DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 10
PERENCANAAN PAJAK
STIE PERBANAS SURABAYA
202I
A. PERENCANAAN PAJAK
Perencanaan pajak adalah langkah awal dalam manajemen pajak. Pada tahap ini dilakukan
pengumpulan dan penelitian terhadap peraturan perpajakan agar dapat diseleksi jenis
tindakan penghematan pajak yang akan dilakukan. Pada umumnya, hal ini dilakukan
untuk meminimalisir kewajiban pajak.
Tax planning untuk mengurangi jumlah atau total pajak yang harus dibayar oleh wajib
pajak secara legal. Tax planning adalah tindakan secara legal karena penghematan pajak
hanya dilakukan dengan memanfaatkan hal-hal yang tidak diatur oleh Undang-Undang.
Penghindaran pajak adalah rekayasa “tax affairs” yang masih tetap berada dalam bingkai
ketentuan perpajakan (lawful). Komite urusan fiscal dari Organization for Economic
Cooperation and Develompent (OECD) menyebutkan ada tiga karakter penghindaran
pajak sebagai berikut.
Perencanaan pajak adalah proses pengambilan faktor pajak yang relevan dan faktor
nonpajak yang material untuk menentukan:
1. Apakah;
2. Kapan;
3. Bagaimana, dan;
4. Dengan siapa (pihak mana) dilakuakn transaksi, operasi, dan hubungan dagang yang
memungkinkan tercapainya beban pajak pada tax events yang serendah mungkin dan
sejalan dengan tercapainya tujuan perusahaan.
B. JENIS PERENCANAAN PAJAK
C. MANAJEMEN PAJAK
Dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing maka pengusaha wajib menekan biaya
seoptimal mungkin. Demikian juga dengan kewajiban membayar pajak , karena
merupakan biaya yang menurunkan laba sesudah pajak. Upaya dalam melakukan
penghematan pajak secara legal dapat dilakukan melalui manajemen pajak.
Manajemen pajak adalah sarana untuk memenuhi kewajiban perpajakan yang benar
tetapi jumlah pajak yang dibayar dapat ditekan serendah mungkin untuk memperoleh laba
dan likuiditas yang diharapkan.
Pungutan pajak oleh Ditjen Pajak adalah UU KUP, UU PPh, UU PPN/PPnBM, PBB,
Bea materai, dan Bea Peralihan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB). Di mana UU
pajak tersebut diatur lebih lanjut dalam PP, Keputusan Presiden, KMK, SK, serta SE
Ditjen Pajak.
Pembayaran pajak sebagai transfer sumber daya yang sesuai dengan peraturan
perundang-undangan maka pembayaran pajak harus direncanakan secara baik supaya
jangan sampai terjadi pemborosan. Penyediaan dana harus direncanakan dengan baik
supaya pembayaran pajak dapat dilakukan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Disamping pembayaran pajak masih ada kewajiban pelaporan yang juga harus
direncanakan supaya dapat selesai dan dilaporkan tepat pada waktunya.