pajak
sebagai upaya memenuhi kewajiban pajak
yang benar, tetapi jumlah pajak dapat
ditekan seredah mungkin untuk
memperoleh laba dan likuiditas yang
diharapkan.
dikemudian hari tidak terjadi restitusi pajak
atau kurang bayar yang mengakibatkan
denda dan kewajiban-kewajiban hukum
lainnya
Definisi
Tax planning adalah upaya
menekan jumlah kewajiban
pajak dengan cara legal.
Tax planning sebenarnya bagian
dari manajemen pajak.
Perencanaan Pajak
Mohammad Zain (2005) :
Perencanaan pajak adalah proses
mengorganisasi usaha Wajib Pajak atau
kelompok Wajib Pajak sedemikian rupa
sehingga utang pajaknya, baik wajib pajak
penghasilan maupun pajak-pajak lainnya,
berada dalam posisi yang paling minimal
sepanjang hal ini dimungkinkan oleh
ketentuan perundang-undangan
perpajakan maupun secara komersial.
tax planning
disimpulkan
proses mengorganisasi usaha wajib
pajak atau kelompok wajib pajak
sedemikian rupa sehingga hutang
pajaknya baik pajak penghasilan
maupun pajak-pajak lainnya berada
dalam posisi yang minimal,
sepanjang hal ini dimungkinkan oleh
ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
Kapitalisasi
ialah pengurangan harga objek pajak sama
dengan jumlah pajak yang akan dibayarkan
kemudian oleh pembeli
Gross up utk pph 21 tenaga ahli
Transformasi
ialah cara pengelakan pajak yang dilakukan
oleh pabrikan dengan cara menanggung
beban pajak yang dikenakan terhadapnya
Membeli bahan baku dari petani langsung
atau menanam sendiri
Tax Evasion
ialah penghindaran pajak dengan
melanggar ketentuan peraturan perpajakan
Sengaja dilakukan utk tdk membayar pajak
atau membayar dengan jumlah lebih sedikit
Tax Avoidance
ialah penghindaran pajak dengan menuruti
peraturan yang ada
Memperhitungkan kredit pajak dan
menghindarkan pajak ganda
Asumsi
Perencanaan pajak yang diterapkan oleh
Wajib Pajak tertentu, belum tentu sesuai
apabila diterapkan oleh Wajib Pajak yang
lain.
Kondisi-kondisi yang melingkupi Wajib Pajak
berbedaa
Perencanaan pajak yang dilakukan oleh
Wajib Pajak ditentukan oleh tujuan yang
hendak dicapai oleh Wajib Pajak
Tujuan yang hendak dicapai oleh Wajib Pajak
ini akan menentukan strategi perencanaan
pajak yang dipilih.
Legal
kegiatan perencanaan pajak tidak
bertentangan dengan peraturan perpajakan
yang berlaku;
Sesui dengan Undang-undang
Integral
kegiatan perencanaan pajak merupakan bagian integral dari
perencanaan menyeluruh perusahaan, baik perencanaan
jangka panjang maupun perencanaan jangka pendek
Valid
kegiatan perencanaan pajak harus didukung
dengan bukti-bukti yang memadai
misalnya: agreement, invoice dan accounting
treatment;
Cash flow
kegiatan perencanaan pajak ini berhubungan dengan
pengendalian cash flow;
Bukan untuk tidak membayar pajak tapi bertujuan untuk
mengatur aliran kas pembayaran pajak pada saat tertentu
Karakteristik pajak
Subjek pajak
Objek pajak
Tarif pajak
Prosedur pajak
Karakteristik pajak
Transaksi apa yang akan dikenakan pajak;
Berapa jumlah dana yang dibutuhkan;
Berapa jumlah penghasilan bersih setelah pajak.
Subjek pajak
pelaku perpajakan (subjek), baik Badan
maupun Orang Pribadi, akan diperlakukan oleh
peraturan perpajakan sebagai entitas-entitas
yang terpisahkan.
perencanaan pajak yang baik untuk mencegah
timbulnya pengenaan pajak yang berganda.
Objek pajak
Perbedaan dalam penggunaan istilah akan
menyebabkan perbedaan perlakuan perpajakan
objek pajak yang secara ekonomis hakikatnya
sama, tetapi mengalami perlakuan perpajakan
yang berbeda.
kegiatan perencanaan pajak yang baik diperlukan
oleh Wajib Pajak agar beban pajaknya rendah.
Tarif pajak
Kegiatan perencanaan pajak untuk
menghindari Wajib Pajak dari pengenaan
tarif yang tinggi
Berusaha sedapat mungkin untuk dikenakan
tarif pajak yang paling rendah (low bracket).
Prosedur pajak
prosedur dalam pelaksanaan kewajiban perpajakan,
baik melalui self assessment system, withholding
system, official assessment system, dan payment
system
Melakukan perencanaan pajak guna menghindari
terganggunya cash flow perusahaan dan melakukan
penghematan waktu perusahaan.
Prasyarat Tax
Planning
1.
2.
3.
Yang Diperkenankan
(Sophar Lumbantoruan 1996)
Yang Diperkenankan
(Sophar Lumbantoruan 1996)
Yang Diperkenankan
(Sophar Lumbantoruan 1996)
Yang Diperkenankan
(Sophar Lumbantoruan 1996)
Yang Diperkenankan
(Sophar Lumbantoruan 1996)
Yang Dilarang
1.Memperkecil penghasilan dengan cara hanya
melaporkan sebagian, merendahkan harga jual,
memilih menjual kepada pengusaha non PKP (Faktur
Pajak Sederhana) agar lebih mudah tidak melaporkan
penjualannya.
2.Memperbesar harga pokok barang yang dijual dengan
cara (a) meninggikan harga perolehan, (b) membuat
pembelian fiktif, membuat faktur PPN masukan fiktif
(c) membebankan Pajak Masukan yang telah
dikreditkan ke dalam perhitungan harga pokok.
3.Memperbesar beban usaha dengan cara (a) membuat
utang fiktif, agar dapat membuat beban bunga, (b)
membuat seolah-olah ada pengeluaran (beban fiktif)
yang tidak didukung dokumen yang memadai.
Yang Dilarang
4. Meninggikan harga impor dari perusahaan yang
ada hubungan istimewa di luar negeri.
5. Merendahkan harga ekspor kepada perusahaan
yang ada hubungan istimewa di luar negeri.
6. Merendahkan penghasilan pegawai atau
pembayaran lainnya dalam rangka penghitungan
PPh Pasal 21, sementara di dalam perhitungan
laba-rugi perusahaan ditinggikan untuk
merendahkan laba kena pajak (PPh Badan).
7. Pembayaran dividen kepada pemegang saham
secara terselubung seolah-olah pembayaran
utang.
No.
Tujuan
Strategi
Teknik
1.
Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value
2.
3.
Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value
4.
Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value
5.
Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value
Menangguhkan pengakuan
penghasilan
6.
Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value
7.
Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value
8.
Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value
9.
Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value
10.
Mengendalikan
likuiditas
dan
memaksimalkan net present value