Anda di halaman 1dari 4

Nama :Mona Enjelita Wijaya

Kelas :Mbs/E/4

Npm :1951040352

Uas bank lembaga syariah

1.

• Konsep : Pembiayaan leasing syariah dengan akad IMBT (Ijarah Muntahiya


Bit Tamlik) adalah pembiayaan dengan prinsip sewa beli antara pemilik objek
IMBT (Bank/Lessor) dan penyewa (Nasabah/Lesse) dengan diakhiri
perpindahan kepemilikan objek IMBT dari Bank ke Nasabah melalui akad jual
beli atau hibah.

Mekanisme

• terjadi pemindahan masalah

proses transaksi ijarah, terjadi perpindahan manfaat barang dan jasa dari Dalam satu
pihak ke pihak lain. Sebagai contoh, bank syariah membeli sebuah motor yang
kemudian disewakan ke nasabah. Nasabah tersebut mengangsur seluruh biaya hingga
lunas.

• Bank dapat menjual barang yang di sewakan

Setelah angsuran selesai, sama halnya dengan bank syariah menjual barang dalam
ijarah kepada nasabah. Barang yang disewakan statusnya menjadi resmi milik
nasabah terkait. Karena itu, boleh dibilang perpindahan ini merupakan jual beli.
Secara singkatnya, bank syariah membelikan terlebih dahulu suatu barang, lalu
barang tersebut di angsur hingga lunas. Setelah lunas, resmi menjadi milik nasabah.
Tentunya, sistem ini banyak diminati oleh para nasabah yang beragama Islam dan
ingin mengikuti aturan ekonomi syariah.

• Adanya kesepakatan harga sewa

Yang ditekankan dalam prinsip pembiayaan dengan sewa bank syariah adalah
kesepakatan harga. Masing-masing pihak harus menyepakati harga sewa yang akan
ditetapkan. Dengan demikian, tidak ada pihak yang merasa dirugikan, baik itu bank
syariah maupun nasabah-nya.

• Pembayaran secara ansuran

Nasabah bisa menggunakan barang yang telah dibeli oleh bank syariah terlebih
dahulu, meskipun pembayaran atas barang tersebut belum lunas. Nasabah bisa
mengangsurnya setiap bulan dengan besaran angsuran yang telah disepakati
bersama.
• Tidak ada bunga

Bank syariah maupun lembaga keuangan lain yang berbasis syariah tidak menerapkan
bunga sedikitpun dalam transaksi dan pembiayaan.Sebab, bunga dinilai tidak sesuai
dengan yang ada pada prinsip syariah. Bunga dianggap sebagai riba, sehingga
bertentangan dengan ajaran syariah. Dalam hal sewa guna usaha leasing lembaga
keuangan syariah pun tidak menerapkan bunga. Harga sewa telah disetujui oleh
masing-masing pihak serta ditentukan sebelum angsuran pertama dimulai. Memang
pembayarannya dilakukan secara angsuran, tetapi tidak ada bunga atas pembayaran
tersebut

2. Manfaat :

• Membantu meningkatkan taraf hidup dan memperbaiki ekonomi


para anggotanya serta masyarakat.

• Membantu pemerintah mewujudkan kehidupan masyarakat yang adil dan


makmur.

• Meningkatkan tatanan perekonomian di Indonesia.


Asas koperasi adalah berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945 atas asas
kekeluargaan. Selain itu, azas koperasi adalah gotong royong. Dengan kata lain, landasan
idiil koperasi adalah UUD 1945 dan Pancasila.
sendi dasar Koperasi yang mengungkapkan bahwa Koperasi itu bersifat sebagai alat
perjuangan ekonomi untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat adalah dengan berpegang
teguh pada asas kekeluargaan dan kegotongroyongan sesuai dengan kepribadian Indonesia.

3. Selain pekerja yang pensiun, keluarga pekerja tersebut juga butuh jaminan hidup
sehingga Jaminan Pensiun ini dibuat dalam bentuk program yang memberikan jaminan
pendapatan bulanan seumur hidup untuk pekerja yang pensiun atau berhenti kerja karena
cacat, dan untuk ahli warisnya. Besarnya manfaat pensiun untuk setiap tahun iuran dapat
berupa persentase dari rata-rata gaji atau nominal tertentu. Peserta jaminan pensiun adalah
pekerja yang telah membayar iuran.

Prosedur : Selain ketiga pengelola dana pensiun tersebut, beberapa instansi atau
perusahaan juga memberikan manfaat pensiun lain yang dikelola sendiri maupun lewat
lembaga dana pensiun lainnya atau yang biasa disebut Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK).
DPPK sendiri biasanya tak diwajibkan dan bersifat sukarela. Hal yang sama juga berlaku
untuk kepesertaan di DPLK. Proses pendaftaran DPLK termasuk mudah, yaitu tinggal datang
ke bank atau perusahaan asuransi jiwa yang diinginkan, lalu melakukan pendaftaran. OJK
menyebutkan, terdapat 2 manfaat dana pensiun antara lain sebagai penyambung hidup di
masa tua atau sebagai bekal pensiun, dan kedua dana pensiun adalah sebagai pengeluaran
untuk modal usaha di masa pensiun.
4. Topik : Pegadaian adalah Lembaga Keuangan selain Bank yang memberikan kredit
kepada masyarakat atas dasar hukum gadai dengan jaminan benda bergerak dengan
prosedur pelayanan yang mudah, aman, cepat, serta tanpa syarat apapun mengenai
penggunaan dananya. Hukum gadai pada usaha ini adalah kewajiban nasabah/calon
peminjam untuk menyerahkan harta sebagai agunan kepada kantor pegadaian disertai
dengan pemberian hak kepada pegadaian untuk melakukan penjualan (lelang) dalam kondisi
yang sudah disepakati. Pada dasarnya barang jaminan sangat dibutuhkan dalam perum
pengadaian, untuk melindungi uang yang disalurkan lewat kredit maka barang jaminan yang
menjadi antisipasi terjadinya resiko. Kondisi ini semakin meningkatkan peran Pegadaian
sebagai lembaga keuangan alternatif untuk menunjang pembangunan ekonomi kerakyatan.

5. Pendanaaan program pensiun, baik dalam rangka memenuhi ketentuan maupun untuk
tujuan pengelolaan dana akan menyebabkan terjadinya akumulasi kekayaan yang nantinya
digunakan untuk membayar manfaat pensiun dan biaya administrasi. Dana pensiun
biasanya mengembangkan kebijakan investasi secara tertulis dalam pengelolaan
kekayaannya. Akan tetapi, tidak semua program pensiun memiliki kebijakan investasi
formal. Kalaupun ada, biasanya relatif sederhana dan banyak didelegasikan kepada
perusahaan investasi/asuransi. Pada prinsipnya, dana pensiun dapat melakukan investasi
dalam berbagai bentuk.

penerima pensiun-pegawai meninggal dunia, sedangkan ia tidak mempunyai isteri/suami


lagi yang berhak untuk menerima pensiun-janda/duda atau bagian pensiun-janda
termaksud pasal 17 Undang-undang ini maka:
a.pensiun-janda diberikan kepada anak/anak-anaknya, apabila hanya terdapat satu
golongan anak yang seayah-seibu.
b.satu bagian pensiun-janda diberikan kepada masing-masing golongan anak yang seayah-
seibu.
c.pensiun-duda diberikan kepada anak (anak-anaknya).
(2)Apabila pegawai negeri pria atau penerima pensiun-pegawai pria meninggal dunia,
sedangkan ia mempunyai isteri (isteri-isteri) yang berhak menerima pensiun-janda/bagian
pensiun-janda di samping anak (anak-anak) dari isteri (isteri-isteri) yang telah meninggal
dunia atau telah cerai, maka bagian pensiun-janda diberikan kepada masing-masing isteri
dan golongan anak (anak-anak) seayah-seibu termaksud.

(3)Kepada anak (anak-anak) yang ibu dan ayahnya berkedudukan sebagai pegawai negeri
dan kedua-duanya meninggal dunia, diberikan satu pensiun-janda, bagian pensiun-janda
atau pensiun-duda atas dasar yang lebih menguntungkan.
(4)Anak (anak-anak) yang berhak menerima pensiun-janda atau bagian pensiun-janda
menurut ketentuan-ketentuan ayat (1) atau ayat (2) pasal ini, ialah anak (anak-anak) yang
pada waktu pegawai atau penerima pensiun-pegawai meninggal dunia:

a.belum mencapai usia 25 tahun, atau


b.tidak mempunyai penghasilan sendiri, atau
c.belum nikah atau belum pernah nikah.

Anda mungkin juga menyukai