Anda di halaman 1dari 3

Apakah Aggressive Tax Avoidance “Legal” atau “Ilegal”?

Masifnya perkembangan teknologi informasi dan semakin terbukanya perekonomian


suatu negara sudah semestinya memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan
bisnisnya dengan menciptakan berbagai inovasi baik produk barang maupun jasa. Bagi
perusahaan berorientasi laba sudah tentu akan berusaha mendapatkan keuntungan atau profit
sebanyak-banyaknya melalui berbagai macam efisiensi baiay, termasuk efisiensi beban pajak.
Mengenai hal tersubut, skema-skema transaksi keuangan semakin “canggih” dan juga
akan menciptakan peluang bagi perusahaan untuk melakukan skema-skema dalam hal
menghindari pajak yang bertujuan untuk mengurangi beban pajak, apalagi jika terdapat celah
dalam peraturan perundang-undangan tentang penghindaran pajak.
Penghindaran Pajak atau Tax Avoidance merupakan suatu skema transaksi yang ditujukan
untuk meminimalkan beban pajak dengan memanfaatkan kelemahan-kelemahan ketentuan
perpajakan suatu negara.
Menurut banyak ahli, skema penghindaran pajak ini masih sah-sah saja atau “legal”
karena tidak melanggar ketentuan perpajakan. Selanjutnya, menurut Indrayagus Slamet, dikutip
dari The Aprey Comitte of Australia, menyatakan bahwa tax avoidance umumnya menyangkut
perbuatan yang masih dalam koridor hukum atau tidak melanggar hukum, namun bertentangan
dengan tujuan dibuatnya peraturan perundang-undangan perpajakan tersebut.
Tax Avoidance mencakup upaya yang sifatnya legal, yang termasuk grey area atau celah
atau kelemahan dari ketentuan perpajakan, dan bisa illegal, yang bersifat manipulatif terhadap
peraturan perpajakan. Dengan demikian, tax avoidance mencakup tax aggressive, tax planning,
dan tax evasion.
Tax Aggressive merupakan bagian dari tax avoidance yang bersifat agresif. Melakukan
tax avoidance dengan memperhatikan kemungkinan besar (lebih dari 50%) tidak diperiksa oleh
otoritas pajak dapat dikategorikan tax aggressiveness.

Lalu tax planning adalah upaya subjek pajak untuk meminimalkan pajak yang terutang
melalui skema yang memang telah jelas diatur dalam peraturan perundang-undangan perpajakan
dan sifatnya tidak menimbulkan sengketa antara subjek pajak dan otoritas pajak. Tax planning
ini merupakan tipe yang lebih agresif dari motivasi untuk pengurangan pajak. Walaupun tax
planning tidak mempunyai tujuan ekonomi atau tidak ada economic substance, namun tidak
termasuk dalam bagian tax evasion.

Sementara itu, tax evasion diartikan sebagai suatu skema memperkecil pajak yang terutang
dengan cara melanggar ketentuan perpajakan (illegal) seperti dengan cara tidak melaporkan
sebagian penjualan atau memperbesar biaya dengan cara fiktif.

Dalam konteks perpajakan internasional, ada berbagai skema yang biasa dilakukan oleh
perusahaan multinasional untuk melakukan penghematan pajak yaitu dengan skema seperti:
1. Transfer pricing;
2. Thin capitalization;
3. Treaty shopping; dan
4. Controlled Foreign Corporation (CFC).

Menurut Merk (2007), dalam melakukan penghematan pajak secara internasional tersebut,
subjek pajak dapat menjalankan dalam bentuk:
Pertama, substantive tax planning, yang dilakukan dengan cara berikut:
1. Memindahkan subjek pajak (transfer of tax subject) ke negara-negara yang dikategorikan
sebagai tax haven atau negara yang memberikan perlakuan pajak khusus (keringanan
pajak) atas suatu jenis penghasilan;
2. Memindahkan objek pajak (transfer of tax object) ke negara-negara yang dikategorikan
sebagai tax haven atau negara yang memberikan perlakuan pajak khusus (keringanan
pajak) atas suatu jenis penghasilan;
3. Memindahkan subjek pajak dan objek pajak (transfer of tax subject and of tax object) ke
negara-negara yang dikategorikan sebagai tax haven atau negara yang memberikan
perlakuan pajak khusus (keringanan pajak) atas suatu jenis penghasilan tertentu.
Kedua, formal tax planning,  yaitu melakukan penghindaran pajak dengan cara tetap
mempertahankan substansi ekonomi dari suatu transaksi dengan cara memilih berbagai bentuk
formal jenis transaksi yang memberikan beban pajak yang paling rendah.
Referensi :
1. https://www.online-pajak.com/tentang-pph-final/agresivitas-pajak#:~:text=Suatu
%20perusahaan%20dikatakan%20melakukan%20agresivitas,atau%20ilegal%20seperti
%20tax%20evasion.
2. https://news.ddtc.co.id/perencanaan-pajak-ini-beda-tax-planning-tax-avoidance-dan-tax-
evasion-9750?page_y=2937
3. https://bppk.kemenkeu.go.id/content/berita/balai-diklat-keuangan-medan-pemahaman-tax-
planning-2019-11-05-f3dea413/
4. https://www.ortax.org/ortax/?%20mod=issue&page=show&id=36&q=&hlm=1

Anda mungkin juga menyukai