Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 1

Nama Mahasiswa : SABRINA JAYANTI SETYANINGRUM

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 044094504

Kode/Nama Mata Kuliah : ADBI4330/ADMINISTRASI PERPAJAKAN

Kode/Nama UPBJJ : 45/YOGYAKARTA

Masa Ujian : 2022/23.1 (2022.2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Administrasi Pajak adalah pencatatan, penggolongan, penyimpanan dan layanan
terhadap kewajiban dan hak WP yang dilakukan di kantor pajak maupun di kantor
Wajib Pajak. Sebutkanlah perbedaan administrasi perpajakan dalam arti luas dan
sempit, serta jelaskan pula mengenai fungsi pajak dan syarat-syarat pemungutan
pajak!
Jawab :
Perbedaan administrasi perpajakan dalam arti luas dan dalam arti sempit :
a. Administrasi perpajakan dalam arti luas dapat dilihat sebagai fungsi, system,
Lembaga dan manajemen public.
a) Administrasi pajak sebagai fungsi meliputi fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
b) Administrasi pajak sebagai suatu system adalah seperangkat unsur yang
saling berkaitan yang berfungsi untuk Bersama-sama mencapai tujuan atau
dalam kata lain menyelesaikan suatu tugas tertentu.
c) Administrasi pajak sebagai Lembaga, yaitu sebagai salah satu Direktorat
Jenderal pada Departemen Keuangan RI yang terwujud pada kantor-kantor
mulai dari Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta, Kantor-Kantor
Wilayah, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB), Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan,
Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak.
d) Administrasi pajak yang terdiri dari pimpinan, staff, peralatan, pengetahuan,
dan system yang ada pada tataran makro pada hakikatnya adalah
manajemen public yang merupakan pertautan antara manajemen, politik, dan
hukum. Pada tataran ini menuntut manajemen tax bureau untuk mengelola,
memanfaatkan, dan menciptakan pengetahuan diantara sumber daya yang
ada untuk mencapai berbagai inovasi dengan cara mengubah organisasi yang
hierarkis menjadi suatu organisasi pembelajaran (learning organization).
b. Administrasi perpajakan dalam arti sempit ialah penatausahaan dan pelayanan
terhadap kewajiban-kewajiban dan hak-hak wajib pajak, baik penatausahaan dan
pelayanan tersebut dilakukan di kantor fiscus maupun kantor wajib pajak. Yang
termasuk ke dalam kegiatan penatausahaan (clerical works) ialah pencatatan
(recording), penggolongan (classifying), dan penyimpanan (filing).
c. Fungsi pajak :
a) Fungsi budgetair (anggaran) ialah fungsi utama dari pungutan pajak.
Dimaksudkan sebagai alat untuk mengisi kas/anggaran negara. Fungsi
budgetair ini berarti bahwa pungutan pajak oleh negara dilakukan untuk
menutup pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan baik rutin maupun
belanja pembangunan.
b) Fungsi regulerend (mengatur) dimaksudkan bahwa pajak itu dapat digunakan
sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan negara dalam
lapangan ekonomi dan sosial. Fungsi dapat diwujudkan dalam suatu bentuk
paket kebijaksanaan perpajakan (fiscal policy) secara khusus misalnya,
insentif pajak terhadap para investor, tidak mengenakan suatu pajak tertentu
di daerah Kawasan berikat, mengenakan tarif pajak tinggi terhadap penjualan
minuman beralkohol, dll.
c) Fungsi pajak sebagai sarana partisipasi masyarakat terhadap pembangunan
negara berkaitan dengan fungsi ini, maka seyogianya institusi pajak harus
terbuka khususnya kepada wajib pajak mengenai kewajiban dan haknya.
Kewajiban ialah keharusan membayar pajak sesuai dengan ketentuan-
ketentuan perpajakan yang berlaku, sedangkan hak ialah kewajiban aparat
pajak memberikan pelayanan administrasi dan sosialisasi kepada wajib pajak
yang telah turut serta membiayai pembangunan serta hak meminta restitusi
dalam hal terdapat kelebihan pembayaran pajak.
d. Syarat-syarat pemungutan pajak
Persyaratan dalam pemberlakuan pemungutan pajak di Indonesia yaitu :
• Dalam hal keadilan, pajak harus adil. System pemungutan pajak harus
berdasarkan pada peraturan perundang-undangan dan keadilan dalam
pelaksanaan pemungutan pajak.
• Dalam hal yuridis, perpajakan harus berdasarkan hukum. System
perpajakan diharuskan untuk selalu berdasarkan dengan hukum yang
telah berlaku seperti yang tercantum dalam Undang-Undang No. 28 Tahun
2007 yang mengatur tentang ketentuan perpajakan umum.
• Dalam hal ekonomis, pajak tidak akan mempengaruhi perekonomian
nasional. System perpajakan tidak boleh mengganggu kegiatan ekonomi
yang dapat mengakibatkan keterpurukan ataupun penurunan ekonomi
nasional.
• Dalam hal finansial, perpajakan harus efisien. Sistem pemungutan pajak
yang ada harus dilakukan secara efisien dan efektif sehingga nantinya
hasil yang diperoleh dari perpajakan pun akan maksimal. Secara
efisien disini berarti mempunyai maksud bahwa pemungutan pajak
harus dilakukan dengan mudah, tepat sasaran, tepat waktu dan biaya
minimal.
• Dalam hal sederhana, system pajak harus sederhana. Sistem
penagihan dan pengelolaan pajak harus sederhana dan mudah
dipahami oleh wajib pajak. Sistem pemungutan pajak yang sederhana
akan membantu wajib pajak melaporkan pajaknya dan mendorong
masyarakat untuk memenuhi kewajiban perpajakannya. Maka dari itu
penerimaan pajak nasional akan terus menerus meningkat.

2. Hukum pajak adalah sekumpulan peraturan yang mengatur hak dan kewajiban serta
hubungan antara wajib pajak dan pemerintah selaku pemungut pajak. Bagaimana
menurut pendapat anda, mengapa hukum pajak termasuk ke dalam hukum publik!
Jawab :
Hukum pajak termasuk ke dalam bagian hukum public karena hukum pajak
mengatur hubungan antara Wajib Pajak dengan pemerintah.

3. Pengelompokan pajak di Indonesia dimaksudkan adalah pembayaran pajak


dilakukan kepada pihak lain pada kondisi tertentu. Pihak yang menanggung pajak
dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pajak langsung dan pajak tidak langsung. Apa
yang membedakan antara pajak langsung dan pajak tidak langsung? Dan mengapa
dalam praktik pajak dikenal dengan istilah tarif pajak!
Jawab :
a. Pajak Langsung (Dirrect Tax) ialah pajak yang pembayarannya atau
pembebanannya tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Antara lain :
• Pajak penghasilan (PPh)
• Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
• Pajak kekayaan
b. Pajak Tidak Langsung (indirect tax) ialah jenis pajak yang pemungutannya tidak
secara langsung kepada Wajib Pajak. Dengan kata lain, pembayarannya dapat
diwakilkan kepada pihak lain. Pajak tidak langsung tidak memiliki surat ketetapan
pajak sehingga pengenaannya tidak dilakukan secara berkala melainkan
dikaitkan dengan Tindakan perbuatan atas kejadian. Diantaranya :
• PPN
• PPnBM
• Cukai
• Pita rokok
Perbedaan antara Pajak Langsung dan Pajak Tidak Langsung yaitu sebagai berikut :
a. Dari segi administrasi pemungutan (yuridis)
Pajak langsung merupakan pajak yang secara periodic (berkala), artinya pajak
dipungut secara teratur dalam jangka waktu yang ditentukan. Misalnya, setiap
tahun. Sedangkan pajak tidak langsung merupakan pajak yang dipungut secara
incidental, artinya pajak dipungut jika terjadi kegiatan saja.
b. Dari segi pembebanan
Pajak langsung pembayarannya tidak dapat dilimpahkan kepada pihak lain
seperti PPh. Sedangkan pajak tidak langsung pembayarannya dapat dilimpahkan
kepada pihak lain yang dapat berupa subtitusi seperti PPN.
c. Dari lembaga yang menyelesaikan perselisihan
Pajak langsung merupakan pajak yang perselisihannya diselesaikan melalui
peradilan administrasi tidak murni,, yaitu dengan cara mengajukan keberatan
kepada Majelis Pertimbangan Pajak (MPP). Sedangkan pajak tidak langsung
penyelesaian perselisihannya dapat dilaksanakan di muka pengadilan negara
yang sekarang merupakan Pengadilan Administrasi Murni.

Karena didalam praktek pajak, pajak yang melibatkan Subjek Pajak dan Objek Pajak
terdapat proses yang dinamakan pemungutan pajak.. tujuan pemungutan pajak ialah
untuk mencapai keadilan dalam pemungutannya. Salah satu cara untuk mewujudkan
keadilan yaitu dengan melalui system tarif.

Sumber Referensi :
BMP ADBI4330/MODUL 1-3
https://www.pajakku.com/read/606a82fceb01ba1922cca6cb/Syarat-syarat-
Pemberlakuan-Pemungutan-Pajak-di-Indonesia

Anda mungkin juga menyukai