MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Pengantar Ekonomi Makro
yang dibina oleh Ibu Adelia Shabrina Prameka, S.E., M.M., M.B.A
Disusun oleh
Dies Suryanda 170413618187
Fitria Ayu Nawangwulan 170413618089
Naufal Zakariya Saputra 170413618175
Rafif Isham Izzudin 170413618293
1. Pasar Keuangan
Pasar keuangan (financial markets) adalah instusi-institusi keuangan yang
melaluinya penabung dapat menyediakan dana secara langsung bagi peminjam.
Dua macam pasar yang sangat penting dalam pasar keuangan adalah pasar
obligasi dan pasar saham.
1. Pasar Obligasi
Pasar obligasi (bond) adalah sertifikat utang yang menentukan kewajiban-
kewajiban dari peminjam atau emiten (penerbit obligasi) kepada pemegang
obligasi. Sertifikat obligasi ini menentukan waktu suatu pinjaman akan dibayar
kembali, yang disebut dengan tanggal jatuh tempo, dan suku bunga yang akan
dibayar secara periodik sampai obligasi tersebut jatuh tempo. Pembeli obligasi
memberikan uangnya kepada peminjam sebagai imbalan atas janji bahwa
peminjam akan membayar kembali pinjaman pokok beserta bunganya. Pembeli
dapat menahan obligasi sampai tanggal jatuh tempo atau dapat menjual obligasi
tersebut kepada orang lain sebelum tanggal jatuh tempo.
Ada tiga ciri obligasi yang terpenting.
a. Jangka waktu obligasi, lamanya waktu hingga obligasi jatuh tempo.
Obligasi jangka pendek: dengan waktu jatuh tempo 3 bulan
Oblgasi jangka panjang: dengan waktu jatuh tempo 30 tahun
Ada juga obligasi perpetuity tanpa jauh tempo atau selamanya yang
diterbitkan Pemerintah Inggris
b. Risiko kredit, kemungkinan peminjam tidak mampu membayar bunga
atau pinjaman pokoknya. Kegagalan ini disebut wanprestasi.
Cedera janji: ketika wanprestasi, peminjam dapat (dan sesekali)
mengumumkan kebangkrutannya, ketika para pembeli obligasi
merasa bahwa tingkat wanprestasinya tinggi, mereka meminta suku
bunga yang lebih tinggi untuk mengimbangi tingkat resiko, karena
obligasi yang diterbitkan di AS dianggap tidak memiliki tingkat
resiko, maka obligasi pemerintah mempunyai suku bunga yang
rendah. Sebaliknya
Obligasi sampah (junk obligation): perusahaan yang tidak sehat
kondisi keuangannya akan menerbitkan obligasi sampah, yang suku
bunganya sangat tinggi.
c. Perlakuan pajak, cara Undang-Undang Perpajakan memperlakukan bunga
yang diperoleh dari obligasi. Bunga dari kebanyakan obligasi merupakan
pendapatan kena pajak, karena itu pemilik obligasi harus membayar
sebagian pendapatan bunganya untuk pajak. Kecuali obligasi pemerintah,
karena keuntungan tidak membayar pajak federal maka obligasi yang
diterbitkan pemerintah membayar suku bunga yang lebih rendah daripada
obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
2. Pasar Saham
Pasar saham (stock) mencerminkan kepemilikan suatu perusahaan, dan
karenanya mewakili hak atas sebagian keuntungan perusahaan. Penjualan saham
untuk mengumpulkan dana dinamakan pembiayaan dengan equitas sementara
penerbitan obligasi untuk tujuan yang sama dinamakan pembiayaan dengan
utang.
Perbedaan saham dengan obligasi. Obligasi adalah bukti atas hutang,
biasanya memiliki jatuh tempo, apabila setelah jatuh tempo tersebut maka
obligasi dapat diuangkan, sedangkan saham adalah tanda bukti atas hak
kepemilikan suatu perusahaan dan dapat dimiliki selamanya. Dibandingkan
dengan obligasi, saham membawa risiko yang lebih tinggi, namun tingkat
pengembalian keuntungannya juga tinggi.
Harga saham yang diperdagangkan ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham tersebut. Karena saham mewakili kepemilikan sebuah
perusahaan, permintaan saham dan harganya mencerminkan persepsi publik
mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan di masa
yang akan datang. Penjualan saham untuk mengumpulkan uang disebut
pembiayaan ekuitas.
Berbagai macam imdeks harga saham tersedia untuk memonitor tingkat
harga saham. Indeks saham dihitung sebagai rata-rata sekumpulan harga saham.
Imdeks harga saham yang paling terkenal adalah Dow Jones Industrial Average,
yang telah dihitung secara regular sejak tahun 1896. Tabel saham pada surat
kabar memberikan informasi seperti: Harga (saham), Volume (banyaknya saham
yang dijual), Dividen (keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang saham),
dan Price-earnings ratio
2. Lembaga-lembaga Perantara Keuangan
1. Bank
Bank adalah lembaga perantara keuangan yang paling dikenal oleh
masyarakat. Tugas utama bank adalah mengumpulkan simpanan dari
masyarakat yang ingin menabung dan menggunakan simpanan ini untuk
memberi kredit kepada orang-orang yang ingin meminjam. Bank membayar
orang-orang yang menyimpan uangnya dengan bunga dan memberlakukan suku
bunga kredit yang lebih tinggi kepada peminjam. Perbedaan antara kedua
besaran suku bunga tersebut adalah digunakan untuk pembiayaan bank dan
sisanya adalah keuntungan pemilik bank.
Bank juga memfasilitasi pembelian barang dan jasa yang dilakukan
nasabah. Bank membantu menciptakan aset khusus yang dapat digunakan
masyarakat sebagai alat pertukaran. Alat pertukaran adalah suatu instrumen
yang dapat digunakan masyarakat untuk melakukan transaksi. Peranan bank
sebagai penyedia alat pertukaran membedakan bank dari lembaga keuangan
lainnya karena akses untuk mendapatkan pinjaman tidak semudah, semurah dan
secepat membuat cek pada deposito mereka.
2. Reksa Dana
Reksa dana (mutual fund) adalah institusi yang menjual saham kepada
publik dan menggunakan dana hasil penjualannya untuk membeli portofolio
saham atau obligasi. Pemegang saham raksa dana menanggung semua risiko dan
pengembalian keuntungan terkait dengan potofolio. Jika nilai portofolio
meningkat, pemegang saham akan menerima keuntungan. Jika menurun maka
pemegang saham akan rugi.
Keuntungan utama reksa dana adalah memungkinkan orang-orang yang
mempunyai sedikit dana untuk melakukan diversivikasi. Karena nilai dari satu
saham atau obligasi terikat dengan perusahaan penerbitnya, memegang hanya
satu saham atau obligasi sangat berisiko. Dan bila mempunyai saham atau
obligasi yang bermacam-macam maka risiko yang ditanggung lebih rendah
karena mereka hanya mempunyai bagian yang kecil dari masing-masing
perusahaan.
Keuntungan kedua adalah reksa dana memberikan rakyat jelata akses pada
keterampilan para pengelola keuangan yang professional. Para pengelola
sebagian reksa dana sangatlah memperhatikan prospek dan perkembangan
saham atau obligasi perusahaan yang mereka beli.
3. Lembaga-lembaga keuangan lainnya adalah serikat kredit, dana pensiun,
perusahaan asuransi, dan rentenir.
Y=C+I+G
Persamaan ini menyatakan bahwa PDB adalah penjumlahan dari konsumsi,
investasi, dan pembeljaan pemerintah. Setiap unit hasil produksi yang dijual
dalam perekonomian tertutup dikonsumsi, di investasi atau dibeli oleh
pemerintah.
Untuk melihat apa yang diperoleh dari indentitas ini menyangkut pasar
keuangan, kuarangkan C dan G kedua sisi persamaan. Kita mendapatkan:
Y-C-G=I
S=Y-C-G
atau
S = (Y - T - C) + (T - G)
Kedua persamaan ini sama karena dua T di ruas kanan akan saling
meniadakan. Persamaan kedua memisahkan tabungan nasional menjadi dua
begian: tabungan swasta (Y - T - C) dan tabungan public (T - G).
Tabungan publik (pulic saving) adalah sisa pemasukan pajak yang dimiliki
pemerintah setelah membayar pajak. Pemerintah menerima pajak T dari
pemasukan pajak dan mengeluarkan G untuk barang dan jasa. Jika (T > G) maka
pemerintah mengalami surplus anggaran (budget surplus) karena menerima
banyak uang dari pada pengeluaran. Surplus ini (T - G) mencerminkan tabungan
publik. Jika pemerintah mengeluarkan lebih banyak dari pada pendapatan
pajaknya (G > T) maka pemerintah mengalami defisit anggaran (budget deficit)
dan tabungan publik, (T - G) bernilai negatif.
S=Y-C
S: tabungan
Y: pendapatan
C: konsumsi
MPS = 1 - MPC
c. Kecenderungan Menabung Rata-rata atau average propensity to save
merupakan perbandandingan tabungan total dengan pendapatan total.
MPS= ∆S/∆Yd
MPS: Marginal Prospensity to saving (kecondongan menabung marginal)
S: pertambahan tabungan
Yd: pertambahan pendapatan
Average Prospensity to Save (APS)
Y=C+S
Y: Pendapatan
C: konsumsi
S: Tabungan
Antara MPC dengan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat, hal ini
bisa kita buktikan dengan mempergunakan persamaan sebagai berikut:
MPS + MPC = 1
atau
MPC = 1 - MPS MPS = 1 - MPC
Suku bunga adalah harga dari sebuah pinjaman. Suku bunga mencerminkan
jumlah yang dibayar oleh peminjam dan jumlah yang diterima pemberi pinjaman
atas tabungan mereka. Suku bunga tinggi menurunkan pinjaman, namun
meningkatkan tabungan. Jadi, kurva permintaan dana pinjaman memiliki
kemiringan ke bawah dan kurva penawaran dana pinjaman memiliki kemiringan
ke atas. (Pada Figure 1)
5%
Permintaan
0 $1,200
Dana Pinjaman
(dalam miliar dollar)
Pada figur 1 dalam kondisi keseimbangan suku bunga sebesar 5 persen dan
besarnya permintaan dana pinjaman serta jumlah penawaran dana pinjaman
keduanya adalah $1.200 miliar.
Jika suku bunga lebih rendah dari tingkat keseimbangan, jumlah dana
pinjaman yang ditawarkan akan lebih rendah dari jumlah dana pinjaman yang
diminta. Kekurangan dana pinjaman akan mendorong pemberi pinjaman untuk
menaikkan suku bunga yang mereka kenakan. Akibatnya dana pinjaman yang
ditawarkan meningkat, namun permintaannya menurun. Sebaliknya, jika suku
bunga lebih tinggi daripada tingkat keseimbangan, jumlah dana pinjaman yang
ditawarkan akan melebihi jumlah yang diminta. Seiring para pemberi pinjaman
bersaing untuk mendapatkan peminjam, suku bunga akan bergerak turun.
Konsekuensinya, suku bunga akan mencapai titik keseimbangan ketika
penawaran dan permintaan dana pinjaman mencapai keseimbangan.
Para ekonom membedakan suku bunga nominal dan suku bunga riil. Suku
bunga nominal adalah suku bunga yang biasanya dilaporkan nilai berbentuk
uang dari keuntungan tabungan dan biaya peminjaman. Suku bunga riil adalah
suku bunga nominal yang telah disesuaikan terhadap inflasi. Karena inflasi
mengurangi nilai uang dari waktu ke waktu, suku bunga riil mencerminkan
tingkat keuntungan dari tabungan dan biaya peminjaman secara lebih akurat.
Karena tabungan akan dikenakan pajak yang lebih rendah menurut UU yang
baru, rumah tangga akan menaikkan jumlah uangnya yang ditabung dan
menurunkan tingkat konsumsi mereka. Rumah tangga akan menggunakan
kelebihan tabungan mereka untuk membeli obligasi atau menaikkan tingkat
tabungan mereka. Penawaran dana pinjaman akan meningkat dan kurva
penawaran akan bergeser ke kanan dari S1 ke S2. (Pada Figure 2)
Pergeseran kurva penawaran mengubah keseimbangan pasar sepanjang
kurva permintaan, yaitu kenaikan penawaran dari dana pinjaman mengurangi
suku bunga dari 5% menjadi 4%. Suku bunga yang lebih rendah menaikan
jumlah dana pinjaman yang diminta sebesar $1.200 miliar menjadi $1.600
miliar. Dengan biaya peminjaman yang lebih rendah, rumah tangga dan
perusahaan terdorong meminjam lebih banyak untuk tujuan investasi. Jadi,
apabila ada perubahan UU Perpajakan diharapkan bisa mendorong masyarakat
untuk menabung lebih banyak, hasilnya adalah suku bunga yang lebih rendah
dan investasi yang lebih besar.
1. Insentif pajak
5% untuk menabung
meningkatkan
4% jumlah penawaran
dana pinjaman . . .
2. . . . yang
menurunkan
suku bunga Permintaan
keseimbangan
...
0 $1,200 $1,600
Dana Pinjaman
(dalam miliar dollar)
3. . . . dan meningkatkan jumlah
keseimbangan dari dana
pinjaman.
0 $1,200 $1,400
Dana Pinjaman
3. . . . dan meningkatkan jumlah (dalam miliar dollar)
keseimbangan dari dana pinjaman.
6% 1. Defisit anggaran
menurunkan
jumlah penawaran
5%
dana pinjaman . . .
2. . . . yang
meningkatkan Permintaan
suku bunga
keseimbangan
...
0 $800 $1,200
Dana Pinjaman
(dalam miliar dollar)
3. . . . dan menurunkan jumlah
keseimbangan dari dana pinjaman.
KESIMPULAN
Dalam banyak hal, pasar keuangan hampir sama dengan pasar-pasar lainnya
dalam perekonomian. Harga dana pinjaman-suku bunga-diatur oleh kekuatan
permintaan dan penawaran, sebagaimana halnya harga-harga lain dalam
perekonomian. Kita dapat menganalisis pergeseran terhadap permintaan dan
penawaran di pasar keuangan sebagaimana kita melakukan analisis di pasar-
pasar lainnya. Ketika pasar keuangan membawa permintaan dan penawaran dana
pinjaman ke neraca, pasar keuangan membantu dalam mengalokasikan sumber
daya ekonomi yang langka guna dimanfaatkan seefisien mungkin.
Konsep nilai masa kini mengingatkan kita bahwa uang pada masa depan
kurang berharga dibandingkan dengan uang pada masa sekarang, dan hal itu
memberikan kita cara untuk membandingkan jumlah uang pada periode waktu
yang berbeda. Teori manajemen risiko mengingatkan kita bahwa masa depan
tidak jelas dan orang orang yang menghindari risiko dapat mengambil
pencegahan untuk menjaga dirinya dari ketidakpastian itu.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012.
(http://enistat.lecture.ub.ac.id/files/2012/11/26saving_investment-ind ). diaskes
pada 28 Februari 2018.