1. Administrasi Pajak adalah pencatatan, penggolongan, penyimpanan dan
layanan terhadap kewajiban dan hak WP yang dilakukan di kantor pajak maupun di kantor Wajib Pajak. Sebutkanlah perbedaan administrasi perpajakan dalam arti luas dan sempit, serta jelaskan pula mengenai fungsi pajak dan syarat-syarat pemungutan pajak! Jawab : a. Perbedaan administrasi perpajakan dalam arti luas Administrasi pajak dalam artian luas dapat dilihat sebagai fungsi, sistem, lembaga, dan manajemen publik.
Aspek fungsi meliputi fungsi perencanaan, pengorganisasian, fungsi
pergerakan, dan fungsi pengawasan. Aspek sistem merupakan keseluruhan unser dalam administrasi pajak (undang-undang, peraturan, pegawan dirjen pajak, gedung, mesin, masyarakat wajib pajak). Aspek lembaga merupakan institusi yang menjadi tempat berlangsungnya pengadministrasian. Aspek manajemen publik terdiri dari pimpinan, staf, dan alat-alat yang digunakan. b. Fungsi pajak Fungsi budgetair (penganggaran) merupakan keseluruhan pungutan pajak yang digunakan untuk pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan. Fungsi regulerend (mengatur) melalui kebijakan perpajakan, dapat membantu pemerintah mengatur pertumbuhan ekonomi. Melalui fungsi pengaturan ini, perpajakan diharapkan dapat digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan, yaitu mensejahterakan rakyat. Sarana partisipatif masyarakat dalam pembangunan negara. c. Syarat pemungutan pajak Syarat keadilan (pemungutan pajak harus adil). Syarat yuridis (pemungutan pajak harus berdasarkan undang- undang). Syarat ekonomis (pemungutan pajak tidak mengganggu perekonomian nasional). Syarat finansial (pemungutan pajak harus efisien). Syarat sederhana (pemungutan pajak harus sederhana).
2. Hukum pajak adalah sekumpulan peraturan yang mengatur hak dan
kewajiban serta hubungan antara wajib pajak dan pemerintah selaku pemungut pajak. Bagaimana menurut pendapat anda, mengapa hukum pajak termasuk ke dalam hukum publik! Jawab : Hukum pajak juga merupakan hukum publik, hal ini karena undang-undang perpajakan mengatur hubungan antara pemerintah dengan wajib pajak atau warga negara.
3. Pengelompokan pajak di Indonesia dimaksudkan adalah pembayaran pajak
dilakukan kepada pihak lain pada kondisi tertentu. Pihak yang menanggung pajak dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pajak langsung dan pajak tidak langsung. Apa yang membedakan antara pajak langsung dan pajak tidak langsung? Dan mengapa dalam praktik pajak dikenal dengan istilah tarif pajak! Jawab :
a. Perbedaan pajak langsung dan pajak tidak langsung
Pihak yang dikanakan wajib pajak
Sebagaimana didefenisikan dalam pajak pajak langsung dan pajak
tidak langsung, pajak langsung ditanggung oleh wajib pajak yang terdaftar sebagai penanggung jawab, sedangkan pajak tidak langsung apabila Wajib Pajak diwakilkan dengan pemikul pajak, maka nama yang tertera sebagai Wajib Pajak bukanlah nama pihak pemikul pajak, melainkan tetap nama individu atau instansi yang berperan sebagai penanggung jawab pajak yang terdaftar.
Surat ketetapan pajak
Untuk pajak langsung ada surat ketetapan yang mengatur pemotongan dan penyetoran pajak, den ketika surat pemberitahuan (SPT) diterbitkan, akan ada pajak nasional yang akan tergolong pajak langsung. Sedangkan pajak tidak langsung ada aturan (undang- undang) karena nama dan tata cara pembayaran pajak tidak langsung. Perspektif pemerintah Pajak langsung ini termasuk dalam pajak progresif dan secara langsung mempengaruhi perekonomian nasional, terutama tingkat inflasi. Hal ini terjadi karena pemerintah dapat memungut pajak ini secara langsung dalam waktu yang bersamaan. Adapun pajak tidak langsung, memungkinkan pemerintah untuk mengharapkan pendapatan dari semua lapisan masyarakat dengan harapan menghasilkan umpan balik yang stabil. Atau dalam arti lain, pajak masukan akan tetap digunakan untuk pembangunan ekonomi di masa depan.
a. Mengapa dalam praktik pajak dikenal dengan istilah tarif pajak!
Tarif pajak adalah dasar untuk mengenakan pajak objek kena
pajak yang bergantung padanya. Tarif pajak biasanya dalam persentase (%). Dasar pemungutan pajak adalah nilai dari jumlah yang digunakan untuk menghitung pajak yang terutang.