Kelompok 4 Kelas GA :
Mudrika (2018310419)
Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem yang dirancang untuk
mengumpulkan dan menampilkan informasi akuntansi sehingga akuntan dan eksekutif
perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat. Sistem ini dianggap sebagai komponen
penting dari kantor keuangan di seluruh dunia. Sistem ini sebagian besar berbasis perangkat
lunak dan dapat diterapkan sebagai bagian dari solusi teknologi informasi perusahaan. Sistem
informasi akuntansi (SIA) sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
apapun.Alasannya karena mengandung sebuah proses untuk melaporkan kondisi keuangan
perusahaan secara akurat dan benar untuk semua pihak yang membutuhkan.
Proses tersebut berkaitan dengan teknologi informasi untuk memajukan usaha atau
bisnis. SIA akan memudahkan perusahaan melakukan sebagian besar kegiatan perusahaan.
Dengan memberikan informasi yang tepat dan akurat, biaya produksi dapat ditekan dan
menjadi lebih efektif dan efisien. Sistem keuangan yang menyediakan informasi memiliki
beberapa fungsi dalam keberlangsungan usaha.
Meskipun informasi yang terkandung dalam sistem bervariasi antara industri dan ukuran
bisnis, SIA mencakup data yang berkaitan dengan:
Pendapatan
Pengeluaran
Data pelanggan
Data karyawan
Informasi pajak
Invoice
Keamanan – Akses ke sistem dan datanya dikontrol dan dibatasi hanya untuk yang
berwenang.
Kerahasiaan – Perlindungan informasi sensitif dari pengungkapan yang tidak sah.
Privasi – Pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi pribadi tentang
pelanggan dilakukan dengan cara yang tepat dan privat.
Memproses integritas – Pemrosesan data yang akurat, lengkap, dan tepat waktu
dilakukan dengan otorisasi yang tepat.
Ketersediaan – Sistem ini tersedia untuk memenuhi kewajiban operasional sesuai
kontrak.
Jika perusahaan menerapkan SIA adalah dengan baik, diharapkan semua laporan dapat
disajikan tepat waktu. Jadi semua pihak internal maupun eksternal dapat mengambil
keputusan dengan baik mengenai perkembangan perusahaan.
Penggunaan SIA yang efektif akan membantu perkembangan perusahaan dalam jangka waktu
yang panjang. Untuk mendukung sebuah usaha yang memiliki sebuah SIA yang baik
tentunya butuh sistem pencatatan dan pelaporan yang baik pula.
Pendekatan teori kontijensi untuk merancang system akuntansi menyatakan bahwa suatu
strategi umum bisa digunakan untuk semua organisasi tidaklah ada. Perumusan konntijensi
telah mempertimbangkan pengaruh dari teknologi, struktur organisasi dan teori, dan
lingkungan dalam upaya untuk menjelaskan bagaimana sistem akuntansi berbeda dalam
berbagai situasi.
Waterhouse dan Tiessen mengusulkann suatu rancangan efisien dari sistem akuntansi
manajemen dan suatu mekanisme dari kontrol yang tergantung pada struktur dan kontreks
dari suatu organisasi.
Gordon dan Miller mengusulkan suatu kerangka kerja kontijensi untuk rancangan sistem
informasi yang melakukan perhitungan terhadap lingkungan, atribut organisasional, dan
jenis pembuatan keputusan manajerial.
MacIntosh mengusulkan suatu model kontekstual dari sistem informasi. Dasarnya, model
menggabungkan tipe keputusan pribadi, teknologi dan struktur organisasi untuk
menurunkan suatu jenis sistem informasi.
Model jenis keputusan Driver dan Mock digunakan untuk menentukan variabel jenis
keputusan.
Akhirnya, empat jenis informasi dibedakan dalam dua hal dimensi : jumlah dan
ambiguitas. MacIntosh menjelaskan mereka dengan cara berikut : sistem informasi
ringkas, sistem informasi teliti, sistem informasi kursori, sistem informasi difuse.
Fungsi sistem ini pada awalnya hanya sekedar sebagai transformasi data. Namun, seiring
perkembangan teknologi, fungsinya terus berkembang. Berikut ini beberapa fungsi dari
sistem informasi manajemen tersebut:
Berguna untuk memudahkan bagian manajemen melakukan perencanaan,
pengawasan, dan pengarahan kerja bagi semua departemen yang akan
dikoordinasikan.
Berguna untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengolahan data
dengan sajian data secara akurat dan realtime.
Berguna untuk meminimalisir biaya dan meningkatkan produktivitas suatu
perusahaan.
Berguna sebagai sarana untuk peningkatan SDM dengan ketersediaan unit
kerja yang sistematis dan terkoordinasi berbasis teknologi.
Dengan adanya sistem ini juga, akses data yang telah disediakan secara akurat dan real time
(tepat waktu), perusahaan dapat mengembangkan perencanaan yang lebih maksimal dan
efektif dalam menganalisis pelaksanaan kebijakan program dan mengidentifikasi keperluan
untuk mendukung sistem informasi yang telah ada.
Sistem ini memiliki peran penting dalam pelaksanaan dan perencanaan yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan. Tujuannya antara lain:
a. Menyediakan layanan informasi dalam perhitungan produk, harga pokok jasa, dan
tujuan-tujuan lain yang menjadi target manajemen.
b. Menyediakan layanan yang dapat digunakan sebagai media pengendali, perencana,
evaluasi, dan sebagai sarana perbaikan yang berkelanjutan.
c. Menyediakan informasi pendukung yang berguna untuk analisis data dan
pengambilan keputusan bagi suatu perusahaan.
d. Memudahkan pekerjaan dan pengelolaan manajemen dalam suatu perusahaan.
Dari keempat tujuan tersebut menunjukkan bahwa seorang manajer dan pengguna lainnya
dalam sebuah perusahaan sangat membutuhkan sebuah media untuk dapat mengakses
informasi akuntansi manajemen dan juga mengetahui cara yang tepat untuk bisa
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu manajer dan pengguna
lain dalam perusahaan untuk mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan suatu masalah,
dan mengevaluasi kinerja yang sudah dilakukan sebelumnya atau yang sedang berjalan.