Anda di halaman 1dari 7

RESUME MATERI PRESENTASI MINGGU KE 14

Fungsi Informasi Akuntansi dalam Perspektif Akuntansi Keperilakuan.

Kelompok 4 Kelas GA :

Vivi Elda Amelia (2018310414)

Mudrika (2018310419)

Meuthia Kansha Bisri (2018310493)

Melisa Dwirahmawati (2018310497)

SARJANA AKUNTANSI UNIVERSITAS HAYAM WURUK PERBANAS


SURABAYA
2021

A. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Pengertian Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sistem yang dirancang untuk
mengumpulkan dan menampilkan informasi akuntansi sehingga akuntan dan eksekutif
perusahaan dapat membuat keputusan yang tepat. Sistem ini dianggap sebagai komponen
penting dari kantor keuangan di seluruh dunia. Sistem ini sebagian besar berbasis perangkat
lunak dan dapat diterapkan sebagai bagian dari solusi teknologi informasi perusahaan. Sistem
informasi akuntansi (SIA) sangat diperlukan oleh sebuah perusahaan yang bergerak di bidang
apapun.Alasannya karena mengandung sebuah proses untuk melaporkan kondisi keuangan
perusahaan secara akurat dan benar untuk semua pihak yang membutuhkan.

Proses tersebut berkaitan dengan teknologi informasi untuk memajukan usaha atau
bisnis. SIA akan memudahkan perusahaan melakukan sebagian besar kegiatan perusahaan.
Dengan memberikan informasi yang tepat dan akurat, biaya produksi dapat ditekan dan
menjadi lebih efektif dan efisien. Sistem keuangan yang menyediakan informasi memiliki
beberapa fungsi dalam keberlangsungan usaha.

Berikut beberapa fungsi dari Sistem Informasi Akuntansi adalah:

 Mengumpulkan semua data kegiatan bisnis perusahaan dan menyimpan data


tersebut secara efektif dan efisien. Selain itu, SIA juga dapat mencatat semua
sumber daya yang berpengaruh terhadap usaha tersebut dan semua pihak yang terkait.
Dengan fungsi ini, tidak akan ada suatu hal dalam perusahaan yang tidak tercatat.
 Mengambil data yang diperlukan dari berbagai sumber dokumen yang
berkaitan dengan aktivitas bisnis. Data yang sudah tersimpan akan lebih mudah
diambil karena setiap detail dari data sudah terekam dengan SIA.
 Membuat dan mencatat data transaksi dengan benar ke dalam jurnal-jurnal
yang diperlukan dalam proses akuntansi sesuai dengan urutan dan tanggal
terjadinya transaksi. Pencatatan ini bertujuan untuk mempermudah pihak-pihak
yang membutuhkan dalam pengecekan semua transaksi sehingga jika terjadi suatu
kesalahan dapat dikoreksi dengan mudah dan dapat diketahui penyebabnya dengan
cepat.
 Mengubah sekumpulan data menjadi informasi keuangan yang dibutuhkan
perusahaan. Informasi ini berbentuk laporan keuangan baik secara manual maupun
secara online yang diperlukan oleh semua pihak.
 Sebagai suatu sistem pengendali keuangan, agar tidak terjadi suatu kecurangan.
Dengan sistem ini, keuangan perusahaan dapat dilacak dengan pasti karena sistem
pertanggungjawaban yang detail. Fungsi ini dapat menjaga aset perusahaan dan
mengurangi risiko untuk penggelapan aset oleh semua pihak terkait.

Meskipun informasi yang terkandung dalam sistem bervariasi antara industri dan ukuran
bisnis, SIA mencakup data yang berkaitan dengan:

 Pendapatan
 Pengeluaran
 Data pelanggan
 Data karyawan
 Informasi pajak
 Invoice

Bagian SIA adalah

 People : Mengoperasikan sistem dan melakukan berbagai fungsi.


 Procedure : Mengumpulkan, memproses dan menyimpan data yang berhubungan
dengan aktivitas organisasi.
 Data : Kegiatan atau proses bisnis.
 Software : Memproses data yang ada di organisasi.
 Infrastruktur Informasi Teknologi : komputer dan peralatan lainnya.
Keandalan Sistem

Menurut American Institute of CPA (AICPA) dan Canadian Institute of Chartered


Accountants (CICA), terdapat lima prinsip dasar yang penting bagi keandalan sistem ini,
yaitu :

 Keamanan – Akses ke sistem dan datanya dikontrol dan dibatasi hanya untuk yang
berwenang.
 Kerahasiaan – Perlindungan informasi sensitif dari pengungkapan yang tidak sah.
 Privasi – Pengumpulan, penggunaan, dan pengungkapan informasi pribadi tentang
pelanggan dilakukan dengan cara yang tepat dan privat.
 Memproses integritas – Pemrosesan data yang akurat, lengkap, dan tepat waktu
dilakukan dengan otorisasi yang tepat.
 Ketersediaan – Sistem ini tersedia untuk memenuhi kewajiban operasional sesuai
kontrak.

Jika perusahaan menerapkan SIA adalah dengan baik, diharapkan semua laporan dapat
disajikan tepat waktu. Jadi semua pihak internal maupun eksternal dapat mengambil
keputusan dengan baik mengenai perkembangan perusahaan.

Penggunaan SIA yang efektif akan membantu perkembangan perusahaan dalam jangka waktu
yang panjang. Untuk mendukung sebuah usaha yang memiliki sebuah SIA yang baik
tentunya butuh sistem pencatatan dan pelaporan yang baik pula.

B. PENDEKATAN KONTIJENSI PADA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Pendekatan teori kontijensi untuk merancang system akuntansi menyatakan bahwa suatu
strategi umum bisa digunakan untuk semua organisasi tidaklah ada. Perumusan konntijensi
telah mempertimbangkan pengaruh dari teknologi, struktur organisasi dan teori, dan
lingkungan dalam upaya untuk menjelaskan bagaimana sistem akuntansi berbeda dalam
berbagai situasi.

a. Kerangka Kerja Waterhouse dan Tiessen

Waterhouse dan Tiessen mengusulkann suatu rancangan efisien dari sistem akuntansi
manajemen dan suatu mekanisme dari kontrol yang tergantung pada struktur dan kontreks
dari suatu organisasi.

b. Kerangka Kerja Gordon dan Miller

Gordon dan Miller mengusulkan suatu kerangka kerja kontijensi untuk rancangan sistem
informasi yang melakukan perhitungan terhadap lingkungan, atribut organisasional, dan
jenis pembuatan keputusan manajerial.

c. Kerangka Kerja MacIntosh dan Daft


MacIntosh dan Daft menyelidiki hubungan antara satu karakteristik dari organisasi dan
rancangan sistem pengendalian. Dengan interdependensi yang mereka temukan suatu
perluasan di mana departemen tergantung satu sama lain dan bertukar informasi dan
sumberdaya untuk menyelesaikan suatu tugas.

d. Kerangka Kerja MacIntosh

MacIntosh mengusulkan suatu model kontekstual dari sistem informasi. Dasarnya, model
menggabungkan tipe keputusan pribadi, teknologi dan struktur organisasi untuk
menurunkan suatu jenis sistem informasi.

Variabel-variabel ini dijabarkan sebagai berikut:

 Model jenis keputusan Driver dan Mock digunakan untuk menentukan variabel jenis
keputusan.

 Kategori Perrow tentang teknologi digunakan untuk menentukan variabel teknologi.

 Akhirnya, empat jenis informasi dibedakan dalam dua hal dimensi : jumlah dan
ambiguitas. MacIntosh menjelaskan mereka dengan cara berikut : sistem informasi
ringkas, sistem informasi teliti, sistem informasi kursori, sistem informasi difuse.

e. Kerangka Kerja Ewusi-Mensah

Ewusi menyelidiki dampak dari lingkungan organisasi eksternal terhadap sistem


informasi manajemen.

C. FUNGSI INFORMASI BAGI MANAJEMEN

Fungsi sistem ini pada awalnya hanya sekedar sebagai transformasi data. Namun, seiring
perkembangan teknologi, fungsinya terus berkembang. Berikut ini beberapa fungsi dari
sistem informasi manajemen tersebut:
 Berguna untuk memudahkan bagian manajemen melakukan perencanaan,
pengawasan, dan pengarahan kerja bagi semua departemen yang akan
dikoordinasikan.
 Berguna untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam pengolahan data
dengan sajian data secara akurat dan realtime.
 Berguna untuk meminimalisir biaya dan meningkatkan produktivitas suatu
perusahaan.
 Berguna sebagai sarana untuk peningkatan SDM dengan ketersediaan unit
kerja yang sistematis dan terkoordinasi berbasis teknologi.

Tujuan Sistem Informasi Manajemen


Sistem Informasi Manajemen merupakan suatu kumpulan hardware (perangkat keras) dan
juga software (perangkat lunak) yang dirancang agar dapat mentransformasi data ke dalam
bentuk informasi digital yang berguna dalam melakukan perencanaan dan pengendalian .
Dengan adanya sistem ini, diharapkan sebuah perusahaan dapat mengantisipasi dan
memahami peluang ekonomis sistem informasi dalam menerapkan teknologi informasi baru.
Sebuah perusahaan juga akan dapat terbantu dalam menjamin kualitas dan keterampilan
sumber daya manusia dalam memanfaatkannya.

Dengan adanya sistem ini juga, akses data yang telah disediakan secara akurat dan real time
(tepat waktu), perusahaan dapat mengembangkan perencanaan yang lebih maksimal dan
efektif dalam menganalisis pelaksanaan kebijakan program dan mengidentifikasi keperluan
untuk mendukung sistem informasi yang telah ada.
Sistem ini memiliki peran penting dalam pelaksanaan dan perencanaan yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan. Tujuannya antara lain:

a. Menyediakan layanan informasi dalam perhitungan produk, harga pokok jasa, dan
tujuan-tujuan lain yang menjadi target manajemen.
b. Menyediakan layanan yang dapat digunakan sebagai media pengendali, perencana,
evaluasi, dan sebagai sarana perbaikan yang berkelanjutan.
c. Menyediakan informasi pendukung yang berguna untuk analisis data dan
pengambilan keputusan bagi suatu perusahaan.
d. Memudahkan pekerjaan dan pengelolaan manajemen dalam suatu perusahaan.

Dari keempat tujuan tersebut menunjukkan bahwa seorang manajer dan pengguna lainnya
dalam sebuah perusahaan sangat membutuhkan sebuah media untuk dapat mengakses
informasi akuntansi manajemen dan juga mengetahui cara yang tepat untuk bisa
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu manajer dan pengguna
lain dalam perusahaan untuk mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan suatu masalah,
dan mengevaluasi kinerja yang sudah dilakukan sebelumnya atau yang sedang berjalan. 

Anda mungkin juga menyukai