Anda di halaman 1dari 19

Administrasi

Perpajakan
Disusun oleh :
Indah Maulidiah (121040021)
Elsa Monica (121040064)
Dwi Rismayanda Putri (121040089)
Sri Rahayu (121040093)
Evi Sofiatul Laeliyah (121040186)
Linah (222040002)
01
Sistem
Perpajakan
Sistem Perpajakan

Sistem perpajakan dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau satu kesatuan yang
Sistem perpajakan dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau satu kesatuan yang
terdiri dari unsur tax law, tax policy, dan tax administration, yang saling berhubungan
terdiri dari unsur tax law, tax policy, dan tax administration, yang saling berhubungan
satu sama lain, bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan atau target
satu sama lain, bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan atau target
perolehan penerimaan pajak bagi negara secara optimal. Apabila salah satu unsur lemah,
perolehan penerimaan pajak bagi negara secara optimal. Apabila salah satu unsur lemah,
maka sistem perpajakan tidak stabil dan akan dapat mengarah pada keruntuhan.
maka sistem perpajakan tidak stabil dan akan dapat mengarah pada keruntuhan.
Hukum Pajak (Tax Law)

Definisi : Menurut ahli :

Dapat dikemukakan bahwa yang Rochmat Soemitro, mendefinisikan


dimaksud dengan pengertian hukum pajak hukum pajak sebagai suatu kumpulan
adalah keseluruhan peraturan yang mengatur peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan hukum antara pemerintah sebagai hubungan antara pemerintah sebagai
pemungut pemungut pajak dan rakyat sebagai
pajak dengan rakyat sebagai wajib pajak. pembayar pajak.
Hukum Pajak (Tax Law)

Hukum pajak merupakan landasan kerja bagi pemerintah mempunyai


Hukum pajak merupakan landasan kerja bagi pemerintah mempunyai
peranan yang sangat dominan dan penting, sebab inti hakikat hukum
peranan yang sangat dominan dan penting, sebab inti hakikat hukum
administrasi negara menurut Sjachran Basah adalah dimungkinkan
administrasi negara menurut Sjachran Basah adalah dimungkinkan
administrasi negara (pemerintah) untuk menjalankan fungsinya dan melindungi
administrasi negara (pemerintah) untuk menjalankan fungsinya dan melindungi
warga (termasuk wajib pajak) terhadap sikap tindak administrasi negara (dalam
warga (termasuk wajib pajak) terhadap sikap tindak administrasi negara (dalam
arti mengatur kehidupan warganya dalam mengeluarkan ketetapan-ketetapan
arti mengatur kehidupan warganya dalam mengeluarkan ketetapan-ketetapan
yang menimbulkan akibat hukum bagi objek yang diaturnya) serta melindungi
yang menimbulkan akibat hukum bagi objek yang diaturnya) serta melindungi
pemerintah itu sendiri. (Syofrin Syofyan dalam Devano dan Rahayu, 2006: 93-
pemerintah itu sendiri. (Syofrin Syofyan dalam Devano dan Rahayu, 2006: 93-
94).
94).
Kebijakan Perpajakan (Tax
Policy)
Kebijakan Perpajakan merupakan bagian penting dalam sistem
perpajakan, berupa perencanaan, program-program, maupun
keputusan yang dirumuskan untuk mencapai tujuan optimalitas
penerimaan pajak. Selaras dengan pengertian Kebijakan Negara yang
dikemukakan oleh Harol D. Lasswell dan Abraham Kaplan, bahwa
Kebijakan Negara merupakan a projected program of goals, values and
practices, artinya bahwa Kebijakan Negara merupakan program
pencapaian tujuan, nilai-nilai dan praktek- praktek yang terarah
(Lauddin Marsuni: 2006). Kebijakan Pajak merupakan Kebijakan
Negara.
Tax Administration
Administrasi Perpajakan merupakan proses dinamis secara terus menerus
dalam kegiatan pemungutan pajak dengan melibatkan Sumber Daya
Manusia, baik fiskus maupun Wajib Pajak, untuk mencapai optimalisasi
realisasi Penerimaan Pajak.

Administrasi Perpajakan dalam konteks prosedur meliputi kegiatan :


1) pendaftaran Wajib Pajak untuk memperoleh NPWP,
2) penetapan jumlah pajak yang harus dibayar,
3) pembayaran pajak,
4) pelaporan pajak,
5) pemeriksaan pajak,
6) penagihan pajak,
7) keberatan maupun banding.
02
Administrasi Perpajakan
Sebagai Sub Sistem
Perpajakan
Administrasi Perpajakan sebagai Sub Sistem adalah seperangkat
unsur yang saling berkaitan yang berfungsi bersama-sama untuk
mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas tertentu.
Unsur – unsur yang dimaksud yaitu :

1). Peraturan perundang – undangan.


2). Orang orang/para pegawai Direktorat JenderalPajak.
3). Sarana dan Prasarana.
4). wajib pajak.
Administrasi Pajak sebagai suatu sistem merupakan suatu sub
sistem dari keuangan negara. Selanjutnya, keuangan negara hanya
merupakan suatu subsistem dari administrasi negara. Administrasi
negara pun hanya merupakan suatu subsistem dari kehidupan
kenegaraan pada umumnya.
Sebagai lembaga, Administrasi Perpajakan merupakan institusi
yang mengelola sistem, da melaksanakan proses perpajakan. Ketiga
hal tersebut, yaitu fungsi, sistem dan lembaga tidak dapat
dipisahkan atau berdiri sendiri.
03
Tahap - Tahap
Administrasi
Tahapan-tahapan Administrasi

Terdiri dari 3 tahapan yaitu :


- Pendaftaran wajib pajak
- Penetapan pajak (Surat Ketetapan Pajak)
- Penagihan pajak
Pendaftaran Wajib Pajak

Kewajiban mendaftarkan diri Wajib Pajak adalah orang pribadi atau


untuk memperoleh Nomor Pokok badan, meliputi pembayar pajak,
Wajib Pajak (NPWP) paling pemotong pajak, dan pemungut pajak.
lambat 1 (satu) bulan setelah saat Yang mempunyai hak dan kewajiban
usaha, atau pekerjaan bebas mulai sesuai dengan ketentuan peraturan
dilakukan. perundang-undangan perpajakan.
Penetapan Pajak
Surat ketetapan pajak adalah catatan BERDASARKAN hasil pemeriksaan pajak
informasi keuangan suatu perusahaan dan kaitannya dengan tagihan pajak,
pada suatu periode akuntansi yang Ditjen Pajak akan menerbitkan suatu
dapat digunakan untuk surat yang disebut Surat Ketetapan
menggambarkan kinerja perusahaan Pajak (SKP), yang dapat
tersebut. Laporan keuangan adalah mengakibatkan pajak terutang menjadi
bagian dari proses pelaporan kurang bayar, lebih bayar, atau nihil,
keuangan. Laporan keuangan yang termasuk sanksi administrasi pajak.
lengkap biasanya meliputi: Surat
Tagihan Pajak.
Fungsi Penetapan Pajak

Surat Ketetapan Pajak (SKP) memiliki fungsi


sebagai berikut: Sarana untuk melakukan
Secara garis besar, SKP berfungsi
koreksi fiskal terhadap Wajib Pajak yang
sebagai sarana untuk menagih
tidak memenuhi kewajiban formal atau
kekurangan pajak, mengembalikan
material. Sarana administrasi untuk
jika ada kelebihan bayar pajak,
melakukan penagihan pajak. Saranan untuk
memberitahukan jumlah pajak
mengembalikan kelebihan pajak.
terutang, mengenakan sanksi
administrasi perpajakan, serta
menagih pajak. Fungsi SKP ini
terbagi sesuai jenisnya yang akan
dibahas pada poin selanjutnya.
Penagihan Pajak
● penagihan Pajak adalah serangkaian tindakan agar
Penanggung Pajak melunasi utang pajak dan biaya
penagihan pajak dengan menegur atau
memperingatkan, melaksanakan penagihan seketika
dan sekaligus, memberitahukan Surat Paksa,
mengusulkan pencegahan, melaksanakan penyitaan,
melaksanakan penyanderaan, menjual barang yang
telah disita.
Pasal 18 nomor 28 tahun 2007

2. Sura Ketetapan
1. Surat Penagihan
Pajak Kurang Bayar
Pajak (SPT) (SKPKB)

3. Surat Ketetapan 4. Surat Keputusan


Pajak Kurang Bayar Pembetulan
Tambahan (SKPKBT)

5. Surat Keputusan
6. Putusan Banding Keberatan
Tata Cara Penagihan Pajak

Memberikan Surat Paksa tepat 21 hari Penagihan adalah suatu kegiatan melakukan
setelah Surat Teguran diterbitkan. tagihan kepada seseorang atau kelompok,
Mengusulkan pencegahan, seperti agar orang tersebut ingat akan utangnya
memblokir rekening dan pencegahan yang harus dibayar.
berpergian ke luar negeri.
Melaksanakan penyanderaan.
Melaksanakan penyitaan dengan
surat sita yang diberikan 2x24 jam
Surat Paksa diterbitkan.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai