Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 2

BANK DAN LEMBAGA NON BANK


jbuigmyjrd.

Pertanyaan:

1. Peran utama perusahaan pembiayaan adalah memberikan pinjaman pembiayaan baik


pada sector perorangan maupun non perorangan. Perusahaan pembiayaan di Indonesia
meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan multi guna dan pembiayaan modal kerja.
Jelaskan bagaimana menerapkan ketentuan operasional pembiayaan investasi!
2. Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik
secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha
tanpa hak opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee)
selama jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran. Jelaskan
kelebihan dan kelemahan dari leasing!
3. Modal Ventura adalahusaha pembiayaan melalui penyertaan modal dan/atau
pembiayaan untuk jangka waktu tertentu dalam rangka pengembangan usaha
pasangan atau debitur, baik secara konvensional maupun berprinsip syariah. Jelaskan
bagaimana menerapkan kegiatan usaha perusahaan modal ventura yang konvensional
dan yang berbasis syariah dan jelaskan mekanismenya!
4. Anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka
pendek suatu perusahaan dari transaksi perdagangan di dalam atau di luar
negeri.Jelaskan bagaimana menerapkan mekanisme transaksi dalam anjak piutang dan
apa manfaat yang dirasakan oleh klien dengan menggunakan jasa anjak piutang!
5. Bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dan kekurangan
dana.Jelaskan Pokok-pokok penilaian kesehatan bank!

Jawaban:

1. Untuk menerapkan ketentuan operasional pembiayaan investasi, ada beberapa


langkah yang perlu diikuti. Berikut adalah penjelasan singkat mengenai langkah-
langkah tersebut:
-Identifikasi kebutuhan investasi: Langkah pertama adalah mengidentifikasi kebutuhan
investasi yang akan didanai. Ini melibatkan menentukan jenis investasi yang diinginkan,
seperti pembelian aset tetap, pengembangan proyek, atau ekspansi bisnis.
-Penilaian risiko: Setelah mengidentifikasi kebutuhan investasi, langkah selanjutnya adalah
melakukan penilaian risiko. Ini melibatkan analisis terhadap faktor-faktor risiko yang terkait
dengan investasi, seperti risiko pasar, risiko keuangan, dan risiko operasional. Penilaian
risiko ini penting untuk menentukan tingkat keamanan dan potensi pengembalian investasi.
-Pemilihan sumber pembiayaan: Setelah menilai risiko, langkah berikutnya adalah memilih
sumber pembiayaan yang sesuai. Ada beberapa opsi pembiayaan yang dapat
dipertimbangkan, seperti pinjaman bank, modal ventura, atau pembiayaan internal. Pemilihan
sumber pembiayaan harus didasarkan pada kebutuhan investasi, tingkat risiko, dan
kemampuan perusahaan untuk membayar kembali pinjaman.
-Penyusunan proposal pembiayaan: Setelah memilih sumber pembiayaan, langkah
selanjutnya adalah menyusun proposal pembiayaan. Proposal ini harus mencakup informasi
tentang investasi yang akan didanai, tujuan investasi, rencana penggunaan dana, proyeksi
keuangan, dan jaminan yang ditawarkan. Proposal pembiayaan ini akan digunakan untuk
meyakinkan pemberi pinjaman atau investor potensial.
-Persetujuan dan pencairan pembiayaan: Setelah proposal pembiayaan disusun, langkah
terakhir adalah mendapatkan persetujuan dan pencairan pembiayaan. Ini melibatkan proses
negosiasi dengan pemberi pinjaman atau investor potensial untuk menyetujui syarat-syarat
pembiayaan. Setelah persetujuan diperoleh, dana pembiayaan akan dicairkan dan dapat
digunakan untuk investasi yang direncanakan.
Penting untuk diingat bahwa setiap perusahaan atau organisasi mungkin memiliki prosedur
dan persyaratan yang berbeda dalam menerapkan ketentuan operasional pembiayaan
investasi. Oleh karena itu, penting untuk melakukan penelitian dan berkonsultasi dengan ahli
keuangan atau profesional terkait sebelum menerapkan ketentuan operasional pembiayaan
investasi.

2. Berikut Kelebihan dan kekurangan dari Leasing:


Kelebihan leasing
Leasing merupakan alternatif sumber pembiayaan yang memiliki beberapa kelebihan atau
keunggulan dibandingkan dengan sumber-sumber pembiayaan lainnya, antara lain yaitu
sebagai
berikut:
1.Pembiayaan penuh. Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan
pembiayaannya dapat diberikan sampai 100% (full pay out). Hal ini akan membantu cash
flow
terutama bagi perusahaan (lessee) yang baru berdiri atau beroperasi dan perusahaan yang
mulai berkembang.
2.Lebih fleksibel. Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes karena leasing lebih
mudah menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan dengan perbankan.
Pembayaran
angsuran secara berkala akan ditetapkan berdasarkan pendapatan yang dihasilkan lessee
sehingga pengaturan pembayaran angsuran secara berkala dapat disesuaikan dengan
pendapatan yang dihasilkan objek yang di-lease.
3.Sumber pembiayaan alternatif. Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi
perusahaan tanpa mengganggu fasilitas kredit (credit line) yang telah dimiliki. Dari segi
jaminan
leasing tidak terlalu menuntut adanya jaminan tambahan yang lebih banyak dibandingkan
apabila lessee memperoleh pinjaman dari pihak lainnya.
4.Off balance sheet. Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing
dalam neraca memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan
sebagai
aktiva berarti prosedur pembelian barang tidak perlu dipenuhi secara terperinci karena
mungkin
masih dalam batas kewenangan direksi. Dengan demikian keputusan secara cepat dan tepat
dapat lebih mudah dilakukan oleh direksi.
5.Arus dana. Keluwesan pengaturan pembayaran sewa sangatlah penting dalam perencanaan
arus dana karena pengaturan ini akan mempunyai dampak yang berarti terhadap pendapatan
lessee. Di samping itu, persyaratan pembayaran di muka yang relatif lebih kecil akan sangat
berpengaruh pada arus dana terlebih apabila ada pertimbangan kelambatan menghasilkan laba
dalam investasi.
6.Proteksi inflasi. Leasing dapat merupakan pelindung terhadap inflasi meskipun dalam
beberapa keadaan sering dikatakan hal ini kurang relevan. Dalam tahun-tahun berikutnya
setelah kontrak leasing dilakukan, khususnya apabila leasing berdasarkan tarif suku bunga
tetap,
maka lessee akan membayar dengan jumlah tetap atas sisa kewajibannya yang berasal dari
pelunasan pembelian yang dilakukan di masa lalu.
7.Perlindungan akibat kemajuan teknologi. Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat
terhindar dari kerugian akibat barang yang disewa tersebut mengalami ketinggalan model dan
teknologi disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi.
8.Sumber pelunasan kewajiban. Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit dapat
diatasi melalui leasing karena pada umumnya pelunasan atau pembayaran angsuran hampir
selalu diperkirakan berasal dari modal kerja yang dihasilkan oleh adanya barang yang di-
lease.
Sehingga kekhawatiran para kreditor terhadap gangguan penggunaan modal kerja yang akan
mempengaruhi pelunasan kredit yang telah diberikan dapat diatasi.
9.Kapitalisasi biaya. Adanya biaya-biaya tambahan selain harga perolehan seperti biaya
penyerahan, instalasi, pemeriksaan, konsultan, percobaan dan sebagainya dapat
dipertimbangkan sebagai biaya modal yang dapat dibiayai dalam leasing dan dapat
disusutkan
berdasarkan lamanya leasing.
10.Risiko keusangan. Dalam keadaan yang serba tidak menentu, operating lease yang
berjangka waktu relatif singkat dapat mengatasi kekhawatiran lessee terhadap risiko
keusangan
sehingga lessee tidak perlu mempertimbangkan risiko pada tahap dini yang mungkin terjadi.
11.Kemudahan penyusutan anggaran. Adanya pembayaran sewa secara berkala yang
jumlahnya relatif tetap akan merupakan kemudahan dalam penyusunan anggaran tahunan
lessee.
12.Pembiayaan proyek skala besar. Adanya keengganan untuk memikul risiko investasi
dalam
pembiayaan proyek yang sering kali menjadi masalah di antara pemberi dana, masalah
tersebut
biasanya dapat diatasi melalui perusahaan leasing sepanjang tersedianya suatu jaminan penuh
yang dapat diterima dan/serta kemudahan untuk menguasai barang yang dibiayai apabila
terjadi
suatu kelalaian.
Kelemahan leasing
Selain memiliki banyak keunggulan, leasing juga memiliki beberapa kekurangan atau
kelemahan
khususnya bagi para lessee atau pengguna jasa leasing, antara lain yaitu sebagai berikut:
1.Denda. Perusahaan pembiayaan akan memberikan denda kepada nasabah yang tidak
membayar angsuran pada waktunya. Karena tidak ingin menanggung kerugian, denda yang
diberlakukan bersifat harian dan akan terus diakumulasikan sampai anda membayar angsuran
berikut dendanya.
2.Penyitaan. Perusahaan pembiayaan sudah menanggung pembayaran mobil anda, maka
anda pun harus bertanggung jawab untuk melunasi sesuai nominal ditambah bunga kepada
perusahaan pembiayaan. Namun jika anda tidak melakukan pembayaran cicilan secara terus
menerus, maka anda akan dihadapkan dengan sanksi yang lain. Pada awalnya mungkin anda
hanya akan dijatuhi denda setiap harinya setelah jatuh tempo (biasanya 3 hari setelah jatuh
tempo), namun selanjutnya anda akan dikenai status kredit macet. Jika anda sudah berada di
kondisi yang demikian pihak perusahaan pembiayaan dapat menyita mobil anda, biasanya
jika
sudah lewat 2 bulan dari jatuh tempo.
3.Penalti. Setelah anda dihadapkan dengan dua sanksi sebelumnya (denda harian dan
penyitaan), bukan berarti anda dapat melakukan pelunasan lebih awal untuk pembelian mobil
anda. Pelunasan lebih awal kepada perusahaan pembiayaan justru tidak akan memberikan
anda
potongan bunga ataupun harga. Tapi sebaliknya, tindakan tersebut dinilai berpaling dari

kesepakatan yang sudah disetujui oleh kedua belah pihak (nasabah dan perusahaan), sehingga
tindakan pelunasan itu dinilai sebuah pelanggaran dan menghasilkan hukuman penalti.
3. Penerapan Modal Ventura Berbasis Syariah dan mekanismenya
Modal Ventura berbasis syariah adalah bentuk usaha pembiayaan yang dilakukan oleh
perusahaan modal ventura dengan menggunakan prinsip-prinsip syariah. Berikut adalah
mekanisme yang umumnya diterapkan dalam kegiatan usaha perusahaan modal ventura
berbasis
syariah:
1.Identifikasi Pasangan Usaha atau Debitur: Perusahaan modal ventura berbasis syariah
melakukan identifikasi terhadap pasangan usaha atau debitur yang membutuhkan
pembiayaan untuk pengembangan usahanya.
2.Evaluasi Usaha: Perusahaan modal ventura berbasis syariah melakukan evaluasi terhadap
usaha pasangan usaha atau debitur untuk menilai potensi keberhasilan dan risiko yang
terkait dengan usaha tersebut, dengan memastikan bahwa usaha tersebut sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah.
3.Pembiayaan Mudharabah atau Musyarakah: Perusahaan modal ventura berbasis syariah
akan memberikan pembiayaan melalui prinsip mudharabah (bagi hasil) atau musyarakah
(kerjasama) sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama.
4.Pembagian Keuntungan atau Bagi Hasil: Perusahaan modal ventura dan pasangan usaha
atau
debitur akan menyepakati pembagian keuntungan atau bagi hasil dari usaha yang didanai.
Pembagian ini dilakukan berdasarkan persentase yang telah disepakati sebelumnya, sesuai
dengan prinsip-prinsip syariah.
5.Monitoring dan Pendampingan: Perusahaan modal ventura berbasis syariah akan
melakukan
monitoring dan pendampingan terhadap usaha pasangan usaha atau debitur untuk
memastikan penggunaan modal yang efektif dan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
6.Exit Strategy: Perusahaan modal ventura berbasis syariah juga memiliki strategi keluar
yang
telah direncanakan sebelumnya, seperti menjual saham atau bagian kepemilikan mereka
kepada pihak lain atau melalui penawaran umum saham (IPO), dengan tetap memperhatikan
prinsip-prinsip syariah yang berlaku.

4. Mekanisme transaksi dalam anjak piutang melibatkan beberapa langkah berikut:


1.Identifikasi Piutang: Badan usaha anjak piutang akan mengidentifikasi piutang atau tagihan
jangka pendek yang dimiliki oleh perusahaan klien. Piutang ini bisa berasal dari transaksi
perdagangan di dalam negeri maupun di luar negeri.
2.Penilaian Piutang: Setelah identifikasi, badan usaha anjak piutang akan melakukan
penilaian
terhadap piutang tersebut. Penilaian ini meliputi analisis kredit terhadap pembeli, risiko
pembayaran, dan nilai riil dari piutang tersebut.
3.Penawaran Pembelian: Setelah penilaian, badan usaha anjak piutang akan memberikan
penawaran pembelian kepada perusahaan klien. Penawaran ini mencakup harga pembelian
piutang dengan diskon dari nilai nominalnya.
4.Pembelian Piutang: Jika perusahaan klien menerima penawaran, badan usaha anjak piutang
akan membeli piutang tersebut dengan harga yang disepakati. Pembelian ini dilakukan
dengan mentransfer dana ke rekening perusahaan klien.
5.Pengelolaan Piutang: Setelah pembelian, badan usaha anjak piutang akan mengelola
piutang
tersebut. Mereka akan mengirimkan tagihan kepada pembeli, mengumpulkan pembayaran,
dan melakukan tindakan penagihan jika diperlukan.
6.Pembayaran Kepada Klien: Setelah pembayaran diterima dari pembeli, badan usaha anjak
piutang akan mengirimkan pembayaran kepada perusahaan klien. Pembayaran ini dikurangi
dengan biaya jasa anjak piutang dan diskon yang diberikan pada saat pembelian.
Manfaat Penggunaan Jasa Anjak Piutang
Penggunaan jasa anjak piutang memiliki beberapa manfaat bagi klien, antara lain:
1.Peningkatan Likuiditas: Dengan menjual piutang kepada badan usaha anjak piutang,
perusahaan klien dapat segera mendapatkan dana tunai. Hal ini membantu meningkatkan
likuiditas perusahaan dan memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan keuangan
segera.
2.Pengurangan Risiko Kredit: Badan usaha anjak piutang akan melakukan analisis kredit
terhadap pembeli sebelum membeli piutang. Dengan demikian, risiko pembayaran yang
gagal dapat dikurangi karena badan usaha anjak piutang akan mengambil tindakan
penagihan yang diperlukan.
3.Pemfokusan pada Core Business: Dengan mengalihkan pengelolaan piutang kepada badan
usaha anjak piutang, perusahaan klien dapat fokus pada kegiatan inti bisnis mereka. Mereka
tidak perlu lagi menghabiskan waktu dan sumber daya untuk mengelola piutang dan
penagihan.
4.Peningkatan Efisiensi Operasional: Badan usaha anjak piutang memiliki pengalaman dan
keahlian dalam mengelola piutang. Dengan menggunakan jasa mereka, perusahaan klien
dapat memanfaatkan keahlian ini untuk meningkatkan efisiensi operasional dalam
pengelolaan piutang.
5.Pengurangan Beban Keuangan: Dalam beberapa kasus, badan usaha anjak piutang dapat
memberikan diskon pada harga pembelian piutang. Diskon ini dapat membantu perusahaan
klien mengurangi beban keuangan yang terkait dengan piutang, seperti bunga atau biaya
penagihan.

5. POKOK-POKOK PENILAIAN KESEHATAN BANK

Sesuai PJOK No.4 Tahun 2016 sebagai berikut:


a. Bank (termasuk kantor cabang bank asing) wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan
bank
baik secara individual maupun konsolidasi dengan menggunakan pendekatan risiko.
b. Faktor-faktor penilaian tingkat kesehatan bank terdiri dari :
Profil Risiko (risk profile), Good Corporate Government (GCG), rentabilitas (earning) dan
permodalan (capital)
c. Bank wajib melakukan penilaian sendiri (self assessment) tingkat kesehatan bank dan hasil
self
assessment tingkat kesehatan bank yang telah mendapat persetujuan dari direksi wajib di
sampaikan kepada Bank Indonesia
d. Periode penilaian tingkat kesehatan bank di lakukan paling kurang setiap semester (untuk
posisi
akhir bulan Juni dan Desember) serta di lakukan pengkinian sewaktu-waktu apabila
diperlukan
e. Apabila dari hasil identifikasi dan penilaian Bank Indonesia ditemukan permasalahan atau
pelanggaran yang secara signifikan memengaruhi atau akan memengaruhi operasional
dan/atau
kelangsungan usaha bank maka Bank Indonesia berwenang menurunkan peringkat komposit
tingkat kesehatan bank.

Sumber:
Syofyan, Syofrin. 2017. Asas Freies Ermessen dan Aspek Perpajakan Leasing Menurut
Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 Tentang Kegiatan Sewa Guna Usaha
(Leasing). Jurnal Ilmu Hukum veritaset Justitia, Vol.3, No.2.
Rivai, Veithzal. 2013. Financial Institution Management. Depok: Rajagrafindo Persada.
Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta:
Salemba Empat.
Modul EKSI4205

Anda mungkin juga menyukai