Anda di halaman 1dari 1

Mengoptimalkan kredit pajak sebagai pengurang PPh terutang untuk PPh Badan

Tax planning PPh Badan adalah bagian dari Tax Manajemen. Dalam hal ini, tax planning menjadi
serangkaian strategi dalam mengatur akuntansi dan keuangan sebuah perusahaan untuk pajak yang
disetorkan seminimal mungkin namun dengan cara yang tidak melanggar hukum dan peraturan
perpajakan yang berlaku.

Jadi bisa dikatakan Tax planning atau perencanaan pajak adalah upaya mengurangi atau meminimalkan
beban pajak yang harus dibayarkan kepada negara sehingga pajak yang dibayar tidak melebihi jumlah
yang sebenarnya. Salah satu praktik dalam manajemen perpajakan ini dilakukan dengan tetap mematuhi
peraturan perpajakan yang berlaku alias legal.

Tax planning dilakukan antara lain untuk tujuan:

 Memperkecil pengeluaran perusahaan untuk membayar pajak sehingga biaya yang dikeluarkan
lebih efisien.
 Memperhitungkan dan menyiapkan pembayaran pajak sesuai peraturan yang berlaku agar tidak
timbul sanksi atau denda yang justru memperbesar pengeluaran pajak. Bukan untuk mengelak
membayar pajak tetapi untuk mengatur agar pajak yang dibayar tidak lebih dari jumlah yang
seharusnya.

Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah dengan cara mengoptimalkan kredit pajak.Wajib pajak
mungkin masih kerap bertanya-tanya, apakah benar wajib pajak dapat mengkreditkan pajak yang
dipotong? Jawabannya, bisa. Asalkan tidak menyimpang dari peraturan perpajakan yang berlaku. Lalu,
apa saja pajak yang dapat dikreditkan? Berikut daftarnya:

1. PPN faktur pajak masukan.


2. PPh Pasal 22 atas pembelian solar dan/atau impor.
3. PPh pasal 23 atas penghasilan jasa atau sewa.
4. Pajak fiskal luar negeri atas perjalanan dinas pegawai.

Mengoptimalkan Kredit Pajak Yang Diperkenankan :

▸ Memaksimalkan kredit pajak PPh;

▸ Memaksimalkan kredit pajak PPN untuk wajib pajak yang melakukan perolehan BKP/JKP dengan
Faktur Pajak dan dokumen yang diperlakukan sama dengan Faktur Pajak Standar.

Anda mungkin juga menyukai