(KELOMPOK 5)
Hari / Tanggal
Tempat
Materi Diskusi
A. Tujuan Diskusi
1. Untuk mengetahui jenis jenis surat pajak
2. Untuk mengetahui pengertian dan dasar pengajuan serta penyelesaian keberatan
dan banding
B. Resume Materi
Surat Setoran Pajak adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak yang telah
dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas negara
melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Menteri Keuangan. Pengertian lain juga
menyebutkan bahwa SSP adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak untuk melakukan
pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke kas negara melalui Kantor Penerima
Pembayaran.
Jenis Surat Setoran pajak
Surat Setoran Pajak sebagai sarana administrasi untuk melakukan pembayaran, yaitu:
Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau Buatan dalam
Negeri.
Masing-masing pengertian jenis Surat Setoran Pajak tersebut adalah sebagai berikut:
SSP Standar adalah surat yang digunakan oleh Wajib Pajak atau berfungsi untuk
melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang terutang ke Kantor Penerima
Pembayaran, dan digunakan sebagai bukti pembayaran dengan bentuk, ukuran, dan isi yang
telah ditetapkan.
SSP Khusus adalah bukti pembayaran atau penyetoran pajak terutang ke Kantor
Penerima Pembayaran yang dicetak oleh Kantor Penerima Pembayaran dengan menggunakan
mesin transaksi dan/atau alat lainnya yang isinya sesuai dengan yang telah ditetapkan, dan
mempunyai fungsi yang sarna dengan SSP Standar dalam administrasi perpajakan.
Surat Setoran Pabean, Cukai, dan Pajak dalam Rangka Impor (SSPCP) adalah SSP
yang digunakan oleh Importir atau Wajib Bayar dalam rangka impor.
Surat Setoran Cukai atas Barang Kena Cukai dan PPN Hasil Tembakau Buatan
dalam Negeri (SSCP) adalah SSP yang digunakan oleh Pengusaha untuk cukai atas Barang
Kena Cukai dan PPN hasil tembakau buatan dalam negeri.
Keberatan
Keberatan merupakan suatu cara yang dilakukan oleh Wajib Pajak kepada Direktorat
Jenderal Pajak apabila merasa kurang/tidak puas atas suatu ketetapan pajak yang dikenakan
kepadanya atau atas pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga
Hal-hal yang Dapat Diajukan Keberatan
Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN,
Pemotongan atau Pemungutan oleh pihak ketiga.
Ketentuan Pengajuan Keberatan
Keberatan diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) di tempat WP
terdaftar, dengan syarat:
a. Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia.
b. Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang atau jumlah pajak yang dipotong
atau dipungut.
c. Satu keberatan harus diajukan untuk satu jenis pajak dan satu tahun/masa pajak.
d. Wajib Pajak wajib melunasi pajak yang harus dibayar paling sedikit sejumlah yang
disetujui Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan.
Penyelesaian Keberatan
Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak
tanggal surat keberatan diterima, harus memberikan keputusan atas keberatan yang diajukan.
Apabila dalam jangka waktu 12 (dua belas ) telah lewat dan Direktorat Jenderal Pajak tidak
memberi suatu keputusan, maka keberatan yang diajukan tersebut dianggap diterima
Keputusan keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak atau
menambah besarnya jumlah pajak terhutang.
Banding
Banding adalah Wajib Pajak (WP) yang masih tidak sependapat dengan Keputusan
Direktur Jenderal Pajak atas keberatannya, dapat mengajukan banding kepada Pengadilan
Pajak (PP).
D. Lampiran
DAFTAR HADIR DISKUSI KELOMPOK
Hari / Tanggal
Tempat
No.
NIM
Nama Mahasiswa
1.
7142220023
Melani Tanjung
2.
7143220023
M. Dimas Farhan
Tanda Tangan
1.
2.
3.
7143220035
Vicky Pravitasari
3.