Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

NAMA : DWI MIRANTI


NIM : 045294142
MATKUL : BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON BANK

1. JASA-JASA BANK UMUM


 Kliring
Kliring adalah suatu cara penyelesaian utang piutang dalam bentuk warkatatau surat-
surat berharga antara bank-bank peserta kliring
 Inkaso
Inkaso merupakan jasa bank untuk penagihan pembayaran atassurat/ dokumen
berharga kepada pihak ketiga di tempat atau kota lain di dalam negeri
 Letter of Credit(L/C)
Letter of Credit(L/C) adalah sebuah cara pembayaran internasional
yangmemungkinkan eksportir menerima pembayaran tanpa menunggu berita dariluar
negeri setelah barang dan berkas dokumen dikirimkan ke luar negeri (kepada
pemesan)
 Bank Garansi
Jaminan yang diberikan oleh bank atas permintaan nasabah untukmemenuhi
kewajibannya pada pihak lain apabila nasabah tersebut tidakmampu memenuhi
kewajibannya
 Transfer
Transfer merupakan jasa bank berupa pengiriman uang baik di dalam negerimaupun
di luar negeri. Saat ini metode transfer mengalami perkembanganyang sangat pesat
seiring dengan perkembangan teknologi informasi
JASA BANK SYARIAH DI INDONESIA
 Al-Wakalah
Adalah nasabah memberi kuasa pada bank untuk mewakilidirinya untuk melakukan
jasa tertentu, misalnya pembukaan L/C, inkaso, dantransfer dana
 Al-Hawalah
Jasa Al-Hawalah adalah jasa pengalihan utang piutang.Transaksi ini lazim digunakan
untuk membantu pengusaha untuk mendapatkan dana tunai guna melanjutkan
usahanya
 Al-Kafalah
Jasa Al-Kafalah pada prinsipnya adalah bank garansi
 Al-Rahn
Jasa Al-Rahn pada prinsipnya adalah jasa gadai, yaitu utangdengan jaminan harta
atau asset.

2. A. Bank wajib memelihara kesehatannya. Kesehatan Bank yang merupakan cerminan


kondisi dan kinerja Bank merupakan sarana bagi otoritas pengawas dalam menetapkan
strategi dan fokus pengawasan terhadap Bank. Selain itu, kesehatan Bank juga menjadi
kepentingan semua pihak terkait, baik pemilik, pengelola (manajemen), dan masyarakat
pengguna jasa Bank. Untuk mencegah agar pemburukan kualitas kredit perbankan tidak kian
dalam, maka sejak Maret 2020 otoritas terkait telah memberikan lampu hijau kepada bank
untuk melakukan restrukturisasi pada kredit yang terdampak Covid-19.Upaya perbankan
melakukan restrukturisasi kredit tersebut telah berdampak positif dengan tertahannya
pemburukan risiko kredit lebih dalam. Hal ini terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL)
yang relatif naik sedikit, dari 2,79% pada Februari 2020 menjadi 3,00% pada Mei 2020.
Masih naiknya rasio NPL tersebut tidak lepas dari jumlah kredit bermasalah yang meningkat
8,72% atau bertambah Rp 13,46 triliun. Upaya perbankan melakukan restrukturisasi kredit
tersebut telah berdampak positif dengan tertahannya pemburukan risiko kredit lebih dalam.
Hal ini terlihat dari rasio kredit bermasalah (NPL) yang relatif naik sedikit, dari 2,79% pada
Februari 2020 menjadi 3,00% pada Mei 2020. Masih naiknya rasio NPL tersebut tidak lepas
dari jumlah kredit bermasalah yang meningkat 8,72% atau bertambah Rp 13,46 triliun.
B. kegiatan yang dapat dilakukan oleh bank yang sehat yaitu :
 Menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat.
 Menjalankan fungsi intermediasi.
 Menjaga dan memelihara lalu lintas pembayaran.
 Mendukung aktifitas kegiatan moneter
 Pemenuhan peraturan perbankan yang berlaku
 Kemampuan menyalurkan dana ke masyarakat
Penjelasannya :
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkan dana tersebut kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk-
bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Bank mempunyai peran yang sangat penting dalam perekonomian yaitu
(1) fungsi intermediasi yang menjembatani pihak yang kelebihan dana dan pihak yang
membutuhkan dana,
(2) memberikan pelayanan dalam lalulintas sistem pembayaran, dan
(3) media mentransmisikan kebijakan moneter yang dilakukan bank sentral.
Bank dapat melaksanakan perannya secara maksimal dalam perekonomian jika bank tersebut
sehat. Jika bank tidak sehat maka
(1) fungsi intermediasi terganggu dan berakibat alokasi dan penyediaan dana untuk
pembayaran sektor-sektor produktif menjadi terbatas,
(2) lalulintas sistem pembayaran yang dilakukan perbankan tidak lancar, dan
(3) efektifitas kebijakan moneter terganggu.
Stabilitas perbankan sebagai bagian dari stabilitas sektor keuangan terkait erat dengan
kesehatan suatu perekonomian. Bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan
memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat menjaga
dan memelihara lalu lintas pembayaran, dan mendukung aktivitas kegiatan moneter. Tentunya
agar bank tetap sehat harus mempunyai modal yang cukup, menjaga kualitas asetnya,
mengelola dengan baik dan mengoprasikan berdasarkan prinsip kehati-hatian, menghasilkan
keuntungan yang cukup, dan memelihara likuiditas sehingga dapat memenuhi kewajiban.

3. Leasing (Sewa Guna) adalah setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk
penyediaan barang-barang modal untuk digunakan oleh suatu perusahaan untuk jangka waktu
tertentu.
Keunggulan Menggunakan Leasing
 Pembiayaan Penuh
Transaksi leasing sering dilakukan tanpa perlu uang muka dan pembiayaannya dapat
diberikan sampai dengan 100% (full pay out), hal ini akan membantu cash flow
terutama bagi perusahaan (lessee) yang baru berdiri atau beroperasi dan perusahaan
yang sedang berkembang.
 Lebih Fleksibel
Dipandang dari segi perjanjiannya, leasing lebih luwes karena leasing lebih mudah
menyesuaikan keadaan keuangan lessee dibandingkan dengan perbankan.
Pembayaran sewa guna usaha (payment lease) secara berkala akan ditetapkan
berdasarkan pendapatan yang dihasilkan lessee sehingga pengaturan pembayaran
sewa guna usaha secara berkala dapat disesuaikan dengan pendapatan yang dihasilkan
aktiva yang akan dilease.
 Sumber Pembiayaan Alternatif
Leasing merupakan sumber pembiayaan lain bagi perusahaan tanpa menggangu jalur
kredit yang telah dimiliki. Dari segi jaminan leasing tidak terlalu menuntut adanya
jaminan tambahan yang lebih banyak dibandingkan apabila lessee memperoleh
pinjaman dari pihak lainnya.
 Off balance sheet
Tidak adanya ketentuan keharusan mencantumkan transaksi leasing dalam neraca
memberi daya tarik tersendiri kepada lessee karena tanpa mencantumkan sebagai
aktiva berarti prosedur pembelian aktiva tidak perlu dipenuhi secara terperinci.
 Arus dana
Pesyaratan pembayaran dimuka yang relatif lebih kecil akan sangat berpengaruh pada
arus dana.
 Proteksi inflasi
Leasing merupakan pelindung terhadap inflasi meskipun dalam beberapa keadaan
sering dikatakan kurang relevan.
 Perlindungan akibat kemajuan teknologi
 Dengan memanfaatkan leasing, lessee dapat terhindar dari kerugian akibat barang
yang disewa tersebut mengalami ketinggalan model atau sistem disebabkan oleh
pesatnya perkembangan teknologi.
 Sumber pelunasan kewajiban
Pembatasan pembelanjaan dalam perjanjian kredit dapat diatasi melalui leasing
karena pada umumnya pelunasan atau pembayaran sewa hampir selalu diperkirakan
berasal dari modal kerja yang dihasilkan oleh adanya aktiva yang di leasekan.
 Kapitalisasi biaya
Adanya biaya tambahan selain harga perolehan seperti biaya penyerahan, instalasi,
pemeriksaan dan lain sebagainya dapat dipertimbangkan sebagai biaya modal yang
dapat dibiayai dalam leasing dan dapat disusutkan berdasarkan lamanya masa leasing.
 Resiko keusangan.
Dalam keadaan yang serba tidak menentu, leasing yang berjangka waktu relatif
singkat dapat mengatasi kekhawatiran lessee terhadap resiko keusangan sehingga
lessee tidak perlu mempertimbangkan resiko pada tahap dini yang mungkin terjadi.
 Kemudahan penyusutan anggaran.
Adanya pembayaran sewa guna usaha secara berkala yang jumlahnya relatif tetap
akan merupakan kemudahan dalam penyusunan anggaran tahunan lessee.
Kelemahan Menggunakan Leasing
 Hak kepemilikan barang hanya akan berpindah apabila kewajib3an lease telah
diselesaikan dan hak opsi digunakan.
 Seandainya terjadi pembatalan suatu perjanjian sewa guna usaha, maka kemungkinan
biaya yang ditimbulkan cukup besar.
 Barang modal yang diperoleh oleh lease tidak dapat dijadikan jaminan untuk
memperoleh kredit.
 Risiko yang melekat pada peralatan atau barang modal itu sendiri. Kemungkinan
adanya kenakalan penyewa guna usaha untuk melakukan jual atau sewa kepada pihak
sewa guna usaha yang lain.
 Fluktuasi bunga. Adanya fluktuasi bunga menimbulkan resiko bunga bagi perusahaan
sewa guna usaha, karena antara investasi dalam barang yang disewa guna usaha
dengan sumber dana pembelanjaan tidak sesuai.

4. A. Modal ventura adalah bentuk pendanaan untuk perusahaan startup. Sesuai namanya,
modal ventura adalah sebuah bentuk modal yang diberikan kepada perusahaan lain sebagai
bentuk investasi dan kerja sama. Modal tentu menjadi hal pokok untuk pembentukan dan
keberlangsungan sebuah bisnis. Biasanya investasi modal ventura diberikan dalam bentuk
uang tunai yang nantinya akan ditukar dengan sejumlah saham di perusahaan mitra bisnis.
Modal ventura merupakan investasi berisiko tinggi, namun memiliki investasi pengembalian
yang juga tinggi. Sebagian besar dana yang didapatkan untuk modal ventura berasal dari
investor, bank investasi, dan lembaga keuangan yang melakukan penggalangan dana untuk
tujuan investasi ini.
B. Perusahaan Modal Ventura (Venture Capital Company) adalah badan usaha yang
melakukan usaha pembiayaan/penyertaan modal ke dalam suatu Perusahaan yang menerima
bantuan pembiayaan (investee Company) untuk jangka waktu tertentu dalam bentuk
penyertaan saham, penyertaan melalui pembelian obligasi konversi, dan/atau pembiayaan
berdasarkan pembagian atas hasil usaha.
Kegiatan usaha Perusahaan Modal Ventura meliputi :
 Penyertaan saham (equity participation)
 Penyertaan melalui pembelian obligasi konversi (quasi equity participation)
 Pembiayaan berdasarkan pembagian atas hasil usaha (profit/ revenue sharing)
C. dalam mekanisme modal ventura terdapat paling sedikit tiga unsur yang terlibat secara
langsung, yaitu:
 Pihak perusahaan modal ventura (venture capital company)
 Pihak perusahaan pasangan usaha.
 Pihak penyandang dana.

SUMBER :
 BMP EKSI4205 MODUL 4,5,6
 https://www.jurnal.id/
 https://www.pelajaran.co.id/

Anda mungkin juga menyukai