKP (Faktur
Pajak Sederhana) agar lebih mudah tidak melaporkan
penjualannya.
2.Memperbesar harga pokok barang yang dijual dengan
cara (a) meninggikan harga perolehan, (b) membuat
pembelian fiktif, membuat faktur PPN masukan fiktif
(c) membebankan Pajak Masukan yang telah
dikreditkan ke dalam perhitungan harga pokok.
3.Memperbesar beban usaha dengan cara (a) membuat
utang fiktif, agar dapat membuat beban bunga, (b)
membuat seolah-olah ada pengeluaran (beban fiktif)
yang tidak didukung dokumen yang memadai.

Yang Dilarang
4. Meninggikan harga impor dari perusahaan yang
ada hubungan istimewa di luar negeri.
5. Merendahkan harga ekspor kepada perusahaan
yang ada hubungan istimewa di luar negeri.
6. Merendahkan penghasilan pegawai atau
pembayaran lainnya dalam rangka penghitungan
PPh Pasal 21, sementara di dalam perhitungan
laba-rugi perusahaan ditinggikan untuk
merendahkan laba kena pajak (PPh Badan).
7. Pembayaran dividen kepada pemegang saham
secara terselubung seolah-olah pembayaran
utang.

No.

Tujuan

Strategi

Teknik

1.

Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value

Menghindari tarif pajak tinggi atau


tertinggi

Memindahkan penghasilan/ biaya;


Memanfaatkan biaya semaksimal mungkin;
Memanfaatkan kompensasi kerugian

2.

Memelihara reputasi sebagai Wajib


Pajak Patuh

Menghindari pengenaan sanksi


administrasi perpajakan

Mengajukan permohonan untuk menunda


penyampaian SPT Tahunan

3.

Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value

Menunda pengakuan hutang pajak

Menunda pembuatan faktur pajak (untuk


Pajak Pertambahan Nilai)

4.

Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value

Melakukan sebaran penghasilan

Melakukan sebaran penghasilan untuk


beberapa Wajib Pajak atau sebaran
penghasilan untuk beberapa tahun pajak

5.

Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value

Menangguhkan pengakuan
penghasilan

Memindahkan penghasilan tahun ini ke


tahun pajak berikutnya

6.

Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value

Menangguhkan pembayaran pajak

Memperhatikan tanggal jatuh tempo


pembayaran pajak

7.

Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value

Memaksimalkan keistimewaan dalam


pembayaran pajak

Memanfaatkan berbagai fasilitas perpajakan;


Memanfaatkan sifat istimewa suatu
peraturan perpajakan

8.

Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value

Mengubah penghasilan yang


dikenakan pajak menjadi penghasilan
yang tidak dikenakan pajak

Mengubah tunjangan yang diberikan kepada


pegawai (berupa uang) menjadi kenikmatan
(natura)

9.

Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value

Mengubah pengeluaran yang tidak


boleh dikurangkan menjadi
pengeluaran yang boleh dikurangkan

Melengkapi biaya entertainment dengan


daftar nominatif.

10.

Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value

Percepatan pengakuan deductible tax


expense

Melihat biaya-biaya yang dapat dipercepat


dan telah jatuh tempo menjelang berakhirnya
tahun buku

Anda mungkin juga menyukai