Anda di halaman 1dari 13

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama : Septiwan Zuhri


Nim : 049040617
Nama Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank
Jurusan : Manajemen
UPBJJ : Batam

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Peran utama prusahaan 20 Modul 6 Perusahaan
pembiayaan adalah pembiayaan, edisi 3,
memberikan pinjaman Kegiatan Belajar 1 halaman
pembiayaan baik pada 6.7
sector perorangan
maupun non perorangan.
Perusahaan pembiayaan
di Indonesia meliputi
pembiayaan investasi,
pembiayaan multi guna
dan pembiayaan modal
kerja. Jelaskan
bagaimana menerapkan
ketentuan operasional
pembiayaan investasi!
2 Leasing adalah kegiatan 20 Modul 6 Bank dan Lembaga
pembiayaan dalam bentuk Keuangan Non-Bank edisi 3,
penyediaan barang modal Kegiatan Belajar 2 halaman
baik secara sewa guna 6.33
usaha dengan hak opsi
(finance lease) maupun
sewa guna usaha tanpa
hak opsi (operating lease)
untuk digunakan oleh
penyewa guna usaha
(lessee) selama jangka
waktu tertentu
berdasarkan pembayaran
secara angsuran. Jelaskan
kelebihan dan kelemahan
dari leasing!
3 Modal Ventura adalah 20 Modul 6 Lembaga
usaha pembiayaan Pembiayaan, edisi 3,
melalui penyertaan modal Kegiatan Belajar 3 halaman
dan/atau pembiayaan 6.45
untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka
pengembangan usaha
pasangan atau debitur,
baik secara konvensional
maupun berprinsip
syariah. Jelaskan
bagaimana menerapkan
kegiatan usaha
perusahaan modal
ventura yang
konvensional dan yang
berbasis syariah dan
jelaskan mekanismenya!

4 Anjak piutang adalah 20 Modul 6 Lembaga


badan usaha yang Pembiayaan, edisi 3,
melakukan kegiatan Kegiatan Belajar 5 halaman
pembiayaan dalam bentuk 6.79
pembelian dan/atau
pengalihan serta
pengurusan piutang atau
tagihan jangka pendek
suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan di
dalam atau di luar negeri.
Jelaskan bagaimana
menerapkan mekanisme
transaksi dalam anjak
piutang dan apa manfaat
yang dirasakan oleh klien
dengan menggunakan
jasa anjak piutang!
5 Bank sebagai lembaga 20 Modul 5 Kesehatan dan
intermediasi antara pihak Rahasia Bank edisi 3,
yang kelebihan dana dan Kegiatan Belajar 1 halaman
kekurangan dana. 5.6
Jelaskan Pokok-pokok
penilaian kesehatan bank!

Jawab :

1. Untuk menerapkan ketentuan operasional pembiayaan investasi, perusahaan pembiayaan


perlu mengikuti beberapa langkah penting. Berikut adalah penjelasan mengenai
bagaimana menerapkan ketentuan operasional pembiayaan investasi:
 Identifikasi dan evaluasi proyek investasi: Perusahaan pembiayaan harus melakukan
identifikasi dan evaluasi proyek investasi yang diajukan oleh peminjam. Ini
melibatkan penilaian terhadap potensi keuntungan, risiko, dan kelayakan proyek.
 Penentuan jumlah pembiayaan: Setelah proyek investasi dievaluasi, perusahaan
pembiayaan perlu menentukan jumlah pembiayaan yang akan diberikan. Hal ini
didasarkan pada analisis keuangan proyek dan kemampuan peminjam untuk
membayar kembali pinjaman.
 Penyusunan perjanjian pembiayaan: Setelah jumlah pembiayaan ditentukan,
perusahaan pembiayaan dan peminjam perlu menyusun perjanjian pembiayaan yang
mencakup ketentuan-ketentuan seperti suku bunga, jangka waktu, dan jaminan yang
diperlukan.
 Pencairan pembiayaan: Setelah perjanjian pembiayaan disepakati, perusahaan
pembiayaan akan mencairkan dana kepada peminjam sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Dana ini akan digunakan untuk membiayai proyek investasi.
 Monitoring dan pengawasan: Selama masa pembiayaan, perusahaan pembiayaan
perlu melakukan monitoring dan pengawasan terhadap proyek investasi yang sedang
dibiayai. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana
dan risiko dapat diminimalkan.
 Pelaporan dan pembayaran: Peminjam harus memberikan laporan berkala kepada
perusahaan pembiayaan mengenai kemajuan proyek dan keuangan. Selain itu,
peminjam juga harus membayar angsuran atau bunga sesuai dengan perjanjian
pembiayaan.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, perusahaan pembiayaan dapat menerapkan


ketentuan operasional pembiayaan investasi dengan baik. Hal ini akan membantu
memastikan bahwa pembiayaan investasi dilakukan dengan efisien dan risiko dapat dikelola
dengan baik.

Sumber Referensi : https://www.studocu.com/id/messages/question/4214380/peran-utama-


prusahaan-pembiayaan-adalah-memberikan-pinjaman-pembiayaan-baik-pada-sector-
perorangan

2.
a. Kelebihan leasing

Leasing merupakan alternatif sumber pembiayaan yang memiliki beberapa kelebihan atau
keunggulan dibandingkan dengan sumber-sumber pembiayaan lainnya, antara lain yaitu
sebagai berikut:
 Pembiayaan penuh. Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan
pembiayaannya dapat diberikan sampai 100% (full pay out). Hal ini akan membantu
cash flow terutama bagi perusahaan (lessee) yang baru berdiri atau beroperasi dan
perusahaan yang mulai berkembang.

 Lebih fleksibel. Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes karena
leasing lebih mudah menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan dengan
perbankan. Pembayaran angsuran secara berkala akan ditetapkan berdasarkan
pendapatan yang dihasilkan lessee sehingga pengaturan pembayaran angsuran secara
berkala dapat disesuaikan dengan pendapatan yang dihasilkan objek yang di-lease.

 Sumber pembiayaan alternatif. Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi


perusahaan tanpa mengganggu fasilitas kredit (credit line) yang telah dimiliki. Dari
segi jaminan leasing tidak terlalu menuntut adanya jaminan tambahan yang lebih
banyak dibandingkan apabila lessee memperoleh pinjaman dari pihak lainnya.

 Off balance sheet. Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi


leasing dalam neraca memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa
mencantumkan sebagai aktiva berarti prosedur pembelian barang tidak perlu dipenuhi
secara terperinci karena mungkin masih dalam batas kewenangan direksi. Dengan
demikian keputusan secara cepat dan tepat dapat lebih mudah dilakukan oleh direksi.

 Arus dana. Keluwesan pengaturan pembayaran sewa sangatlah penting dalam


perencanaan arus dana karena pengaturan ini akan mempunyai dampak yang berarti
terhadap pendapatan lessee. Di samping itu, persyaratan pembayaran di muka yang
relatif lebih kecil akan sangat berpengaruh pada arus dana terlebih apabila ada
pertimbangan kelambatan menghasilkan laba dalam investasi.
 Proteksi inflasi. Leasing dapat merupakan pelindung terhadap inflasi meskipun
dalam beberapa keadaan sering dikatakan hal ini kurang relevan. Dalam tahun-tahun
berikutnya setelah kontrak leasing dilakukan, khususnya apabila leasing berdasarkan
tarif suku bunga tetap, maka lessee akan membayar dengan jumlah tetap atas sisa
kewajibannya yang berasal dari pelunasan pembelian yang dilakukan di masa lalu.

 Perlindungan akibat kemajuan teknologi. Dengan memanfaatkan leasing, lessee


dapat terhindar dari kerugian akibat barang yang disewa tersebut mengalami
ketinggalan model dan teknologi disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi.

 Sumber pelunasan kewajiban. Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit


dapat diatasi melalui leasing karena pada umumnya pelunasan atau pembayaran
angsuran hampir selalu diperkirakan berasal dari modal kerja yang dihasilkan oleh
adanya barang yang di-lease. Sehingga kekhawatiran para kreditor terhadap gangguan
penggunaan modal kerja yang akan mempengaruhi pelunasan kredit yang telah
diberikan dapat diatasi.
b. Kelemahan leasing

 Denda. Perusahaan pembiayaan akan memberikan denda kepada nasabah yang tidak
membayar angsuran pada waktunya. Karena tidak ingin menanggung kerugian, denda
yang diberlakukan bersifat harian dan akan terus diakumulasikan sampai anda
membayar angsuran berikut dendanya.

 Penyitaan. Perusahaan pembiayaan sudah menanggung pembayaran mobil anda,


maka anda pun harus bertanggung jawab untuk melunasi sesuai nominal ditambah
bunga kepada perusahaan pembiayaan. Namun jika anda tidak melakukan
pembayaran cicilan secara terus menerus, maka anda akan dihadapkan dengan sanksi
yang lain. Pada awalnya mungkin anda hanya akan dijatuhi denda setiap harinya
setelah jatuh tempo (biasanya 3 hari setelah jatuh tempo), namun selanjutnya anda
akan dikenai status kredit macet. Jika anda sudah berada di kondisi yang demikian
pihak perusahaan pembiayaan dapat menyita mobil anda, biasanya jika sudah lewat 2
bulan dari jatuh tempo.

 Penalti. Setelah anda dihadapkan dengan dua sanksi sebelumnya (denda harian dan
penyitaan), bukan berarti anda dapat melakukan pelunasan lebih awal untuk
pembelian mobil anda. Pelunasan lebih awal kepada perusahaan pembiayaan justru
tidak akan memberikan anda potongan bunga ataupun harga. Tapi sebaliknya,
tindakan tersebut dinilai berpaling dari kesepakatan yang sudah disetujui oleh kedua
belah pihak (nasabah dan perusahaan), sehingga tindakan pelunasan itu dinilai sebuah
pelanggaran dan menghasilkan hukuman penalti.

Sumber Referensi :

 Harrison Jr., Walter, T., et al. 2012. Akuntansi Keuangan IFRS. Jakarta: Erlangga.
 Susilo, Sri. 2001. Bank dan Lembaga Keuangan Lain. Jakarta: Salemba Empat.
 Syofyan, Syofrin. 2017. Asas Freies Ermessen dan Aspek Perpajakan Leasing
Menurut Keputusan Menteri Keuangan No. 1169/KMK.01/1991 Tentang Kegiatan
Sewa Guna Usaha (Leasing). Jurnal Ilmu Hukum veritaset Justitia, Vol.3, No.2.
 Rivai, Veithzal. 2013. Financial Institution Management. Depok: Rajagrafindo
Persada.
 Triandaru, Sigit dan Budisantoso, Totok. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan Lain.
Jakarta: Salemba Empat.

3. Usaha perusahaan modal ventura (venture capital) dapat dijalankan dalam dua bentuk,
yaitu konvensional dan berbasis syariah. Berikut adalah penjelasan tentang bagaimana
menerapkan kegiatan usaha perusahaan modal ventura dalam kedua bentuk tersebut
beserta mekanismenya:

Perusahaan Modal Ventura Konvensional:


Mekanisme:

 Identifikasi Potensi: Perusahaan modal ventura konvensional mencari potensi bisnis


dengan prospek pertumbuhan yang tinggi, terutama di sektor-sektor seperti teknologi,
inovasi, atau startup. Mereka mengidentifikasi usaha-usaha yang membutuhkan
investasi awal untuk mengembangkan produk atau layanan mereka.

 Investasi Modal: Investor modal ventura konvensional memberikan modal kepada


perusahaan yang mereka yakini memiliki potensi untuk pertumbuhan yang cepat.
Mereka dapat memberikan investasi dalam bentuk ekuitas (saham) atau instrumen
keuangan lainnya.

 Keterlibatan Aktif: Selain modal, investor modal ventura konvensional juga dapat
memberikan bimbingan, pengawasan, dan jaringan bisnis kepada perusahaan yang
mereka investasikan. Mereka memiliki kepentingan dalam kesuksesan perusahaan
yang mereka dukung.

 Exit Strategy: Investor konvensional biasanya memiliki rencana untuk "exit" dari
investasinya dalam jangka waktu tertentu. Ini dapat melibatkan penjualan saham
mereka kepada investor lain, perusahaan publik, atau melalui akuisisi oleh perusahaan
lain.

Perusahaan Modal Ventura Berbasis Syariah:


Mekanisme:

 Identifikasi Kesesuaian Syariah: Perusahaan modal ventura berbasis syariah mencari


usaha yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Ini berarti menghindari
investasi dalam bisnis yang melanggar prinsip-prinsip seperti riba (bunga), spekulasi,
alkohol, perjudian, dan industri yang dilarang oleh syariah.

 Investasi Berbasis Bagi Hasil: Investasi dalam perusahaan modal ventura berbasis
syariah biasanya dilakukan dalam bentuk bagi hasil, di mana investor dan perusahaan
berbagi keuntungan dan kerugian sesuai dengan kesepakatan. Jadi, investor tidak
menerima bunga atau keuntungan tetap.

 Keterlibatan Etis: Investor berbasis syariah juga harus memastikan bahwa bisnis yang
mereka dukung beroperasi dengan cara yang etis sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
Ini termasuk memastikan kepatuhan terhadap etika bisnis, hak konsumen, dan
keadilan sosial.

 Exit Strategy yang Sesuai dengan Syariah: Investor berbasis syariah juga perlu
memikirkan cara keluar yang sesuai dengan prinsip syariah. Ini bisa mencakup
penjualan saham mereka kepada investor lain atau melalui mekanisme lain yang
mematuhi prinsip syariah.

Menerapkan perusahaan modal ventura berbasis syariah memerlukan pemahaman mendalam


tentang prinsip-prinsip syariah dan komitmen untuk menjalankan investasi dengan cara yang
sesuai. Hal ini mencakup pemantauan dan penilaian yang lebih ketat terhadap bisnis yang
mendapatkan investasi untuk memastikan kesesuaian dengan prinsip-prinsip syariah.

Setelah investasi telah dilakukan, perusahaan modal ventura berbasis syariah biasanya terus
mengawasi kinerja bisnis yang mereka dukung untuk memastikan bahwa operasinya tetap
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Dalam hal ini, perusahaan modal ventura berbasis
syariah dapat menggunakan mekanisme berikut:

Pengawasan Etis: Investor berbasis syariah dapat mempekerjakan atau mengadakan


penasehat syariah yang kompeten untuk memastikan bahwa bisnis yang diinvestasikan
beroperasi sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Mereka dapat membantu dalam memantau
kepatuhan terhadap etika bisnis Islam, menghindari aktivitas yang dilarang oleh syariah, dan
memastikan bahwa keuntungan dan kerugian dibagi secara adil sesuai dengan kesepakatan
bagi hasil.

Sumber Referensi:
 https://www.motorcomcom.com/2023/11/jelaskan-bagaimana-menerapkan-
kegiatan.html
4. a. Cara Kerja Anjak Piutang

Proses anjak piutang dimulai ketika suatu perusahaan terlibat dalam transaksi jual beli barang
atau jasa dengan opsi pembayaran kredit. Pada saat tersebut, kreditur memiliki opsi untuk
mengajukan permohonan anjak piutang kepada perusahaan yang menyediakan layanan anjak
piutang. Ini biasanya terjadi ketika perusahaan membutuhkan tambahan modal dalam waktu
dekat.

Perusahaan kreditur akan memanfaatkan piutang mereka dengan menjualnya atau


memberikannya sebagai jaminan kepada perusahaan penyedia layanan anjak piutang. Maka,
tanggung jawab untuk menagih piutang berpindah dari kreditur asli kepada perusahaan
penyedia layanan anjak piutang sesuai dengan syarat yang telah disepakati oleh pihak
kreditur dan debitur.

Ketika permintaan anjak piutang dari perusahaan debitur atau klien telah disetujui, kreditur
asli memiliki kewajiban untuk membayar hutang mereka kepada perusahaan penyedia
layanan anjak piutang sesuai dengan jatuh tempo yang telah ditetapkan. Setelah semua
masalah piutang telah diselesaikan, perusahaan penyedia layanan anjak piutang akan
membayar piutang kepada kreditur dengan diskonto sesuai dengan perjanjian yang ada.

Mekanisme anjak piutang disesuaikan dengan jenisnya, yang bertujuan untuk mengurangi
risiko yang mungkin timbul dalam proses ini dan menjaga kepentingan semua pihak yang
terlibat. Dengan cara ini, perusahaan kreditur dapat lebih mudah mendapatkan modal
pinjaman dan melakukan berbagai aktivitas usaha lainnya.

b.Manfaat Anjak Piutang

Bagi perusahaan yang beroperasi dengan kecepatan tinggi, pemanfaatan fasilitas anjak
piutang membawa sejumlah manfaat yang signifikan.

Berikut ini adalah penjabaran lebih lanjut mengenai manfaat dari anjak piutang:

 Meningkatkan Efisiensi Produksi


Manfaat utama anjak piutang adalah peningkatan efisiensi dalam proses produksi.
Dengan piutang yang dibayar oleh perusahaan factoring, kas yang Anda miliki akan
bertambah. Tambahan dana ini dapat digunakan untuk meningkatkan kapasitas
produksi perusahaan Anda.

 Meningkatkan Likuiditas Perusahaan

Manfaat terbesar dari kesepakatan anjak piutang adalah peningkatan likuiditas


perusahaan, baik dalam konteks nyata maupun dalam laporan neraca.

Melalui layanan factoring, perusahaan anjak piutang akan membeli semua faktur
piutang Anda, memungkinkan Anda untuk mendapatkan pembayaran lebih cepat dari
para debitur Anda.

 Efisiensi Penagihan Piutang

Selain menghindari risiko kredit bermasalah, sering kali perusahaan tidak memiliki
sumber daya atau waktu yang cukup untuk menagih piutang dengan efisien.

Dengan memanfaatkan layanan perusahaan anjak piutang, Anda tidak perlu lagi
menghadapi kesulitan dalam proses penagihan karena tugas tersebut telah dialihkan
ke penyedia layanan factoring yang Anda pilih.

 Transfer Risiko kepada Pihak Anjak Piutang

Piutang merupakan salah satu aset lancar yang dapat menjadi tak likuid jika tidak
dapat ditagihkan. Apabila situasi ini terjadi, aliran kas perusahaan dapat terhambat,
mengganggu operasional perusahaan.

Anjak piutang adalah solusi yang efektif untuk menghindari potensi masalah ini.
Dalam kesepakatan anjak piutang, Anda akan mentransfer risiko gagal penagihan ini
kepada perusahaan anjak piutang yang Anda pilih.

Sumber referensi

 https://bisnis.tempo.co/read/1788877/mengenal-anjak-piutang-manfaat-dan-cara-
kerjanya
5. Penilaian kesehatan bank merupakan proses penting dalam menilai kinerja dan stabilitas
keuangan suatu lembaga perbankan.
Hal ini penting untuk menjamin kepercayaan nasabah, stabilitas sistem keuangan, dan
keberlangsungan perekonomian secara keseluruhan.

Di Indonesia, penilaian kesehatan bank diatur secara tegas oleh Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Nomor 4 Tahun 2016.

 Regulasi ini memberikan pedoman dan kerangka kerja yang jelas untuk
menilai kesehatan bank berdasarkanbeberapa pokok penilaian utama.
Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio/CAR)

CAR merupakan salah satu indikator utama dalam menilai kesehatan bank. Ini
mengukur seberapa besar modal yang dimiliki bank untuk menutupi risiko yang
dihadapi.

Menurut POJK No. 4 Tahun 2016, bank diharuskan mempertahankan rasio kecukupan
modal minimum untuk menjamin kestabilan operasional dan menghadapi risiko-risiko
tertentu.

 Manajemen Risiko

Evaluasi manajemen risiko melibatkan penilaian terhadap kemampuan bank dalam


mengelola risiko-risiko yang terkait dengan operasional, kredit, pasar, likuiditas, dan
risiko-risiko lainnya.

POJK No. 4 Tahun 2016 menekankan pentingnya tata kelola perusahaan yang baik,
termasuk proses manajemen risiko yang efektif dan kepatuhan terhadap ketentuan
regulasi yang berlaku.

 Pertumbuhan Aset dan Kualitas Aset (Non-Performing Loan/NPL)

Pertumbuhan aset yang sehat dan kualitas aset yang baik menjadi indikator penting
dalam menilai kesehatan bank.

Aset yang berkualitas buruk atau kredit macet dapat mengganggu likuiditas dan
mengancam kestabilan keuangan bank.

Oleh karena itu, POJK No. 4 Tahun 2016 menetapkan pedoman terkait pengelolaan
aset dan pengendalian risiko kredit.
 Likuiditas

Evaluasi likuiditas bank mencakup kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban


keuangan jangka pendeknya, serta kemampuan untuk menghadapi situasi darurat
keuangan.

POJK No. 4 Tahun 2016 menetapkan persyaratan likuiditas minimum yang harus
dipatuhi oleh bank, termasuk persyaratan terkait dengan rasio likuiditas yang dapat
diperhitungkan.

 Efisiensi Operasional

Efisiensi operasional mengukur kemampuan bank untuk mengelola biaya


operasionalnya dengan efektif tanpa mengorbankan kualitas pelayanan.

Regulasi POJK No. 4 Tahun 2016 mendorong bank untuk mengadopsi praktik-praktik
pengelolaan biaya yang baik guna memastikan kelangsungan bisnis yang
berkelanjutan.

Sumber Referensi :

 Otoritas Jasa Keuangan. (2016). Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.


4/POJK.03/2016 tentang Penilaian Kesehatan Bank Umum.

 Hassan, M. K., & Kayed, R. N. (2018). The effects of the 2008 financial crisis on the
banking performance: Evidence from Turkey. Borsa Istanbul Review, 18(4), 299-308.

Anda mungkin juga menyukai