Anda di halaman 1dari 3

TAX AVOIDANCE

Pengertian

 Tax Avoidance atau Penghindaran Pajak adalah suatu skema penghindaran pajak untuk tujuan
meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan celah ketentuan perpajakan suatu negara.

 Tax Avoidance ini bersifat sah karena tidak melanggar ketentuan. perpajakan apapun, namun
berdampak pada penerimaan pajak negara.

 Tax avoidance dapat didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan oleh wajib pajak baik
perorangan maupun badan hukum atau usaha untuk meminimalisir pembayaran pajak.

Karakteristik Penghindaran Pajak

1. Adanya unsur artifical arrangement, dimana berbagai pengaturan seolah-olah terdapat dalamnya
padahal tidak, dan ini dilakukan karena ketiadaan faktor pajak.

2. Sistem seperti ini seringkali mengeksploitasi celah hukum atau menerapkan hukum untuk
berbagai tujuan yang tidak sejalan dengan apa yang sebenarnya dinyatakan dalam undang-undang.

3. Kerahasiaan juga merupakan salah satu bentuk sistem ini, dengan penasihat biasanya
menunjukkan alat dan metode penghindaran pajak kepada wajib pajak dengan syarat tetap
menjaga kerahasiaannya.

ciri dari penghindaran pajak atau tax avoidance

1. Wajib pajak menggunakan penafsiran akal sehat terhadap undangundang perpajakan untuk
mencoba membayar pajak lebih sedikit dari yang seharusnya.

2. Pembayar pajak berupaya mengenakan pajak atas laba yang dilaporkan, bukan laba sebenarnya

3. Wajib pajak berusaha untuk menunda pembayaran pajak

Jenis penghindaran pajak

1. Penghindaran pajak illegal (Unacceptable Tax Avoidance)


upaya wajib pajak untuk menghindari pembayaran pajak yang tidak dapat diterima secara
hukum. Praktik ini bertentangan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
2. Penghindaran pajak yang dapat diterima (Acceptable Tax Avoidance)
Upaya wajib pajak untuk menghindari pajak yang dapat diterima secara hukum. Kebijakan ini
dijalankan dengan itikad baik dan tidak akan digunakan untuk transaksi penipuan.

Bentuk-Bentuk Penghindaran Pajak (Tax Avoidance)

1. Thin Capitalization Menggunakan struktur modal yang menggunakan hutang berbunga tinggi
untuk mengurangi keuntungan dan hutang pajak.

2. Agresi Penetapan Harga Transfer (Transfer Pricing Aggressiveness) Manipulasi penetapan harga
transfer antara entitas internal untuk mengalihkan keuntungan ke yurisdiksi dengan tarif pajak
yang lebih rendah.
3. Pengiriman pendapatan (Income Shifting) Mentransfer pendapatan ke negara dengan pajak lebih
rendah atau tanpa pajak.

4. Diversifikasi (Multinationality) Memanfaatkan perbedaan peraturan perpajakan antar negara


untuk meringankan beban pajak.

5. Menggunakan surga pajak (Tax Haven Utilization) Manfaatkan negara atau wilayah dengan pajak
rendah atau tanpa pajak untuk mengurangi beban pajak Anda.

Beberapa strategi penghindaran pajak yang sah meliputi:

1. Distribusikan pajak kepada orang lain: Berbagi sebagian keuangan atau aset dengan anggota
keluarga atau kolega dapat menjadi cara untuk mengurangi beban pajak.

2. Memaksimalkan insentif pajak (tax deducation) Menggunakan insentif pajak yang sah seperti
pengecualian dan pengurangan serta menunjukkan keberlanjutan pajak

3. Memilih bentuk usaha yang tepat Memilih bentuk usaha yang lebih menguntungkan atau hemat
pajak, seperti kepemilikan perseorangan, korporasi atau kemitraan, bergantung pada jenis
usaha dan kebutuhan usaha.

4. Memilih lokasi bisnis: Pilih area yang menawarkan kredit pajak atau insentif pajak seperti
penyusutan dan perpanjangan manfaat kerugian.

5. Penghematan Pajak (Tax Saving) Merasakan berbagai pilihan untuk meringankan beban pajak
dengan tarif pajak yang lebih rendah.

6. Perencanaan Pajak (Tax Planning) Melakukan perencanaan pajak yang sesuai dengan peraturan
perpajakan dan mengurangi beban pajak dengan cara yang tidak melanggar peraturan
perpajakan.

7. Menganalisis informasi yang ada Gunakan informasi yang tersedia untuk mengidentifikasi
peluang dan bidang fokus pengelolaan pajak.

8. Membaca dan menerapkan peraturan perpajakan Memahami peraturan perpajakan dan


menggunakan pengetahuan ini dalam operasional bisnis untuk memastikan kepatuhan terhadap
peraturan perpajakan.

Faktor-Faktor Penyebab Penghindaran Pajak

1. ROA
Return on Assets (ROA) merupakan indikator yang menggambarkan kinerja keuangan Semakin
tinggi nilai ROA maka semakin baik pula kinerja keuangan perusahaan tersebut tergolong baik
2. Leverage
Leverage merupakan peningkatan jumlah utang yang menimbulkan tambahan pos pengeluaran
berupa bunga dan bunga sehingga mengurangi kewajiban pajak penghasilan wajib pajak badan.
3. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan merupakan ukuran yang dapat mengklasifikasikan perusahaan besar dan
kecil dengan cara yang berbeda. total aset, ukuran log, penjualan pasar dan total modal, dll.
Semakin besar perusahaan maka semakin banyak total aset yang dimilikinya.
4. Kompensasi Kerugian Fiskal
Kompensasi kerugian dapat digunakan perusahaan untuk melakukan aktivitas penghindaran
pajak karena membayar pajak lebih rendah selama masa kompensasi.
5. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional diyakini menjadi salah satu faktor terjadinya aktivitas penghindaran
pajak. Karena dapat mengganggu kebijakan administrasi.
6. Resiko Perusahaan
risiko perusahaan dapat diartikan sebagai deviasi atau standar deviasi return. Penyimpangan ini
bisa lebih kecil dari yang direncanakan (risiko penurunan) atau lebih besar dari yang
direncanakan (potensi risiko naik).

Anda mungkin juga menyukai