Anda di halaman 1dari 14

Sistem Pemungutan Pajak Mekanisme

Pemotongan dan Pemungutan Pajak.

Intan Andrella Nalrirati


2101051068
Pengertian Sistem Perpajakan
Sistem perpajakan dapat diartikan sebagai suatu kumpulan
atau satu kesatuan yang terdiri dari unsur tax law, tax policy, dan
tax administration, yang saling berhubungan satu sama lain,
bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan atau target
perolehan penerimaan pajak bagi negara secara optimal. Kualitas
administrasi merupakan faktor yang sama pentingnya dengan
kualitas hukum pajak dan kualitas kebijakan perpajakan.
01 TAX LAW 02 TAX POLICY
Hukum pajak adalah keseluruhan Kebijakan perpajakan merupakan
peraturan yang mengatur hubungan suatu cara atau alat pemerintah
hukum antara pemerintah sebagai di bidang perpajakan yang memiliki
pemungut pajak dengan rakyat Suatu sasaran tertentu atau untuk
sebagai wajib pajak. mencapai suatu tujuan tertentu
di bidang sosial dan ekonomi.

03 TAX ADMINISTRATION
Administrasi pajak dalam arti sebagai
prosedur meliputi tahapan-tahapan
antara lain pendaftaran wajib pajak,
penetapan pajak, dan penagihan
pajak.
Hukum pajak dengan demikian menerangkan

Siapa-siapa wajib pajak dan apa kewajiban mereka


terhadap pemerintah.

Objek-objek apa yang dikenakan pajak.

Timbul dan hapusnya utang pajak.

Cara penagihan Dan Cara mengajukan keberatan


Mekanisme Kebijakan
perpajakan penerimaan
Negara.
Perluasan dan peningkatan wajib pajak,
Perluasan objek pajak,
Penyempurnaan tarif pajak,
Penyempurnaan administrasi perpajakan.
Administrasi pajak Jika
efektif?
1. Wajib pajak yang tidak terdaftar (unregistered taxpayers).
Mampu mendeteksi dan menindak dengan menerapkan sanksi
tegas bagi masyarakat yang telah memenuhi ketentuan
2. Wajib pajak yang tidak menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT).
3. Penyelundup pajak (tax evaders).
Penyelundup pajak (tax evaders), yaitu wajib pajak yang
melaporkan pajak lebih kecil dari yang seharusnya menurut
ketentuan
4. Penunggak pajak (delinquent tax pavers).
Upaya pencairan tunggakan pajak dilakukan melalui
pelaksanaan tindakan penagihan secara intensif
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
Berdasarkan waktu Pemungutan

Tahun pajak sama dengan tahun takwim, misalnya 1 Januari


2000 - 31 Desember 2000). Tahun pajak bisa juga sama dengan tahun buku, misalnya 1 April 2000 - 31 Maret 2001).
Contohnya sebagai berikut:

• Tanggal 1 Januari 2000 - 31 Desember 2000 merupakan tahun pajak tahun 2000. Jika pemungutannya dilakukan
dengan cara voorheffing maka pajak dipungut mulai tanggal
1 Januari 2000, sedangkan jika pemugutannya dilakukan dengan cara naheffing
maka pajak dipungut mulai tanggal 1 Januari 2001.

• Tanggal 1 April 2000 - 31 Maret 20001 merupakan tahun pajak tahun 2000. Jika pemungutannya dilakukan dengan
voorheffing maka pajak dipungut mulai tanggal 1 April 2000, sedangkan jika pemungutannya dilakukan dengan
naheffing maka pajak dipungut mulai tanggal 1 April 2001.
SISTEM PEMUNGUTAN PAJAK
Menurut Dasar Penetapan Pajak

Stelsel/Sistem Fiktif (Anggapan)


Dalam sistem fiktif ini, pemungutan pajak didasarkan pada suatu fiksi hukum atau anggapan tertentu, karena itu dalam sistem ini
memakai cara pemungutan pajak voorheffing. Sistem ini sebenarnya kurang sesuai dengan keadaan sesungguhnya, walaupun
dasarnya adalah anggapan, namun anggapan ini tidak serta merta ngawur dan sembarangan. Sistem fiktif ini digunakan
dalam pengenaan pajak Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan yang dijadikan dasar untuk pengenaan pajaknya adalah Nilai
Jual Objek Pajak (NJOP) pada saat yang menentukan, yaitu tanggal 1 Januari tahun yang bersangkutan.

Stelsel/Sistem Riil (Nyata)


Dalam sistem riil/nyata ini pemungutan pajak dinyatakan atas keadaan atau penghasilan yang nyata, yaitu penghasilan yang
diterima/diperoleh sebenarnya dalam tahun pajak yang bersangkutan. Kebaikan sistem ini adalah pajak yang dipungut pada
wajib pajak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya sehingga nilai keadilannya cukup tinggi, sedangkan kelemahannya
adalah pajak baru dapat dipungut setelah tahun pajak yang bersangkutan berakhir sehingga uang yang masuk ke kas negara
harus menunggu berakhirnya tahun pajak.
Stelsel/Sistem Campuran Menurut yang Menetapkan Pajaknya.

Sistem campuran ini pada dasarnya merupakan kombinasi • Official assessment system adalah suatu sistem
antara sistem anggapan dan sistem nyata, sekaligus pemungutan pajak yang memberikan wewenang
merupakan upaya untuk menghilangkan kelemahan- kepada pemerintah (fiscus) untuk menentukan
kelemahan dari kedua sistem tersebut. Dalam sistem besarnya pajak yang terutang oleh wajib pajak.
campuran ini, pada awal tahun besarnya utang pajak yang • Self assessment system adalah suatu sistem
dikenakan pada wajib pajak dihitung berdasarkan sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang
anggapan sehingga pada awalnya tahun itu sudah dapat kepada wajib pajak untuk menentukan sistem
dikenakan surat ketetapan pajak fiktif. Setelah tahun pajak besarnya pajak yang terutang.
berakhir, utang pajak dikoreksi dan disesuaikan dengan • With holding sytem adalah suatu pemungutan pajak
keadaan yang sebenarnya dengan memakai sistem nyata, yang memberi wewenang kepada pihak ketiga (bukan
pada saat itulah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak final. fiscus dan bukan wajib pajak yang bersangkutan)
untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh
wajib pajak.
HAMBATAN PEMUNGUTAN PAJAK

Perlawanan pasif Perlawanan aktif

Perlawanan pasif merupakan kondisi Meliputi usaha masyarakat untuk


yang mempersulit pemungutan pajak menghindari, menyelundupkan,
yang timbul dari kondisi struktur memanipulasi, melalaikan, dan
perekonomian, kondisi sosial meloloskan pajak yang langsung
masyarakat, perkembangan ditujukan kepada fiskus
intelektual penduduk,
Mekanisme Pemotongan Pajak

Tarif Pemotongan PPh Pasal 21

Hal lain yang perlu Anda tahu, besaran tarif PPh pasal 21 berbeda beda berdasarkan besarnya
jumlah penghasilan. Jika penghasilan Anda sampai dengan Rp 50.000.000, maka tarif PPh pasal
21 yang harus ditanggung adalah 5%. Jika penghasilan Anda di atas Rp 50.000.000 sampai Rp
250.000.000, maka tarif PPh pasal 21 yang harus Anda bayarkan sebesar 15%. Namun, jika
penghasilan Anda di atas Rp 250.000.000 hingga Rp 500.000.000, maka tarif yang jadi
tanggungan Anda adalah 30%.
Sementara, jika penghasilan Anda di atas Rp 500.000.000 potongan PPh pasal 21 yang Anda
bayar sebesar 25%.
KESIMPULAN

Sistem Perpajakan Indonesia menggunakan landasan konstitusi dan


Undang-undang dan sistem pemungutan Pajak di Indonesia dibagi
menjadi beberapa yaitu Tax Law , Tax Policy, dan Tax Administration
serta untuk mekanisme pemotongan Pajak dipengaruhi oleh Pasal yang
telah ditetapkan undang-undang salah satunya Pasal 21.
TAXATION
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai