Administrasi pajak dalam arti luas dapat dilihat sebagai fungsi, sistem, lembaga, dan
manajemen publik. Sedangkan administrasi pajak dalam arti sempit adalah penatausahaan
terhadap kewajiban-kewajiban dan hak-hak wajib pajak, baik penatausahaan dan
pelayanan tersebut dilakukan di kantor fiskus maupun di kantor wajib pajak. Jadi, yang
termasuk dalam kegiatan penatausahaan (clerical works) adalah pencatatan (recording),
penggolongan (classifying) dam penyimpanan (filling).
Fungsi pajak pada intinya terdiri dari fungsi budgetair (anggaran), regulerend (mengatur),
dan sarana partisipasi masyarakat terhadap pembangunan negara. Fungsi budgetair
merupakan fungsi utama dari pungutan pajak, yaitu sebagai alat untuk mengisi
kas/anggaran negara. Kemudia fungsi regulerend dimaksudkan bahwa pajak dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijaksanaan negara dalam
lapangan ekonomi dan sosial. Sedangkan fungsi sarana partisipasi masyarakat terhadap
pembangunan negara berarti pajak tidak sekedar kewajiban, tetapi lebih dari itu
merupakan hak warga negara untuk ikut berpartisipasi dalam membangun negara.
Syarat-sayarat pemungutan pajak yaitu : yuridis, ekonomis dan finansial.
Syarat yuridis menghendaki agar hukum pajak harus dapat memberikan jaminan dan
kepastian hukum yang perlu untuk menyatakan keadilan yang tegas, baik bagi negara
(pemungut pajak) maupun untuk masyarakat (pembayar pajak, wajib pajak). Syarat
ekonomis menghendaki agar pemungutan pajak tidak menghalangi atau menghambat atau
bukan menjadi kendala terhadap keseimbangan dalam kehidupan perekonomian, bahkan
sebaliknya justru pajak harus menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekomomi, hal tersebut
sesuai dengan fungsi mengatur yang melekat pada pajak. Sedangkan syarat finansial
menghendaki agar jumlah penerimaan pajak sedapat mungkin cukup untuk menutup
belanja pemerintah (funsgi budgetair), di samping itu biaya pemungutan pajak hendaknya
tidak terlalu besar, dan tetap memperhatikan unsur efisiensi.
2. Menurut pendapat saya, Hukum pajak termasuk ke dalam hukum publik karena yang
dimaksud dengan hukum publik adalah hukum yang mengatur hubungan antara negara
dengan warga negara atau dengan kata lain, hukum yang mengatur kepentingan umum.
Dimana Hukum pajak merupakan bagian dari tata tertib hukum yang mengatur hubungan
antara negara (sebagai pemungut pajak) dan warga negaranya sebagai pembayar pajak atau
wajib pajak).
3. Perbedaan pajak langsung dan pajak tidak lansung dapat ditinjau dari beberapa hal, yaitu
sebagai berikut :