Anda di halaman 1dari 6

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Nama Mata Kuliah : Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank


Kode Mata Kuliah : EKSI 4205
Jumlah sks : 3 sks
Nama Pengembang : Dr. Uun Sunarsih, SE., M.Si., CSRS., CSRA
Nama Penelaah : Edy Fitriawan Syahadat, S.E., M.Si.
Status : Baru/Revisi*
Pengembangan
Tahun : 2023
Pengembangan
Edisi Ke- : 3 (tiga)

No Tugas Tutorial Skor Maksimal Sumber Tugas Tutorial


1 Peran utama prusahaan 20 Modul 6 Perusahaan
pembiayaan adalah pembiayaan, edisi 3,
memberikan pinjaman Kegiatan Belajar 1 halaman
pembiayaan baik pada 6.7
sector perorangan
maupun non perorangan.
Perusahaan pembiayaan
di Indonesia meliputi
pembiayaan investasi,
pembiayaan multi guna
dan pembiayaan modal
kerja. Jelaskan bagaimana
menerapkan ketentuan
operasional pembiayaan
investasi!
2 Leasing adalah kegiatan 20 Modul 6 Bank dan Lembaga
pembiayaan dalam bentuk Keuangan Non-Bank edisi 3,
penyediaan barang modal Kegiatan Belajar 2 halaman
baik secara sewa guna 6.33
usaha dengan hak opsi
(finance lease) maupun
sewa guna usaha tanpa
hak opsi (operating lease)
untuk digunakan oleh
penyewa guna usaha
(lessee) selama jangka
waktu tertentu
berdasarkan pembayaran
secara angsuran. Jelaskan
kelebihan dan kelemahan
dari leasing!
3 Modal Ventura adalah 20 Modul 6 Lembaga
usaha pembiayaan Pembiayaan, edisi 3,
melalui penyertaan modal Kegiatan Belajar 3 halaman
dan/atau pembiayaan 6.45
untuk jangka waktu
tertentu dalam rangka
pengembangan usaha
pasangan atau debitur,
baik secara konvensional
maupun berprinsip
syariah. Jelaskan
bagaimana menerapkan
kegiatan usaha
perusahaan modal
ventura yang
konvensional dan yang
berbasis syariah dan
jelaskan mekanismenya!
4 Anjak piutang adalah 20 Modul 6 Lembaga
badan usaha yang Pembiayaan, edisi 3,
melakukan kegiatan Kegiatan Belajar 5 halaman
pembiayaan dalam bentuk 6.79
pembelian dan/atau
pengalihan serta
pengurusan piutang atau
tagihan jangka pendek
suatu perusahaan dari
transaksi perdagangan di
dalam atau di luar negeri.
Jelaskan bagaimana
menerapkan mekanisme
transaksi dalam anjak
piutang dan apa manfaat
yang dirasakan oleh klien
dengan menggunakan jasa
anjak piutang!
5 Bank sebagai lembaga 20 Modul 5 Kesehatan dan
intermediasi antara pihak Rahasia Bank edisi 3,
yang kelebihan dana dan Kegiatan Belajar 1 halaman
kekurangan dana. 5.6
Jelaskan Pokok-pokok
penilaian kesehatan bank!

JAWABAN

Nama : Ananda Naufallito Raditya


NIM : 048468257
Program Studi : 54/Manajemen-S1
UPBJJ : 71/Surabaya

1. Kegiatan pembiayaan investasi adalah pembiayaan untuk pengadaan barang-barang modal


beserta jasa yang diperlukan untuk aktivitas usaha/investasi,rehabilitasi,modernisasi,ekspansi
atau relokasi tempat usaha/investasi yang diberikan kepada debitur dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) tahun. Pembiayaan investasi tersebut harus dilakukan dengan cara
khusus,seperti yang ditunjukkan pada uraian berikut:
 Sewa pembiayaan (finance lease)
 Jual dan sewa-balik (sale and leaseback)
 Anjak piutang dengan pemberian jaminan dari penjual piutang (factoring with
recourse)
 Pembelian dengan pembayaran secara angsuran
 Pembiayaan proyek
 Pembiayaan insfrastruktur
2. Kelebihan leasing dibandingkan dengan sumber pembiayaan lainnya adalah sebagai
berikut.
 Pembiayaan penuh
Leasing dilakukan tanpa harus menyediakan uang muka dan pembiayaan dilakukan
sampai 100% (full pay out)
 Fleksibilitas
Pihak lessee dapat memilih skema pembayaran angsuran yang menguntungkan
baginya.
 Penghematan modal
Leasing memungkinkan lessee untuk menghemat modal kerja sehingga kelebihan
modal kerja yang ada dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan lain.
 Off Balance Sheet
Tidak ada ketentuan yang mengharuskan untuk mencantumkan transaksi leasing
dalam neraca perusahaan. Untuk itu,prosedur pembelian asset tidak perlu dipenuhi
secara terperinci.
 Diversifikasi pembiayaan
Lessee memiliki alternative sumber pembiayaan selain bank. Walaupun suatu
perusahaan telah memperoleh kredit dari bank,masih dimungkinkan memperoleh
pembiyaan lain dari leasing tanpa mengganggu kredit yang telah diperoleh.
 Lebih murah
Pembiayaan barang modal melalui metode leasing lebih murah dibandingkan dengan
kredit bank berdasarkan perhitungan present value. Di samping itu,transaksi leasing
bebas beban pajak dan biaya penyusutan (depresiasi).
 Perlindungan akibat kemajuan teknologi
Dengan memandaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat barang
yang disewa mengalami ketinggalan model atau system sebagai dampak pesatnya
teknologi.
 Proteksi inflasi
Leasing dapat memberikan proteksi terhadap inflasi khususnya apabila leasing
berdasarkan tariff suku bunga tetap.

Jenis pembiayaan ini pun memiliki kelemahan,yaitu:


 Bila dibandingkan dengan kredit investasi dari bank,pembiayaan secara leasing
relative lebih mahal. Juga, kadang kala pembelian secara tunai justru lebih murah dari
pada leasing. Hal ini terjadi karena sumber dana lessor pada umumnya dari bank atau
lembaga keuangan non bank. Namun demikian,leasing tetap dilakukan karena
beberapa sebab
 Barang modal dari pembiayaan leasing tidak dapat dijadikan jaminan untuk
memperoleh kredit dari bank. Lessor dapat menarik barang modal dari lessee jika
lessee melanggar perjanjian yang telah disepakati sebelumnya.
 Hilangnya prestise karena barang modal yang digunakan lessee bukan merupakan
milik sendiri. Selama masa leasing, barang modal adalah tetap menjadi milik lessor
bukan lessee.

3. Perusahaan Modal Ventura Konvensional:


 Pemilihan Perusahaan: Perusahaan modal ventura konvensional melakukan analisis
dan penilaian terhadap perusahaan yang membutuhkan modal. Mereka
mempertimbangkan faktor-faktor seperti potensi pertumbuhan, risiko, dan keuntungan
yang diharapkan.
 Pemberian Modal: Setelah memilih perusahaan, perusahaan modal ventura
konvensional memberikan modal dalam bentuk ekuitas atau pinjaman. Mereka dapat
membeli saham perusahaan atau memberikan pinjaman dengan bunga yang
ditentukan.
 Pengawasan: Perusahaan modal ventura konvensional biasanya memiliki perwakilan
di dewan direksi perusahaan yang mereka berikan modal. Mereka melakukan
pengawasan terhadap perusahaan untuk memastikan penggunaan modal yang tepat
dan memaksimalkan nilai investasi mereka.
 Pengembalian Modal: Ketika perusahaan yang mendapatkan modal tumbuh dan
menghasilkan keuntungan, perusahaan modal ventura konvensional akan
mendapatkan pengembalian modal mereka. Ini bisa berupa dividen dari saham yang
mereka miliki atau pembayaran bunga dari pinjaman yang diberikan.
Perusahaan Modal Ventura Berbasis Syariah:
 Pemilihan Perusahaan: Perusahaan modal ventura berbasis syariah juga melakukan
analisis dan penilaian terhadap perusahaan yang membutuhkan modal. Namun,
mereka harus memastikan bahwa perusahaan tersebut beroperasi sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah.
 Pemberian Modal: Perusahaan modal ventura berbasis syariah memberikan modal
dalam bentuk pembiayaan syariah, seperti mudharabah (bagi hasil) atau musyarakah
(kerjasama). Mereka tidak memberikan pinjaman dengan bunga.
 Pengawasan: Perusahaan modal ventura berbasis syariah juga memiliki perwakilan di
dewan direksi perusahaan yang mereka berikan modal. Mereka melakukan
pengawasan terhadap perusahaan dengan memastikan bahwa operasional perusahaan
sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
 Pengembalian Modal: Ketika perusahaan yang mendapatkan modal tumbuh dan
menghasilkan keuntungan, perusahaan modal ventura berbasis syariah akan
mendapatkan pengembalian modal mereka berdasarkan kesepakatan bagi hasil atau
keuntungan yang telah disepakati sebelumnya.

Dalam kedua jenis perusahaan modal ventura, tujuan utama adalah memberikan modal
dan dukungan kepada perusahaan yang membutuhkan untuk membantu mereka tumbuh
dan berkembang. Namun, perusahaan modal ventura berbasis syariah harus memastikan
bahwa kegiatan usaha perusahaan yang mereka dukung sesuai dengan prinsip-prinsip
syariah.
4. Mekanisme transaksi dengan anjak piutang adalah sebagai berikut:
 Transaksi penjualan secara kredit antara penjual (klien) dengan pembeli (nasabah).
Hal ini sama dengan proses penjualan secara tradisional. Dari transaksi ini akan
muncul faktur.
 Pihak penjual kemudian mengalihkan piutang pada perusahaan anjak piutang. Pada
saat pengalihan ini penjual (klien) dapat memberitahukan pada pihak pembeli
(nasabah) bahwa telah terjadi pengalihan piutang dari pihak penjual kepada
perusahaan anjak piutang. Perusahaan anjak piutang kemudian menilai besar faktur
yang diserahkan dan membayar kepada pihak klien sebesar nilai tertentu setelah
dilakukan penilaian.
 Pada saat jatuh tempo, pihak perusahaan anjak piutang akan melakukan penagihan
piutang pada pihak nasabah sebesar nilai faktur, dan pihak nasabah membayar kepada
perusahaan anjak piutang sesuai dengan nilai yang tertera pada faktur

Beberapa manfaat anjak piutang bagi klien antara lain..

 Membantu administrasi penjualan dan penagihan (sales ledgering and collection


services)
Perusahaan anjak piutang memperoleh fee atau komisi sebesar persentase tertentu dari
jumlah piutang yang dianjakpiutangkan atas jasa-jasa administrasi yang diberikan
sebagai bagian dari perjanjian anjak piutang. Jasa-jasa tersebut meliputi administrasi
piutang yang dianjak piutangkan dan membantu penagihannya.Dengan mengalihkan
tugas pembukuan kepada perusahaan anjak piutang akan timbul beban biaya atas
klien.
 Membantu beban risiko (Indonesia insurance)
Risiko menerima nasabah kredit baru dapat dibagi dengan perusahaan anjak piutang.
 Memperbaiki sistem penagihan
Apabila suatu perusahaan anjak piutang membeli suatu tagihan tentu perusahaan
tersebut akan mengharapkan untuk dibayar pada saat jatuh temponya. Hal tersebut
berarti perusahaan anjak piutang akan memantau pembayarannya dan
memberitahukan kepada klien tagihan-tagihan yang telah jatuh tempo. Klien biasanya
melakukan revisi posisi tagihan yang dianjakpiutangkan. Dalam melakukan
penagihan, perusahaan anjak piutang sedapat mungkin tidak memperburuk hubungan
antara kliennya dengan nasabah atau customer.
 Membantu memperlancar modal kerja
Bagi perusahaan kecil menengah yang memiliki sumber-sumber pembiayaan terbatas,
anjak piutang merupakan sarana untuk segera mengatasi kesulitan modal kerja karena
proses factoring dapat lebih cepat untuk memperoleh pembiayaan. Dari sisi klien,
manfaat anjak piutang dalam siklus manufaktur pada prinsipnya dapat mempercepat
proses untuk mendapatkan uang tunai dengan cara memanfaatkan jasa anjak piutang.
Oleh karena itu, peran anjak piutang di sini adalah memperpendek siklus produksi.
 Meningkatkan kepercayaan
 Karena arus dana bukan lagi suatu masalah maka setiap tagihan dapat dibayar tepat
waktu yang pada gilirannya akan meningkatkan kepercayaan pihak klien. Reputasi
yang baik kan mengakibatkan mudahnya melakukan pembelian, misalnya harang-
barang mentah secara kredit dengan harga yang lebih baik. Sedangkan dalam hal
penjual tunai klien dapat memberikan discount yang lebih menarik.
 Kesempatan untuk mengembangkan usaha
 Manfaat lain anjak piutang yang cukup menarik adalah kesempatan untuk tumbuh dan
berkembang khususnya bagi usaha kecil. Sekiranya ada permintaan atas produk dan
jasa-jasa dan apabila mereka menjual kepada nasabah besar dengan reputasi baik,
anjak piutang memungkinkan usaha ini untuk dapat merealisasi potensi pasarnya
secara penuh.

5. - Pokok pokok penilaian kesehatan bank menurut POJK No.4 tahun 2016:

• Bank ( termasuk kantor cabang bank lain) wajib melakukan penilaian tingkat
kesehatan bank baik secara individu maupun konsolidasi dengan
menggunakan pendekatan resiko.
• faktor faktor penilaian tingkat kesehatan bank terdiri dari profit resiko, good
corporate governance,rentabilitas dan permodalan.
• bank wajib melakukan penilaian sendiri tingkat kesehatan bank dan hasil self
assessment tingkat kesehatan bank yang telah mendapatkan persetujuan dari
direksi wajib di sampaian kepada dewan komisaris
• periode penilaian tingkat kesehatan bank paling kurang dilakukan setiap
semester serta dilakukan pengikian sewaktu-waktu apabila diperlukan
• apabila hasil identifikasi penelitian BI ditemukan permasalahan yang
signifikan mempengaruhi operasional dan atau kelangsungan usaha Bang
maka BI berwenang menurunkan peringkat komposit tingkat kesehatan bank.

-Cakupan penilaian kesehatan menurut POJK

 Profil risiko: merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan
manajemen risiko dalam operasional bank yang dilakukan terhadap 8 risiko yaitu
risiko kredit, resiko pasar, resiko operasional, resiko hukum, resiko strategic,
risiko kepatuhan, dan risiko regulasi.
 Good corporate gorvernance: merupakan penilaian terhadap manajemen bank tas
pelaksanaan prinsip GCG.
 Rentabilitas: merupakan penilaian terhadap kinerja earning, sumber-sumber
earning dan sustainability earning Bank.
 Permodalan : Kecukupan modal sangat penting dalam menghadapi risiko. Bank
harus memiliki modal yang cukup untuk menanggulangi risiko-risiko yang
mungkin muncul dalam operasional mereka. Evaluasi permodalan memastikan
bahwa bank memiliki landasan keuangan yang kuat untuk mendukung operasional
dan pertumbuhan jangka panjangnya.

Anda mungkin juga menyukai