Anda di halaman 1dari 12

DASAR – DASAR

PERENCANAAN PAJAK

Maisaroh
&
Maulana Sukma Putra
Perencanaan Pajak atau yang biasa disebut
dengan Tax planning merupakan suatu daya atau
upaya untuk mengurangi atau membuat beban
pajak perusahaan atau perorangan seminimal
mungkin untuk dibayarkan kepada negara
sehingga pajak yang harus dibayarkan kepada
negara tidak melebihi jumlah yang sebenarnya.
Perencanaan pajak harus membedakan antara
Penghindaran Pajak dan Penggelapan Pajak. Istilah

PERENCANAAN penghindaran pajak berarti penyajian laporan


keuangan yang tidak akurat atau penghilangan
informasi penting yang disengaja untuk
PAJAK menghindari pajak menurut undang-undang. Hal ini
sejalan dengan pandangan Morgan (1999) bahwa
penghindaran pajak sepenuhnya legal, tetapi
Penggelapan pajak tidak.
faktor yang memotivasi wajib
pajak untuk menghemat
pajak
Jumlah pembayaran pajak

01 Semakin tinggi jumlah pajak yang dibayarkan,


semakin besar kemungkinan wajib pajak akan
melakukan tindak pidana.

WP yang akan
ditentukan.

03

Semakin kecil kemungkinan pelanggaran


Biaya menyuap kepada otoritas
ditemukan, semakin besar kemungkinan wajib
pajak
02 Semakin rendah harga suap kepada
pajak untuk melakukan pelanggaran.

otoritas pajak, semakin besar


kemungkinan wajib pajak untuk
tersinggung.
Syarat Perencanaan
Pajak

Tidak menyimpang dari peraturan


Diterima atas dasar bisnis dan pajak. Hal ini
perpajakan. Pelanggaran aturan
erat kaitannya dengan rencana perusahaan

01 perpajakan menempatkan wajib pajak


dalam risiko. Hal ini dapat 03 secara keseluruhan. Jika implementasi rencana
pajak tidak masuk akal secara ekonomi, rencana
membahayakan keberhasilan perencanaan itu sendiri akan melemah.
pajak.

Bukti transaksi dan data lainnya Perencanaan pajak adalah program pemerintah
untuk meminimalkan pajak secara legal.
02 tidak fiktif (tergantung keadaan
sebenarnya)
04 Perencanaan pajak dapat dilakukan melalui
beberapa strategi.
Peraturan
Perencanaan Pajak

Merealisasikan tax planning (perencanaan pajak) yang tidak melanggar


peraturan perpajakan, perlu memahmi tentang peraturan perpajakan itu
sendiri, karena peraturan perpajakan yang membuat manusia maka
dimungkinkan adanya celah (kelemahan) dalam peraturan yang dapat
dimanfaatkan oleh Perusahaan (Wajib Pajak) untuk menghindari pajak
tanpa melanggar Peraturan Pajak.

Stategi Dalam Melakukan


Perencanaan Pajak
Tax Avoidance

Tax Planning bisa dilakukan dengan menghindari dari


Melakukan Penundaan dalam Membayar
Kewajiban Pajak
pengenaan pajak melalui transaksi yang bukan objek pajak. Perusahaan sebagai Wajib Pajak dapat menudah pembayaran
Dalam hal ini, perusahaan atau Wajib Pajak harus menaati kewajiban pajak. Hal ini dapat dilakukan dengan menunda
peraturan pajak dan tidak melanggarnya. pembayaraan PPN. Misalnya, dalam membayar PPN. PPN dapat
dibayar pada akhir bulan berikutnya dan batas pembayarannya
pada akhir bulan berikutnya.

Mengoptimalkan Kredit Pajak yang


Diperkenan Tax Saving
Perusahaan sebagai Wajib Pajak dapat mengkreditkan pajak Tax Saving dilakukan dengan memilih alternatif pengenaan
yang sudah dipotong asalkan tidak menyimpang dari pajak yang memiliki tarif pajak yang rendah. Tujuannya
peraturan, contohnya seperti PPh 22 atas pembelian solar untuk mengefisienkan atau meminimalkan biaya pajak
dan/atau impor, PPh 23 dan fiskal luar negeri atas perjalanan perusahaan.
dinas pegawai.
Jenis Perencanaan Pajak
*Perencanaan Pajak Nasional
Perencanaan Pajak Internasional
Perencanaan Pajak Internasional biasanya
Perencanaan Pajak Nasional
dilaksanakan oleh perusahaan kena pajak
dalam perwujudannya didasarkan yang beroperasi baik di dalam negeri
pada hukum nasional. Jenis maupun di luar negeri. Rencana pajak ini
perencanaan pajak ini biasanya diterapkan ketika wajib pajak melakukan
dilakukan oleh wajib pajak badan bisnis dengan wajib pajak luar negeri
yang beroperasi secara eksklusif di maupun dengan wajib pajak dalam negeri.
Berbeda dengan perencanaan pajak
Indonesia atau melakukan bisnis domestik, perencanaan pajak internasional
hanya dengan wajib pajak dalam juga harus memperhatikan undang-undang
negeri. atau tax treaty negara yang bersangkutan.
Kontrak Perusahaan
Istilah perancangan kontrak dari istilah bahasa inggris, yaitu
contract drafting. Dalam kamus bahasa indonesia perancangan
adalah proses, cara, atau perbuatan merancang. Kontrak adalah
hubungan hukum antara dua pihak atau lebih berdasarkan kata
sepakat untuk menimbulkan akibat hukum. Akibat hukum, yaitu
timbulnya hak dan kewajiban.
Jika kontrak bisnis telah dibuat, maka kontrak tersebut akan
berlaku sebagai “undang-undang” bagi para pihak yang terlibat,
di mana kontrak berisi hal-hal yang mengatur hak dan kewajiban
para pihak, serta dapat dijadikan alat bukti yang sah ketika
terjadi sengketa di kemudian hari.
FUNGSI KONTRAK
Berdasarkan Pasal 1338 KUH Perdata, semua perjanjian
yang dibuat secara efektif dinyatakan menjadi undang-
undang bagi mereka yang membuat perjanjian itu. Kontrak
membantu mengatur hak dan kewajiban semua pihak yang
terikat. Dengan mengadakan suatu kontrak, para pihak
terikat oleh peraturan-peraturan atau kesepakatan-
kesepakatan yang terdapat dalam kontrak.
Tujuan penandatanganan kontrak adalah untuk memudahkan
melihat apakah mitra menepati janjinya atau tidak melanggar
aturan yang ditetapkan dalam kontrak. Jika mitra melanggar
atau gagal mematuhi syarat dan ketentuan, peringatan dapat
dikeluarkan untuk segera mematuhi atau menegakkan syarat dan
ketentuan
Penundaan pembayaran pajak melalui pemilihan metode penyusutan aset
tetap.
PT. Sido Muncul menggunakan metode penyusutan aset dengan metode saldo menurun
sehingga nampak kecilnya jumlah laba yang diperoleh perusahaan dan ini akan
berakibat pada penilaian kinerja suatu perusahaan.
Berikut ini rincian penyusutan aset tetap PT. Sido Muncul :
Bangunan : Rp. 14.561.000.000
Mesin : Rp. 44.390.000.000
Peralatan : Rp. 7.508.000.000
Kendaraan : Rp. 2.608.000.000
Inventaris Kantor : Rp. 712.000.000
Total Penyusutan : Rp. 69.778.000.000
Penyusutan Sebelum Perencanaan Pajak : Rp. 53.147.000.000
Selisih : Rp. 16.641.000.000

Memaksimalkan Biaya Fiskal dan Meminimalkan


Biaya yang Tidak Diperkenankan Sebagai
Pengurang.

Perencanaan pajak yang dilakukan adalah dengan memaksimalkan


biaya fiskal dan meminimalkan biaya yang tidak diperkenankan sebagai
pengurang, biaya-biaya tersebut diantaranya :
·Pemberian natura terhadap karyawan diganti sebagai tunjangan
kesehatan sehingga rekonsiliasi fiskal sebeum pajak meningkat
·Beban lain-lain yang memiliki bukti normatif, sehingga dapat menjadi
pengurang laba.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai