Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

TAX AVOIDANCE
(PENGHINDARAN PAJAK)
DALAM PERPAJAKAN
INTERNASIONAL Dosen pengajar :
Tongam Sinambela, SE,
M.Ak, MM, ACPA

Disusun oleh:
Iir Frans Larici S
Cindi Anjelika S
Siti Nur Asiyah
Nia Septia Nawasari
Fatah Ilham Maulana
Maria Inakaka
LATAR BELAKANG
Indonesia sebagai Negara berdaulat memiliki hak untuk membuat sendiri
ketentuan mengenai masalah perpajakannya, namun Indonesia juga tidak
mungkin lepas dari pergaulan internasional yang juga bersinggungan
denganmasalah pajak. Transaksi antar kedua negara atau beberapa negara
dapat menimbulkanaspek perpajakan, hal ini perlu diatur dan disepakati oleh
kedua negara atauseluruh dunia guna meningkatkan perekonomian dan
perdagangan kedua negara,agar tidak menghambat investasi penanaman modal
asing akibat pengenaan pajak yang memberatkan wajib pajak yang
berkedudukan di kedua negara yangmengadakan transaksi tersebut. Untuk itu
diperlukan adanya kebijakan perpajakan internasional untuk mengatur hak
pengenaan pajak yang berlaku di suatu negara, dimana setiapnegara dipastikan
mengatur adanya pajak di wilayah kedaulatan negara tersebut. Pajak
internasional merupakan salah satu bentuk hukum internasional, dimanasetiap
negara mau tidak mau harus tunduk pada kesepakatan dunia internasionalyang
sering disebut Konvensi Wina.
LATAR BELAKANG
Salah satu komponen penting yang menjadi pertimbangan perusahaan adalah
pajak, oleh karenanya pajak harus direncanakan dengan baik. Upaya untuk
meminimalkan beban pajak dilakukan dengan membuat perencanaan
pajak . Secara sederhana tax planning adalah upaya-upaya yang dilakukan Wajib
Pajak untuk meminimalisir pajak terhutang. Walaupun secara legal tax
avoidance dan tax avasion dapat dibedakan, namun secara ekonomis baik
perencanaan pajak melalui tax avoidance maupun tax avasion sama-sama
mengakibatkan berkurangnya penerimaan pajak.
RUMUSAN MASALAH
01
Apakah yang di maksud dengan
tax avoidance?
02
Bagaimana Indikator tax
avoidance dapat terjadi?

03
Bagaimana Skema penghindaran
tax avoidance?
TUJUAN

Mengetahui arti dari tax Mengetahui bagaimana Mengetahui skema


avoidance Indikator tax avoidance penghindaran tax
dapat terjadi avoidance
PEMBAHASAN
Pengertian Tax Avoidance

Penghindaran pajak atau lebih dikenal dengan nama tax avoidance biasanya diartikan sebagai suatu
skema penghindaran pajak untuk tujuan meminimalkan beban pajak dengan cara memanfaatkan
celah ketentuan perpajakan suatu negara. Secara konsep, skema penghindaran pajak sebenarnya
bersifat legal atau sah-sah saja karena tidak melanggar ketentuan perpajakan.
Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian dari tax avoidance.

Ronen Palan (2008) menyebutkan suatu transaksi diindikasikan sebagai tax avoidance apabila
melakukan salah satu tindakan berikut:
 Wajib pajak berusaha untuk membayar pajak lebih sedikit dari yang seharusnya terutang dengan
memanfaatkan kewajaran interpretasi hukum pajak;
 Wajib pajak berusaha agar pajak dikenakan atas keuntungan yang di declare dan bukan atas
keuntungan yang sebenarnya diperoleh;
 Wajib pajak mengusahakan penundaan pembayaran pajak.
PEMBAHASAN
Pengertian Tax Avoidance

Menurut James Kessler pengertian tax avoidance dibagi menjadi 2 jenis, yakni penghindaran pajak
yang diperbolehkan (acceptable tax avoidance) dan penghindaran pajak yang tidak diperbolehkan
(unacceptable tax evasion).
Penghindaran pajak yang diperbolehkan (acceptable tax avoidance) memiliki karakteristik sebagai
berikut:
 Memiliki tujuan usaha yang baik
 Bukan semata-mata untuk menghindari pajak
 Sesuai dengan spirit & intention of parliament
 Tidak melakukan tranksaksi yang direkayasa

Sementara itu, penghindaran pajak yang tidak diperbolehkan (unacceptable tax evasion) memiliki
karakteristik sebagai berikut:
 Tidak memiliki tujuan usaha yang baik
 Semata-mata untuk menghindari pajak
 Tidak sesuai dengan spirit & intention of parliament
 Adanya transaksi yang direkayasa agar menimbulkan biaya-biaya atau kerugian
PEMBAHASAN
Pengertian Tax Avoidance

Dapat disimpulkan bahwa walaupun secara literal tidak ada hukum yang dilanggar, namun semua
pihak sepakat bahwa penghindaran pajak merupakan praktik tidak dapat diterima. Hal ini
dikarenakan penghindaran pajak secara langsung berdampak pada tergerusnya basis pajak, yang
mengakibatkan berkurangnya penerimaan pajak yang dibutuhkan oleh negara.

Kendati demikian, pandangan suatu negara terhadap pengertian penghindaran pajak yang


diperbolehkan dan penghindaran pajak yang tidak diperbolehkan bisa jadi saling berbeda, sehingga
hal ini akan kembali pada bagaimana suatu negara tersebut memahami pengertian dari tax avoidance
itu sendiri.
PEMBAHASAN
Indikator Tax Avoidance (Penghindaran Pajak)

Adapun yang menjadi indikator dari Penghindaran Pajak menurut Arnold dan McIntyre (1995)
dilakukan dengan 3 cara, yaitu :

> Menahan Diri


Yang dimaksud dengan menahan diri yaitu wajib pajak tidak melakukan sesuatu yang bisa dikenai
pajak. Contoh :
Tidak merokok agar terhindar dari cukai tembakau
Tidak menggunakan ikat pinggang dari kulit ular atau buaya agar terhindar dari pajak atas pemakaian
barang tersebur. Sebagai gantinya, menggunakan ikat pinggang dari plastik.
> Pindah Lokasi
Memindahkan lokasi usaha atau domisili dari lokasi yang tarif pajaknya tinggi ke lokasi yang tarif
pajaknya rendah.
Di Indonesia, diberikan keringanan bagi investor yang ingin menanamkan modalnya di Indonesia
Timur. Namun, pindah lokasi tidak semudah itu dilakukan oleh wajib pajak. Mereka harus memikirkan
tentang transportasi, akomodasi, SDM, SDA, serta fasilitas-fasilitar yang menunjang usaha
mereka. Hal ini harus sesuai dengan kentungan yang akan mereka dapatkan dan keringanan pajak
yang mereka peroleh.
PEMBAHASAN
Indikator Tax Avoidance (Penghindaran Pajak)

> Penghindaran Pajak Secara Yuridis


Perbuatan dengan cara sedemikian rupa sehingga perbuatan-perbuatan yang dilakukan tidak terkena pajak. Biasanya
dilakukan dengan memanfaatkan kekosongan atau ketidak jelasan undang-undang. Hal inilah yang memberikan dasar
potensial penghindaran pajak secara yuridis. Contoh:
Di Indonesia, untuk pegawai diberi tunjangan beras . Menurut undang-undang yang berlaku, hal ini tidak boleh
dibebankan sebagai biaya. Penghindarannya dengan cara: perusahaan bekerjasama dengan yayasan dalam
penyaluran tunjangan ini. Perusahaan memberi uang kepada yayasan, dan yayasan menyalurkannya ke pegawai
dalam bentuk beras. Jadi, pegawai tetap dapat beras dan hal itu dibebankan sebagai biaya sehingga pajaknya
berkurang.
Dalam ketentuan perpajakan, masih terdapat berbagai celah yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan agar jumlah
pajak yang dibayar oleh perusahaan optimal dan minimum . Optimal disini diartikan sebagai, perusahaan tidak
membayar sesuatu yang semestinya tidak harus dibayar, membayar pajak dengan jumlah yang ‘paling sedikit’ namun
tetap dilakukan dengan cara yang elegan dan tidak menyalahi ketentuan yang berlaku.
Permasalahannya adalah apakah penghindaran pajak selalu legal? Menurut Roy Rohatgi , di banyak negara
penghindaran pajak dibedakan menjadi penghindaran pajak yang diperbolehkan dan yang tidak diperbolehkan  .
Artinya, penghindaran pajak dapat saja dikategorikan sebagai kegiatan legal dan dapat juga dikategorikan sebagai
kegiatan ilegal.
Jika kita analogikan pajak dengan karcis tol, Jika kita lewat jalan tol namun tidak membayar karcis tol, maka itulah
penggelapan pajak.
PEMBAHASAN
Skema Tax Avoidance (Penghindaran Pajak)

Beberapa skema penggelapan pajak yang umumnya dilakukan oleh perusahaan adalah:
> Transfer Pricing
Dalam konteks perpajakan transfer pricing digunakan untuk merekayasa pembebanan harga suatu
transaksi antara perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa dalam rangka
meminimalkan beban pajak yang terutang secara keseluruhan atas grup perusahaan. Menurut Griffin
dan Pustay, perusahaan multinasional berusaha untuk memaksimalkan laba bersih setelah pajak
dengan cara «they may manipulate transfer prices to shift reported profits from high-tax countries to
law-tax countries». -Membebankan biaya royalti atas pemakaian merek dagang milik induk
perusahaan yang sebenarnya tidak diperlukan.
> Pemanfaatan Tax Haven Country
Negara tax haven merupakan suatu lokasi yang menawarkan kewajiban pajak yang rendah atau
daerah yang tidak akan dikenakan pajak di mana para pengusaha melakukan usaha. Hal ini seperti
yang dikemukakan oleh Azzara , «a tax haven is a location which offer a low-tax or no-tax
environment for which businessman can operate».
Namun demikian, beberapa ahli perpajakan ada yang berpendapat bahwa negara tax haven tidak
dapat didefinisikan dengan jelas karena sifatnya sangat relatif, yaitu tergantung pada ketentuan
masing-masing negara.
PEMBAHASAN
Skema Tax Avoidance (Penghindaran Pajak)

> Thin Capitalization


Thin capitalization merupakan modal terselubung melalui pinjaman yang melampui batas
kejawaran. Pinjaman dalam konteks thin capitalization ini adalah pinjaman berupa uang atau modal
dari pemegang saham atau pihak-pihak lain yang memiliki hubungan istimewa dengan pihak
peminjam .Pinjaman diperoleh secara langsung dari investor . Dari pinjaman tersebut investor
mendapatkan bunga yang besarnya pada umumnya ditentukan oleh investor tersebut.
-Paralel loan. Investor luar negeri mencari mitra perusahaan Indonesia yang mempunyai anak
perusahaan yang berada di negara investor.
> Treaty Shopping
Tax treaty dapat dijadikan objek untuk melakukan aktivitas penghindaran pajak, meskipun tujuan dari
tax treaty pada hakekatnya adalah untuk mencegah penghindaran pajak. Skema treaty shopping
dilakukan untuk memanfaatkan fasilitas-fasilitas dalam tax treaty . Untuk dapat memanfaatkan treaty
benefit harus memenuhi dua syarat :
-Syarat formal , yaitu pembuktian bahwa yang bersangkutan adalah residen dari negara yang
mengikat perjanjian berupa Certificate of Residence yang diterbitkan oleh pejabat yang berwenang di
negara treaty partner.

 
PEMBAHASAN
Skema Tax Avoidance (Penghindaran Pajak)

>Controlled Foreign Corporation (CFC)


Penghindaran pajak yang dilakukan dengan cara menunda pengakuan penghasilan modal yang
bersumber dari luar negeri untuk dikenakan pajak di dalam negeri. Upaya WPDN untuk
meminimalkan jumlah pajak yang dibayar atas investasi yang dilakukan di luar negeri adalah dengan
menahan laba yang seharusnya dibagikan kepada para pemegang sahamnya. Upaya di atas akan
semakin menguntungkan bagi perusahaan jika badan usaha di luar negeri didirikan di negara tax
haven atau low tax jurisdiction.

 
KESIMPULAN
Penghindaran pajak atau perlawanan
Penghindaran pajak atau terhadap pajak adalah hambatan-
perlawanan terhadap pajak adalah hambatan yang terjadi dalam
hambatan-hambatan yang terjadi pemungutan pajak sehingga
dalam pemungutan pajak sehingga mengakibatkan berkurangnya
mengakibatkan berkurangnya penerimaan kas negara
penerimaan kas negara.

Penghindaran Pajak (tax avoidance)


merupakan tindakan legal, dapat
dibenarkan karena tidak melanggar Skema Penghindaran
undang-undang, dalam hal ini sama Pajak :Transfer
sekali tidak ada suatu pelanggaran Pricing,Pemanfaatan Tax
hukum yang dilakukan. Tujuan Haven Country, Thin
penghindaran pajak adalah menekan Capitalization,Treaty
atau meminimalisasi jumlah pajak Shopping, dan Controlled
yang harus dibayar. Foreign Corporation (CFC)
SARAN

Dalam makalah ini penulis berharap agar tingkat penghindaran pajak


menurun dengan adanya kebijakan yang transparan dan pengawasan
pajak yang lebih efektif.
Terimakasih

ILHAMAX50@GMAIL.COM

Anda mungkin juga menyukai