Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


Rezafi Murfendi
048481629

Nama Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank


Kode Mata Kuliah : EKSI 4205
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Dr. Uun Sunarsih, SE., M.Si., CSRS., CSRA
Nama Penelaah : Edy Fitriawan Syahadat, S.E., M.Si.
Status Pengembangan : Baru/Revisi*
Tahun Pengembangan : 2023
Edisi Ke- : 3 (tiga)

1. Peran utama prusahaan pembiayaan adalah memberikan pinjaman pembiayaan baik


pada sector perorangan maupun non perorangan. Perusahaan pembiayaan di Indonesia
meliputi pembiayaan investasi, pembiayaan multi guna dan pembiayaan modal kerja.
Jelaskan bagaimana menerapkan ketentuan operasional pembiayaan investasi!
Jawab
Untuk menerapkan ketentuan operasional pembiayaan investasi, perusahaan pembiayaan
perlu mengikuti beberapa langkah penting. Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana
menerapkan ketentuan operasional pembiayaan investasi:
a. Identifikasi dan evaluasi proyek investasi: Perusahaan pembiayaan harus melakukan
identifikasi dan evaluasi proyek investasi yang diajukan oleh peminjam. Ini melibatkan
penilaian terhadap potensi keuntungan, risiko, dan kelayakan proyek.
b. Penentuan jumlah pembiayaan: Setelah proyek investasi dievaluasi, perusahaan
pembiayaan perlu menentukan jumlah pembiayaan yang akan diberikan. Hal ini didasarkan
pada analisis keuangan proyek dan kemampuan peminjam untuk membayar kembali
pinjaman.
c. Penyusunan perjanjian pembiayaan: Setelah jumlah pembiayaan ditentukan,
perusahaan pembiayaan dan peminjam perlu menyusun perjanjian pembiayaan yang
mencakup ketentuan-ketentuan seperti suku bunga, jangka waktu, dan jaminan yang
diperlukan.
d. Pencairan pembiayaan: Setelah perjanjian pembiayaan disepakati, perusahaan
pembiayaan akan mencairkan dana kepada peminjam sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan. Dana ini akan digunakan untuk membiayai proyek investasi.
e. Monitoring dan pengawasan: Selama masa pembiayaan, perusahaan pembiayaan
perlu melakukan monitoring dan pengawasan terhadap proyek investasi yang sedang
dibiayai. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana dan
risiko dapat diminimalkan.
f. Pelaporan dan pembayaran: Peminjam harus memberikan laporan berkala kepada
perusahaan pembiayaan mengenai kemajuan proyek dan keuangan. Selain itu, peminjam juga
harus membayar angsuran atau bunga sesuai dengan perjanjian pembiayaan.
g. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, perusahaan pembiayaan dapat
menerapkan ketentuan operasional pembiayaan investasi dengan baik. Hal ini akan
membantu memastikan bahwa pembiayaan investasi dilakukan dengan efisien dan risiko
dapat dikelola dengan baik.
2. Leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan barang modal baik
secara sewa guna usaha dengan hak opsi (finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak
opsi (operating lease) untuk digunakan oleh penyewa guna usaha (lessee) selama jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran secara angsuran. Jelaskan kelebihan dan kelemahan
dari leasing!
Jawab
Kelebihan Leasing
a. Akses ke Barang Modal: Leasing memungkinkan penyewa guna usaha (lessee)
untuk mendapatkan akses ke barang modal yang diperlukan tanpa harus membelinya secara
langsung. Hal ini memungkinkan lessee untuk menggunakan barang modal tersebut dalam
operasional bisnis mereka.
b. Pemeliharaan dan Perawatan: Dalam beberapa kasus, leasing juga mencakup
pemeliharaan dan perawatan barang modal. Ini berarti lessee tidak perlu khawatir tentang
biaya perawatan dan pemeliharaan, karena hal ini ditangani oleh pihak leasing.
c. Fleksibilitas: Leasing menawarkan fleksibilitas dalam hal jangka waktu sewa. Lessee
dapat memilih jangka waktu yang sesuai dengan kebutuhan bisnis mereka. Jika ada
kebutuhan untuk mengganti atau meningkatkan barang modal, lessee juga dapat dengan
mudah mengajukan permintaan kepada pihak leasing.
d. Pembiayaan 100%: Dalam beberapa kasus, leasing dapat menawarkan pembiayaan
hingga 100% dari nilai barang modal. Hal ini memungkinkan lessee untuk mendapatkan
akses ke barang modal tanpa harus mengeluarkan modal awal yang besar.

Kelemahan Leasing
a. Biaya Lebih Tinggi: Dalam jangka panjang, biaya leasing mungkin lebih tinggi
daripada membeli barang modal secara langsung. Ini karena lessee membayar biaya sewa dan
bunga selama jangka waktu sewa. Jika lessee memiliki kemampuan finansial yang cukup,
membeli barang modal secara langsung mungkin lebih menguntungkan dalam jangka
panjang.
b. Ketergantungan pada Pihak Leasing: Lessee menjadi ketergantungan pada pihak
leasing untuk mendapatkan akses ke barang modal. Jika pihak leasing mengalami masalah
keuangan atau mengubah kebijakan mereka, lessee dapat menghadapi kesulitan dalam
memperoleh atau mempertahankan barang modal yang mereka butuhkan.
c. Keterbatasan Kendali: Lessee memiliki keterbatasan dalam mengendalikan barang
modal yang mereka sewa. Mereka harus mematuhi aturan dan ketentuan yang ditetapkan oleh
pihak leasing. Lessee juga tidak memiliki hak kepemilikan atas barang modal tersebut,
sehingga mereka tidak dapat menjual atau mengubahnya tanpa persetujuan pihak leasing.
d. Resiko Nilai Barang Modal: Jika nilai barang modal mengalami penurunan selama
jangka waktu sewa, lessee dapat menghadapi risiko nilai aset yang rendah. Hal ini dapat
mempengaruhi nilai bisnis mereka dan mengurangi keuntungan yang dapat mereka peroleh
dari penggunaan barang modal tersebut.
e. Meskipun leasing memiliki kelebihan dan kelemahan, keputusan untuk menggunakan
leasing atau membeli barang modal secara langsung harus dipertimbangkan dengan cermat
berdasarkan kebutuhan dan kondisi keuangan bisnis.

3. Modal Ventura adalah usaha pembiayaan melalui penyertaan modal dan/atau


pembiayaan untuk jangka waktu tertentu dalam rangka pengembangan usaha pasangan atau
debitur, baik secara konvensional maupun berprinsip syariah. Jelaskan bagaimana
menerapkan kegiatan usaha perusahaan modal ventura yang konvensional dan yang berbasis
syariah dan jelaskan mekanismenya!
Jawab
Modal Ventura konvensional adalah usaha pembiayaan yang dilakukan melalui penyertaan
modal dan/atau pembiayaan untuk jangka waktu tertentu dalam rangka pengembangan usaha
pasangan atau debitur. Berikut adalah mekanisme yang umumnya diterapkan dalam kegiatan
usaha perusahaan modal ventura konvensional:
a. Identifikasi Pasangan Usaha: Perusahaan modal ventura konvensional melakukan
identifikasi pasangan usaha yang memiliki potensi pertumbuhan dan keuntungan yang
menarik. Pasangan usaha ini bisa berupa perusahaan yang sudah berjalan atau perusahaan
yang baru didirikan.
b. Evaluasi Pasangan Usaha: Perusahaan modal ventura melakukan evaluasi terhadap
pasangan usaha yang ingin mendapatkan pembiayaan. Evaluasi ini meliputi analisis
keuangan, prospek bisnis, manajemen, dan risiko yang terkait dengan usaha tersebut.
c. Penyertaan Modal atau Pembiayaan: Setelah evaluasi selesai, perusahaan modal
ventura konvensional akan menyepakati jumlah modal yang akan disertakan atau pembiayaan
yang akan diberikan kepada pasangan usaha. Biasanya, perusahaan modal ventura akan
memperoleh saham atau bagian keuntungan dari pasangan usaha sebagai imbalan atas modal
yang disertakan atau pembiayaan yang diberikan.
d. Monitoring dan Dukungan: Perusahaan modal ventura konvensional akan melakukan
monitoring terhadap pasangan usaha untuk memastikan penggunaan modal yang tepat dan
memantau perkembangan usaha. Selain itu, perusahaan modal ventura juga memberikan
dukungan dan bimbingan kepada pasangan usaha untuk membantu mereka mencapai tujuan
bisnis mereka.
e. Exit Strategy: Setelah jangka waktu tertentu, perusahaan modal ventura konvensional
akan keluar dari investasi mereka. Ini bisa dilakukan dengan menjual saham kepada pihak
ketiga atau dengan cara lain yang disepakati sebelumnya. Keuntungan dari investasi tersebut
akan menjadi penghasilan bagi perusahaan modal ventura.

Modal Ventura Berbasis Syariah


Modal Ventura berbasis syariah adalah usaha pembiayaan yang dilakukan dengan prinsip-
prinsip syariah dalam rangka pengembangan usaha pasangan atau debitur. Berikut adalah
mekanisme yang umumnya diterapkan dalam kegiatan usaha perusahaan modal ventura
berbasis syariah:
a. Identifikasi Pasangan Usaha: Perusahaan modal ventura berbasis syariah melakukan
identifikasi pasangan usaha yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah. Pasangan usaha ini
harus menjalankan bisnis yang halal dan tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.
b. Evaluasi Pasangan Usaha: Perusahaan modal ventura berbasis syariah melakukan
evaluasi terhadap pasangan usaha yang ingin mendapatkan pembiayaan. Evaluasi ini meliputi
analisis keuangan, prospek bisnis, manajemen, dan risiko yang terkait dengan usaha tersebut,
dengan memperhatikan prinsip-prinsip syariah.
c. Penyertaan Modal atau Pembiayaan: Setelah evaluasi selesai, perusahaan modal
ventura berbasis syariah akan menyepakati jumlah modal yang akan disertakan atau
pembiayaan yang akan diberikan kepada pasangan usaha. Dalam hal ini, perusahaan modal
ventura berbasis syariah tidak memperoleh saham, tetapi mereka akan berbagi risiko dan
keuntungan dengan pasangan usaha sesuai dengan prinsip syariah.
d. Monitoring dan Dukungan: Perusahaan modal ventura berbasis syariah akan
melakukan monitoring terhadap pasangan usaha untuk memastikan penggunaan modal yang
sesuai dengan prinsip syariah dan memantau perkembangan usaha. Selain itu, perusahaan
modal ventura juga memberikan dukungan dan bimbingan kepada pasangan usaha untuk
membantu mereka mencapai tujuan bisnis mereka.
e. Exit Strategy: Setelah jangka waktu tertentu, perusahaan modal ventura berbasis
syariah akan keluar dari investasi mereka. Ini bisa dilakukan dengan menjual bagian
kepemilikan kepada pasangan usaha atau dengan cara lain yang disepakati sebelumnya.
Keuntungan dari investasi tersebut akan

4. Anjak piutang adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk pembelian dan/atau pengalihan serta pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek
suatu perusahaan dari transaksi perdagangan di dalam atau di luar negeri. Jelaskan bagaimana
menerapkan mekanisme transaksi dalam anjak piutang dan apa manfaat yang dirasakan oleh
klien dengan menggunakan jasa anjak piutang
Jawab
Mekanisme transaksi dalam anjak piutang melibatkan beberapa langkah berikut:
a. Identifikasi Piutang: Badan usaha anjak piutang akan mengidentifikasi piutang atau
tagihan jangka pendek suatu perusahaan yang dapat dijadikan sebagai aset yang dapat dijual
atau digadaikan.
b. Penilaian Risiko: Badan usaha anjak piutang akan melakukan penilaian risiko
terhadap piutang yang akan diajak. Hal ini meliputi pengecekan kelayakan piutang, reputasi
perusahaan, dan kemampuan perusahaan untuk membayar piutang.
c. Penawaran Harga: Setelah penilaian risiko selesai, badan usaha anjak piutang akan
memberikan penawaran harga kepada perusahaan yang memiliki piutang. Harga ini biasanya
merupakan persentase dari nilai nominal piutang.
d. Pembelian atau Pengalihan Piutang: Jika perusahaan setuju dengan penawaran
harga, badan usaha anjak piutang akan membeli atau mengalihkan piutang tersebut.
Perusahaan akan menerima pembayaran tunai atau kredit dari badan usaha anjak piutang.
e. Pengurusan Piutang: Setelah pembelian atau pengalihan piutang, badan usaha anjak
piutang akan mengurus penagihan piutang tersebut. Mereka akan bertanggung jawab untuk
mengumpulkan pembayaran dari perusahaan yang berutang.

Manfaat Penggunaan Jasa Anjak Piutang


Klien yang menggunakan jasa anjak piutang dapat merasakan beberapa manfaat, antara lain:
a. Peningkatan Likuiditas: Dengan menjual atau mengalihkan piutang kepada badan
usaha anjak piutang, perusahaan dapat segera mendapatkan dana tunai. Hal ini dapat
meningkatkan likuiditas perusahaan dan memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan
keuangan segera.
b. Pengurangan Risiko: Badan usaha anjak piutang akan melakukan penilaian risiko
terhadap piutang sebelum membelinya. Dengan demikian, perusahaan dapat mengurangi
risiko kredit yang mungkin timbul akibat gagal bayar atau tunggakan pembayaran oleh
pelanggan.
c. Fokus pada Kegiatan Inti: Dengan mengalihkan pengurusan piutang kepada badan
usaha anjak piutang, perusahaan dapat fokus pada kegiatan inti bisnisnya. Mereka tidak perlu
lagi menghabiskan waktu dan sumber daya untuk mengurus penagihan piutang, sehingga
dapat meningkatkan efisiensi operasional.
d. Peningkatan Kepercayaan Pelanggan: Badan usaha anjak piutang yang profesional
dan berpengalaman dapat membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap
perusahaan. Pelanggan akan merasa lebih nyaman bertransaksi dengan perusahaan yang
menggunakan jasa anjak piutang yang dapat menjamin pembayaran tepat waktu.
e. Pengurangan Beban Administrasi: Badan usaha anjak piutang akan mengurus
administrasi penagihan piutang, termasuk mengirimkan tagihan kepada pelanggan dan
melakukan penagihan. Hal ini dapat mengurangi beban administrasi perusahaan dan
mempercepat proses penagihan.
Dengan demikian, penggunaan jasa anjak piutang dapat memberikan manfaat yang signifikan
bagi perusahaan, termasuk peningkatan likuiditas, pengurangan risiko, fokus pada kegiatan
inti, peningkatan kepercayaan pelanggan, dan pengurangan beban administrasi.

5. Bank sebagai lembaga intermediasi antara pihak yang kelebihan dana dan kekurangan
dana. Jelaskan Pokok-pokok penilaian kesehatan bank!
Jawab

Penilaian kesehatan bank adalah proses untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan kinerja
bank guna memastikan keberlanjutan operasionalnya serta melindungi kepentingan para
pemegang saham, nasabah, dan pihak terkait lainnya. Berikut ini adalah beberapa pokok-
pokok penilaian kesehatan bank:
a. Kapitalisasi: Penilaian ini melibatkan analisis terhadap modal bank, termasuk tingkat
kecukupan modal dan kualitas modal. Bank yang memiliki modal yang cukup dan berkualitas
baik akan lebih mampu menanggung risiko dan menghadapi situasi yang tidak terduga.
b. Kualitas Aset: Penilaian ini melibatkan analisis terhadap kualitas portofolio kredit
dan aset bank lainnya. Bank yang memiliki kualitas aset yang baik akan memiliki risiko
kredit yang lebih rendah dan kemampuan untuk menghasilkan pendapatan yang stabil.
c. Manajemen Risiko: Penilaian ini melibatkan analisis terhadap kebijakan dan praktik
manajemen risiko bank. Bank yang memiliki manajemen risiko yang baik akan mampu
mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan, dan memantau risiko dengan efektif.
d. Pendapatan dan Profitabilitas: Penilaian ini melibatkan analisis terhadap
pendapatan dan profitabilitas bank. Bank yang memiliki pendapatan yang stabil dan
profitabilitas yang baik akan lebih mampu memenuhi kewajiban keuangan dan memberikan
pengembalian yang memadai kepada pemegang saham.
e. Liquidity: Penilaian ini melibatkan analisis terhadap likuiditas bank, yaitu
kemampuan bank untuk memenuhi kewajiban keuangan yang jatuh tempo. Bank yang
memiliki likuiditas yang cukup akan lebih mampu menghadapi situasi darurat dan menjaga
kepercayaan nasabah.
f. Efisiensi Operasional: Penilaian ini melibatkan analisis terhadap efisiensi
operasional bank, termasuk biaya operasional dan produktivitas. Bank yang memiliki
efisiensi operasional yang baik akan mampu menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi
dengan biaya yang lebih rendah
Dengan melakukan penilaian kesehatan bank berdasarkan pokok-pokok di atas, regulator dan
pihak terkait dapat memantau dan mengawasi kinerja bank secara efektif, serta mengambil
tindakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas sistem perbankan.

Anda mungkin juga menyukai