NPM : 202133121207
Kelas : D4 Akuntansi/Semester 4
Ulasan Materi Perpajakan
A. Definisi Pajak
Menurut Undang-Undang dan Tata Cara Perpajakan, Pajak adalah kontribusi wajib pajak
kepada Negara yang terutang oleh perseorangan atau badan yang terutang oleh perseorangan
atau badan yang sifatnya dapat dipaksakan dan dipungut oleh Undang-Undang, dan tidak
mendapatkan imbalan secara langsung, serta digunakan digunakan untuk keperluan Negara
bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pajak digunakan oleh pemerintah untuk membiayai kebutuhan masyarakat dan
pemerintah itu sendiri, seperti pembangunan infrastruktur, layanan publik, kesehatan,
pendidikan dan keamanan nasional. Pajak dapat dikenakan pada berbagai jenis penghasilan
atau kegiatan ekonomi, seperti penghasilan pribadi, laba perusahaan, penjualan barang dan
jasa, properti serta transaksi keuangan. Pajak dapat dikenakan oleh pemerintah pusat maupun
daerah, dan aturan persyaratan pajak dapat berbeda-beda di setiap negara.
Ada beberapa definisi atau pengertian dari pajak berdasarkan pendapatan para ahli yang
terlihat berbeda namun memiliki inti dan tujuan yang sama adalah sebagai berikut :
Pengertian Pajak menurut Nj. Feldman dalam buku De Over Heidsmiddelen Van
Indonesia “Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak dan terutang kepada pengusaha
(Menurut norma-norma yang ditetapkannya secara umum), tanpa adanya kontrasepsi yang
dapat ditunjukkan dalam hal yang individual, dimaksudkan untuk membiayai pengeluaran
pemerintah.
Pengertian Pajak menurut Soemitro yang dikutip oleh Mardiasmo bahwa “Pajak adalah
iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan Undang-Undang (yang dapat dipaksakan)
dengan tidak mendapatkan jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan
yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.
Dari beberapa definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pajak memiliki unsur-unsur
sebagai berikut:
1. Iuran dari rakyat kepada negara. Yang berhak memungut pajak hanyalah negara.
Iuran tersebut berupa uang (bukan barang).
2. Berdasarkan Undang-Undang. Pajak dipungut berdasarkan dengan kekuatan
undang-undang serta aturan pelaksanaannya.
3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung dapat
ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi
individual oleh pemerintah.
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yaitu pengeluaran-pengeluaran
yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Pajak mempunyai peranan penting dalam kehidupan bernegara, khususnya dalam
pelaksanaan pembangunan karena pajak merupakan sumber pendapatan Negara untuk
membiayai semua pengeluaran, termasuk pengeluaran pembangunan. Pajak mempunyai
beberapa fungsi yaitu sebagai berikut:
B. Fungsi Pajak
Ada dua fungsi pajak, yaitu:
1. Fungsi Budgetair
Pajak memberikan sumbangan terbesar dalam penerimaan negara, kurang lebih 60-70%
penerimaan pajak memenuhi postur APBN. Oleh karena itu, pajak merupakan salah satu
sumber penerimaan pemerintah yang menjadi andalan untuk membiayai pengeluaran rutin
maupun pengeluaran pembangunan. Contoh: Penerimaan pajak sebagai salah satu sumber
penerimaan APBN.
2. Fungsi Mengatur (Regulerend)
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur masyarakat atau
melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. Contoh:
a. Memberikan insentif pajak (tax holiday) untuk mendorong peningkatan investasi di dalam
negeri
b. Pengenaan pajak yang tinggi terhadap minum keras untuk mengurangi konsumsi minuman
keras
c. Pengenaan tarif pajak 0% atas ekspor untuk mendorong peningkatan ekspor produk dalam
negeri
Prinsip-prinsip ini masih digunakan sampai saat ini, dalam sistem perpajakan modern,
tiga prinsip utama perpajakan adalah:
1. Efficiency
Pemungutan pajak harus mudah dan murah dalam penagihannya sehingga hasil
pemungutan pajak lebih besar dari biaya pemungutannya
2. Equity
Pemungutan pajak harus adil di antara satu wajib pajak dengan wajib pajak lainnya.
Pajak dikenakan kepada wajib pajak harus sebanding dengan kemampuannya untuk
membayar pajak tersebut dan manfaat yang diterimanya.
3. Economic effects must be considered
Pajak yang dikumpulkan dapat memengaruhi kehidupan ekonomis wajib pajak, hal ini
harus dipertimbangkan ketika merumuskan kebijakan perpajakan. Pajak yang
dikumpulkan, jangan sampai membuat seseorang melarat atau mengganggu
kelancaran produksi perusahaan.