Anda di halaman 1dari 6

Merupakan lembaga keuangan yang

dapat secara langsung menghimpun


dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut
kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman dengan dasar Hukum bank
indonesia dan pemerintah.
bank kovensional melaksanakan
sistem bunga.

Pendapatan yang diterima deposan


tidak terkait dengan pendapatan yang
diperoleh bank dari kredit.

Tidak diwajibkan mengelola zakat

Tidak memiliki dewan pengurus syariah

Tidak terdapat pembagian resiko (Anti


Risk). Pembayaran Bunga sesuai yang
dijanjikan.
Beroperasi pada pendekatan sektor

Merupakan lembaga keuangan yang


dapat secara langsung menghimpun
dana dari masyarakat dan
menyalurkan kembali dana tersebut
kepada masyarakat dalam bentuk
pinjaman dengan dasar Hukum islam.
Bank syariah tidak melaksanakan
sistem bunga dalam seluruh
aktivitasnya. sistem yang
dikembangkan adalah jual beli serta
kemitraan yang dilaksanakan dalam
bentuk bagi hasil. Dengan demikian
sebenarnya semua jenis transaksi
perniagaan melalu bank syariah
diperbolehkan asalkan tidak
mengandung unsur bunga (riba).
Pendapatan yang diterima deposan
terkait langsung dengan pendapatan
yang diperoleh bank dari pembiayaan.
Bank syariah diwajibkan menjadi
pengelola zakat yaitu dalam arti wajib
membayar zakat, menghimpun,
mengadministrasikannya dan
mendistribusikannya. Hal ini
merupakan fungsi dan peran yang
melekat pada bank syariah untuk
memobilisasi dana-dana sosial (zakat.
Infak, sedekah)
Di dalam struktur organisasi suatu
bank syariah diharuskan adanya
Dewan Pengawas Syariah (DPS). DPS
bertugas mengawasi segala aktifitas
bank agar selalu sesuai dengan prinsipprinsip syariah. DPS ini dibawahi oleh
Dewan Syariah Nasional (DSN).
Mengenal adanya risk sharing. Bila
usaha merugi maka akan ditanggung
bersama oleh kedua pihak.
Beroperasi dengan pendekatan sektor
riil.

keuangan, tidak terlibat ke sektor riil.

Multi Produk.

Produk tunggal.

Uang bukanlah komoditi tetapi


hanyalah alat pembayaran.

Uang adalah komoditi selain alat


pembayaran.

Merupakan Lembaga yang aktivitasnya


hanya menghimpun dana dari
masyrakat berbentuk premi asuransi
dan memberikan tanggungan atau
penggantian ketika nasabah
mengalami sesuatu kerugian dengan
kesepakatan.
Jadi terdiri dari pihak penanggung dan

Merupakan lembaga pertanggungan


dengan prinsip tolong-menolong
(hukum islam) yang menjadikan
seluruh anggota atau peserta asuransi
sebagai sebuah keluarga besar dimana
satu dengan lainnya saling menjamin
dan menanggung resiko. Tidak seperti
asuransi konvensional yang

pihak tertanggung.
Dana yang terkumpul dari nasabah
(premi) menjadi milik perusahaan.
Sehingga, perusahaan bebas
menentukan alokasi investasinya.
asuransi konvensional memakai bunga
(riba) sebagai landasan perhitungan
investasinya.
asuransi konvensional menerapkan
kebijakan dana hangus bagi mereka
yang tidak mampu melanjutkan
pembayaran premi.
pembayaran klaim diambilkan dari
rekening dana perusahaan.
seluruh keuntungan menjadi hak milik
perusahaan.
Tidak ditemukan Dewan Pengawas
Syariah. namun setara dengan dewan
komisaris dalam sebuah struktur
oraganisasi perusahaan.

menggunakan prinsip tukar menukar


(premi), Tetapi Prinsip saling
menanggung.
Kepemilikan dana pada asuransi
syariah merupakan hak peserta.
Perusahaan hanya sebagai pemegang
amanah untuk mengelolanya.
Investasi dana pada asuransi syariah
berdasarkan bagi hasil (mudharabah).
Asuransi syariah tidak mengenal dana
hangus dalam mekanismenya. Jika
pada masa kontrak peserta tidak dapat
melanjutkan pembayaran premi dan
ingin mengundurkan diri sebelum masa
reversing period, maka dana yang
dimasukkan dapat diambil kembali.
Kecuali sebagian dana kecil yang telah
diniatkan untuk tabarru
(sumbangan/derma).
Pembayaran klaim pada asuransi
syariah diambil dari dana tabarru (dana
kebajikan) seluruh peserta yang sejak
awal telah diikhlaskan bahwa ada
penyisihan dana yang akan dipakai
sebagai dana tolong menolong di
antara peserta bila terjadi musibah.
Pada asuransi syariah, pembagian
keuntungan dibagi berdasarkan prinsip
bagi hasil (mudharabah) antara
perusahaan dengan peserta asuransi,
sesuai dengan proporsi yang telah
ditentukan.
Asuransi syariah mempunyai Dewan
Pengawas Syariah (DPS) yang betugas
mengawasi pengelolaan dana investasi
dan produk yang dipasarkan.

setiap kegiatan pembiayaan


perusahaan dalam bentuk penyedian
barang - barang modal untuk
digunakan oleh suatu perusahaan,
dalam jangka waktu tertentu,
berdasarkan pembayaran secara
berkala disertai dengan hak pilih
(options), yaitu hak dari perusahaan
penggunan barang modal untuk
mengembalikan atau membeli barang
modal yang disewa pada akhir jangka
waktu perjanjian leasing. Dan juga
dapat dikatakan leasing adalah Suatu
perjanjian penyediaan barang-barang
modal yang digunakan untuk suatu
jangka waktu tertentu Disertai hak
opsi.

Bergerak dalam bidang Penyaluran


dana kepada masyarakat. Pada
dasarnya transaksi pembiayaan yang
dilakukan oleh pegadaiam sama
dengan prinsip peinjaman melalui
lembaga perbankan, namun yang
membedakannya adalah dasar hukum
yang digunakan yaitu hukum gadai.
gadai adalah suatu hak yang diperoleh
pihak yang mempunyai piutang atas
suatu barang bergerak.

Objek leasing adalah benda benda


yang bergerak & Tidak bergerak.

Dengan jaminan barang sehari- hari


seperti emas dan barang elektronik
lainya

Prosedur pemberian dana mudah dan


cepat dan tidak berbelit-belit Untuk
masyarakat yang meminjam dana kecil
karena pegadaian merambah ke
kalangan masyarakat atas

Untuk kegiatan Produksi Perusahaan.


Terdiri dari 3 pihak utama yaitu
lessor,lesse dan suplier.
Transaksi leasing sering dilakukan
tanpa perlu uang muka dan
pembiayaannya diberikan sampai
100%.
Di akhir kontrak lesse dapat memilih
untuk menggunakan hak opi untuk
membeli kembali seharga nilai ke
debitor (sisa), memperpanjang kontrak,
atau mengembalikan ke lessor.

Bila tidak bisa dibayar, barang yang


digadaikan akan disita untuk dilelang.
Penggunaan dana pinjaman tidak
terikat atau pinjaman dapat digunakan
untuk segala keperluan.
Terdiri dari pihak lembaga pegadaian,
orang yang ingin melakukan gadai, dan
objek gadai.

pembiayaan konsumen ( consumers


finance ) adalah suatu lembaga yang
dalam melakukan pembiayaan
pengadaan barang untuk kebutuhan
konsumen dilakukan dengan sistem
pembayaran secara angsuran atau
berkala dan tidak disertai dengan hak
opsi.
Merupakan lembaga yang
menyediakan kegiatan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana atau
barang tanpa menarik secara lansung
dari masyarakat.
Objek dari pembiayaan konsumen
adalah barang barang bergerak
kebutuhan dari konsumen yang akan
dipakai untuk keperluan hidup
(kendaraan,kebutuhan rumah
tangga,komputer,dll)
Tidak untuk tujuan Produksi.

Terdiri dari pihak kreditur,supplier,dan


konsumen.
Jangka waktu pengembalian
fleksibel,tidak terikat dengan
ketentuan seperti financil lease.
Diatur melalui Keppres dan kementrian
keuangan.

Anda mungkin juga menyukai