ADMINISTRASI PERPAJAKAN
Oleh : Vernon Liabata,SH
A. Pengertian Administrasi
Kata Administrasi berasal dari bahasa latin “Administratre” yang berarti “to
manage “. Derivasinya antara lain menjadi Administratio yang juga berarti
besturing atau pemerintahan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Admnistrasi diartikan
sebagai :
1. Usaha dan kegiatan yang meliputi penetapan tujuan serta penetapan
cara-cara penyelenggaraan pembinaan organisasi;
2. Usaha dan kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan
kebijaksanaan serta mencapai tujuan;
3. Kegiatan yang berkaitan dengan penyelengaraan pemerintahan;
4. Kegiatan kantor dan tata usaha.
Dalam hal ini administrasi merujuk pada pengertian yang ke-3, yakni
“kegiatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan”.
Prajudi Admosudirdjo mengemukakan bahwa administrasi mempunyai
tiga arti yaitu :
1. Sebagai salah satu fungsi pemerintah (kegiatan pemerintah yang
berhubungan dengan pelayanan terhadap masyarakat);
2. Sebagai aparatur (machinery) dan aparat (apparatus) daripada
pemerintah (pemerintah dalam bentuk institusi/lembaga kenegaraan);
3. Sebagai proses penyelenggaraan tugas pekerjaan pemerintah yang
memerlukan kerja sama secara tertentu (yaitu berhubungan dengan
prosese teknis penyelenggaraan uu/pelaksanaan uu).
C. FUNGSI PAJAK
Ada dua fungsi pajak, yaitu :
1. Fungsi budgetair
Pajak sebagai sumber dana bagi pemerintah untuk membiayai pengeluaran-
pengeluarannya.
2. Fungsi mengatur ( regulernd)
Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan
pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi.
Contoh :
a. Pajak yang tinggi dikenakan terhadap monuman keras untuk mengirangi
konsumsi minumsn keras.
b. Pajak yang tinggi dikenakan untuk barang-barang mewah untuk
mengurangi gaya hidup konsumtif.
c. Tariff pajak untuk ekspor sebesar 0%, untuk mendorong ekspor produk
Indonesia di pasar dunia.
G. PENGELOMPAKAN PAJAK
1. Menurut golongannya
Pajak lansung, yaitu pajak yang harus dipikul sendiri oleh wajib pajak
dan tidak dapat dibebankan atau dolimpahkan kepada orang lain.
Contoh : Pajak Penghasilan
Pajak tidak lansung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan
atau dilimpahkan kepada orang lain.
Contoh : Pajak Pertambahan Nilai.
2. Menurut sifatnya
Pajak subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
Contoh : Pajak Penghasilan.
Pajak objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri wajib pajak.
Contoh : Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang
Mewah.
Pembayaran,
Kompensasi,
Daluwarsa,
Pembebasan dan penghapusan.
K. TARIF PAJAK
Ada 4 macam tarif pajak yaitu :
1. Tarif sebanding/ proporsional
Tarif nerupa persentase yang tetap, terhadap berapapun jumlah yang dikenai
pajak sehingga besarnya pajak yang terutang proporsional terhadap
besarnya nilai yang dikenai pajak.
Contoh :
Untuk penyerahan Barang Kena Pajak didalam daerah pabean akan
dikenakan Pajak Pertambahan Nilai sebesar 10%.
2. Tarif tetap
Tarif berupa jumlah yang tetap (sama) terhadap berapapun jumlah yang
dikenai pajak sehingga besarnya pajak yang terutang tetap.
Contoh :
Besarnya tariff Bea Meterai untuk cek dan bilyet giro dengan nilai nominal
berapapun adalah Rp 1.000.000.
3. Tariff progresif
Persentase tarif yang digunakan semakin besar bila jumlah yang dikenai
pajak semakinbesar.
Contoh : pasal 17 Undang-undang Pajak Pernghasilan
Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri
C. RETRIBUSI DAERAH
Ada beberapa pengertian yang terlkait dengan Retribusi Daerah anatara lain :
1. Retribusi Daerah, adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa
atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
2. Jasa, adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang
menyebabkan barang, fasilitas, atau kemanfaatan lainnya yang dapat
dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
3. Jasa Umum, adalah jasa yang disediakan atau yang diberikan oleh
Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta
dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
4. Jasa Usaha, adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan
menganut prinsip-prinsip komersial karena pada dasarnya dapat pula
disediakan oleh sector swasta.
5. Perizinan Tertentu, adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam
rangka pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksutkan
untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atas kegiatan,
pemanfaatan ruang, penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana,
sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan
menjaga kelestarian lingkungan.