Disusun Oleh :
A. Latar belakang
Pajak adalah pungutan wajib dari rakyat untuk Negara. Setiap uang pajak yang
di bayarkan rakyat akan masuk dalam pos pendapatan Negara dari sektor pajak.
Penggunaaannya untuk membiayai belanja pemerintah pusat maupun daerah demi
kesejahteraan masyarakat. Uang pajak digunakan untuk kepentingan umum, bukan
untuk kepentingan pribadi. Pajak merupakan salah satu sumber dana pemerintah
untuk mendanai pembangunan di pusat dan daerah, seperti membangun fasilitas
umum, membiayai anggaran kesehatan dan pendidikan, dan kegiatan produktif lain.
Pemungutan pajak dapat dipaksakan karena dilaksanakan berdasarkan undang-
undang.
Sedangkan bagi perusahaan pajak adalah beban yang akan mengurangi laba
bersih. Perbedaan kepentingan dari fiskus yang menginginkan penerimaan pajak yang
besar dan kontinyu tentu bertolak belakang dengan kepentingan dari perusahaan yang
menginginkan pembayaran pajak seminimal mungkin. Selain itu, fluktuasi kegiatan
perekonomian yang dialami perusahaan kerap tidak mendapatkan toleransi dari pihak
fiskus, dikarenakan fiskus menginginkan perolehan pajak yang progresif dan stabil.
Pengaruh fluktuasi kegiatan perekonomian tersebut, tentu akan berakibat terhadap
pelaporan keuangan perusahaan dan pelaporan pajaknya (Hardika, 2007) dalam
(Kurniasih dan Sari, 2013).
Salah satu definisi Penghindaran Pajak (tax avoidance) adalah Penataan
transaksi untuk mendapatkan keuntungan pajak, manfaat atau pengurangan dengan
cara yang dimaksudkan oleh hukum pajak (Brown, 2012) dalam (Ibnu Wijaya,2014).
Untuk memperjelas, penghindaran pajak umumnya dapat dibedakan dari penggelapan
pajak (tax evasion), di mana penggelapan pajak terkait dengan penggunaan cara-cara
yang melanggar hukum untuk mengurangi atau menghilangkan beban pajak
sedangkan penghindaran pajak dilakukan secara “legal” dengan memanfaatkan celah
(loopholes) yang terdapat dalam peraturan perpajakan yang ada untuk menghindari
pembayaran pajak, atau melakukan transaksi yang tidak memiliki tujuan selain untuk
menghindari pajak. Selanjutnya, makalah ini akan membahas mengenai upaya yang
dilakukan wajib pajak dalam menghindari kewajiban membayar pajak baik melalui
tax avoidance maupun tax evasion.
B. Rumusan masalah
1. Mengapa wajib pajak melakukan penghindaran pajak?
2. Apa yang dimaksud dengan Tax Avoidance?
3. Apa yang dimaksud dengan Tax Evasion ?
C. Tujuan
1. Mengetahui upaya penghindaran pajak yang dilakukan oleh wajib pajak
2. Mengetahui tax Avoidance
3. Mengetahui tax evasion
BAB II
PEMBAHASAN
1. Kondisi lingkungan
Lingkungan sosial masyarakat menjadi hal yang tak terpisahkan dari manusia
sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu saling bergantung satu sama lain.
Hampir tidak ditemukan manusia di dunia ini yang hidupnya hanya bergantung pada
diri sendiri tanpa memperdulikan keberadaan orang lain, begitu juga dalam dunia
perpajakan, manusia akan melihat lingkungan sekitar yang seharusnya mematuhi
aturan perpajakan. Mereka saling mengamati terhadap pemenuhan kewajiban
perpajakan. Jika kondisi lingkungannya baik (taat aturan), masing-masing individu
akan termotivasi untuk mematuhi peraturan perpajakan dengan membayar pajak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sebaliknya jika lingkungan sekitar kerap
melanggar peraturan. Masyarakat menjadi saling meniru untuk tidak mematuhi
peraturan karena dengan membayar pajak, mereka merasa rugi telah membayarnya
sementara yang lain tidak.
Menahan Diri
Yang dimaksud dengan menahan diri yaitu wajib pajak tidak melakukan sesuatu
yang bisa dikenai pajak. Contoh :
·Tidak merokok agar terhindar dari cukai tembakau
·Tidak menggunakan ikat pinggang dari kulit ular atau buaya agar terhindar dari pajak
atas pemakaian barang tersebut. Sebagai gantinya, menggunakan ikat pinggang dari
plastik.
Secara moral, hal ini tidak tercela karena tidak ada orang yang akan
menganggap perbuatan seorang perokok yang mengurangi kebiasaan merokoknya
sebagai orang yang menghindari pajak. Malah, orang yang mengurangi, atau malah
tidak merokok sama sekali dianggap sebagai tindakan terpuji.
Pindah Lokasi
Memindahkan lokasi usaha atau domisili dari lokasi yang tarif pajaknya tinggi ke
lokasi yang tarif pajaknya rendah. Contoh:
Di Indonesia, untuk pegawai diberi tunjangan beras (in natura). Menurut undang-
undang yang berlaku, hal ini tidak boleh dibebankan sebagai biaya. Penghindarannya
dengan cara: perusahaan bekerjasama dengan yayasan dalam penyaluran tunjangan
ini. Perusahaan memberi uang kepada yayasan, dan yayasan menyalurkannya ke
pegawai dalam bentuk beras. Jadi, pegawai tetap dapat beras dan hal itu dibebankan
sebagai biaya sehingga pajaknya berkurang.
Dalam ketentuan perpajakan, masih terdapat berbagai celah (loophole) yang dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan agar jumlah pajak yang dibayar oleh perusahaan
optimal dan minimum (secara keseluruhan). Optimal disini diartikan sebagai,
perusahaan tidak membayar sesuatu (pajak) yang semestinya tidak harus dibayar,
membayar pajak dengan jumlah yang ‘paling sedikit’ namun tetap dilakukan dengan
cara yang elegan dan tidak menyalahi ketentuan yang berlaku.
Artinya, penghindaran pajak dapat saja dikategorikan sebagai kegiatan legal dan dapat
juga dikategorikan sebagai kegiatan ilegal. Suatu penghindaran pajak dikatakan ilegal
apabila transaksi yang dilakukan semata-mata untuk tujuan penghindaran pajak atau
transaksi tersebut tidak mempunyai tujuan usaha yang baik (bonafide business
purpose). Oleh karena itu, untuk mencegah praktik penghindaran pajak yang
dilakukan oleh perusahaan multinasional, sebagian besar negara telah mempunyai
ketentuan anti penghindaran pajak (Brian J. Arnold dan Michael J. McIntyre,
2002:81).Pajak adalah beban bagi perusahaan, sehingga wajar jika tidak satupun
perusahaan (wajib pajak) yang dengan senang hati dan suka rela membayar pajak.
Karena pajak adalah iuran yang sifatnya dipaksakan, maka negara juga tidak
membutuhkan ‘kerelaan wajib pajak’. Yang dibutuhkan oleh negara adalah ketaatan.
Suka tidak suka, rela tidak rela, yang penting bagi negara adalah perusahaan tersebut
telah membayar pajak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Lain halnya dengan
sumbangan, infak maupun zakat, kesadaran dan kerelaan pembayar diperlukan dalam
hal ini.Mengingat pajak adalah beban –yang akan mengurangi laba bersih perusahaan-
maka perusahaan akan berupaya semaksimal mungkin agar dapat membayar pajak
sekecil mungkin dan berupaya untuk menghindari pajak. Namun demikian
penghindaran pajak harus dilakukan dengan cara-cara yang legal agar tidak
merugikan perusahaan di kemudian hari. Penghindaran pajak dengan cara illegal
adalah penggelapan pajak. Hal ini perbuatan kriminal, karena menyalahi aturan yang
berlaku. Contoh kasus penggelapan pajak :
Melaporkan penjualan lebih kecil dari yang seharusnya, omzet 20 milyar hanya
dilaporkan dalam laporan keuangan perusahaan sebesar 10 milyar misalnya.
Menggelembungkan biaya perusahaan dengan membebankan biaya fiktif;
Transaksi export fiktif,
Pemalsuan dokumen keuangan perusahaan
Jika kita analogikan pajak dengan karcis tol, Jika kita lewat jalan tol namun tidak
membayar karcis tol, maka itulah penggelapan pajak. Sedangkan jika kita
menghindari untuk membayar karcis tol dengan cara memilih lewat jalan biasa, maka
itulah penghindaran pajak. Menghindari membayar tol (pajak) dengan cara tidak lewat
jalan tol adalah cara yang legal.
BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
Penghindaran pajak atau perlawanan terhadap pajak adalah hambatan-hambatan yang
terjadi dalam pemungutan pajak sehingga mengakibatkan berkurangnya penerimaan
kas negara.
Tax evasion (penggelapan pajak) yaitu usaha-usaha untuk memperkecil jumlah
pajak yang terutang atau menggeser beban pajak yang terutang dengan melanggar
ketentuan-ketentuan pajak yang berlaku.
Penghindaran Pajak (tax avoidance) merupakan tindakan legal, dapat dibenarkan
karena tidak melanggar undang-undang, dalam hal ini sama sekali tidak ada suatu
pelanggaran hukum yang dilakukan. Tujuan penghindaran pajak adalah menekan atau
meminimalisasi jumlah pajak yang harus dibayar.
B. SARAN
Dalam paper ini penulis berharap agar tingkat penghindaran pajak menurun dengan
adanya kebijakan yang transparan dan pengawasan pajak yang lebih efektif. Semakin
banyak wajib pajak yang patuh membayar pajak, maka akan sejahtera masyarakatnya,
dan pembangunan nasional akan berjalan secara merata.
DAFTAR PUSTAKA
http://linda-akutansi.blogspot.com/2011/12/tax-planning.html
https://www.academia.edu/18331009/Penghindaran_Pajak_Tax_Avoidance_dan_Tax_Evasi
on
id.m.wikipedia.org
https://pajak.go.id/artikel/praktik-penghindaran-pajak-di-indonesia