Anda di halaman 1dari 5

1.

Lembaga keuangan bank yaitu lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan kredit
dan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang. Lembaga keuangan ini
menghimpun dan secara langsung dari masyarakat dalam bentuk simpanan (deposits)
misalnya giro, tabungan atau deposito berjangka yang diterima dari penabung atau unit
surplus. Unit surplus memiliki kelebihan pendapatan, setelah dikurangi kebutuhan untuk
konsumsi. Lembaga keuangan yang menawarkan jasa-jasa seperti ini adalah bank-bank.
Berdasarkan fungsinya bank dapat dibedakan menjadi bank sentral, bank umum, dan bank
perkreditan rakyat.
Lembaga keuangan non Bank non depositori adalah semua badan yang melakukan
kegiatan di bidang keuangan, yang secara langsung atau tidak langsung menghimpun
dana terutama dengan jalan mengeluarkan kertas berharga dan menyalurkan dalam
masyarakat terutama guna membiayai investasi perusahaan. Lembaga keuangan
berkembang sejak tahun 1972, dengan tujuan untuk mendorong perkembangan
pasar modal serta membantu permodalan perusahaan-perusahaan ekonomi lemah.

Lembaga keuangan non depositori atau sering juga disebut lembaga keuangan Non
bank. Lembaga keuangan non bank terbagi menjadi tiga jenis, yaitu lembaga
keuangan kontraktual, lembaga keuangan investasi, dan lembaga keuangan
pembiayaan.

NB : “dari simpanan masyarakat yang berupa giro, disamping dapat dipergunakan sebagai
alat pembayaran dalam suatu transaksi dengan menggunakan cek atau bilyet giro, bagi bank
umum giro juga dapat dipergunakan untuk menciptakan uang giral.

2. Bank Syariah adalah merupakan bank yang beroperasi sesuai dengan prinsip syariah, yaitu
aturan perjanjian berdasarkan hukum Islam antara bank dan pihak ketiga dalam
penyimpanan dana atau pembiayaan kegiatan usaha.
Jika kita menarik garis besarnya bahwa, bank syariah berarti bank yang tata cara
operasionalnya didasari dengan tatacara Islam yang mengacu kepada ketentuan al-quran dan
al-hadist.
I. Visi Misi Bank Syariah
Visi Bank Syariah
Jika kita melihat visi bank syariah, visi bank syariah ialah terwujudnya sistem perbankan
syariah yang sehat, kuat dan istiqamah terhadap prinsip syariah dalam kerangka keadilan,
kemaslahatan dan keseimbangan, guna mencapai masyarakat yang sejahtera secara material
dan spiritual.
Misi Bank Syariah
Sedangkan misi bank syariah ialah mewujudkan iklim yang kondusif untuk pengembangan
perbankan syariah yang kompetitif, efisien dan memenuhi prinsip syariah dan prinsip kehati-
hatian, yang mampu mendukung sektor riil melalui kegiatan berbasis bagi hasil dan transaksi
riil, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Kegiatan Oprasional Bank Syariah
Kegiatan bank syariah baik dalam penghimpunan dana dan penanaman dana maupun
pemberian jasa-jasa berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Kantor Bank Syariah, Bank Indonesia
adalah sebagai berikut :
Penghimpunan Dana
Prinsip operasional syariah yang telah ditetapkan secara luas dalam penghimpunan dana
masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah.

a. Prinsip wadi’ah (prinsip titipan atau simpanan)


Dalam kegiatan penghimpunan dana masyarakat di bank syariah, prinsip wadi’ah dapat
diterapkan pada rekening giro dan tabungan (giro wadi’ah dan tabungan wadi’ah).
b. Prinsip Mudharabah (prinsip bagi hasil)
1) Mudharabah Muthlaqah
Dalam kegiatan penghimpunan dana pada bank syariah, prinsip mudharabah muthlaqah
dapat diterapkan untuk pembukaan rekening tabungan dan deposito (tabungan mudharabah
dan deposito mudharabah).
2) Mudharabah Muqayyadah
Jenis ini merupakan simpanan khusus (restricted investment) dimana pemilik dana
menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus diikuti oleh bank syariah.
Penyaluran Dana
Dalam menyalurkan dana kepada nasabah, secara garis besar terdapat empat kelompok
prinsip operasional bank syariah, yaitu prinsip jual beli (bai’), sewa beli (ijarah wa iqtina/ijarah
muntahiyyah bit tamlik), bagi hasil (syirkah) dan pembiayaan lainnya. Dalam prakteknya,
untuk memperoleh pendapatan yang berasal dari aktivitas non pembiayaan, bank syariah
dapat menyediakan jasa-jasa perbankan syariah (fee-based services). Selanjutnya, dalam
melakukan fungsi sosial, bank syariah juga melakukan kegiatan pengelolaan dana kebajikan
yang diperoleh dari zakat, infaq, shadaqah, hibah, atau dana sosial lainnya. Hal tersebut
dinamakan qardhul hasan (pinjaman kebajikan). Qardhul hasan adalah pinjam meminjam
dana tanpa imbalan dengan kewajiban pihak peminjam mengembalikan pokok pinjaman
secara sekaligus atau cicilan dalam jangka waktu tertentu. Atas jasa pinjaman qardh ini, bank
syariah dapat membebankan kepada nasabah biaya administrasi.
Bank syariah sebagai lokomotif penggerak perekonomian yang bertumpu pada pertumbuhan
sektor riil, sekaligus memberi porsi yang lebih pada segmen mikro.

3. Kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal
dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dan sesuai dengan
peraturan perbankan yang berlaku.

Ciri-Ciri Bank yang tidak sehat :


 Kekurangan Modal
 Kualitas activa produktif menurun
 Selalu mengalami kerugian dalam kegiatan operasinya
Saran :

Masalah Kesehatan Apabila bank sudah dinyatakan tidak sehat oleh Bank Indonesia
setelah melalui beberapa perbaikan sebelumnya, maka sebaiknya bank tersebut
melakukan penggabungan / merger. Pilihan penggabungan tentunya dengan bank yang
sehat. Jika bank yang digabungkan sama-sama dalam kondisi tidak sehat maka sebaiknya
pilihan penggabungan adalah konsolidasi atau dapat pula diakusisi oleh bank lain yang
sehat.

4. Beberapa keungulan bagi lessee untuk leasing daripada membeli dari segi ekonomi
(Skousen et. al. (2003) 1. Tidak ada uang muka; Secara normal semua pembiayaan atas
lease adalah 100% nilai suatu barang yang akan dibeli dibiayai melalui lease. Tentu saja
banyak kontrak leasing membutuhkan uang muka – sebagai contoh, perhatikan iklan yang
Anda lihat untuk kontrak leasing sebuah mobil.
 Menghindari risiko kepemilikan; Jika kita memiliki suatu barang, sangat banyak
kemungkinan dan risiko yang menyertai kepemilikian dari barang tersebut. Misalnya
kerugian karena bencana, keausan, perubahan kondisi ekonomi, dan kerusakan fisik.
Dengan leasing dimana barang kepemilikan barang tersebut bukan milik kita, sehingga
kemungkinan resiko ini ada pada pihak leasing.
 Fleksibilitas; Kondisi saat ini perubahan terhadap teknologi sangat tinggi, jika kita memiliki
suatu asset makan akan sangat susah untuk menjual dan membeli kembali suatu asset
yang sesuai dengan teknologi saat ini. Jika aset dileasekan, perusahaan dapat mengganti
aset tersebut dengan mudah sebagai respon terhadap perubahan. Contoh jika kita lease
barang computer atau otomotif, dengan cepat dan fleksible kita dapat menganti dengan
computer / otomotif dengan teknologi terbaru. Fleksibilitas adalah alasan utama
berkembangnya leasing otomotif.
 Opsi pembelian dengan harga murah Dalam suatu perjanjian leasing kadang termasuk
syarat yang diberikan kepada lessee, hak untuk membeli aset diwaktu yang akan datang.
Jika opsi pembelian dengan harga tertentu yang telah dipertimbangkan diharapkan lebih
kecil daripada harga pasar saat opsi untuk membeli maka lesse dapat membeli asset
tersetbut dengan harga yang lebih murah dari pada harga pasar. Prinsip dari suatu usaha
terjadi adalah karena pengusaha yang satu dan pengusaha yang lainnya saling mendapat
keuntungan. Begitu juga dengan leasing, jika diatas kita membahas keuntungan yang
diperoleh oleh lessee berarti terdapat juga keuntungan bagi Lessor dengan meleasingkan
asetnya.
4. Pembiayaan konsumen adalah kegiatan pembiayaan untuk pengadaan barang
berdasarkan kebutuhan konsumen dengan pembayaran secara angsuran. Pembiayaan
konsumen termasuk ke dalam jasa keuangan dan dapat dilakukan baik oleh bank ataupun
lembaga keuangan non-bank dalam bentuk perusahaan pembiayaan sedangkan Kegiatan
Modal ventura dilakukan dalam bentuk penyertaan modal kedalam suatu PPU sesuai
dengan keputusan menteri keuangan No. 1251/KMK.013/1988 untuk :
 Pengembangan suatu penemuan baru.
 Pengembangan perusahaan pada tahap awal usahanya mengalami kesulitan dana.
 Membantu perusahaan yang berada dalam tahap kemunduran usaha.
 Membantu perusahaan yang berada dalam tahap pengembangan.
 Pengembangan proyek penelitian dan rekayasa.
 Pengembangan berbagai teknologi baru dan alih teknologi baik dari dalam
maupun
 luar negeri.
 Membantu pengalihan pemilikan perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai