1.Lembaga Pembiayaan adalah badan usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam
bentuk penyediaan dana atau barang modal.
Lembaga Pembiayaan meliputi:
1. Perusahaan Pembiayaan, adalah badan usaha yang khusus didirikan untuk melakukan
Sewa Guna Usaha, Anjak Piutang, Pembiayaan Konsumen, dan/atau usaha Kartu Kredit.
2. Perusahaan Modal Ventura, adalah badan usaha yang melakukan usaha
pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan yang menerima bantuan
pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk penyertaan
saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan atau pembiayaan berdasarkan
pembagian atas hasil usaha, dan
3. Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur, adalah badan usaha yang didirikan khusus untuk
melakukan pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur.
2. Leasing adalah suatu bentuk pembiayaan yang penyediaan barang-barang modal atau alat-
alat produksi dalam jangka waktu tertentu baik secara sewa guna usaha dengan hak opsi
(finance lease) maupun sewa guna usaha tanpa hak opsi (operating lease), dimana pihak
penyewa (lessee) harus membayar uang secara berkala terdiri dari nilai penyusutan suatu objek
leasing ditambah bunga, biaya-biaya lain serta profit yang diharapkan pemberi sewa (lessor).
Sebagai salah satu bentuk pembiayaan yang cukup populer saat ini, leasing memiliki
keunggulan sekaligus kelemahan, yaitu:
a. Kelebihan leasing
Leasing merupakan alternatif sumber pembiayaan yang memiliki beberapa kelebihan atau
keunggulan dibandingkan dengan sumber-sumber pembiayaan lainnya, antara lain yaitu
sebagai berikut:
1. Pembiayaan penuh. Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan
pembiayaannya dapat diberikan sampai 100% (full pay out). Hal ini akan membantu
cash flow terutama bagi perusahaan (lessee) yang baru berdiri atau beroperasi dan
perusahaan yang mulai berkembang.
2. Lebih fleksibel. Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes karena
leasing lebih mudah menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan dengan
perbankan. Pembayaran angsuran secara berkala akan ditetapkan berdasarkan
pendapatan yang dihasilkan lessee sehingga pengaturan pembayaran angsuran secara
berkala dapat disesuaikan dengan pendapatan yang dihasilkan objek yang di-lease.
3. Sumber pembiayaan alternatif. Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi
perusahaan tanpa mengganggu fasilitas kredit (credit line) yang telah dimiliki. Dari
segi jaminan leasing tidak terlalu menuntut adanya jaminan tambahan yang lebih
banyak dibandingkan apabila lessee memperoleh pinjaman dari pihak lainnya.
4. Off balance sheet. Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi
leasing dalam neraca memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa
mencantumkan sebagai aktiva berarti prosedur pembelian barang tidak perlu dipenuhi
secara terperinci karena mungkin masih dalam batas kewenangan direksi. Dengan
demikian keputusan secara cepat dan tepat dapat lebih mudah dilakukan oleh direksi.
5. Arus dana. Keluwesan pengaturan pembayaran sewa sangatlah penting dalam
perencanaan arus dana karena pengaturan ini akan mempunyai dampak yang berarti
terhadap pendapatan lessee. Di samping itu, persyaratan pembayaran di muka yang
relatif lebih kecil akan sangat berpengaruh pada arus dana terlebih apabila ada
pertimbangan kelambatan menghasilkan laba dalam investasi.
6. Proteksi inflasi. Leasing dapat merupakan pelindung terhadap inflasi meskipun
dalam beberapa keadaan sering dikatakan hal ini kurang relevan. Dalam tahun-tahun
berikutnya setelah kontrak leasing dilakukan, khususnya apabila leasing berdasarkan
tarif suku bunga tetap, maka lessee akan membayar dengan jumlah tetap atas sisa
kewajibannya yang berasal dari pelunasan pembelian yang dilakukan di masa lalu.
7. Perlindungan akibat kemajuan teknologi. Dengan memanfaatkan leasing, lessee
dapat terhindar dari kerugian akibat barang yang disewa tersebut mengalami
ketinggalan model dan teknologi disebabkan oleh pesatnya perkembangan teknologi.
8. Sumber pelunasan kewajiban. Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit
dapat diatasi melalui leasing karena pada umumnya pelunasan atau pembayaran
angsuran hampir selalu diperkirakan berasal dari modal kerja yang dihasilkan oleh
adanya barang yang di-lease. Sehingga kekhawatiran para kreditor terhadap gangguan
penggunaan modal kerja yang akan mempengaruhi pelunasan kredit yang telah
diberikan dapat diatasi.
9. Kapitalisasi biaya. Adanya biaya-biaya tambahan selain harga perolehan seperti
biaya penyerahan, instalasi, pemeriksaan, konsultan, percobaan dan sebagainya dapat
dipertimbangkan sebagai biaya modal yang dapat dibiayai dalam leasing dan dapat
disusutkan berdasarkan lamanya leasing.
10. Risiko keusangan. Dalam keadaan yang serba tidak menentu, operating lease yang
berjangka waktu relatif singkat dapat mengatasi kekhawatiran lessee terhadap risiko
keusangan sehingga lessee tidak perlu mempertimbangkan risiko pada tahap dini yang
mungkin terjadi.
11. Kemudahan penyusutan anggaran. Adanya pembayaran sewa secara berkala yang
jumlahnya relatif tetap akan merupakan kemudahan dalam penyusunan anggaran
tahunan lessee.
12. Pembiayaan proyek skala besar. Adanya keengganan untuk memikul risiko
investasi dalam pembiayaan proyek yang sering kali menjadi masalah di antara
pemberi dana, masalah tersebut biasanya dapat diatasi melalui perusahaan leasing
sepanjang tersedianya suatu jaminan penuh yang dapat diterima dan/serta kemudahan
untuk menguasai barang yang dibiayai apabila terjadi suatu kelalaian.
b. Kelemahan leasing
Selain memiliki banyak keunggulan, leasing juga memiliki beberapa kekurangan atau
kelemahan khususnya bagi para lessee atau pengguna jasa leasing, antara lain yaitu sebagai
berikut:
1. Denda. Perusahaan pembiayaan akan memberikan denda kepada nasabah yang tidak
membayar angsuran pada waktunya. Karena tidak ingin menanggung kerugian, denda
yang diberlakukan bersifat harian dan akan terus diakumulasikan sampai anda
membayar angsuran berikut dendanya.
2. Penyitaan. Perusahaan pembiayaan sudah menanggung pembayaran mobil anda,
maka anda pun harus bertanggung jawab untuk melunasi sesuai nominal ditambah
bunga kepada perusahaan pembiayaan. Namun jika anda tidak melakukan
pembayaran cicilan secara terus menerus, maka anda akan dihadapkan dengan sanksi
yang lain. Pada awalnya mungkin anda hanya akan dijatuhi denda setiap harinya
setelah jatuh tempo (biasanya 3 hari setelah jatuh tempo), namun selanjutnya anda
akan dikenai status kredit macet. Jika anda sudah berada di kondisi yang demikian
pihak perusahaan pembiayaan dapat menyita mobil anda, biasanya jika sudah lewat 2
bulan dari jatuh tempo.
3. Penalti. Setelah anda dihadapkan dengan dua sanksi sebelumnya (denda harian dan
penyitaan), bukan berarti anda dapat melakukan pelunasan lebih awal untuk
pembelian mobil anda. Pelunasan lebih awal kepada perusahaan pembiayaan justru
tidak akan memberikan anda potongan bunga ataupun harga. Tapi sebaliknya,
tindakan tersebut dinilai berpaling dari kesepakatan yang sudah disetujui oleh kedua
belah pihak (nasabah dan perusahaan), sehingga tindakan pelunasan itu dinilai sebuah
pelanggaran dan menghasilkan hukuman penalti.
Bank Syariah dan Unit Usaha Syariah (UUS) wajib memelihara tingkat kesehatan yang
meliputi sekurang-kurangnya mengenai kecukupan modal, kualitas aset, likuiditas,
rentabilitas, solvabilitas, kualitas manajemen yang menggambarkan kapabilitas dalam aspek
keuangan, kepatuhan terhadap Prinsip Syariah dan prinsip manajemen Islami, serta aspek
lainnya yang berhubungan dengan usaha Bank Syariah dan UUS (UU No.21 tahun 2008
tentang Perbankan Syariah diakses dari http://www.bi.go.id).