Anda di halaman 1dari 11

BAB III

RANCANGAN PENELITIAN

.1 Rancangan Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan

kuantitatif yang berbentuk penelitian asosiatif dengan tipe kausalitas. Penelitan yang

bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih disebut Penelitian

Asosiatif. Objek yang terdapat di dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen yang

terpengaruh oleh Profitabilitas dan Kepemilikan Manajerial. Peneltian kuantitatif adalah

penelitian yang menggunakan data dalam bentuk angka/static. Penelitian ini merupakan

penelitian murni (pure research atau basic research) yang mempunyai tujuan untuk

memenuhi kebutuhan peneliti, seperti skripsi, tesis dan disertasi (priyono,2016).

Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode non-probability

sampling dengan Teknik purposive sampling . Penelitian ini juga menggunakan metode

observasi non partisipan yang digunakan untuk pengumpulan data. Metode observasi non

partisipan, yaitu teknik pengumpulan data di mana peneliti tidak terlibat secara langsung

dan hanya sebagai pengamat independen (Sugiyono, 2014:204). Data yang dipergunakan

adalah data laporan keuangan tahunan perusahaan manufaktur yang dipublikasikan pada

situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

3.2. Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan Batasan-batasan terhadap penelitiannya agar

penelitian tidak meluas. Batasan tersebut adalah :


1. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

2. Variable dalam penelitian ini dibatasi oleh variable independent (variable bebas) yang

dapat mempengaruhi variable dependen yang mana hubungan tersebut di pengaruhi

oleh variable moderasi. Oleh sebab itu, penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas

dan kepemilikan manajerial terhadap kebijakan dividen dengan likuiditas sebagai

variable moderasi.

3. Penelitian ini mengambil data dari perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2012-2016.

3.3 Identifikasi Variabel

Identifikasi variabek yang diuji pengaruhnya dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kebijakan Dividen.

2. Variable independent yang digunakan dalam penelitian ini adalah Profitabilitas dan

Kepemilikan Manajerial.

3. Variable moderasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Likuiditas.

3.4. Definisi Operasional

Berikut ini merupakan definisi operasional variable yang akan diuji pengaruhnya serta

pengukuran dari masing-masing variable.

3.4.1. Kebijakan Dividen (Y)

Kebijakan dividen adalah suatu keputusan untuk menentukan seberapa besar

bagian laba akan dibagikan pada para pemegang saham dan yang akan ditahan
dalam perusahaan untuk selanjutnya diinvestasikan kembali. Kebijakan dividen

tergantung pada keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Dalam

penelitian ini Kebijakan Dividen diukur menggunakan Dividend Pay Out Ratio

(DPR) yaitu bagian dari laba bersih yang dibayarkan perusahaan kepada pemegang

sahamnya dalam deviden.

DPR = Total Dividends / Net Income,


Total Dividends = number of shares x dividend per share

3.4.2. Profitabilitas (X1)

Perusahaan besar memiliki profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan

perusahaan kecil, sehingga dividen yang dibagikan oleh perusahaan besar lebih

besar dibandingkan dengan perusahaan kecil. Hal ini karena pada perusahaan

besar arus kasnya sudah positif, memiliki prospek yang baik untuk jangka waktu

yang lama, lebih stabil serta lebih mampu menghasilkan laba dibandingkan

perusahaan kecil. Sedangkan perusahaan yang memiliki aset sedikit akan

cenderung membagikan dividen yang rendah karena laba dialokasikan pada laba

ditahan untuk menambah aset perusahaan.

3.4.3. Kepemilikan Manajerial (X2)

Kepemilikan manajerial merupakan salah bagian dari struktur kepemilikan.

Kepemilikan manajerial diukur dengan proporsi saham yang dimiliki perusahaan

pada akhir tahun dan dinyatakan dalam persentase. Simanjuntak (2015:29)

mengungkapkan bahwa semakin besar insider ownership, maka perbedaan

kepentingan antara pemegang saham (pemilik) dengan pengelola perusahaan


(manajemen) semakin kecil karena mereka akan bertindak dengan lebih hati-hati.

Para manajer juga ikut menanggung konsekuensi dari keputusan yang telah

diambilnya. Jika hanya sedikit jumlah pemegang saham yang ikut terlibat dalam

pengelola perusahaan berarti kepemilikan insider ownership kecil, sehingga

semakin tinggi pula munculnya masalah keagenan. Kajian ini menggunakan

kepemilikan dengan formula (Nuringsih, 2005:113) dalam (Pujiati, 2015:75):

MNJR = Jumlah saham manajerial /

jumlah saham yang beredar

3.4.4. Likuiditas (M)

Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan

jangka pendeknya yang harus segera dipenuhi. Likuiditas perusahaan akan sangat

berpengaruh terhadap besar kecilnya dividen yang dibayarkan, sehingga makin

kuat posisi Likuiditas perusahaan terhadap prospek kebutuhan dana di waktu

mendatang, makin tinggi dividen tunai yang dibayarkan. Hal ini berarti semakin

kuat posisi Likuiditas perusahaan, maka kemampuannya untuk membayar dividen

akan semakin besar pula.

Current Ratio = Aset Lancar / Utang


Lancar

3.5. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel


Populasi biasanya berkaitan dengan data-data yang menjadi pusat perhatian

peneliti, dimana data tersebut mempunyai karakteristik tertentu dalam suatu

penelitian yang dilakukan. Populasi penelitian adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2016.

Sampel adalah bagian dari populasi. Teknik pengambilan sampel yang

dilakukan adalah purposive sampling method, yaitu metode pengambilan data

dengan menggunakan karakteristik tertentu agar sesuai dengan informasi yang

diinginkan.

3.6. Data dan Pengumpulan Data

Di dalam penelitian ini data yang diambil merupakan data sekunder, dimana

data tersebut diambil dari Bursa Efek Indonesia. Data yang digunakan adalah data

kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah nilai dividend per share,

earning per share, persentase saham milik manajerial, total saham perusahaan, total

kas dan setara kas, return on asset serta total hutang lancar pada laporan keuangan

perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2016.

Metode pengumpulan data adalah Teknik pengumpulan data dengan

dokumentasi dimana data yang di dapat berasal dari situs resmi Bursa Efek

Indonesia, yaitu www.idx.co.id.

3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, dimana

analisis ini digunakan karena variable independent yang digunakan dalam

penelitian ini lebih dari satu variable independent. Analisis regresi linier berganda

merupakan analisis untuk mengetahui seberapa besar variable independent


mempengaruhi variable dependen, yang di dalam penelitian menggunakan variabel

independennya adalah kepemilikan institusional, komisaris independen, komite

audit, kualitas audit, dan ukuran perusahaan sedangkan variabel dependennya

adalah integritas laporan keuangan.

3.7.1. Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif menunjukkan suatu deskripsi atas pengujian data yang

dilakukan. Analisis deskriptif ini meliputi mean, maksimal, minimal, dan

standar deviasi. Namun, pada variabel kualitas audit yang diukur dengan

dummy, maka analisis deskriptif yang digunakan adalah analisis frekuensi agar

hasil analisis akan lebih informatif. Dapat diketahui bahwa jika nilai mean pada

setiap variabel independen lebih besar daripada nilai standar deviasi, maka

variabel tersebut bersifat homogen atau signifikan.

3.7.2. Analisis Statistik

1. Uji Asumsi Klasik

1) Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi telah

memenuhi asumsi bahwa residual data terdistribusi normal. Dalam

melakukan uji normalitas terdapat dua cara, yaitu analisis grafik dan

analisis statistik. Dalam grafik yang ditampilkan, jika data menyebar di

sekitar dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi

normal. Uji normalitas dengan menggunakan analisis statistik dapat

dilakukan dengan Kolmogorov-Smirnov Test dengan melihat pada hasil

Kolmogorov-Smirnov Test, jika tingkat signifikansinya > 0,05 maka

residual data terdistribusi normal.

2) Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan

kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Cara untuk

mengetahui adanya autokorelasi adalah dengan Uji Durbin-Watson dan

Run Test. Dalam uji Run test, jika tingkat signifikansinya > 0,05 maka

dapat disimpulkan bahwa model regresi tidak mengandung

autokorelasi.

3) Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji terjadinya

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

yang lain di dalam model regresi. Cara untuk mengetahui adanya

heteroskedastisitas adalah dengan metode grafik dan Uji Glejser.

Didalam metode grafik, jika terdapat pola yang tidak jelas serta titik-

titik yang menyebar, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas. Penelitian menggunakan uji Glejser dalam

mendeteksi heteroskedastisitas, jika tingkat signifikansi pada setiap

variabel independen > 0,05 maka model regresi tidak mengandung

heteroskedastisitas.

4) Uji Multikolinearitas.

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah terdapat korelasi

antar variabel independen karena penelitian yang baik adalah penelitian

yang bebas dari multikolinearitas. Cara untuk mengetahui adanya

multikolinearitas adalah dengan melihat nilai tolerance dan variance

inflation factor (VIF). Jika nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF < 10,
maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar

variabel independen di dalam model regresi.

3.7.3. Uji Hipotesis

Setelah dilakukannya uji asumsi klasik, maka dapat dirumuskan model regresi

linier berganda untuk menguji pengaruh variabel bebas (independen) terhadap

variabel terikat (dependen), yaitu :

Y = α+ β1 X1 + β2X2 + β3X3+ β4X1*X3 + β5X2*X3 + e................................(1)

Keterangan:

Y : Kebijakan Dividen

X1  : Profitabilitas

X2  : Kepemilikan Manajerial

X3 : Likuiditas

X1*X3 : Interaksi antara profitabilitas dan likuiditas

X2*X3 : Interaksi antara kepemilikan manajerial dan likuiditas : Parameter

konstanta.

α : Koefisien regresi berganda

β1,β2,β3,β4, β5 e : Faktor lain yang mempengaruhi variabel Y

1. Uji Statistik F
Untuk menunjukkan apakah keseluruhan model regresi fit atau tidak, maka

harus dilakukan uji statistik F. Berikut ini langkah-langkah pengujiannya :

a) Perumusan Hipotesis

 H0 :β1 = β2 = β3 = .... = βk = 0, berarti tidak terdapat pengaruh yang

signifikan seluruh variabel independen terhadap variabel dependen,

maka dapat dikatakan bahwa model regresi tidak fit.

 H1 :β1≠β2≠β3≠...≠βk≠0,berartiadapengaruhyang signifikan salah satu

variabel independen terhadap variabel dependen, maka dapat

dikatakan bahwa model regresi fit.

b) Menentukan tingkat signifikansi (α). Di dalam penelitian ini tingkat

signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 atau 5%.

c) Menentukan kriteria dari penerimaan dan penolakan H0. Kriteria

penerimaan dan penolakan H0 ditentukan berdasarkan tingkat

signifikansi (α) adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai signifikansi < 0,05 maka H0 ditolak.

b. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 maka H0 diterima

2
2. Uji Koefisien Determinasi (R )

2
Uji koefisien determinasi (R ) digunakan untuk mengukur seberapa besar

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

2
(Ghozali, 2013: 97). Rentang nilai R adalah di antara noldan satu. Cara

untuk mengetahui berapa besar variabel independen dapat menjelaskan

2
variabel dependen, dapat dilihat pada nilai R . Jika nilai R mendekati nilai

nol, maka variabel independen tidak mampu dalam memberikan informasi


2
yang diperlukan untuk memprediksi variabel dependen. Jika nilai R

mendekati mendekati nilai satu, maka variabel independen mampu dalam

memberikan informasi yang diperlukan untuk memprediksi variabel

dependen.

3) Uji Statistik t

Uji statistik t dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

independen secara parsial dalam menjelaskan variasi variabel dependen.

Berikut ini langkah-langkah pengujiannya:

a. Perumusan Hipotesis

H0 : βi=0, artinya variabel independen tidak memiliki pengaruh yang

signifikan secara parsial terhadap variabel dependen.

H0 : βi≠ 0, artinya variabel independen memiliki pengaruh yang

signifikan secara parsial terhadap variabel dependen.

b. Menentukan tingkat signifikansi (α). Di dalam penelitian ini tingkat

signifikansi yang digunakan sebesar 0,05 atau 5%.

c. Menentukan kriteria dari penerimaan dan penolakan H0

Kriteria penerimaan dan penolakan H0 ditentukan berdasarkan tingkat

signifikansi (α) adalah sebagai berikut :

a. Jika nilai signifikansi < 0,05 artinya H0 ditolak.

b. Jika nilai signifikansi ≥ 0,05 artinya H0 diterima.

Anda mungkin juga menyukai