Berdasarkan artikel tersebut, sistem pemungutan pajaknya menurut saya masuk ke dalam
self assessment system. Self Assessment System merupakan salah satu sistem pemungutan
pajak yang berlaku di Indonesia dimana sistem ini membebankan penentuan besaran pajak
yang perlu dibayarkan oleh wajib pajak bersangkutan secara mandiri. Wajib Pajak
merupakan pihak yang berperan aktif dalam menghitung, membayar, dan melaporkan
besaran pajaknya ke Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau dapat melalui sistem administrasi
online yang telah dibuat oleh pemerintah. Peran pemerintah dalam sistem pemungutan
pajak ini adlah sebagai pengawas dari aktivitas perpajakan para wajib pajak.
Penerapan self assessment system ini berlaku untuk jenis pajak pusat. Contoh jenis pajak
pusat di Indonesia adalah Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan
(PPh) yang berlaku setelah masa reformasi pajak pada 1983 hingga saat ini. Di sisi self
assessment system memberikan kemudahan dan keleluasaan wajib pajak, namun dalam
pelaksanaan sistem pemungutan ini juga terdapat konsekuensi. Wajib pajak biasanya akan
mengusahakan untuk menyetorkan pajak sekecil mungkin. Karena wajib pajak memiliki
wewenang menghitung sendiri besaran pajak terutang yang perlu dibayarkan.
2. Apa yang dimaksud dengan tax avoidance dan tax evasion? Hal apa yang melatarbelakangi
terjadinya tax avoidance dan tax evasion?
Tax Avoidance adalah usaha yang dilakukan ole wajib pajak untuk menghindari pajak atau
penghindaran yang bertujuan untuk meringankan beban pajak dengan cara mencari dan
memanfaatkan ketentuan perpajakan suatu negara. Menurut Pohan (2013), Tax Avoidance
adalah strategi dan Teknik penghindaran pajak yang di lakukan secara legal dan aman bagi
wajib pajak karean tidak bertentangan dengan ketentuan perpajakan. Tax avoidance
merupakan tindakan legal atau sah secara hukum dengan memanfaatkan kelemahan yang
terdapat dalam ketentuan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Contoh upaya yang
dilakukan dalam tax avoidance yaitu mempercepat depresiasi sehingga diperoleh nilai
penyusutan yang lebih besar dan melakukan tax planning atau perencanaan pajak.
Tax Evasion adalah suatu pelanggaran kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh wajib
pajak dengan melibatkan skema penggelapan pajak yang bertujuan untuk mengurangi jumlah
pajak yang harus dibayarkan dan bahkan beberapa wajib pajak sama sekali tidak membayar
pajak terutang yang harus dibayarkan melalui cara-cara yang illegal. Tax evasion merupakan
tindakan penghindaran pajak yang dilakukan dengan cara-cara yang berlawanan dengan
hukum. Contoh upaya yang dilakukan dalam tax evasion yaitu tidak melapor SPT, melakukan
kecurangan dengan merekayasa laporan keuangan, dan menyembunyikan atau
menyelundupkan harta kekeyaan yang menjadi objek pajak secara sengaja agar tidak dikenai
beban pajak.
Beberapa hal yang melatarbelakangi terjadinya tax avoidance dan tax evasion:
- Sengaja tidak mendaftarkan diri untuk memperoleh Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).
- Menyampaikan laporan keuangan yang tidak benar dan tidak sesuai dengan kenyataan
yang sebenarnya.
- Tidak menyetorkan pajak yang telah dipotong atau dipungut.
- Tidak mendaftarkan diri untuk diberikan NPWP atau tidak melaporkan usahanya untuk
dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP).
- Menyalahgunakan atau menggunakan tanpa hak NPWP atau pengukuhan PKP.
Referensi:
BMP HKUM4407 HUKUM PAJAK DAN ACARA PERPAJAKAN
Pajak.io
3 Sistem Pemungutan Pajak di Indonesia - Klikpajak