Anda di halaman 1dari 18

TABUNGAN, INVESTASI DAN SISTEM KEUANGAN

MAKALAH
Untuk memenuhi tugas matakuliah
Pengantar Ekonomi Makro
yang dibina oleh Ibu Adelia Shabrina Prameka, S.E., M.M., M.B.A

Disusun oleh
Dies Suryanda 170413618187
Fitria Ayu Nawangwulan 170413618089
Naufal Zakariya Saputra 170413618175
Rafif Isham Izzudin 170413618293

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
Februari 2018
PEMBAHASAN

Sistem keuangan (financial system) adalah sekumpulan institusi (lembaga)


dalam suatu perekonomian yang membantu mempertemukan tabungan
seseorang dengan kebutuhan investasi orang lain. Tabungan dan investasi
merupakan faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Ketika
sebuah negara menghemat sebagian besar PDB-nya sebagai tabungan, maka
sumber daya yang tersedia untuk diinvestasikan dalam modal akan lebih besar,
dan modal yang besar dapat meningktan produktivitas dan standar hidup suatu
negara. Beberapa orang ingin menyimpan sebagian pendapatannya untuk
keperluan di masa yang akan datang, dan sebagian lagi ingin meminjam untuk
pembiayaan investasi serta pertumbuhan bisnisnya.

I. Institusi-institusi Kuangan Dalam Perekonomian AS

Sistem keuangan memindahkan sumber-sumber daya yang langka dalam


perekonomian dari penabung ke peminjam. Penabung menyimpan uang dengan
berbagai alasan seperti untuk keperluan anak mereka yang akan masuk
keperguruan tinggi atau untuk jaminan di hari tua mereka, sedangkan peminjam
juga meminjam dengan alasan seperti untuk memulai bisnis agar meningkatkan
perekonomian mereka atau juga untuk keperluan mendesak sepeerti ada anggota
keluarga sakit parah dan membutuhkan operasi dengan biaya yang besar.
Penabung menawarkan uang mereka ke sistem keuangan dengan harapan
mereka akan mendapatkan uang mereka kembali berikut bunga di masa yang
akan datang. Peminjam meminta uang dari sistem keuangan dan mereka di
harapkan akan membayar uang tersebut beserta bunganya.

Sistem keuangan terdiri dari berbagai institusi keuangan yang membantu


mengkoordinasikan para penabung dan peminjam. Intitusi keuangan
dikelompokan menjadi 2 kategori yaitu pasar keuangan dan lembaga perantara
keuangan.

1. Pasar Keuangan
Pasar keuangan (financial markets) adalah instusi-institusi keuangan yang
melaluinya penabung dapat menyediakan dana secara langsung bagi peminjam.
Dua macam pasar yang sangat penting dalam pasar keuangan adalah pasar
obligasi dan pasar saham.
1. Pasar Obligasi
Pasar obligasi (bond) adalah sertifikat utang yang menentukan kewajiban-
kewajiban dari peminjam atau emiten (penerbit obligasi) kepada pemegang
obligasi. Sertifikat obligasi ini menentukan waktu suatu pinjaman akan dibayar
kembali, yang disebut dengan tanggal jatuh tempo, dan suku bunga yang akan
dibayar secara periodik sampai obligasi tersebut jatuh tempo. Pembeli obligasi
memberikan uangnya kepada peminjam sebagai imbalan atas janji bahwa
peminjam akan membayar kembali pinjaman pokok beserta bunganya. Pembeli
dapat menahan obligasi sampai tanggal jatuh tempo atau dapat menjual obligasi
tersebut kepada orang lain sebelum tanggal jatuh tempo.
Ada tiga ciri obligasi yang terpenting.
a. Jangka waktu obligasi, lamanya waktu hingga obligasi jatuh tempo.
 Obligasi jangka pendek: dengan waktu jatuh tempo 3 bulan
 Oblgasi jangka panjang: dengan waktu jatuh tempo 30 tahun
 Ada juga obligasi perpetuity tanpa jauh tempo atau selamanya yang
diterbitkan Pemerintah Inggris
b. Risiko kredit, kemungkinan peminjam tidak mampu membayar bunga
atau pinjaman pokoknya. Kegagalan ini disebut wanprestasi.
 Cedera janji: ketika wanprestasi, peminjam dapat (dan sesekali)
mengumumkan kebangkrutannya, ketika para pembeli obligasi
merasa bahwa tingkat wanprestasinya tinggi, mereka meminta suku
bunga yang lebih tinggi untuk mengimbangi tingkat resiko, karena
obligasi yang diterbitkan di AS dianggap tidak memiliki tingkat
resiko, maka obligasi pemerintah mempunyai suku bunga yang
rendah. Sebaliknya
 Obligasi sampah (junk obligation): perusahaan yang tidak sehat
kondisi keuangannya akan menerbitkan obligasi sampah, yang suku
bunganya sangat tinggi.
c. Perlakuan pajak, cara Undang-Undang Perpajakan memperlakukan bunga
yang diperoleh dari obligasi. Bunga dari kebanyakan obligasi merupakan
pendapatan kena pajak, karena itu pemilik obligasi harus membayar
sebagian pendapatan bunganya untuk pajak. Kecuali obligasi pemerintah,
karena keuntungan tidak membayar pajak federal maka obligasi yang
diterbitkan pemerintah membayar suku bunga yang lebih rendah daripada
obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan.
2. Pasar Saham
Pasar saham (stock) mencerminkan kepemilikan suatu perusahaan, dan
karenanya mewakili hak atas sebagian keuntungan perusahaan. Penjualan saham
untuk mengumpulkan dana dinamakan pembiayaan dengan equitas sementara
penerbitan obligasi untuk tujuan yang sama dinamakan pembiayaan dengan
utang.
Perbedaan saham dengan obligasi. Obligasi adalah bukti atas hutang,
biasanya memiliki jatuh tempo, apabila setelah jatuh tempo tersebut maka
obligasi dapat diuangkan, sedangkan saham adalah tanda bukti atas hak
kepemilikan suatu perusahaan dan dapat dimiliki selamanya. Dibandingkan
dengan obligasi, saham membawa risiko yang lebih tinggi, namun tingkat
pengembalian keuntungannya juga tinggi.
Harga saham yang diperdagangkan ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham tersebut. Karena saham mewakili kepemilikan sebuah
perusahaan, permintaan saham dan harganya mencerminkan persepsi publik
mengenai kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan di masa
yang akan datang. Penjualan saham untuk mengumpulkan uang disebut
pembiayaan ekuitas.
Berbagai macam imdeks harga saham tersedia untuk memonitor tingkat
harga saham. Indeks saham dihitung sebagai rata-rata sekumpulan harga saham.
Imdeks harga saham yang paling terkenal adalah Dow Jones Industrial Average,
yang telah dihitung secara regular sejak tahun 1896. Tabel saham pada surat
kabar memberikan informasi seperti: Harga (saham), Volume (banyaknya saham
yang dijual), Dividen (keuntungan yang dibayarkan kepada pemegang saham),
dan Price-earnings ratio
2. Lembaga-lembaga Perantara Keuangan

Lembaga – lembaga perantara keuangan (financial intermediaries) adalah


lembaga keuangan tempat di mana penabung dapat secara tidak langsung
menyediakan dana kepada peminjam. Istilah perantara melambangkan peran
lembaga – lembaga keuangan ini yang berdiri antara pihak penabung dan pihak
peminjam.

1. Bank
Bank adalah lembaga perantara keuangan yang paling dikenal oleh
masyarakat. Tugas utama bank adalah mengumpulkan simpanan dari
masyarakat yang ingin menabung dan menggunakan simpanan ini untuk
memberi kredit kepada orang-orang yang ingin meminjam. Bank membayar
orang-orang yang menyimpan uangnya dengan bunga dan memberlakukan suku
bunga kredit yang lebih tinggi kepada peminjam. Perbedaan antara kedua
besaran suku bunga tersebut adalah digunakan untuk pembiayaan bank dan
sisanya adalah keuntungan pemilik bank.
Bank juga memfasilitasi pembelian barang dan jasa yang dilakukan
nasabah. Bank membantu menciptakan aset khusus yang dapat digunakan
masyarakat sebagai alat pertukaran. Alat pertukaran adalah suatu instrumen
yang dapat digunakan masyarakat untuk melakukan transaksi. Peranan bank
sebagai penyedia alat pertukaran membedakan bank dari lembaga keuangan
lainnya karena akses untuk mendapatkan pinjaman tidak semudah, semurah dan
secepat membuat cek pada deposito mereka.
2. Reksa Dana
Reksa dana (mutual fund) adalah institusi yang menjual saham kepada
publik dan menggunakan dana hasil penjualannya untuk membeli portofolio
saham atau obligasi. Pemegang saham raksa dana menanggung semua risiko dan
pengembalian keuntungan terkait dengan potofolio. Jika nilai portofolio
meningkat, pemegang saham akan menerima keuntungan. Jika menurun maka
pemegang saham akan rugi.
Keuntungan utama reksa dana adalah memungkinkan orang-orang yang
mempunyai sedikit dana untuk melakukan diversivikasi. Karena nilai dari satu
saham atau obligasi terikat dengan perusahaan penerbitnya, memegang hanya
satu saham atau obligasi sangat berisiko. Dan bila mempunyai saham atau
obligasi yang bermacam-macam maka risiko yang ditanggung lebih rendah
karena mereka hanya mempunyai bagian yang kecil dari masing-masing
perusahaan.
Keuntungan kedua adalah reksa dana memberikan rakyat jelata akses pada
keterampilan para pengelola keuangan yang professional. Para pengelola
sebagian reksa dana sangatlah memperhatikan prospek dan perkembangan
saham atau obligasi perusahaan yang mereka beli.
3. Lembaga-lembaga keuangan lainnya adalah serikat kredit, dana pensiun,
perusahaan asuransi, dan rentenir.

II. Tabungan dan Investasi dalam Perhitungan Pendapatan Nasional

Dalam sistem keuangan sangat membantu memahami perkembangan


ekonomi secara keseluruhan. Institusi yang membentuk sistem keuangan pasar
obligasi pasar saham, bank, dan reksa danamempunyai pernan penting dalam
menggoordinasikan tabungan dan investasi. Tabungan dan investasi penting
bagi PDB dan standart hidup jangka panjang. Para ahli ekonomi makro harus
mengerti bagaimana pasar keuangan beroperasi dan bagaiman bermacam macam
kejadian dan kebijakan dapat mempengaruhinya.

Aturan-aturan dari akuntansi pendapatan nasional meliputi beberpa


indentitas penting. Sebuah indentitas menjelaskan bagaimana berbagai variabel
yang berbeda dapat saling berhubungan.

Beberapa Identitas Penting

Produk domestic bruto (PDB) adalah pendapatan total dalam perekonomian


dan total pembelajaan hasil perekonomian berupa barang dan jasa. PDB
(dilambangkan dengan Y) dibagi menjadi empat komponen pengeluaran:
Konsumsi (C), Investasi (I), pembelanjaan pemerintah (G), dan ekspor neto
(NX). Dan rumusnya bisa kita tuliskan:
Y = C + G + NX
Persamaan ini adalah sebuah indentitas karena setiap pengeluaran yang
muncul di sisi kiri persamaan juga muncul pada keempat komponen sisi kanan.

Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang tidak berinteraksi


dengan perekonomian-perekonomian lain. Perekonomian ini tidak terlibat dalam
perdagangan internasional, tidak juga terlibat dalam pinjam meminjam secara
internasional. Perekonomian yang sebenarnya ada tentu saja adalah
perekonomian terbuka artinya perekonomian tersebut berinteraksi dengan
perekonomian-perekonomian lain di seluruh dunia.

Karena perekonomian tertutup tidak terlibat dalam perdagangan


internasional, variabel impor dan ekspornya bernilai nol. Sehingga, ekspor neto
(NX) juga nol. Maka dapat dituliskan:

Y=C+I+G
Persamaan ini menyatakan bahwa PDB adalah penjumlahan dari konsumsi,
investasi, dan pembeljaan pemerintah. Setiap unit hasil produksi yang dijual
dalam perekonomian tertutup dikonsumsi, di investasi atau dibeli oleh
pemerintah.

Untuk melihat apa yang diperoleh dari indentitas ini menyangkut pasar
keuangan, kuarangkan C dan G kedua sisi persamaan. Kita mendapatkan:

Y-C-G=I

Sisi kiri dari persamaan (Y - C - G) adalah pendapatan total perekonomian


yang tersisa setelah dikeluarkan untuk konsumsi dan pembelanjaan pemerintah.
Jumlah ini disebut tabungan nasional (national saving) yang dilambangkan
dengan S. Tabungan nasional adalah penghasilan total dalam perekonomian
yang tersisa setelah dibayarkan untuk konsumsi dan pembelian yang dilakukan
oleh pemerintah. Tabungan nasional dapat di tuliskan dengan dua cara berikut
ini:

S=Y-C-G
atau

S = (Y - T - C) + (T - G)
Kedua persamaan ini sama karena dua T di ruas kanan akan saling
meniadakan. Persamaan kedua memisahkan tabungan nasional menjadi dua
begian: tabungan swasta (Y - T - C) dan tabungan public (T - G).

Tabungan swasta (private saving) adalah sisa penghasilan yang dimiliki


oleh rumah tangga setelah membayar pajak dan konsumsi. Secara khusus, karena
rumah tangga menerima penghasilan sebesar Y, membayar pajak sebesar T, dan
membelanjakan sebesar C untuk konsumsi, tabungan swasta adalah (Y - T – C).

Tabungan publik (pulic saving) adalah sisa pemasukan pajak yang dimiliki
pemerintah setelah membayar pajak. Pemerintah menerima pajak T dari
pemasukan pajak dan mengeluarkan G untuk barang dan jasa. Jika (T > G) maka
pemerintah mengalami surplus anggaran (budget surplus) karena menerima
banyak uang dari pada pengeluaran. Surplus ini (T - G) mencerminkan tabungan
publik. Jika pemerintah mengeluarkan lebih banyak dari pada pendapatan
pajaknya (G > T) maka pemerintah mengalami defisit anggaran (budget deficit)
dan tabungan publik, (T - G) bernilai negatif.

Indentitas-Indentitas ini berhubungan dengan pasar keuangan. Persamaan


(S = I) menyatakan fakta penting: untuk sebuah perekonomian secara
keseluruhan, tabungan harus sama degan investasi.

Pendapat lain mengenai tabungan:

a. Fungsi Tabungan dirumuskan sebagai berikut:

S=Y-C
S: tabungan
Y: pendapatan
C: konsumsi

b. Kecenderungan Menabung Marginal atau marginal propensity to save


(MPS) menunjukkan besarnya perubahan nilai tabungan akibat
perubahan nilai konsumsi.

MPS = 1 - MPC
c. Kecenderungan Menabung Rata-rata atau average propensity to save
merupakan perbandandingan tabungan total dengan pendapatan total.

Marginal Prospensity to Save (MPS)

Kecenderungan menabung marginal merupakan perbandingan antara


pertambahan tabungan dengan pertambahan pendapatan disposabel.

MPS= ∆S/∆Yd
MPS: Marginal Prospensity to saving (kecondongan menabung marginal)
S: pertambahan tabungan
Yd: pertambahan pendapatan
Average Prospensity to Save (APS)

Kecondongan menabung rata-rata merupakan perbandingan antara tingkat


tabungan (S) dengan tingkat pendapatan. Hubungan antara pendapatan, dan
tabungan dinyatakan dalam rumus:

Y=C+S
Y: Pendapatan
C: konsumsi
S: Tabungan

Antara MPC dengan MPS mempunyai hubungan yang cukup erat, hal ini
bisa kita buktikan dengan mempergunakan persamaan sebagai berikut:

MPS + MPC = 1
atau
MPC = 1 - MPS MPS = 1 - MPC

Makna Tabungan dan Investasi

Dalam ekonomi makro, investasi mengacu pembelian barang modal yang


baru, seperti peralatan atau gedung. Walaupun S = I menunjukkan bahwa
tabungan dan investasi adalah sama untuk perekonomian secara keseluruhan, hal
ini tidak berlaku untuk semua rumah tangga atau setiap perusahaan. Meskipun
identitas perhitungan S = I menunjukan bahwa tabungan dan investasi adalah
sama untuk perekonomian secara keseluruhan, hal ini tidak selalu berlaku untuk
semua rumah tangga atau setiap perusahaan.

III. Pasar Dana Pinjaman

Pasar Dana Pinjaman (loanable fund) adalah pasar dimana orang-orang


yang ingin menabung menyediakan dana pinjaman dan orang-orang yang ingin
meminjam mendapatkan dana pinjaman untuk investasinya. Dalam pasar ini ada
satu suku bunga, yaitu pengembalian keuntungan dari tabungan dan biaya dari
peminjaman. Istilah dana pinjaman mengacu pada semua pendapatan yang
ditabungkan dan dipinjamkan, tidak dugunakan untuk konsumsi.

Permintaan dan Penawaran untuk Dana Pinjaman

Pasar dana pinjaman ditentukan oleh permintaan dan penawaaran.


Penawaran pada pasar dana pinjaman berasal dari orang-orang yang mempunyai
pendapatan berlebih yang mereka gunakan untuk ditabung atau dipinjamkan,
pada kasus tersebut tabungan adalah sumber penawaran dana pinjaman.
Permintaan pada pasar dana pinjaman berasal dari rumah tangga dan perusahaan
yang ingin berinvestasi tetapi tidak mempunyai dana, sehingga disini investasi
sebagai sumber permintaan dana pinjaman. Proses pinjaman ada 2:

1. Secara langsung atau tabungan sebagai sumber penawaran dana pinjaman.


Misalnya ketika sebuah rumah tangga membeli obligasi dari sebuah
perusahaan.
2. Secara tidak lansung atau tabungan sebagai sumber permintaan dana
pinjaman. Misalnya ketika sebuah rumah tangga menyimpan uang di bank,
yang kemudian dijadikan dana pinjaman oleh bank.

Suku bunga adalah harga dari sebuah pinjaman. Suku bunga mencerminkan
jumlah yang dibayar oleh peminjam dan jumlah yang diterima pemberi pinjaman
atas tabungan mereka. Suku bunga tinggi menurunkan pinjaman, namun
meningkatkan tabungan. Jadi, kurva permintaan dana pinjaman memiliki
kemiringan ke bawah dan kurva penawaran dana pinjaman memiliki kemiringan
ke atas. (Pada Figure 1)

Figure 1 Pasar Dana Pinjaman


Suku
Bunga Penawaran

5%

Permintaan

0 $1,200
Dana Pinjaman
(dalam miliar dollar)

Pada figur 1 dalam kondisi keseimbangan suku bunga sebesar 5 persen dan
besarnya permintaan dana pinjaman serta jumlah penawaran dana pinjaman
keduanya adalah $1.200 miliar.

Jika suku bunga lebih rendah dari tingkat keseimbangan, jumlah dana
pinjaman yang ditawarkan akan lebih rendah dari jumlah dana pinjaman yang
diminta. Kekurangan dana pinjaman akan mendorong pemberi pinjaman untuk
menaikkan suku bunga yang mereka kenakan. Akibatnya dana pinjaman yang
ditawarkan meningkat, namun permintaannya menurun. Sebaliknya, jika suku
bunga lebih tinggi daripada tingkat keseimbangan, jumlah dana pinjaman yang
ditawarkan akan melebihi jumlah yang diminta. Seiring para pemberi pinjaman
bersaing untuk mendapatkan peminjam, suku bunga akan bergerak turun.
Konsekuensinya, suku bunga akan mencapai titik keseimbangan ketika
penawaran dan permintaan dana pinjaman mencapai keseimbangan.

Para ekonom membedakan suku bunga nominal dan suku bunga riil. Suku
bunga nominal adalah suku bunga yang biasanya dilaporkan nilai berbentuk
uang dari keuntungan tabungan dan biaya peminjaman. Suku bunga riil adalah
suku bunga nominal yang telah disesuaikan terhadap inflasi. Karena inflasi
mengurangi nilai uang dari waktu ke waktu, suku bunga riil mencerminkan
tingkat keuntungan dari tabungan dan biaya peminjaman secara lebih akurat.

Kebijakan 1: Insentif untuk Menabung

Kebijakan pajak akan mengubah insentif bagi rumah tangga untuk


menabung pada suku bunga berapa pun, insentif pajak akan memengaruhi
jumlah dana pinjaman yang ditawarkan pada setiap suku bunga. Jadi, penawaran
dana pinjaman akan berubah. Permintaan dana pinjaman pinjaman akan tetap
sama, karena perubahan pajak tidak akan berpengaruh secara langsung terhadap
jumlah dana yang dipinjamkan oleh para peminjam pada setiap tingkat suku
bunga.

Karena tabungan akan dikenakan pajak yang lebih rendah menurut UU yang
baru, rumah tangga akan menaikkan jumlah uangnya yang ditabung dan
menurunkan tingkat konsumsi mereka. Rumah tangga akan menggunakan
kelebihan tabungan mereka untuk membeli obligasi atau menaikkan tingkat
tabungan mereka. Penawaran dana pinjaman akan meningkat dan kurva
penawaran akan bergeser ke kanan dari S1 ke S2. (Pada Figure 2)
Pergeseran kurva penawaran mengubah keseimbangan pasar sepanjang
kurva permintaan, yaitu kenaikan penawaran dari dana pinjaman mengurangi
suku bunga dari 5% menjadi 4%. Suku bunga yang lebih rendah menaikan
jumlah dana pinjaman yang diminta sebesar $1.200 miliar menjadi $1.600
miliar. Dengan biaya peminjaman yang lebih rendah, rumah tangga dan
perusahaan terdorong meminjam lebih banyak untuk tujuan investasi. Jadi,
apabila ada perubahan UU Perpajakan diharapkan bisa mendorong masyarakat
untuk menabung lebih banyak, hasilnya adalah suku bunga yang lebih rendah
dan investasi yang lebih besar.

Figure 2 Kenaikan Penawaran Dana Pinjaman


Suku
Bunga Penawaran, S1 S2

1. Insentif pajak
5% untuk menabung
meningkatkan
4% jumlah penawaran
dana pinjaman . . .
2. . . . yang
menurunkan
suku bunga Permintaan
keseimbangan
...
0 $1,200 $1,600
Dana Pinjaman
(dalam miliar dollar)
3. . . . dan meningkatkan jumlah
keseimbangan dari dana
pinjaman.

Kebijakan 2: insentif untuk Melakukan Investasi

Kredit pajak investasi memberikan suatu keunggulan (dalam hal pajak)


pada perusahaan yang membangun pabrik atau membeli peralatan baru. Kredit
pajak akan memberikan imbalan bagi perushaan yang meminjam dan
menginvestasikan modal baru, kredit pajak akan mengubah jumlah investasi
pada suku bunga berapa pun, dan karenanya, mengubah permintaan dan
pinjaman. Sebaliknya, karena kredit pajak tidak memengaruhi jumlah yang di
tabung oleh rumah tangga pada suku bunga berapapun, kredit pajak tidak akan
memengaruhi penawaran dana pinjaman.

Karena perusahaan mendapat insentif untuk menaikkan investasi mereka


pada suku bunga berapapun, julah permintaan dana pinjaman akan lebih tinggi
pada suku bunga berapapun. Sehingga, kurva permintaan dana pinjaman akan
bergeser kekanan, seperti di tunjukkan dengan pergeseran dari D1 ke D2.
(dalam Figure 3)

Figure 3 Kenaikan Permintaan Dana Pinjaman


Suku
Bunga Penawaran
1. Kredit pajak
6% investasi
meningkatkan
jumlah permintaan
5% dana pinjaman . . .
2. . . . yang
meningkatkan
D2
suku bunga
keseimbangan Permintaan, D1
...

0 $1,200 $1,400
Dana Pinjaman
3. . . . dan meningkatkan jumlah (dalam miliar dollar)
keseimbangan dari dana pinjaman.

Dalam Figure 3, kenaikkan permintaan dana pinjaman menaikkan suku


bunga 5% menjadi 6%, suku bunga yang lebiih tinggi selanjutnya menaikkan
jumlah dana pinjaan yang di tawarkan dari $1.200 milyar menjadi $1.400 milyar,
karena rumah tangga menanggapi kenaikkan suku bunga dengan menaikkkan
jumlah tabungan mereka. Perubahan perilaku rumah tangga ini di wakili dengan
pergeseran sepanjang kurva penawaran. Jadi, jikaa perubahan UU Perpajakan
mendorong terjadinya investasi yang lebih besar, hasilnya adalah suku bunga
yang lebih tinggi dan tingkat tabungan yang lebih besar.

Kebijakan 3: Defisit dan Surplus Anggaran Pemerintah

Defisit anggaran berarti pembelanjaan pemerintah melapaui pendapatan


pajaknya. Pemerintah menutupi defisit ini dengan melakukan peminjaman di
pasar obligasi, dan akumulasi dari pinjaman yang pernah dilakukan pemerintah
disebut utang pemerintah. Surplus anggaran berarti pendapatan pajak
pemerintah melampaui pembelanjaannya, sehingga dapat digunakan untuk
membayar utang pemerintah. Jika pembelanjaan pemerintah sama dengan
pendapatan pajak maka ini disebut anggaran berimbang.

Tabungan nasional sumber dari penawaran dana pinjaman terdiri atas


tabungan swasta dan tabungan publik. Perubahan dari kesimbangan anggaran
pemerintah menggambarkan perubahan dari tabungan publik dan selanjutnya
jumlah penawaran dana pinjaman. karena defisit anggaran tidak memengaruhi
jumlah yang ingin di pinjam oleh perusahan dan rumah tangga untuk membiayai
investsi mereka pada suku bunga berapapun, defisit anggaran tidak mengubah
permintaan dana pinjaman.

Pemotongan pajak atau kenaikan pebelanjaan mengakibatkan defisit


anggaran dan pergeseran kurva penawaran. Ketika pemerintah mengalami
defisit anggaran, tabungan publik bernilai negative, dan hal ini menyebabkan
tabungan nasional berkurang dengan kata lain ketika pemerintah meminjam
untuk menutupi defisit anggaran, pemerintah mengurangi penawaran dana
pinjaman yang tersedia untuk membiayai investasi perusahaan dan rumah
tangga. Jadi, defisit anggaran menggeser kurva penawaran dana pinjaman ke
kiri dari S1 ke S2. (seperti pada Figure 4)

Dapat dibandingkan keseimbangan yang lama dengan yang baru. ketika


defisit anggaran mengurangi penawaran dana pinjaman, suku bunga meningkat
dari 5% menjadi 6%. Suku bunga yang lebih tinggi ini lalu mengubah perilaku
perusahan dan rumah tangga untuk berpatisipasi dalam pasar pinjaman. Para
peminjam dipengaruhi oleh suku bunga yang lebih tinggi. Lebih sedikit keluarga
yang membeli rumah baru dan lebih sedikit perusahaan yang membangun pabrik
baru. Penurunan investasi yang terjadi karena pinjaman pemerintah disebut
pembatasan paksa (Crowding out) dan digambarkan pada figure sebagai
pergerakan sepanjang kurva perintaan dari jumlah sebesar $1.200 milyar $800
milyar. Karena itu ketika melakukan peminjaman untuk menutupi defisit
anggaran pemerintah membatasi secara paksa julah peminjam swasta yang ingin
membiayai investasi mereka.

Figure 4 Dampak Defisit Anggaran Pemerintah


Suku S2 Penawaran,S1
Bunga

6% 1. Defisit anggaran
menurunkan
jumlah penawaran
5%
dana pinjaman . . .

2. . . . yang
meningkatkan Permintaan
suku bunga
keseimbangan
...
0 $800 $1,200
Dana Pinjaman
(dalam miliar dollar)
3. . . . dan menurunkan jumlah
keseimbangan dari dana pinjaman.

Ketika pemerintah mengalami defisit anggaran dengan mengurangi


tabungan nasional suku bunga meningkat sementara investasi menurun. Karena
investasi penting untuk pertumbuhan ekonomi jangka panjang, defisi anggaran
pemerintah mengurangi tingkat pertumbuhan ekonomi.
Cara kerja surplus anggaran adalah kebalikan dari defisit anggaran. Ketika
pengumpulan uang dalam bentuk pendapatan pajak lebih banyak dari yang
dibelanjakan, pemerintah memanfaatkan selisihnya untuk melunasi beberapa
hutang pemerintah. Surplus anggaran ini akan meningkatkan tabungan nasional.
Jadi, surplus anggaran akan menaikkan dana pinjaman, mngurangi suku bunga
dan meningkatkan investasi. Investasi yang lebih tinggi seterusnya akan
meningkatkan akuulasi modal dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

KESIMPULAN

Dalam banyak hal, pasar keuangan hampir sama dengan pasar-pasar lainnya
dalam perekonomian. Harga dana pinjaman-suku bunga-diatur oleh kekuatan
permintaan dan penawaran, sebagaimana halnya harga-harga lain dalam
perekonomian. Kita dapat menganalisis pergeseran terhadap permintaan dan
penawaran di pasar keuangan sebagaimana kita melakukan analisis di pasar-
pasar lainnya. Ketika pasar keuangan membawa permintaan dan penawaran dana
pinjaman ke neraca, pasar keuangan membantu dalam mengalokasikan sumber
daya ekonomi yang langka guna dimanfaatkan seefisien mungkin.

Pasar keuangan, tidak seperti sebagian besar pasar lainnya, menjalankan


peran penting dalam mengaitkan masa kini dan masa datang. Pihak-pihak yang
menawarkan dana pinjaman ke penabung dan melakukan hal tersebut karena
mereka ingin mengubah sebagian dari penghasilan mereka saat ini menjadi daya
beli di masa datang. Orang-orang yang meminta dana pinjaman, meminjam, dan
melakukan hal tersebut karena mereka ingin berinvestasi saat ini agar memiliki
modal tambahan pada masa mendatang untuk menghasilkan barang dan jasa.
Dengan demikian, pasar keuangan yang berfungsi dengan baik adalah pasar
yang penting tidak hanya untuk generasi saat ini, tetapi juga untuk generasi masa
datang yang akan mewarisi banyaknya keuntungan-keuntungan

Konsep nilai masa kini mengingatkan kita bahwa uang pada masa depan
kurang berharga dibandingkan dengan uang pada masa sekarang, dan hal itu
memberikan kita cara untuk membandingkan jumlah uang pada periode waktu
yang berbeda. Teori manajemen risiko mengingatkan kita bahwa masa depan
tidak jelas dan orang orang yang menghindari risiko dapat mengambil
pencegahan untuk menjaga dirinya dari ketidakpastian itu.

DAFTAR PUSTAKA

Mankiw, G. 2006. Principle of Economics (Tabungan, Investasi, &


Sistem Keuangan). Jakarta: Salemba Empat.

Anonim. 2012.
(http://enistat.lecture.ub.ac.id/files/2012/11/26saving_investment-ind ). diaskes
pada 28 Februari 2018.

Anda mungkin juga menyukai