keuangan, dimana bank bertugas untuk menghimpun dana dari masyarakat dalam
bentuk giro, tabungan, deposito dan kemudian menyalurkan dana tersebut ke
masyarakat dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup orang banyak. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa peran bank
adalah suatu lembaga perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak
yang memiliki kelebihan dana (surplus of funds) dengan pihak-pihak yang
memerlukan dana (deficit of funds).
Intermediasi keuangan adalah proses/ kegiatan pengalihan dana dari penabung (ultimate
lenders) kepada peminjam (ultimate borrowers). Proses intermediasi dilakukan oleh
lembaga keuangan dengan cara membeli sekuritas primer yang diterbitkan oleh unit
defisit dan di sisi lain lembaga keuangan tersebut mengeluarkan sekuritas sekunder
kepada penabung atau unit surplus. Sekuritas primer antara lain dapat berupa saham,
obligasi, commercial paper, perjanjian kredit dan sebagainya. Sementara yang termasuk
sekuritas sekunder adalah giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito, polis
asuransi, reksa dana, dan sebagainya.
Karakteristik Deposito
1. Deposito adalah simpanan yang pencairannya hanya dapat dilakukan pada jangka
waktu tertentu dan syarat-syarat tertentu.
2. Deposito dapat dicairkan setelah jangka waktu berakhir.
3. Deposito yang akan jatuh tempo dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic
Roll Over).
Deposito Berjangka
Merupakan simpanan yang pencairannya dilakukan berdasarkan jangka
waktu tertentu.
1. Umumnya mempunyai jangka waktu mulai dari 1, 3, 6, dan 12 sampai dengan 24
bulan.
2. Diterbitkan dengan mencantumkan nama pemilik deposito baik perorangan
maupun lembaga.
3. Kepada setiap deposan diberikan bunga yang besarnya dan waktu pembayarannya
sesuai dengan yang berlaku di masing-masing bank.
4. Pembayaran bunga deposito dapat dilakukan setiap bulan atau setelah jatuh tempo
sesuai jangka waktunya secara tunai maupun non tunai (pemindahbukuan).
5. Kepada setiap deposan dengan nominal deposito tertentu dikenakan pajak
penghasilan dari bunga yang diterimanya.
6. Pencairan deposito sebelum jatuh tempo umumnya dikenakan denda.
KEUNTUNGAN
1. Dapat dijadikan jaminan kredit.
2. Memperoleh hasil bunga yang umumnya lebih tinggi dari bentuk simpanan
lainnya.
3. Dapat mengelola keuangan secara lebih terencana sesuai dengan kebutuhan dan
jangka waktu deposito.
Persyaratan
Nasabah wajib memenuhi beberapa persyaratan dalam mengajukan kredit, antara
lain:
1. Warga Negara Indonesia yang berdomisili di Indonesia atau Badan Usaha yang
berkedudukan di Indonesia;
2. Menyerahkan dokumen yang disyaratkan seperti SIUP, TDP, NPWP dan izin-izin
lainnya;
3. Jenis usaha tidak bertentangan dengan hukum dan tidak bersifat spekulatif;
4. Menyerahkan agunan apabila disyaratkan bank;
5. Memenuhi penilaian kelayakan dari Bank.
Agunan Kredit
Pada prinsipnya agunan kredit adalah kelayakan usaha berupa arus uang usaha
peminjam, namun ada kalanya bank membutuhkan agunan tambahan berupa aset
untuk lebih meningkatkan keyakinan bank.
Kredit Konsumsi
Kredit konsumsi adalah kredit yang digunakan untuk membeli sesuatu yang sifatnya
konsumtif, seperti membeli rumah, kendaraan pribadi, dan keperluan lainnya. Jenis
kredit konsumsi yang biasanya cukup laris adalah Kredit Pemilikan Rumah (KPR),
Kredit Kendaraan, dan Kartu Kredit. Umumnya risiko kredit konsumsi relatif lebih
tinggi, sehingga suku bunga yang dibebankan kepada nasabah untuk kredit konsumsi
akan lebih besar ketimbang bunga kredit untuk tujuan usaha.
Kredit Multiguna
Kredit Multiguna adalah kredit yang bisa digunakan untuk tujuan apa saja, baik untuk
konsumsi maupun untuk memulai usaha baru seperti percetakan, bisnis Penerjemah
Tersumpah dan dagang. Salah satu produk kredit serba guna yang sering dipasarkan
adalah Kredit Tanpa Agunan.
Kartu Kredit
Kartu kredit merupakan alat pembayaran pengganti uang tunai yang dapat digunakan
oleh konsumen untuk membeli barang dan jasa yang diinginkannya di tempat-tempat
yang dapat menerima pembayaran dengan menggunakan kartu kredit (merchant).
Menurut Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/8/PBI/2008 Kartu Kredit adalah Alat
Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu yang dapat digunakan untuk melakukan
pembayaran atas kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi, termasuk
transaksi pembelanjaan dan/ atau untuk melakukan penarikan tunai dimana kewajiban
pembayaran pemegang kartu dipenuhi terlebih dahulu oleh acquirer atau penerbit, dan
pemegang kartu berkewajiban melakukan pelunasan kewajiban pembayaran tersebut
pada waktu yang disepakati baik secara sekaligus (charge card) ataupun secara
angsuran.
Selanjutnya penilaian suatu kredit dapat pula dilakukan dengan analisis 7P kredit
dengan unsur penilaian sebagai berikut:
a. Personality
Yaitu menilai nasabah dari segi kepribadiannya atau tingkah lakunya sehari-hari
maupun kepribadiannya di masa lalu. Penilaian personality juga mencakup sikap,
emosi, tingkah laku, dan tindakan nasabah dalam menghadapi suatu masalah dan
menyelesaikannya.
b. Party
Yaitu mengklasifikasikan nasabah ke dalam klasifikasi atau golongan-golongan
tertentu berdasarkan modal, loyalitas, serta karakternya sehingga nasabah dapat
digolongkan ke golongan tertentu dan akan mendapatkan fasilitas kredit yang berbeda
pula dari bank.
c. Purpose
Yaitu mengetahui tujuan nasabah dalam mengambil kredit termasuk jenis kredit yang
diinginkan nasabah. Tujuan pengambilan kredit dapat bermacam-macam sesuai
kebutuhan, contohnya untuk modal kerja, investasi, konsumtif, produktif, dan lain-
lain.
d. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha nasabah di masa yang akan datang apakah menguntungkan
atau tidak, dengan kata lain mempunyai prospek atau sebaliknya. Hal ini penting
mengingat jika suatu fasilitas kredit yang dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan
hanya bank yang rugi akan tetapi juga nasabah.
e. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara nasabah mengembalikan kredit yang telah diambil
atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian kredit. Semakin banyak sumber
penghasilan debitur maka akan semakin baik, sehingga jika salah satu usahanya
merugi akan dapat ditutupi oleh usaha lainnya.
f. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan nasabah dalam mencari laba. Profitability
diukur dari periode ke periode, apakah akan tetap sama atau akan semakin meningkat,
apalagi dengan tambahan kredit yang akan diperolehnya.
g. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan mendapatkan
jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benar-benar aman.
Perlindungan yang diberikan oleh debitur dapat berupa jaminan barang atau orang
atau jaminan asuransi.