NIM : 050916061
SUMBER:https://www.sobatpajak.com/article/649ab2b933e4ece4dab24480/Sobat
%20Belajar%3A%20Mengenal%20Apa%20Itu%20Tax%20Avoidance%20dan%20Tax
%20Evasion%20
C. Withholding System
Pada Withholding System, besarnya pajak dihitung oleh pihak ketiga yang bukan wajib
pajak dan bukan juga aparat pajak/fiskus.
Contoh Witholding System adalah pemotongan penghasilan karyawan yang dilakukan
oleh bendahara instansi terkait. Jadi, karyawan tidak perlu lagi pergi ke KPP untuk
membayarkan pajak tersebut.
Jenis pajak yang menggunakan withholding system di Indonesia adalah PPh Pasal 21,
PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Final Pasal 4 ayat (2) dan PPN.
Tax Avoidance
Tax Avoidance adalah sebuah upaya menghindari pembayaran pajak dengan
meringankan beban pajak dengan memanfaatkan celah dari ketentuan peraturan
undang-undang perpajakan. Sedangkan menurut James Kessler seorang ahli pajak
mengatakan tax avoidance ini diperbolehkan dan tidak diperbolehkan. Penghindaran
pajak yang diperbolehkan ini memiliki maksud dan tujuan yang baik, tidak
dimaksudkan untuk menghindari pajak ataupun melakukan tindakan penipuan
menggunakan transaksi palsu. Dan, penghindaran pajak yang tidak diperbolehkan
memiliki tujuan yang tidak baik, yaitu dengan tujuan untuk melakukan penghindaran
pajak, dan dengan menggunakan transaksi palsu.
Salah satu contoh memanfaatkan celah dari ketentuan peraturan undang-undang
perpajakan adalah pengenaan pajak pada UMKM, dimana sesuai dengan Peraturan
Pemerintah nomor 23 tahun 2018 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Pemerintah nomor 55 tahun 2022, bahwa UMKM yang memiliki jumlah peredaran
bruto atau omzet Rp 500 juta sampai dengan Rp4,8 akan dikenakan PPh Final sebesar
0,5%. Dengan adanya peraturan ini, maka ada oknum yang memanfaatkan peraturan
ini untuk meringankan beban pajak yang dilakukan dengan cara memecah laporan
keuangan badan dan usaha pribadi agar peredaran bruto tidak melebihi Rp 4,8 miliar,
sehingga dapat memanfaatkan fasilitas 0,5% tersebut. Walaupun diatas kertas sudah
sesuai dengan peraturan, namun hal ini sangat merugikan karena pendapatan negara
melalui pajak berkurang.
Untuk menghindari praktik tax avoidance, pemerintah sudah mengeluarkan ketentuan-
ketentuan, salah satunya adalah anti-thin capitalization. Anti-thin capitalization adalah
sebuah upaya yang dilakukan untuk mengurangi beban pajak dengan
cara memperbesar pinjaman dan bukan menambah modal untuk dapat membebankan
biaya bunga dan mengecilkan laba ketentuan. Ketentuan yang dibuat pemerintah untuk
menghindari praktik ini adalah undang-undang PPh pasal 18 ayat 1 dan PMK Nomor
169/PMK.10/2015 tentang Penentuan Besarnya Perbandingan Antara Utang Dan Modal
Perusahaan Untuk Keperluan Penghitungan Pajak Penghasilan. Pada ketentuan ini
mengatur besarnya ratio perbandingan antara modal dan utang suatu perusahaan
untuk keperluan perhitungan pajak penghasilan.
Tax Evasion
Tax evasion adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi
nilai beban pajak Wajib Pajak, baik pribadi maupun badan atau bahkan tidak membayar
pajak sama sekali dengan cara-cara ilegal. Sedangkan, menurut Defiandry Taslim
seorang praktisi dan akademisi perpajakan, mengartikan tax evasion adalah sebuah
usaha-usaha kecil untuk mengurangi jumlah pajak yang terutang atau dengan kata lain
menggeser beban pajak yang terutang dengan cara yang melanggar ketentuan-ketentuan
pajak yang berlaku.
Contoh kasus tax evasion adalah Wajib Pajak dengan sengaja tidak melakukan
pelaporan baik sebagian atau seluruh penghasilannya ke dalam SPT, menggunakan
beban biaya yang tidak seharusnya agar dapat dijadikan pengurangan dalam
penghasilan dengan maksud untuk mengurangi beban pajak, kemudian
membuat laporan keuangan yang palsu dengan cara membesarkan biaya atau
mengadakan biaya yang sebenarnya tidak ada.
Pihak DJP sebagai otoritas pajak di Indonesia sendiri sudah mengatur hukuman -
hukuman untuk pelaku Tax Evasion ini. Mulai dari hukuman yang ringan,
yaitu sanksi administrasi yang dapat berupa bunga, denda, kenaikan dengan besaran
diatur dalam undang-undang HPP nomor 7 tahun 2021. Serta, untuk pelanggaran berat
akan dikenakan hukuman yang berat seperti sanksi pidana berupa penjara.