0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
7 tayangan12 halaman
Dokumen tersebut menjelaskan definisi istilah penting dalam perpajakan seperti wajib pajak, badan, masa pajak, dan surat-surat terkait perpajakan seperti SPT, SSP, STP, SKP, serta proses keberatan dan banding.
Dokumen tersebut menjelaskan definisi istilah penting dalam perpajakan seperti wajib pajak, badan, masa pajak, dan surat-surat terkait perpajakan seperti SPT, SSP, STP, SKP, serta proses keberatan dan banding.
Dokumen tersebut menjelaskan definisi istilah penting dalam perpajakan seperti wajib pajak, badan, masa pajak, dan surat-surat terkait perpajakan seperti SPT, SSP, STP, SKP, serta proses keberatan dan banding.
Definisi Berbagai Istilah Penting dalam Perpajakan
Wajib Pajak Orang pribadi atau badan yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan ditentukan untuk melakukan kewajiban perpajakan, termasuk pemungut pajak atau pemotong pajak tertentu (orang pribadi, pemungut/pemotong tertentu, dan badan). Badan Sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau badan usaha milik daerah dengan nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi, koperasi, dana pensiun, persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial politik, atau organisasi lainnya, lembaga, dan bentuk usaha lainnya termasuk kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Definisi Berbagai Istilah Penting dalam Perpajakan Masa Pajak Jangka waktu yang lamanya sama dengan 1 (satu) bulan atau jangka waktu lain yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan paling lama 3 (tiga) bulan. Pajak Yang Terutang Pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam masa pajak, dalam tahun pajak atau bagian tahun pajak berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Penanggung Pajak Orang pribadi atau badan yang bertanggung jawab atas pembayaran pajak, termasuk wakil yang menjalankan hak dan memenuhi kewajiban wajib pajak berdasarkan ketentuan perundang-undangan perpajakan. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) adalah suatu sarana administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau identitas Wajib Pajak (WP). Setiap Wajib Pajak hanya akan diberikan satu Nomor Pokok Wajib Pajak. NPWP juga berfungsi untuk menjaga ketertiban dalam pembayaran pajak dan pengawasan administrasi perpajakan. NPWP akan dicantumkan dalam setiap dokumen perpajakan. Terhadap Wajib Pajak yang tidak mendaftarkan diri untuk mendapatkan NPWP dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Pengusaha Kena Pajak (PKP) Pengusaha Kena Pajak (PKP) adalah orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yag dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean yang melakukan penyerahan BKP dan/atau penyerahan JKP yang dikenakan Pajak berdasarkan UU PPN 1984 dan perubahannya, tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai PKP. Fungsi Nomor Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (NPPKP) : Untuk mengetahui identitas PKP yang sebenarnya Untuk pemenuhan kewajiban atas Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM). Sebagai sarana pengawasan administrasi perpajakan. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Surat Pemberitahuan (SPT) Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh Wajib Pajk (WP) digunakan untuk : Melaporkan Perhitungan dan atau pembayaran pajak. Melaporkan objek atau bukan objek pajak. Melaporkan harta dan kewajiban. Terdapat 2 (macam) Surat Pemberitahuan (SPT) yaitu : Surat Pemberitahuan (SPT) Masa, yaitu Surat Pemberitahuan untuk suatu masa pajak (dilaporkan setiap tanggal 20 setelah saat terutangnya pajak atau masa pajak berakhir). Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan, yaitu Surat Pemberitahuan untuk suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak dilaporkan paling lambat akhir bulan ketiga setelah tahun pajak berakhir untuk Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP) dan paling lambat akhir bulan keempat setelah tahun pajak berakhir untuk Wajib Pajak Badan. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Surat Setoran Pajak (SSP) & Surat Tagihan Pajak (STP) Surat Setoran Pajak (SSP) adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara melalui tempat pembayaran yang telah ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Fungsi Surat Setoran Pajak (SSP) : Sebagai sarana untuk membayar pajak. Sebagai bukti dan laporan pembayaran pajak. Surat Tagihan Pajak (STP) adalah suatu surat yang digunakan untuk melakukan penagihan pajak / sanksi administrasi. Fungsi Surat Tagihan Pajak (STP) : Sebagai suatu koreksi atas jumlah pajak yang terutang menurut SPT Wajib Pajak (WP). Sebagai sarana dalam mengenakan sanksi administrasi berupa bunga atau denda kepada Wajib Pajak (WP). Sebagai alat untuk menagih pajak. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Surat Ketetapan Pajak (SKP) Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah pajak yang terutang, jumlah kredit pajak, jumlah kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi dan jumlah yang masih harus dibayar. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT) adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah pajak yang telah ditetapkan. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN) adalah surat ketetapan pajak yang menentukan jumlah pokok pajak sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak (nihil). Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) adalah surat keputusan yang menentukan jumlah kelebihan pembayaran pajak karena jumlah pajak kredit pajak lebih besar dari pajak yang terutang atau tidak seharusnya terutang. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Pembukuan dan Pencatatan
Pembukuan adalah proses pencatatan secara teratur
untuk mengumpulkan data dan informasi keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan, dan biaya serta harga perolehan dan penyerahan barang/jasa yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan untuk periode Tahun Pajak tersebut. Pencatatan adalah sebagai pengumpulan data secara teratur tentang peredaran atau penerimaan bruto dan penghasilan bruto. Adapun tujuan dilakukannya pencatatan itu adalah sebagai dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang termasuk penghasilan yang bukan objek pajak dan atau yang dikenakan pajak yang bersifat final. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Pemeriksaan dan Penyidikan
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk
menghimpun dan mengolah data, keterangan, dan/atau bukti, yang dilaksanakan secara objektif dan profesional berdasarkan suatu standar pemeriksaan dengan tujuan : Menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan. Melaksanakan ketentuan peraturan Per-UU Perpajakan. Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang diperlukan, sehingga dapat membuat terang tentang tindak pidana di bidang perpajakan yang terjadi, dan guna menemukan tersangka serta mengetahui besarnya pajak terutang yang diduga digelapkan. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Keberatan
Keberatan diajukan hanya kepada Direktur Jenderal
Pajak atas suatu SKPKB, SKPKBT, SKPN, SKPLB dan pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga. Syarat mengajukan keberatan menurut Pasal 25 ayat (2), ayat (3), ayat (4) UUKUP adalah : a) Tertulis dalam bahasa Indonesia. b) Memuat jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong atau dipungut atau jumlah rugi menurut penghitungan Wajib Pajak. c) Memuat alasan-alasan yang jelas. d) Dalam jngka waktu tiga bulan sejak tanggal dikirim SKP atau tanggal pemotongan/pemungutan kecuali diluar kekuasaan wajib pajak (force mayeur). e) Satu surat keberatan untuk satu jenis pajak dan satu Tahun Pajak. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Keberatan
Penyelesaian Surat Keberatan paling lama adalah 12
bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima dan Direktur Jenderal Pajak harus memberikan keputusan berupa : 1) Menerima seluruhnya; 2) Menerima sebagian; 3) Menolak dan/atau; 4) Menambah jumlah pajak terutang. Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 50% (lima puluh persen) dari jumlah pajak berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan. Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (KUP) Permohonan Banding Atas keputusan keberatan, Banding hanya dapat diajukan kepada Badan Peradilan Pajak (BPP) dengan syarat : 1) Ditulis dalam Bahasa Indonesia. 2) Alasan yang jelas. 3) Dalam jangka waktu tiga bulan sejak Surat Keputusan Keberatan diterima. 4) Dilampiri salinan Surat Keputusan Keberatan. Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan pengadilan khusus di lingkungan peradilan tata usaha negara. Keberatan/Banding/PK diterima sebagian atau seluruhnya sepanjang utang pajak dalam SKPKB dan/atau SKPKBT telah dibayar yang menyebabkan kelebihan pembayaran pajak sehingga akan dikembalikan berserta dengan imbalan bunga.