Oleh :
NIM: 2101030160
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
DAFTAR TABEL......................................................................................................................
DAFTAR GAMBAR................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................
A. Pengertian Pajak........................................................................................................
C. Persepsi Etis...............................................................................................................
D. Konsultan Pajak.........................................................................................................
G. Kerangka Berfikir......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berbunyi, pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang
keuangan negara Indonesia yaitu untuk APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja
Negara) yang mana setiap tahun perannya sekitar 70% hingga 75% (Lenggono,
2019). Hal ini membuktikan bahwa pajak sangat penting bagi pelaksanaan dan
pendapatan negara, pajak sangat penting dan perlu mendapat pengelolaan yang
kewajiban perpajakan oleh wajib pajak dari proses awal hingga proses yang
terakhir dapat berjalan tanpa adanya hambatan dan tidak terjadi suatu indikasi
dicapai sepenuhnya, hal ini dikarenakan masih kurangnya kesadaran dan tanggung
jawab yang tinggi setiap wajib pajak terhadap kewajiban perpajakannya sehingga
terbagi menjadi dua jenis, yaitu perlawanan pasif dan aktif. Perlawanan pajak
adalah suatu jenis perlawanan yang secara nyata terlihat pada semua usaha dan
melalui perlawanan pajak aktif. Adapun beberapa cara dalam perlawanan pajak
aktif yang dapat dilakukan adalah penghindaran pajak (tax avoidance) dan
Tax adoivance adalah sebuah upaya atau tindakan untuk menghemat pajak
yang dianggap sah dan diperbolehkan untuk dilakukan oleh wajib pajak.
melanggar aturan yang berlalu karena merupakan sebuah tindakan ilegal apabila
dilakukan oleh WP. Belum terpenuhinya target penerimaan pajak tersebut dapat
disebabkan oleh adanya indikasi tax avoidance dan tax evasion yang dilakukan
2
oleh WP. Banyak strategi yang dapat dilakukan oleh WP pribadi dan WP badan
dan tax evasion yaitu usaha untuk mengurangi utang pajak yang bersifat ilegal
avoidance dan tax evasion tentu sangat penting untuk diketahui dan dipahami oleh
Dengan adanya pelanggaran mengenai tax avoidance dan tax evasion itu
semua tidak bisa lepas dari peran seorang konsultan pajak. Menurut berita yang
orang yang memberikan jasa konsultasi perpajakan kepada Wajib Pajak dalam
pemahaman wajib pajak oleh para konsultan pajak agar memberi persepsi etis
mengenai tax avoidance dan tax evasion agar para pelaku pajak tidak menerapkan
konsultan pajak tidak dapat menerima permintaan tax avoidance dan tax evasion
meraka secara tepat maka diperlukannya persepsi etis dari konsultan pajak
tentang penghindaran pajak dan penggelapan pajak dan hasil yang disimpulkan
penggelapan pajak dinilai sudah tidak etis lagi. Beberapa penelitian mengenai
3
penggelapan pajak dapat dibenarkan secara etis dengan berbagai alasan yang biasa
berbeda-beda muncul dari berbagai macam budaya dan macam profesi tentang
mengatakan etis dan ada juga yang mengatakan tidak etis. Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui tingkat pemahaman dan persepsi etis dari sisi konsultan
pajak tentang adanya tindakan penghindaran pajak aktif dalam bentuk tax
masih menerapkan tax avoidance dan tax evasion, untuk contoh pelanggaran tax
(Kemenkeu) Suryo Utomo angkat bicara soal temuan tax avoidance atau
penghindaran pajak yang diestimasi merugikan negara hingga Rp 68,7 triliun per
tahun. Temuan tersebut diumumkan oleh Tax Justice Network melaporkan akibat
penghindaran pajak, Indonesia diperkirakan rugi hingga US$ 4,86 miliar per
tahun. Angka tersebut setara dengan Rp 68,7 triliun bila menggunakan kurs rupiah
pada penutupan di pasar spot Senin (22/11) sebesar Rp 14.149 per dollar Amerika
Serikat (AS). Dalam laporan Tax Justice Network yang berjudul The State of Tax
Justice 2020: Tax Justice in the time of Covid-19 disebutkan dari angka tersebut,
sebanyak US$ 4,78 miliar setara Rp 67,6 triliun diantaranya merupakan buah dari
pengindaran pajak korporasi di Indonesia. Sementara sisanya US$ 78,83 juta atau
sekitar Rp 1,1 triliun berasal dari wajib pajak orang orang pribadi. Suryo
4
pengawasan terhadap transaksi yang melibatkan transaksi instimewa. Kata Suryo,
pihak yang mempunyai hubungan instimewa baik di dalam negeri maupun luar
negeri.
pada situs web pajak.co.id menerangkan bahwa Tim Penyidik Kantor Wilayah
Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Jakarta Selatan I dengan bantuan seksi
Intelijen Kanwil DJP Jakarta Selatan I, dan pihak Ditreskrimsus Polda Metro Jaya
berhasil membawa wajib pajak berinisial HI dari kediamannya, Kota Jakarta Barat
melalui PT. ASM, PT. BUL dan PT. BDS. Dalam perkara ini kerugian negara
yang ditimbulkan sekitar Rp9,9 miliar. Sampai saat ini proses penyidikan perkara
tindak pidana perpajakan atas PT. ASM, PT. BUL, dan PT. BDS masih
kooperatif pada saat dipanggil oleh tim penyidik dalam rangka permintaan
keterangan sebagai tersangka. Setelah dua kali tidak hadir memenuhi panggilan
penyidik tanpa alasan yang patut dan wajar, penyidik kemudian berkoordinasi
5
penangkapan dan penahanan terhadap HI, karena Tersangka dikhawatirkan akan
melarikan diri.
“Analisis Pemahaman Dan Persepsi Etis Dari Sisi Konsultan Pajak Tentang
Penghindaran Pajak Aktif Dalam Bentuk Tax Avoidance Dan Tax Evasion”
B. Rumusan Masalah
Penghindaran Pajak?
Penggelapan Pajak?
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
6
dan persepsi etis dari sisi konsultan pajak tentang
evasion.
tax evasion.
2. Manfaat Teoritis
evasion.
E. Batasan Penelitian
kepada pemahaman dan persepsi etis dari sisi konsultan pajak tentang
7
Penelitian ini memiliki beberapa keterbatas yang mungkin dapat
Indonesia.
Konsultan Pajak.
8
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
F. Pengertian Pajak
a) Definisi Pajak
definisi tentang pajak yang dikemukan oleh para ahli, di bawah ini adalah
beberapa diantaranya:
berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas
public investment.
2. Prof. Dr. P.J.A. Andriani Pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara
dengan tidak mendapat prestasi kembali yang langsung dapat ditunjuk dan
masyarakat, baik itu dapat berupa uang ataupun barang yang dipungut oleh
menutup biaya produksi barang dan juga jasa guna meraih kesejahteraan
masyarakat.
umum dan tata cara perpajakan yaitu, perpajakan adalah kontribusi wajib
kepada Negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat
terkandung di dalamnya:
11
1. Ada masyarakat, keharusan adanya masyarakat, karena pajak di punggut
yang berkelompok.
maka dapat dikatakan sebagai perampokan. Untuk itu maka pungutan pajak harus
berdasarkan undang-undang.
yang sah (dahulu dapat dipungut oleh kepala suku atau kepala warga
maupun raja).
3. Ada wajIb pajaknya. Wajib pajak dapat berupa perseorangan atau wajib
pajak badan.
perbuatan atau peristiwa yang dapat dikenai pajak atau dapat menjadi
b. Perbuatan, misalnya jual beli surat berharga atas transaksi jual beli
12
bagian dari pajak penghasilan atas ganti rugi kebakaran.
pemerintah.
pembayaran pajak.
dan regulerend.
b) Fungsi Pajak
keuangan negara dengan cara mengumpulkan dana atau uang dari wajib
13
pendapatan negara yang memiliki tujuan menyeimbangkan pengeluaran
(PPN).
menetapkan pajak yang tinggi, sehingga jumlah uang yang beredar dapat
c) Jenis Pajak
14
Terdapat berbagai jenis pajak yang dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu
pemungutnya.
a. Menurut Golongan
1. Pajak langsung, pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh
Wajib Pajak dan tidak dapat dilimpahkan atau dibebankan kepada orang
lain atau pihak lain. Pajak harus menjadi beban Wajib Pajak yang
bersangkutan.
2. Pajak Tidak Langsung, pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau
dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung
jasa.
pertambahan nilai terhadap barang atau jasa. Pajak ini dibayarkan oleh
produsen atau pihak yang menjual barang, tetapi dapat dibebankan kepada
Untuk menentukan apakah sesuatu termasuk pajak langsung atau pajak tidak
langsung dalam arti ekonomis, yaitu dengan cara melihat ketiga unsur yang
15
terdapat dalam kewajiban pemenuhan perpajakanya. Ketiga unsur tersebut terdiri
atas :
pajak.
Jika ketiga unsur tersebut ditemukan pada seseorang, pajaknya disebut pajak
langsung, sedangkan jika ketiga unsur tersebut terpisah atau terdapat pada lebih
Menurut Reni Novita Sari : 2023 Sistem pemungutan pajak merupakan suatu
cara yang digunakan untuk menghitung besarnya pajak yang perlu dibayarkan
oleh Wajib Pajak kepada negara. Dengan kata lain, sistem ini menjadi metode
untuk mengelola utang pajak yang bersangkutan supaya bisa masuk ke kas
sebelumnya dianggap kurang efektif dan efisien bukti nyata dari ketidak efektifan
sistem ini dapat dilihat dari sistem perpajakan Indonesia yang pernah berada
16
pjak terutang berada pada fiskus. Wajib pajak bersifat pasif, dan utang
besarnya pajak yang harus dibayar. Pada sistem ini wajib pajak lebih
bersifat aktif tanpa adanya campur tangan dari fiskus. Disini fiskus yang
kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut besarnya pajak yang
a) Definisi
dapat diartikan sebagai cara seseorang dalam menentukan arti informasi. Persepsi
17
dipelajari menjadi satu gambar yang utuh di otak kita. Menurut Kotler dalam
unsur penting dalam perilaku manusia. Hal ini disebabkan perilaku manusia baik
persepsinya atas perilaku tersebut apakah positif atau negatif. Adapun positif atau
negatifnya persepsi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor baik internal maupun
eksternal. Bentuk persepsi masyarakat tentang suatu hukum atau suatu peristiwa
melihat dari sudut pandang yang berbeda sesuai dengan berbagai faktor yang
tersebut.
dalam proses mengorganisir suatu pengamatan atas objek yang diterima melalui
panca indra. Kemampuan ini meliputi tiga hal berupa kemampuan untuk
memfokuskan. Meskipun objek yang diterima sama namun persepsi setiap orang
18
dapat berbeda karena adanya sistem perbedaan dalam nilai yang dianut dan ciri
kepribadian.
yang diterimanya melalui panca indra di mana hasil proses ini dapat
hewani manusia dalam jenis daya penggerak. Secara rinci Imam Ghazali
menyebutkan bahwa dalam daya penggerak terdapat dua daya agar akhirnya
manusia mewujudkan reaksi atas stimulus yang diterimanya. Dua daya tersebut
ialah pertama daya stimulatif atau pendorong yang distimulasi oleh daya persepsi.
Kedua daya aktif atau daya berbuat yang mana pelakunya adalah otot untuk
bergerak sesuai isyarat daya pendorong. Persepsi yang dibentuk oleh informasi
merugikan. Sedangkan informasi dan berbagai hal positif yang diterima otak
menghindarinya.
19
Dalam proses terjadinya persepsi terdapat syarat-syarat yang harus
1) Adanya Objek (sasaran yang diamati) Objek yang merupakan sasaran yang
diamati akan diterima oleh alat indera sebagai reseptor. Penerimaan ini
hadir dari luar diri individu maupun dalam diri individu itu sendiri. Namun
2) Adanya alat indera, saraf dan susunan saraf pusat Alat indera atau reseptor
diterima oleh saraf sensoris. Saraf sensoris ini merupakan saraf yang
berfungsi untuk menyalurkan objek yang diterima oleh alat indra menuju
susunan saraf pusat yang terdapat pada otak manusia. Susunan saraf pusat
inilah yang melakukan proses persepsi terhadap suatu objek baik berupa
benda ataupun peristiwa. Selain itu susunan saraf pusat juga memberi
proses persepsi kenormalan alat indra, saraf sensorik dan saraf pusat
adanya perhatian proses persepsi tidak akan terjadi. Hal ini dikarenakan
20
Setelah syarat-syarat di atas terpenuhi, seorang individu yang akan berpersepsi
sesuatu. Faktor ini dapat berasal dari dalam dirinya (internal) dan juga dapat
berasal dari luar dirinya (eksternal). Menurut Walgito, sebagaimana yang dikutip
dalam buku “Memahami Perilaku dan Kejiwaan Manusia” secara umum faktor
1) Ketersediaan Informasi
cukup informasi tentang apa yang telah didiskusikan oleh anggota yang
2) Kebutuhan Psikologis
membutuhkannya.
21
Pengalaman merupakan salah satu bentuk proses belajar. Proses
belajar dari pengalaman masa lalu merupakan salah satu faktor yang
yang ada pada masa lalunya. Misalnya seseorang yang pernah menjadi
negatif setiap orang yang memiliki ciri-ciri yang sama dengan penjahat
tersebut.
4) Emosi
5) Impresi
suatu objek persepsi yang ini juga perlaku untuk objek peristiwa. Objek
diri dengan sopan dan menarik akan lebih mudah dipersepsikan secara
terhadap dirinya.
6) Konteks
22
Konteks atau situasi yang ada disekitar seseorang dapat menjadi
objek. Konteks ini dapat berupa lingkungan sosial, lingkungan fisik, nilai
seseorang adalah:
yang lain.
23
didapat dari berbagai bentuk dan perubahan keadaan lingkungan di
sekitarnya.
proses berupa proses fisik, proses fisiologis dan juga proses psikologis.
1) Stimulus yang akan dipersepsi diterima oleh alat indera (proses fisik).
(proses psikologis).
menurut Steinberg & Morris terbagi menjadi 3 tahapan yakni tahap awal
remaja (early adolescence) yang ada di rentan usia 11-14 tahun, tahap
tahun dan tahap akhir remaja (late adolescence) yang ada di rentan usia
(remaja) adalah manusia dengan usia 15- 24 tahun. Dan masa remaja ini
24
H. Persepsi Etis
a. Definisi
yang terkandung di dalamnya sesuai dengan prinsip kebenaran, akhlak, dan moral
2017). Persepsi Wajib Pajak (WP) mengenai penggelapan pajak merupakan cara
Wajib Pajak dalam memberikan pandangan atau interpretasi atas suatu peristiwa
atau tindakan berkaitan dengan penggelapan pajak yang dipengaruhi dari faktor
eksternal dan faktor internal (Widjaja et al., 2017). Persepsi etis penggelapan
pajak dalam hal ini merupakan sikap bagaimana menilai ataupun cara memandang
Menurut Loja Dian Evi Leni dan Sri Ayem : 2020 Persepsi merupakan
Seseorang yang memiliki perilaku etis berarti telah mengetahui hal baik,
menyukai hal baik, dan melakukan hal baik. Seseorang yang telah mendapat
perilaku yang lebih etis dibandingkan orang yang belum mendapatkan pendidikan
25
etika. Persepsi etis adalah bagaimana cara pandang seseorang mahasiswa
pembelajaran terhadap etika dari seorang akuntan (Wati, 2016). Persepsi individu
terhadap suatu objek yang sama sangat mungkin memiliki perbedaan yang
disebabkan oleh 3 faktor, yaitu faktor pertama pada pemersepsi yang terdiri dari
dalam situasi terdiri dari waktu, keadaan dan situasi sosial. Faktor yang ketiga
pada target terdiri dari hal baru, gerakan, bunyi, ukuran, latar belakang dan
isu-isu etika dalam dunia bisnis dan profesi maka membuat kepercayaan
terhadap profesi akuntan akan menjadi berdampak pada integritas dan kredibilitas
dan pengetahuan yang dimiliki akuntan digunakan tanpa berlandaskan norma dan
tidak etis yang mereka lakukan adalah tindakan yang normal. Teori sikap dan
perilaku merupakan perilaku seseorang yang ditentukan oleh sesuatu yang orang
lain ingin lakukan (sikap), pemikiran tentang apa yang ingin mereka lakukan
(aturanaturan sosial), hal apa yang sering mereka lakukan (kebiasaan) serta
26
I. Konsultan Pajak
a. Definisi
perpajakan kepada wajib pajak dalam rangka melaksanakan hak dan memenuhi
pajak.
27
Pemeriksaan Ini adalah layanan untuk mengevaluasi data
Undang-Undang perpajakan.
pemeriksaan pajak.
pemeriksaan.
berlaku.
28
setiap informasi kepada wajib pajak yang
bersangkutan.
pajak.
29
a. Definisi
(Compliance Cost) yang harus dibebankam pada wajib pajak dalam pemenuhan
kewajiban perpajakannya.
1. Wajib pajak berusaha untuk membayar pajak lebih sedikit dari yang
pajak.
30
2. Wajib pajak berusaha agar pajak dikenakan atas keuntungan yang di-
penerimaan pajak suatu negara. Maka, semua pihak sepakat bahwa tax avoidance
a. Definisi
penyelundupan pajak merupakan usaha aktif yang dilakukan oleh wajib pajak
untuk tidak melaporkan jumlah pajak yang sebagaimana mestinya. Tentu hal ini
termasuk tindakan kriminal karena menyalahi aturan yang berlaku dan mencakup
31
Salah satu contoh tax evasion yang sering ditemukan adalah wajib pajak yang
biaya dengan cara yang fiktif. Cara-cara yang ditempuh sudah pasti secara ilegal
Seperti pada pembahasan dasar hukum sebelumnya, tentu akan ada sanksi bagi
wajib pajak yang melakukan tax evasion. Bisa dengan hukuman yang ringan
hingga berat tergantung dari pelanggaran apa saja yang dilakukan wajib pajak.
hukum berat akan dikenakan kepada pihak yang melakukan tindak pidana
Suwetja Dari Sisi Konsultan dan Tax kota Bitung pemahaman yang
32
Aktif Dalam Bentuk 2022 Penghindaran pajak
perundang –
undangan. Persepsi
tentang
penghindaran pajak
Konsultan pajak
memiliki
pemahaman yang
baik akan
penggelapan pajak,
dimana penggelapan
pajak dipandang
merupakan tindakan
yang melanggar
undang-undang atau
hukum. Indikator
penggelapan pajak
menyetorkan apa
33
konsumen, tidak
menyalahgunakan
NPWP, tidak
melaporkan transaksi
omset yang
sebenarnya. Motif
atau penyebab
dilakukannya
penggelapan pajak
dan kurangnya
kesadaran wajib
konsultan pajak
tentang tindakan
penggelapan pajak
adalah mereka
menganggap bahwa
penggelapan pajak
merupakan tindakan
sudah melanggar
nilai-nilai yang
disepakati bersama.
34
M Iqbal Fasa, Religiusitas, Love Evasion dilakukan berpengaruh negatif
Hasil penelitian
menyatakan bahwa
love of money
berpengaruh pada
perilaku penggelapan
pajak akan
melakukan segala
cara
menyembunyikan
hartanya dengan
perilaku penggelapan
pajak.
tidak berpengaruh
pada penggelapan
35
mempengaruhi
seseorang untuk
melakukan perilaku
penggelapan pajak,
semua tergantung
pajak bersosialisasi
dengan sesama.
(Berdasarkan pajak.
perpajakan tidak
berpengaruh terhadap
penggelapan pajak.
Secara parsial
variabel diskriminasi
perpajakan tidak
berpengaruh terhadap
36
penggelapan pajak.
Secara parsial
variabel pemahaman
perpajakan
berpengaruh negatif
terhadap penggelapan
pajak.
Pengaruh Signifikan
Terhadap
Pengambilan
Keputusan Etis
Konsultan Pajak Di
Surabaya.
Kompetensi
Memiliki Pengaruh
Secara Simultan
Terhadap
Pengambilan
Keputusan Etis
37
Konsultan Pajak Di
Surabaya.
terhadap persepsi
etis penggelapan
pajak. Besar
kecilnya
kemungkinan
terdeteksinya
kecurangan dapat
memengaruhi
persepsi etis
penggelapan pajak.
merasa bahwa
peluang terdeteksi
kecurangan besar,
cenderung takut
untuk melakukan
tindakan
penggelapan pajak.
38
Khomariyah Kemungkinan Evasion pada tahun Penegakan hukum
Kosambi menurunkan
Tangerang) kecenderungan
yang terjadi di
negara tersebut
menunjukkan bahwa
Kemungkinan
terdeteksi
kecurangan
berpengaruh negatif
tidak signifikan
terhadap Tax
Evasion, semakin
tinggi tingkat
kemungkinan
terdeteksinya
kecurangan maka
perilaku
39
penggelapan pajak
akan semakin
rendah
penggabungan antara teori, fakta, observasi, serta kajian pustaka, yang nantinya
dijadikan landasan dalam melakukan menulis karya tulis ilmiah. Karena menjadi
dasar, kerangka berpikir ini dibuat ketika akan memaparkan konsep-konsep dari
penelitian.
Kerangka berpikir juga bisa dibilang sebagai visualisasi dalam bentuk bagan
yang saling terhubung. Dengan bagan itu dapat dikatakan bahwa kerangka
berpikir adalah suatu alur logika yang berjalan di dalam suatu penelitian.
sesuai dengan variabel. Adapun variabel terbagi menjadi dua yaitu variabel terikat
Jadi secara umum contoh kerangka berpikir adalah alur dari suatu
permasalahan yang ingin dipaparkan di dalam karya tulis ilmiah. Mulai dari awal
Konsultan
40 Pajak
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
41
DAFTAR PUSTAKA
Christine Manurip , I Gede Suwetja : 2022 Analisis Pemahaman Dan Persepsi Etis
https://ejournal.unsrat.ac.id/v3/index.php/lppmekososbudkum/artic
le/view/37967
http://www.jurnaljesi.com/index.php/jurnaljesi/article/view/50
3.1.2/akuntansi/article/view/2330
https://dspace.uii.ac.id/handle/123456789/23894
Kosambi Tangerang)
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/61433
http://www.ojs.stiesa.ac.id/index.php/jass/article/view/670
dan Aplikasi)
https://repository.penerbitwidina.com/media/publications/326271-
perpajakan-teori-dan-aplikasi-316f12f5.pdf
https://www.cermati.com/artikel/konsultan-pajak-penjelasan-jenis-jenis-layanan-
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/tax-avoidance-definisi-dan-
pencegahannya-di-indonesia#:~:text=Tax%20avoidance%20atau
%20penghindaran%20pajak,menghindari%20pajak%20tanpa
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/mengenal-tax-evasion-contoh-
hingga-sanksinya#:~:text=Tax%20evasion%20adalah
%20pelanggaran%20perpajakan,lewat%20cara%2Dcara%20yang
43