“Bahasa Indonesia”
Disusun Oleh:
Sulbiyatim
Dosen Pengampu:
Esti Hamidah, M. Pd
KELAS KOBISONTA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan kesempatan
pada saya untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-nya lah saya dapat
menyelesaikan makalah berjudul Diksi atau Pilihan Kata tepat waktu. Makalah Diksi atau
Pilihan Kata disusun guna memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Bahasa Indonesia di
Kampus Said Perintah Masohi Kelas kobisonta. Selain itu, saya juga berharap agar makalah
ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang Diksi atau Pilihan Kata.
Saya menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................7
3.2 Saran.....................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Diksi sendiri dapat diartikan sebagai bentuk pilihan kata yang berbeda antara bentuk
yang satu dengan yang lainnya. Hal itu pulalah orang banyak memaknai diksi menjadi
pilihan kata. Pilihan berarti ada unsur ketersediaan beberapa dari kata entah pilihan itu
nantinya membantu pemaknaan sebuah tataran bahasa, khususnya dalam kalimat semakin
tajam atau juga dapat sebagai bentuk ciri khas tulisan atau lisan seseorang yang betul-
betul berbeda. Oleh karena itu, kita tidak heran melihat bila seseorang bertutur kata atau
menulis memiliki kekhasan diksi yang digunakan sebagai bentuk kepiawaiannya dalam
memilih kata. Selanjutnya, kita akan sangat mudah mengenal seseorang itu.
Selain itu, mengapa perlu adanya diksi? Hal itu menurut Keraf (2005:21) karena tidak
ada suatu batasan mengenai kata yang sahih bagi semua bahasa di dunia. Pernyataan itu
dapat diartikan bahwa memang ada persoalan kata tetap saja akan muncul meskipun kata
itu sudah memiliki sebuah makna. Oleh karena itu, Keraf melanjutkan bahwa pengertian
yang tersirat dalam sebuah kata mengandung makna yang tidak lain makna yang
dimaksud yaitu tiap kata mengungkapkan sebuah gagasan atau sebuah ide.
v
BAB II
PEMBAHASAN
1
https://id.m.wikipedia.org/wiki/diksi diakses pada senin, 24 Mei 2021
vi
3
c. Membedakan makna kata secara cermat kata yang mirip ejaannya, misalnya: infrensi
(kesimpulan) dan interferensi (saling mempengaruhi), sarat (penuh, bunting) dan
syarat (ketentuan)
d. Tidak menafsirkan makna kata secara subjektif berdasarkan pendapat sendiri, jika
pemahaman belum dapat dipastikan, pemakaian kata harus menemukan makna yang
tepat dalam kamus, misalnya: modern sering diartikan secara sebjektif canggih
menurut kamus modern berarti terbaru atau mutakhir; canggih berarti banyak cakap,
banyak mengetahui, bergaya intelektual.
e. Menggunakan imbuhan asing (jika diperlukan) harus memahami maknanya secara
tepat, misalnya: dilegaliris seharusnya dilegalisasi, koordinir seharusnya koordinasi.
f. Menggunakan kata-kata idiomatik berdasarkan susunan (pasangan) yang benar,
misalnya: sesuai bagi seharusnya sesuai dengan.
g. Menggunakan kata umum dan kata khusus, secara cermat. Untuk mendapatkan
pemahaman yang spesifik karangan ilmiah sebaiknya menggunakan kata khusus,
misalnya: mobil (kata umum), corolla (kata khusus, sedan buatan toyota).
h. Menggunakan kata yang berubah makna dengan cermat, misalnya: isu (berasal dari
bahasa inggris issue berarti publikasi, kesudahan, perkara), isu (dalam bahasa
indonesia berarti kabar yang tidak jelas asal usulnya, kabar angin, desas-desus).
i. Menggunakan dengan cermat kata bersinonim (misalnya: pria dan laki-laki, saya dan
aku, serta buku dan kitab), berhomofoni (misalnya: bang dan bank, ke tahanan dan
ketahanan), dan berhomografi (misalnya: apel buah, apel upacara; buku ruas, buku
kitab).
j. Menggunakan kata abstrak dan kata konkret secara cermat, kata abstrak (konseptual)
(misalnya: pendidikan, wirausaha, dan pengobatan modern), dan kata konkret atau
kata khusus (misalnya: minggu serapan an berenang).2
1) Rio sering “kerja keras” untuk mendapatkan penghasilan yang lebih baik.
2) Robby adalah seorang yang “gemar membantu”, dia disukai banyak
orang.
3) Clara berinvestasi sejak dulu, sekarang ia mendapatkan “keunrungan
berlimpah”.
b. Makna Konotatif
Makna konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan
sebenarnya.
Contoh:
1) Rio harus “membanting tulang” untuk menhidupi keluarganya.
2) Hanny adalah seorang “kutu buku” itu sebabnya ia banyak tahu tentang
berbagai hal.
3) Clara suka berinvestasi sejak dulu, tahun ini ia mendapat “durian runtuh”.3
2.3.2 Diksi Berdasarkan Leksikal
a. Sinonim
Sinonim merupakan pilihan kata yang memiliki persamaan makna.
Penggunaan kata sinonim biasanya dimaksudkan untuk membuat apa yang
dikatakan/ditulis menjadikan menjadi lebih sesuai dengan ekspresi yang ingin
diungkapkan.
Contoh:mampus (ekspresi pengungkapan yang kasar) dan wafat (ekspresi
pengungkapan yang lebih halus).
b. Antonim
Antonim merupakan pilihan kata yang memiliki makna yang berlawanan
ataupun berbeda.
Contoh: besar dan kecil
c. Polisemi
Polisemi merupakan frasa kata yang memiliki banyak makna.
Contoh: kata kepala yang dapat bermakna bagian tubuh yang terletak di atas
leher atau dapat juga bermakna bagian yang terletak di sebelah atau
di depan.
d. Homograf
3
https://materibelajar.co.id/pengertian-diksi-2/ diakses pada senin, 24 Mei 2021
5
5
http://mamikos.com/info/diksi-pengertian-fungsi-jenis-dan-contohnya/ diakses pada senin, 24 Mei 2021
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan yang diuraikan di atas, dapat disimpulkan menjadi beberapa point,
yaitu:
1. Diksi adalah pilihan kata di dalam tulisan yang digunakan untuk memberi makna
sesuai dengan keinginan penulis.
2. Syarat-syarat ketepatan diksi atau pilihan kata adalah sebuah kata untuk
menimbulkan gagasan yang sama pada imajinasi pembaca atau pendengar.
3. Secara umum diksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu berdasarkan maknanya
dan diksi berdasarkan leksikal.
4. Fungsi diksi atau pilihan kata adalah agar cara pemilihan kata dan cara
penyampaiannya dapat dilakukan dengan tepat sehingga orang lain mengerti
maksud yang disampaikan.
3.2 Saran
Sebagai seorang mahasiswa, perlu sekali mempelajari dan memahami bagaimana
penggunaan diksi atau pilihan kata yang tepat dan cermat karena seorang mahasiswa itu
selalu dibebankan dengan karya-karya tulis dalam setiap tugas perkuliahannya.
7
8
DAFTAR PUSTAKA