Anda di halaman 1dari 20

Resky Wahyu Dinata

Nim : 01022682024
&
Meisa Kurniawati
Nim : 01022682024021

Topik
“ Tinjauan Strategi Perpajakan dan Perencanaan
Pajak “.
Tinjauan Strategi Perpajakan dan Perencanaan Pajak (Tax
Planning)
 Secara garis besar, perencanaan pajak (tax planning) adalah
proses mengorganisasi usaha wajib pajak atau kelompok wajib
pajak sedemikian rupa sehingga utang pajaknya, baik pajak
penghasilan maupun pajak-pajak lainnya, berada dalam posisi
yang paling minimal, sepanjang hal ini di mungkinkan baik
oleh ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
maupun secara komersial. (Mohammad zain,2007 hal.43)
Hingga saat ini tidak ada suatu penggarisan tegas yang memberikan
indikasi dan rincian tentang perbedaan antara penghindaran pajak dan
penyelundupan pajak, sehingga seorang perencana pajak hendaknya
berhati-hati dalam menyusun perencanaan pajaknya untuk tidak
terperangkap kedalam perbuatan yang diklasifikasikan sebagai
penyelundupan pajak.
Penyelundupan Pajak mengandung arti sebagai manipulasi secara
ilegal atau penghasilannya untuk memperkecil jumlah pajak yang
terutang. Sedangkan,
Penghindaran pajak diartikan sebagai manipulasi penghasilannya secara
ilegal yang masih sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan untuk mengefisiensikan pembayaran jumlah pajak
yang terutang. ( mohammad zain, 2007 hal.44)
Kerugian Pajak ( Tax Losses)
Selisih antara potensi pajak dan realisasi penerimaan pajak, disebut sebagai
kerugian pajak yang dapat terdiri dari kerugian karena ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan, kerugian karena aparat pajak dan kerugian wajib pajak. Dari
ketiga macam kerugian pajak tsb, dan sudut pandangan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan, dapat diklasifikasikan sbb:
1. Kerugian karena materi ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
2. Kerugian karena pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
3. Kerugian karena pelanggaran ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.
(mohammad zain, 2007,hal 45)
Kerugian karena Materi Ketentuan Peraturan Perundang-Undangan.
Pemberian insentif, subsidi, konsensi atau yang semacam dengan itu disebut sebagai
pengeluaran pajak, (tax expenditure), yang pada dasarnya tersusun dari dua unsur yaitu:
1. Jumlah pembayaran pajak yang seharusnya diterima oleh negara, dalam hal tidak
ada ketentuan khusus yang mengatur mengenai pemberian fasilitas dan jumlah ini
sama dengan;
2. Pengeluaran pemerintah akibat tidak dibayarnya pajak tsb, sebagai bantuan yang
menguntungkan bagi orang atau badan yang menikmati perlakuan khusus tsb.
Disatu pihak terjadi kehilangan penerimaan dalam jumlah yang seharusnya diterima
sebagai pembayaran pajak apabila tidak ada ketentuan khusus dan di lain pihak pada
saat yang bersamaan jumlah tsb merupakan pula pengeluaran pemerintah yang
berbentuk bantuan yang menguntungkan bagi orang atau badan yang mendapat
perlakuan khusus tsb. (mohammad zain, 2007, hal 46)
Pengertian Penyelundupan Pajak dan Penghindaran Pajak
 Harry Graham Balter
Penyelundupan pajak mengandung arti sebagai usaha yang dilakukan oleh wajib pajak-
apakah berhasil atau tidak- untuk mengurangi atau sama sekali menghapus utang pajak yang
berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai pelanggaran terhadap perundang-undangan perpajakan.
Penghindaran Pajak merupakan usaha yang sama , yang tidak melanggar ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
 Ernest R.Mortenson
Penyelundupan pajak adalah usaha yang tidak dapat dibenarkan berkenaan dengan kegiatan
wajib pajak untuk lari atau menghindarkan diri dari pengenaan pajak.
Penghindaran pajak berkenaan dengan pengaturan sesuatu peristiwa sedemikian rupa untuk
meminimkan atau menghilangkan beban pajak dengan memerhatikan dengan ada atau tidaknya akibat-
akibat pajak yang ditimbulkan. (mohammad zain, 2007, hal 49)
Tujuan Perencanaan Pajak
• Menghilangkan/menghapus pajak sama sekali
• Menghilangkan/menghapus pajak dalam tahun berjalan
• Menunda pengakuan penghasilan
• Mengubah penghasilan rutin berbentuk capital gain.
Tujuan Perencanaan Pajak
• Memperluas bisnis atau melakukan ekspansi usaha dalam bentuk
badan usaha baru
• Menghindari pengenaan pajak berganda
• Menghindari bentuk penghasilan yang bersifat rutin atau teratur
atau membentuk, memperbanyak atau mempercepat pengurangan
pajak
• Perencanaan pajak umumnya selalu dimulai dengan meyakinkan
apakah suatu transaksi atau kejadian mempunyai dampak
perpajakan. Apabila kejadian tersebut mempunyai dampak
pajak, apakah dampak tersebut dapat diupayakan untuk
dikecualikan atau dikurangi jumlah pajaknya. Selanjutnya,
apakah pembayaran pajak tersebut dapat ditunda.
Pada dasarnya, perencanaan pajak harus memenuhi syarat-syarat
berikut:
• tidak melanggar ketentuan perpajakan,
• secara bisnis dapat diterima, dan
• bukti-bukti pendukungnya memadai.
• Aspek-Aspek Perencanaan Pajak
• • Aspek Formal dan Administratif : Mengacu pada pelaksanaan
Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan
• • Aspek Material : Mengacu pada pelaksanaan Pajak
Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai.
Tahapan Perencanaan Pajak :
• a. Menganalisis informasi yang ada (analyzing the existing data
base)
• b. Membuat satu atau lebih model kemungkinan jumlah pajak
(designing one or more possible tax plans)
• c. Mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pajak (evaluating a
tax plan)
• d. Mencari kelemahan dan memperbaiki kembali rencana pajak
(debugging the tax plans)
• e. Memutakhirkan rencana pajak (updating the tax plan).
Strategi Umum Perencanaan Pajak
• Tax Saving
• Tax Avoidance
• Menghindari pelanggaran atas peraturan perpajakan
• Menunda pembayaran kewajiban pajak
• Mengoptimalkan kredit pajak yang diperkenankan
Tax Saving
• Tax saving merupakan upaya efisiensi beban pajak melalui
pemilihan alternatif pengenaan pajak dengan tarif yang
lebih rendah.
• Misalnya, perusahaan yang memiliki penghasilan kena
pajak lebih dari Rp. 100 juta dapat melakukan perubahan
pemberian natura kepada karyawan menjadi tunjangan
dalam bentuk uang.
• Penghematan pajak atas perubahan ini berkisar antara 5%-
25% untuk penghasilan karyawan sampai dengan Rp. 200
juta.
Tax Avoidance
• Tax avoidance merupakan upaya efisiensi beban pajak dengan
menghindari pengenaan pajak melalui transaksi yang bukan
merupakan objek pajak.
• Misalnya, perusahaan yang masih mengalami kerugian, perlu
mengubah tunjangan karyawan dalam bentuk uang menjadi
pemberian natura karena natura bukan merupakan objek pajak
PPh Pasal 21.
• Dengan demikian, terjadi penghematan pajak antara 5%-35%.
Menghindari pelanggaran atas peraturan perpajakan
Dengan menguasai peraturan pajak yang berlaku, perusahaan dapat
menghindari timbulnya sanksi perpajakan berupa:
1) Sanksi administrasi: denda, bunga, atau kenaikan;
2) Sanksi pidana: pidana atau kurungan.
Menunda pembayaran kewajiban pajak
• Menunda pembayaran kewajiban pajak tanpa melanggar peraturan
yang berlaku dapat dilakukan melalui penundaan pembayaran PPN.
• Penundaan ini dilakukan dengan menunda penerbitan faktur pajak
keluaran hingga batas waktu yang diperkenankan, khususnya untuk
penjualan kredit.
• Dalam hal ini, penjual dapat menerbitkan faktur pajak pada akhir
bulan berikutnya setelah bulan penyerahan barang.
Mengoptimalkan kredit pajak yang diperkenankan
• Wajib Pajak sering kurang memperoleh informasi mengenai
pembayaran pajak yang dapat dikreditkan yang merupakan pajak
dibayar dimuka. Misalnya, PPh Pasal 22 atas pembelian solar
dan/atau impor dan Fiskal Luar Negeri atas perjalanan dinas
pegawai.
• Dalam kredit pajak PPN (Pajak Masukan), Pengusaha Kena Pajak
dapat menggunakan dokumen lain yang fungsinya sama dengan
faktur pajak standar, seperti SPPB atau Surat Perintah Pengiriman
Barang (delivery order) yang dikeluarkan oleh Bulog untuk
penyaluran tepung terigu, PNBP (Faktur Nota Bon Penyerahan)
yang dikeluarkan oleh Pertamina untuk penyerahan BBM dan/atau
bukan BBM, dan tanda pembayaran atau kuitansi telepon.
TAX AVOIDANCE
• Manipulasi penghasilan secara legal yang masih sesuai dengan
ketentuan perundang – undangan perpajakan untuk memperkecil
jumlah pajak terutang (Barr NA, 1977)
• Pengaturan suatu peristiwa untuk meminimumkan pajak sesuai
dengan ketentuan perpajakan.
TAX SAVING
• Usaha meminimalisasi jumlah utang pajak yang tidak termasuk
dalam lingkup perpajakan (Zain, 2007)
• Menghindari utang pajak dengan tidak membeli atau menjual
yang ada ppn atau mengurangi jam kerja.
TAX HEAVENS
• Fasilitas Pajak Yang Dapat Dinikmati Dengan Adanya Ketentuan
Perpajakan Yang Berlaku
Justifikasi :
• Domisili tidak ada pajak yg harus dipungut
• Pajak hanya dipungut untuk international taxable event
• Perlakuan khusus, Misal Tax Holidays
• Expansi Pasar melalui pendirian kantor.
PELAKSANAAN TAX PLANNING
Prinsip formula pajak penghasilan.
• Unsur perhitungan pajak penghasilan
Prinsip deductible menjadi taxable.
• Biaya dapat dikurangkan
• Penghasilan tidak objek pajak.
Pemecahan usaha
• Pembentukan entitas baru--holding company
Penyebaran penghasilan dan biaya
• Alternatif kebijakan manajemen & akuntansi
Faktor pajak
• Peningkatan biaya yang dapat dikurangkan
• Perubahan pengertian penghasilan yang tidak kena pajak
EKONOMI PERENCANAAN PAJAK
Hasrat untuk melakukan perencanaan pajak pada dasarnya didorong oleh dua ketentuan
dalam ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, yaitu:
1. Ketentuan pertama menyangkut masalah Pajak Pengahasilan itu sendiri yang
merupakan biaya yang fiskal dapat dikurangkan dalam menentukan penghasilan kena
pajak ( Pasal 9 ayat (1) huruf h UU PPh).sebagai konsekuensinya apabila terdapat
pengurangan pembayaran PPh, maka tidak akan terjadi penurunan dalam jumlah
biaya fiskal yang dapat dikurangkan dan oleh karena itu juga tidak akan
menimbulkan kenaikan Penghasilan kena pajak.
2. Ketentuan kedua menyangkut kemungkinan dapat dikurangkannya biaya yang ada
kaitannya dengan penentuan besarnya pajak yang terutang, yang dalam ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan disebut sebagai biaya untuk
mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan (Pasal 6 ayat (1) huruf a UU
PPh) oleh karena itu perencanaan pajak terkait dengan penentuan besarnya pajak
yang terutang, maka biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan pajak tsb merupakan
biaya yang fiskal dapat dikurangka. ( mohammad zain, 2007, hal 60).

Anda mungkin juga menyukai